Anda di halaman 1dari 8

I.

Tujuan Percobaan

 Mengetahui kurva karakteristik MCB.


 Mengetahui Waktu trip MCB.
 Dapat memilih Breaker sesuai dengan tujuan pemakaian.

II. Pendahuluan

 Pengertian MCB.

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang
berfungsi sebagai pelindung rangkaian instalasi listrik dari arus lebih (over current). Terjadinya
arus lebih ini, mungkin disebabkan oleh beberapa gejala, seperti: hubung singkat (short circuit)
dan beban lebih (overload). MCB sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan sekring (fuse),
yaitu akan memutus aliran arus listrik circuit ketika terjadi gangguan arus lebih. Yang
membedakan keduanya adalah saat terjadi gangguan, MCB akan trip dan ketika rangkaian
sudah normal, MCB bisa di ON-kan lagi (reset) secara manual, sedangkan fuse akan terputus
dan tidak bisa digunakan lagi.

 Prinsip Kerja MCB.

Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan
menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga
memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid
yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault) atau hubung singkat .

Namun penting juga untuk di ingat, bahwa MCB juga bisa trip dengan panas (over
heating) yang diakibatkan karena kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran
kabel yang terlalu kecil untuk digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas,
yang lama-kelamaan akan melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena itu
penggunaan kabel instalasi juga harus memperhatikan standar maksimum arus (A) kabel yang
akan digunakan, dan arus kabel tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum
rangkaian/circuit.

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


 Karakterisik Trip MCB.

Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B, tipe C,
dan tipe D yang didefinisikan dalam IEC 60898.
1. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3 sampai 5
kali dari arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B merupakan karateristik trip tipe
standar yang biasa digunakan pada bangunan domestik.

2. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5 sampai
10 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan menguntungkan bila digunakan
pada peralatan listrik dengan arus yang lebih tinggi, seperti lampu, motor dan lain sebagainya.

3. MCB Tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8 sampai
12 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan karakteristik trip yang
biasa digunakan pada peralatan listrik yang dapat menghasilkan lonjakan arus kuat
seperti, transformator, dan kapasitor.

Gambar 1. Kurva karakteristik MCB tipe B, C, dan D

III. Alat yang Dibutuhkan

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


1. Papan modul percobaan hubung singkat dan beban lebih .......................... 1 buah
2. MCB 2A type C merk Broco ........................................................................... 1 buah
3. MCB 2A type C merk Morgan ........................................................................ 1 buah
4. Saklar tunggal ................................................................................................ 1 buah
5. Lampu pijar .................................................................................................... 2 buah
6. Lampu pijar 100 Watt .................................................................................... 6 buah
7. Fitting Lampu ................................................................................................ 6 buah
8. Stop kontak ................................................................................................... 1 buah
9. Heater ............................................................................................................ 1 buah
10. Vacuum Cleaner ............................................................................................ 1 buah
11. Kabel penghubung secukupnya.

IV. Gambar Rangkaian Percobaan

Gambar 1. Rangkaian percobaan beban lebih satu fasa dengan beban lampu pijar.

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


Gambar 2. Rangkaian percobaan

beban lebih satu fasa dengan beban lampu pijar dengan Z (heater).

V. Langkah kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Buatlah rangkaian seperti gambar rangkaian diatas
3. Lakukan beberapa percobaan dengan menggunakan MCB 2A type C merk Broco dan beberapa
kombinasi beban sebagai berikut :
a. Beban percobaan 1 : Heater
b. Beban percobaan 2 : heater + 2 buah lampu pijar
c. Beban percobaan 2 : heater + 2 buah lampu pijar 100 W
d. Beban percobaan 3 : heater + 4 buah lampu pijar 100 W
e. Beban percobaan 4 : heater + 6 buah lampu pijar 100 W
4. Nyalakan sumber dan hitung waktu yang ditempuh MCB untuk mencapai trip.
5. Catat hasil nilai tegangan sumber (VS), arus total (Itotal), daya total (Ptotal), dan waktu tempuh
trip MCB pada tabel hasil percobaan.
6. Lakukan kembali langkah percobaan No. 3 dan 4 dengan menggunakan MCB 2A type C merk
Morgan, lalu catat hasil nilai tegangan sumber (VS), arus total (Itotal), daya total (Ptotal), dan
waktu tempuh trip pada tabel hasil percobaan.
7. Setelah melakukan percobaan matikan sumber dan kembalikan peralatan pada tempatnya

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


VI. Tabel Hasil Percobaan

Total Daya Waktu Pemutusan (detik)


Tegangan
No. Beban arus (A) Beban
(V) Morgan Schneider
(VA) Broco 2A
2A 4A

1 Heater 219 4 876 X 15,87 120

Heater + 2 Lampu
2 219 4,47 978,93 X 13 69
Pijar

Heater + 2 Lampu
3 219 4,6 1007,4 X 11 56
pijar 100W

Heater + 4 Lampu
4 219 6,44 1410,36 X
pijar 100W

Heater + 6 Lampu
5 219 7,8 1708 X 16,3
pijar 100W

Ket :
Tidak diuji

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


1. Grafik Karakteristik Panas

20

14
menit

10

60/1

40
detik

20

10

1
0,4

0,1
0,06
0,01
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengali arus rating

Karakteristik panas
Karakteristik dingin

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


VII. ANALISA PERCOBAAN

Karakteristik Panas lebih cepat memutus rangkaian daripada Karakteristik Dingin, hal ini
disebabkan oleh perbedaan temperature, semakin panas temperature MCB yang dipakai maka
semakin cepat pula trip MCB yang dipakai, dan arus yang mengalir pada rangkaian melebihi
arus nominalnya.

Cara kerja MCB, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan menghasilkan
panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga memutuskan kontak
MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid yang akan
mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault) atau hubung singkat (short circuit).
MCB juga bisa trip dengan panas (over heating) yang diakibatkan karena kesalahan
desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu kecil untuk digunakan dalam
arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang lama-kelamaan akan melekungkan
bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena itu penggunaan kabel instalasi juga harus
memperhatikan standar maksimum arus (A) Kabel yang akan digunakan, dan arus kabel
tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum rangkaian/circuit.

Pada berbagai merk MCB mempengaruhi waktu tripping di percobaan di atas, kami
mengunakan berbagai MCB diantaranya ; Morgan 2 A , Broco 2 A , Scheneider 4 A. Pada
MCB Morgan 2 A dengan beban 6 lampu 100 W + 2 heater 560 W yang artinya keadaan beban
lebih keadaan bimetal MCB lama untuk panas hal ini karena bahan yang di gunakan pada MCB
morgan 2 A tidak sebagus MCB broco 2 A dilihat dari data ditas bahwa MCB morgan 2 A
tidak trip meskipun keadaan beban lebih.

Pengaruh factor pengali terhadap tripping adalah, jika semakin besar factor pengali
maka MCB semakin cepat mengalami kenaikan temperature (panas) dan MCB juga semakin
cepat memutus atau mengalami tripping. Hal ini disebabkan oleh semakin besar arus yang
masuk pada rangkaian.

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


VIII. KESIMPULAN

1. MCB dapat berfungsi sebagai pengaman hubung singkat dan arus beban lebih .
2. MCB trip, namun jika digambar pada kurva antara arus beban lebih dan waktu trip
tidak menghasilkan kurva linier.
3. MCB pada karakteristik panas lebih cepat trip daripada MCB pada karakteristik
dingin.
4. MCB terdiri dari pengaman thermis (bimetal) untuk mengamankan beban lebih dan
pengaman elektromagnetis untuk mengamankan arus lebih atau arus hubung
singkat.
5. MCB dapat dicek kondisinya dengan memberi arus melebihi arus nominalnya
(sampai beberapa kali lipat), jika MCB mengalami trip itu berarti MCB baik.
6. Semakin besar arus melebihi arus nominal semakin cepat waktu MCB untuk trip.
7. Jika setelah trip, MCB tidak bisa di riset berarti bimetal masih panas atau
melengkung.

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung

Anda mungkin juga menyukai