Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PENGAMAN UTAMA BUSBAR TERHADAP VOLTAGE DROP

PADA GIS PECATU

MADE NIKEN AYU LARASATI DANIANTO


1705542014

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Busbar adalah salah satu komponen penting dalam Gardu Induk dan
merupakan titik pertemuan daya atau sebagai pusat konsentrasi daya. Dalam buku
SKDIR PT. PLN yang berjudul Proteksi dan Kontrol Busbar. Menyebutkan bahwa,
busbar merupakan bagian utama dalam suatu gardu induk yang berfungsi sebagai
tempat terhubungnya semua bay yang ada pada gardu induk tersebut, baik bay line,
bay trafo maupun bay kopel. Busbar terbagi menjadi beberapa jenis, ada jenis single
busbar , double busbar, one half circuit breaker, dan ring busbar. Pemasangannya
tergantung dari kebutuhan gardu induk tersebut.
Sebagai salah satu komponen penting dalam Gardu Induk dan GIS, maka
busbar harus selalu dirawat dan diperbaiki apabila terjadi kerusakan, dengan
demikian diharapkan semua peralatan listrik dapat dioperasikan secara optimal.
Permasalahan yang sering muncul belakangan ini adalah terjadinya voltage drop.
Voltage drop tegangan jatuh merupakan selisih antara tegangan yang dikirim
(tegangan awal) dengan tegangan yang terkirim (tegangan akhir). Terjadinya
voltage drop pada suatu rangkaian kelistrikan sanggup disebabkan lantaran
beberapa hal, diantaranya yakni : Pemasangan sambungan kabel atau soket yang
kurang baik, Sambungan penghantar kabel yang berkarat, kotor atau terkena oli,
Penggunaan kabel yang terlalu Panjang, Arus listrik yang diharapkan besar namun
penggunakan kabel dengan ukuran diameter yang terlalu kecil.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan rumusan
masalah yang ada bagaimana system proteksi yang ada pada busbar GIS Pecatu ?
1.3 Manfaat
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah
untuk menambah pengetahuan, dan mengetahui tentang system pengaman busbar
pada GIS Pecatu

1.4 Manfaat Penelitian


Dengan dibuatnya tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat
adalah mengetahui bagaimana system pengaman busbar bekerja pada GIS Pecatu

1.5 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah pada
penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana cara memproteksi busbar dari
voltatge drop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Mutakhir


Ada beberapa penelitian dan simulasi mengenai sistem pengaman busbar.
Penelitian – penelitian tersebut dilatar belakangi oleh berbagai macam rumusan
masalah dan tujuan yang ingin dicapai, akan tetapi penelitian yang lebih mendalam
mengenai pengaman busbar. Penelitian usulan skripsi ini akan membahas mengenai
simulasi dan analisis sistem pengaman busbar. Penelitian ini juga akan membahas
mengenai bagaimana agar bisa tetap memproteksi busbar jika terdapat kerusakan
relay proteksi sebagai pengaman. Berikut merupakan penelitian – penelitian yang
telah dilakukan terkait dengan simulasi dan analisis sistem pengaman busbar.
Pada penelitian I Gede Dyana Arjana (2016) dengan judul “Studi
Pengaman Busbar pada Gardu Induk Amlapura”. Penulis mendapatkan hasil
simulasi short circuit busbar A dan B Gardu Induk Amlapura didapatkan arus
gangguan yang terjadi yaitu sebesar 5,538 kA. Untuk hasil perhitungan impedansi
Zona 1 (80%) primer adalah 1,9721 + J 5,715 Ω Zsekunder dengan time delay
sebesar 0 detik atau bekerja seketika, Zona 2 (120%) primer adalah 5,55 + J 16,0836
Ω Z primer, Zona 2 (120%) sekunder adalah 2,958 + J 8,5726 Ω Z sekunder dengan
time delay sebesar 0,4 detik. Pada busbar Gardu Induk Amlapura, besar arus
hubung singkat (IHS) pada busbar tersebut adalah 5,538 kA yang masih berada
dibawah arus maksimum yang dapat dihantarkan oleh suatu busbar yaitu sebesar
20 kA/detik. Dengan tidak adanya pengaman yang mengamankan busbar pada
Gardu Induk Amlapura, pada saat busbar mengalami suatu gangguan, maka akan
menyebabkan terganggunya kontinyuitas aliraan daya yang berasal dari Gardu
Induk Gianyar dan jika gangguan tersebut tidak dihilangkan akan terjadi black out
pada sistem Gardu Induk Amlapura. Salah satu cara untuk menghilangkan
gangguan tersebut jika tidak terdapatnya pengaman adalah memutus aliran daya
yang berasal dari Gardu Induk Gianyar.
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Busbar
Busbar adalah konduktor berupa plat logam berjenis tembaga (Cu) atau
aluminium (Al). Berbentuk persegi panjang dengan ukuran tertentu. Fungsi busbar
yaitu menghantarkan atau mendistribusikan listrik antara feeder, incomer dan
komponen listrik lainnya dalam panel listrik. Berdasarkan standar PUIL 2000
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Warna merah untuk fasa R
2. Warna kuning untuk fasa S
3. Warna hitam untuk fasa T
4. Warna biru untuk kawat Netral

