Anda di halaman 1dari 30

BAB IV

Peralatan Instalasi Listrik

A.Pendahuluan
Instalasi listrik atau instalasi tenaga listrik dapat diartikan sebagai suatu cara
penempatan dan pemasangan penyalur tenaga listrik untuk pengoperasiannya dan
bagian ini langsung berada dalam daerah kegiatan komponen-komponenn instalasi
listrik. Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam
suatu rangkaian instalasi listrik.
Peralatan yang digunakan dalam instalasi listrik banyak sekali ragamnya. Untuk
memperoleh gambaran tentang jenis-jenis peralatan instalasi yang ada, dibawah ini
akan dijelaskan beberapa dari peralatan-peralatan tersebut.

B.Pengertian Komponen-komponen Listrik


Komponen pokok instalasi listrik adalah perlengkapan yang Paling pokok
dalam suatu rangkaian listrik. Komponen yang digunakan dalam pemasangan
instalasi listrik banyak macamdan ragamnya. Namun pada dasarnya, komponen
instalasi listrik dapat dikelompokkan menjadi:
1. Bargainser
2. Bahan penghantar
3. Stop kontak
4. Pengaman
5. Sakelar
6. Fitting
7. Kotak sambung
8. Pipa instalasi
Syarat-syarat komponen instalasi listrik:

Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi


normal.
Keamanan, komponen instalasi listrik yang dipasang dapt menjamin
keamanan sistem instalasi listrik.
Kontinuitas, komponen dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi
normal.

C. Jenis-jenis Komponen Listrik

A.Bargainser

1. Definisi Bargainser

Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik


yang masuk ke rumah tinggal,sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur
jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan
kwh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk
konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 1.300 VA, dan 2.200
VA.

2. Jenis-jenis Bargainser
o Bargainser Model Analog
Bargainser ini umumnya dipakai di perumahan.
o Bargainser Model Digital
Model digital biasanya digunakan untuk pelangganPLN prabayar
(dikenal dengan system pulsa). Untuk system ini, pelanggan hanya
perlu membayar terlebih dahulu sejumlah uang kepada PLN (bisa
melalui ATM dengan memasukkan kode

3. Bagian-bagian dari Bargainser


Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:
MCB/Miniature circuit breaker berfungsi untuk memutuskan aliran
daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai
batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai
sakelar utama dalam rumah.
Meter listrik atau KWH meter, alat ini berfungsi untuk mengukur
besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan
KWh (Kilo Watt Hour).
Spin control merupakan alat control penggunaan daya dalam rumah
tinggal, berada di dalam bargainser dan akan selalu berputar selama
ada daya listrik yang digunakan.

4. Fungsi Bargainser

1. Sebagai pembatas daya listrik yang masuk kerumah tinggal,


2. Sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan, dan
3. Saklar utama untuk memutuskan aliran listrik.

B.Bahan Penghantar
1.Definisi Bahan Penghantar

Salah satu kelengkapan instalasi listrik yang tidak boleh terlewatkan


adalah kabel, mengingat fungsinya sebagai penghantar arus listrik ke peralatan
listrik. Kabel merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk
menghantarkan energy listrik ke sumber sumber beban listrik atau alat alat
listrik.

2.Syarat Bahan Penghantar

Penghantar yang digunakan pada instalasi listrik pada umumnya


digunakan bahan tembaga dan alumunium. Untuk tembaga
kemurniannya minimal 99,9%.
Tahanan jenis yang disyaratkan tidak melebihi 0,017242 ohm mm2/m
pada suhu 200 c. atau sama dengan daya hantar 50 siemen=100%
IACS (International Annealid copper standard).
Alumunium untuk penghantar kabel berisolasi harus juga
beralumunium murni, umumnya digunakan alumunium sekurang
kurangnya 99,9%.
Tahanan jenis alumunium lunak untuk hantaran listrik telah dibakukan,
yaitu tidak boleh melebihi 0,028264 ohm mm2/m pada suhu 200 c.
atau sama dengan daya hantar sekurang-kurangnya 61% IACS
(International Annealid copper standard).

