Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGAMAN SISTEM TENAGA LISTRIK

“Proteksi Pada Bus Bar”

DOSEN PEMBIMBING :

Ichwan Yel Fianhar,ST,M.Eng.Sc

DISUSUN OLEH :

Alif Fathil Haqqi (19063038)

M. Ichsan (19063055)

Rachmat Dwi Santoso (19063064)

Indah Dwi Rahayu (19063085)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya kami dapat

menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Tugas ini kami buat untuk melengkapi tugas Mata Kuliah

Pengaman Sistem Tenaga Listrik dengan judul “Proteksi Pada Bus Bar”, selain itu tugas ini juga

bertujuan supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami secara jelas mengenai semua

tentang proteksi pada bus bar. Kami menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini tidak mungkin dapat

terselesaikan dengan baik tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari beberapa pihak. Ucapan

terimakasih kepada kepada Bapak Ichwan Yel Fianhar,ST,M.Eng.Sc selaku dosen pembimbing

Mata Kuliah Pengaman Sistem Tenaga Listrik dan Seluruh pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan tugas ini. Demikian tugas ini kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi

penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat

kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini.

Padang, 14 April 2022

Penulis
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. Busbar
B. Single Line dan Wiring Diagram
C. Jenis dan Gambar Peralatan Pengaman
D. Prinsip Kerja Peralatan
E. Pemilihan Setting Peralatan
F. Analisa

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari rangkaian peralatan yang sangat
memungkinkan untuk mengalami gangguan, baik sebagai akibat dari faktor luar maupun
kerusakan peralatan itu sendiri. Untuk itulah diperlukan sistem proteksi yang pada
prinsipnya bertugas sebagai berikut:
1. Mendeteksi gangguan yang terjadi dengan cara mengenali gejala gangguan yang
dapat berupa perubahan besaran tegangan, arus, sudut fasa maupun frekuensi.
2. Membebaskan (memisahkan) bagian sistem yang terganggu dari sistem yang tidak
terganggu.

Sistem proteksi tidak bisa menghilangkan datangnya gangguan, namun dengan


adanya sistem proteksi yang bekerja dengan baik maka beberapa kerugian dan
kemungkinan timbulnya bahaya atau kerusakan dapat dihindarkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang diketahui tentang busbar?
2. Bagaimana sistem proteksi pada busbar?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang busbar
2. Untuk mengetahui sistem proteksi pada busbar
BAB II

PEMBAHASAN

A. Busbar
Busbar atau rel adalah titik pertemuan/hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT, SKTT
dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik.
Dalam distribusi tenaga listrik, busbar adalah strip atau batang logam, biasanya
ditempatkan di dalam switchgear, papan panel, dan penutup busway untuk distribusi daya
lokal arus tinggi.
Busbar berfungsi sebagai tempat terhubung nya semua bay (penyulingan) yang
ada pada satu gardu induk, seperti bay transformator dan bay line. Dampak yang dapat
ditimbulkan oleh gangguan di busbar jika gangguan tidak segera diputuskan antara lain :
 Kerusakan instalasi
 Timbulnya masalah stabilitas transient
 OCR dan GFR di sistem dimungkinkan bekerja sehingga pemutus menyebar.
Daerah proteksi padabusbar
Penjelasangambar : setiap line sebelumterhubungkebusbarselalumelewati CT dan PMT.
Proteksi utama pada busbar yaitu rele differensial yang berfungsi mengamankan pada
busbar tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu sendiri. Prinsip kerja relai
differensial yaitu keseimbangan arus (membandingkan jumlah arus yang masuk dengan arus
yang keluar busbar) artinya bila terjadi perbedaan antar kedua penjumlahan arus diatas maka
relay akan bekerja berdasarkan prinsipnya. Prinsipnya menggunakan hukum kirchoff 1,
dimana jumlah arus yang masuk dititik pencabangan sama dengan arus yang keluar dari titik
pencabangan. Pada busbar banyak titik pencabangan.
Macam-macam relay proteksi pada busbar
 Rele arus lebih (over current relay)
 Rele hubung tanah (ground fault relay)
 Rele arus lebih berarah (directional OCR)
 Rele beban lebih (over load relay)
 Relay penutup balik (reclosing relay)
 Relay jarak (distance relay)
B. Single Line dan Wiring Diagram
Penjelasan gambar : CT dibusbar berfungsi untuk mengukur arus sekundernya. Perbandingan
arus yang masuk di masing-masing penyulang berbeda dengan arus yang keluar, maka relai
differensial akan beraksi dan memutuskan masing-masing yang terjadi gangguan, jadi tidak
menyebar ke penyulang yang lain.

