Anda di halaman 1dari 31

BAB III

SISTEM KELISTRIKAN PADA PT. PERINDUSTRIAN DAN

PERDAGANGAN

3.1 Sumber Listrik

Sumber Listrik yang ada pada PT. Perindustrian dan Perdagangan

Bangkinag ada dua yaitu :

1. Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Pembangkit utama tenaga listrik pada PT. Perindustrian dan perdagangan

adalah Pembangkit Listrik Negara ( PLN ) cabang Bangkinang dimana

daya yang di suplai 1730 KVA.

2. Generator milik sendiri.

Untuk mencegah terjadinya gangguan pada saat produksi yang diakibatkan

terhentinya pasokan listrik dari PLN, maka diperlukan pembangkit

cadangan. Pada PT. Perindustrian dan Perdagangan menggunakan 5 buah

Generator dengan kapasitas bervariasi untuk kebutuhan produksi pada

perusahaan tersebut.

Berikut adalah kapasitas dari Generator tersebut :

 Generator 1 dengan kapasitas : 1000 KW.

 Generator 2 dengan kapasitas : 500 KW.

 Generator 3 dengan kapasitas : 500 KW.

 Generator 4 dengan kapasitas : 250 KW.

 Generator 5 dengan kapasitas : 250 KW.


Generator 1 akan digunakan apabila pasokan daya dari PLN terganggu,

sedangkan generator 2 dan 3 akan menggantikan kerja generator 1 apabila

generator tersebut mengalami gangguan atau sedang dalam perbaikan. Generator

2 dan 3 terlebih dahulu diparalelkan dengan tujuan supaya bisa menyamai

kapasitas yang dihasilkan oleh generator 1. Sedangkan generator 4 digunakan

selama produksi berlangsung yaitu dari pukul 07.00 wib sampai pada pukul 16.00

wib. Dan generator 5 merupakan generator cadangan untuk menggantikan kerja

generator 4 apabila mengalami gangguan atau sedang dalam perbaikan.

Gambar dan data spesifikasi dari masing - masing generator adalah :

a. Generator 1

MAGNA MAX

Syncronous ac Generator

Model : 743RSL 4050 BW

Serial : YM 394786-01 Type : RSL

Frame : 743 RPM : 1500

Phase : 350 Hz pf : 0,8

Instalated Class :H Field Volt : 55

CONTINIUS

Rated Output : 1000 KW

Rated Voltage : 380 Volt

Regulator PM : 200

Bearing A-7812 R-110

Marathon electric WAUSAU, WISCONSIN 54401 USA


Gambar. 3.1 Generator kapasitas 1250 KW.

b. Generator 2

Sychronous Generator

Model : Type WTF-500-12

Rated Voltage : 400 Volt

Rated Current : 930 Amp

Rated Output : 500 KW

Rated Frequency : 50 Hz

Weight : 7000 Kg

Phase :3

Serial Number : 288 and 254

Nigh Bo Electric Manufacturig Factory

The People Republik of China


Gambar. 3.2 Generator kapasitas 500 KW

c. Generator 3

Sychronous Generator

Model : Type WTF-500-12

Rated Voltage : 400 Volt

Rated Current : 930 Amp

Rated Output : 500 KW

Rated Frequency : 50 Hz

Weight : 7000 Kg

Phase :3

Serial Number : 288 and 254

Nigh Bo Electric Manufacturig Factory

The People Republik of China


Gambar. 3.3 Generator kapasitas 500 KW

d. Generator 4

Carteepilar

Rated out : 250 kW

Frequency : 50 Hz

Rated Voltage : 400 Volt

Rated Speed : 600 rpm

Phase :3
Gambar. 3.4 Generator kapasitas 250 KW

e. Generator 5

Synchronous Generator

Model : T-74-10-TH

Rated output : 250 KW

Rated Voltage : 400 Volt

Rated current : 128 Apm

Rated Speed : 730 rpm

Rated Frequency : 50 Hz

Phase :3

Insulated Class :B\B


Serial Number : 78074-007

Power Faktor : 0,8

Wheight : 2400 Kg

Standar No : OCD.512.010

Ning Bo Electic manufacturing Factory , The People Repoblik Of China

Gambar. 3.5Generator kapasitas 250 KW

3.2 Sistem Jaringan Listrik

Jaringan listrik yang terdapat pada PT. Perindustrian dan Perdagangan ada

dua jenis yaitu jaringan distribusi yang ditanam dibawah tanah dan jaringan udara.
3.3 Perawatan Peralatan

Pada PT. Perindustrian dan Perdagangan perawatan peralatan dilakukan

sekali dalam seminggu. Pada saat melakukan perawatan tersebut jika terdapat

peralatan yang rusak maka akan langsung diganti dengan peralatan cadangan agar

pada saat terjadinya proses pengolahan, mesin akan bekerja dengan maksimal.

