Anda di halaman 1dari 53

MODUL

PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA
DAYA

JURUSAN S1
TEKNIK TENAGA LISTRIK

NAMA :……………………………………

NIM :……………………………………

TAHUN AJARAN
2023/2024
Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

KARTU PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DAYA

Nama :
NIM :
Tanggal Praktikum :
Kelompok : 3x4
Program Studi :
Asisten :

No Modul Tugas Rumah Test Awal Laporan Jurnal Presentasi

Jakarta, ....................... 20…

Mahasiswa Asisten

(………………………………….) (….……………………………..)

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

DAFTAR ISI

MODUL I SCR DC CHOPPER


MODUL II RANGKAIAN SETENGAH GELOMBANG DAN GELOMBANG PENUH SATU FASA
MODUL III SINGLE-PHASE PWM CONTROLLER
MODUL IV SINGLE-PHASE INVERTER
MODUL V PENGUKURAN KARAKTERISTIK MOSFET DAYA

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

TATA PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM

1. Laporan Praktikum di “KETIK” di kertas A4.


2. Susunan laporan terdiri :
a. Cover
b. Isi Laporan :
I. Judul
II. Tujuan
III. Perlengkapan Percobaan
IV. Teori Tambahan (min 2 lembar permodul)
V. Langkah Percobaan dan Rangkaian Percobaan
VI. Data Pengamatan
VII. Pengolahan Data
VIII. Tugas Akhir
IX. Analisa
X. Kesimpulan
3. Format Laporan dengan Ketentuan :
a. Font Times New Roman (12)
b. Lina Spacing 1,5
c. Tulisan Rata Kanan-Kiri (Justify)
d. Margin Laporan dengan ketetuan :
• Tepi Atas 1,5 cm
• Tepi Bawah 1,5 cm
• Tepi Kanan 1,5 cm
• Tepi Kiri 2,0 cm
e. Diberi Header “Nama dan NIM” dan Footer “Laboratorium Mesin Listrik
IT-PLN”

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN
MODUL I
SCR DC CHOPPER

I. TUJUAN

1. Untuk memahami prinsip operasi komutasi paksa SCR.


2. Untuk memahami prinsip pengoperasian chopper SCR.
3. Untuk mengukur tegangan keluaran dan bentuk gelombang arus dari chopper SCR
dengan beban resistif dan induktif.

II. PERLENGKAPAN PERCOBAAN

Jumlah Nama Alat Kode alat

1 Three-phase Power Supply Module EM-3310-1E

1 DC Power Supply (±15V/2A) PE-5310-1A

1 Differential Amplifier PE-5310-2B

1 Current Tranducer PE-5310-2C

1 Resistor Load Unit PE-5310-3C

1 Inductive Load Unit PE-5310-3E

1 Three Phase Rectifier and Filter PE-5310-4J

1 Connecting Lead Holder EM-3390-1A

1 Fuse Set PE-5310-5F

1 SCR DC Chopper Set PE-5310-5F

1 Isolating Transformer PE-5340-3A

1 Laboratory Table EM-3380-1A

1 Connecting Leads Set EM-3390-3A

1 Safety Bridging Plugs Set EM-3390-4A

1 Digital Storage Oscilloscope (DSO)

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN
III. TEORI MODUL
DC chopper merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah sumber
masukan tegangan DC tetap menjadi sumber keluaran tegangan DC yang dapat
dikendalikan/diatur. Chopper DC pada dasarnya merupakan regulator mode pensaklaran
yang berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang tidak teregulasi menjadi tegangan
keluaran DC yang teregulasi. Hasil tegangan keluaran Chopper dapat lebih besar ataupun
lebih kecil dari tegangan DC sumbernya, hal ini tergantung dari jenis rangkaian mode
pensaklaran yang digunakan.

Konverter DC‐DC merupakan salah satu jenis rangkaian elektronika daya yang
berfungsi untuk mengkonversi tegangan masukan searah konstan menjadi tegangan
keluaran searah yang dapat divariasikan berdasarkan perubahan duty cycle rangkaian
kontrolnya. Sumber tegangan DC dari konverter DC‐DC dapat diperoleh dari baterai, atau
dengan menyearahkan sumber tegangan AC yang kemudian dihaluskan dengan filter
kapasitor untuk mengurangi riak (ripple). Secara umum ada dua fungsi pengoperasian dari
DC Chopper yaitu penaikan tegangan dimana tegangan keluaran yang dihasilkan lebih
tinggi dari tegangan masukan, dan penurunan tegangan dimana tegangan keluaran lebih
rendah dari tegangan masukan.

Ditinjau dari proses pengaturan, chopper dapat dibedakan dalam tiga jenis yaitu
chopper penurun tegangan (step down), chopper penaik tegangan (step up), dan chopper
penaik penurun tegangan (step up down).

REFERENSI

Hadi Doh “DC Chopper”, Makalah DC Chopper, 2019

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN
IV. TUGAS RUMAH
1. Sebutkan dan Jelaskan macam-macam konversi daya!
2. Gambarkan simbol dari konversi daya serta jelaskan fungsinya!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan SCR?
4. Sebutkan dan Jelaskan fungsi SCR!
5. Bagaimana SCR bisa menyearahkan tegangan?
6. Jelaskan penerapan SCR pada kehidupan sehari-hari!
7. Jelaskan yang dimaksud dengan DC Chopper!
8. Jelaskan prinsip kerja dari DC Chopper!
9. Sebutkan dan Jelaskan macam-macam DC Chopper!
10. Sebutkan fungsi dari alat bahan yang digunakan pada praktikum kali ini! (Minimal 7)

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN
V. PROSEDUR PRAKTIKUM

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN
CAUTION ! Sebelum menyalakan alat percobaan tanya terlebih dahulu kepada
assisten yang bertugas.

1. Letakkan modul PE-5310-1A, PE-5310-2A, PE-5310-2C, PE-5310-4J dan PE-5310-4F dalam


Bingkai Eksperimental. Tempatkan modul DSO, PE-5340-3A, PE-5310- 3C dan PE-5310-3E di
meja kerja.

