Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GASAL 2021/2022

Matakuliah : Sistem Proteksi dan Pentanahan


Hari/Tanggal : Minggu, 21 November 2021
Dosen Pengampu : Reynanda Bagus W. A., S.T., M.T.
Waktu : 12.30 - Selesai
Kelas : P2K/Karyawan Sifat Ujian : Open Slide/Book
Nama: Yhola Yosevin Regitasari
Nrp: 20201330027

Berdoa dulu sebelum mengerjakan. Kejujuran tanpa mencontek merupakan integritas diri
selaku mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya

(5%) 1. Sebutkan fungsi Pemutus Tenaga (PMT)!


Jawab: Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker adalah suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu
sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus
hubung singkat, sesuai dengan ratingnya

(5%) 2. Sebutkan perbedaan Circuit Breaker (CB) dengan Disconnecting Switch (DS)!
Jawab: Fungsi utama LBS adalah sebagai pemutus beban (Load Break Switch) pada sistem tegangan
menengah/tinggi. Ada juga yang menyebut DS (Disconnecting Switch) atau IS (Isolating switch) atau PMS (Pemisah)
istilah nasionalnya, sedangkan CB (Circuit Breaker/pemutus rangkaian) disebut juga PMT (pemutus tenaga).
Perbedaan LBS dan CB terletak pada sistem operasi dan ada/tidaknya media pemadam busur api. Jika background
anda electrical, anda bisa membuka kembali buku-buku kuliah tentang Teknik Tenaga Listrik atau Sistem
Proteksi.LBS hanya dioperasikan secara manual (CLOSE/OPEN) layaknya switch biasanamun pada kondisi tanpa
beban, sedangkan CB (VCB, SF6 CB, OCB dll) bias dioperasikan manual (kondisi berbeban maupun tidak). Juga
secara otomatis CB akan OPEN atau TRIP jika feeder/saluran yang diproteksi mengalami gangguan misalnya karena
overload, ground fault atau short circuit. Prinsip kerja VCB sama dengan MCB yang terpasang di instalasi listrik
rumah
(10%) 3. Berdasarkan metode pemadaman busur api, sebutkan dan jelaskan jenis-jenis PMT!
Jawab

A: PMT dengan Media Minyak


Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada rangkaian
bertegangan sampai 500 kV. Pada PMT jenis ini, ketika kontak dipisahkan (terbuka), busur api
akan terjadi didalam minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan gelembung gas yang
menyelubungi busur api (arc), karena panas yang ditimbulkan busur api (arc). Gelembung ini
membuat minyak terdekomposisi sehingga menimbulkan gas hidrogen yang menghambat arc.
Dengan adanya media minyak ini, diharapkan busur api (arc) dapat segera dipadamkan. Oleh
karena itu pemadaman busur api tergantung pada pemanjangan dan pendinginan busur api dan juga
tergantung pada jenis gas hasil dekomposisi minyak.
Minyak yang berada diantara kontak sangat efektif memutuskan arus. Kelemahannya adalah
minyak mudah terbakar dan kekentalan minyak memperlambat pemisahan kontak, sehingga tidak
cocok untuk sistem yang membutuhkan pemutusan arus yang cepat
B. PMT dengan Media Gas SF6 (SF6 Circuit Breaker)
Sebuah pemutus sirkuit di mana kontak membawa arus beroperasi di heksafluorida Sulphur. SF6
memiliki properti isolasi sangat baik. SF6 memiliki elektro-negatif yang tinggi. Itu berarti memiliki
afinitas menyerap elektron bebas yang tinggi. Setiap kali molekul gas SF6 bertabrakan dengan
elektron bebas, elektron bebas akan diserap oleh molekul gas yang membentuk ion negatif.
Lampiran elektron dengan molekul gas SF6 dapat terjadi dengan cara yang berbeda belakangnya,
1) SF 6 + e = SF 6 –
2) SF 6 + e = SF 5 - + F
Ion-ion negatif jelas jauh lebih berat daripada elektron bebas dan karena itu seluruh mobilitas
partikel bermuatan dalam gas SF6 jauh lebih sedikit dibandingkan gas umum lainnya. Kita tahu
bahwa mobilitas partikel bermuatan yang mayoritas bertanggung jawab untuk melakukan arus
melalui gas. Oleh karena partikel bermuatan berat dan kurang bergerak dalam gas SF6, ia
memperoleh kekuatan dielektrik yang sangat tinggi. Gas tidak hanya memiliki kekuatan dielektrik
yang baik tetapi juga memiliki sifat unik rekombinasi cepat setelah sumber energi percikan akan
dihapus. Gas juga memiliki properti perpindahan panas yang sangat baik. Karena kelekatan rendah
gas nya (karena mobilitas molekul kurang) SF6 gas secara efisien dapat mentransfer panas secara
konveksi. Jadi karena kekuatan dielektrik yang tinggi dan efek pendinginan gas SF6 tinggi yaitu
sekitar 100 kali lebih efektif daripada media pemadam busur api seacara udara. Pemutus arus
dengan media ini tersedia untuk rentang tegangan dari 33kV hingga 800kV atau bahkan lebih.

