Anda di halaman 1dari 63

POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG

Jalan Kanayakan 21 TLP/Fax. No. +62 (022) 7312564 Bandung 40275

AM Praktikum
054 Teknik Penggerak 1
(Modul KnH)

POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG


2019
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1

PRAKTIKUM 1-1
Pengukuran Sumber Daya Tiga Phasa

Tujuan:
1. Memahami karakteristik dari sumber daya tiga phasa.
2. Mengenali penggunaan RMS Meter.
3. Mengukur tegangan tiga phasa menggunakan RMS Meter.

Alat dan Bahan:


1. EM-3310-1E Three Phase Power Supply Module (1)
2. PE-5310-3A RMS Meter (1)
3. PE-5340-3A Isolating Transformer (1)
4. EM-3380-1A Laboratory Table (1)
5. EM-3380-2B Experimental Frame (1)
6. EM-3390-1A Connecting Lead Holder (1)
7. EM-3390-3A Connecting Leads Set (1)
8. EM-3390-4A Safety Bridging Plugs Set (1)

Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF. Posisikan
skala pengukuran pada skala terbesar terlebih dahulu (basic pengukuran)
3. Rangkai masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 1.1 (garis hitam, abaikan garis putus-putus).

Gambar 1.1Wiring Diagram untuk Pengukuran Sumber Tegangan 3 Phasa


menggunakan RMS Meter
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1

4. Atur switch selector pada RMS Meter dengan posisi RMS/AV (SW1) dan
AC+DC/AC (SW2). Serta atur V/I Range Selector (SW3) pada posisi 300V.
5. Hidupkan sumber 3 Fasa pada posisi ON dan Isolating transformer posisi ON.
6. Apakah pembacaan RMS meter sama dengan 110V?_______. Jika tidak,
gunakan Multimeter untuk mengukur tegangan masukan (Primer) dari
Isolating Transformer. Apakah pengukuran tegangannya sama dengan 220V?
_______. Ini dikarenakan tegangan kedua tergantung tegangan primer.
7. Lepas kabel (garis hitam) Isolating Transformer pada netral, kemudian
hubungkan terminal COM pada RMS Meter pada terminal tegangan phasa Vs
190V (Sesuai garis putus-putus pada gambar 1.1). Tegangan yang dibaca
merupakan tegangan line VAB . Apakah pengukuran tegangan line sama
dengan √3 dikalikan tegangan phasa?________. Jelaskan!
_____________________________________________________________.
8. Ukur tegangan phasa dan tegangan line pada bagian yang lainnya. Apakah
sumber tiga phasa AC seimbang? ____________.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1

PRAKTIKUM 1-2
Digital Storage Oscilloscope dan Differential Amplifier

Tujuan:
1. Memperkenalkan penggunaan Digital Oscilloscope.
2. Memahami karakteristik dan penggunaan differential amplifier module.
3. Mengukur gelombang tegangan tiga phasa menggunakan differential amplifier
module.

Alat dan Bahan:


1. EM-3310-1E Three Phase Power Supply Module (1)
2. PE-5310-2B Differential Amplifier (1)
3. PE-5340-3A Isolating Transformer (1)
4. EM-3380-1A Laboratory Table (1)
5. EM-3380-2B Experimental Frame (1)
6. EM-3390-1A Connecting Lead Holder (1)
7. EM-3390-3A Connecting Leads Set (1)
8. EM-3390-4A Safety Bridging Plugs Set (1)
9. Digital Storage Oscilloscope (DSO) (1)
10. Probe DSO to Differential Amplifier (2)

Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Rangkai masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 1.2.

Gambar 1.2 Wiring Diagram Sumber Tegangan 3 Phasa menggunakan DSO


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1

4. Pada differential amplifier, letakan V range selector (SWA dan SWC), lalu atur
posisi switch selector pada 500V pada Ch.A dan Ch.C.
5. Hidupkan semua power pada modul dan DSO ke posisi ON.
6. Tekan tombol Autoset pada DSO. Gelombang Tegangan line VAB dan VBC
ditampilkan pada layar DSO CH1 dan CH2.
7. Atur Volt/Div DSO pada Ch.A dan Ch.C pada range 2V, dan Time/Div DSO
pada range 2,5mS.
Keterangan:
Nilai actual tegangan sama dengan nilai tegangan yang ditampilkan pada
layer scope dikalikan dengan rasio Vi/Vo dari differential amplifier. Pada
kasus ini rasio Vi/Vo=50.
8. Hitung pergeseran phasa antara gelombang VAB dan VBC. (Pergerseran harus
bernilai 1200).
9. Ukur VAB dan VBC dan hitung pergeseran phasa antara kedua gelombang
yang didapatkan. (Pergerseran harus bernilai 1200).
10. Berikut gelombang yang seharusnya didapatkan.

Gambar 1.3 Pengukuran Gelombang VAB (CH1) dan VBC (CH2)


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1

PRAKTIKUM 1-3
Karakteristik dan Pengukuran pada SCR

Tujuan:
1. Mengukur karakteristik static dari SCR.
2. Mengukur kurva karakteristik V-I pada SCR.

Alat dan Bahan:


1. EM-3310-1E Three Phase Power Supply Module (1)
2. PE-5310-2B Differential Amplifier (1)
3. PE-5310-5D SCR/TRIAC Set (1)
4. EM-3380-1A Laboratory Table (1)
5. EM-3380-2B Experimental Frame (1)
6. EM-3390-1A Connecting Lead Holder (1)
7. EM-3390-3A Connecting Leads Set (1)
8. EM-3390-4A Safety Bridging Plugs Set (1)
9. Digital Storage Oscilloscope (DSO) (1)
10. Probe DSO to Differential Amplifier (2)
11. Multimeter (1)

Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Pada modul SCR/TRIAC Set yang berada dalam keadaan OFF, berikut
beberapa langkah untuk mengindentiifikasi tiga terminal pada SCR.
a. Siapkan multimeter, pastikan range selector switch pada posisi Rx1 dan
lengkapi dengan zero adjustment.
b. Ukur dan catat hambatan antara terminal A dan K. RAK=_______Ω.
Tukar probe multimeter dan ulangi pengukuran. RAK=_______Ω.
Ukur dan catat hambatan antara terminal G dan K. RGK=_______Ω.
Tukar probe multimeter dan ulangi pengukuran. RGK=_______Ω.
Ukur dan catat hambatan antara terminal A dan G. RAG=_______Ω.
Tukar probe multimeter dan ulangi pengukuran. RAG=_______Ω.
Hanya karena probe hitam (Polaritas negatif) terhubung dengan K dan
probe merah (Polaritas positif) terhubung dengan G, hambatan yang
rendah akan terukur, dan sebaliknya hambatan yang tinggi atau infinitive
akan terukur.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1

c. Hubungkan probe merah ke terminal A danprobe hitam ke terminal K.


Maka akan terjadi forward bias pada SCR (VAK > 0V). Hubungkan terminal
A dan G bersamaan menggunakan kabel penghubung dan catat
hambatan RAK=_______Ω (Hambatan haruslah rendah). Pindahkan kabel
penghubung pada terminal G dan catat hambatan RAK=_______Ω
(Hambatan harus tetap rendah).
4. Pengukuran kurva karakteristik SCR.
a. Lengkapi sambungan sesuai wiring diagram pada gambar 1.4. Atur switch
S2 pada SCR/TRIAC Set pada posisi ON. S1 dan S3 pada posisi OFF.
Tegangan anoda ke tegangan katoda VAK dari SCR dihubungkan ke input
CH1 DSO melalui Ch.A pada Differential amplifier . Beban tegangan (pada
lampu E1 digunakan untuk arus anoda IAK) terhubung ke CH2 DSO
melalui Ch.C pada Differential amplifier. Atur switch pada V Range
Selector (SWA,SWC) pada Differential amplifier dengan posisi Ch.A dan
Ch.C 100V.

