Anda di halaman 1dari 22

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
LABORATORIUM SISTEM TENAGA DAN DISTRIBUSI ELEKTRIK

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM PROTEKSI SISTEM TENAGA


MODUL I
JUDUL KOORDINASI SISTEM PROTEKSI RELAI ARUS
LEBIH DENGAN ETAP 12.6

NAMA : MUHAMMAD FACHREYZA INDORA

NO BP : 1810951016

KELOMPOK :2

TANGGAL PRAKTIKUM : 15 MARET 2022

REKAN KERJA : 1. MUHAMMAD GIBRALTARQ (1810951012)

2. FANNI SONIA (1810951013)

3. RAHMA GENITA HIDAYAH (1810951014)

4. LAYLA BADRIATI CHAN (1810951015)

ASISTEN : MUHAMAD FADLI

PADANG
SISTEM PROTEKSI

MODUL

MODUL I
KOORDINASI SISTEM PROTEKSI RELAI ARUS LEBIH DENGAN ETAP 12.6

I. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui konsep sistem proteksi tenaga listrik secara umum.
2. Mengetahui dan mempelajari syarat-syarat sistem proteksi pada sistem tenaga listrik.
3. Mempelajari jenis-jenis proteksi pada sistem tenaga listrik.
4. Merancang dan mensimulasikan koordinasi sistem proteksi tenaga listrik
menggunakan relai arus lebih dengan baik dan benar.

II. Teori Dasar


Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-
peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan
lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat
berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah,
asinkron dan lain-lain. Dengan kata lain sistem proteksi itu bermanfaat untuk:
1. Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan akibat
gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat
proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada
kemungkinan kerusakan alat.
2. Cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjadi sekecil mungkin.
3. Dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen
dan juga mutu listrik yang baik.
4. Mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.

Teori Koordinasi Relai Arus Lebih

Selektivitas proteksi arus lebih mungkin dicapai melalui time-grading, current-grading, atau
time and current-grading.

1
SISTEM PROTEKSI

MODUL

1. Time-grading

Gambar 1. Time-grading system menggunakan definite time overcurrent relais

Pada sistem distribusi radial yang terletak jauh dari sumber, arus gangguan di
sebelah-menyebelah sebuah bus tidak berbeda besarnya, seperti gangguan di X dan di Y,
dimana Ix ≈ Iy. Untuk keadaan seperti ini selektivitas dicapai melalui time grading, misalnya
Iy diputus dalam 0,5 detik, sedangkan Ix dalam 1 detik. Untuk saluran yang relatif pendek,
tidak terdapat perbedaan besar arus gangguan yang cukup di kedua ujung saluran misal Ix ≈
Iy, dan Ix ≈ IA. Dalam keadaan seperti ini tepat dipasang definite time overcurrent relai.

Apabila saluran cukup panjang sehingga terdapat perbedaan besar arus yang cukup
antara ke dua ujung saluran, maka waktu kerja rele di dekat sumber akan lebih pendek, kalau
dipasang rela arus lebih, yang karakteristiknya inverse. Tetapi hal ini akan sukar didapat
apabila impedans ke arah sumber (ZS) jauh lebih besar dibandingkan impedans ke arah
beban (ZL). Jadi bilamana ZS >> ZL penggunaan rele inverse akan kurang bermanfaat.
Sebagai acuan, kemanfaatan rele inverse baru dicapai jika ZS < 2 ZL, atau arus hubung
singkat pada ujung dekat ≥ 1,5 kali arus hubung singkat pada ujung jauh.

2
SISTEM PROTEKSI

MODUL

2. Current-grading

Gambar 2 Proteksi dengan OCR di primer dan sekunder trafo daya

Selektivitas overcurrent relai (OCR) berdasarkan perbedaan setting arus tanpa


disertai perbedaan waktu kerja, hanya diperbolehkan jika terdapat perbedaan besar arus
gangguan. Pada Gambar 5.2, sebuah trafo daya mempunyai impedans yang cukup besar
(12,5%) menyebabkan besar arus gangguan di B (dalam pu) lebih kecil dari arus gangguan
di A, sehingga selektivitas kerja dapat dicapai dengan memilih setting OCR di B lebih rendah
dari setting OCR di A. Apabila pada sebuah saluran terdapat beberapa OCR dengan
instantaneous setting, selektivitasnya hanya dimungkinkan melalui current grading, seperti
pada gambar berikut.