2.2.3 Sistem Pengaman Busbar


Pengaman busbar adalah suatu sistem proteksi yang berperanan penting
dalam mengamankan gangguan yang terjadi pada busbar itu sendiri. Sistem proteksi
ini harus bekerja secara sensitif, selektif, cepat, dan harus stabil untuk gangguan
yang terjadi diluar daerah proteksi busbar. Pada GIS Pecatu, jika salah satu busbar
mengalami gangguan atau tidak adanya pengaman yang mengamankan busbar
tersebut seperti yang ada pada GIS lain, akan mengakibatkan adanya ketidak
seimbangan yang dirasakan oleh sistem dan dapat mengakibatkan kontinyuitas
aliran daya dapat terganggu.

2.2.4 Relay Jarak


Relay Jarak merupakan protkesi yang paling utama pada saluran transmisi.
Relai jarak menggunakan pengukuran tegangan dan arus untuk mendapatkan
impedansi saluran yang harus diamankan. Jika impedansi yang terukur di dalam
batas settingnya, maka relay akan bekerja. Disebut relai jarak, karena impedansi
pada saluran besarnya akan sebanding dengan panjang saluran. Oleh karena itu
relay jarak tidak tergantung oleh besarnya arus gangguan yang terjadi, tetapi
tergantung pada jarak gangguan yang terjadi terhada prelay proteksi. Impedansi
yang diukur dapat berupa Z, R saja ataupun X saja, tergantung jenis relay yang
dipakai. Prinsip kerja relai jarak berdasarkan pada impedansi saluran transmisi,
yang besarnya sebanding dengan panjang dari saluran transmisi tersebut.