Gambar 1.4 Wiring Diagram dari Pengukuran Kurva Karakteristik SCR


b. Tekan tombol Autoset pada DSO. Atur knob VOLTS/DIV pada CH1 dan
CH2 sehingga amplitude dari gelombang mendekati sama.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1

c. Pada osiloskop merk GW Instek, pilih tombol MENU pada TIME/DIV


kemudian pilih X-Y untuk menampilkan letak koordinat X-Y menggunakan
fungsi cursor pada DSO (sehingga akan menunjukkan kurva I berbanding
V, dari yang asalnya I-t dan V-t).
d. Jika garis lurus cursor X-Y telah ditampilkan pada layer DSO, atur knob
R1 untuk memberikan trigger pada SCR.
e. Atur VOLTS/DIV pada DSO (CH1=X, CH2=Y pada mode X-Y) untuk
mendapatkan kurva yang bersih
f. Simpan hasil pengukuran kurva karakteristik SCR yang didapatkan dari
DSO. Apakah hasil yang didapat sama dengan gambar 1.5

Gambar 1.5 Karakteristik V-I SCR


5. SCR Triggering control .
a. Lengkapi sambungan sesuai wiring diagram pada gambar 1.6. Atur switch
V Range selector pada Differential amplifier Ch.A dan Ch.C pada posisi
100V. Hidupkan modul SCR/TRIAC Set. Atur S2 pada posisi ON
sedangkan S1 dan S3 pada posisi OFF.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1

Gambar 1.6 Wiring Diagram SCR Trigrering control


b. Hidupkan semua power pada posisi ON, tekan autoset pada DSO. Selama
setengah siklus negatif dari AC15V, SCR mengalami reverse-bias dan
mati. Ini karena tidak ada tegangan pada beban. Selama setegah siklus
positif dari AC15V, atur kendali knob R1 untuk menaikkan arus gate IG dan
menghidupkan kembali SCR. Tegangan input dan tegangan beban
diperlihatkan pada gambar 1.7.

Gambar 1.7 Hasil Pengukuran pada Gelombang Input (CH1) dan Tegangan
Beban (CH2)
c. Atur kendali knob R1 berturut-turut pada posisi 1/2, 2/3, dan posisi penuh.
Lihat perubahan pada gelombang tegangan beban. Jelaskan hubungan
antara R1 dan tegangan beban.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1

PRAKTIKUM 1-4
Pengukuran dan Karakteristik TRIAC

Tujuan:
1. Mengukur karakteristik tetap dari TRIAC.
2. Mengukur kurva karakteristik V-I pada TRIAC.

Alat dan Bahan:


1. EM-3310-1E Three Phase Power Supply Module (1)
2. PE-5310-2B Differential Amplifier (1)
3. PE-5310-5D SCR/TRIAC Set (1)
4. EM-3380-1A Laboratory Table (1)
5. EM-3380-2B Experimental Frame (1)
6. EM-3390-1A Connecting Lead Holder (1)
7. EM-3390-3A Connecting Leads Set (1)
8. EM-3390-4A Safety Bridging Plugs Set (1)
9. Digital Storage Oscilloscope (DSO) (1)
10. Probe DSO to Differential Amplifier (2)
11. Multimeter (1)

Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Pada modul SCR/TRIAC Set yang berada dalam keadaan OFF, berikut
beberapa langkah untuk mengindentiifikasi tiga terminal pada TRIAC.
a. Atur Range selector switch pada multimeter pada posisi Rx1 dan lengkapi
zero adjustment.
b. Ukur dan catat hambatan antara terminal A1 dan A2. RA1A2 = ________Ω.
Tukar probe multimeter dan ulangi pengukuran. RA1A2 = ________Ω.
Ukur dan catat hambatan antara terminal A1 dan G. RA1G = ________Ω.
Tukar probe multimeter dan ulangi pengukuran. RA1G = ________Ω.
Ukur dan catat hambatan antara terminal A2 dan G. RA2G = ________Ω.
Tukar probe multimeter dan ulangi pengukuran. RA2G = ________Ω.
c. Hubungkan probe merah ke terminal A1 dan probe hitam ke terminal A2.
Hubungkan terminal A1 dan G bersamaan menggunakan kabel
penghubung dan catat hambatan RA1A2 = ________Ω. Lepas kabel
penghubung dari terminal G dan catat hambatan RA1A2 = ________Ω.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1

d. Tukar probe multimeter. Hubungkan probe hitam ke terminal A1 dan probe


merah ke terminal A2. Hubungkan terminal A1 dan G bersamaan
menggunakan kabel penghubung dan catat hambatan RA1A2 =
________Ω. Lepas kabel penghubung dari terminal G dan catat hambatan
RA1A2 = ________Ω.
4. Pengukuran kurva karakteristik TRIAC.
a. Lengkapi sambungan sesuai wiring diagram pada gambar 1.8.

Gambar 1.8 Wiring Diagram Pengukuran Kurva Karakteristik TRIAC


b. Hidupkan semua power pada modul. Ukur dan gambar kurva karakteristik
TRIAC pada gambar 1.9.

Gambar 1.9 Pengukuran Kurva Karakteristik TRIAC


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1

5. TRIAC Triggering Control.


a. Lengkapi sambungan sesuai wiring diagram pada gambar 1.10.

Gambar 1.10 Wiring Diagram dari TRIAC Triggering Control


b. Atur knob kendali R1 untuk membuat TRIAC terkonduksi. Gelombang
tegangan input dan tegangan beban diperlihatkan pada gambar 1.11.
Bandingkan hasil pengukuran yang ada pada gambar 1.11 dengan
gambar 1.7. Lalu jelaskan perbedaan diantara keduanya.
__________________________________________________________.

Gambar 1.11 Hasil Pengukuran Gelombang Tegangan Input (CH1) dan


Tegangan Beban (CH2)
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

PRAKTIKUM 2-0
Pengukuran Sumber Daya Tiga Phasa

Alat dan Bahan:


1. EM-3310-1E Three Phase Power Supply Module (1)
2. PE-5310-1A DC Power Supply (±15V/2A) (1)
3. PE-5310-2A Reference Variable Generator (1)
4. PE-5310-2B Differential Amplifier (1)
5. PE-5310-2D Three Phase Angle Controller (1)
6. PE-5310-5B Fuse Set (1)
7. PE-5340-3A Isolating Transformer (1)
8. EM-3380-1A Laboratory Table (1)
9. EM-3380-2B Experimental Frame (1)
10. EM-3390-1A Connecting Lead Holder (1)
11. EM-3390-3A Connecting Leads Set (1)
12. EM-3390-4A Safety Bridging Plugs Set (1)
13. Digital Storage Oscilloscope(DSO) (1)
14. Probe DSO to Differential Amplifier (2)

Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Atur kendali dengan cara berikut.
a. Pastikan semua modul ada dalam keadaan OFF.
b. Atur kendali knob Reference Variable Generator pada posisi 0%.
c. Pada modul 3∅ Phase angle controller, atur αmin=00 dan αmax=1800. Ini
merupakan batas penyulutan sudut antara 00 dan1800. Pilih Single push
mode (Pulse selector ada pada posisi turun).
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 2.1.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

Gambar 2.1Wiring Diagram untuk mengamati Tiggering Pulse

4. Dengan menggunakan Digital Storage Oscilloscope (DSO), ukur tegangan


phasa VA (CH1) melalui differential amplifier Ch.A (500V, Vi/Vo rasio=50) dan
pulsa penyulutan melewati terminal G dan K pada L1P(CH2) melalui
differential amplifier Ch.C(100V, Vi/Vo rasio=10).
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

5. Hidupkan semua power pada modul. Atur kendali knob pada reference
variable generator pada pembacaan berbagai nilai dari sudut pulsa
penyulutan pada L1P, L2P, dan L3P sesuai yang diperlihatkan pada gambar
2.2. Lihatlah perubahan pada pergeseran phasa yang terjadi antara kedua
pulsa penyulutan.
Apakah L2P tertinggal dibelakang L1P pada sudut 1200?________________.
Apakah L3P tertinggal dibelakang L2P pada sudut 1200?________________.
Apakah penyulutan sudut α menurun V% dari kenaikannilai pada reference
variable generator?_____________.