3.4 Bengkel Listrik

Bengkel Listrik yang ada pada PT. Perindustrian dan Perdagangan

letaknya bersebelahan dengan bengkel mesin. Dalam bengkel ini pekerjaan-

pekerjaan yang dilakukan adalah memperbaiki motor-motor listrik yang rusak

yaitu melilit belitan untuk motor dan belitan untuk transformator.

3.5 Instalasi Listrik pada PT. Perindustrian dan Perdagangan

Instalasi tenaga listrik pada suatu pabrik merupakan hal yang sangat vital,

karena jaringan inilah yang menyuplai energi dari sumber listrik ke beban yang

terpasang.

Dalam perencanaan instalasi tenaga pada suatu bangunan hendaknya

terlebih dahulu harus diketahui denah lokasi bangunan, luas bangunan, fungsi

bangunan, konstruksi bangunan, serta beban yang dipakai. Oleh karena itu gambar

denah bangunan sangat membantu perencanaan dan pemasangan serta

penempatan instalasi tenaga, panel utama, panel cabang dan segala

kelengkapannya.
3.5.1 Panel Utama

Panel listrik merupakan suatu lemari hubung bagi satu kesatuan alat

penghubung, pemutus, pengaman, serta pengontrolan suatu instalasi kelistrikan

yang ditempatkan dalam box tertentu sesuai dengan komponen yang digunakan.

Konstruksi panel listrik disesuaikan dengan kebutuhan dan tempat

pemasangannya serta besar tegangan yang akan disuplay.

Lemari bagi yang dipasang diluar ruangan (outdoor), rancangan atapnya

harus mampu mengalirkan hujan ke tanah tanpa menetaskan atau merembes ke

dalam panel. Panel listrik yang ditempatkan di dalam ruangan umumnya

berbentuk lemari. Panel yang ditempatkan di dalam ruangan yang berdebu atau

mengandung gas, bentuk yang tertutup rapat agar debu atau gas tidak masuk ke

dalam lemari panel. Sebagian besar body dari panel terbuat dari bahan besi dan

logam. Body panel dapat juga dari bahan lain misalnya dari plastik sintesis atau

stailees steel. Pembuatan panel seperti itu jarang digunakan karena harganya

mahal. Panel yang terbuat dari bahan ini digunakan untuk keperluan tertentu saja,

misalnya kapal laut. Panel semacam ini mempunyai keistimewaan tersendiri yaitu

terhadap pengaruh korosi.

Panel hubung bagi diantaranya berfungsi untuk :

a) Penghubung

Panel dapat berfungsi untuk menghubungkan suatu rangkaian listrik

dengan rangkaian listrik lainnya dalam suatu operasi kerja.


b) Pengaman

Panel dapat berfungsi sebagai pengaman sebab suatu panel akan bekerja

secara otomatis apabila sumber atau suplay tenaga listrik mendapat

gangguan.

c) Pembagi

Panel dapat berfungsi untuk membagi-bagi kelompok beban, baik untuk

instalasi penerangan maupun instalasi tenaga.

d) Pensupply

Panel dapat berfungsi sebagai penyupplai listrik dari sumber beban seperti

halnya yang terdapat pada pembangkit tenaga listrik di PT. Perindustrian

dan Perdangan bangkinang.

e) Pengontrolan

Panel dapat berfungsi sebagai pengontrol yang utama, karena dari panel

tersebut masing-masing rangkaian dapat dikontrol.

Dalam penempatan panel-panel untuk proses pengoperasian berbeda-beda

satu sama lainnya. Pada dasarnya panel terdiri dari panel tegangan rendah,

tegangan menengah, dan tegangan tinggi. Panel dapat beroperasi pada arus searah

(DC) maupun arus bolak-balik (AC).

