Anda di halaman 1dari 52

MODUL PENUNTUN PRAKTIKUM

MESIN LISTRIK II

NAMA :
NIM :
KELAS :

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


PROGRAM STUDI OTOMASI SISTEM PERMESINAN
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
2021

Nama / NIM : Renaldi Halimsyah / 20OSP523


POLITEKNIK ATI MAKASSAR
JURUSAN OTOMASI SISTEM PERMESINAN
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK
I. PENGUKURAN TAHANAN KUMPARAN MEDAN DAN TAHANAN SETIAP FASA
PADA KUMPARAN STATOR MESIN ARUS BOLAK-BALIK

A. Tujuan Praktek
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui cara pengukuran tahanan kumparan
medan dan tahanan setiap fasa pada kumparan stator sebagai langkah awal dalam
pengecekan kondisi mesin sinkron untuk digunakan dalam berbagai keperluan.

B. Teori Dasar

Nama / NIM : Renaldi Halimsyah / 20OSP523


POLITEKNIK ATI MAKASSAR
JURUSAN OTOMASI SISTEM PERMESINAN
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

C. Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Modul mesin sinkron (SM-250-3)
2. DC Power Supply: DC 0 ~ 150V, 1A
3. Voltmeter / Amperemeter: DC 50V/DC, 1A

D. Gambar Rangkaian Praktek

Gambar 1.1 Pengukuran tahanan kumparan medan

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang telah
ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

F. Prosedur Praktek
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktek.
2. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan
dalam keadaan baik.

Nama / NIM : Renaldi Halimsyah / 20OSP523


POLITEKNIK ATI MAKASSAR
JURUSAN OTOMASI SISTEM PERMESINAN
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

3. Gunakanlah modul mesin sinkron SM-250-3 dengan posisi saklar pada penunjukan
“IND START-SYNC RUN” kemudian rangkailah rangkaian praktek seperti pada gambar
1.1 yang memungkinkan terhubungnya supply DC pada modul mesin sinkron
4. Tempatkan voltmeter dan amperemeter pada pengukuran arus dan tegangan
secara berturut-turut untuk fasa A, fasa B dan fasa C
5. Naikkan secara bertahap nilai arus kumparan hingga mencapai 0,3A
6. Bacalah pengukuran tegangan kumparan fasa A, B dan C
7. Ubahlah saklar penunjukan “IND START-SYNC RUN” ke “SYNC RUN” kemudian
lakukan pengukuran untuk nilai tegangan kumparan medan
8. Catatlah hasil pengamatan pada table hasil pengamatan
9. OFF-kan modul rangkaian dan lepaskan hubungan dari sumber
10. Lepaskanlah semua hubungan antar modul dan antar komponen peralatan,
rapikanlah serta simpan kembali pada tempat penyimpanan peralatan

G. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1 Pengukuran tahanan kumparan medan

Kumparan Kumparan Kumparan Kumparan


Fasa A Fasa B Fasa C medan

Arus pada
Kumparan ………….. A ………….. A ………….. A ………….. A

Tegangan
Kumparan ………….. V ………….. V ………….. V ………….. V

Tahanan
kumparan ………….. Ohm ………….. Ohm ………….. Ohm ………….. Ohm

Nama / NIM : Renaldi Halimsyah / 20OSP523


POLITEKNIK ATI MAKASSAR
JURUSAN OTOMASI SISTEM PERMESINAN
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK
II. KARAKTERISTIK TANPA BEBAN (KURVA PEMAGNETAN) GENERATOR ARUS BOLAK-BALIK
(ALTERNATOR)
A. Tujuan Praktek
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui karakteristik tanpa beban berupa kurva
pemagnetan (saturation curve) generator arus bolak – balik (Alternator).

B. Teori Dasar

Nama / NIM : Renaldi Halimsyah / 20OSP523


POLITEKNIK ATI MAKASSAR
JURUSAN OTOMASI SISTEM PERMESINAN
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

C. Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Modul Mesin DC (DM-250) atau Modul DC Motor (DCM-250)
2. Modul Mesin sinkron (SM-250-3) sebagai alternator
3. Power supply (ED-5119) : DC 0~125V, 4A
DC 0~150V, 1A
4. Voltmeter dan Amperemeter (ED-5105) : DC 1A , AC 300V
5. Tachometer : 1000~2500 rpm
6. M/G Mounting Base (MGM-250-2) sebagai papan rangkai