2. Lengkapi koneksi yang ditunjukkan pada Gambar 4-5-3 menggunakan colokan


penghubung dan kabel penghubung. Hubungkan daya AC 220V ke modul DC Power
Supply, Current Transducer, dan Differential Amplifier dengan mencolokkan stop kontak
3 cabang yang diarde.

3. Hubungkan input CH.A DIF ke Titik Pengukuran G1 (+ ke G1, – ke 0V) dan


sambungkan input CH.C DIF ke Titik Pengukuran G2 (+ ke G2, – ke 0V). Pada
Penguat Diferensial, tempatkan V Range Selectors (SWA, SWC) dari Ch.A dan Ch.C
dalam posisi 10V, dan atur Ch. Selectors (SW1, SW2) ke A dan C. Nyalakan
Amplifier Diferensial.

4. Pada SCR DC Chopper Set, letakkan sakelar Trigger Source Selector(SW1) di posisi Int
dan atur knob Kontrol td ke min.

5. Nyalakan Catu Daya DC. Menggunakan DSO (DC input coupling), ukur dan rekam
bentuk gelombang tegangan VG1 dan VG2 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4-5-4.
Hitung dan catat penundaan antara VG1 dan VG2, td = ms. (kira-kira 0,3ms).

6. Atur kenop Kontrol td ke posisi tengah. Ulangi Langkah 5 dan catat bentuk gelombang
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4-5-5. Hitung dan catat penundaan antara VG1
dan VG2, td = ms. (kira-kira 2ms).

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

7. Atur kenop Kontrol td ke posisi maks. Ulangi Langkah 5 dan catat bentuk gelombang
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4-5-6. Hitung dan catat penundaan antara VG1
dan VG2, td.

8. Matikan alat percobaan sesuai prosedur

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN
VI. DATA PENGAMATAN

Posisi Rise Fall


f (Hz) Vrms (V) Vpk-pk (V) Gelombang
knob Time (s) Time (s)

Min

Mid

Max

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN
VII. TUGAS AKHIR
1. Apa pengaruh pengaturan knob terhadap gelombang yang dihasilkan pada osiloskop?
2. Bagaimana prinsip kerja SCR DC Chopper?
3. Apa pengaruh beban resistif dan beban induktif terhadap gelombang yang dihasilkan
pada osiloskop?

4. Selain SCR, komponen apa yang bisa digunakan sebagai DC Chopper?

5. Jelaskan hasil gelombang yang didapatkan pada tiap perputaran knob!

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN
MODUL II
RANGKAIAN PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG DAN GELOMBANG
PENUH SATU FASA

I. TUJUAN
1. Untuk memahami struktur, karakteristik, dan metode komputasi untuk rangkaian
penyearah tak terkontrol setengah gelombang dan gelombang satu fasa dengan
menggunakan dioda.
2. Untuk memahami jenis karakteristik beban.

II. PERLENGKAPAN PERCOBAAN


No Nama Jumlah Nomor Modul Foto

1 AC Power Supply 1 588 001

2 Three phase Transformer 1 588 101

3 Single Phase Rectifier 1 588 029

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

4 Loads of R, L, C 1 588 019

4 Channels Isolation
5 1 588 021
Amplifiers

Digital Storage GOTT-DSO-


6 1
Oscilloscope 1202CL+

7 U-LINKS 1 159-019

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

III. TEORI
Penyearahan adalah pengubahan tegangan AC menjadi tegangan DC. Rangkaian
penyearah tak terkontrol menggunakan dioda pada rangkaiannya. Penyearah setengah
gelombang satu fasa berguna untuk memahami prinsip dari operasi penyearah. Diagram
rangkaian dengan beban resistif ditunjukkan pada gambar 1.1 (a). Selama tegangan
masukan memiliki siklus setengah positif, dioda 𝐷1 berkonduksi dan tegangan masukan
muncul melalui beban. Selama tegangan masukan memiliki siklus setengah negative,
dioda pada kondisi tertahana (blocking condition) dan tegangan keluarannya nol. Bentuk
gelombang untuk tegangan masukan dan keluaran ditunjukkan pada gambar 1.1 (b).

Gambar 1.1 Penyearah setengah gelombang satu fasa


Gambar 1.2 menunjukkan rangkaian penyearah terkontrol satu fasa setengah
gelombang. Di mana hanya membutuhkan daya rendah untuk menghasilkan tegangan
dan arus yang lebih tinggi (arus yang dibutuhkan hanya beberapa ratus mA dan tegangan
antara 2-3 Volt). Ini disebut dengan trigger

Gambar 1.2 Rangkaian Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN
Rangkaian penyearah gelombang penuh adalah penyearah yang mengkonversikan
kedua siklus positif dan negatif dari sinyal AC menjadi sinyal DC. Diperlukan dua buah
dioda untuk membuat rangkaian dioda penyearah gelombang penuh, dengan dua sinyal
tegangan AC tersebut yang saling berbeda fase ini maka kedua dioda masing- masing
akan berfungsi sebagai penyearah setengah gelombang dan bekerja secara bergantian.
Satu dioda akan menyearahkan siklus positif dari atas lilitan dan satu diodakemudian
bergantian menyerahkan siklus positif dari lilitan bawah yang merupakan kebalikan
fase dari siklus negatif sinyal input AC.

Gambar 2-1. Rangkaian Penyearah Satu Fasa Gelombang Penuh

Nilai RMS tegangan beban adalah

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

REFERENSI
Elektronika Daya, Rangkaian, Device, dan Aplikasinya Jilid 1 Edisi Bahasa Indonesia
Power Electronics, Second Edition, Muhammad H. Rashid Ph.D., Fellow IEE Professor
of Electrical Engineering Purdue University Fort Wayne.

Zuhal, 1986, Dasar Tenaga Listrik, cetakan ketiga, terbitan kedua, Penerbit ITB,
Bandung.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN
IV. TUGAS RUMAH
1. Apa yang dimaksud dengan penyearah?

