AM Praktikum
054 Teknik Penggerak 1
(Modul KnH)
PRAKTIKUM 1-1
Pengukuran Sumber Daya Tiga Phasa
Tujuan:
1. Memahami karakteristik dari sumber daya tiga phasa.
2. Mengenali penggunaan RMS Meter.
3. Mengukur tegangan tiga phasa menggunakan RMS Meter.
Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF. Posisikan
skala pengukuran pada skala terbesar terlebih dahulu (basic pengukuran)
3. Rangkai masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 1.1 (garis hitam, abaikan garis putus-putus).
4. Atur switch selector pada RMS Meter dengan posisi RMS/AV (SW1) dan
AC+DC/AC (SW2). Serta atur V/I Range Selector (SW3) pada posisi 300V.
5. Hidupkan sumber 3 Fasa pada posisi ON dan Isolating transformer posisi ON.
6. Apakah pembacaan RMS meter sama dengan 110V?_______. Jika tidak,
gunakan Multimeter untuk mengukur tegangan masukan (Primer) dari
Isolating Transformer. Apakah pengukuran tegangannya sama dengan 220V?
_______. Ini dikarenakan tegangan kedua tergantung tegangan primer.
7. Lepas kabel (garis hitam) Isolating Transformer pada netral, kemudian
hubungkan terminal COM pada RMS Meter pada terminal tegangan phasa Vs
190V (Sesuai garis putus-putus pada gambar 1.1). Tegangan yang dibaca
merupakan tegangan line VAB . Apakah pengukuran tegangan line sama
dengan √3 dikalikan tegangan phasa?________. Jelaskan!
_____________________________________________________________.
8. Ukur tegangan phasa dan tegangan line pada bagian yang lainnya. Apakah
sumber tiga phasa AC seimbang? ____________.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1
PRAKTIKUM 1-2
Digital Storage Oscilloscope dan Differential Amplifier
Tujuan:
1. Memperkenalkan penggunaan Digital Oscilloscope.
2. Memahami karakteristik dan penggunaan differential amplifier module.
3. Mengukur gelombang tegangan tiga phasa menggunakan differential amplifier
module.
Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Rangkai masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 1.2.
4. Pada differential amplifier, letakan V range selector (SWA dan SWC), lalu atur
posisi switch selector pada 500V pada Ch.A dan Ch.C.
5. Hidupkan semua power pada modul dan DSO ke posisi ON.
6. Tekan tombol Autoset pada DSO. Gelombang Tegangan line VAB dan VBC
ditampilkan pada layar DSO CH1 dan CH2.
7. Atur Volt/Div DSO pada Ch.A dan Ch.C pada range 2V, dan Time/Div DSO
pada range 2,5mS.
Keterangan:
Nilai actual tegangan sama dengan nilai tegangan yang ditampilkan pada
layer scope dikalikan dengan rasio Vi/Vo dari differential amplifier. Pada
kasus ini rasio Vi/Vo=50.
8. Hitung pergeseran phasa antara gelombang VAB dan VBC. (Pergerseran harus
bernilai 1200).
9. Ukur VAB dan VBC dan hitung pergeseran phasa antara kedua gelombang
yang didapatkan. (Pergerseran harus bernilai 1200).
10. Berikut gelombang yang seharusnya didapatkan.
PRAKTIKUM 1-3
Karakteristik dan Pengukuran pada SCR
Tujuan:
1. Mengukur karakteristik static dari SCR.
2. Mengukur kurva karakteristik V-I pada SCR.
Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Pada modul SCR/TRIAC Set yang berada dalam keadaan OFF, berikut
beberapa langkah untuk mengindentiifikasi tiga terminal pada SCR.
a. Siapkan multimeter, pastikan range selector switch pada posisi Rx1 dan
lengkapi dengan zero adjustment.
b. Ukur dan catat hambatan antara terminal A dan K. RAK=_______Ω.
Tukar probe multimeter dan ulangi pengukuran. RAK=_______Ω.
Ukur dan catat hambatan antara terminal G dan K. RGK=_______Ω.
