Oleh :
FIKRI SOFHANI 211321044
Anggota Grup :
1. Adinda Diva Nurintan P I 211321034
2. Almaida Bauw 211321037
3. Amelia Octriviani P 211321038
4. Fahmi Ibrahim 211321043
5. Giral Alsyahrial 211321045
6. Haikal Rayya Bramanta 211321046
7. Intan Ardelia Eka P 211321047
8. Langgeng Junaedi H 211321048
Dosen Pengampu :
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segalah limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Proteksi Tegangan Rendah yang disusun berdasarkan hasil praktikum.
Penulis menyadari bahwa Laporan Pratikum Proteksi Tegangan ini jauh dari
kesempurnaan, mempunyai kesalahan dan kekurangan, kritik dan saran
membangun dikemudian hari sangat menyenangkan hati dan nurani penulis. Akhir
kata, harapan besar penulis, semoga Laporan Pratikum Proteksi Tegangan ini dapat
bermanfaat khususnya untuk penulis sendiri, dan umumnya untuk untuk para
pembaca sekalian.
Fikri Sofhani
PROTEKSI ARUS LEBIH DAN KARAKTERISTIK MINIATURE
CIRCUIT BREAKER (MCB)
I. TUJUAN
Setelah praktikum selesai mahasiswa diharapkan:
1. Mampu memahami karakteristik MCB
2. Mampu memahami cara kerja MCB
3. Mampu memilih jenis/type MCB yang tepat sesuai dengan kebutuhan
4. Mampu membuat rangkaian pengujian MCB
II. PENDAHULUAN
MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa,
sedangkan untuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan
tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu
kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus. Gambar 1
menunjukkan bentuk phisik dari MCB.
IV. BAHAN
12
13,15 detik
10
12,73 detik
8
6
10 detik
4 9,2 detik
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KETERANGAN :
• Sumbu x : Arus (ampere)
• Sumbu y : waktu (second)
➢ MCB 2A ABB D2
TEGANGAN ARUS WAKTU KET
NO BEBAN (W)
(V) (A) (S)
MCB 2A ABB D2
25
20
20,27 detik
15
18,39 detik
14,85 detik
10
11,77 detik
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MCB 2A ABB D2
KETERANGAN :
• Sumbu x : Arus (ampere)
• Sumbu y : waktu (second)
➢ MCB 2A Brocco C2
TEGANGAN ARUS WAKTU KET
NO BEBAN (W)
(V) (A) (S)
MCB 2A Brocco C2
25
20
15 19,43 detik
17,5 detik
10
15,36 detik
12,07 detik
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
MCB 2A Brocco C2
KETERANGAN :
• Sumbu x : Arus (ampere)
• Sumbu y : waktu (second)
➢ MCB 1A Hager C1
TEGANG WAKTU KET
NO BEBAN (W) ARUS (A)
AN (V) (S)
MCB 1A Hager C1
3,5
2,5
3,15 detik
2
2,48 detik
1,5
1
1,89 detik 0,94 detik
0,5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
MCB 1A Hager C1
KETERANGAN :
• Sumbu x : Arus (ampere)
• Sumbu y : waktu (second)
➢ MCB 2A Morgen C2
TEGANG WAKTU KET
NO BEBAN (W) ARUS (A)
AN (V) (S)
MCB 2A Morgen C2
160
140
120
60
40 72,97 detik
20
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
MCB 2A Morgen C2
KETERANGAN :
• Sumbu x : Arus (ampere)
• Sumbu y : waktu (second)
VIII. LAMPIRAN DOKUMENTASI
IX. ANALISA DAN KESIMPULAN
1. Analisa
Dari hasil percobaan diatas, dapat dianalisa bahwa MCB
bekerja ketika arus lebih melebihi batas maksimal MCB tersebut.
Ketika terjadi arus lebih maka arus lebih tersebut akan
menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan
melengkung sehingga kontak MCB trip/terbuka. Ketika terjadi
hubung singkat (terdapat panas yang terlalu tinggi), halini
menyebabkan koil terinduksi dan mempunyai medan magnet.
Akibatnya poros yang terdapat didekatnya akan tetarik dan
menjalankan tuas pemutus.
Pada percobaan karakteristik MCB, apabila arus lebih
semakin kecil maka waktu trip yang terjadi semakin lama,
sebaliknya apabila arus lebih semakin besar maka waktu trip akan
semakin cepat. Lama MCB trip tergantung kelas mana yang dipakai
pada percobaan.
2. Kesimpulan
MCB (Miniature Circuit Breaker) berfungsi, sebagai
pengaman dari arus beban lebih atau arus hubung singkat atau
pengaman ke dua-duanya dan sebagai sakelar yang mempunyai
kemampuan untuk mengatasi kenaikan beban sakelar. MCB banyak
di pergunakan pada pemasangan transformator-transformator,
penstabilan rangkaian jala-jala, pada pemasangan instalasi rumah
dan industri.
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah saklar atau
perangkat elektromekanis yang berfungsi sebagai pelindung
rangkaian instalasi listrik dari arus lebih (oVer current). Terjadinya
arus lebih ini, mungkin disebabkan oleh beberapa gejala, seperti;
hubung singkat (short circuit) dan beban lebih (overload). MCB
biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah tinggal,
pada instalasi penerangan, pada instalasi motor listrik di industri dan
lain sebagainya. Prinsip kerja MCB yaitu ketika ada arus lebih maka
arus lebih tersebut akan menghasilkan panas pada bimetal, saat
terkena panas bimetal akan melengkung sehinggamemutuskan
kontak MCB (trip). Selain bimetal pada MCB biasanya juga terdapat
solenoid yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding
(ground fault) atau hubung singkat (short circuit).