2. Jelaskan perbedaan antara penyearah terkontrol dan penyearah tak terkontrol!

3. Jelaskan yang dimaksud dengan dioda!

4. Jelaskan prinsip kerja dioda!

5. Jelaskan kurva karakteristik dari dioda!

6. Jelaskan yang dimaksud dengan setengah gelombang dan disertakan dengan gambar
gelombangnya!

7. Jelaskan yang dimaksud dengan gelombang penuh dan disertakan dengan gambar
gelombangnya!

8. Jelaskan perbedaan antara half-wave dan full-wave!

9. Jelaskan cara kerja penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh?


10. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari penyearah gelombang penuh!

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

V. PROSEDUR PRAKTIKUM
CAUTION ! Sebelum menyalakan alat percobaan tanya terlebih dahulu kepada
assisten yang bertugas

Gambar 2-2 Rangkaian Utama Penyearah Terkendali Satu Fasa Setengah


Gelombang
1. Hubungkan sirkuit seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1-2, lalu sambungkan
sirkuit dengan anoda dan katoda ke terminal masing-masing.
2. Semua kontrol harus berada pada posisi minimumnya.
3. Terapkan V = 45 V sebagai tegangan input.
4. AKTIFKAN modul GOTT dari 588 001 & 588 002.
5. Gunakan osiloskop digital untuk mengamati bentuk gelombang pada terminal 1.
6. Dengan variasi nilai beban yang telah ditentukan, lihatlah gelombang yang
dihasilkan pada osiloskop dan masukkan gambar gelombang pada tabel 2-1.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

Gambar 2-2 Rangkaian Utama Penyearah Terkendali Satu Fasa Gelombang


Penuh
1. Hubungkan sirkuit seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1-2, lalu sambungkan
sirkuitdengan anoda dan katoda ke terminal masing-masing.
2. Semua kontrol harus berada pada posisi minimumnya.
3. Terapkan V1 = 45 V sebagai tegangan input.
4. AKTIFKAN modul GOTT dari 588 001 & 588 002.
5. Gunakan osiloskop digital untuk mengamati bentuk gelombang pada terminal 1.
6. Dengan variasi nilai beban yang telah ditentukan, lihatlah gelombang yang
dihasilkanpada osiloskop dan masukkan gambar gelombang pada tabel 2-1.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

VI. DATA PENGAMATAN


Tabel 1. Rangkaian Setengah Gelombang
Beban 𝑽𝒓𝒎𝒔 (V) 𝑰𝒓𝒎𝒔 (A) Gelombang

Tabel 2. Rangkaian Gelombang Penuh


Beban 𝑽𝒓𝒎𝒔 (V) 𝑰𝒓𝒎𝒔 (A) Gelombang

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN
VII. TUGAS AKHIR
1. Jelaskan perbedaan Dioda dan SCR!
2. Jelaskan kenapa pada rangkaian penyearah tak terkontrol menggunakan dioda?
3. Jelaskan fungsi dioda pada rangkaian tersebut!
4. Jelaskan secara singkat prinsip kerja rangkaian penyearah satu fasa gelombang penuh!
5. Jika dioda diganti dengan SCR apakah rangkaian tersebut dapat bekerja? Jelaskan!
6. Buatlah kesimpulan dari percobaan modul ini!

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

MODUL III
SINGLE-PHASE PWM CONTROLLER

I. TUJUAN
1. Memahami prinsip operasi pengontrol PWM satu fasa.
2. Untuk mengukur bentuk gelombang keluaran dari pengontrol PWM satu fasa.
3. Untuk membandingkan perbedaan antara sinyal kontrol persegi dan sinyal kontrol
PWM.

II. PERLENGKAPAN PERCOBAAN

Jumlah Nama Alat Kode Alat

1 Three-phase Power Supply Module EM-3310-1E

1 DC Power Supply (±15V/2A) PE-5310-1A

1 Reference Variable Generator PE-5310-2A

1 Differential Amplifier PE-5310-2B

1 Single Phase PWM Controller PE-5310-4H

1 Laboratory Table EM-3380-1A

1 Experimental Frame EM-3380-2B

1 Connecting Lead Holder EM-3390-1A

1 Connecting Leads Set EM-3390-3A


1 Safety Bridging Plugs Set EM-3390-4A
1 Digital Storage Oscilloscope (DSO)

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

III. TEORI
Pengoperasian pengontrol Sinusoidal Pulse-Width Modulation (SPWM) identik
dengan pengontrol DC PWM, tetapi gelombang sinusoidal bukan gelombang dc. Seperti
ditunjukkan pada Gambar 5-1-1, sinyal pulsa keluaran dihasilkan denganmembandingkan
gelombang pembawa(carrier) segitiga dengan gelombang referensi sinusoidal.
Gambar 5-1-1(b) menunjukkan pulsa keluaran ketika gelombang pembawa
dibandingkan dengan gelombang referensi 1 (amplitudo tinggi). Ketika gelombang
pembawa dibandingkan dengan gelombang referensi 2 (amplitudo rendah), pulsa
keluaran ditunjukkan pada Gambar 5-1-1(c).