D. Gambar Rangkaian Praktek

Gambar 2.1 Karakteristik alternator tanpa beban

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang telah
ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

Nama / NIM : Renaldi Halimsyah / 20OSP523


POLITEKNIK ATI MAKASSAR
JURUSAN OTOMASI SISTEM PERMESINAN
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

F. Prosedur Praktek
1. Tempatkan modul DCM 250 dan SM-250-3 pada papan/landasan rangkai (mounting
base), dan kuatkan dengan penyangga.
2. Aturlah motor DC dengan penguatan sendiri seperti yang tampak pada gambar
rangkaian praktek, dengan posisi tombol power pada posisi OFF
3. Hubungkan supply penguatan DC (150V) dengan kumparan medan alternator
seperti yang tampak pada gambar rangkaian praktek
4. Aturlah posisi tahanan medan pada nilai tahanan yang minimum, dan nilai keluaran
power supply (0~125V) bernilai 0.
5. ON-kan secara berturut-turut : main AC Circuit Breaker (0~125V), DC Circuit Breaker
dan motor
6. Naikkan tegangan power supply (0~125V) secara bertahap ke nilai 120V
7. Pastikan bahwa saklar pada modul mesin sinkron berada pada posisi “SYNC RUN”
kemudian ON-kan Penguatan DC (0~150V)
8. Aturlah batas ukur tachometer untuk pengukuran 1800 rpm untuk pengukuran
putaran motor, kemudian naikkan tahanan medan secara bertahap hingga
kecepatan motor mencapai 1500 rpm.
9. Aturlah penguatan DC alternator (0~150V) sehingga diperoleh arus medan pada
alternator sebesar 0,2 Ampere.
10. Catatlah besarnya tegangan terminal / output alternator (E) yang timbul
11. Naikkan besarnya penguatan DC alternator untuk memperoleh arus medan sebesar
0,4 A ; 0,6 A ; 0,8 A ; 1 A. catatlah perubahan tegangan output alternator pada table
hasil pengamatan
12. Saat nilai arus medan alternator mencapai 1 A, turunkan secara perlahan
penguatan DC alternator kembali pada nilai 0,8 A; 0,6 A; 0,4 A; 0,2 A; dan 0.
catatlah perubahan tegangan output alternator pada table hasil pengamatan
13. OFF-kan modul rangkaian dan lepaskan hubungan dari sumber
14. Lepaskanlah semua hubungan antar modul dan antar komponen peralatan,
rapikanlah serta simpan kembali pada tempat penyimpanan peralatan

Nama / NIM : Renaldi Halimsyah / 20OSP523


POLITEKNIK ATI MAKASSAR
JURUSAN OTOMASI SISTEM PERMESINAN
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

G. Hasil Pengamatan

Tabel 2.1 Pengukuran karakteristik Tabel 2.2 Pengukuran karakteristik


alternator tanpa beban (kenaikan arus) alternator tanpa beban (penurunan arus)
Tegangan Tegangan
Arus Pemagnetan Arus Pemagnetan
No output No output
If (Ampere) If (Ampere)
E0 (Volt) E0 (Volt)
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16

Nama / NIM : Renaldi Halimsyah / 20OSP523


III. KARAKTERISTIK TEGANGAN DAN ARUS HUBUNG Y – Δ ALTERNATOR

A. Tujuan Praktek
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui karakteristik tengan dan arus hubung Y
– Δ pada alternator.

B. Teori Dasar
C. Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Modul Mesin DC (DM-250) atau Modul DC Motor (DCM-250)
2. Modul Mesin sinkron (SM-250-3) sebagai alternator
3. Power supply (ED-5119) : DC 0~125V, 4A
DC 0~150V, 1A
4. Voltmeter dan Amperemeter (ED-5105) : DC 1A , AC 300V
5. Tachometer : 1000~2500 rpm
6. M/G Mounting Base (MGM-250-2) sebagai papan rangkai

D. Gambar Rangkaian Praktek

Gambar 3.1 Pengukuran tegangan hubungan bintang dan segitiga

Gambar 3.2 Pengukuran arus hubungan bintang


E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang telah
ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

