N INSTALASI
LISTRIK
(PUIL 2000)
By: Kelompok 3
1.
2.
3.
Faizal A A
(062111166)
A. Jalaludin Alham
(062111156)
Oltfaz Rabakhir R
(062111174)
KETENTUAN RANCANGAN
INSTALASI LISTRIK
4.1.2.1
4.1.2.2
SMA Pelita
M
1
6
3
4
6
9
1
TL
20W + LP 25W + SL 18W + 3KK 250W = W
A
(o) NYM 3x2,5 mm2
6
A
Ground
Rod
BC 6
mm2
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BEBAN
TL
20W
LP
25W
SL
18W
LAMPU
KK
KK
250W
LAINN
YA
JUML
AH
TITIK
JUML
AH
DAYA
BESAR UKURAN
ARUS
SEKRIN
G
1
1
1
3
20
25
18
750
I= P/V
=
863/22
0
= 3,6A
813W
Pengkabelan
Susut tegangan;
Perbaikan faktor daya;
Beban terpasang dan kebutuhan maksimum;
Arus hubung pendek dan daya hubung pendek;
Tingkat penerangan.
Jumlah
2) Jumlah
3) Jumlah
4) Jumlah
dan
dan
dan
dan
jenis
jenis
jenis
jenis
LANGKAH PERENCANAAN
INSTALASI PENERANGAN 1 FASA
1. Gambar denah rumah yang akan direncanakan instalasinya.
2. Tentukan letak titik beban dan sarana pelayanannya didalam denah
rumah (letak, jenis dan besarnya daya titik beban).
3. Hitunglah jumlah beban terpasang (jumlah titik dan jumlah daya).
4. Bagilah beban menjadi beberapa kelompok (sesuai aturan).
5. Hitung besarnya sekering tiap kelompok, pembatas arus (MCB) dan
kapasitas daya terpasang (sesuai tabel PLN).
6. Gambar yang diperlukan (dalam buku gambar) :
a. gambar situasi
b. gambar dena beserta instalasinya garis tunggal (dengan skala).
c. gambar diagram garis tunggal.
d. gambar rekapitulasi daya.
7. Daftar bahan kebutuhan (dalam kertas HVS)
8. Rencana anggaran biaya( dalam kertas HVS)
PERLENGKAPAN
LISTRIK
KEAMANANPERALATAN
LISTRIK
PROTEKSI
PENGAWATAN
PERLENGKAPAN LISTRIK
KABEL
FLEKSIBEL
KABEL LAMPU
ARMATUR PENERANGAN,
FITING LAMPU, DAN ROSET
PROTEKSI
TERHADAP SENTUH
LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
PEMBUMIAN
BAGIAN LOGAM TERBUKA
PERKAWATAN
ARMATUR
KABEL
TUSUK KONTAK
SUSUNAN TUSUK KONTAK
2.2.
2.3.
2.4.
Motor sangkar
: I n = 42 A
Motor sinkron : I n = 54 A
dengan asutan autotrafo
)
Motor cincin
: I n = 68 A
dua buah
Masing-masing motor diproteksi dengan pemutus
sirkit terhadap hubung pendek.
)
Tentukan :
a. Kuat hantar arus sirkit cabang.
b. Setelan proteksi hubung pendek sirkit cabang.
c. Setelan proteksi saluran utama terhadap
hubung pendek bila sirkit cabang tersebut juga memasok
motor rotor cincin I n = 68 A
Penyelesaian :
Sirkit cabang
Gawai proteksi
105A
Sirkit
Akhir
motor
A
x
KHA Penghantar
Sirkit A
Gawai proteksi 218 A
125% x 42A = 52,5 A
Sirkit B
85A + 52,5A +67,5A = 181A
125% x 54,5A
B
C
Sirkit C
125% x 68 = 85A
108A
102Ax
M
Motor cincin
IN : 68A
2.5.
Rangkaian kendali
2.6.
2.7.
Gawai proteksi.
Satu untuk sirkit keluar.
Satu untuk sirkit masuk.
2.7.2. Jika motor menerima daya listrik lebih dari satu
sumber,
masing-masing sumber harus mempunyai
sarana
pemutus kutub 4 (rangkaian fasa da netral).
2.8.
5.2.
5.3.
5.4.
Dalam merancangkan gawai kendali trafo harus diperhatikan spesifikasi
transformator tersebut, antara lain apakah sudah mempunyai gawai proteksi
sendiri (self protected transformer) atau tidak.
5.5. Apabila di rancang kerja paralel, maka persentase impedansi trafo harus
sama pada sadapan sistem sumber yang sama. Perbedaan kapasitas
transformator tidak boleh lebih dari 30%.
5.6.
Instalasi kapasitor
5.6.1 Suatu rangkaian instalasi kapasitor dan transformator harus
memenuhi :
)
KHA kapasitor
KAPASITOR
INSTALASI
PENGHANTAR
SARANA
PEMISAH
PEMASANGAN
PEMBERITANDA
PIRANTI PEMANAS
PEMASANGAN
BAHAN
PEMBUMIAN
PEMBERIAN
TANDA
LENGKAPAN
KONSTRUKSI
GAWAI
PEMBATAS
PEMANAS ZAT CAIR
KEADAAN RUANG
PERLENGKAPAN PEMANAS
INDUKSI DAN DIELEKTRIK
PERLENGKAPAN
MOTOR GENERATOR
PERLENGKAPAN BUKAN MOTOR
GENERATOR
PERLINDUNGAN, PEMBUMIAN DAN
PENANDAAN
PEMANFAATAN DENGAN
PENGGERAK ELEKTRO MEKANIS
HUBUNGAN
LISTRIK
MAINAN UNTUK ANAK
PEMANFAATAN UNTUK DIGUNAKAN PADA
BADAN MANUSIA
PEMANFAATAN UNTUK TUJUAN LAIN
2.3.
50
40
30
25
0.7
0.6
0.55
0.5
20
15
10
7,5
<5
3.3.
3.4.
MESIN PERKAKAS
DEFINISI
PEMBERIAN
TANDA
PENGHANTAR
PERLENGKAPAN SINAR X
PEMBUMIAN