UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
LABORATORIUM SISTEM TENAGA DAN DISTRIBUSI ELEKTRIK
LAPORAN AKHIR
NO BP : 1810951016
KELOMPOK :2
PADANG
SISTEM PROTEKSI
MODUL
MODUL I
KOORDINASI SISTEM PROTEKSI RELAI ARUS LEBIH DENGAN ETAP 12.6
I. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui konsep sistem proteksi tenaga listrik secara umum.
2. Mengetahui dan mempelajari syarat-syarat sistem proteksi pada sistem tenaga listrik.
3. Mempelajari jenis-jenis proteksi pada sistem tenaga listrik.
4. Merancang dan mensimulasikan koordinasi sistem proteksi tenaga listrik
menggunakan relai arus lebih dengan baik dan benar.
Selektivitas proteksi arus lebih mungkin dicapai melalui time-grading, current-grading, atau
time and current-grading.
1
SISTEM PROTEKSI
MODUL
1. Time-grading
Pada sistem distribusi radial yang terletak jauh dari sumber, arus gangguan di
sebelah-menyebelah sebuah bus tidak berbeda besarnya, seperti gangguan di X dan di Y,
dimana Ix ≈ Iy. Untuk keadaan seperti ini selektivitas dicapai melalui time grading, misalnya
Iy diputus dalam 0,5 detik, sedangkan Ix dalam 1 detik. Untuk saluran yang relatif pendek,
tidak terdapat perbedaan besar arus gangguan yang cukup di kedua ujung saluran misal Ix ≈
Iy, dan Ix ≈ IA. Dalam keadaan seperti ini tepat dipasang definite time overcurrent relai.
Apabila saluran cukup panjang sehingga terdapat perbedaan besar arus yang cukup
antara ke dua ujung saluran, maka waktu kerja rele di dekat sumber akan lebih pendek, kalau
dipasang rela arus lebih, yang karakteristiknya inverse. Tetapi hal ini akan sukar didapat
apabila impedans ke arah sumber (ZS) jauh lebih besar dibandingkan impedans ke arah
beban (ZL). Jadi bilamana ZS >> ZL penggunaan rele inverse akan kurang bermanfaat.
Sebagai acuan, kemanfaatan rele inverse baru dicapai jika ZS < 2 ZL, atau arus hubung
singkat pada ujung dekat ≥ 1,5 kali arus hubung singkat pada ujung jauh.
2
SISTEM PROTEKSI
MODUL
2. Current-grading
Arus gangguan dari S2 ke S3 lebih kecil dibandingkan arus gangguan di saluran dari
G ke S1 sehingga di S2 dan di G dapat dipilih karakteristik instantaneous, dengan setting
IS2 < IG. Ini menghasilkan kerja seketika (tanpa tundaan waktu) dan memungkinkan
3
SISTEM PROTEKSI
MODUL
dipilihnya setting TMS yang lebih rendah untuk OCR di S1 dan OCR di G. Perhatikan bahwa
setting instantaneous tidak dapat melindungi sepenuhnya panjang S2–S3 dan G–S1.
Selektivitas diantara OCR satu dengan OCR lainnya dapat dicapai bukan hanya
dengan memilih setting waktu (TMS) yang berbeda, tetapi secara bersamaan memilih setting
arus yang berbeda, kalau ini diperlukan dan memungkinkan dilakukan dari segi rangkaian
daya yang bersangkutan.
Dengan memilih karakteristk Standard Inverse (SI), Very Inverse (VI), atau Extremly
Inverse (EI), bahkan dengan hanya memilih setting arus yang berbeda dengan setting TMS
yang sama, akan diperoleh waktu kerja yang berbeda. Pada Gambar 3 dan 4, untuk OCR di
G dpilih setting arus IG dan TMS = 0,2 untuk OCR di S1 dipilih setting arus IS1< IG dan
TMS = 0,2. Hasilnya, pada gangguan di S1 – S2, OCR di S1 bekerja lebih cepat dibandingkan
kerja OCR di G.