Sesuai dengan fungsinya, panel terdiri dari :

 Panel distribusi ( main distribution board ).

 Panel kontrol motor ( motor control center ).

 Panel generator ( generator swich board ).


 Panel sub distribusi ( sub distribution board ).

 Panel emergency ( emergency distribution board ).

Dari beberapa fungsi panel diatas, maka untuk sebuah panel utama

dibutuhkan berbagai peralatan listrik yang sesuai dengan kegunaan panel tersebut.

Diantaranya pengaman, pemutus tenaga, busbar, serta alat-alat ukur yang

diperlukan.

3.5.2 Komponen Utama

1. Pemutus Tenaga

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan

pemutus tenaga untuk motor-motor, diantaranya :

a) Berdasarkan kapasitas pemutusnya

Hal ini dilakukan dengan menghitung arus hubung singkat

prospeksif pada instalasi. Besarnya arus hubung singkat (Isc)

tergantung pada kapasitas trafo sumber (kVA), tegangan jaringan,

dan tegangan reaktansi konduktor. Kriteria pemutus tenaga

berdasarkan kapasitas pemutusnya adalah kapasitas pemutus

(breaking capacity) harus lebih besar dari arus hubung singkat

(Isc) prospektif pada titik instalasi dimana pemutus tenaga

terpasang.
b) Berdasarkan arus pengenalnya

Arus pengenal pemutus tenaga disesuaikan dengan besarnya arus

beban yang dilewatkan kabel harus kecil dari arus yang diizinkan

pada kabel.

c) Berdasarkan tegangan operasional

Tegangan operasional dan pemutus tenaga harus lebih besar atau

sama besar dengan tegangan sistem.

d) Berdasarkan aplikasinya

Pemilihan pemutus tenaga berdasarkan beban yang diproteksi

apakah bebannya distribusi, motor, atau generator.

e) Berdasarkan penempatan panel

Pemilihan pemutus tenaga disesuaikan dengan penempatannya

pada panel distribusi utama, distribusi cabang, atau distribusi akhir.

Komponen-komponen pemutus tenaga yang digunakan pada panel

distribusi utama pada perusahaan ini adalah Air Circuit Breaker (ACB). Pemutus

ini menggunakan media udara sebagai penghubung kontrak trip yang digunakan

pada kapasitas daya yang besar (2000 A), memiliki dimensi yang sama mulai arus

800 – 3200 Ampere. Terdiri dari dua versi yaitu fixed (tetap) dan tarik (draw out),

dengan bermacam-macam jenis penyambungan sesuai dengan kebutuhan yaitu

untuk sambungan depan atau belakang (vertikal atau horizontal). Pemutus tenaga

ini dapat dioperasikan dengan mekanisme energi tersimpan (buka tutup secara
seketika). Pengisian energi tersimpan bias dilakukan dengan manual dan otomatis

dengan mekanisme motor.

Sesuai dengan daya yang digunakan pada PT. Perindustrian dan

PerdaganganLembah Karet, jenis ACB yang digunakan adalah master pack

dengan spesifikasi :

Master pack M 20 NI

Ui 1000V~50/60 Hz

Ue380/440V-480/690V

ICU 55 KA 55KA

ICS 55 KA 55 KA

ICW 55 KA IS

IEC 947 – 2

STR 280

Master pack ini merupakan ACB jenis tarik (draw out) dengan proyeksi

bahan lebih dapat distel dari Ir = 0,4 – Im, proteksi beban lebih dapat diatur dari
Im = I,5 – 10 Ir, dengan akurasi 15%. Alat ini dilengkapi dengan saklar bantu off

(2 NO dan NC) dan sinyal alarm untuk gangguan listrik. Master pack ini juga

dilengkapi dengan mekanisme pegas, serta menggunakan system energi tersimpan

(stored energi) dengan jenis sambungan belakang horizontal.

2. Pembagi / Rel / Busbar

Merupakan tempat untuk membagi tegangan yang akan disalurkan pada

rangkaian berikutnya. Berdasarkan busbar / rel yang digunakan

disesuaikan dengan beberapa daya yang diterima dan disambungkan.

Panel utama, rel berfungsi untuk :

1. Mengatur jalur-jalur fasa yang masuk ke pengaman, ke pemutus

tenaga, dan ke beban. Sehingga jalur-jalur fasa yang banyak digunakan

didalam panel yang tersusun rapi.