Gambar 5-1-1 Operasi SPWM. (a) Pembawa segitiga dan gelombang referensi
sinusoidal; (b) keluaran PWM 1; (c) keluaran PWM 2

Keluaran PWM 1 merupakan hasil perbandingan gelombang pembawa segitiga


dengan gelombang referensi sinusoidal 1. Keluaran PWM 2 merupakan hasil
perbandingan gelombang pembawa segitiga dengan gelombang referensi sinusoidal 2.
Dalam kontrol SPWM, lebar pulsa divariasikan dengan mengubah amplitudo sinyal
referensi Ar dan jumlah pulsa ditentukan oleh frekuensi pembawa fc.
Modul Kontroler PWM Fase Tunggal yang ditunjukkan pada Gambar 5-1-2
digunakan untuk membangkitkan sinyal gerbang dari inverter fase tunggal seperti modul
Drive Set IGBT PE-5310-4F. Modul ini terutama terdiri dari blok dan kontrol fungsional
berikut:

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

Generator Gelombang Pembawa Segitiga menyediakan pembawa segitiga dengan


amplitudo tetap (±10V) tetapi frekuensi variabel ke input generator sinyal PWM
(pembanding). Frekuensi pembawa dipilih dengan menggunakan sakelar Pemilih
Frekuensi F(KHz) untuk 1KHz (x1), 5KHz (x5), dan 15KHz (x15). Generator Gelombang
Referensi Sinusoidal menyediakan gelombang sinusoidal ±10V dengan frekuensi yang
sebanding dengan tegangan perintah input. Sebenarnya ini adalah konverter tegangan ke
frekuensi (V ke F). Tegangan perintah 10V menghasilkan gelombang sinusoidal ±10V,
60Hz dan tegangan perintah 5V menghasilkan gelombang sinusoidal ±10V, 30Hz.
Square Wave (Clock) Generator menghasilkan sinyal clock level TTL dengan
frekuensi yang sebanding dengan tegangan perintah input. Tegangan perintah 10V
menghasilkan sinyal jam 60Hz dan tegangan perintah 5V menghasilkan sinyal jam 30Hz.
Multiplier menentukan amplitudo gelombang referensi sinusoidal tergantung pada
besarnya tegangan perintah. Sinyal sinusoidal amplitudo tetap (sinø) selanjutnya diubah
menjadi gelombang sinus referensi frekuensi variabel amplitudo oleh pengali. Artinya,
tegangan perintah rendah menghasilkan gelombang referensi sinusoidal denganamplitudo
dan frekuensi rendah dan tegangan perintah tinggi menghasilkan gelombang referensi
sinusoidal frekuensi tinggi amplitudo tinggi.

Gambar 5-1-2 PE-5310-4H


Single-phase PWM Controller

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

PWM Signal Generator menghasilkan sinyal PWM dengan membandingkan


gelombang referensi sinusoidal dan gelombang pembawa segitiga. Sinyal PWM keluaran
pada terminal S1 selanjutnya dibalik oleh inverter yang keluarannya adalah terminal S3.
Selector Switch PWM/CLK memilih PWM atau output clock sebagai sinyal gating pada
S1 dan S3.

REFERENSI
Power Electronics Training System_K&H MFG CO., LTD.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

IV. TUGAS RUMAH


1. Apa yang dimaksud dengan gelombang?
2. Apa yang dimaksud dengan Komperator ?
3. Sebutkan serta gambarkan macam-macam gelombang!
4. Jelaskan pengertian dari indeks Modulasi ?
5. Sebutkan dan Gambarkan jenis jenis gelombang sinusoidal!
6. Jelaskan pengertian PWM!
7. Jelaskan yang dimaksud Single-Phase PWM Controller!
8. Jeleskan apa yang dimaksud dengan sinyal carrier!
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sinyal reference!
10. Sebutkan pengaplikasian PWM dalam kehidupan sehari-hari minimal 5!

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

V. PROSEDUR PERCOBAAN
CAUTION ! Sebelum menyalakan alat percobaan tanya terlebih dahulu kepada
assisten yang bertugas

1. Letakkan modul PE-5310-1A, PE-5310-2A, PE-5310-2B dan PE-5310-4H dalam


Bingkai Eksperimental. Tempatkan DSO di meja kerja.
2. Lengkapi sambungan yang ditunjukkan pada Gambar 5-1-3 menggunakan JUMPER
(garis lengkung) dan kabel penghubung. Hubungkan daya AC 220V ke modul Catu
Daya DC dan Penguat Diferensial dengan mencolokkan stopkontak 3-cabang yang
diarde.

Gambar 5-1-3 Diagram pengkabelan untuk pengukuran pengontrol PWM fase


tunggal
3. Pada Differential Amplifier, sambungkan input Ch.A DIF ke sinθ (+ ke sinθ, - ke
0V) dan input Ch.C DIF ke CLK (+ ke CLK, - ke 0V). Atur V Range Selectors
(SWA, SWC) ke 100V dan atur Ch Selectors (SW1, SW2) ke A dan C.
4. Nyalakan semua catu daya. Pada Reference Variabel Generator, atur sakelar Vc
Range Selector (SW1) ke 0~+10V, atur knob kontrol V ke posisi 50% untuk
membuat Vc=5V. Menggunakan DSO (DC input coupling), ukur dan catat bentuk
gelombang tegangan pada output sinθ dan CLK. Hitung frekuensi = Hz
dan amplitudo = Vpp
5. Sesuaikan knob kontrol V dari Reference Variabel Generator ke posisi 100%, kira-
kira Vc=10V. Dengan menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk gelombang
tegangan pada output sinθ dan CLK. Hitung frekuensi keluaran = Hz dan
amplitudo = Vpp.
6. Sesuaikan knob kontrol V secara perlahan dari Reference Variabel Generator dan
atur frekuensi output sinθ dan CLK ke 50Hz dengan tepat. Baca dan catat nilai Vc
= V.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