Tukar probe multimeter dan ulangi pengukuran. RGK=_______Ω.
Ukur dan catat hambatan antara terminal A dan G. RAG=_______Ω.
Tukar probe multimeter dan ulangi pengukuran. RAG=_______Ω.
Hanya karena probe hitam (Polaritas negatif) terhubung dengan K dan
probe merah (Polaritas positif) terhubung dengan G, hambatan yang
rendah akan terukur, dan sebaliknya hambatan yang tinggi atau infinitive
akan terukur.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1
Gambar 1.7 Hasil Pengukuran pada Gelombang Input (CH1) dan Tegangan
Beban (CH2)
c. Atur kendali knob R1 berturut-turut pada posisi 1/2, 2/3, dan posisi penuh.
Lihat perubahan pada gelombang tegangan beban. Jelaskan hubungan
antara R1 dan tegangan beban.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1
PRAKTIKUM 1-4
Pengukuran dan Karakteristik TRIAC
Tujuan:
1. Mengukur karakteristik tetap dari TRIAC.
2. Mengukur kurva karakteristik V-I pada TRIAC.
Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Pada modul SCR/TRIAC Set yang berada dalam keadaan OFF, berikut
beberapa langkah untuk mengindentiifikasi tiga terminal pada TRIAC.
a. Atur Range selector switch pada multimeter pada posisi Rx1 dan lengkapi
zero adjustment.
b. Ukur dan catat hambatan antara terminal A1 dan A2. RA1A2 = ________Ω.
Tukar probe multimeter dan ulangi pengukuran. RA1A2 = ________Ω.
Ukur dan catat hambatan antara terminal A1 dan G. RA1G = ________Ω.
Tukar probe multimeter dan ulangi pengukuran. RA1G = ________Ω.
Ukur dan catat hambatan antara terminal A2 dan G. RA2G = ________Ω.
Tukar probe multimeter dan ulangi pengukuran. RA2G = ________Ω.
c. Hubungkan probe merah ke terminal A1 dan probe hitam ke terminal A2.
Hubungkan terminal A1 dan G bersamaan menggunakan kabel
penghubung dan catat hambatan RA1A2 = ________Ω. Lepas kabel
penghubung dari terminal G dan catat hambatan RA1A2 = ________Ω.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Pengukuran Dasar dan Karakteristik pada SCR & TRIAC BAB 1
PRAKTIKUM 2-0
Pengukuran Sumber Daya Tiga Phasa
Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Atur kendali dengan cara berikut.
a. Pastikan semua modul ada dalam keadaan OFF.
b. Atur kendali knob Reference Variable Generator pada posisi 0%.
c. Pada modul 3∅ Phase angle controller, atur αmin=00 dan αmax=1800. Ini
merupakan batas penyulutan sudut antara 00 dan1800. Pilih Single push
mode (Pulse selector ada pada posisi turun).
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 2.1.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2
5. Hidupkan semua power pada modul. Atur kendali knob pada reference
variable generator pada pembacaan berbagai nilai dari sudut pulsa
penyulutan pada L1P, L2P, dan L3P sesuai yang diperlihatkan pada gambar
2.2. Lihatlah perubahan pada pergeseran phasa yang terjadi antara kedua
pulsa penyulutan.
Apakah L2P tertinggal dibelakang L1P pada sudut 1200?________________.
Apakah L3P tertinggal dibelakang L2P pada sudut 1200?________________.
Apakah penyulutan sudut α menurun V% dari kenaikannilai pada reference
variable generator?_____________.
PRAKTIKUM 2-1
Single-Phase Full Wave Uncontroller Rectifier
Tujuan:
1. Memahami prinsip kerja dan karakteristik dari single-phase full wave
uncontrolled rectifier.
2. Mengukur nilai tegangan dan arus pada single-phase full wave uncontrolled
rectifier.
3. Mengukur dan menghitung daya pada single-phase full wave uncontrolled
rectifier.