2. Menghindari kecelakaan kerja sewaktu perawatan panel.

3. Mempermudah perbaikan apabila terjadi gangguan atau kerusakan.

Pada panel utama, pembagi sangat berguna untuk menentukan berapa

panel cabang yang diperlukan.


BAB IV

ANALISA ATAS KAJIAN

4.1. Analisa Proses Produksi

maglle 1
pemotongan karet proses magle 2-5

proses magle
mesin penghancur 6
karet pemasak karet

keluar dari mesin


keranjang pengeringan
penghancur
pengangkat
karet

Gambar 4.1. proses produksi Crumb Rubber


4.1.1. Analisa Proses Pembuatan Crumb Rubber

Dalam proses produksi crumb rubber diolah pada bagian pengolahan pada PT.

Perindustrian dan Perdagangan PT. Perindustrian dan Perdagangan memproduksi

karet menjadi crumb rubber atau karet remah dengan mutu standar yaitu SIR-10

dan SIR-20 yang mengekspor hasil produksinya ke negara-negara konsumen,

terutama Amerika Serikat. Mexico dan Canada.

Proses produksi crumb rubber di mulai dari pembelian karet pada petani

karet, diteruskan ke pemotongan untuk melihat ada kecurangan atau tidak dari

petani karet, dilanjutkan ke proses pemotongan karen dan berakhir di proses

pengeringan karet

Bagian pengolahan ini terdiri Proses basah, sedangkan proses pengeringan

udara dimasukkan ke dalam proses basah. Jika dilihat dari tahapan proses yang

dilalui produk, maka proses pengeringan berlangsung dengan memakan waktu

yang paling lama yaitu minimal 14 hari yang dilakukan secara alami dengan

memanfaatkan udara dan suhu ruangan di tempat produksi. Lamanya waktu

pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dari lembaran karet

tersebut.

Jika ada ditemukan produk cacat maka harus ditanggulangi segera agar

produk yang cacat tidak bertambah lagi. Oleh karena itu pada saat pengeluarkan

produk dari cetakan dilakukan pemeriksaan yang bertujuan untuk mengamati

apakah ada produk yang cacat dan apakah perlu ditanggulangi segera perbaikan

atau tidak.
4.1.2. Analisa Produk

Pada PT. Perindustrian dan Perdagangan yang diproduksi hanya SIR-10 dan

SIR-20. Hal ini disebabkan mutunya tinggi dan cara pengolahannya mudah dan

murah di samping itu selera konsumen cenderung memillih SIR yang bermutu

tinggi. Setelah produk dikeluarkan dari cetakan dan diuji di laboratorium,

ditemukan beberapa produk yang cacat. Jenis-jenis produk cacat tersebut antara

lain

1. White Spote (bintik-bintik putih)

2. Kandungan metal pada produk jadi

Di samping itu dalam menetapkan syarat-syarat Indonesia standar Rubber

(SIR) berdasarkan warna dan jenis mutu masing-masing dapat disebutkan antara

lain :

3. 1. Standar Indonesia Rubber 5 L15 warnanya hijau.

4. 2. Standar Indonesia Rubber 10 warnanya coklat.

5. 3. Standar Indonesia Rubber 20 warnanya merah.

6. 4. Standar Indonesia Rubber 50 warnanya kuning.

4.1.3. Analisa Keselamatan Kerja

Untuk keselamatan pekerja hanya cukup memakai sarung tangan, masker dan

sepatu agar tidak terkontarninasi langsung dengan bahan baku. Karena pada

proses pembuatan crumb rubber banyak mengalami proses permesinan dan

pekerja hanya mengawasi danvmemindahkan produk yang telah siap di produksi.

Keselamatan kerja produksi crumb rubber ini tidak terlalu mempunyai resiko yang

tinggi yang dapat membahayakan pekerja.


4.1.4. Analisa Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan yaitu karet mentah yang diperoleh dari berbagai

daerah di sekitar Bangkinang ataupun dari luar daerah ataupun mempunyai mutu

yang baik yaitu karet yang kotorannya tidak terlalu banyak. Kotoran ini seperti

batu-batu atau kayu-kayu yang melekat pada karet mentah yang akan diolah, jika

banyak terdapat kotoran akan mempersulit pengerjaan pada proses pencacahan.