(a) Gelombang Pulsa penyulutan pada L1P ketika α=00 (V=100%)

(b) Gelombang Pulsa penyulutan pada L2P ketika α=00 (V=100%)


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

(c) Gelombang Pulsa penyulutan pada L3P ketika α=00 (V=100%)

(d) Gelombang Pulsa penyulutan pada L1P ketika α=800 (V=50%)

(e) Gelombang Pulsa penyulutan pada L1P ketika α=1760 (V=0,5%)


Gambar 2.2 Gelombang Pulsa penyulutan dan Tegangan Phasa VA
6. Pulsa penyulutan pada L1N, L2N, dan L3N tertinggal dibelakang L1P, L2P,
dan L3P oleh sudut________0. Mengapa?___________________________.
Apa fungsi dari L1N, L2N, dan L3N?________________________________.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

PRAKTIKUM 2-1
Single-Phase Full Wave Uncontroller Rectifier

Tujuan:
1. Memahami prinsip kerja dan karakteristik dari single-phase full wave
uncontrolled rectifier.
2. Mengukur nilai tegangan dan arus pada single-phase full wave uncontrolled
rectifier.
3. Mengukur dan menghitung daya pada single-phase full wave uncontrolled
rectifier.
4. Menguji karakteristik dari single-phase full wave uncontrolled rectifier.

Alat dan Bahan:


1. EM-3310-1E Three Phase Power Supply Module (1)
2. PE-5310-2B Differential Amplifier (1)
3. PE-5310-2C Current Transducer (1)
4. PE-5310-3A RMS Meter (1)
5. PE-5310-3B Power Meter (0.3W-30KW) (1)
6. PE-5310-3C Resistor Load Unit (1)
7. PE-5310-3E Inductive Load Unit (1)
8. PE-5310-5A Power Diode Set (1)
9. PE-5310-5B Fuse Set (1)
10. PE-5340-3A Isolating Transformer (1)
11. EM-3380-1A Laboratory Table (1)
12. EM-3380-2B Experimental Frame (1)
13. EM-3390-1A Connecting Lead Holder (1)
14. EM-3390-3A Connecting Leads Set (1)
15. EM-3390-4A Safety Bridging Plugs Set (1)
16. Digital Storage Oscilloscope(DSO) (1)
17. Probe DSO to Differential Amplifier (2)

Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 2.3.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

Gambar 2.3 Wiring Diagram dari Single-phase Full Wave dengan Beban
Resistif murni
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

4. Operasi penguat dari single phase 220V dan rangkaian beban 200Ohm pada
resistor. Untuk mengamati gelombang tegangan sebelum dan sesudah
penguatan, input CH1 pada DSO dihubungkan dengan AC supply melaui
differential amplifier Ch.A dan input CH2 dihubungkan dengan beban melalui
differential amplifier Ch.C.
5. Letakan V Range Selector Switch dari differential amplifier Ch.A dan Ch.C
pada posisi 500V (rasio Vi/Vo=50). Gunakan DSO untuk mengukur
gelombang tegangan input(CH1) dan tegangan beban (CH2) pada single-
phase full wave diode rectifier sesuai yang diperlihatkan pada gambar 2.4.
Amati dan catat nilai peak pada tegangan input Vm=________V.

Gambar 2.4 Pengukuran Gelombang Tegangan Input (CH1) dan Tegangan


Beban (CH2) pada Single-Phase Full Wave dengan Beban Resistive Murni
6. Atur selector switch V Range(SW1 dan I Range(SW2) pada power meter
sebesar 300V dan 1A. Ukur keluaran rms dari Po(rms)=_________W.
7. Letakan selector switch AC+DC/AC(SW2) dan RMS/AV(SW1) pada RMS
Meter pada posisi AC+DC dan RMS. Atur switch V/I Range selector(SW3)
pada posisi 300V. ukur keluaran tegangan rms Vo(rms)=_________V. Atur
switch V/I Range selector(SW3) pada posisi 1A, ukur keluaran arus rms
Io(rms)=_________A. Hitung Po(rms) = Vo(rms) x Io(rms) = __________ W.
Apakah hasil nilai perhitungan sangat mendekati nilai pengukuran pada
langkah no 6.
8. Letakan selector switch AC+DC/AC(SW2) dan RMS/AV(SW1) pada RMS
Meter pada posisi AC+DC dan AV. Atur switch V/I Range selector(SW3) pada
posisi 300V. ukur keluaran tegangan rms Vo(AV)=_________V. Atur switch V/I
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

Range selector(SW3) pada posisi 1A, ukur keluaran arus rms


Io(AV)=_________A. Hitung Po(AV) = Vo(AV) x Io(AV) = __________ W.
9. Subtitusi pengukuran dan hitung nilai dari langkah 6 dan langkah 8 pada
persamaan 2-1.

Pd = Po(rms) – Po(AV) = (2-1)

Hitung Pd = Po(rms) – Po(AV) =_________W. Gunakan perhitungan Pd dan


resistansi beban R, hitung V(rms) = = 200 = _______V.
Subtitusi Po(rms) dan Po(AV) pada persamaan 2-2.

ηr = (2-2)

Hitung ηr = = _______ %. Apakah nilai perhitungan mendekati nilai

81%? __________.
10. Letakan selector switch AC+DC/AC(SW2) dan RMS/AV(SW1) pada RMS
Meter pada posisi AC dan RMS. Atur switch V/I Range selector(SW3) pada
posisi 300V. ukur keluaran tegangan ripple rms Vr(rms)=_________V. Apakah
nilai pengukuran mendekati nilai perhitungan yang ada pada langkah 9?
_____________.
11. Subtitusi nilai pengukuran pada langkah 8 dan 10 pada persamaan 2-3.
2 2



λ= (2-3)

Hitung λ = _____________%. Apakah nilai perhitungan mendekati nilai

48,2%? ___________.
12. Modifikasi sambungan dari RMS Meter sesuai yang diperlihatkan pada
gambar 2.5. Dengan menggunakan RMS Meter, ukur rata-rata arus diode
Id(AV)=_________A. (AC+DC/AC selector (SW2) pada posisi AC+DC dan
RMS/AV selector (SW1) pada posisi RMS). Apakah hasil pengukuran sama
dengan persamaan 2-4 dan persamaan 2-5? ________(Pengukuran Io(AV)
pada langkah 8.
Id(AV) = Io(AV) /2 (2-4)
Id(rms) = Io(AV) (2-5)
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

Gambar 2.5 Wiring Diagram Pengukuran Arus Dioda Forward pada Single-
Phase Full Wave Rectifier menggunakan RMS Meter
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

13. Modifikasi rangkaian beban pada rangkaian single phase full wave rectifier
pada gambar 2.5 dengan menghubungkan resistor 220Ω di seri dengan
induktor 200mH. Ini akan mengubah beban resistive murni menjadi beban
induktif. Dengan menggunakan DSO, ukur gelombang keluaran penguatan
tegangan (CH1) dan gelombang tegangan melewati induktor 200mH(CH2).
Lalu gambar gelombang hasil pengukuran pada gambar 2.6 (Catat
VOLTS/DIV pada DSO dan V Range dari differential amplifier).
14. Dengan menggunakan DSO, ukur gelombang tegangan (CH1) dan arus
beban (CH2), dan catat pengukuran gelombang pada gambar 2.7. (Catat
VOLTS/DIV pada DSO dan I Range dari differential amplifier).

Gambar 2.6 Penggukuran Gelombang Tegangan Keluaran (CH1) dan


Tegangan melewati Induktor (CH2) pada Single-Phase Full Wave Rectifier
dengan beban induktif

Gambar 2.7 Penggukuran Gelombang Tegangan Keluaran (CH1) dan Arus


Beban (CH2) pada Single-Phase Full Wave Rectifier dengan beban induktif
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

PRAKTIKUM 2-2
Single-Phase Full Wave Controlled Rectifier

Tujuan:
1. Memahami karakteristik dari Single-Phase Full Wave Controlled Rectifier.
2. Mengukur nilai tegangan dan arus pada Single-Phase Full Wave Controlled
Rectifier.
3. Memahami efek dari penyalaan sudut phasa thyristor tegangan keluaran pada
Single-Phase Full Wave Controlled Rectifier.
4. Menguji karakteristik dari Single-Phase Full Wave Controlled Rectifier.