4. Menguji karakteristik dari single-phase full wave uncontrolled rectifier.
Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 2.3.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2
Gambar 2.3 Wiring Diagram dari Single-phase Full Wave dengan Beban
Resistif murni
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2
4. Operasi penguat dari single phase 220V dan rangkaian beban 200Ohm pada
resistor. Untuk mengamati gelombang tegangan sebelum dan sesudah
penguatan, input CH1 pada DSO dihubungkan dengan AC supply melaui
differential amplifier Ch.A dan input CH2 dihubungkan dengan beban melalui
differential amplifier Ch.C.
5. Letakan V Range Selector Switch dari differential amplifier Ch.A dan Ch.C
pada posisi 500V (rasio Vi/Vo=50). Gunakan DSO untuk mengukur
gelombang tegangan input(CH1) dan tegangan beban (CH2) pada single-
phase full wave diode rectifier sesuai yang diperlihatkan pada gambar 2.4.
Amati dan catat nilai peak pada tegangan input Vm=________V.
ηr = (2-2)
81%? __________.
10. Letakan selector switch AC+DC/AC(SW2) dan RMS/AV(SW1) pada RMS
Meter pada posisi AC dan RMS. Atur switch V/I Range selector(SW3) pada
posisi 300V. ukur keluaran tegangan ripple rms Vr(rms)=_________V. Apakah
nilai pengukuran mendekati nilai perhitungan yang ada pada langkah 9?
_____________.
11. Subtitusi nilai pengukuran pada langkah 8 dan 10 pada persamaan 2-3.
2 2
λ= (2-3)
48,2%? ___________.
12. Modifikasi sambungan dari RMS Meter sesuai yang diperlihatkan pada
gambar 2.5. Dengan menggunakan RMS Meter, ukur rata-rata arus diode
Id(AV)=_________A. (AC+DC/AC selector (SW2) pada posisi AC+DC dan
RMS/AV selector (SW1) pada posisi RMS). Apakah hasil pengukuran sama
dengan persamaan 2-4 dan persamaan 2-5? ________(Pengukuran Io(AV)
pada langkah 8.
Id(AV) = Io(AV) /2 (2-4)
Id(rms) = Io(AV) (2-5)
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2
Gambar 2.5 Wiring Diagram Pengukuran Arus Dioda Forward pada Single-
Phase Full Wave Rectifier menggunakan RMS Meter
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2
13. Modifikasi rangkaian beban pada rangkaian single phase full wave rectifier
pada gambar 2.5 dengan menghubungkan resistor 220Ω di seri dengan
induktor 200mH. Ini akan mengubah beban resistive murni menjadi beban
induktif. Dengan menggunakan DSO, ukur gelombang keluaran penguatan
tegangan (CH1) dan gelombang tegangan melewati induktor 200mH(CH2).
Lalu gambar gelombang hasil pengukuran pada gambar 2.6 (Catat
VOLTS/DIV pada DSO dan V Range dari differential amplifier).
14. Dengan menggunakan DSO, ukur gelombang tegangan (CH1) dan arus
beban (CH2), dan catat pengukuran gelombang pada gambar 2.7. (Catat
VOLTS/DIV pada DSO dan I Range dari differential amplifier).
PRAKTIKUM 2-2
Single-Phase Full Wave Controlled Rectifier
Tujuan:
1. Memahami karakteristik dari Single-Phase Full Wave Controlled Rectifier.
2. Mengukur nilai tegangan dan arus pada Single-Phase Full Wave Controlled
Rectifier.
3. Memahami efek dari penyalaan sudut phasa thyristor tegangan keluaran pada
Single-Phase Full Wave Controlled Rectifier.
4. Menguji karakteristik dari Single-Phase Full Wave Controlled Rectifier.
Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 2.8.
4. Operasi penguat dari single phase 220V dan rangkaian beban 200Ohm pada
resistor. Pada modul reference variable generator, atur selector switch Vc
Range pada posisi 0~+10V dan atur kendali knob V pada posisi 0%. Pada
modul 3∅ phase angle controller, pilih single pulse, lalu atur αmin=00 dan
αmax=1800. Sudut penyulutan dapat diubah antara 00 dan 1800 dengan
memutar kendali knob V pada modul reference variable generator.