Gambar 3 Instantaneous OCR dipilih di G dan S2.

Arus gangguan dari S2 ke S3 lebih kecil dibandingkan arus gangguan di saluran dari
G ke S1 sehingga di S2 dan di G dapat dipilih karakteristik instantaneous, dengan setting
IS2 < IG. Ini menghasilkan kerja seketika (tanpa tundaan waktu) dan memungkinkan

3
SISTEM PROTEKSI

MODUL

dipilihnya setting TMS yang lebih rendah untuk OCR di S1 dan OCR di G. Perhatikan bahwa
setting instantaneous tidak dapat melindungi sepenuhnya panjang S2–S3 dan G–S1.

3. Time and current grading

Selektivitas diantara OCR satu dengan OCR lainnya dapat dicapai bukan hanya
dengan memilih setting waktu (TMS) yang berbeda, tetapi secara bersamaan memilih setting
arus yang berbeda, kalau ini diperlukan dan memungkinkan dilakukan dari segi rangkaian
daya yang bersangkutan.

Dengan memilih karakteristk Standard Inverse (SI), Very Inverse (VI), atau Extremly
Inverse (EI), bahkan dengan hanya memilih setting arus yang berbeda dengan setting TMS
yang sama, akan diperoleh waktu kerja yang berbeda. Pada Gambar 3 dan 4, untuk OCR di
G dpilih setting arus IG dan TMS = 0,2 untuk OCR di S1 dipilih setting arus IS1< IG dan
TMS = 0,2. Hasilnya, pada gangguan di S1 – S2, OCR di S1 bekerja lebih cepat dibandingkan
kerja OCR di G.

Gambar 4. Perbandingan Relai IDMT terhadap VI (di S2) dan relai VI terhadap EI (di S1)

III. Alat dan Bahan


 1 Set komputer
 Software ETAP 12.6
 Modul Praktikum

4
SISTEM PROTEKSI

MODUL

IV. Prosedur Percobaan


1) Percobaan koordinasi proteksi pada peralatan proteksi gambar tersebut
a. Buat rangkaian sesuai dengan gambar

Gambar 4.Single Line Diagram

5
SISTEM PROTEKSI

MODUL

b. Tulis rating power grid, trafo, load dan kabel yang ada pada gambar seperti yang
dibawah ini
i. Power Grid dengan 2000 MVAsc 3 fasa dan 1000 MVAsc 1 fasa, 150 kV, X/R
3, Swing mode
ii. Trafo1 (T1) Step Down 3 MVA, 150 kV ke 20 kV, dan typical Z,X,R.
iii. Trafo2 (T2) Step Down 3 MVA, 20 kV ke 6,3 kV, dan typical Z,X,R, dan tap
1 kali sekunder
iv. Cable 1 dengan unit system metric, 50 Hz, CU, Non magnet, 20 kV, Heesung
3/C, Size 240, lenght 3 km.
v. Cable 2 dengan unit system metric, 50 Hz, CU, Non magnet, 20 kV, Heesung
3/C, Size 240, lenght 3 km.
vi. Motor 1 dengan rating 6,3 kV, 1000 kW , PF 85%,Eff 100 %,FLA 107,8 A.
vii. Ratio CT 1 : Primary/Secundary = 100:5 A
viii. Ratio CT 2 : Primary/Secundary = 300:5 A
ix. Ratio CT 3 : Primary/Secundary = 150:5 A
c. Jalankan analisis aliran daya (Load Flow Analysis)
d. Catatlah besar arus listrik yang mengalir pada lembar pengamatan.
e. Jalankan analisis hubung singkat (Short Circuit Analysis) dengan edit study case
nya, semua bus di buat fault.
f. Catatlah besar arus hubung singkat yang terjadi pada lembar pengamatan
g. Aturlah besar settingan relai sesuai dengan data berikut ini:
i. Relai 1
Pada menu OCR, pilih settingan relainya dari library yang tersedia dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Manufacturer : Siemens, Protection type : Feeder, Function :
Overcurrent,overload Model : 7SJ62, Kemudian Ok
2. Centang Link TOC+IOC for this level
3. Pada submenu phase, yang diisi hanya yang overcurrent, selainnya untuk
instantaneous dan neutral, ground dan neq-seq tidak diiisi atau tidak di cek
list.
4. Pilih curve type : IEC-normal Inverse, pilih pick up range : 0.5-20 Sec 5 A

6
SISTEM PROTEKSI

MODUL
5. Pada menu OLR hilangkan cek list pada thermal,acceleration dan jam.