F. Prosedur Praktek
1. Tempatkan modul DCM 250 dan SM-250-3 pada papan/landasan rangkai (mounting
base), dan kuatkan dengan penyangga.
2. Aturlah motor DC dengan penguatan sendiri seperti yang tampak pada gambar
rangkaian praktek, dengan posisi tombol power pada posisi OFF
3. Hubungkan supply penguatan DC (150V) dengan kumparan medan alternator
seperti yang tampak pada gambar rangkaian praktek
4. Hubungkan bagian keluaran armature dari alternator dengan jenis hubungan
seperti yang nampak pada gambar rangkaian praktek
5. Aturlah posisi tahanan medan pada nilai tahanan yang minimum, dan nilai keluaran
power supply (0~125V) bernilai 0.
6. ON-kan secara berturut-turut : main AC Circuit Breaker (0~125V), DC Circuit Breaker
dan motor
7. Naikkan tegangan power supply (0~125V) secara bertahap ke nilai 120V
8. Pastikan bahwa saklar pada modul mesin sinkron berada pada posisi “SYNC RUN”
kemudian ON-kan Penguatan DC (0~150V)
9. Aturlah batas ukur tachometer untuk pengukuran 1800 rpm untuk pengukuran
putaran motor, kemudian naikkan tahanan medan secara bertahap hingga
kecepatan motor mencapai 1500 rpm.
10. Catatlah besarnya tegangan dan arus yang keluar dari terminal / output alternator
(E) yang timbul
11. OFF-kan modul rangkaian dan lepaskan hubungan dari sumber
12. Lepaskanlah semua hubungan antar modul dan antar komponen peralatan,
rapikanlah serta simpan kembali pada tempat penyimpanan peralatan

G. Hasil Pengamatan

Tabel 3.1 Tegangan hubung Y dan hubung Δ

No Terminal Tegangan Hubung Y Tegangan Hubung Δ


(Votl) (Volt)
1 1–4
2 2–5
3 3–6
4 1–2
5 2–3
6 3–1

Tabel 3.2 Arus hubung Y dan hubung Δ

Arus Hubung Y Arus Hubung Δ


No Terminal (Ampere) (Ampere)
A B C A B C
1 Ip

2 IL
IV. KARAKTERISTIK PEMBEBANAN GENERATOR AC

A. Tujuan Praktek
Tujuan dilakukan praktek ini adalah untuk mengetahui karakteristik pembebanan pada
generator AC.

B. Teori Dasar
C. Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Modul Mesin DC (DM-250) atau Modul DC Motor (DCM-250)
2. Modul Mesin sinkron (SM-250-3) sebagai alternator
3. Power supply (ED-5119) : DC 0~125V, 4A
DC 0~150V, 1A
4. Voltmeter dan Amperemeter (ED-5105) : DC 1A , AC 300V
5. M/G Mounting Base (MGM-250-2) sebagai papan rangkai

D. Gambar Rangkaian Praktek

Gambar 4.1 Rangkaian pembebanan alternator

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang telah
ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek
F. Prosedur Praktek
1. Tempatkan modul mesin dc dan modul mesin sinkron pada landasan munting base
kemudian kuatkan dengan baut penguat
2. Buatlah perhubungan mesin dc shunt dengan penguatan sendiri seperti pada
gambar rangkaian praktek
3. Hubungkan sumber eksitasi dc pada medan generator, pastikan switch pada posisi
SYNC RUN.
4. Hubungkan modul ED-5104 beban dengan terminal output dari alternator
5. On-kan AC circuit braeker, supply dc dan motor
6. Naikkan secara perlahan supply penguatan dc untuk memutar motor dc
7. On-kan eksitasi alternator dan naikkan tegangan output sampai nilai tegangan 110
Volt
8. Ukurlah kecepatan motor dengan tachometer
9. Aturlah alokasi beban alternator dari kondisi full load, no load dan catatlah
perbuhanan keluaran alternator.
1. OFF-kan modul rangkaian dan lepaskan hubungan dari sumber
10. Lepaskanlah semua hubungan antar modul dan antar komponen peralatan,
rapikanlah serta simpan kembali pada tempat penyimpanan peralatan

G. Hasil Pengamatan

Tabel 4.1 Karakteristik berbeban alternator


Tegangan
No Jenis Beban
A B C
1 Beban nol
2 R
3 R-L
4 R-C
V. PENGATURAN FREKUENSI GENERATOR SINKRON (ALTERNATOR)

A. Tujuan Praktek

Tujuan pelaksanaan praktek pengaturan frekuensi generator sinkron adalah untuk


mengetahui cara pengaturan frekuensi generator sinkron.