5. Atur kendali knob V pada modul reference variable generator untuk membaca
sudut penyulutan pada sudut α=600 dari tampilan layer 7-segment pada
modul 3∅ phase angle controller. Letakan V range selector switch pada
differential amplifier Ch.A dan Ch.C pada posisi 500V. Dengan menggunakan
DSO, ukur gelombang tegangan input (CH1) dan tegangan beban (CH2) dari
Single-Phase Full Wave Controlled Rectifier sesuai dengan yang
diperlihatkan pada gambar 2.9. Apakah sudut θ (θ=β-α) terkonduksi pada
thyristor sama dengan 1200?_________. Uji dengan bermacam-macam sudut
penyulutan dan amati perubahan yang terjadi pada gelombang tegangan
beban.
!"##
b. Hitung = ___________
!##
Gambar 2.12 Hasil Pengukuran Gelombang Tegangan Input (CH1) Dan Arus
Beban (CH2) pada Penguat dengan Beban Induktif
9. Berdasarkan wiring diagram yang ada pada gambar 2.13, gunakan modul
current transducer untuk mengukur gelombang arus beban pada penguat. Uji
dengan berbagai macam sudut penyulitan dan berbagai nilai R dan L, lalu
amati perubahan yang terjadi pada gelombang arus beban.
10. Dari hasil yang didapatkan, untuk memperoleh lebih lanjut atau ripple yang
lebih kecil pada beban arus, resistansi R harus _________ ( Naik atau
Turun), induktansi L harus___________(Naik atau Turun).
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2
Gambar 2.13 Wiring Diagram pada Single-Phase Half Wave Diode dengan beban
induktif
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2
PRAKTIKUM 2-3
Single-Phase Semi-Controlled AC Voltage Controller
Tujuan:
1. Memahami perbedaan antara tegangan AC pada controller dan penguat.
2. Memahami perbedaan antara Single-Phase Semi-Controlled AC Voltage
Controller dan Single-Phase Full-Controlled AC Voltage Controller.
3. Mengukur tegangan dan arus dari Single-Phase Semi-Controlled AC Voltage
Controller.
4. Menguji karakteristik dari Single-Phase Semi-Controlled AC Voltage
Controller.
Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 2.14.
4. Operasi ac voltage controller dari single phase 220V dan rangkaian beban
200Ω pada resistor yang dihubungkan ke induktor 200mH. Pada modul
reference variable generator, atur selector switch Vc Range pada posisi
0~+10V dan atur kendali knob V pada posisi 0%. Pada modul 3∅ phase angle
controller, pilih single pulse output, lalu atur αmin=00 dan αmax=1800 sehingga
sudut penyulutan dapat diubah antara 00 dan 1800 dengan memutar kendali
knob V pada modul reference variable generator.
5. Hubungkan singkatkan beban induktor dengan meletakkan koneksi kabel
secara langsung dengan melewati terminal induktor (R-L menjadi R saja, L
dihubungsingkat). Konstruksi ini digunakan untuk mendapatkan beban resistif
murni. Atur kendali knob V pada modul reference variable generator untuk
membaca sudut penyulutan pada sudut α=900 dari tampilan layer 7-segment
pada modul 3∅ phase angle controller. Letakan V range selector switch pada
differential amplifier Ch.A dan Ch.C pada posisi 500V. Dengan menggunakan
DSO, ukur gelombang tegangan input (CH1) dan tegangan beban (CH2) dari
AC voltage controller sesuai dengan yang diperlihatkan pada gambar 2.15. Uji
dengan berbagai macam sudut penyulutan dan amati perubahan yang terjadi
pada gelombang tegangan beban.
7. Tanpa mengubah pengaturan RMS Meter pada langkah no 6, ukur nilai rms
dari tegangan keluaran Vα(rms) saat sudut penyulutan bernilai α = 00, 300, 600,
900, 1200, 1500, dan 1800 lalu catat hasil yang didapatkan pada tabel 2.1.