Selanjutnya adalah proses penjernuran. karet yang telah berbentuk blanket,

pada proses im masih ada beberapa blanket yang penjemuarannya masih kurang

sempurna dan jika hasil dari penjemuran diolah maka akan diperoleh hasil yang

kurang baik seperti bintik-bintik putih atau white spote pada produk jadi.

4.1.5. Analisa Mesin

Jika ditinjau dari mesin yang digunakan maka kerusakan yang terjadi disebabkan

oleh pisau yang digunakan pada saat pernotongan pada cutter mill yang kurang

tajam, sehingga hasil Crumb rubber tidak sesuai dengan standarisasi kualitas yang

telah ditetapkan oleh perusahaan.

4.1.6. Analisa Lingkungan Kerja

 Pencahayaan

Pencahayaan pada ruangan tempat produksi Crumb rubber cukup baik, dimana

ruangan tempat berlangsungnya proses produksi mendapat cahaya matahari

yang cukup bebas karena ternpat proses produksi berada diruangan yang luas

dan lepas.

 Lokas Keria

Lokasi tempat berlangsungnya proses produksi crumb rubber ini berada pada

lokasi yang strategis, di mana terletak di kawasan industri dan jauh dari
pemukiman masyarakat. Mengenai bahan baku perusahaan tidak sulit

mencarinya karena petani-petani karet langsung membawa hasil karetnya ke

perusahaan.

4.2. Analisa Manajemen Produksi

Proses produksi crumb rubber di PT. Perindustrian dan Perdagangan Sebagai

sebuah industri manufaktur ini sudah dirancang dan disusun dengan sistem

manajemen yang baik. Dalam perancangan dan penyiapan sistem produksi serta

pengoperasian sistem produksi yang dipimpin oleh direktur telah mampu

memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan dan perkembangan

perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari penyusunan rencana produksi yang baik

sehingga pengendalian persediaan dan pengadaan bahan baku terkelola dengan

baik. Dan begitu juga dengan pengendalian mutu crumb rubber yang diproduksi

PT. Perindustrian dan Perdagangan ini dikenal memiliki mutu yang baik.

4.3 Analisa Studi Kasus

4.3.1 Spesifikasi Mesin Mangle

Mesin mangle merupakan sebuah mesin yang digunakan untuk menggiling karet

menjadi lembaran-lembaran. Mesin ini bekerja dengan putaran dua buah rol yang

berlawanan arah.
Gambar 4.2 Bagian-bagian mesin mangle

Spesifikasi dari mesin Mangle akan di jelaskan sebagai berikut :

a. Komponen

 Rantai PR 80 dan sproket atas T 37 dan bawah T 12

 Rol mangle 2 buah dengan diameter 16 dan 18 inchi dengan jenis

bantalan (bearing) yang di gunakan 23132

 Rumah bantalan (house bearing) dengan diameter 65 inchi

 Flender kopling dengan karety kopling jenis H 350

 Pembatas minyak (oil sel) Ril ukuran 140 x 160 x 14 mm

b. Power motor 50 Hp, 70 A, 1480 Rpm

c. Rasio gigi lurus 1 : 1,1

d. Rasio kotak gigi (gear box) 10:1


e. Ukuran batik rol magnet 4 x 5 i nchi

f. Pipa air pencucian

4.3.2 Kontruksi dan cara kerja

kontruksi bodi dari mesin mangle harus kokoh dan tahan terhadap getaran karena

bentuk kontruksi bodi dari mesin Mengle sangat besar pengaruhnya terhadap hasil

produksi. Dalam proses prduksi sedang berlangsung terjadi beban dan getaran

yang dihasilkan sangat besar dan pengaruhnya terhadap bentuk produksi dari bodi

mesin yang di hasilkan sangat besar.

Pada saat proses penggilingan bahan di olah pada mesin mangle, banyak

beban dan getaran yang di hasilkan. Oleh karena itu bentuk dari kontruksi dari

bodi mesin harus diperhitungkan oleh kontruksi mesin. Bodi dari mesin mangle

selain untuk dudukan utama dari komponen-komponen, bodi mesin harus juga

dapat menahan beban yang di hasilkan pada saat proses sedang berlangsung.