B. Teori Dasar
C. Alat dan Bahan
1. Modul Mesin DC (DM-250) atau Modul DC Motor (DCM-250)
2. Modul Mesin sinkron (SM-250-3) sebagai alternator
3. Power supply (ED-5119) :
- DC 0~125V, 4A
- DC 0~150V, 1A
4. Voltmeter dan Amperemeter (ED-5105) : DC 1A , AC 300V
5. M/G Mounting Base (MGM-250-2) sebagai papan rangkai
6. Tachometer
7. Frequency meter

D. Gambar Rangkaian Praktek

Gambar 5.1 Pengaturan frekuensi alternator


E. Keselamatan Kerja
5. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan.
6. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
7. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang telah
ditentukan
8. Hati-hati dalam melakukan praktek.

F. Prosedur Praktek
1. Tempatkan modul mesin dc dan modul mesin sinkron pada landasan munting base
kemudian kuatkan dengan baut penguat
2. Buatlah perhubungan mesin dc shunt dengan penguatan sendiri seperti pada
gambar rangkaian praktek
3. Hubungkan sumber eksitasi dc pada medan generator, pastikan switch pada posisi
SYNC RUN.
4. On-kan AC circuit braeker, supply dc dan motor
5. On-kan eksitasi alternator dan naikkan tegangan output sampai nilai tegangan 110
Volt
6. Naikkan Tegangan input motor hingga diperoleh kecepatan putaran motor sesuai
table 5.1. Ukurlah kecepatan motor dengan tachometer
7. Ukurlah frekuensi generator sinkron dengan frekuensi meter lalu isilah tabel 5.1
8. OFF-kan modul rangkaian dan lepaskan hubungan dari sumber
9. Lepaskanlah semua hubungan antar modul dan antar komponen peralatan,
rapikanlah serta simpan kembali pada tempat penyimpanan peralatan
G. Hasil Pengamatan

Tabel 5.1 Pengaturan frekuensi generator sinkron


No n (rpm) Frekuensi (Hz)
1
2
3
4
5
6
7
8
VI. EFISIENSI DAN RUGI-RUGI DAYA LISTRIK PADA ALTERNATOR

A. Tujuan Praktek
Tujuan dilakukan praktek ini adalah :
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan rugi-rugi daya listrik
pada sebuah alternator (generator sinkron)

B. Teori Dasar
C. Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Modul Mesin DC (DM-250) atau Modul DC Motor (DCM-250)
2. Modul Mesin sinkron (SM-250-3) sebagai alternator
3. Power supply (ED-5119) : DC 0~125V, 4A
DC 0~150V, 1A
4. Voltmeter dan Amperemeter (ED-5105) : DC 1A , AC 300V
5. Frekuensi-meter 20Hz~120Hz
6. Tachometer : 1000~2500 rpm
7. M/G Mounting Base (MGM-250-2) sebagai papan rangkai

D. Gambar Rangkaian Praktek

Gambar 6.1 Mencari rugi-rugi daya listrik alternator akibat putaran mesin

Gambar 6.2 Mencari rugi-rugi daya listrik alternator pada tahanan jangkar
Gambar 6.3 Mencari rugi-rugi daya listrik alternator pada saat pembentukan medan
listrik/magnet

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang telah
ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

F. Prosedur Praktek

I. Mencari Rugi-Rugi Daya Listrik Akibat Putaran Mesin

1. Tempatkan modul DCM 250 dan SM-250-3 pada papan/landasan rangkai (mounting
base), dan kuatkan dengan penyangga.
2. Rangkailah modul mesin DC seperti pada gambar rangkaian praktek 6.1
3. Aturlah posisi tahanan geser (rheostat) pada posisi tahanan minimum dengan
memutar penuh ke arah berlawanan jarum jam. Aturlah posisi tahanan medan
pada nilai tahanan yang minimum, dan nilai keluaran power supply (0~125V)
bernilai 0.
4. ON-kan secara berturut-turut : main AC Circuit Breaker (0~125V), DC Circuit Breaker
dan motor
5. Ubahlah putaran motor secara berangsur ke putaran 1500 rpm dan ukurlah dengan
tachometer
6. Catatlah tegangan dan arus motor pada tabel 6.1 hasil pengamatan
7. OFF-kan circuit breaker 125V AC motor
8. Sambungkan secara mekanik putaran (couple) alternator dan motor
9. Ulangi langkah praktek nomor 3 sampai 6
10. Catatlah hasil pengamatan pada 6.1 hasil pengamatan