Alat dan Bahan:


1. EM-3310-1E Three Phase Power Supply Module (1)
2. PE-5310-1A DC Power Supply (±15V/2A) (1)
3. PE-5310-2A Reference Variable Generator (1)
4. PE-5310-2B Differential Amplifier (1)
5. PE-5310-2C Current Transducer (1)
6. PE-5310-2D Three Phase Angle Controller (1)
7. PE-5310-3A RMS Meter (1)
8. PE-5310-3C Resistor Load Unit (1)
9. PE-5310-3E Inductive Load Unit (1)
10. PE-5310-5B Fuse Set (1)
11. PE-5310-5C Thyristor (800V/10A) (1)
12. PE-5340-3A Isolating Transformer (1)
13. EM-3380-1A Laboratory Table (1)
14. EM-3380-2B Experimental Frame (1)
15. EM-3390-1A Connecting Lead Holder (1)
16. EM-3390-3A Connecting Leads Set (1)
17. EM-3390-4A Safety Bridging Plugs Set (1)
18. Digital Storage Oscilloscope(DSO) (1)
19. Probe DSO to Differential Amplifier (2)
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Wiring Diagram Single-Phase Full Wave Controlled Rectifier


dengan Beban Resistive Murni
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

4. Operasi penguat dari single phase 220V dan rangkaian beban 200Ohm pada
resistor. Pada modul reference variable generator, atur selector switch Vc
Range pada posisi 0~+10V dan atur kendali knob V pada posisi 0%. Pada
modul 3∅ phase angle controller, pilih single pulse, lalu atur αmin=00 dan
αmax=1800. Sudut penyulutan dapat diubah antara 00 dan 1800 dengan
memutar kendali knob V pada modul reference variable generator.
5. Atur kendali knob V pada modul reference variable generator untuk membaca
sudut penyulutan pada sudut α=600 dari tampilan layer 7-segment pada
modul 3∅ phase angle controller. Letakan V range selector switch pada
differential amplifier Ch.A dan Ch.C pada posisi 500V. Dengan menggunakan
DSO, ukur gelombang tegangan input (CH1) dan tegangan beban (CH2) dari
Single-Phase Full Wave Controlled Rectifier sesuai dengan yang
diperlihatkan pada gambar 2.9. Apakah sudut θ (θ=β-α) terkonduksi pada
thyristor sama dengan 1200?_________. Uji dengan bermacam-macam sudut
penyulutan dan amati perubahan yang terjadi pada gelombang tegangan
beban.

Gambar 2.10 Hasil Pengukuran Gelombang Tegangan Input(CH1) dan


Tegangan Beban (CH2) pada Single-Phase Full Wave Controlled Rectifier
dengan Beban Resistive Murni (α=600)
6. Letakan selector switch AC+DC/AC (SW2) dan RMS/AV(SW1) pada RMS
Meter dengan posisi AC+DC dan AV. Ukur dan catat keluaran tegangan rata-
!"##
rata dari penguat pada sudut α=00 dan α=600, lalu hitung rasio dari dan
!##

periksa sesuai persamaan 2-6.

$ 0,45 ( )*+ 1-. / !#


0
1-. ∝ (2-6)
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

a. Menggunakan RMS Meter,ukur 2# = _________V dan 32# =________V

!"##
b. Hitung = ___________
!##

c. Menggunakan persamaan 2-6, hitung 32# = 2# x (1+cos 600) /2 =


_________V.
7. Modifikasi rangkaian beban dengan menambahkan beban induktif dan
hubungkan ke resistor 200Ω secara seri dengan induktor 200mH. Atur kendali
knob pada reference variable generator untuk membuat penyulutan pada
sudut α=600 . Dengan menggunakan DSO, ukur gelombang tegangan input
(CH1) dan tegangan beban (CH2) dengan penguatan sesuai yang
diperlihatkan pada gambar 2.11. Hitung thyristor terkonduksi pada sudut
θ=____0. Apakah sudut yang terkonduksi lebih besar dari pada sudut yang
ada pada langkah 5 (dengan beban resistif murni)?
Jelaskan!______________________________________________________.
Uji dengan berbagai macam sudut penyulutan dan berbagai nilai R dan L, lalu
amati perubahan yang terjasi pada gelombang tegangan beban.

Gambar 2.11 Pengukuran Gelombang Tegangan Input (CH1) dan Tegangan


Beban (CH2) pada Single-Phase Full Wave Controlled Rectifier dengan
Beban Induktif
8. Atur kendali knob pada reference variable generator untuk memperoleh sudut
penyalaan α=600. Dengan menggunakan DSO, ukur gelombang tegangan
input (CH1) dan arus beban (CH2) pada penguat, lalu catat dan ukur
gelombang tersebut pada gambar 2.12.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

Gambar 2.12 Hasil Pengukuran Gelombang Tegangan Input (CH1) Dan Arus
Beban (CH2) pada Penguat dengan Beban Induktif

9. Berdasarkan wiring diagram yang ada pada gambar 2.13, gunakan modul
current transducer untuk mengukur gelombang arus beban pada penguat. Uji
dengan berbagai macam sudut penyulitan dan berbagai nilai R dan L, lalu
amati perubahan yang terjadi pada gelombang arus beban.
10. Dari hasil yang didapatkan, untuk memperoleh lebih lanjut atau ripple yang
lebih kecil pada beban arus, resistansi R harus _________ ( Naik atau
Turun), induktansi L harus___________(Naik atau Turun).
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

Gambar 2.13 Wiring Diagram pada Single-Phase Half Wave Diode dengan beban
induktif
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

PRAKTIKUM 2-3
Single-Phase Semi-Controlled AC Voltage Controller

Tujuan:
1. Memahami perbedaan antara tegangan AC pada controller dan penguat.
2. Memahami perbedaan antara Single-Phase Semi-Controlled AC Voltage
Controller dan Single-Phase Full-Controlled AC Voltage Controller.
3. Mengukur tegangan dan arus dari Single-Phase Semi-Controlled AC Voltage
Controller.
4. Menguji karakteristik dari Single-Phase Semi-Controlled AC Voltage
Controller.

Alat dan Bahan:


1. EM-3310-1E Three Phase Power Supply Module (1)
2. PE-5310-1A DC Power Supply (±15V/2A) (1)
3. PE-5310-2A Reference Variable Generator (1)
4. PE-5310-2B Differential Amplifier (1)
5. PE-5310-2C Current Transducer (1)
6. PE-5310-2D Three Phase Angle Controller (1)
7. PE-5310-3A RMS Meter (1)
8. PE-5310-3C Resistor Load Unit (1)
9. PE-5310-3E Inductive Load Unit (1)
10. PE-5310-5A Power Diode Set (1)
11. PE-5310-5B Fuse Set (1)
12. PE-5310-5C Thyristor (800V/10A) (1)
13. PE-5340-3A Isolating Transformer (1)
14. EM-3380-1A Laboratory Table (1)
15. EM-3380-2B Experimental Frame (1)
16. EM-3390-1A Connecting Lead Holder (1)
17. EM-3390-3A Connecting Leads Set (1)
18. EM-3390-4A Safety Bridging Plugs Set (1)
19. Digital Storage Oscilloscope(DSO) (1)
20. Probe DSO to Differential Amplifier (2)
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 2.14.

Gambar 2.14 Wiring Diagram pada Single-Phase Semi-Controlled AC


Voltage Controller
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

4. Operasi ac voltage controller dari single phase 220V dan rangkaian beban
200Ω pada resistor yang dihubungkan ke induktor 200mH. Pada modul
reference variable generator, atur selector switch Vc Range pada posisi
0~+10V dan atur kendali knob V pada posisi 0%. Pada modul 3∅ phase angle
controller, pilih single pulse output, lalu atur αmin=00 dan αmax=1800 sehingga
sudut penyulutan dapat diubah antara 00 dan 1800 dengan memutar kendali
knob V pada modul reference variable generator.
5. Hubungkan singkatkan beban induktor dengan meletakkan koneksi kabel
secara langsung dengan melewati terminal induktor (R-L menjadi R saja, L
dihubungsingkat). Konstruksi ini digunakan untuk mendapatkan beban resistif
murni. Atur kendali knob V pada modul reference variable generator untuk
membaca sudut penyulutan pada sudut α=900 dari tampilan layer 7-segment
pada modul 3∅ phase angle controller. Letakan V range selector switch pada
differential amplifier Ch.A dan Ch.C pada posisi 500V. Dengan menggunakan
DSO, ukur gelombang tegangan input (CH1) dan tegangan beban (CH2) dari
AC voltage controller sesuai dengan yang diperlihatkan pada gambar 2.15. Uji
dengan berbagai macam sudut penyulutan dan amati perubahan yang terjadi
pada gelombang tegangan beban.

Gambar 2.15 Pengukuran Gelombang Tegangan Input (CH1) dan Tegangan


Beban (CH2) pada Single-Phase Semi-Controlled AC Voltage Controller
dengan Beban Resistif Murni
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

6. Letakan selector switch AC+DC/AC (SW2) dan RMS/AV(SW1) pada RMS


Meter dengan posisi AC+DC dan RMS. Ukur arus beban rms (sama dengan
arus input) saat sudut penyulutan α=900, Iα(rms) = __________A. Dengan
menggunakan RMS Meter, ukur nilai rms dari arus SCR Q1 IQ1(α)=_______A,
dan nilai rms pada arus power diode D2 ID2(α)=_______A. Apakah hasil sama
dengan persamaan 2-7?________.
0 0
Iα(rms) = 4567 $ - 580 $ (2-7)

7. Tanpa mengubah pengaturan RMS Meter pada langkah no 6, ukur nilai rms
dari tegangan keluaran Vα(rms) saat sudut penyulutan bernilai α = 00, 300, 600,
900, 1200, 1500, dan 1800 lalu catat hasil yang didapatkan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Hasil Pengukuran Nilai Vα(rms) pada Single-Phase Semi-Controlled


AC Voltage Controller dengan Beban Resistif Murni
α [0] 0 30 60 90 120 150 180

Vα(rms)

$ )*+
1
9 )*+

8. Dengan menggunakan hasil nilai $ )*+ yang telah didapat pada tabel 2.1,
:
hitung dan catat rasio yang tepat pada untuk masing-masing nilai α,
;

dimana nilai 9 )*+ sama dengan nilai $ )*+ ketika α = 00. Gambarkan

:
kurva dari terhadap α pada gambar 2.16.
;
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

:
Gambar 2.16 terhadap kurva α pada Single-Phase Semi-Controlled
;

AC Voltage Controller dengan Beban Resistif Murni

9. Kembalikan beban induktor dengan melepaskan kabel sambungan dari


terminal induktor. Modifikasi beban resistif murni menjadi beban induktif murni
(R-L menjadi L saja, R dihubungsingkat). Ulangi percobaan yang dilakukan
pada langkah 5 untuk mengukur gelombang tegangan input (CH1) dan
tegangan beban (CH2) pada AC Voltage Controller, dan catat hasil
pengukuran gelombang pada gambar 2.17.
Keterangan:
<=
Untuk beban induktif pada kasus ini α < ∅ (∅ = tan-1 ), penyulutan phasa

tunggal tidak sesuai, atur pulse selector switch pada 3∅ Phase angle
controller ke posisi Pulse train output (Posisi selector di atas).
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

Gambar 2.17 Pengukuran Gelombang Tegangan Input (CH1) dan Tegangan


Beban (CH2) pada Single-Phase Semi-Controlled AC Voltage Controller
dengan Beban Induktif
10. Dengan tidak adanya perubahan pengaturan rangkaian beban dan sudut
penyulutan pada langkah 9, modifikasi hubungan yang ada pada gambar
2.14, ukur gelombang tegangan input (CH1) dan arus beban (CH2)
menggunakan modul current transducer, lalu catat hasil pengukuran pada
gambar 2.18.

Gambar 2.18 Pengukuran Gelombang Tegangan Input (CH1) dan Arus


Beban (CH2) pada Single-Phase Semi-Controlled AC Voltage Controller
dengan Beban Induktif
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

PRAKTIKUM 2-4
Single-Phase Full Controlled AC Voltage Controller

Tujuan:
1. Memahami perbedaan antara Single-Phase Full-Controlled AC Voltage
Controller dan Single-Phase Semi-Controlled AC Voltage Controller.
2. Memahami karakteristik dari Single-Phase Full-Controlled AC Voltage
Controller.
3. Mungukur nilai arus dan tegangan pada Single-Phase Full-Controlled AC
Voltage Controller.
4. Menguji karakteristik pada Single-Phase Full-Controlled AC Voltage
Controller.

Alat dan Bahan:


1. EM-3310-1E Three Phase Power Supply Module (1)
2. PE-5310-1A DC Power Supply (±15V/2A) (1)
3. PE-5310-2A Reference Variable Generator (1)
4. PE-5310-2B Differential Amplifier (1)
5. PE-5310-2C Current Transducer (1)
6. PE-5310-2D Three Phase Angle Controller (1)
7. PE-5310-3A RMS Meter (1)
8. PE-5310-3C Resistor Load Unit (1)
9. PE-5310-3E Inductive Load Unit (1)
10. PE-5310-5B Fuse Set (1)
11. PE-5310-5C Thyristor (800V/10A) (1)
12. PE-5340-3A Isolating Transformer (1)
13. EM-3380-1A Laboratory Table (1)
14. EM-3380-2B Experimental Frame (1)
15. EM-3390-1A Connecting Lead Holder (1)
16. EM-3390-3A Connecting Leads Set (1)
17. EM-3390-4A Safety Bridging Plugs Set (1)
18. Digital Storage Oscilloscope(DSO) (1)
19. Probe DSO to Differential Amplifier (2)
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 2.19.

Gambar 2.19 Wiring Diagram Single-Phase Full-Controlled AC Voltage


Controller
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

4. Operasi ac voltage controller dari single phase 220V dan rangkaian beban
200Ω pada resistor yang dihubungkan ke induktor 200mH. Pada modul
reference variable generator, atur selector switch Vc Range pada posisi
0~+10V dan atur kendali knob V pada posisi 0%. Pada modul 3∅ phase angle
controller, pilih single pulse output, lalu atur αmin=00 dan αmax=1800 sehingga
sudut penyulutan dapat diubah antara 00 dan 1800 dengan memutar kendali
knob V pada modul reference variable generator.
5. Hubungkan singkat beban induktor dengan meletakan koneksi kabel secara
langsung dengan melewati terminal induktor. Konstruksi ini digunakan untuk
mendapatkan beban resistif murni. Atur kendali knob V pada modul reference
variable generator untuk membaca sudut penyulutan pada sudut α=600 dari
tampilan layer 7-segment pada modul 3∅ phase angle controller. Letakan V
range selector switch pada differential amplifier Ch.A dan Ch.C pada posisi
500V. Dengan menggunakan DSO, ukur gelombang tegangan input (CH1)
dan tegangan beban (CH2) dari AC voltage controller sesuai dengan yang
diperlihatkan pada gambar 2.20. Uji dengan berbagai macam sudut
penyulutan dan amati perubahan yang terjadi pada gelombang tegangan
beban.

Gambar 2.20 Pengukuran Gelombang Tegangan Input (CH1) dan Tegangan


Beban (CH2) dari AC Voltage Controller dengan Beban Resistif Murni
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

6. Letakan selector switch AC+DC/AC (SW2) dan RMS/AV(SW1) pada RMS


Meter dengan posisi AC+DC dan RMS. Atur kendali knob V pada reference
variable generator untuk membaca sudut penyulutan α=900 dari layar 7-
segment pada modul 3∅ phase angle controller. Ukur nilai rms arus
beban(sama dengan arus input) Iα(rms)=_________A. Dengan menggunakan
RMS Meter, ukur nilai rms pada arus SCR Q1 I Q1(α)=_________A, nilai rms
arus dari SCR Q2 I Q2(α)=_________ . Apakah hasil mendekati nilai
persamaan 2-8? _________.
0 0
Iα(rms) = 4567 $ - 560 $ = 2567 (2-8)

7. Pengaturan RMS Meter pada langkah 6 tidak diubah. Atur masing-masing


sudut penyulutan α dari SCR pada tabel 2.2, ukur dan catat keluaran
tegangan rms yang cocok untuk AC Voltage Controller.
Tabel 2.2 Hasil Pengukuran Nilai Vα(rms) pada Single-Phase Full-Controlled
AC Voltage Controller dengan Beban Resistif Murni
α [0] 0 30 60 90 120 150 180

Vα(rms)

$ )*+
1 0
9 )*+

8. Dengan menggunakan hasil nilai $ )*+ yang telah didapat pada tabel 2.2,
:
hitung dan catat rasio yang tepat pada untuk masing-masing nilai α,
;

dimana nilai 9 )*+ sama dengan nilai $ )*+ ketika α = 00. Gambarkan

:
kurva dari terhadap α pada gambar 2.21.
;
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

:
Gambar 2.21 terhadap kurva α pada Single-Phase Full-Controlled AC
;

Voltage Controller dengan Beban Resistif Murni

9. Ketika sudut penyulutan α = 900, gunakan persamaan 2-9 untuk menghitung


?#
>2 )*+ = ________ 9 )*+ dan = _________. Apakah nilai
;

perhitungan sama dengan nilai yang dicatat pada tabel2.2.


