Anda di halaman 1dari 11

PENGGERAK ELEKTRIK

MK314

Nama : Muhammad taufik (4212201034)


Kelas : Mekatronika (A) pagi
Tugas :5
Matkul : Penggerak Elektrik

PROGRAM STUDI TEKNIK MEKATRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2023
A. Tuliskan pertanyaan
1. Hitung daya total anda dan MCB yang seharusnya di gunakan
2. Buatlah contoh soal untuk perhitungan MCB dan TOR untuk daya motor 3 phase
3. Riview jurnal dan laporan TA mengenai cb dan hubungan singkat instalasi motor

B. JAWABAN

1. Hitung daya total anda dan MCB yang seharusnya di gunakan

Nama barang Daya Total daya Jumlah Tegangan


Lampu 20 120 6 220
Kipas 30 90 3
Tv 60 60 1
Kulkas 130 130 1
Strika 300 300 1
Mesin cuci 150 150 1
Belender 130 260 2
Total 1110
Arus 5.0454545
Jadi, mcb yang cocok yang cocok untuk total daya 1110 adalah MCB Kapasitas
arus 6A dengan daya arus listrik 220v

2. Buatlah contoh soal untuk perhitungan MCB dan TOR untuk daya motor 3
phase
Sebuah motor tiga fase memiliki spesifikasi berikut:

 Daya motor: 7.5 kW


 Tegangan: 380 V
 Arus nominal: 15 A

Faktor daya: 0.85


Anda diminta untuk menghitung MCB yang sesuai untuk melindungi motor ini
dan menghitung pengaturan TOR yang tepat.

Pertanyaan:
a. Hitung arus nominal motor dalam ampere (A).
b. Hitung arus operasi TOR (Overload Relay) yang sesuai dalam ampere (A)
berdasarkan faktor daya motor.
c. Tentukan MCB yang sesuai berdasarkan hasil perhitungan di atas. Pilih
ukuran MCB yang tersedia di pasaran (misalnya, 10A, 15A, 20A, dst.) yang
cukup besar untuk menangani arus operasi motor dan melindungi motor
dengan baik.

Penggerak Elektrik (MK314) 1|


Jawaban:
a. Arus nominal motor (I) dapat dihitung menggunakan rumus:
I = P / (√3 * V * cos φ)

I = 7500 W / (√3 * 380 V * 0.85) ≈ 19.39 A


Jadi, arus nominal motor adalah sekitar 19.39 A.

b. Arus operasi TOR dapat dihitung dengan memperhitungkan faktor daya


motor:
I_TOR = I / faktor daya

I_TOR = 19.39 A / 0.85 ≈ 22.81 A


Jadi, arus operasi TOR adalah sekitar 22.81 A.

c. Pilih MCB yang sesuai yang lebih besar dari arus operasi TOR untuk
memberikan perlindungan yang baik kepada motor. Misalnya, Anda dapat
memilih MCB 25A atau MCB 30A.

3. Riview jurnal dan laporan TA mengenai cb dan hubungan singkat instalasi


motor

Penggerak Elektrik (MK314) 2|


A. Review Jurnal Perhitungan CB

1. Abstrak
Jurnal ini membahas pentingnya keamanan dalam penyaluran energi
listrik, terutama pada Gardu Induk. Sistem proteksi, khususnya pemilihan
Circuit Breaker (CB), sangat penting untuk melindungi peralatan listrik dari
kerusakan akibat gangguan alam atau kerusakan tiba-tiba. Sistem proteksi juga
bertujuan untuk menjaga stabilitas sistem dan melindungi manusia dari bahaya
listrik. Penelitian ini melakukan analisis perhitungan kapasitas dan pemilihan
Circuit Breaker pada Penyulang Gardu Induk Paniki di Sistem Minahasa.

2. Pendahuluan
Penyaluran tenaga listrik adalah topik penting dalam bidang
ketenagalistrikan. Ketersediaan energi listrik sangat penting untuk
perkembangan suatu daerah, tetapi juga perlu memperhatikan tingkat
keamanan jaringan listrik, terutama pada bagian transmisi. Sistem proteksi
memiliki peran vital dalam menjaga keamanan dan stabilitas penyaluran daya
listrik. Salah satu komponennya adalah pemilihan Circuit Breaker (CB), yang
harus disesuaikan dengan perubahan dinamis dalam sistem.