3. Beberapa Pengertian Huruf yang Digunakan pada Kode Kabel

N : Kabel standar dengan penghantar tembaga


NA : Kabel standar dengan penghantar alumunium
Y : Isolasi atau selubung PVC
F : Perisai kawat baja pipih
R : perisai kawat baja bulat
Gb : Spiral pita baja
Re : penghantar padat bulat
Rm : penghantar bulat kawat banyak
Se : penghantar padat bentuk sector

4. Jenis-jenis Bahan Penghantar

a.NYA
Merupakan kabel berinti satu kawat. Kabelnya biasanya berwarna
merah,hitam,kuning, dan biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu
lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan
atau gigitan binatang seperti tikus

b.NYM
Merupakan kabel listrik yang menggunakan PVC dan berintikan
kawat lebih dari satu, ada yang dua,tiga,atau empat. Jenis kabel udara
dengan warna isolasi luar biasanya putih dan isolasi bagian dalam
beragam, karena isolasi yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM
ini relative lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan.
c.NYY
Merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2,3 atau 4 dengan
warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap
air dan gencetan atau tekanan.

d.NYAF
Kabel ini direncanakan atau direkomendasikan untuk instalasi
dalam kabel kotak distribusi pipah atau didalam duct. Kabel NYAF
merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut
berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel panel yang
memerlukan fleksibelitas yang tinggi. Digunakan pada lingkungan
yang kering dan tidak pada kondisi yang lembab.

e)
Luas penampang Kemampuan hantar Kemampuan hantar arus nominal
nominal kabel arus maksimum maksimum pengaman

A A
Mm2
19 20
1,5
25 25

2,5 34 35
4 44 50

6 61 63

10 82 80

16 108 100

25 134 125

35 167 160

50 207 224

70 249 250

95 291 300

120 334 355

150 380 355


185 450 425

240 520 500

300

f) Penggunaan Warna Untuk Identifikasi Warna

a. Hantaran pentanahan hanya boleh menggunakan warna majemuk hijau kuning

b. Untuk instalasi dengan hantaran netral atau arus tengah harus warna biru, tapi
untuk instalasi tanpa hantaran netral atau kawat tengah, warna biru boleh
digunakan untuk maksud lain kecuali untuk menandai hantaran pentanahan.
c. Pada instalasi 3 fasa warna yang harus digunkan yaitu :

- Fasa 1 (R) warna merah

- Fasa 2 (S) warna kuning

- Fasa 3 (T) warna hitam

d.Ketentuan ini berlaku untuk instalasi pasangan tetap maupun sementara termasuk
perlengkapan hubung bagi (PHB)

e.Kabel penghubung berurat tunggal boleh digunakan untuk hantaran fasa,netral,


maupun pentanahan, asalkan isolasinya yang terlihat dikedua ujung kabel (yang
terkelupas) dibalut pita warna tersebut. Semua ketentuan diatas berlaku untuk
hantaran berisolasi tunggal seperti NYA dan NGA maupun untuk kabel berurat
banyak seperti BYN, NYY dan sebagainya.

* Warna Selubung Luar Kabel PVC

Jenis kabel Tegangan normal Warna selubung luar

Kabel ber selubung PVC untuk 500V Putih


instalasi tetap (missal NYM)

Hantaran udara berselubung PVC 500V Hitam


(missal NYM)

Kabel berselubung PVC 0,6/1 KV Hitam


Kabel berselubung PVC Diatas 1 kv Merah

C. Stop Kontak

1. Definisi Stop Kontak

Stop Kontak merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan


listrik yang diperlukan untuk pesawat atau alat listrik. Tegangan sumber
listrik ini diperoleh hantaran fasa dan netral yang berasal dari PLN.