Namun MCB juga bisa trip dengan panas (over heating) yang
diakibatkan karena kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti
ukuran kabel yang terlalu kecil untuk digunakan dalam arus yang
tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang lama-kelamaan akan
melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena itu
penggunaan kabel instalasi juga harus memperhatikan standar
maksimum arus kabel yang akan digunakan, dan arus kabel tersebut
tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum rangkaian/circuit.
X. JAWABAN PERTANYAAN
1. Dari data pada table, buat Analisa dan kesimpulan
2. Sebutkan tiga jenis MCB dan jelaskan masing-masing
penggunaannya!
Menurut karakteristik pemutusan arusnya komponen MCB terbagi
menjadi 3 jenis yakni MCB tipe B, tipe C dan tipe D. Untuk
penjelasannya adalah sebagai berikut :
• MCB tipe B
memiliki ketahanan listrik lebih besar antara 3 hingga 5 kali dari arus
maksimum yang tertulis. Contohnya apabila tertulis 6A maka
ketahanannya tidak lebih dari 18A, berlaku untuk perhitungan tipe
lainnya. MCB jenis ini biasanya ditemui di area rumah ataupun
industry ringan.
• MCB tipe C
akan memutus arus ketika beban lebih besar 5 hingga 10 kali dari
arus maksimum yang ditulis. Jenis ini biasanya ditemui pada
penerangan gedung yang memakan banyak titik serta pada motor
listrik dengan arus sedang.
• MCB tipe D
adalah yang paling besar ketahanannya, yakni ketika arus lebih besar
10 hingga 25 kali dari batas maksimum yang ditulis. MCB tipe ini
ditemui pada rangkaian yang memiliki lonjakan listrik besar ketika
awal pemakaian, seperti pada motor listrik yang berdaya besar,
mesin produksi pabrik, mesin sinar X-Ray dan lain – lain.
3. Sebutkan yang anda ketahui cara untuk mencapai selektifitas kerja
proteksi!
Cara kerja dari sistem proteksi adalah dengan cara mengisolir
komponen atau menutup daerah tertentu tempat terjadinya
gangguan. Dengan demikian sistem proteksi harus memiliki syarat
syarat berikut ini :
a. Kepekaan / sensitifitas
Syarat pertama terkait dengan tingkat sensitifitas yang
dimilki oleh sistem proteksi. Sensitifitas atau kepekaan dalam sistem
proteksi ditentukan oleh nilai-nilai minimul yang terdapat dalam
komponen saat sistem proteksi mulai
bekerja.
b. Kecepatan
Tingkat kecepatan merupakan salah satu sarat vital yang
harus dimiliki oleh sistem proteksi, karena syarat ini memiliki multi
fungsi diantaranya, untuk menjaga kualitas dan kuantitas pelayanan,
keamanan, serta keseimbangan saat mesin bekerja. Sistem proteksi
harus memiliki tingkat kecepatan sebagaimana ditentukan sehingga
dapat meningkatkan mutu pelayanan, kemanan manusia, komponen
dan stabilitas operasi. Mengingat dalam suatu sistem tenaga listrik
mempunyai batas-batas stabilitas serta sering terjadinya gangguan
sistem yang bersifat hanya sementara, maka relay yang semestinya
bereaksi dengan cepat kerjanya perlu diperlambat.
c. Selektifitas
Selektivitas suatu sistem proteksi jaringan tenaga adalah
kemampuan relay proteksi untuk melakukan tripping secara tepat
sesuai rencana yang telah ditentukan pada saat mendesain sistem
proteksi tersebut. Dalam pengertian lain, selektivitas berarti relay
harus mempunyai daya beda, sehingga mampu dengan tepat
memilih bagian yang terkena gangguan. Kemudian rele bertugas
mengamankan peralatan dengan cara mendeteksi adanya gangguan
dan memberikan perintah kepada pemutus tenaga (PMT) agar
pemutus tenaga membuka kontaknya sehingga hanya memutuskan
pada daerah yang terganggu. Dalam hal ini sistem proteksi memiliki
fungsi utama untuk menjadi media atau alat yang memisahkan
bagian-bagian yang terdampak gangguan dengan yang tidak
terdampak gangguan.
d. Keandalan
Sistem proteksi dapat disebut handal jika, pada saat
dibutuhkan akan selalu berfungsi dengan baik. Sistem proteksi dapat
dikatakan tidak handal jika dalam keadaan tidak dibutuhkan akan
beroperasi dan dalam keadaan standby akan bekerja tanpa adanya
gangguan. Contoh keadaan relay tidak handal pada saat kondisi
normal atau tidak adanya gangguan relay akan memutuskan untuk
melakukan trip jaringan. Kehandalan relay dapat dikatakan cukup
baik ketika memiliki range 90-99%.
e. Ekonomis
Nilai ekonomis menjadi sesuatu yang tidak boleh
dikesampingkan saat membuat planning sistem proteksi yang baik.
Akan tetapi, nilai ekonomis ini juga harus disesuaikan dengan
kualitas dan faktor kehandalan yang sudah ditetapkan.
REFERENSI