Gambar 2.1 Relay Jarak

2.2.4.1 Prinsip Kerja Relay Jarak


Prinsip dasar dari relay jarak atau distance relay adalah berdasarkan rasio
perbandingan tegangan dan arus gangguan yang terukur pada lokasi relay terpasang
(apparent impedance), untuk menentukan apakah gangguan yang terjadi berada di
dalam atau di luar zona yang diproteksinya. Relay jarak hanya bekerja untuk
gangguan yang terjadi antara lokasi relay dan batas jangkauan (reach setting) yang
telah ditentukan. Relay jarak juga dapat bekerja untuk mendeteksi gangguan antar
fasa (phase fault) maupun gangguan ke tanah (ground fault).
Prinsip pengukuran jaraknya dengan membandingkan arus gangguan yang
dirasakan oleh relai terhadap tegangan di titik atau lokasi dimana relai terpasang.
Dengan membandingkan kedua besaran itu, impedansi saluran transmisi dari lokasi
relai sampai titik atau lokasi gangguan dapat diukur.
Relay jarak pada umumnya telah dilengkapi elemen directional untuk
menentukan arah atau letak gangguan sehingga membuat relay menjadi lebih
selektif. Gambar dibawah ini menjelaskan secara sederhana prinsip kerja relay jarak
elektro-mekanis yang didisain agar torsi operasi (operating torque) sebanding
dengan arus yang terukur dan torsi penyeimbang (restraint torque) sebanding
dengan tegangan yang terukur. Ketika terjadi gangguan akan timbul arus yang besar
relatif terhadap tegangannya sehingga rasio V/I (impedansi) menjadi lebih kecil dan
torsi operasi yang dihasilkan akan lebih besar daripada torsi penyeimbang. Kondisi
ini akan menyebabkan kontak relay tertutup (trip).

2.2.4.2 Karakteristik Kerja Relay Jarak


Relay jarak dapat diklasifikasi berdasarkan karakteristik impedansi (R-X) di
dalam koordinat polar, jumlah input atau masukan relay, dan metode yang
digunakan untuk membandingkan input tersebut. Umumnya metode yang
digunakan adalah dengan membandingkan dua input (dapat berupa besaran atau
sudut fasa) untuk menentukan apakah gangguan yang terjadi berada di dalam atau
di luar daerah kerja relay.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini akan dilakukan di GIS Pecatu. Pelaksanaan penelitian
ini akan dimulai dari bulan November 2020 sampai Februari 2021.

3.2 Sumber dan Jenis Data Penelitian


3.2.1 Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari jurnal – jurnal, artikel, buku
– buku yang berhubungan dengan objek penelitian, serta data hasil pengamatan
pada GIS Pecatu terkait sistem pengaman busbar.

3.2.2 Metode Pengumpulan Data


Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode
yaitu sebagai berikut :
1. Metode Kepustakaan Metode pengumpulan data dengan cara membaca atau
mencari buku – buku, jurnal, atau sumber – sumber yang relayvan untuk
membantu di dalam menyelesaikan dan juga untuk melengkapi data yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas.
2. Metode Observasi Metode pengumpulan data dengan metode observasi,
dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian
ke objek penelitian pengaman busbar.

3.2.3 Jenis Data


Data yang digunakan dalam penelitian mengenai sistem pengaman busbar
ini menggunkan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder yang
berhubungan dengan objek penelitian.
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dar pengamatan, pengukuran yang
terdapat pada busbar GIS Pecatu.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data yang telah ada pada instansi – instansi
yang terkait, pustaka, penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya,
datasheet dari alat – alat yang digunakan maupun buku yang ada
hubungannya dengan objek penelitian.

3.3 Tahapan Penelitian


Berikut merupakan tahapan – tahapan pada penelitian yang akan dilakukan
yaitu :
1. Melakukan observasi pada lokasi yang akan dijadikan tempat untuk
peneltian mengenai pengaman busbar di GIS Pecatu.
2. Mencari data mengenai spesifikasi busbar dan alat pengaman voltage drop.
3. Melakukan perancangan simulasi yang akan digunakan untuk
mensimulasikan sistem pengaman busbar terhadap voltage drop.
4. Mencatat hasil simulasi mengenai dampak dari voltage drop.
6. Melakukan analisis mengenai dampak yang diberikan dari voltage drop
pada busbar.
7. Menyusun solusi mengenai gangguan voltage drop dan cara alternatif
memproteksi busbar apabila sistem proteksi utama mengalami gangguan.
3.4 Analisis Data
Secara sistematik analisis data dapat dilihat pada gambar 3.1:

Mulai

Input Data
Busbar

Menjalankan
Perhitungan dengan
ETAP

Output
Mengamati dan Menganalisa
Hasil Perhitungan

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai