LAPORAN PERCOBAAN
2. Arin M. Rispiady
. 3. Benjamin Tazaka G. G
4. Fadhlan M. Lukman
5. Iqbal Abdurahman
6. M. Abdurahman Indraputra A
NILAI :…………………………………………….
I. Tujuan
Tujuan praktikum ini diharapkan praktikan dapat :
1. Dapat merangkai instalasi dengan MCB satu fasa
2. Mengetahui fungsi MCB
3. Mengetahui karakteristik MCB
II. Pendahuluan
MCB (Miniature Circuit Breaker). Adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai
pengaman hubung singkat (konsleting) dan juga berfungsi sebagai pengaman
beban lebih. MCB akan secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila
arus yang melewatinya melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada
MCB tersebut. untuk kejadian hubung singkat akan secara otomatis dengan segera
memutuskan arus, karena saat hubung singkat arus yang dihasilkan sangat besar
dan melebihi kapasitas MCB.
Hal ini terjadi karena MCB merupakan pengaman listrik yang bekerja dengan
prinsip bimetal dan memiliki dua cara pemutusan yakni secara thermal (panas)
dan elektromagnetik. Saat terjadi hubung singkat maka MCB akan memutuskan
arus dengan sangat cepat karena menggunakan cara kerja elektromagnetik, namun
saat memutuskan arus karena bebean lebih maka akan sedikit lambat karena MCB
menggunakan cara kerja berdasarkan panas atau thermal.
MCB akan secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus yang
melewatinya melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB
tersebut. Arus nominal yang terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A,
16A, 20A, 25A, 32A dan lain sebagainya. Nominal MCB ditentukan dari besarnya
arus yang bisa dihantarkan, satuan dari arus adalah Ampere.
Prinsip Kerja MCB
1. Thermal Tripping
Thermal Tripping atau pemutusan hubungan arus listrik secara thermal atau
suhu ini cara kerjanya sama seperti halnya pada setrika. Saat kondisi kelebihan
beban atau overload, arus listrik yang mengalir melalui bimetal menyebabkan
suhu menjadi tinggi. Suhu yang terlalu tinggi tersebut membuat bimetal jadi
melengkung sehingga dapat memutus kontak MCB. Bimetal adalah suatu
komponen yang bekerja sebagai pengendali MCB dari dalam. Komponen ini
terdapat didalam sebuah MCB yang akan bekerja jika mendeteksi aliran arus yang
berlebihan. Ketika arus tersebut melewati bimetal, maka bimetal itu akan panas
dan memuai. Kemudian komponen inilah yang akan memerintahkan switch pada
MCB untuk memutus arus atau menonaktifkan aliran arus yang masuk pada
sebuah instalasi. Semakin besar arus yang masuk, maka semakin cepat pula proses
pemuaian bimetal ini. Pada saat arus sudah putus, bimetal akan mendingin dan
menyusut kembali seperti keadaan normal.
2. Magnetic Tripping
Prinsip kerja MCB pada Magnetic Tripping ini cukup sederhana. Saat terjadi
hubungan singkat atau overload, medan magnet yang terdapat pada solenoid MCB
akan menarik latch (palang), sehingga dapat memutuskan kontak MCB.
Kebanyakan MCB yang beredar di pasaran saat ini menggunakan dua jenis
pemutusan ini yakni thermal dan magnetic tripping.
Spesifikasi MCB
NC45a
Merupakan MCB model number yang ditentukan dari produsen MCB. Lain
produsen berarti lain model number. Sebagai tambahan informasi, model NC45a
ini adalah MCB yang diproduksi untuk keperluan perumahan secara umum.
C16
Kode ini menjelaskan tripping curve MCB yaitu tipe “C”, dengan
proteksi magnetic trip sebesar 5-10In (In : arus nominal atau rating arus dari
MCB) dan angka “16” adalah rating arus dari MCB sebesar 16A. Rating arus ini
adalah kode paling penting dalam MCB dan berguna saat pembelian MCB.
Penjelasan selanjutnya mengenai rating arus ada di bagian berikutnya.
230/400V
Menjelaskan rating tegangan dalam operasi MCB yaitu 230V atau 400V sesuai
dengan tegangan listrik PLN 220V.
4500 dan 3
“4500” menunjukkan rated breaking capacity MCB, yaitu kemampuan kerja MCB
masih baik sampai arus maksimal 4500A, yang biasanya terjadi saat hubung
singkat arus listrik. Dimana diatas angka ini MCB akan berpotensi rusak. Dan
angka “3” adalah I2t classification, yaitu karakteristik energi maksimum dari arus
listrik yang dapat melalui MCB.
12002
Catalog Number dariprodusen MCB yang tujuannya sebagai nomor kode saat
pembelian.
SNI
MCB ini sudah mendapatkan sertifikat SNI (Standard Nasional Indonesia).
Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B, tipe C,
dan tipe D yang didefinisikan dalam IEC 60898.
a. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3
sampai 5 kali dari arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B
merupakan karateristik trip tipe standar yang biasa digunakan pada bangunan
domestik.
b. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5
sampai 10 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan
menguntungkan bila digunakan pada peralatan listrik dengan arus yang lebih
tinggi, seperti lampu, motor dan lain sebagainya.
c. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8
sampai 12 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan
karakteristik trip yang biasa digunakan pada peralatan listrik yang dapat
menghasilkan lonjakan arus kuat seperti, transformator, dan kapasitor.
1. Sebelum praktik baca terlebih dahulu langkah kerja, setelah itu buat
tabel hasil praktikum.
2. Buat rangkaian seperti pada gambar rangkaian 01 yang terdapat pada
lampiran, setelah itu lapor kepada instruktur.
3. Lakukan percobaan beban lebih dengan parameter tiga mcb yang
berbeda dengan beban yang sama.
4. Tentukan total daya beban, arus beban, dan waktu ketika mcb
mengalami tripping atau tidak tripping.
5. Setelah percobaan beban lebih, lakukan percobaan hubung singkat
dengan parameter ketiga mcb tersebut.
6. Catat waktu tripping ketika mcb mengalami hubung singkat.
7. Percobaan selesai, matikan MCB.
V. Hasil Praktikum