7. Sesuaikan knob kontrol V dari Reference Variabel Generator untuk mengatur


Vc=2.5V. Dengan menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk gelombang tegangan
pada output sinθ dan CLK.
8. Pada Differential Amplifier, sambungkan input Ch.A DIF ke sinθ (+ ke sinθ, - ke
0V) dan input Ch.C DIF ke output Multiplier (+ ke output Multplier, - ke 0V). AturV
Range Selectors (SWA, SWC) ke 100V dan atur Ch Selectors (SW1, SW2) ke Adan
C.
9. Sesuaikan knob kontrol V dari Reference Variabel Generator untuk mengatur
Vc=5V. Dengan menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk gelombang tegangan
pada output sinθ dan Multiplier. Hitung frekuensi = Hz dan amplitudo
= Vpp
10. Sesuaikan knop kontrol V dari Reference Variabel Generator ke posisi 100%, kira-
kira Vc=10V. Dengan menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk gelombang
tegangan pada output sinθ dan Multiplier. Hitung frekuensi keluaran = Hz
dan amplitudo keluaran = Vpp.
11. Pada Differential Amplifier, sambungkan input Ch.A DIF ke S1 (+ ke S1, - ke 0V)
dan input Ch.C DIF ke S3 (+ ke S3, - ke 0V). Atur V Range Selectors (SWA, SWC)
ke 100V dan atur Ch Selectors (SW1, SW2) ke A dan C. Pada modul Kontroler PWM
Fase Tunggal, atur sakelar F(KHz) Frequency Selector (SW1) dari Pembangkit
Gelombang Carrier Segitiga ke x1 (1KHz), dan atur sakelar PWM/CLK
Selector(SW2) ke PWM.
12. Sesuaikan knob kontrol V dari Reference Variabel Generator untuk mengatur
Vc=5V. Menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk gelombang tegangan pada
keluaran S1 dan S3.
13. Sesuaikan knob kontrol V dari Reference Variabel Generator untuk mengatur
Vc=2.5V. Dengan menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk gelombang tegangan
keluaran S1 dan S3 pada Gambar 5-1-4.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

CH 1 :
DIF AMP V RANGE :
VOL TS/DIF :
SEC/DIV :

CH 2 :
DIF AMP V RANGE :
VOL TS/DIF :
SEC/DIV :
Gambar 5-1-4 Terukur S1 (CH1) dan S3 (CH2); Vc=2.5V, fc=1KHz
14. Sesuaikan knob kontrol V dari Reference Variabel Generator untuk mengatur
Vc=7.5V. Dengan menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk gelombang tegangan
keluaran S1 dan S3 pada Gambar 5-1-5.
CH 1 :
DIF AMP V RANGE :
VOL TS/DIF :
SEC/DIV :

CH 2 :
DIF AMP V RANGE :
VOL TS/DIF :
SEC/DIV :
Gambar 5-1-5 Terukur S1 (CH1) dan S3 (CH2); Vc=7.5V, fc=1KHz
15. Pada Differential Amplifier, sambungkan input Ch.A DIF ke output Multiplier (+ ke
output Multiplier, - ke 0V) dan input Ch.C DIF ke S1 (+ ke S1, - ke 0V). Dengan
menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk gelombang tegangan pada keluaran S1 dan
Multiplier.
16. Set Frequency Selector (SW1) F(KHz) dari modul Kontroler PWM Fase Tunggal ke
x5 (5KHz). Menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk gelombang tegangan pada
keluaran S1 dan Multiplier.
17. Set Frequency Selector (SW1) F(KHz) dari modul Kontroler PWM Fase Tunggal ke
x15 (15KHz). Dengan menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk gelombang
tegangan pada keluaran S1 dan Multiplier pada Gambar 5-1-6.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

CH 1 :
DIF AMP V RANGE :
VOL TS/DIF :
SEC/DIV :

CH 2 :
DIF AMP V RANGE :
VOL TS/DIF :
SEC/DIV :
Gambar 5-1-6 Keluaran Multiplier Terukur (CH1) dan S1 (CH2); Vc=7.5V,
fc=15KHz
18. Sesuaikan knob kontrol V Reference Variabel Generator ke 100%, kira-kira
Vc=10V. Pada modul Kontroler PWM Fase Tunggal, atur sakelar Frequency
Selector (SW1) F(KHz) dari Pembangkit Gelombang Carrier Segitiga ke x1
(1KHz), dan atur sakelar Pemilih PWM/CLK (SW2) ke PWM. Dengan
menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk gelombang tegangan pada keluaran S1
dan Multiplier.
19. Set Frequency Selector (SW1) F(KHz) dari Pembangkit Gelombang Carrier
Segitiga ke x5 (5KHz). Menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk gelombang
tegangan pada output S1 dan Multiplier.
20. Set Frequency Selector (SW1) F(KHz) dari Pembangkit Gelombang Carrier
Segitiga ke x15 (15KHz). Dengan menggunakan DSO, ukur dan catat bentuk
gelombang tegangan pada keluaran S1 dan Multiplier.
21. Matikan alat percobaan sesuai dengan prosedur yang benar.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

VI. DATA PENGAMATAN


Tabel 1 Hubungan Tegangan dengan Sinθ dan CLK
Tegangan (V) Gambar gelombang

2.5

7.5

10

Tabel 2 Hubungan Frekuensi dengan Sinθ dan Sinyal Carrier Triangle Wave

Frekuensi (KHz) Gambar gelombang

x1

x5

x15

Tabel 3 Hubungan Frekuensi dengan Sinθ dan PWM


Frekuensi (KHz) Gambar gelombang

x1

x5

x15

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

VII. TUGAS AKHIR


1. Bagaimana prinsip operasi pengontrol PWM satu fasa?
2. Jelaskan dan gambarkan hasil gelombang yang telah di praktikumkan!
3. Jelaskan perbedaan antara sinyal kontrol persegi dan sinyal kontrol PWM!
4. Jelaskan cara kerja sinyal carrier segitiga pada proses control PWM satu fasa!

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

MODUL IV
SINGLE-PHASE INVERTER

I. TUJUAN
1. Praktikan dapat memahami prinsip kerja dari Single-Phase Full-Bridge Inverter.
2. Praktikan dapat mengukur dan mengerti sinyal gating (trigger) dan tegangan keluaran
dari single-phase inverter.
3. Praktikan dapat mengukur tegangan keluaran dan arus keluaran dari single-phase
inverter dengan beban resistif dan beban induktif.