Didalam proses penggilingan, rol mangle beerputar dan untuk

meringankan putaran rol mangle maka kedua ujung poros mangle diberi bantalan

(bearing). Tujuan dari penggilingan agar balanket karet lebih homogen sehingga

menghasilkan lembaran karet yang ketebalan dan kebersihannya sesuai dengan

standart dan mutu yang di minta konsumen.

Titik tumpu beban berat terjadi pada ujung poros mangle dan putaran yang

dihasilkan dari motor listrik yang dihasilkan kopling, kemudian putaran

diteruskan ke kotak roda gigi (gear box) dan tranmisi tenaga putaran ditingkatkan

sesuai beban yang diberikan pada dua rol mangle tersebut.

4.3.3 Komponen Mesin Mangle


Mesin mangle terdiri dari beberapa komponen agar pada mesin tersebut

dapat beroperasi dan berproduksi sesuai dengan kemampuannya. Komponen-

komponen tersebut antara lain :

1. Motor listrik

2. Rol mangel dan rol penekan

3. Rumah bantalan

4. Bantalan (bearing)

5. Kopling fleksibek dan kopling karet

6. Kotak roda gigi (gear box)

7. roda gigi lurus

8. penahan pelumasan (oil seal)

9. Spi (penahan)

10. Ulir pengaturan kerenggangan rol mangle

11. kontruksi bodi

12. Casing motor

Motor listrik merupakan sumber penggerak utama dan berfungsi untuk

memutar kopling fleksibel dan gear box, kemudian diteruskan ke rol mangle

dengan dua buah bantalan (bearing) dengan dudukan rumah bantalan (housing

bearing) agar putaran menjadi ringan sehingga dapat menguragi beban gesekan

yang terjadi akibat beban yang cukup berat.

Untuk mengurangi gesekan pada bantalan (bearing) dan gigi lurus maka

diberi pelumasan yaitu gemuk pada bantalan (bearing) agar gemuk tidak keluar

maka diberi penghambat minyak (oil seal). Untuk meneruskan putaran nke rol

mangle bawah maka diperlukan gigi lurus sebagai penghubung putaran. Untuk

jenis mesin mangle terdapat rol mangle penekan dan perputaran rol ini rendah dan
penghubung dari putaran ini adalah roda gigi. Semua komponen tersebut

berkedudukan di suatu kontruksi bodi (bodi pendukung utama).

1.3.4 Bentuk perawatan dan perbaikan yang dilakukan pada Mangle

Mesin mangle sangat sangat perlu dilakukan perawatan hal ini penting dilakukan

karena sangat menentukan hasil dari proses produksi blanket. Bagian-bagian atau

komponen mangle yang perlu dilakukan perawatan dan perbaikan yaitu :

 Rol mangel

Pada rol mangel yang perlu dilakukan perawatan yaitu pada mata roll.

Cara melakuakan perawatannya adalah apabila mata roll sudah mulai tumpul

maka dilakukan perbaikan dengan cara membubut mata rol tersebut. Mata roll

berdiameter 16 dan 18 inchi.

Gambar 4.3. Pembubutan mata roll


Mata rol tersebut terdapat sebuah jalur yang berfungsi agar pada waktu

mangel beroperasi karet yang keluar dari hammer mill yang giling dengan mangel

berkualitas baik, mata roll ini berbentuk seperti segi empat.


Gambar 4.4. Mata roll mangle

 Bantalan (bearing)

Ada beberapa jenis bantalan / bearing yaitu bantalan luncur (sliding

contact bearing) dan bantalan gelinding (rolling contact bearing/anti frictiont).

Bantalan (bearing) berfungsi untuk menumpu atau memikul poros agar poros

dapat berputar padanya (bearing).

Pada bantalan luncur mendapat gesekan yang besar dan biasanya dipasang

pada pembebanan yang besar. Dan mampu memikul beban yang besar. Sedangkan

untuk yang bantalan gelinding mendapat gesekan yang kecil dan biasanya

dipasang pada poros lurus dan tidak untuk beban yang besar. Pada mesin mangle

bantalan (bearing) terletak pada poros roll, pada bantalan sering terjadi kerusakan

karena briket yang harus digiling terlalu tebal dan terdapat kotoran-kotoran

sehingga sering terjadi kerusakan pada bantalan.