7 $ 7
$ )*+ 4 @$ * ABCD 0 E CD 9 )*+ 41 -0 AB2/ (2-9)

10. Kembalikan beban induktor dengan melepaskan kabel sambungan dari


terminal induktor. modifikasi beban resistif murni menjadi beban induktif.
Ulangi percobaan yang dilakukan pada langkah 5 untuk mengukur gelombang
tegangan input (CH1) dan tegangan beban (CH2) pada AC Voltage Controller
ketika α = 600, dan catat hasil pengukuran gelombang pada gambar 2.22.
Keterangan:
Untuk beban induktif pada kasus ini α < ∅, penyulutan phasa tunggal tidak
sesuai. Atur pulse selector switch pada 3∅ Phase angle controller ke posisi
Pulse train output (Posisi selector di atas).
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2

Gambar 2.22 Pengukuran Gelombang Tegangan Input (CH1) dan Tegangan


Beban (CH2) pada Single-Phase Full-Controlled AC Voltage Controller
dengan Beban Induktif
11. Dengan tidak adanya perubahan pengaturan rangkaian beban dan sudut
penyulutan pada langkah 10, modifikasi hubungan yang ada pada gambar
2.19, ukur gelombang tegangan input (CH1) dan arus beban (CH2)
menggunakan modul current ttransducer, lalu catat hasil pengukuran pada
gambar 2.23.

Gambar 2.23 Pengukuran Gelombang Tegangan Input (CH1) dan Arus


Beban (CH2) pada Single-Phase Full-Controlled AC Voltage Controller
dengan Beban Induktif
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

PRAKTIKUM 3-1
Three Phase Full-Wave Uncontrolled Rectifier

Tujuan:
1. Memahami prinsip kerja dan karakteristik dari Three Phase Full-Wave
Uncontrolled Rectifier.
2. Membandingkan kelebihan dan kekurangan antara Three Phase Half-Wave
Uncontrolled Rectifier dan Three Phase Full-Wave Uncontrolled Rectifier.
3. Mengukur nilai tegangan dan arus pada Three Phase Full-Wave Uncontrolled
Rectifier.
4. Menguji karakteristik dari Three Phase Full-Wave Uncontrolled Rectifier.

Alat dan Bahan:


1. EM-3310-1E Three Phase Power Supply Module (1)
2. PE-5310-2B Differential Amplifier (1)
3. PE-5310-2C Current Transducer (1)
4. PE-5310-3A RMS Meter (1)
5. PE-5310-3C Resistor Load Unit (1)
6. PE-5310-3E Inductive Load Unit (1)
7. PE-5310-5A Power Diode Set (1)
8. PE-5310-5B Fuse Set (1)
9. PE-5340-3A Isolating Transformer (1)
10. EM-3380-1A Laboratory Table (1)
11. EM-3380-2B Experimental Frame (1)
12. EM-3390-1A Connecting Lead Holder (1)
13. EM-3390-3A Connecting Leads Set (1)
14. EM-3390-4A Safety Bridging Plugs Set (1)
15. Digital Storage Oscilloscope(DSO) (1)
16. Probe DSO to Differential Amplifier (2)

Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 3.1.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

Gambar 3.1Wiring Diagram untuk Three Phase Full-Wave Diode Rectifier


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

4. Operasi penguat dari three phase untuk sambungan sebesar 220V


(Tegangan phasa =127V) dan rangkaian beban 200Ohm pada resistor yang
tersambung secara seri dengan induktor 200mH. Pada input CH1 DSO
digunakan untuk mengukur tegangan phasa VA melaui differential amplifier
Ch.A dan input CH2 digunakan untuk mengukur keluaran tegangan melalui
differential amplifier Ch.C.
5. Hubungkan singkat beban induktor dengan meletakan koneksi kabel secara
langsung dengan melewati terminal induktor. Konstruksi ini digunakan untuk
mendapatkan beban resistif murni. Letakan V range selector switch pada
differential amplifier Ch.A dan Ch.C pada posisi 500V. Dengan menggunakan
DSO, ukur gelombang tegangan phasa VA (CH1) dan tegangan beban (CH2)
dengan three phase full-wave diode rectifier dengan yang diperlihatkan pada
gambar 3.2. Ukur nilai peak dari tegangan phasa VP(max) = ________V,
frekuensi ripple dari tegangan keluaran adalah ________ dikalikan frekuensi
sumber input.

Gambar 3.2 Pengukuran Gelombang Tegangan Phasa VA (CH1) dan


Tegangan Beban (CH2) pada Three Phase Full-Wave Diode Rectifier dengan
Beban Resistif Murni
6. Letakan selector switch AC+DC/AC (SW2) dan RMS/AV(SW1) pada RMS
Meter dengan posisi AC+DC dan AV. Ukur tegangan keluaran rata-rata
VO(AV)=__________V dan arus keluaran rata-rata IO(AV) =__________A.
Letakan selector switch AC+DC/AC (SW2) dan RMS/AV(SW1) pada RMS
Meter dengan posisi AC+DC dan RMS. Ukur tegangan keluaran rms
VO(rms)=__________V dan arus keluaran rms IO(rms) =__________A.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

7. Subtitusi hasil pengukuran VP(max) dari langkah 5 kedalam persamaan 2-10.


Hitung VO(AV)=__________V. Apakah hasil yang didapat sesuai antara
perhitungan VO(AV) dan pengukuran VO(AV) pada langkah 6? _________.
Subtitusi hasil pengukuran VP(max) dari langkah 5 kedalam persamaan 2-11.
Hitung VO(rms)=__________V. Apakah hasil yang didapat sesuai antara
perhitungan VO(rms) dan pengukuran VO(rms) pada langkah 6? _________.
Apakah nilai VO(rms) dan VO(AV) saling mendekati?__________.

√3 1,654 (2-10)

√3 1,6554 (2-11)

8. Subtitusi nilai hasil pengukuran dari langkah 5 dan beban R=200Ω pada
persamaan 2.12 dan 2.13. Hitung nilai PO(AV)=________W dan
PO(rms)=_______W. Subtitusikan hasil perhitungan dengan persamaan 2.14,
hitung ηr=________%. Apakah nilai sangat mendekati 99.83%?__________.
*
& ' ()
+
(2-12)
*
& , -
' ./0
+
(2-13)

1r = ' ()
= 99,83% (2-14)
' ./0

9. Letakan selector switch AC+DC/AC (SW2) dan RMS/AV(SW1) pada RMS


Meter dengan posisi AC dan RMS. Ukur tegangan ripple rms
Vr(rms)=__________V. Subtitusikan hasil pengukuran pada langkah 6 dan 9
2 234
pada persamaan 2.15. dan hitung λ = = ______ %. Apakah hasilnya
' 56

sangat mendekati nilai 4%?________.