Vα(rms)
$ )*+
1
9 )*+
8. Dengan menggunakan hasil nilai $ )*+ yang telah didapat pada tabel 2.1,
:
hitung dan catat rasio yang tepat pada untuk masing-masing nilai α,
;
dimana nilai 9 )*+ sama dengan nilai $ )*+ ketika α = 00. Gambarkan
:
kurva dari terhadap α pada gambar 2.16.
;
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2
:
Gambar 2.16 terhadap kurva α pada Single-Phase Semi-Controlled
;
tunggal tidak sesuai, atur pulse selector switch pada 3∅ Phase angle
controller ke posisi Pulse train output (Posisi selector di atas).
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2
PRAKTIKUM 2-4
Single-Phase Full Controlled AC Voltage Controller
Tujuan:
1. Memahami perbedaan antara Single-Phase Full-Controlled AC Voltage
Controller dan Single-Phase Semi-Controlled AC Voltage Controller.
2. Memahami karakteristik dari Single-Phase Full-Controlled AC Voltage
Controller.
3. Mungukur nilai arus dan tegangan pada Single-Phase Full-Controlled AC
Voltage Controller.
4. Menguji karakteristik pada Single-Phase Full-Controlled AC Voltage
Controller.
Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 2.19.
4. Operasi ac voltage controller dari single phase 220V dan rangkaian beban
200Ω pada resistor yang dihubungkan ke induktor 200mH. Pada modul
reference variable generator, atur selector switch Vc Range pada posisi
0~+10V dan atur kendali knob V pada posisi 0%. Pada modul 3∅ phase angle
controller, pilih single pulse output, lalu atur αmin=00 dan αmax=1800 sehingga
sudut penyulutan dapat diubah antara 00 dan 1800 dengan memutar kendali
knob V pada modul reference variable generator.
5. Hubungkan singkat beban induktor dengan meletakan koneksi kabel secara
langsung dengan melewati terminal induktor. Konstruksi ini digunakan untuk
mendapatkan beban resistif murni. Atur kendali knob V pada modul reference
variable generator untuk membaca sudut penyulutan pada sudut α=600 dari
tampilan layer 7-segment pada modul 3∅ phase angle controller. Letakan V
range selector switch pada differential amplifier Ch.A dan Ch.C pada posisi
500V. Dengan menggunakan DSO, ukur gelombang tegangan input (CH1)
dan tegangan beban (CH2) dari AC voltage controller sesuai dengan yang
diperlihatkan pada gambar 2.20. Uji dengan berbagai macam sudut
penyulutan dan amati perubahan yang terjadi pada gelombang tegangan
beban.
Vα(rms)
$ )*+
1 0
9 )*+
8. Dengan menggunakan hasil nilai $ )*+ yang telah didapat pada tabel 2.2,
:
hitung dan catat rasio yang tepat pada untuk masing-masing nilai α,
;
dimana nilai 9 )*+ sama dengan nilai $ )*+ ketika α = 00. Gambarkan
:
kurva dari terhadap α pada gambar 2.21.
;
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Single Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 2
:
Gambar 2.21 terhadap kurva α pada Single-Phase Full-Controlled AC
;
PRAKTIKUM 3-1
Three Phase Full-Wave Uncontrolled Rectifier
Tujuan:
1. Memahami prinsip kerja dan karakteristik dari Three Phase Full-Wave
Uncontrolled Rectifier.
2. Membandingkan kelebihan dan kekurangan antara Three Phase Half-Wave
Uncontrolled Rectifier dan Three Phase Full-Wave Uncontrolled Rectifier.
3. Mengukur nilai tegangan dan arus pada Three Phase Full-Wave Uncontrolled
Rectifier.
4. Menguji karakteristik dari Three Phase Full-Wave Uncontrolled Rectifier.
Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 3.1.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3
√3 1,654 (2-10)
√3 1,6554 (2-11)
8. Subtitusi nilai hasil pengukuran dari langkah 5 dan beban R=200Ω pada
persamaan 2.12 dan 2.13. Hitung nilai PO(AV)=________W dan
PO(rms)=_______W. Subtitusikan hasil perhitungan dengan persamaan 2.14,
hitung ηr=________%. Apakah nilai sangat mendekati 99.83%?__________.