3. Klasifikasi PMT
Penulis menjelaskan berbagai jenis Pemutus Tenaga (PMT)
berdasarkan tegangan, jumlah mekanik, dan media isolasi. Jenis-jenis PMT ini
mencakup PMT tegangan rendah, PMT tegangan menengah, PMT tegangan
tinggi, dan PMT tegangan ekstra tinggi. Setiap jenis memiliki karakteristik dan
aplikasi yang berbeda

4. Besaran Per Unit


Dalam penelitian ini, digunakan metode besaran per unit untuk
mengubah satuan dari berbagai besaran seperti tegangan, arus, daya, dan
impedansi menjadi per unit (p.u). Ini memungkinkan perbandingan yang lebih
mudah antara peralatan listrik dengan berbagai parameter dan dasar yang
berbeda.

5. Perhitungan Circuit Breaker:

Penggerak Elektrik (MK314) 3|


Penulis menjelaskan perhitungan yang dilakukan untuk memilih
Circuit Breaker yang sesuai dengan sistem. Perhitungan melibatkan
menghitung arus gangguan dan menggunakan rumus tertentu (ISC = x Kv)
untuk menentukan kapasitas pemutusan yang dibutuhkan oleh CB.

6. Hasil dan Kesimpulan


Berdasarkan analisis, Circuit Breaker yang digunakan pada Gardu
Induk Paniki memenuhi standar yang ada dengan kapasitas pemutusan
maksimum 3150 A. Jenis Circuit Breaker yang digunakan adalah Pemutus
Tenaga Udara Hembus (Air Blash Circuit Breaker - ACB or ABB).
Diharapkan bahwa CB ini masih memenuhi standar ketika ada tambahan Trafo
baru di Gardu Induk Paniki.

7. Saran
Penulis menyarankan perlunya referensi dan bimbingan yang lebih
spesifik dalam penulisan Tugas Akhir seperti ini. Interaksi antara pembimbing
dan mahasiswa juga sangat penting, dan masih banyak aspek yang perlu
diperbaiki.

Jurnal ini membahas pentingnya pemilihan dan analisis Circuit Breaker


dalam sistem penyaluran energi listrik, khususnya pada Gardu Induk Paniki.
Penelitian ini memberikan pemahaman tentang bagaimana pemilihan CB
dapat memengaruhi keamanan dan stabilitas sistem tenaga listrik.

Penggerak Elektrik (MK314) 4|


B. Review Jurnal Arus Hubung Singkat Motor

1. ABSTRAK
Tujuan dari pada penelitian ini adalah mengetahui bagaimana
penentuan kapasitas pengaman arus hubung singkat motor motor dan
menganalisis sistim instalasi daya listrik pada pabrik agar memenuhi standar
kelistrikan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Metode yang dipergunakan
pada penelitian ini adalah mengadakan penelitian dan pengambilan data di
Penelitian dilaksanakan di PT. Markisa Segar Di Malino Kab. Gowa Hasill
yang didapatkan pada penelitian ini adalah. Pengaman yang kapasitasnya di
bawah 35 A digunakan MCB, Pengaman utama yang digunakan adalah
MCCB dengan kapasitas 390-630 A, pengaman yang digunakan pada panel
utama dan sub panel yang menyuplai beberapa motor adalah MCCB
sedangkan pengaman yang digunakan pada sub panel yang menyuplai 1 motor
adalah MCB, Penghantar yang digunakan pada panel utama adalah NYY 4 x
240 mm2 penghantar dari panel utama ke sub panel dan sub panel ke motor
ada NYY dengan menggunakan saluran kabel. , Besarnya pentanahan yang
digunakan adalah R 5 Ohm Kata kunci Arus, Motor, Boiler Arus dan
Penghantaran.