7 *
8 *

4%
' 234 ' 56
2 234
λ= (2-15)
' 56 ' 56

10. Modifikasi sambungan yang tertera pada gambar 3.1 untuk mengukur
tegangan phasa VA (CH1) dan arus line pada phasa A (CH2, identic dengan
arus phasa) melalui current transducer. Seuaikan hasil dengan gambar 3.3.
Apakah pada arus input terdapat komponen DC? _________
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

Gambar 3.3 Pengukuran Gelombang Tegangan Phasa VA(CH1) dan Arus


Input (CH2) pada Three Phase Full-Wave Diode Rectifier dengan Beban
Resistif Murni
11. Kembalikan beban induktor dengan melepaskan kabel sambungan dari
terminal induktor . modifikasi beban resistif murni menjadi beban induktif.
Ulangi percobaan yang dilakukan pada langkah 10 untuk mengukur
gelombang tegangan dan arus input, dan catat hasil pengukuran gelombang
pada gambar 3.4. Bandingkan hasil dengan gambar 3.3. Apakah penguatan
dengan beban induktif memiliki arus beban yang berlanjut lebih daripada
penguatan dengan beban resistif murni?__________________

Gambar 3.4 Pengukuran Gelombang Tegangan Phasa VA(CH1) dan Arus


Input (CH2) pada Three Phase Full-Wave Diode Rectifier dengan Beban
Induktif
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

12. Tanpa merubah pengaturan pada langkah 11, modifikasi rangkaian pada
gambar 3.1 untuk mengukur tegangan phasa VA(CH1) dan arus beban (CH2)
melalui current transducer dan catat hasil pada gambar 3.5. Apakah
gelombang arus keluaran memiliki ripple factor yang rendah?____________

Gambar 3.4 Pengukuran Gelombang Tegangan Phasa VA(CH1) dan Arus


Beban (CH2) pada Three Phase Full-Wave Diode Rectifier dengan Beban
Induktif
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

PRAKTIKUM 3-2
Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled Rectifier

Tujuan:
1. Memahami karaktersitik dan prinsip kerja dari Three-Phase Full-Wave Semi-
Controlled Rectifier.
2. Membandingkan kelebihan dan kekurangan antara Single-Phase Full-Wave
Semi-Controlled Rectifier dengan Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled
Rectifier.
3. Mengukur nilai tegangan dan arus pada Three-Phase Full-Wave Semi-
Controlled Rectifier dengan penyulutan sudut yang bervariasi.
4. Menguji karakteristik dari Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled Rectifier.

Alat dan Bahan:


1. EM-3310-1E Three Phase Power Supply Module (1)
2. PE-5310-1A DC Power Supply (±15V/2A) (1)
3. PE-5310-2B Differential Amplifier (1)
4. PE-5310-2C Current Transducer (1)
5. PE-5310-2D Three Phase Angle Controller (1)
6. PE-5310-3C Resistor Load Unit (1)
7. PE-5310-3E Inductive Load Unit (1)
8. PE-5310-5A Power Diode Set (1)
9. PE-5310-5B Fuse Set (1)
10. PE-5310-5C Thyristor (800V/10A) (1)
11. PE-5340-3A Isolating Transformer (1)
12. EM-3380-1A Laboratory Table (1)
13. EM-3380-2B Experimental Frame (1)
14. EM-3390-1A Connecting Lead Holder (1)
15. EM-3390-3A Connecting Leads Set (1)
16. EM-3390-4A Safety Bridging Plugs Set (1)
17. Digital Storage Oscilloscope(DSO) (1)
18. Probe DSO to Differential Amplifier (2)
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 3.5(a).

Gambar 3.5(a) Wiring Diagram Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled Rectifier


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

4. Operasi penguat dari three phase untuk sambungan sebesar 220V


(Tegangan phasa =127V) dan rangkaian beban 200Ohm pada resistor yang
tersambung secara seri dengan induktor 200mH. Pada modul Reference
variable generator, atur Vc Range selector switch pada posisi 0~+10V dan
atur kendali knob V pada posisi 0%. Pada modul 3∅ phase angle controller, ,
pilih Pulse train, lalu atur αmin=300 dan αmax=1800 sehingga sudut penyulutan
dapat diubah antara 300 dan 1800 dengan memutar kendali knob V pada
modul reference variable generator.
5. Tanpa merubah rangkaian sebelumnya, lengkapi rangkaian sesuai pada
gambar 3.5(b)

Gambar 3.5(b)Wiring Diagram Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled Rectifier


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

Lengkapi sambungan sesuai dengan table 3.1 berikut.

6. Hubungkan singkat beban induktor dengan meletakan koneksi kabel secara


langsung dengan melewati terminal induktor. Konstruksi ini digunakan untuk
mendapatkan beban resistif murni. Atur switch VRange Selector (SWA,SWC)
pada differential amplifier Ch.A dan Ch.C pada posisi 500V. Atur kendali knob
V pada modul reference variable generator untuk sudut penyulutan α=600.
Dengan menggunakan DSO, ukur gelombang tegangan phasa VA (CH1) dan
tegangan beban (CH2) pada Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled
Rectifier sesuai yang diperlihatkan pada gambar 3.6. Apakah frekuensi ripple
dari tegangan keluaran sama dengan 6 kali frekuensi pada masukan sumber
daya AC?_______________
7. Atur kendali knob V pada modul reference variable generator untuk sudut
penyulutan α=1200. Dengan menggunakan DSO, ukur gelombang tegangan
phasa VA (CH1) dan tegangan beban (CH2) pada Three-Phase Full-Wave
Semi-Controlled Rectifier sesuai yang diperlihatkan pada gambar 3.7.
Apakah frekuensi ripple dari tegangan keluaran sama dengan 3 kali frekuensi
pada masukan sumber daya AC?___________________________________.
Apakah gelombang tegangan keluaran discontinue?____________________.
Catatan :
Dengan beban resistif murni, gelombang arus keluaran dan tegangan sama.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

Gambar 3.6 Pengukuran Gelombang Tegangan Phasa VA(CH1) dan


Tegangan Beban (CH2) pada Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled
Rectifier dengan Beban Resistif Murni (α=600)

Gambar 3.7 Pengukuran Gelombang Tegangan Phasa VA(CH1) dan


Tegangan Beban (CH2) pada Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled
Rectifier dengan Beban Resistif Murni (α=1200)
8. Kembalikan beban induktor dengan melepaskan kabel sambungan dari
terminal induktor . modifikasi beban resistif murni menjadi beban induktif.
Ulangi percobaan yang dilakukan pada langkah 7. Modifikasi rangkaian pada
gambar 3.5(a) untuk mengukur tegangan phasa VA(CH1) dan tegangan
beban (CH2) melalaui current transducer. Lalu catat hasil pada gambar 3.8.
Bandingkan dengan gambar 3.7. Apakah penguat dengan beban induktif
memiliki arus beban yang lebih continuous daripada penguat dengan beban
resistif murni?__________________________________________________.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

Gambar 3.8 Pengukuran Gelombang Tegangan Phasa VA(CH1) dan Arus


Beban (CH2) pada Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled Rectifier dengan
Beban Induktif (α=1200)
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

PRAKTIKUM 3-3
Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled AC Voltage Controller

Tujuan:
1. Memahami karakteristik dan prinsip kerja dari Three-Phase Full-Wave Semi-
Controlled AC Voltage Controller.
2. Membandingkan perbedaan fungsi antara three phase controlled dengan
three phase AC voltage controller.
3. Mengukur nilai arus dan tegangan pada Three-Phase Full-Wave Semi-
Controlled AC Voltage Controller dengan sudut penyulutan yang bervariasi.
4. Menguji karakteristik dari Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled AC
Voltage Controller.

Alat dan Bahan:


1. EM-3310-1E Three Phase Power Supply Module (1)
2. PE-5310-1A DC Power Supply (±15V/2A) (1)
3. PE-5310-2A Reference Variable Generator (1)
4. PE-5310-2B Differential Amplifier (1)
5. PE-5310-2D Three Phase Angle Controller (1)
6. PE-5310-3C Resistor Load Unit (1)
7. PE-5310-3E Inductive Load Unit (1)
8. PE-5310-5A Power Diode Set (1)
9. PE-5310-5B Fuse Set (1)
10. PE-5310-5C Thyristor (800V/10A) (1)
11. PE-5340-3A Isolating Transformer (1)
12. EM-3380-1A Laboratory Table (1)
13. EM-3380-2B Experimental Frame (1)
14. EM-3390-1A Connecting Lead Holder (1)
15. EM-3390-3A Connecting Leads Set (1)
16. EM-3390-4A Safety Bridging Plugs Set (1)
17. Digital Storage Oscilloscope(DSO) (1)
18. Probe DSO to Differential Amplifier (2)
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 3.9(a).