II. PERLENGKAPAN PERCOBAAN


Jumlah Nama Alat Kode Alat
1 Three-Phase Power Supply Module EM-3310-1E
1 DC Power Supply (±15V/2A) PE-5310-1A
1 Reference Variable Generator PE-5310-2A
1 Differential Amplifier PE-5310-2B
1 Current Transducer PE-5310-2C
1 Resistor Load Unit PE-5310-3C
1 Inductive Load Unit PE-5310-3E
1 IGBT Drive Set PE-5310-4F
1 Single Phase PWM Controller PE-5310-4H
1 Three Phase Rectifier & Filter PE-5310-4J
1 Fuse Set PE-5310-5B
1 Isolating Transformer PE-5340-3A
1 Laboratory Table EM-3380-1A
1 Experimental Frame EM-3380-2B
1 Connecting Lead Holder EM-3390-1A
1 Connecting Leads Set EM-3390-3A
1 Safety Briding Plugs Set EM-3390-4A
1 Digital Storage Oscilloscope

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

III. TEORI MODUL


Rangkaian dari Single-Phase Full-Bridge Inverter seperti yang ada di gambar 5-2-
1(a) sama seperti four-quadrant chopper. Ketika IGBTs T2 dan T3 akan diaktifkan atau
dihidupkan dengan waktu yang sama, sumber tegangan Vs akan muncul diseluruh beban.
Ketika IGBTs T1 dan T4 dinyalakan sekaligus, tegangan keluaran diseluruh beban dibalik.
Sinyal masukan dan tegangan keluaran dari single-phase inverter seperti yang ada
pada gambar 5-2-1(b). jika sinyal masukan adalah sinyal PWM, maka tegangan
keluarannya adalah jadi gelombang PWM. Dengan beban Induktif, arus keluarannya
adalah gelombang sinusoidal.
Keluaran frekuensinya dari single-phahse inverter ditentukan oleh frekuensi dari
sinyal masukannya.

REFERENSI
Power Electronics _K&H MFG CO., LTD.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

IV. TUGAS RUMAH


1. Apa yang dimaksud dengan Single-Phase Inverter?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan inverter!
3. Jelaskan dan gambarkan bentuk gelombang Half Wave, Full Wave, AC, dan DC!
4. Apa yang dimaksud dengan fasa, sudut fasa dan beda fasa?
5. Apa yang dimaksud dengan IGBT ?
6. Gambarkan simbol MOSFET,BJT dan IGBT!
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan elektronika Daya ?
8. jelaskan syarat mengalirnya Arus!
9. Sebutkan dan jelaskan perlengkapan yang digunakan pada praktikum modul ini, (minimal 5)!
10. sebutkan contoh pengaplikasian single phase inverter ?

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

V. PROSEDUR PERCOBAAN

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN
CAUTION ! Sebelum menyalakan alat percobaan tanya terlebih dahulu kepada
assisten yang bertugas

1. Letakkan modul PE-5310-1A, PE-5310-2A, PE-5310-2B, PE-5310-4H, PE-5310-4J,


PE-5310-5B dan PE-5310-5F pada bingkai percobaan. Letakkan DSO, PE-5340-3A,
PE-5310-3C dan PE-5310-3E diatas meja kerja.
2. Dengan daya masih dalam keadaan mati, hubungkan seperti Gambar 5-2-2
menggunakan kabel penghubung. Hubungkan sumber tegangan 220v AC power to
DC power, Current Transducer, IGBT Drive Set, dan Differential Amplifier modul.
3. Hidupkan DC Power Supply, lalu pada Reference Variable Generator ubah SW1
Switch ke 0~+10V dan atur knob kontrol V ke Vc=5V
4. Pada Single Phase PWM Generator, atur PWM/CLK Selector (SW2) switch ke CLK
(Clock) dan atur Saklar Seleksi Frekuensi (SW1) dari gelombang segitiga ke x1
(1KHz)
5. Nyalakan IGBT Drive Set. Letakkan Trigger Selector (SW1) dari T1…T4 posisi. Pada
Differential AAmplifier, atur V Range Selector (SWB,SWD) pada Ch.B dan Ch.D ke
100V dan letakkan Ch Selectors (SW1,SW2) di B dan D. Hubungkan Ch.B DIF input
ke T1 (+ ke T1, - ke DC-) dan hubungkan Ch.D DIF input ke T2 (+ ke T2, - KE dc).
Menggunakan DSO, atur dan rekam sinyal masukan dari IGBTs T1 dan T2 seperti
yang ditampilkan oleh Gambar 5-2-3

6. Atur SEC/DIV dari DSO untuk melihat sinyal masukan dari T1 dan T2 seperti yang
ditampilkan oleh Gambar 5-2-4. atur dan rekam The Dead Time = …… µs.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

7. Hubungkan Ch.B DIF input ke T3 (+ ke T3, - ke DC -) dan hubungkan Ch.D DIF input
ke T4 (+ ke T4, - ke DC -). Menggunakan DSO, atur dan rekam sinyla masukan dari
IGBTs T3 dan T4 yang ada pada Gambar 5-2-5.

8. Lakukan ulang Step 6. perhatikan dan rekam The Dead Time = …… µs.
9. Hubungkan Ch.B DIF input ke T1 (+ ke T1, - ke DC - ) dan hubungkan Ch.D DIF
input ke T4 (+ ke T4, - ke DC - ) . Menggunakan DSO, atur dan rekam sinyal masukan
dari IGBTs T1 dan T4 seperti pada Gambar 5-2-6.

10. Hubungkan Ch.B DIF input ke T2 (+ ke T2, - ke DC - ) dan hubungkan Ch.D DIF
input ke T3 (+ ke T3, - ke DC -). Menggunakan DSO, atur dan rekam sinyal masukan
dari IGBTs T2 dan T3 seperti Gambar 5-2-7.

11. Pada Referenve Variable Generator, atur VC Range Selector (SW1) ke 0~+10V dan
atur V kontrol ke 100% (Vc = 10V). pada Single Phase PWM Generator, atur
PWM/CLK Selcektor (SW2) ke PWM

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

12. Hubungkan Ch.B input to T1 (+ ke T1, - ke DC - ) dan hubungkan Ch.D DIF input
ke T2 (+ ke T2, - ke DC - ). Menggunakan DSO, atur dan rekam sinyal masukan dari
IGBTs T1 dan T2 seperti Gambar 5-2-8.