II. Mencari Rugi-Rugi Daya Listrik yang Terjadi Pada Jangkar

11. Hubungkan supply 150 V pada terminal belitan alternator seperti yang tampak pada
gambar rangkaian praktek 6.2
12. Aturlah posisi suplly 150 V tersebut sehingga bernilai 0
13. On-kan saklar AC dan supply 150 V
14. Ubahlah secara bertahap tegangan input sehingga arus yang terbaca pada
Amperemeter bernilai 0,5 A. catatlah nilai tegangan saat posisi tersebut pada tabel
hasil pengamatan 6.2
15. OFF-kan circuit breaker dan lepaskanlah perhubungan antara beban dan alternator

III. Mencari Rugi-Rugi Daya Listrik Pada Pembentukan Medan Listrik/Magnet

16. Hubungkanlah modul praktek seperti pada gambar 6.3 rangkaian praktek
17. Aturlah posisi tahanan geser (rheostat) pada posisi tahanan minimum dengan
memutar penuh ke arah berlawanan jarum jam. Aturlah posisi tahanan medan
pada nilai tahanan yang minimum, dan nilai keluaran power supply (0~125V)
bernilai 0.
18. ON-kan secara berturut-turut : main AC Circuit Breaker (0~125V), DC Circuit Breaker
dan motor
19. Ubahlah putaran motor secara berangsur ke putaran 1500 rpm dan ukurlah dengan
tachometer
20. Ubahlah secara bertahap tegangan penguat hingga tegangan terminal alternator
bernilai 208 V
21. Catatlah nilai tegangan medan tersebut pada tabel 6.3 hasil pengamatan

IV. Mencari Rugi-Rugi Daya Listrik Pada Bagian Inti

22. Dari langkkah praktek nomor 21, catatlah arus dan tegangan motor pada tabel 6.4
hasil pengamatan

IV. Mencari Rugi-Rugi Daya Listrik yang Bergantung Pada Daya Guna Mesin Saat
Terbebani
23. Dari langkah praktek nomor 22, tambahkan beban pada alternator yang bersumber
dari modul ED 5104
24. Ubahlah putaran motor secara berangsur ke putaran 1500 rpm dan ukurlah dengan
tachometer
25. Catatlah tegangan terminal alternator dan arus beban pada tabel 6.6 hasil
pengamatan

G. Hasil Pengamatan

Tabel 6.1 Rugi – Rugi Mekanik

E (Volt) I (Ampere) ExI


Uncoupled Motor
Coupled Motor
Rotation Loss: PRL = PMAL – PML

Tabel 6.2 Rugi – Rugi Tembaga

I (Ampere) E (Volt) RDC = E/I RDC x 1,5 PCU


PCU = I2. R = (Watt)
Tabel 6.3 Rugi – Rugi Medan Magnet

I (Ampere) E (Volt) PFL = E x I

Tabel 6.4 Rugi – Rugi Inti

I (Ampere) E (Volt) PNLL = E x I PCL = PNLL - PMAL

Tabel 6.5 Total Rugi – rugi

Rugi – rugi Mekanik (Rotation Loss) PRL

Rugi – rugi medan magnet (Field Loss) PFL

Rugi – Rugi Inti (Core Loss) PCL

Rugi – Rugi Tembaga PCU

Total Rugi - Rugi

Tabel 6.6 Eficiency


IL (Ampere) VT (Volt) Pout Pout + PLoss
VII. MOTOR AC SATU FASA JENIS FASE BELAH (SPLIT PHASE) DAN KAPASITOR

A. Tujuan Praktek
Tujuan dilakukan praktek ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja motor satu fasa
jenis fase belah dan kapasitor.

B. Teori Dasar
C. Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Modul Motor Satu Fasa (MFM-250)
2. Modul Dynamometer (DYN-250)
3. Modul Power Supply (ED-5119)
4. Voltmeter dan Amperemeter (ED-5105) : DC 1A , AC 300V
5. Frekuensi-meter 20Hz~120Hz
6. Tachometer : 1000~2500 rpm
M/G Mounting Base (MGM-250-2) sebagai papan rangkai

D. Gambar Rangkaian Praktek

Gambar 7.1 Gambar rangkaian motor fase belah

Gambar 7.2. Gambar rangkaian motor kapasitor


E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang telah
ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek.