C. Jenis dan Gambar Peralatan Pengaman


1. Jenis peralatan pengaman
 Konfigurasi Single Bus
Jenis konfigurasi ini adalah jenis konfigurasi busbar yang paling sederhana, sistemnya
seluruh koneksi akan terhubung pada satu busbar saja. Meskipun memiliki proteksi relay
yang baik, namun penggunaan konfigurasi jenis ini memiliki kekuatan yang sangat
rendah. Jika terjadi gangguan diantara busbar dan circuit breaker maka akan terjadi
pemadaman total. Biaya pemasangan konfigurasi single bus ini relative murah, begitu
juga dengan fleksibilitas operasinya.
 Konfigurasi Double Bus-Double Breaker
Konfigurasi double bus-double breaker pada setiap rangkaiannya terdiri dari dua circuit
breaker dan dua busbar. Jenis konfigurasi ini memiliki keandalan yang sangat tinggi.
Sebab jika ada gangguan yang terjadi pada satu busbar masih dapat diisolir tanpa
mempengaruhi rangkaian atau beban. Sebaliknya jika ada gangguan pada salah satu
rangkaian, maka tidak akan berpengaruh pada rangkaian lain atau busbar. Karena
menggunakan sistem double, maka biaya pemasangan untuk konfigurasi ini lebih tinggi
dibanding dengan konfigurasi single bus. Ditambah pada konfigurasi ini menggunakan
proteksi relay yang lebih rumit sehingga membutuhkan area yang lebih besar.
 Konfigurasi Main And Transfer Bus
Pada konfigurasi busbar jenis ini, menghubungkan seluruh rangkaian diantara komponen
main bus dan transfer bus. Bagian yang terdapat di antara kedua busbar adalah bus tie
breaker. Konfigurasi ini memiliki tingkat keandalan yang rendah, karena mirip dengan
konfigurasi single bus jika dilihat pada kondisi normal, dimana seluruh koneksi hanya
terhubung pada satu busbar. Resikonya apabila nantinya terjadi gangguan pada bagian
main bus, maka akan mengakibatkan pemadaman total. Biaya instalasinya relatif lebih
tinggi dibanding dengan konfigurasi single bus. Karena pada konfigurasi ini ada
penambahan transfer bus dan peralatan switching.
 Konfigurasi Double Bus-Single Breaker
Konfigurasi jenis ini menghubungkan seluruh rangkaian pada dua busbar dan diantara
dua busbar tersebut terdapatdua tie breaker. Pada saat kondisi tie breaker tertutup, maka
busbar yang akan memberikan suplai pada setiap bagian rangkaian tergantung dari
peralatan switchingnya. Hal ini akan mengakibatkan fleksibilitas operasi dan keandalan.
Biaya yang dibutuhkan pada konfigurasi ini lebih tinggi dibanding dengan konfigurasi
single bus, karena ada penambahan busbar dan peralatan switching. Konfigurasi jenis ini
membutuhkan area yang lebih besar.
 Konfigurasi Ring Bus
Pada konfigurasi jenis ini seluruh circuit breaker saling terhubung dan akan membentuk
sebuah lingkaran seperti cincin dimana rangkaiannya akan terhubung diantara dua circuit
breaker. Selama konfigurasi ini menggunakan proteksi relay yang baik, maka konfigurasi
ini memiliki tingkat keandalan yang cukup tinggi. Jika gangguan terjadi pada salah satu
busbar maka hanya akan mempengaruhi rangkaian yang terhubung pada busbar tersebut.
Kemudian jika gangguan terjadi pada rangkaian maka tidak akan mempengaruhi
rangkaian yang lainnya
Gambar peralatan pengaman
 Trafo Arus (CT)