13. Hubungkan Ch.B input to T1 (+ ke T1, - ke DC - ) dan hubungkan Ch.D DIF input
ke T4 (+ ke T4, - ke DC - ). Menggunakan DSO, atur dan rekam sinyal masukan dari
IGBTs T1 dan T4 seperti Gambar 5-2-9

14. Hubungkan Ch.B input to T2 (+ ke T2, - ke DC - ) dan hubungkan Ch.D DIF input
ke T3 (+ ke T3, - ke DC - ). Menggunakan DSO, atur dan rekam sinyal masukan dari
IGBTs T2 dan T3 seperti Gambar 5-2-10.

15. Hubungkan Ch.B input to T3 (+ ke T3, - ke DC - ) dan hubungkan Ch.D DIF input
ke T4 (+ ke T4, - ke DC - ). Menggunakan DSO, atur dan rekam sinyal masukan dari
IGBTs T3 dan T4 seperti Gambar 5-2-11.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

16. Lihat kembali koneksi dari Gambar 5-2-2. Hubungkan beban induktor dengan 50mH
terminal induktor. Kontruksi ini hanya menggunakan beban resisitf (100Ω) pada
keluaran terminal O/P1 dan O/P2.
17. Pada Differential Amplifier, atur V Range Selector (SWA) pada Ch.A ke 500V dan
atur V Range Selector (SWC) pada Ch.C ke 100V, letakkan Ch Selectors (SW1,SW2)
pada A dan C. pada Current Transducer Modul, atur I Range Selector ke 5Ap. Pada
Single Phase PWM Generator, atur PWM/CLK Selector (SW2) Switch ke CLK. Lalu
hidupkan semua daya.
18. Dengan perlahan atur knob V kontrol pada Reference Variable Generator mencapai
Vc=5V. menggunakan DSO, atur dan rekam tegangan beban VL dan arus beban IL
dengan bentuk gelombang seperti Gambar 5-2-12. hitung dan rekam frekuensi
keluaran = Hz (30Hz)

19. Atur knob kontrol V pada Reference Variable Generator ke Vc=10V. menggunakan
DSO, Perhatikan dan rekam tegangan beban dan arus beban dengan bentuk
gelombang seperti Gambar 5-2-13. hitung dan rekam frekuensi keluaran = Hz
(60Hz)

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

20. Matikan daya sesuai prosedur yang benar.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

VI. DATA PENGAMATAN


Tegangan (V) Saklar Gambar Gelombang

5 T1 dan T4

5 T2 dan T3

10 T1 dan T2

10 T3 dan T4

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

VII. TUGAS AKHIR


1. Bagaimana prinsip kerja Single Phase Inverter?
2. Apa pengaruh penambahan beban resistif dan induktif pada percobaan diatas!
3. Apa pengaruh perbedaan tegangan yang diberikan pada gelombang output?
4. Sebutkan penggunaan Single Phase Inverter pada kehidupan sehari-hari!

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

MODUL V
PENGUKURAN KARAKTERISTIK MOSFET DAYA

I. TUJUAN
1. Dapat memahami prinsip pengoperasian MOSFET daya.
2. Dapat memahami karateristik MOSFET daya.

II. PERLENGKAPAN PERCOBAAN


Jumlah Nama Alat Kode alat
1 DC Power Supply (±15V/2A) PE-5310-1A
1 Differential Amplifier PE-5310-2B
1 RMS Meter PE-5310-3A
1 MOSFET/IGBT Set PE-5310-5E
1 Laboratory Table EM-3380-1A

1 Experimental Frame EM-3380-2B


1 Connecting Lead Holder EM-3390-1A
1 Connecting Leads Set EM-3390-3A
1 Safety Bridging Plugs Set EM-3390-4A
1 Digital Storage Oscilloscope (DSO)

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

III. TEORI
MOSFET Daya
Power Metal-Oxide-Semiconductor FET (power MOSFET) adalah perangkat
unipolar dan dikontrol tegangan. MOSFET daya memiliki fitur kecepatan switching yang
cepat, karakteristik frekuensi tinggi yang baik, impedansi input tinggi, daya penggerak
kecil, stabilitas termal yang sangat baik, tidak ada kerusakan kedua, AreaOperasi Aman
(SOA) yang luas, dan linieritas pengoperasian yang tinggi, dll. Sejak keunggulan utama
dari ukuran kecil dan ringan, daya MOSFET menyediakan perangkat kecepatan tinggi,
daya tinggi, tegangan tinggi, dan gain tinggi. MOSFET daya banyak digunakan dalam
aplikasi switching daya tinggi seperti catu daya, konverter, dan drive PWM.
Struktur MOSFET Daya
Power MOSFET adalah perangkat daya terintegrasi yang berisi puluhan ribu
MOSFET kecil yang saling terhubung secara paralel. Gambar 6-7 menunjukkan struktur
khas dan simbol sirkuit dari MOSFET daya saluran-n. Dua daerah n+ yang didoping lebih
tinggi dibangun sebagai terminal sumber dan saluran pembuangan. Lapisan isolasi (SiO2)
ada antara gerbang dan saluran.

Gambar 6-7 MOSFET daya saluran-N


MOSFET daya yang ditunjukkan pada Gambar 6-7 adalah konfigurasi sandwich 4-
lapisan n+(n-)pn+. Daerah n yang didoping lebih rendah adalah daerah drift yang
meningkatkan peringkat tegangan perangkat. Di perangkat, ada dua sambungan pn back-
to-back antara saluran dan sumber. Jika tidak ada tegangan gerbang yang diterapkan,
perangkat selalu dalam keadaan mati setiap kali tegangan sumber saluran positif atau
negatif.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