6. Pada menu output, lakukan add, pilih relai elementnnya : phase, level/zone
: any, Device :HVCB, ID CB 1, Action: open
ii. Relai 2
Pada menu OCR, pilih settingan relainya dari library yang tersedia dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Manufacturer : Siemens, Protection type : Feeder, Function :
Overcurrent,overload Model : 7SJ62, Kemudian Ok
2. Centang Link TOC+IOC for this level
3. Pada submenu phase, yang diisi hanya yang overcurrent, selainnya untuk
instantaneous dan neutral, ground dan neq-seq tidak diiisi atau tidak di cek
list.
4. Pilih curve time : IEC-normal Inverse, pilih pick up range : 0.5-20 Sec 5 A
5. Pada menu OLR hilangkan cek list pada thermal,acceleration dan jam.
6. Pada menu output, lakukan add, pilih relai elementnnya : phase, level/zone
: any, Device :HVCB, ID CB 2, Action: open
iii. Relai 3
Pada menu OCR, pilih settingan relainya dari library yang tersedia dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Manufacturer : Siemens, Protection type : Feeder, Function :
Overcurrent,overload Model : 7SJ62, Kemudian Ok
2. Centang Link TOC+IOC for this level
3. Pada submenu phase, yang diisi hanya yang overcurrent, selainnya untuk
instantaneous dan neutral, ground dan neq-seq tidak diiisi atau tidak di cek
list.
4. Pilih curve time : IEC-normal Inverse, pilih pick up range : 0.5-20 Sec 5 A
5. Pada menu OLR hilangkan cek list pada thermal,acceleration dan jam.
6. Pada menu output, lakukan add, pilih relai elementnnya : phase, level/zone
: any, Device :HVCB, ID CB 3, Action: open
h. Aturlah besar settingan circuit breaker dengan data berikut ini:
i. Pada CB 1,ABB,HD4-HPA24 Rating 7.2 kV, rated Amp nya 630 A
ii. Pada CB 2,ABB,HD4-HPA24 Rating 7.2 kV, rated Amp nya 630 A
7
SISTEM PROTEKSI

MODUL

iii. Pada CB 3,ABB,HD4-HPA24 Rating 7.2 kV, rated Amp nya 630 A
i. Pilih menu, pilih star – Protective Device Coordination
j. Block desain yang sudah dibuat
k. Kemudian, Create Star View
l. Kemudian settinglah relai dengan nilai berikut :
Rele 1 :

Rele 2 :

8
SISTEM PROTEKSI

MODUL

Rele 3 :

m. Kemudian simpan gambar kurva pada ms word.

9
Grafik

• Kurva koordinasi relai berdasarkan data percobaan

• Kurva koordinasi relai berdasarkan data perhitungan


KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
LABORATORIUM SISTEM TENAGA DAN DISTRIBUSI ELEKTRIK

LAPORAN AWAL

PRAKTIKUM PROTEKSI SISTEM TENAGA


MODUL I
JUDUL KOORDINASI SISTEM PROTEKSI RELAI ARUS
LEBIH DENGAN ETAP 12.6

NAMA : MUHAMMAD FACHREYZA INDORA

NO BP : 1810951016

KELOMPOK :2

TANGGAL PRAKTIKUM : 15 MARET 2022

REKAN KERJA : 1. MUHAMMAD GIBRALTARQ (1810951012)

2. FANNI SONIA (1810951013)

3. RAHMA GENITA HIDAYAH (1810951014)

4. LAYLA BADRIATI CHAN (1810951015)

ASISTEN : MUHAMAD FADLI

PADANG

Anda mungkin juga menyukai