TEKNIK PROTEKSI
(MODUL 2)
Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Teknik Proteksi
Disusun oleh :
Puji syukur atas Nikmat dan Rahmat Allah SWT atas karunia dan hidayahnya,
dapat terselesaikanlah Laporan Praktikum Mata Kuliah Teknik Proteksi. Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Dosen pengampu mata
kuliah yaitu Bapak Taryo, ST., MT. yang selalu memberikan saran, serta masukan dan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan laporan penelitian ini.
Laporan penelitian ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik
Proteksi, Penulis berharap laporan praktikum ini dapat dijadikan bahan pembelajaran
bagi mahasiswa/i Universitas Swadaya Gunung Jati khususnya Prodi Teknik Elektro
dalam mengikuti Mata Kuliah Teknik Proteksi, didalamnya terdapat percobaan –
percobaan hubung singkat dan sistem proteksi menggunakan Software ETAP.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat sederhana dan tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam segi penyusunan maupun kosakata.
Oleh karena itu penulis memohon kepada para pembaca yang budiman senantiasa
memberikan saran dan kritik sehingga laporan ini menjadi lebih baik pada masa
mendatang.
Praktikan
i
DAFTAR ISI
ii
MODUL II
PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6.0
1. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari penggunaan sistem proteksi tenaga listrik
2. Mempelajari fungsi proteksi sistem tenaga listrik
3. Mempelajari syarat-syarat sistem proteksi tenaga listrik yang baik dan benar
4. Mempelajari jenis-jenis proteksi pada sistem tenaga listrik
5. Mensimulasikan dan menganalisissistem proteksi tenaga listrik menggunakan
perangkat lunak ETAP 12.6.0
2. Dasar Teori
Suatu sistem tenaga listrik tidak selamanya dapat berjalan dengan normal
karena sering terjadinya kondisi ketidaknormalan (seperti gangguan) pada sistem
yang berasal dari luar maupun dalam sistem. Kondisi ketidaknormalan ini dapat
mengganggu dan membahayakan sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu,
diperlukan suatu sistem yang melindungi sistem tenaga listrik tersebut yang
disebut dengan sistem proteksi tenaga listrik. Diharapkan dengan menggunakan
sistem ini dapat meminilisasi efek dari kondisi abnormal. Kondisi abnormal atau
gangguan ini dapat terjadi pada pembangkit, jaringan transmisi, dan distribusi.
Dengan adanya proteksi ini dapat mengidentifikasi dan memisahkan bagian yang
terganggu secepat mungkin.
Sistem proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari beberapa
komponen yang dirancang dapat mengidentifikasi gangguan tersebut dengan
melihat besar arus, tegangan ataupun sudut fasa. Dengan informasi inilah yang
akan digunakan untuk membandingkan besaran ambang batasnya pada peralatan
proteksi dengan nilai yang terjadi saat terjadinya kondisi abnormal. Jika nilai
yang terjadi melebihi ambang batas yang diizinkan, makan sistem proteksi akan
bekerja.
1
3. Prosedur Percobaan
1. Rangkaian Percobaan
2
Gambar 1 Gambar Single Line Diagram
b. Tulis rating generator, trafo, load dan kabel yang ada pada gambar
seperti yang dibawah ini :
1. Power Grid dengan 1285 MVAsc, 150 kV, X/R 2.4, Swing mode
2. Trafo (T1) Step Down 60 MVA, 150 kV ke 20 kV, dan typical Z,X,R
3. Cable 1 dengan unit system metric, 50 Hz, CU, Non magnet, 22
kV, Caled BS6622 XLPE 3/C, Size 50, lenght 500 m
4. Cable 2 dengan unit system metric, 50 Hz, CU, Non magnet, 22
kV, CaledBS6622 XLPE 3/C, Size 50, lenght 500 m
5. Load 1 dengan rating 20 kV, 200 A, PF 85%
6. Load 2 dengan rating 20 kV, 200 A, PF 85%
3
c. Jalankan analisis aliran daya (Load Flow Analysis)
TEGANGAN
ARUS NOMINAL POWER
ID BUS NOMINAL
(Amp) FACTOR (%)
(kV)
BUS 1 ( to T1 ) 150 52 83.9
BUS 2 ( to CB2 ) 20 389.8 85.2
BUS 3 ( to LOAD 1 ) 20 195.3 85
BUS 4 ( to LOAD 2 ) 20 194.5 85
4
e. Jalankan analisis hubung singkat (Short Circuit Analysis) dengan edit
study casenya, semua bus di buat fault.