2. Macam-macam Stop Kontak

a. Stop Kontak 1 Fasa

b. Stop Kontak 3Fasa

3. Aturan Pemasangan Stop Kontak


a. Kontak tusuk digunakan untuk menghubungkan pesawat atau alat
listrik yang dipasang tetap ataupun dapat dipindah-pindahkan
b. Pada kontak hubung bagi yang berdiri senndiri sekurang-kurangnya
harus mempunyai satu saklar dengan kemampuan sakelar sekurang-
kurangnya sama dengan kemampuan arus nominal pengaman tetapi
tidak kurang dari 10A.
c. Sakelar masuk boleh ditiadakan kalau kontak hubung bagi
merupakan suplai dari hubung bagi lainnya.
d. Setiap hantaran fasa keluar harus dipasang pengaman arus.

D. Pengaman

1. Definisi dan Fungsi Pengaman Listrik

Pengaman listrik adalah suatu alat yang digunakan untuk


mengamankan rangkaian listrk dari kerusakan akibat panas yang timbul oleh
adanya arus lebih ataupun akibat dari hubungan pendek dari system listrik
tersebut ataupun dari rangkaian yang lain.

Kegunaan system pengaman tenaga listrik, antara lain:

Mencegah kerusakan peralatan-peralatan pada sistem tenaga listrik


akibat terjadinya gangguan atau kondisi operasi sistem yang tidak
normal.
mempersempit daerah yang terganggu sehingga gangguan tidak
melebar pada sistem yang lebih luas.
memberikan pelayanan tenaga listrik dengan keandalan dan mutu
tinggi kepada konsumen
mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh tenaga
listrik.
2. Jenis-jenis Pengaman Listrik

Adapun jenis-jenis pengaman listrik, yaitu:

a. Fuse atau Sekering


1) Definisi Fuse

Fuse adalah alat pengaman listrik yang terpasang dalam


rangkaian listrik yang tersusun secara seri.

Cara kerja fuse yaitu apabila arus yang melewati suatu


rangkaian melebihi kapasitas kerja dari fuse tersebut, maka fuse akan
terbakar dan mamutus arus yang ada dalam rangkaian tersebut. Fuse
akan meleleh dan memutus rangkaian listrik tersebut sebagai
pengaman terhadap komponen-komponen lain dalam rangkaian listrik
tersebut dari bahaya arus besar.

2) Macam-macam Fuse

Macam-macam fuse berdasarkan cara pemutusannya:

SEKERING LEBUR
Bekerja ketika ada tegangan lebih (overvoltage) sehingga
meleburkan elemen dan memutus arus pada rangkaian.
SEKERING SUHU (THERMAL FUSE)
Bekerja ketika sistem overhead atau panas lebih sehingga
mengakibatkan sekering trip ( memutus arus) .

SEKERING WAKTU (TIMER FUSE)


Sekering dengan waktu tertentu sesuai dengan program yang
kita tentukan agar sekering tersebut bekerja.
3) Cara Pemasangan Sekering

Pada input rangkaian


Cara ini agar rangkaian aman dari mengalirnya arus yang besar
akibat hubungan singkat.
Pada output rangkaian
Cara ini agar rangkaian berikutnya aman dari aliran arus yang
besar akibat hubungan singkat dan mengamankan rangkaian dari
kerusakan akibat hubungan singkat terjadi pada rangkaian
berikutnya. Untuk mengetes sekering tersebut gunakan ohmmeter
atau multimeter pada posisi ohm.

b. MCB (Mini Circuit Breaker)

1) Definisi MCB

MCB adalah komponen dalam instalasi listrik rumah yang


mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai
sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan
hubung singkat arus listrik ( short circuit ). Fungsi lain dari MCB,
yaitu :
membatasi penggunaan listrik
mematikan listrik apabila terjadi hubungan singkat
mengamankan instalasi listrik
membagi menjadi beberapa bagian listrik, sehingga
lebih mudah untuk mendeteksi kerusakan instalasi
listrik.
2) Jenis-jenis MCB

a) Otomat-L (Untuk Hantaran)