C. PMT dengan Media Udara Tekan (Air blast circuit breaker)


Jenis PMT udara yang digunakan untuk tegangan sistem 245kV, 420kV dan bahkan lebih, terutama
di mana operasi pemutusan diperlukan lebih cepat. Ada 3 jenis PMT udara tekan, yaitu :
1) PMT udara tekan aksial.
2) PMT udara tekan aksial dengan sisi bergerak kontak.
3) PMT udara tekan lintas.

D. PMT dengan Media Hampa Udara (Vacuum Circuit Breaker)


Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus rangkaian bertegangan sampai 38 kV. Pada PMT
vakum, kontak ditempatkan pada suatu bilik vakum. Untuk mencegah udara masuk kedalam bilik,
maka bilik ini harus ditutup rapat dan kontak bergeraknya diikat ketat dengan logam fleksibel.
Pemakaian logam fleksibel menyebabkan jarak antar kontak ketika lepas tidak terlalu jauh,
sehingga tegangan kerja-nya pun tidak dapat terlalu tinggi dan elektron-elektron bebas ini tidak
bertemu dengan molekul udara sehingga tidak terjadi proses ionisasi. Akibatnya, tidak ada
penambahan elektron bebas yang mengawali pembentukan busur api. Dengan kata lain, busur api
dapat dipadamkan. Umumnya ukuran PMT jenis ini sedikit lebih kecil dari PMT udara tekan dan
PMT SF6.
Cara kerjanya adalah pada celah diantara kedua kontak timbul arus loop. kemudian dibangkitkan
suatu medan magnetik radial. Bersamaan dengan arus yang mengalir melalui busur listrik, timbul
suatu gaya lorentz yang menarik busur listrik keluar kontak. Gaya tersebut membuat busur listrik
berputar pada ring kontak dan tertarik keluar sampai akhirnya putus atau padam.

(10%) 4. Pada sistem tenaga listrik, dimanakah letak PMT?. Apa hubunganya dengan peralatan
sistem proteksi yang lain?, dan Mengapa?
Jawab: Untuk membatasi luasnya daerah sistem tenaga listrik yang harus diisolasi bila terjadi gangguan maka
sistem proteksi tenaga listrik dibuat secara selektif
berdasarkan daerah proteksi. Idealnya sistem proteksi harus saling tumpang tindih, sehingga semua bagian jaringan
dapat diamankan. Pembagian Sistem Tenaga Menjadi Bebrapa Zona.
Pembentukan zona proteksi secara ideal adalah hal yang sulit dilakukan sebab harus menggunakan dua trafo arus yang
berbeda instalasinya menjadi tidak
praktis. Dalam praktiknya pemasangan trafo arus hanya pada salah satu sisi PMT. Dengan menggunakan satu trafo
arus dengan dua atau lebih kumparan sekunder, bila diperhatikan pada konfigurasi akan
terdapat bagian jaringan antara PMT-A dan CT yang tidak akan terproteksi sepenuhnya terhadap gangguan. Misalnya
bila terjadi gangguan pada titik p
terhubung dengan busbar terkait, tetapi meskipun demikian pemutusan tersebut tidak dengan sendirinya dapat
menghilangkan gangguan karena ternyata masih
terus bertahan melalui pasokan arus gangguan yang datang dari gardu induk ujung berlawanan. Meskipun diterapkan
unit proteksi selektif namun pada peletakan

(5%) 5. Jelaskan perbedaan relai proteksi tipe penggerak mekanik dengan tipe elektrik!
Jawab: Relay mekanik / elektromekanikal dan elektronik / solid state merupakan relayyang sama-sama dikendalikan
oleh arus listrik yang masuk. Namun perbedaan yang paling mendasar adalah relay
elektromekanikal menggunakan prinsip medan magnetuntuk menggerakan saklar secara mekanis, sedangkan relay
solid state tidak adasystem mekanis untuk membuka atau menutup saklar yang ada pada relay tersebut,namun yang
digunakan adalah sebuah rangkaian elektronika tertentu yang difungsikansebagai saklar elektronik

(5%) 6. Mengapa dalam sistem kelistrikan terdapat “Proteksi Utama” dan “Proteksi Backup”?
(10%) 7. Jika sistem tenaga listrik sudah terpasang dan dapat beroperasi dengan baik, apakah masih
diperlukan sistem proteksi?, jelaskan jawaban anda.
(10%) 8. Sebutkan dan jelaskan:
a. Perbedaan relai arus lebih dengan relai gangguan tanah!, beri gambaran/ilustrasi
ketika gangguan terjadi pada kedua relai tersebut.
b. Perbedaan relai Bucholz dan relai Jansen
(20%) 9. Sebutkan semua relai yang beroperasi pada saluran transmisi hingga gardu beban (gardu
induk), gambarkan sigle line diagramnya beserta area proteksi dari relai tersebut.
(20%) 10. Pada suatu Pembangkit Listrik Tenaga Uap, tiba-tiba salah satu generator yang terhubung
parallel dengan generator lainnya mengalami gangguan sehingga tidak berfungsi. Sebagai
tenaga ahli, anda diminta untuk mendeteksi secara tepat mengenai jenis
kerusakan/gangguan tersebut. Jelaskan apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi hal
tersebut, dan buatlah rancangan sistem proteksi pada generator tersebut agar dapat
berfungsi dengan baik!

- Selamat Mengerjakan dan Sukses -

Anda mungkin juga menyukai