*
& ' ()
+
(2-12)
*
& , -
' ./0
+
(2-13)
1r = ' ()
= 99,83% (2-14)
' ./0
7 *
8 *
4%
' 234 ' 56
2 234
λ= (2-15)
' 56 ' 56
10. Modifikasi sambungan yang tertera pada gambar 3.1 untuk mengukur
tegangan phasa VA (CH1) dan arus line pada phasa A (CH2, identic dengan
arus phasa) melalui current transducer. Seuaikan hasil dengan gambar 3.3.
Apakah pada arus input terdapat komponen DC? _________
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA
Three Phase Rectifier dan Kontroler Tegangan AC BAB 3
12. Tanpa merubah pengaturan pada langkah 11, modifikasi rangkaian pada
gambar 3.1 untuk mengukur tegangan phasa VA(CH1) dan arus beban (CH2)
melalui current transducer dan catat hasil pada gambar 3.5. Apakah
gelombang arus keluaran memiliki ripple factor yang rendah?____________
PRAKTIKUM 3-2
Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled Rectifier
Tujuan:
1. Memahami karaktersitik dan prinsip kerja dari Three-Phase Full-Wave Semi-
Controlled Rectifier.
2. Membandingkan kelebihan dan kekurangan antara Single-Phase Full-Wave
Semi-Controlled Rectifier dengan Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled
Rectifier.
3. Mengukur nilai tegangan dan arus pada Three-Phase Full-Wave Semi-
Controlled Rectifier dengan penyulutan sudut yang bervariasi.
4. Menguji karakteristik dari Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled Rectifier.
Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 3.5(a).
PRAKTIKUM 3-3
Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled AC Voltage Controller
Tujuan:
1. Memahami karakteristik dan prinsip kerja dari Three-Phase Full-Wave Semi-
Controlled AC Voltage Controller.
2. Membandingkan perbedaan fungsi antara three phase controlled dengan
three phase AC voltage controller.
3. Mengukur nilai arus dan tegangan pada Three-Phase Full-Wave Semi-
Controlled AC Voltage Controller dengan sudut penyulutan yang bervariasi.
4. Menguji karakteristik dari Three-Phase Full-Wave Semi-Controlled AC
Voltage Controller.
Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 3.9(a).
gambar 3.11. Apakah terjadi pergeseran phasa sebesar 1200 antara VA dan
VV?________.
PRAKTIKUM 3-4
Three-Phase Full-Wave Full-Controlled AC Voltage Controller
Tujuan:
1. Memahami karakteristik dan prinsip kerja dari Three-Phase Full-Wave Full-
Controlled AC Voltage Controller.
2. Membandingkan perbedaan fungsi antara Three-Phase Full-Wave Full-
Controlled AC Voltage Controller dengan Three-Phase Full-Wave Semi-
Controlled AC Voltage Controller.
3. Mengukur nilai arus dan tegangan pada Three-Phase Full-Wave Full-
Controlled AC Voltage Controller dengan sudut penyulutan yang bervariasi.
4. Menguji karakteristik dari Three-Phase Full-Wave Full-Controlled AC Voltage
Controller.
Prosedur Praktikum:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan semua power pada modul ada dalam keadaan OFF.
3. Sambungkan masing-masing modul yang digunakan sesuai dengan wiring
diagram pada gambar 3.13(a).
8. Kembalikan rangkaian pada gambar 3.13(a). Atur kendali knob V pada modul
reference variable generator untuk sudut penyulutan α=1200. Dengan
menggunakan DSO, ukur gelombang tegangan input VA (CH1) dan tegangan
beban VU (CH2) pada Three-Phase Full-Wave Full-Controlled AC Voltage
Controller. Sesuaikan hasil dengan gambar 3.16. Bandingkan hasil pada
gambar 3.14 dan 3.16. Jelaskan hubungan antara sudut penyulutan,
tegangan rms keluaran, dan daya dari AC Voltage Controller.
_____________________________________________________________.