2. Pembahasan
Motor Listrik Secara umum instalasi listrik terbagi atas dua yaitu
instalasi penerangan dan instalasi daya. Apabila beban yang dilayani pada
suatu instalasi listrik berupa lampu disebut instalasi penerangan sedangkan
apabila yang dilayani berupa motor-motor listrik dan peralatan-peralatan yang
dipasang pada suatu instalasi disebut instalasi daya. Dalam merancang,
memasang dan mengoperasikan suatu instalasi listrik, ada beberapa prinsip
instalasi yang harus menjadi pertimbangan. Tujuannya adalah agar instalasi
yang dipasang dapat digunakan secara optimum. Menurut Muhaimin 2020
prinsip dasar instalasi tersebut adalah sebagai berikut
a. Keandalan Keandalan adalah handal secara mekanik maupun secara
elektrik instalasi bekerja pada nilai nominal tanpa timbul kerusakan.
Keandalan juga menyangkut ketepatan pengaman untuk menanggapi jika
terjadi gangguan.
b. Ketercapaian Ketercapaian adalah pemasangan peralatan instalasi yang
mudah dijangkau oleh pengguna.
c. Ketersediaan Ketersediaan adalah kesiapan suatu instalasi melayani
kebutuhan baik daya, gawai, maupun perluasan instalasi.
d. Keindahan Keindangan adalah kerapian pemasangan peralatan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
e. Keamanan Keamanan adalah keamanan secara elektrik untuk manusia,
ternak dan peralatan.

Penggerak Elektrik (MK314) 5|


f. Ekonomis Ekonomis adalah biaya yang dikeluarkan untuk instalasi harus
sehemat mungkin. Dengan memperhatikan keenam prinsip dasar tersebut
di atas, maka dalam perencanaan instalasi daya listrik harus
diperhitungkan kapasitas dan jenis beban.

Hal ini dimaksudkan untuk perhitungan kapasitas pengaman, kapasitas


penghantar dan sistim penyaluran daya listrik. Untuk menentukan kode dari
instalasi yang sesuai hams mengacu pada PUIL.

1. Jenis dan Kapasitas Motor


Beban yang dipakai dalam perencanaan instalasi listrik PT. MARKISA
SEGAR adalah motor listrik AC tiga fasa jenis Asinkron, induksi tipe rotor
sangkar dan motor 1 fasa tipe motor kapasitor.
Kapasitas suatu motor listrik seperti daya, tegangan arus nominal dan
efisiensi tertera pada plat nama yang terdapat pada luar stator. Data teknis
motor listrik sangat penting, karena merupakan acuan untuk menghitung
kapasitas penghantar dan kapasitas pengaman. Menurut Muhaimin 2020
besar arus nominal dari suatu motor listrik 3 fasa dapat diketahui dengan
menggunakan rumus.

Keterangan :
I : Arus nominal (A)
U : Tegangan (V)
P : Daya(\V)
Cos : Faktor daya

2. Sistem Starting Motor Starting


adalah suatu proses yang mengakibatkan motor beroperasi dari
keadaan diam hingga motor berputar pada keadaan kerja,
a. Starting dengan Direct On Line DOL Pengasutan dengan sistem DOL
adalah pengasutan yang dihubung langsung dengan catu daya oleh
sebuah saklar. Sistem pengasutan ini merupakan cara yang paling
sederhana tetapi mempunyai banyak kelemahan yaitu lonjakan arus dan
torsi startnya tinggi, yang mengakibatkan hentakan mekanis yang
merugikan dan panas motor yang tinggi serta mengakibatkan pengaman
trip.
b. Starting dengan Y Pengasutan sistem ini adalah belitan motor dihubung

Penggerak Elektrik (MK314) 6|


secara bintang pada saat motor mulai start kemudian setelah motor
mengalami percepatan, hubungan belitan stator diubah hubungan delta.
Perubahan dari Y - A dimaksudkan untuk memperkecil arus starter.
Arus stater pada saat star dengan beban atau tanpa beban arus tetap
kecil.
c. Pemilikan Stalling Motor Dalam pemilihan starting ada tiga
pertimbangan utama yang perlu diperhatikan, yaitu - Penyesuaian Teknik
Cara-cara pengasutan hams diusahakan sesuai dengan tipe perencanaan
dari beban yang digunakan.
- Ekonomis Dalam memilih stalling diusahakan memilih yang paling
sederhana dan sesuai, karena pada umumnya harga peralatan
starting itu mahal serta memerlukan tempat untuk peralatan tersebut.
- Pembatasan Penyediaan Daya Bila arus starting pada motor-motor
tinggi terjadi pada gardu distribusi setempat yang berdaya rendah
dapat menimbulkan penurunan tegangan Voltage drop. Hal ini dapat
mempengaruhi sistem instalasi penerangan disekelilingnya. Oleh
karena itu pihak penyedia daya membatasi arus starting yang
diizinkan dari motor-motor pada pemakai. Besarnya pembatasan
semacam itu tergantung pada daya distribusi setempat.