 Trafo tegangan (PT)

 Rele proteksi
 Pemutus tenaga (PMT)

 Catu daya
D. Prinsip Kerja Peralatan

Gangguan pada busbar relatif jarang (sekitar 7 % ) dibandingkan dengan gangguan pada
penghantar (sekitar 60 %) dari keseluruhan gangguan, tetapi dampaknya akan jauh lebih besar
dibandingkan pada gangguan penghantar, terutama jika pasokan yang terhubung ke pembangkit
tersebut cukup besar. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh gangguan di bus jika gangguan tidak
segera diputuskan antara lain adalah :
1. Kerusakan instalasi
2. Timbulnya masalah stabilitas transient,
3. Dimungkinkan OCR dan GFR di sistem bekerja sehingga pemutusan
menyebar.
Proteksi busbar pada prinsipnya adalah menjumlah seluruh arus yang keluar dan masuk
busbar, yang dalam keadaan normal harus sama dengan nol. Desain proteksi busbar harus benar-
benar selektif dan tidak mengijinkan terjadi malakerja karena PMT yang ditripkan oleh proteksi
busbar cukup banyak.
Relay bekerja berdasarkan pada perbandingan beda vektor arus seperti gambar dibawah ini.
Penjelasan gambar : apabila terjadi gangguan penyulang di F1 dan F2, maka akan terdeteksi
arus, oleh CT akan dipecah, jadi ada perbedaan dengan arus yang ada di F1. Elemen
pengukur akan mengirim perintah trip pada penyulang yang terjadi gangguan.

E. Pemilihan Setting Peralatan

Prinsip dasar suatu settingan rele differensial didasarkan pada dua hal, yaitu :
1. Rele sesensitif mungkin sehingga bila terjadi gangguan yang kecil pun rele dapat
mendeteksi gangguan dari daerah yang tidak diamankan.
2. Disamping harus sensitif perlu menjadi perhatian agar tidak salah kerja.
Kedua hal diataslah yang membatasi settingan rele sehingga kesensitifan rele terbatas.
Settingan rele differensial dilakukan untuk menyeting harga tap arus kumparan dan
pemilihan arus minimum. Pemilihan harga tap arus dilakukan dengan sedemikian rupa,
sehingga arus tidak seimbang yang mungkin timbul adalah sekecil mungkin. Harga arus
kerja minimum ditentukan oleh besarnya arus tidak seimbang yang terjadi dan persentase
pengubah arus berbeban.

F. Analisa

Analisa video 1

Pada materi video tentang busbar, dijelaskan bahwa peralatan pengaman pada busbar
terdiri dari 5 jenis yaitu :

1. Konfigurasi single bus


Yang mana pada jenis ini adalah jenis konfigurasi busbar yang paling sederhana. Namun
apabila terjadi gangguan diantara busbar dan circuit breaker maka akan terjadi
pemadaman total.
2. Konfigurasi double bus-double breaker
Dimana pada busbar ini memiliki dua circuit dan dua busbar. Pada jenis busbar ini
memiliki keandalan yang sangat tinggi. Jika terjadi gangguan pada salah satu
rangkaiannya maka tidak akan berpengaruh pada rangkaian lain, dan msaih dapat diisolir.
3. Konfigurasi main and transfer bus
Dimana pada busbar ini, menghubungkan seluruh rangkaian diantara komponen main bus
dan transfer bus. Busbar jenis ini memiliki keandalan yang rendah, mirip seperti single
bus. Apabila terjadi gangguan pada main bus maka akan mengakibatkan pemadaman
total.
4. Konfigurasi double bus-single breaker
Pada jenis busbar ini, menghubungkan seluruh rangkaian pada dua busbar dan diantara
dua busbar tersebut memiliki dua tie breaker. Busbar jenis ini memiliki keandalan dan
fleksibilitas operasi, namun membutuhkan area yang besar.
5. Konfigurasi ring bus
Jenis busbar ini memiliki jenis circuit breaker yang saling berhubungan dan akan
membentuk sebuah lingkaran seperti cincin dimana rangkaiannya akan terhubung
diantara dua circuit breaker. Tingkat keandalan busbar ini cukup tinggi dan jika terjadi
gangguan pada salah satu busbar maka tidak akan berpengaruh pada busbar lain.

Analisa video 2

Pada video 2 ini yang membahas tentang sistem proteksi busbar yang mana menjelaskan
tentang suatu sistem pengaman yang berada pada busbar, tidak hanya itu, disini juga membahas
tentang fungsi busbar yang mana berfungsi sebagai tempat terhubungnya semua bay
(pennyulingan) yang ada pada satu gardu induk, seperti bay transfirmator dan bay line. Dampak
bila busbar terjadi gangguan adalah kerusakan instalasi, timbulnya masalah stabilitas transient,
dan OCR dan GFR disitem dimungkinkan bekerja sehingga pemutus menyebar. Pada sistem
pengaman ini menjelaskan beberapa proteksi yaitu proteksi utama pada busbar. Single line
proteksi pada busbar, dan macam-macam relay proteksi pada busbar.

Analisa video 3

Video 3 ini menjelaskan tentang transisi cerdas untuk proteksi busbar terdistribusi dengan
bus lima proses pelindung laut, busbar ganda dengan beberapa pengumpan pelindung laut lima
perangkat pelindung langsung disambungkan ke transformer dan terletak diruang relai untuk
ekspansi dengan perlindungan busbar interoperable menurut IEC 61 850. Kabel yang digunakan
pada pelindung laut lima perangkat ini adalah kabel seratoptik yang hemat biaya. Jika perangkat
pelindung pengumpan tidak berfungsi maka perlindungan cadangan terintegrasi dalam C akan
melindungi lima unit pengaman.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Bus-bar merupakan alat yang digunakan untuk meneruskan dan membagi
energi listrik dari sumber ke beban melalui feeder yang tersedia, bus-bar
juga dapat menangani dengan mudah pendistribusian daya listrik untuk
setiap feeder nya
 Busbar berguna sebagai penghantar energi listrik sekaligus mengatur sistem
masukkan dan keluaran dari panel listrik
 Gangguan yang terjadi di bus-bar jika gangguan tidak segera diputuskan:

o Kerusakan instalasi

o Timbulnya masalah stabilitas transient

o OCR dan GFR di sistem dimungkinkan bekerja sehingga pemutus menyebar

 Dari keseluruhan Konfigurasi, Konfigurasi Single Bus merupakan jenis


konfigurasi busbar yang paling sederhana, sistemnya seluruh koneksi akan
terhubung pada satu busbar saja

B. Saran
Makalah ini dibuat sebagai referensi singkat untuk pembelajaran tentang
“Proteksi Bus-Bar”. Jika dirasa makalah ini tidak valid, maka jangan digunakan
sebagai referensi pembelajaran agar tidak menimbulkan kerancuan pengetahuan
pembaca
DAFTAR PUSTAKA

https://www.youtube.com/watch?v=aqeBakEEl0s

https://www.youtube.com/watch?v=XSFTM3Y8ZOw

https://www.youtube.com/watch?v=S_w6h1g_pJs

https://en.wikipedia.org/wiki/Busbar

https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/jet/article/download/1119/866

Anda mungkin juga menyukai