Gambar 4. Perbandingan Relai IDMT terhadap VI (di S2) dan relai VI terhadap EI (di S1)
4
SISTEM PROTEKSI
MODUL
5
SISTEM PROTEKSI
MODUL
b. Tulis rating power grid, trafo, load dan kabel yang ada pada gambar seperti yang
dibawah ini
i. Power Grid dengan 2000 MVAsc 3 fasa dan 1000 MVAsc 1 fasa, 150 kV, X/R
3, Swing mode
ii. Trafo1 (T1) Step Down 3 MVA, 150 kV ke 20 kV, dan typical Z,X,R.
iii. Trafo2 (T2) Step Down 3 MVA, 20 kV ke 6,3 kV, dan typical Z,X,R, dan tap
1 kali sekunder
iv. Cable 1 dengan unit system metric, 50 Hz, CU, Non magnet, 20 kV, Heesung
3/C, Size 240, lenght 3 km.
v. Cable 2 dengan unit system metric, 50 Hz, CU, Non magnet, 20 kV, Heesung
3/C, Size 240, lenght 3 km.
vi. Motor 1 dengan rating 6,3 kV, 1000 kW , PF 85%,Eff 100 %,FLA 107,8 A.
vii. Ratio CT 1 : Primary/Secundary = 100:5 A
viii. Ratio CT 2 : Primary/Secundary = 300:5 A
ix. Ratio CT 3 : Primary/Secundary = 150:5 A
c. Jalankan analisis aliran daya (Load Flow Analysis)
d. Catatlah besar arus listrik yang mengalir pada lembar pengamatan.
e. Jalankan analisis hubung singkat (Short Circuit Analysis) dengan edit study case
nya, semua bus di buat fault.
f. Catatlah besar arus hubung singkat yang terjadi pada lembar pengamatan
g. Aturlah besar settingan relai sesuai dengan data berikut ini:
i. Relai 1
Pada menu OCR, pilih settingan relainya dari library yang tersedia dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Manufacturer : Siemens, Protection type : Feeder, Function :
Overcurrent,overload Model : 7SJ62, Kemudian Ok
2. Centang Link TOC+IOC for this level
3. Pada submenu phase, yang diisi hanya yang overcurrent, selainnya untuk
instantaneous dan neutral, ground dan neq-seq tidak diiisi atau tidak di cek
list.
4. Pilih curve type : IEC-normal Inverse, pilih pick up range : 0.5-20 Sec 5 A
6
SISTEM PROTEKSI
MODUL
5. Pada menu OLR hilangkan cek list pada thermal,acceleration dan jam.
6. Pada menu output, lakukan add, pilih relai elementnnya : phase, level/zone
: any, Device :HVCB, ID CB 1, Action: open
ii. Relai 2
Pada menu OCR, pilih settingan relainya dari library yang tersedia dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Manufacturer : Siemens, Protection type : Feeder, Function :
Overcurrent,overload Model : 7SJ62, Kemudian Ok
2. Centang Link TOC+IOC for this level
3. Pada submenu phase, yang diisi hanya yang overcurrent, selainnya untuk
instantaneous dan neutral, ground dan neq-seq tidak diiisi atau tidak di cek
list.
4. Pilih curve time : IEC-normal Inverse, pilih pick up range : 0.5-20 Sec 5 A
5. Pada menu OLR hilangkan cek list pada thermal,acceleration dan jam.
6. Pada menu output, lakukan add, pilih relai elementnnya : phase, level/zone
: any, Device :HVCB, ID CB 2, Action: open
iii. Relai 3
Pada menu OCR, pilih settingan relainya dari library yang tersedia dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Manufacturer : Siemens, Protection type : Feeder, Function :
Overcurrent,overload Model : 7SJ62, Kemudian Ok
2. Centang Link TOC+IOC for this level
3. Pada submenu phase, yang diisi hanya yang overcurrent, selainnya untuk
instantaneous dan neutral, ground dan neq-seq tidak diiisi atau tidak di cek
list.
4. Pilih curve time : IEC-normal Inverse, pilih pick up range : 0.5-20 Sec 5 A
5. Pada menu OLR hilangkan cek list pada thermal,acceleration dan jam.
6. Pada menu output, lakukan add, pilih relai elementnnya : phase, level/zone
: any, Device :HVCB, ID CB 3, Action: open
h. Aturlah besar settingan circuit breaker dengan data berikut ini:
i. Pada CB 1,ABB,HD4-HPA24 Rating 7.2 kV, rated Amp nya 630 A
ii. Pada CB 2,ABB,HD4-HPA24 Rating 7.2 kV, rated Amp nya 630 A
7
SISTEM PROTEKSI
MODUL
iii. Pada CB 3,ABB,HD4-HPA24 Rating 7.2 kV, rated Amp nya 630 A
i. Pilih menu, pilih star – Protective Device Coordination
j. Block desain yang sudah dibuat
k. Kemudian, Create Star View
l. Kemudian settinglah relai dengan nilai berikut :
Rele 1 :
Rele 2 :
8
SISTEM PROTEKSI
MODUL
Rele 3 :
9
Grafik
LAPORAN AWAL
NO BP : 1810951016
KELOMPOK :2
PADANG