Pada Otomat jenis ini pengaman termisnya disesuaikan dengan
meningkatnya suhuhantaran. Apabila terjadi beban lebih dan suhu
hantarannya melebihi suatu nilai tertentu,elemen dwi logamnya
akan memutuskan arusnya. Kalau terjadi hubung singkat,
arusnyadiputuskan oleh pengaman elekromagnetiknya. Untuk arus
bolak-balik yang sama dengan 4In-6 In dan arus searah yang sama
dengan 8 In pemutusan arusnya berlangsug dalam waktu0.2 detik.
b) Otomat-H (Untuk Instalasi Rumah)
Secara termis jenis ini sama dengan Otomat - L. Tetapi
pengaman elektromagnetiknya memutuskan dalam waktu 0,2
sekon, jika arusnya sama dengan 2,5 In 3 In untuk arus bolak-
balik atau sama dengan 4 In untuk arus searah. Jenis
Otomat ini digunakan untuk instalasi rumah. Pada instalasi
rumah, arus gangguan yang rendah pun harus diputuskan
dengan cepat. Sehingga jika terjadi gangguan tanah, bagian
- bagian yang terbuat dari logam tidak akan lama
bertegangan.
c) Otomat-G
Jenis Otomat ini digunakan untuk mengamankan motor - motor
listrik kecil untuk arus b o l a k - b a l i k a t a u a r u s s e a r a h ,
alat - alat listrik dan juga rangkaian akhir
besar u n t u k penerangan, misalnya penerangan pabrik.
Pengaman elektromagnetiknya berfungsi pada 8In - 11 In untuk
arus bolak - balik atau pada 14 In untuk arus searah. Kontak -
kontak sakelarnya dan ruang pemadam busur apinya memiliki
konstruksi khusus. Karena itu jenis Otomat ini dapat memutuskan
arus hubung singkat yang besar, yaitu hingga 1500 ampere.

c) TOR (THERMAL OVERLOAD RELAY)

1) Definisi TOR
Thermal Over Load Relay (TOR) adalah suatu
pengaman beban lebih menurut PUIL 2000 bagian 5.5.4.1 yaitu
proteksi beban lebih (arus lebih) dimaksudkan untuk melindungi
motor dan perlengkapan kendali motor, terhadap pemanasan
berlebihan sebagai akibat beban lebih atau sebagai akibat motor
tak dapat di asut. Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada
kontak utama 2,4,6 sebelum ke beban (motor listrik). Gunanya
untuk mengamankan motor listrik atau member perlindungan
kepada motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih.

2) Bagian-bagian TOR
d) Relay
1) Definisi Relay
Relay adalah sebuah saklar elektronis yang dapat dikendalikan
dari rangkaian elektronik lainnya. Relay terdiri dari 3 bagian utama,
yaitu:

koil : lilitan dari relay


common : bagian yang tersambung dengan NC(dalam keadaan
normal)
kontak : terdiri dari NC dan NO
2) Jenis-jenis Relay
SPST - Single Pole Single Throw.
SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin,
yaitu:(2) koil, (1)common, (1)NC, (1)NO.
DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar
atau relay SPST.
DPDT - Double Pole Double Throw. Setara dengan 2 buah saklar
atau relay SPDT.
QPDT - Quadruple Pole Double Throw. Sering disebut sebagai
Quad Pole Double Throw, atau 4PDT. Setara dengan 4 buah saklar
atau relay SPDT atau dua buah relay DPDT. Terdiri dari 14
pin(termasuk 2 buah untuk koil).

E. SAKLAR
1. Definisi dan Fungsi Saklar
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan
jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya dengan kata lain. Saklar
merupakan alat peyambung atau pemutus aliran listrik.
Secara sederhana, saklar terdiri atas dua bilah logam yang menempel
pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan
keadaan sambungan (on) atau putus (off) dalam rangkaian tersebut. Pada
dasarnya, saklar tombol bisa di aplikasikan untuk sensor mekanik, karena
alat ini bisa dipakai pada mikrokontroler untuk pengaturan rangkaian
pengontrolan.

2. Jenis-jenis Saklar
a) Jenis sakelar berdasarkan tegangannya :
Saklar tegangan rendah
Saklar tegangan menengah
Saklar tegangan tinggi
b) Jenis saklar berdasarkan tempat dan pemasangannya :
Saklar in-low : saklar yang ditanam dalam tembok
Saklar out-low : saklar yang dipasang pada permukaan tembok
c) Jenis saklar berdasarkan fungsinya
Saklar on-off
Saklar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya
ditekan pada psosisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik,
tombol saklar harus ditekan pada posisi off. Saklar jenis ini biasanya
digunakan untuk saklar lampu.
Saklar push-on
Saklar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan
pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik, ketika
tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya.
d) Jenis saklar perunitnya
Sakelar tunggal
Fungsi saklar adalah untuk menyalakan dan mematikan lampu.
Pada sakelar ini terdapat dua titik kontak yang menghubungkan
hantaran fasa dengan lampu atau alat yang lain.

Sakelar seri
Sakelar seri adalah sakelar yang dapat menghubungkan dan
memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara
bergantian maupun bersama-sama. Sakelar seri sering disebut juga
dengan sakelar deret.

Sakelar tukar
Sakelar tukar atau sering disebut dengan sakelar hotel karena
banyak dipakai di hotel-hotel. Sakelar ini mampu menyalakan atau
memadamkan satu lampu dari dari dua tempat yang berbeda dengan
menggunakan dua sakelar tukar.

Sakelar silang

Digunakan untuk menyalakan atau mematikan satu lampu atau


satu golongan lampu lebih dari dua tempat, dilakukan dengan
mengkombinasi saklar tunggal dan silang.
3. Macam-macam Saklar dan Skemanya
4. Syarat-syarat Saklar
Sakelar dan pemisah harus memenuhi beberapa persyaratan
antara lain :
a. Dapat dilayani seacara aman tanpa hatrus memerlukan alat bantu
b. Jumlahnya hatus sesuai hingga semua pekerjaan pelayanan,
pemeliharaan, dan perbaikan instalasi dapat dilakukan dengan aman
c. Dalam keadaan terbuka, bagian sakelar atau pemisah bergerak harus
tidak bertegangan (ayat206B1)
d. Arus tidak dapat terhubungkan sendiri karena pengaruh gaya berat
(ayat 206B1)
e. Kemampuan sakelar minimal sesuai dengan gaya daya alat yang
dihubungkannya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 ampere (ayat 840
C6)

F. Fitting

1. Definisi Fitting

Fiting berfungsi sebagai tempat memasang/menempatkan bla lampu


agar lampu dapat dinyalakan dan di padamkan maka fiting dihubungkan
dengan sakelar.
Bagian-bagian fiting : yaitu isolasi bagian luar dan penghantar pada
bagian dalam yang dihubungkan dengan hantaran fasa dan hantaran nol.
Bahan fitting biasanya terbuat dari ebonite, porselin atau bakelit.

2. Jenis-jenis Fitting

a. Fitting langit-langit
Pemasangan fitting langit-langit ditempelkan pada langit-langit
(eternit) dan dilengkapi dengan roset. Roset diperlukan untuk melekatkan /
penyekerupan fiting supaya kokoh kedudukannya pada langit-langit.
b. Fitting Gantung
Pada fiting gantung dilengkapi dengan tali snur yang berfungsi sebagai
penahan beban bola lampu dan kap lampu, serta menahan konduktor dari
tarikan beban tersebut.