f. Catatlah besar arus hubung singkat yang terjadi pada lembar pengamatan
Table 2 Data Short Circuit di tiap Bus
5
L to L FAULT L to L to G FAULT
Real Imag Mag Real Imag Mag
3.954 1.647 4.283 3.003 3.39 4.946
8.791 1.085 8.858 8.402 7.275 11.114
7.675 2.421 8.048 -9.43 2.387 9.727
6.465 3.153 7.193 -8.606 0.411 8.616
6
4. Pada menu output, lakukan add, pilih relay elementnnya : phase,
level/zone : any, Device :HVCB, ID CB 2, Action: open
3. Relay 3
Pada menu OCR, pilih settingan relaynya dari library yang tersedia
dengan kriteria sebagai berikut:
a) Manufacturer : GE Multilin, Protection type : Feeder, Function :
Overcurrent, Model : F60, Kemudian Ok
b) Pada submenu phase, yang diisi hanya yang overcurrent, selainnya
untuk instantaneous dan neutral, ground dan neq-seq
c) Pilih curve time : IEEE-Vey Inverse
d) Pada menu output, lakukan add, pilih relay elementnnya : phase,
level/zone :any, Device :HVCB, ID CB 3, Action: open
i. Aturlah besar settingan circuit breaker dengan data berikut ini:
1. Pada CB 1, buat besar tegangannya 24 kV, rated Amp nya 630 A
2. Pada CB 2, besar tegangannya 24 kV, rated Amp nya 630 A.
3. Pada CB 3, besar tegangannya 24 kV, rated Amp nya 400 A.
j. Pilih menu, pilih star – Protective Device Coordination
k. Block desain yang sudah dibuat.
l. Kemudian, Create Star View
m. Kemudian settinglah kurva relay sedemikian rupa desain dapat bekerja dengan
baik.
7
4. Hasil Praktikum
8
Gambar 4 Kurva Koordinasi Proteksi
9
b. Jalankan analisis aliran daya (Load Flow Analysis)
10
c. Catatlah besar arus listrik yang mengalir pada lembar pengamatan
11
e. Catatlah besar arus hubung singkat yang terjadi pada lembar pengamatan
f. Jalankan simulasi Run Arc Flash untuk mengetahui kordinasi sistem proteksi
yang ada pada Single Line Diagram.
12
Lakukan percobaan yang sama pada tiap beban, lakukan simulasi Run Arc Flash untuk
mengetahui koordinasi sistem proteksi dapat berjalan atau tidak, bila koordinasi sistem
proteksi berfungsi. Pada beban yang terdapat gangguan, Swicth/Circuit Breaker yang
terdekat dari beban yang mengalami gangguan akan Trip (Memutuskan Aliran
Listrik).
1. Percobaan Gangguan 1 (Bus 2)
13
2. Percobaan Gangguan 2 (Bus 3)
14
3. Percobaan Gangguan 3 (Load 4)
15
4. Percobaan Gangguan 4 (Load 3)
16
5. Percobaan Gangguan 5 (Load 1)
17
Tabel Waktu Trip rele pada titik Gangguan
Hasil : Pada percobaan gangguan yang telah dilakukan sebanyak 5 kali, hasilnya
koordinasi sistem proteksi dapat berfungsi dan berjalan dengan baik, dilihat dari
simulasi bila terjadi gangguan, Switch/ CB yang terdekat langsung memutuskan aliran
listrik, dan tidak mengganggu sistem distribusi ke beban yang tidak mengalami
gangguan.
18