3. Pengaman Peralatan Jenis Pengaman Pengaman terhadap arus hubung


singkat pada suatu instalasi listrik menggunakan fuse, MCB dan MCCB
sedangkan pengaman terhadap arus beban lebih menggunakan thermal
over load relay.
a. Pengaman dengan Fuse Pengaman dengan fuse, selain untuk
mengamankan peralatan dari arus hubung singkat juga sebagai
pembatas arus. Fuse akan memutuskan rangkaian yang diamankan-
nya jika terjadi hubung singkat. Pengaman dengan fuse mempunyai
kelebihan bila dibandingkan dengan MCB dan MCCB, yaitu
harganya lebih ekonomis dengan kapasitas yang sama. Sedangkan
kelemahannya adalah
1. Hanya dapat memutuskan rangkaian yang diamankannya dalam
kondisi abnormal.
2. Hanya dapat memutuskan aliran arus pada satu saluran saja
3. Untuk saluran tiga fasa digunakan tiga buah fuse yang saling
berpisah.
4. Tidak dapat di setting kapasitas arus pemutusnya.

b. Pengaman Dengan MCB dan MCC6 Seperti halnya dengan fuse,


Miniatur Circuit Breaker MCB dan Moulded Case Circuit Breaker
MCCB juga digunakan sebagai pengaman terhadap akibat yang
dapat ditimbulkan oleh adanya arus hubung singkat. MCB dan
MCCB merupakan relay elektromagnetis yang bekerjanya secara

Penggerak Elektrik (MK314) 7|


otomatis memutuskan bagian rangkaian yang mengalami
gangguan. MCB digunakan pada kapasitas arus pemutusan yang
lebih kecil yang tidak dapat di setting. Sedangkan MCCB
digunakan pada kapasitas arus pemutusan yang lebih besar dan
dapat di setting.

Sistem pengaman dengan MCB dan MCCB mempunyai keimtiingan bila


dibandingkan dengan sistem pengaman yang menggunakan fuse karena
MCB dan MCCB mempunyai kelebihan seperti :
1. Selain dapat memutuskan rangkaian yang diamankannya dengan
jala-jala kondisi abnormal, juga dapat memutuskan rangkaian yang
diamankan dengan kondisi normal.
2. Dapat digunakan berulang sepanjang MCB dan MCCB tersebut
tidak rusak.
3. Dapat memutuskan aliran arus pada semua saluran tegangan
sekaligus.
4. Untuk saluran tiga fasa,, cukup digunakan satu buah MCB dan
MCCB 3 fasa.
5. Dapat di setting kapasitas arus pemutusannya sesuai dengan yang
diinginkan untuk MCCB.

Sedangkan kelemahannya adalah harganya lebih mahal bila dibandingkan


dengan fuse pada kapasitas yang sama.

4. Pengaman dengan Thermal Overhead Relay TOR Sistem pengaman dengan


TOR digunakan untuk mendeteksi terjadinya gangguan arus beban lebih. Jika
terjadi kondisi overload maka TOR ini secara otomatis akan memutuskan
hubungan pada bagian yang overload dengan bagian rangkaian yang
bertegangan.

5. Pengaman Terhadap Tegangan Sen tub Tegangan sentuh adalah tegangan


yang terdapat diantara suatu obyek yang disentuh. Tegangan sentuh sangat
berbahaya bagi keselamatan manusia dan hewan, karena dapat menimbulkan
kecelakaan yang fatal. Menurut P. Van. Harten dampak 13 yang ditimbulkan
terhadap manusia dengan adanya tegangan. Tujuan dari tindakan pengamanan
dari tegangan sentuh dimaksudkan untuk menjamin keselamatan manusia dan
binatang.