c. Fitting Kedap Air


Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap
resapan/rembesan air. Fiting jenis ini dipasang di tempat lembab atau
tempat yang mungkin terkena air misalnya fiting untuk kamar mandi.
Konstruksi fiting ini terbuat dari porselin, dimana bagian kontaknya
terbuat dari logam kuningan atau tembaga dan bagian ulirnya di lengkapi
dengan karet yang berbentuk cincin sebagai penahan air.
3. Pemasangan Fitting
Adapun cara pemasangan fiting, yaitu :
a. Untuk fiting langit-langit pemasangannya dengan bahan tambahan roset
agar fiting terpasang kuat.
b. Untuk fiting gantung pemasangannya ditambah dengan kabel snur yang
ada tali pengikat ( penguatnya) jarak lampu ke lantai dapat diatur sesuai
keinginan.
c. Untuk fiting kedap air pemasangannya ditambah dengan pipa ujungnya
ber-ulir hingga bisa masuk ke dalam fiting

G. Kotak Sambung

1. Definisi Kotak Sambung

Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada instalasi


dengan pipa harus dilakukan dalam kotak sambung. Hal ini dimaksudkan
untuk melindungi sambungan atau pencabangan hantaran dari gangguan
yang membahayakan.

2. Jenis-jenis Kotak Sambung


Keterangan Gambar
1. Kotak Ujung
Kotak ujung atau sering disebut pula dos tanam biasanya digunakan
sebagai tempat sambungan dan pemasangan sakelar atau stop
kontak/kotak kontak.
2. Kotak Tarik
Kotak tarik digunakan pada pemasangan pipa lurus memanjang (setiap
20 m) yang fungsinya untuk memudahkan penarikan hantaran ataupun
tempat penyambungan.
3. Kotak Sudut
Kotak sudut sama seperti kotak tarik, hanya penempatannya berbeda
yaitu dipasang pada sudut sudut ruang.
4. Kotak Garpu
Kotak garpu biasanya dipakai untuk percabangan sejajar.
5. Kotak T Atas
Kotak T atas pemasangannya disesuaikan dengan penempatannya.
6. Kotak T Kiri
Kotak T kiri pemasangannya disesuaikan dengan penempatannya.
7. Kotak T Kanan
Kotak T kanan pemasangannya disesuaikan dengan penempatannya.
8. Kotak T Terbalik
Kotak T terbalik pemasangannya disesuaikan dengan penempatannya.
9. Kotak Silang
Kotak silang atau sering juga disebut cross dos (x dos) untuk empat
percabangan
10. Kotak Cabang Lima
Kotak cabang lima digunakan untuk lima percabangan dengan empat
cabang sejajar.

H. Pipa Instalasi

1. Definisi Pipa Instalasi

Pipa instalasi adalah suatu komponen instalasi listrik yang berfungsi


sebagai pelindung hantaran dan sekaligus perapi instalasi.
2. Jenis Pipa Instalasi
a. Pipa union (besi/baja)
Pipa ini mempunyai keuntungan, kekuatan mekanik yang besar
sehingga digunakan sebagai tulang beton jika ditahan dalam tembok.

b. Pipa PVC (Polyvinil clorida)


Pipa PVC mempunyai keuntungan, yaitu tahan isolasinya besar, tidak
dapat dilalui oleh arus listrik dan tahan panas. Kerugiannya ditanam
dalam tembok tidak mempunyai kekuatan mekanik.
Penggunaan pipa PVC memiliki beberapa keunggulan, antara lain :
- Daya isolasi baik, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya
gangguan tanah ;
- Tahan terhadap hamoir semua bahan kimia, jadi tidak perlu di cat;
- Tidak menjalarkan nyala api;
- Mudah penggunaanya.

3. Bentuk Pipa Instalasi Listrik


a. Pipa Ulir
Pipa ulir dipasang dengan ulir sehingga mendapatkan pemasangan
yang sangat rapat/rapi terutama pada sambungan sambungan terhadap
komponen bantu. Pemasangan pipa ulir biasanya pada tempat tempat
atau menyusur pada daerah yang lembab.
b. Pipa sorong
Pipa sorong dipasang dengan mendorong lepas kedalam pada
komponen bantu. Sambungan pipa sorong kurang rapat tidak bisa
digunakan pada daerah lembab.

Anda mungkin juga menyukai