Gambar 4.5. Bantalan (bearing)

 Kopling
Kopling berfungsi untuk menjaga putaran antara motor dengan gear box

agar tidak terjadi slip. Pada mangle menggunakan kopling fleksibel yang terletak

antara motor penggerak dengan gear box, yang Kopling fleksibel adalah sebuah

kopling yang menghubungkan kedua atau lebih poros mesin yang dikontruksi

sedemikian rupa sehingga mempunyai fleksiblitas mampu memberikan

kompensasi (meski sangat terbatas) pada masalah gerak radial atau axial kopling

ini juga dapat mereduce beban shock dan vibrasi dari satu mesin ke yang lain.

Kopling fleksibel merupakan jenis yang paling banyak dipakai. Pada

kopling ini jarang terjadi kerusakan-kerusakan dan dilakukan perbaikan.

Gambar 4.6. Kopling fleksibel


 Motor istrik

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik,

motor listrik yang umum digunakan di dunia industri adalah motor listrik asinkron

dengan dua standar global yakni IEC dan NEM. Pada mangel menggunakan

motor listrik yang berfungsi untuk menggerakkan roll mangle, putaran dari motor

diteruskan ke gear box. Kontrol motor listrik digunakan sebuah panel untuk

mengoperasikan dan menghentikannya. Motor listrik jarang terjadi kerusakan-

keruskan, biasanya bila terjadi kerusakan motor listrik di ganti.

Hubungan Kecepatan, Torsi, dan Daya Motor

Pengukuran hubungan kecepatan, torsi dan daya motor dilakukan di

laboratorium Mesin Listrik Torsi yang dihasilkan oleh motor disalurkan lewat

poros untuk menjalankan peralatan industri.

Untuk motor listrik memiliki tegangan (V)= 380V/400V arus sebesar

(I)=50 Hz/ 70 A dam torka (T)=1450 rpm


Gambar 4.7. Motor istrik

 Kotak roda gigi (gear box)

Roda gigi adalah salah satu bentuk sistem transmisi yang berfungsi

mentransmisikan gaya, membalikkan putaran, mereduksi/menaikkan kecepatan

putaran. Aplikasi roda gigi sering di temui pada gear box, didalamnya bayak

terdapat roda gigi yang saling terkait dan bekerja sama. Pada mangle gear box

berfungsi meneruskan putaran dari motor listrik dan putaran diteruskan ke roda

gigi lurus.

Yang membuat perbedaan manggle 1 dan lainya terdapat di roda gigi pada gear

box di mana untuk manggle 1 menggunakan gigi sebanyak 32 gigi dan untuk

manggle 2 sampai berikutnya sebanyak 40 gigi. Hal ini berakibat pada jarak

antara rol-rol mangle pada masing masing motor untuk manggle 1 berjarak 0,5 cm

dan untuk rol manggle selanjutnya sama yakni 0,3 cm


Gambar 4.8. roda gigi

Gambar 4.9. Gear box


4.3.5 Tujuan Perawatan Dan Perbaikan Pada Mangle

Perawatan adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk memelihara

semua peralatan agar selalu dalam kondisi baik dan siap pakai serta terhindar

dari kerusakan yang mungkin terjadi baik yang terduga maupun tak terduga.

Perawatan yang intensif sangat membantu untuk menjaga peralatan mesin

selalu dalam kondisi siap pakai, terutama bila perawatan nya dilakukan secara

rutin dan benar. Beberapa tujuan perawatan terhadap peralatan atau mesin

anatara lain :

1. Merawat mesin atau peralatan sehingga selalu dalam kondisi optimal

produktifitasnya dan dapat dipercaya kualitas produksinya.

1. untuk mencegah hal-hal yang tidak diharapkan seperti kerusakan yang

tiba-tiba terhadap mesin pada saat beroperasi yang dapat menyebabkan

proses produksi terganggu..

2. menaikkan kemampuan mesin untuk berproduksi dengan melakukan

perubahan untuk lebih mengefisienkan kerja mesin.

Tujuan-tujuan diatas dapat dapat dicapai apabila dilakukan bentuk perawatan

yaitu perawatan rutin atau harian yang dilakukan selama jangka waktu

perawatan yang sudah terjadwal tetapi perawatan hendaknya tidak saja hanya

dilakukan pada yang terjadwal,sebaiknya dilakukan setiap saat.

Anda mungkin juga menyukai