F. Prosedur Praktek
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktek.
2. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan
dalam keadaan baik.
3. Tempatkan posisi modul motor motor ac satu fasa seperti pada gambar rangkaian
praktek untuk jenis motor fase belah
4. Hubungkan modul dynamometer dengan besaran tahanan yang berbeda untuk
mendapatkan kondisi tanpa beban dan berbeban.
5. Catatlah dan amati perubahan tegangan dan arus pada dynamometer sebagai
representasi dari perubahan daya listrik akibat perubahan beban saat kondisi tanpa
beban dan berbeban.
6. Ulangi praktek untuk jenis motor kapasitor
7. Catatlah hasil pengamatan sesuai dengan poin nomor 5
8. Turn Off – kan Power Supply dan sumber tiga fasa yang digunakan, lepas seluruh
perhubungan kabel dan Rangkaian alat pada papan praktek, dan rapikan kembali
alat dan bahan praktek.
G. Hasil Pengamatan

Tabel 7.1 Starting motor induksi 1 Split phase motor


Beban R IL VG Im Vm Torka n (rpm)
No
(Ω) (Ampere) (Volt) (Ampere) (Volt) (N.m)
1

Tabel 7.2 Starting motor induksi 1 phase dengan kapasitor


Beban R IL VG Im Vm Torka n (rpm)
No
(Ω) (Ampere) (Volt) (Ampere) (Volt) (N.m)
1

7
VIII. MOTOR AC TIGA FASA JENIS ROTOR SANGKAR

A. Tujuan Praktek
Tujuan dilakukan praktek ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja motor tiga fasa jenis
rotor sangkar.

B. Teori Dasar
C. Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Modul Motor Induksi (IM 250-3)
2. Modul Dynamometer (DYN-250)
3. Modul Power Supply (ED-5119)
4. Voltmeter dan Amperemeter (ED-5105) : DC 1A , AC 300V
5. Frekuensi-meter 20Hz~120Hz
6. Tachometer: 1000~2500 rpm
M/G Mounting Base (MGM-250-2) sebagai papan rangkai

D. Gambar Rangkaian Praktek

Gambar 8.1 Gambar rangkaian motor sangkar tupai

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang telah
ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek.
F. Prosedur Praktek
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktek.
2. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan
dalam keadaan baik.
3. Tempatkan posisi modul motor motor induksi seperti pada gambar rangkaian
praktek untuk jenis motor sangkar tupai
4. Hubungkan modul modul generator dengan besaran tahanan yang berbeda untuk
mendapatkan kondisi tanpa beban dan berbeban.
5. Catatlah dan amati perubahan tegangan dan arus pada dynamometer sebagai
representasi dari perubahan daya listrik akibat perubahan beban saat kondisi tanpa
beban dan berbeban.
6. Turn Off – kan Power Supply dan sumber tiga fasa yang digunakan, lepas seluruh
perhubungan kabel dan Rangkaian alat pada papan praktek, dan rapikan kembali
alat dan bahan praktek.
G. Hasil Pengamatan

Tabel. 8.1 Pembebanan motor induksi rotor sangkar


IL VL /Vg Pg Im Vm Pm n (rpm)
No
(Ampere) (Volt) (Watt) (Ampere) (Volt) (Watt)
1

6
IX. MOTOR AC TIGA FASA JENIS ROTOR BELITAN

A. Tujuan Praktek
Tujuan dilakukan praktek ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja motor tiga fasa jenis
rotor belitan.

B. Teori Dasar
C. Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Modul Motor Induksi (IM 250-3)
2. Modul Dynamometer (DYN-250)
3. Modul Power Supply (ED-5119)
4. Voltmeter dan Amperemeter (ED-5105) : DC 1A , AC 300V
5. Frekuensi-meter 20Hz~120Hz
6. Tachometer : 1000~2500 rpm
M/G Mounting Base (MGM-250-2) sebagai papan rangkai

D. Gambar Rangkaian Praktek

Gambar 9.2 Gambar rangkaian motor rotor belitan

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang telah
ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek.
F. Prosedur Praktek
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktek.
2. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan
dalam keadaan baik.
3. Tempatkan posisi modul motor motor induksi seperti pada gambar rangkaian
praktek untuk jenis motor belitan
4. Hubungkan modul modul generator dengan besaran tahanan yang berbeda untuk
mendapatkan kondisi tanpa beban dan berbeban.
5. Catatlah dan amati perubahan tegangan dan arus pada dynamometer sebagai
representasi dari perubahan daya listrik akibat perubahan beban saat kondisi tanpa
beban dan berbeban.
6. Turn Off – kan Power Supply dan sumber tiga fasa yang digunakan, lepas seluruh
perhubungan kabel dan Rangkaian alat pada papan praktek, dan rapikan kembali
alat dan bahan praktek.
G. Hasil Pengamatan