Karakteristik MOSFET Daya


Kurva karakteristik keluaran MOSFET daya memiliki dua wilayah operasi yang
berbeda: wilayah resistansi konstan dan wilayah arus konstan. Pada daerah resistansi
konstan, arus drain berbanding lurus dengan kenaikan tegangan sumber drain sampai
tegangan sumber drain mencapai tegangan pinch-off. Di luar titik ini, arus pembuangan
tetap konstan dan perangkat beroperasi di wilayah arus konstan.
Gambar 6-8 menunjukkan karakteristik MOSFET daya peningkatan saluran-N.
Ketika MOSFET daya digunakan sebagai sakelar elektronik, penurunan tegangan sumber
saluran VDS sebanding dengan ID arus saluran, yaitu, MOSFET beroperasidi wilayah
resistansi konstan dan dapat dianggap sebagai komponen resistif.Resistansi sumber
saluran dalam keadaan aktif RDS(on) adalah parameter kunci yangmenentukan rugi-rugi
daya pada arus saluran yang diberikan. Arus pembuanganmulai mengalir pada tegangan
sumber gerbang yang diterapkan VGS di atas tegangan ambang VT (biasanya 2 hingga 4
V). Setelah tegangan sumber gerbang melebihitegangan ambang, hubungan antara arus
drain dan tegangan gerbang mendekati linier.Transkonduktansi maju sumber umum gm
atau gfs menentukan amplifikasi ac MOSFET daya. Ini diukur dengan sumber saluran
korsleting dan menunjukkanberapa banyak arus saluran ac akan berubah karena tegangan
sumber gerbang ac yang diterapkan.

Gambar 6-8 Karakteristik MOSFET daya peningkatan saluran-N

REFERENSI
Power Electronics _K&H MFG CO., LTD.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

IV. TUGAS RUMAH


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan MOSFET?
2. Apa saja jenis-jenis MOSFET daya?
3. Sebutkan kelebihan dan kekurangan MOSFET?
4. Jelaskan 2 Mode yang ada pada MOSFET?
5. Jelaskan bagaimana MOSFET sebagai Switch!
6. Jelaskan Karakteristik MOSFET Daya?
7. Apa yang dimaksud FET?
8. Gambarkan Struktir dari MOSFET!
9. Sebutkan dan jelaskan alat yang digunakan pada praktikum kali ini (minimal 5)!
10. Sebutkan pengaplikasian MOSFET pada kehidupan sehari hari?

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

V. PROSEDUR PERCOBAAN
CAUTION ! Sebelum menyalakan alat percobaan tanya terlebih dahulu kepada
assisten yang bertugas

1. Tempatkan Osiloskop Penyimpanan Digital di meja kerja. Letakkan modul PE- 5310-
1A, PE-5310-5E, PE-5310-2B dalam Bingkai Eksperimental.
2. Lengkapi sambungan dengan mengacu pada diagram pengkabelan pada Gambar 6-9
menggunakan sumbat penghubung (garis lengkung) dan kabel penghubung.
Hubungkan suplai AC 220V ke modul Catu Daya DC dan Penguat Diferensial dengan
mencolokkan stopkontak 3-cabang yang diarde.

Gambar 6-9 Diagram pengkabelan untuk pengukuran karakteristik MOSFET daya

3. Input CH1 dari DSO terhubung untuk mengukur tegangan beban VL daya MOSFET
melalui Penguat Diferensial Ch.A, sedangkan input CH2 terhubung untuk mengukur
tegangan DS VDS daya MOSFET melalui Penguat Diferensial Ch.C.
4. Pada Penguat Diferensial, tempatkan sakelar pemilih V Range (SWA,SWC) dari
Penguat Diferensial Ch.A dan Ch.C pada posisi 100V (rasio Vi/Vo
5. =100/10=10) dan tempatkan sakelar Ch Selector(SW1,SW2) di A dan C, masing-
masing.
6. Pada MOSFET/IGBT Set, aktifkan S1 (posisi kiri), S2 (posisi atas) dan S3 (posisi
atas) untuk menghubungkan lampu beban E1 dan E2 secara paralel. Atur kenop R1ke
posisi min. Ini mengatur tegangan gerbang VG MOSFET ke nol.
7. Hidupkan semua daya. Ukur dan catat tegangan beban VL dan tegangan DS VDS
MOSFET seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-10.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

Gambar 6-10 Tegangan beban terukur VL (CH1) dan tegangan DS VDS (CH2)
8. Perlahan putar kenop R1 ke arah maks untuk meningkatkan tegangan gerbang VG
sampai MOSFET dihidupkan. Tegangan beban terukur VL (CH1) dan tegangan DS
VDS (CH2) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-11. Menggunakan RMS Meter
(tidak ditunjukkan dalam diagram pengkabelan), ukur dan catat tegangan gerbang
VG = V (kira-kira 4.1V). V . yang diukur adalah tegangan ambang gerbang VT dari
MOSFET.

Gambar 6-11 Tegangan beban terukur VL (CH1) dan tegangan DS VDS (CH2)
9. Putar kenop R1 ke posisi maksimal (VG maksimum). Ukur dan catat tegangan beban
VL dan tegangan DS VDS MOSFET seperti yang ditunjukkan pada Gambar6-12.

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

Gambar 6-12 Tegangan beban terukur VL (CH1) dan tegangan DS VDS (CH2)
10. Putar kenop R1 ke posisi min (minimum VG). Ukur dan catat tegangan beban VL
dan tegangan DS VDS MOSFET seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6-13.

Gambar 6-13 Tegangan beban terukur VL (CH1) dan tegangan DS VDS (CH2).

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

VI. DATA PENGAMATAN

Kondisi saklar Kondisi lampu 1 V (V) Gelombang


dan lampu 2

S1 OFF, S2 OFF, dan


S3 OFF
S1 ON, S2 ON, dan
S3 ON
S1 ON, S2 OFF,dan
S3 OFF

Praktikum Elektronika Daya 2024


Laboratorium Mesin Listrik IT-PLN

VII. TUGAS AKHIR


1. Jelaskan karateristik MOSFET!
2. Jelaskan Perbedaan MOSFET dengan BJT!
3. Berapakah tegangan yang diperlukan MOSFET untuk bekerja pada percobaan yang
dilakukan?
4. Jelaskan kesimpulan pada data pengamatan yang anda peroleh!

Praktikum Elektronika Daya 2024

Anda mungkin juga menyukai