6. Pengaman Terhadap Sentuhan Langsung Yang dimaksud sentuhan langsung


adalah tersentuhnya bagian-bagian peralatan yang bertegangan, secara
langsung oleh manusia. 14 Untuk menghindari tersentuhnya bagian-bagian
peralatan yang bertegangan secara tidak sengaja pada saat peralatan tersebut

Penggerak Elektrik (MK314) 8|


tidak bekerja, maka bagian-bagian peralatan yang bertegangan harus
dilindungi dari jangkauan dengan cara
1. Mengisolasi atau membuatkan penutup dart bahan non konduktif pada
bagian-bagian peralatan yang bertegangan.
2. Penutup, kisi penyekat, rumah peralatan dan lain-lainnya harus
dikencangkan baut-bautnya dengan seksama agar tahan terhadap gaya
mekanis dan getaran.
3. Peralatan yang karena dasar kerjanya tidak memungkinkan di isolasi
seperti peralatan las, tungku pelebur dan sejenisnya,, ditempuh dengan
cara pengamanan lain, misalnya dengan memakai alas kaki dan sarung
tangan dari bahan non konduktif membuatkan kurungan yang terkunci,
memberi tanda peringatan bahaya yang mudah dilihat dan lain-lain.

o Pengaman Terhadap Sentuhan Tidak Langsung Walaupun bagian-bagian


peralatan yang bertentangan telah dilindungi sedemikian rupa tetapi karena
sesuatu hal misalnya terjadi penurunan nilai tahanan isolasi kegagalan isolasi
dari peralatan tersebut, atau karena gangguan mekanis sehingga bagian-bagian
peralatan yang bertegangan bersentuhan dengan body peralatan sehingga
terjadi kebocoran arus para peralatan tersebut. Jika body peralatan tersebut
terbuat dart bahan konduktif. maka bila peralatan tersentuh akan dirasakan
tegangan sentuh pada body peralatan itu. Untuk menghindari atau mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan akibat terjadinya sentuhan tidak langsung
terhadap tegangan pada peralatan, hams dilakukan tindakan pengamanan
dengan cara seperti dijelaskan berikut ini :
 Isolasi Pengaman Tindakan pengamanan peralatan terhadap sentuhan
tidak langsung dengan cara isolasi pengaman dengan cara
1. Memakaikan isolasi tambahan pada peralatan disamping isolasi
utamanya, Syaratnya badan peralatan ditutupi dengan isolasi yang
kokoh dan tahan lama serta luasnya mencukupi, atau dengan
alternatif lain yaitu bagian logam yang dapat tersentuh dipisahkan
dari bagian peralatan yang dapat bertegangan bila terjadi kegagalan
isolasi.
2. Memberikan isolasi pada tempat kaki berpijak dan pada benda-
benda konduktif lainnya yang berhubungan dengan tanah dan dapat
terjangkau dengan tanah sedemikian rupa, sehingga tercegah orang
terkena tegangan sentuh bila terjadi kegagalan isolasi pada
peralatan.

 Pentanahan Body Peralatan Pentanahan body peralatan dapat


dilakukan pada peralatan-peralatan mesin-mesin listrik yang dipasang
tetap dan menggunakan sumber tegangan yang rangkaian-nya telah
ditanahkan maupun yang tidak ditanahkan, dengan cara

Penggerak Elektrik (MK314) 9|


1. Menghubungkan body peralatan dengan hantaran netralnya
digunakan untuk peralatan yang tegangan kerjanya tidak lebih dari
50 Volt
2. Menghubungkan body peralatan dengan elektroda pentanahan yang
ditanam ke dalam tanah.

 Pentanahan body peralatan dimaksudkan untuk mengalirkan arus


gangguan yang terjadi akibat adanya tegangan sentuh pada peralatan
ke dalam tanah secepat mungkin. Ketentuan-ketentuan menurut PUIL
2020 pasal 520 L. 1 motor harus dibumikan jika terdapat salah satu
keadaan sebagai berikut
1. Motor disuplay dengan penghantar terbungkus logam
2. Motor ditempatkan ditempat basah dan tidak terpencil atau di
lindung
3. Motor ditempatkan dalam lingkungan berbahaya.
4. Motor bekerja pada tegangan ke bumi diatas 50 V. Menurut PUIL
2000 jika digunakan dua buah elektroda yang jarak antara
elektroda tersebut lebih besar dari panjang elektrodanya dan ujung
atas kedua elektroda tersebut dibawah permukaan tanah.

Penggerak Elektrik (MK314) 10 |

Anda mungkin juga menyukai