Tabel 9.1 Pembebanan motor induksi rotor belitan (wound rotor)


IL VL /Vg Pg Im Vm Pm n (rpm)
No
(Ampere) (Volt) (Watt) (Ampere) (Volt) (Watt)
1

6
X. PENGATURAN KECEPATAN MOTOR ARUS BOLAK-BALIK

A. Tujuan Praktek
Tujuan dilakukan praktek ini adalah untuk mengetahui pengaturan kecepatan motor
induksi dengan cara pengaturan tegangan dan pengaturan frekuensi.

B. Teori Dasar
C. Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Modul Mesin DC (DM-250) atau Modul DC Motor (DCM-250)
2. Modul Mesin sinkron (SM-250-3) sebagai alternator
3. Modul Motor Induksi (IM-250-3)
4. Power supply (ED-5119) : DC 0~125V, 4A
DC 0~150V, 1A
5. Voltmeter dan Amperemeter (ED-5105) : DC 1A , AC 300V
6. Frekuensi-meter 20Hz~120Hz
7. Tachometer : 1000~2500 rpm
M/G Mounting Base (MGM-250-2) sebagai papan rangkai

D. Gambar Rangkaian Praktek

Gambar 10.1 Pengaturan kecepatan motor arus bolak-balik


E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang telah
ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek.

F. Prosedur Praktek
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktek.
2. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan
dalam keadaan baik.
3. Tempatkan posisi modul motor dc, generator sinkron dan motor induksi seperti
pada gambar rangkaian praktek untuk pengaturan tegangan maupun pengaturan
frekuensi
4. Hubungkan terminal kabel yang digunakan, dan untuk pengaturan tegangan,
pastikan bahwa supply ac yang masuk pada bagian regulator adalah 220 V ac.
5. Catatlah dan amati perubahan tegangan terhadap perubahan kecepatan yang
terjadi pada rangkaian pengaturan tegangan, dan pengaruh kecepatan motor
induksi saat penggerak mula (motor dc) generator sinkron dijalankan.
6. Turn Off – kan Power Supply dan sumber tiga fasa yang digunakan, lepas seluruh
perhubungan kabel dan Rangkaian alat pada papan praktek, dan rapikan kembali
alat dan bahan praktek.
G. Hasil Pengamatan

Tabel 10.1 Pengaturan kecepatan dengan pengaturan tegangan


No Vm (Volt) Im (Ampere) n (rpm)
1

Tabel 10.2 Pengaturan kecepatan dengan pengaturan frekuensi


No frekuensi (Hz) Im (Ampere) n (rpm)
1

5
XI. FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI

A. Tujuan Praktek
Tujuan praktek ini dilakukan adalah untuk mengetahui cara membalik putaran motor
induksi 3 phasa.

B. Teori Dasar
C. Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Modul Motor Induksi (IM-250-3)
2. Power supply (ED-5119) : DC 0~125V, 4A
DC 0~150V, 1A
3. Voltmeter dan Amperemeter (ED-5105) : DC 1A , AC 300V
4. Tachometer : 1000~2500 rpm
M/G Mounting Base (MGM-250-2) sebagai papan rangkai

D. Gambar Rangkaian

Gambar. 11.1 Rangkaian forward reverse motor

E. Keselamatan Kerja
5. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan
6. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
7. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang telah
ditentukan
8. Hati-hati dalam melakukan praktek.
F. Prosedur Praktek
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktek.
2. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan
dalam keadaan baik.
3. Rangkaikah alat sesuai dengan gambar rangkaian percobaan pada gambar 11.1.
4. Ubahlah rangkaian tegangan input motor induksi sesuai table 11.1
5. Isilah tabel 11.1 sesuai hasil pengamatan.
6. Turn Off – kan Power Supply dan sumber tiga fasa yang digunakan, lepas seluruh
perhubungan kabel dan Rangkaian alat pada papan praktek, dan rapikan kembali alat
dan bahan praktek.

