Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM TENAGA DAN ELEKTRONIKA DAYA


PENGUKURAN MCB

Disusun oleh:

Nama : ANANG SUHARDI


NIM : 031900007
Tangal Praktikum : 23 Mei 2022
Asisten : Totok Dermawan, M.Eng
Kelompok :B
Rekan kerja : 1. ALDO GALLANT J. (031900004)
2. ALPRILIANCY R. (031900005)
3. AMELIA RAHMANDA (031900006)

PROGRAM STUDI ELEKTRO MEKANIKA


POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA
BADAN RISET DAN INOVASI
NASIONALYOGYAKARTA
2022
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui dan memahami karakteristik, unjuk kerja dan kegunaan MCB
2. Memahami proses selektivitas dan dapat membuat rangkaian selektivitas

II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


1. Satu unit panel uji MCB/Patron lebur lengkap dengan MCB dan Patron leburnya.
2. Amperemeter.
3. Voltmeter.
4. Stopwatch.
5. Kabel-kabel secukupnya.
6. Beberapa buah lampu berikut switch selector beban.
7. Kertas grafik/millimeter.

III. DASAR TEORI


1. MCB
Miniatur Sircuit Breaker yang disingkat menjadi MCB adalah suatu alat pembatas arus
listrik dengan system thermis dan electromagnetic. Pada saat ini alat ini banyak digunakan
juga sebagai pengaman otomatis terhadap arus lebih/hubung singkat pada suatu instalasi
listrik, menggantikan pengaman dari patron lebur. MCB merupakan salah satu jenis
pengaman otomatis dari berbagai jenis produk pengaman otomatis yang ada dipasaran
saat ini. Gambar 2.1 memperlihatkan visual dari pengaman otomatis jenis MCB 1 fase dan
3 fase.

Dengan pengaman otomatis maka alat ini tidak perlu ganti-ganti lagi setiap kali terjadi
pemutusan.
MCB dengan system thermisnya berfungsi membatasi arus dari jatah yang telah
ditentukan, sedangakan dengan system elektromagneticnya berfungsi sebagai pemutus
sewaktu terjadi arus kejutan yang berlebih/arus hubung singkat. Untuk sistem thermis
digunakan elemen dwi logam. Bila arus yang mengalir melebihi rating-curent dari MCB
maka arus akan terputus oleh pemuaian dwi logam ini.
Elemen dwilogam itu berupa dua logam yang berbeda koefisien muainya (𝛾)
dilekatkan menjadi satu sebagai mana diperlihatkan gambar 2.2
Logam bila kena panas akan memuai panjang dengan rumus perhitungan sebagai
berikut :

Lt = Lo ( 1 + 𝛾 ( t – t o) )

dimana :
Lt = panjang logam pada suhu t
Lo = panjang logam pada suhu awal t o
𝛾 = koefisien pemuaian.

Pemutusan arus oleh elemen dwi logam ini relatif lambat karena ada waktu
pemanasan pemuaian dan pemutusan tetapi semua itu tergantung nilai arusnya. Arus
terendah yang masih menyebakan otomat jatuh dinamakan arus jatuh. Untuk
pemutusan arus oleh system elktromagnetic digunakan digunakan suatu kumparan
berintikan besi lunak yang berfungsi mendorong tuas pemutus aliran arus. Dengan
gambar secara prinsib seperti gambar 2.3

Pemutusan oleh system electromagnetic ini relatif cepat lebih karena proses
magnetisasi berlangsung lebih cepat dari pada proses pemanasan dan pemuaian.
Sehingga sewaktu terjadi arus kejut/hubung singkat maka arus segera terputuskan pula.
Untuk memahami proses ini secara fisis matematis maka perlu dipelajari ilmu fisika
electromagnet.
2. SELEKTIVITAS
Selektivitas adalah suatu koordinasi pengaman instalasi listrik, bilamana instalasi
listrik mengalami gangguan maka hanya pengaman yang paling dekat gangguan yang
boleh jatuh/putus. Gambar 2.4 merupakan gambar rangkaian selektivitas