Gambar 3.9(a) Wiring Diagram Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled AC


Voltage Controller dengan Rangkaian Beban Y
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

4. Tanpa mengubah rangkaian sebelumnya, lengkapi rangkaian pada gambar


3.9(b)

Gambar 3.9(b) Wiring Diagram Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled AC


Voltage Controller dengan Rangkaian Beban Y

Lengkapi sambungan sesuai dengan table 3.2 berikut.


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

5. Operasi AC voltage controller pada tiga phasa tersambung 4 kabel 100V(


Tegangan Phasa = 64V), dan rangkaian beban dengan sambungan Y beban
resistif. Pada modul Reference variable generator, atur Vc Range selector
switch pada posisi 0~+10V dan atur kendali knob V pada posisi 0%. Pada
modul 3∅ phase angle controller, , pilih Pulse train, lalu atur αmin=00 dan
αmax=1800 sehingga sudut penyulutan dapat diubah antara 00 dan 1800
dengan memutar kendali knob V pada modul reference variable generator.
6. Atur switch VRange Selector (SWA,SWC) pada differential amplifier Ch.A dan
Ch.C pada posisi 500V. Atur kendali knob V pada modul reference variable
generator untuk sudut penyulutan α=600. Dengan menggunakan DSO, ukur
gelombang tegangan phasa VA (CH1) dan tegangan beban phasa VU (CH2)
pada Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled AC Voltage Controller , catat
hasil pada gambar 3.10.

Gambar 3.10 Pengukuran gelombang VA (CH1) dan VU (CH2) pada Three-


Phase Full-Wave Semi-Controlled AC Voltage Controller dengan rangkaian
beban Y (α=600)

7. Tanpa mengubah pengaturan differential amplifier pada langkah 5, modifikasi


rangkaian gambar 3.9(a) untuk mengukur gelombang tegangan phasa input
VA (CH1) dan tegangan beban phasa VV(CH2) pada Three-Phase Full-Wave
Semi-Controlled AC Voltage Controller. Hasil sesuai yang diperlihakan pada
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

gambar 3.11. Apakah terjadi pergeseran phasa sebesar 1200 antara VA dan
VV?________.

Gambar 3.11 Pengukuran gelombang VA (CH1) dan VV (CH2) pada Three-


Phase Full-Wave Semi-Controlled AC Voltage Controller dengan rangkaian
beban Y (α=600)
8. Atur kendali knob V pada reference variable generator untuk sudut
penyulutan sebesar α=1200. Dengan menggunakan DSO, ukur gelombang
tegangan phasa input VA (CH1) dan tegangan beban phasa VU(CH2) pada
Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled AC Voltage Controller. Catat hasil
pada gambar 3.12. Bandingkan hasil gambar 3.10 dengan gambar 3.12.
Jelaskan hubungan diantara sudut penyulutannya, tegangan rms keluaran
dan daya pada AC voltage controller. ________________________________

Gambar 3.12 Pengukuran gelombang VA (CH1) dan VU (CH2) pada Three-


Phase Full-Wave Semi-Controlled AC Voltage Controller dengan rangkaian
beban Y (α=1200)
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

PRAKTIKUM 3-4
Three-Phase Full-Wave Full-Controlled AC Voltage Controller

Tujuan:
1. Memahami karakteristik dan prinsip kerja dari Three-Phase Full-Wave Full-
Controlled AC Voltage Controller.
2. Membandingkan perbedaan fungsi antara Three-Phase Full-Wave Full-
Controlled AC Voltage Controller dengan Three-Phase Full-Wave Semi-
Controlled AC Voltage Controller.
3. Mengukur nilai arus dan tegangan pada Three-Phase Full-Wave Full-
Controlled AC Voltage Controller dengan sudut penyulutan yang bervariasi.
4. Menguji karakteristik dari Three-Phase Full-Wave Full-Controlled AC Voltage
Controller.

Alat dan Bahan:


1. EM-3310-1E Three Phase Power Supply Module (1)
2. PE-5310-1A DC Power Supply (±15V/2A) (1)
3. PE-5310-2A Reference Variable Generator (1)
4. PE-5310-2B Differential Amplifier (1)
5. PE-5310-2D Three Phase Angle Controller (1)
6. PE-5310-3C Resistor Load Unit (1)
7. PE-5310-5A Power Diode Set (1)
8. PE-5310-5B Fuse Set (1)
9. PE-5310-5C Thyristor (800V/10A) (1)
10. PE-5340-3A Isolating Transformer (1)
11. EM-3380-1A Laboratory Table (1)
12. EM-3380-2B Experimental Frame (1)
13. EM-3390-1A Connecting Lead Holder (1)
14. EM-3390-3A Connecting Leads Set (1)
15. EM-3390-4A Safety Bridging Plugs Set (1)
16. Digital Storage Oscilloscope(DSO) (1)
17. Probe DSO to Differential Amplifier (2)
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 3.13(a).

Gambar 3.13(a) Wiring Diagram Three-Phase Full-Wave Full-Controlled AC


Voltage Controller dengan Rangkaian Beban Resistif Y
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

4. Tanpa mengubah rangkaian sebelumnya, lengkapi rangkaian pada gambar


3.13(b).

Gambar 3.13(b) Wiring Diagram Three-Phase Full-Wave Full-Controlled AC


Voltage Controller dengan Rangkaian Beban Resistif Y
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

Lengkapi sambungan sesuai dengan table 3.3 berikut.

5. Operasi AC voltage controller pada tiga phasa tersambung 4 kabel 100V(


Tegangan Phasa = 64V), dan rangkaian beban resistif dengan sambungan Y.
Pada modul Reference variable generator, atur Vc Range selector switch
pada posisi 0~+10V dan atur kendali knob V pada posisi 0%. Pada modul 3∅
phase angle controller, , pilih Pulse train, lalu atur αmin=00 dan αmax=1800
sehingga sudut penyulutan dapat diubah antara 00 dan 1800 dengan memutar
kendali knob V pada modul reference variable generator.
6. Atur switch VRange Selector (SWA,SWC) pada differential amplifier Ch.A dan
Ch.C pada posisi 500V. Atur kendali knob V pada modul reference variable
generator untuk sudut penyulutan α=600. Dengan menggunakan DSO, ukur
gelombang tegangan input VA (CH1) dan tegangan beban VU (CH2) pada
Three-Phase Full-Wave Full-Controlled AC Voltage Controller. Sesuaikan
hasil dengan gambar 3.14.
7. Tanpa mengubah pengaturan differential amplifier dan sudut peyulutan SCR
pada langkah 5, modifikasi rangkaian 3.13(a) untuk , mengukur gelombang
tegangan input VA (CH1) dan tegangan beban VV (CH2) pada Three-Phase
Full-Wave Full-Controlled AC Voltage Controller. Catat hasil pada gambar
3.15. Apakah terjadi pergseran phasa sebesar 1200 antara VA dan VV?
___________________________________________.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

Gambar 3.14 Pengukuran Gelombang VA (CH1) dan VU (CH2) pada Three-


Phase Full-Wave Full-Controlled AC Voltage Controller dengan Rangkaian
Beban Y (α=600)

Gambar 3.15 Pengukuran Gelombang VA (CH1) dan VV (CH2) pada Three-


Phase Full-Wave Full-Controlled AC Voltage Controller dengan Rangkaian
Beban Y (α=600)
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3

8. Kembalikan rangkaian pada gambar 3.13(a). Atur kendali knob V pada modul
reference variable generator untuk sudut penyulutan α=1200. Dengan
menggunakan DSO, ukur gelombang tegangan input VA (CH1) dan tegangan
beban VU (CH2) pada Three-Phase Full-Wave Full-Controlled AC Voltage
Controller. Sesuaikan hasil dengan gambar 3.16. Bandingkan hasil pada
gambar 3.14 dan 3.16. Jelaskan hubungan antara sudut penyulutan,
tegangan rms keluaran, dan daya dari AC Voltage Controller.
_____________________________________________________________.

Gambar 3.16 Pengukuran Gelombang VA (CH1) dan VU(CH2) pada Three-


Phase Full-Wave Full-Controlled AC Voltage Controller dengan Rangkaian
Beban Y (α=1200)

Anda mungkin juga menyukai