G. Hasil Pengamatan

Tabel 11. 1 Forward- Reverse Motor Induksi 3 phasa


Hubung Input Arah Putaran motor
A – L1
B – L2
C – L3
A – L2
B – L1
C – L3
A – L3
B – L2
C – L1
A – L1
B – L3
C – L2
XII. RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI

A. Tujuan Praktek
Tujuan dilakukan praktek ini adalah untuk mengetahui rugi-rugi dan efisiensi dari motor
induksi.

B. Teori Dasar
C. Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Modul Mesin DC (DM-250) atau Modul DC Motor (DCM-250)
2. Modul Mesin sinkron (SM-250-3) sebagai alternator
3. Modul Motor Induksi (IM-250-3)
4. Power supply (ED-5119) : DC 0~125V, 4A
DC 0~150V, 1A
5. Voltmeter dan Amperemeter (ED-5105) : DC 1A , AC 300V
6. Frekuensi-meter 20Hz~120Hz
7. Tachometer : 1000~2500 rpm
M/G Mounting Base (MGM-250-2) sebagai papan rangkai

D. Gambar Rangkaian Praktek

Gambar 12.1 rugi-rugi dan efisiensi motor induksi

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang telah
ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek
F. Prosedur Praktek
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktek.
2. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan
dalam keadaan baik.
3. Tempatkan posisi modul motor dc dan motor induksi seperti pada gambar
rangkaian praktek untuk pengaturan tegangan maupun pengaturan frekuensi
4. Hubungkan terminal kabel yang digunakan, dan catatlah perubahan daya listrik
yang terjadi saat tanpa beban.
5. Hubungkan terminal kabel yang digunakan, dan catatlah perubahan daya listrik
yang terjadi saat berbeban
6. Turn Off – kan Power Supply dan sumber tiga fasa yang digunakan, lepas seluruh
perhubungan kabel dan Rangkaian alat pada papan praktek, dan rapikan kembali
alat dan bahan praktek.

G. Hasil Pengamatan
Tabel Pengujian tanpa beban

VA (Volt) ILR W1 W2 Total Watt COMP REQ

Tabel. Pengujian Locked Rotor

VA (Volt) ILR W1 W2 Total Watt COMP REQ


POLITEKNIK ATI MAKASSAR
JURUSAN OTOMASI SISTEM PERMESINAN
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK
Tabel Pengujian Berbeban

0 300Ω 150 Ω 100 Ω 75 Ω


IM (Ampere)
W1
W2
Total Watt in
PRL
PCL
Total Losses (PL)
% Efficiency
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
JURUSAN OTOMASI SISTEM PERMESINAN
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

XIII. PERBAIKAN FAKTOR DAYA MENGGUNAKAN MOTOR SINKRON

A. Tujuan Praktek
Tujuan dilakukan praktek ini adalah untuk mengetahui fungsi utama motor sinkron
sebagai mesin yang dapat memperbaiki faktor daya.

B. Teori Dasar
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
JURUSAN OTOMASI SISTEM PERMESINAN
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

C. Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Modul Mesin sinkron (SM-250-3)
2. Modul Motor Induksi (IM-250-3)
3. Modul Mesin DC (DM-250)
4. Power supply (ED-5119) : DC 0~125V, 4A
DC 0~150V, 1A
5. Voltmeter dan Amperemeter (ED-5105) : DC 1A , AC 300V
6. Tachometer : 1000~2500 rpm
7. M/G Mounting Base (MGM-250-2) sebagai papan rangkai

D. Gambar Rangkaian Praktek

Gambar 13.1 Rangkaian praktek perbaikan faktor daya dengan motor sinkron
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
JURUSAN OTOMASI SISTEM PERMESINAN
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang telah
ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

F. Prosedur Praktek
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktek.
2. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan
dalam keadaan baik.
3. Tempatkan posisi modul motor induksi dan motor sinkron seperti pada gambar
rangkaian praktek prinsip kerja motor sinkron
4. Hubungkan terminal kabel yang digunakan, dan catatlah perubahan daya listrik yang
terjadi saat tanpa beban.
5. Hubungkan terminal kabel yang digunakan, dan catatlah perubahan daya listrik yang
terjadi saat berbeban
6. Turn Off – kan Power Supply dan sumber tiga fasa yang digunakan, lepas seluruh
perhubungan kabel dan Rangkaian alat pada papan praktek, dan rapikan kembali
alat dan bahan praktek.

G. Hasil Pengamatan

Tabel. 12. 1 Power factor sebelum menggunakan motor sinkron


VA I W1 W2 Total Watt VA P.F

Tabel. 12. 2 Power factor setelah menggunakan motor sinkron


VA I W1 W2 Total Watt VA P.F
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
JURUSAN OTOMASI SISTEM PERMESINAN
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

Anda mungkin juga menyukai