Dalam gambar 2.4 g adalah pengaman utama sedangkan p pengaman akhir. Kalau
suatu saat terjadi gangguan dalam lingkup pengaman akhir maka pengaman p harus
putus sedangkan g harus tetap utuh. Jadi bagian yang terganggu saja yang boleh putus.
Dilapangan baik g maupun p dapat berupa pengaman lebur maupun otomatis.
Untuk menyusun rangkaian yang selektivitas maka perlu diketahui diagram arus-
waktu dari pengaman-pengaman yang hendak digunakan.
Gambar di atas memperlihatkan diagram arus-waktu dari pengaman lebur dan
pengaman otomatis. Garis L adalah diagram arus-waktu pengaman otomatis 10 A.
Waktu pemutusannya ditentukan oleh waktu buka dari kontak-kontaknya dan oleh
waktu busur api, yaitu waktu yang diperlukan untuk memadamkan busur api yang
timbul pada saat pemutusan. Dalam gambar 2.5 juga diperlihatkan diagram arus-waktu
untuk patron lebur 10 A, 16 A, dan20 A.Jika dikehendaki selektivitas yang baik, harus
digunakan patron lebur 20 A sebagai pengaman utama dan pengaman akhir bisa dengan
pengaman otomat 10 A. Kalau digunakan patron lebur 16 A sebagai pengaman utama
dan pengaman otomat 10 A sebagai pengaman akhir suatu ketika terjadi arus hubung
singkat yang melebihi 50 A maka kemungkinan pengaman utama akan putus lebih dulu
daripada pengaman akhir, yang berarti selektivitas yang dikehendaki gagal. Perhatikan
pada gambar 2.5 diagram patron lebur 16 A memotong diagram otomat 10 A. Rangkaian
selektivitas juga bisa dipengaruhi oleh suhu pengaman itu sendiri, misal suatu asat
pengaman akhir putus terus diganti pengaman yang baru, sedangkan pengaman utama
masih kondisi panas maka ada kemungkinan pengaman utma yang masih panas ini akan
putus lebih dulu daripada pengaman akhirnya.
Oleh karena itu pengaman utama harus ditentukan secara cermat berdasarkan
kebutuhan maksimum untuk seluruh rangkaian instalasi

IV. PELAKSANAAN PRAKTIKUM


1. Buat rangkaian uji pembebanan secara cermat seperti gambar 2.6.
2. Atur besar beban sesuai dengan arus yang hendak diamati.

3. Sambungkan/ON kan sumber tegangan yang tersedia.


4. Amati dan catat besar arus dan waktu (maks. 30 menit) mulai arus mengalir hingga
arus terputus oleh MCB. e. Buat beberapa tingkatan arus pembebanan seperti
berikut:
a. 0,9 In 9) 1,7 In
b. 1,0 In 10) 1,8 In
c. 1,1 In 11) 1,9 In
d. 1,2 In 12) 2,0 In
e. 1,3 In 13) 3,0 In
f. 1,4 In 14) 4,0 In
g. 1,5 In 15) 5,0 In
h. 1,6 In 16) 6,0 In
5. Dari data yang diperoleh dibuat grafik Arus vs Waktu pemutusan MCB.

Catatan : Setiap kali pemutusan, suhu MCB dikembalikan kesuhu kamar lagi dalam
hal ini dengan kipas pendingin rata-rata 5 s/d 10 menit

V. DATA PRAKTIKUM
In = 2 A

No Pembebanan Daya (watt) Waktu pemutusan Tegangan (v) Arus (A)


(detik)
1 1,4 In 644 1443 213,5 2,38
2 1,6 In 736 130 213,8 2,75
3 1,8 In 828 48 214 3,45
4 2 In 920 30 213,7 3,9

GRAFIK MCB
1600
1400
1200
1000
WAKTU

800
600
400
200
0
1,4 In 1,6 In 1,8 In 2 In
PEMBEBANAN

grafik mcb hubungan pembebenan dan waktu pemutusan


VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai