3
PERENCANAAN INSTALASI
TENAGA LISTRIK 1 FASA
Kompetensi Dasar
3.3. Menentukan jumlah bahan, tata letak, dan rencana biaya
pada instalasi tenaga listrik 1 fasa
3.4. Menghitung jumlah bahan dan rencana biaya pada
instalasi tenaga listrik 1 fasa
A. Persyaratan Perencanaan
1. Syarat Ekonomis
2. Syarat Keamanan
3. Syarat Keandalan
LANJUT
Syarat Ekonomis
Syarat ekonomis merupakan bagian dari keharusan
yang biasa digunakan oleh seorang perencana supaya
pelaksanaan instalasi dari perencanaan sampai
pemasangan menggunakan bahan yang sesuai dengan
standar tetapi dipilih harga yang murah atau ekonomis.
KEMBALI
Syarat Keamanan
Syarat keamanan merupakan tindakan pelaksanaan
instalasi listrik supaya tidak membahayakan
keselamatan manusia, peralatan, benda-benda dan
bangunan dari bahaya listrik. Hal ini mencegah supaya
tidak terjadi adanya kejadian hubung singkat, tegangan
lebih, beban lebih, dan lainnya.
KEMBALI
Syarat Keandalan
Pemasangan instalasi listrik diharapkan memiliki daya
tahan yang baik. Sehingga instalasi listrik yang dipakai
memiliki kinerja yang baik, tidak menyebabkan bahaya.
Contoh beberapa keandalan yaitu :
a. Keandalan untuk rumah sakit, diharapkan aliran listrik jangan
sampai berhenti karena bisa menyebabkan kematian pasien
yang ada di sana
b. Kehandalan untuk industri, diharapkan juga jangan
sampai berhenti karena berhubungan dengan sistem
kerja peralatan yang ada di industri.
KEMBALI
B. Perencanan Instalasi Tenaga Listrik 1
fasa
1. Gambar Perencanaan
2. Perencanaan Komponen
1. Gambar Perencanaan
a. Gambar Situasi
b. Gambar Instalasi
c. Gambar Rinci
d. Perhitungan Teknis
e. Tabel Bahan
f. Uraian Teknis
LANJUT
Gambar situasi
Gambar situasi menunjukkan peta lokasi dimana tempat
pemasangan instalasi listrik akan dipasang dan rencana
penyambungannya dengan sumber listrik dari PLN.
KEMBALI
Gambar Instalasi Terdiri dari
1. Gambar tata letak komponen instalasi listrik beserta
pengendalinya, sebagai contoh PHB, saklar, titik lampu, dan
sebagainya.
2. Gambar perlengkapan listrik dengan pengendalinya, sebagai
contoh motor listrik dengan pengendali kecepatannya, dan
sebagainya.
3. Diagram garis tunggal yang berisi detail spesifikasi komponen,
jenis penghantar dan system pentanahannya
4. Diagram PHB disertai detail ukuran dan besarnya komponen.
5. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang.
KEMBALI
Gambar Rinci Terdiri dari
1. Langkah kerja memasang kabel
2. Langkah kerja memasang instalasi
3. Langkah kerja memasang perlengkapan listrik
4. Detail ukuran PHB
KEMBALI
Perhitungan Teknis Terdiri dari
1. Beban yang dipasang dan kebutuhan maksimal
2. Tingkat penerangan cahaya
3. Perbaikan faktor daya
4. Data susut tegangan
KEMBALI
Tabel Bahan Terdiri Dari
1. Data kebutuhan kabel penghantar dan perlengkapan
2. Data jenis perlengkapan bantu
3. Data jenis PHB
4. Data jenis luminer lampu
KEMBALI
Uraian Teknis Terdiri dari
1. Langkah kerja pengujian
2. Ketentuan sistem proteksi
3. Jadwal waktu pelaksanaan
4. Ketentuan perlengkapan listrik dan cara
pemasangannya
KEMBALI
2. Perencanaan Komponen
a. Komponen Penghantar
b. Komponen Pengaman
a. Komponen Penghantar
1. Ukuran kemampuan aliran arus mengalir pada
suatu kabel biasa dinamakan Kemampuan
Hantar Arus (KHA). Jika suatu kabel lebih besar
maka daya hantar arus listriknya juga semakin
besar.
Berikut ini ada tabel daftar berbagai ukuran
kabel yang biasa dipakai untuk keperluan
sehari-hari.
LANJUT
Tabel 3.1 Luas penampang kabel dan KHA
Luas Penampang
KHA (A)
(mm) Max. Watt
0,75 4 880
1.5 6 1.320
2.5 10 2.200
4 16 3.520
6 20 4.400
10 25 5.500
16 35 7.700
25 60 13.200
35 100 22.000
50 125 27.500
70 160 35.200
95 250 55.000
120 292 64.240
LANJUT
2. Ukuran kabel untuk perangkat elektronik
Untuk ukuran kabel yang biasa dipakai pada
peralatan elektronik bisa dilihat pada Tabel 3.2 di
bawah ini.
LANJUT
Tabel 3.2 Luas penampang kabel dan KHA
Peralatan rumah Konsumsi (Watt) Ukuran Kabel
tangga (mm)
AC ½ PK 150 W 0,75
AC ¾ PK 500 W 0,75
AC 1 PK 920 W 1,5
Pompa Air 100-300 W 0,5
Kulkas 1 pintu 50-80 W 0,75
Kulkas 2 pintu 100-170 W 0,75
PC Tanpa VGA 170 W 0,75
PC VGA Lama 270 W 0,75
PC VGA Baru 500 W 0,75
Magicom Masak 195 W 0,75
Magicom Hangat 77 W 0,75
Mesin Cuci 250-300 W 0,75
Setrika Listrik 100 W 0,75
TV LED 80-150 W 0,75
Kompor Listrik 850-1000 W 1,5
Microwave 700-1200 W 1,5
KEMBAL Dispenser 80-450 W 0,75
I
b. Komponen Pengaman
1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
2. Sekring
3. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
4. Termostat
Lanjut
1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
Adalah alat instalasi listrik yang berfungsi sebagai pengaman arus lebih
atau beban lebih dan hubung singkat. MCB mengamankan secara
thermis sebagai beban lebih prinsip kerjanya adanya dua buah bimetal
yang berbeda jenis awalnya terhubung, namun ketika panas akan
memuai sehingga akan melengkung dan memutus rangkaian. MCB
mengamankan secara elektromagnetik sebagai pengaman hubung
singkat, prinsip kerjanya adanya kumparan yang menarik angker dari
besi lunak ketika adanya hubungan fasa dan netral terjadi.
Kelebihan menggunakan MCB yaitu :
1. Memiliki respon cepat terhadap hubung singkat dan beban lebih.
2. Bisa digunakan kembali setelah hubung singkat dan beban lebih.
KEMBALI
2. Sekring
Adalah suatu pengaman lebur yang berfungsi sebagai pengaman
hubung singkat dan beban lebih.
Kelebihan menggunakan sekring yaitu :
1. Bisa memutuskan rangkaian listrik lebih cepat daripada MCB.
2. Harga murah namun tidak bisa digunakan kembali khusus
yang tidak sekring otomatis.
KEMBALI
3. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
Adalah suatu pengaman manusia dari tegangan yang
tersentuh (sengatan listrik) dan kebocoran arus. Prinsip
kerjanya ketika manusia tersengat listrik maka otomatis
ELCB akan memutus rangkaian.
KEMBALI
4. Termostat
Adalah suatu pemutus rangkaian listrik dengan
menggunakan suhu. Prinsip kerjanya ketika sebuah
perangkat listrik panas pada suhu tertentu maka
otomatis akan memutuskan rangkaian sehingga tidak
sampai menyebabkan perangkat menjadi rusak.
KEMBALI
C. Membuat Perencanaan Instalasi Tenaga
Listrik Satu Fasa
Perencanaan instalasi tenaga listrik biasanya
terdiri dari gambar perencanaan dan
rencana anggaran belanja (RAB).
RAB ini bagi seorang yang bekerja di dalam
kelistrikan adalah mutlak karena sebagai
dasar juga untuk menentukan besar biaya
yang akan dibebankan kepada pelanggan
Pada sebuah tender biasanya RAB ini harus
ditulis secara detail, semakin detail semakin
baik sehingga bisa berperan dalam penawaran
dan negosiasi dalam pengajuan proyek
instalasi tenaga listrik.
Langkah kerja perencanaan instalasi tenaga listrik
satu fasa pada rumah sederhana yaitu membuat:
1. Gambar denah rumah
2. Gambar tata letak komponen instalasi terdiri dari :
a. Jumlah dan letak titik lampu
b. Jumlah dan tata letak saklar
c. Jumlah dana tata letak kotak kontak
3. Rekapitulasi daya listrik yang dibutuhkan dengan cara
menentukan kelompok jalur instalasinya dan gambar
pengawatannya
4. Gambar diagram garis tunggal untuk mengetahui
jalur lampu.
5. Gambar pemipaan untuk tata letak dan kebutuhan
jumlah pipa.
6. Daftar kebutuhan material yang terdiri dari lampu,
salkar, kotak kontak, dan lain sebagainya dilanjutkan
dengan perhitungan anggaran biayanya.
1. Gambar denah rumah (Skala 1 : 100)
2. Gambar tata letak komponen (Skala 1 : 100)
3. Rekapitulasi daya
4. Gambar diagram garis tunggal
5. Gambar pemipaan
6. Daftar kebutuhan material
No Material JML SAT Keterangan
1 Lampu :
- Lampu 9 Bh Phillip
2 Saklar
3 Stop Kontak
4 Kabel Instalasi
Harga
No Materia Jumlah Satuan Material Jasa
Satuan Total Satuan Total
1 Lampu