Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

JENIS – JENIS GARDU DISTRIBUSI

SISTEM DISTRIBUSI

Dosen Pengampu : Prof. Azriyenni, S.T., M.Eng., Ph.D

Disusun Oleh :

Abdul Aziz (2007113726)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Sistem Distribusi yang
berjudul “JENIS-JENIS GARDU DISTRIBUSI”.
Tugas Makalah ini disusun dari berbagai sumber bahan bacaan maka penulis
harapkan makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembaca. Tugas makalah
ini merupakan salah satu metode perkuliahaan yang sangat membantu untuk membuat
mahasiswa untuk mendalami pelajaran yang telah diberikan. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Sistem Distribusi.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan tugas makalah ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun untuk dapat
menyempurnakan tugas makalah ini. Maka dari itu penulis mengucapkan banyak terimakasih.

Pekanbaru, 4 Maret 2023

Abdul Aziz
BAB I

PENDAHULUAN

Dengan peningkatan jumlah penduduk dan juga tuntutan perkembangan zaman


modern yang mana masyarakat memiliki sikap konsumfit yang tinggi, sehingga penggunaan
energi listrik setiap tahunnya semakin meningkat pesat, maka dari itu diperlukan peningkatan
pelayanan konsumen dengan cara meningkatkan penyaluran listrik dari pembangkit hingga ke
konsumen.

Dari peningkatan permintaan konsumen listrik maka kemajuan ekonomi dan juga
kualitas hidup masyarakat juga meningkat. Sehingga PT.PLN(Persero) sebagai penyedia
listrik Di Indonesia memiliki peranan yang penting penyediaan untuk mensuplai listrik.
Untuk itu PT. PLN(Persero) "ingin menjadi sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh
kembang unggul dan terpercaya dengan tumpuan pada potensi insani", sesuai dengan visi
PLN.

Proses pelayanan dan penyediaan listrik dari pusat pembangkit hingga sampai kepada
konsumen sangat panjang dan gardu distribusi tidak dapat dipisahkan dalam proses pelayanan
dan penyediaan listrik tersebut, karna peranan gardu distribusi sangat dibutuhkan yaitu
sebagai penghubungkan jaringan ke Konsumen atau untuk mendistribusikan tenaga listrik
pada konsumen atau pelanggan, baik itu pelanggan tegangan menengah maupun pelanggan
tegangan rendah.

Pada sebuah gardu distribusi biasanya digunakan transformator distribusi yang


berfungsi untuk menurunkan teganagn listrik dari jaringan distribusi tegangan tinggi menjadi
tegangan terpakai pada jaringan distribusi tegangan rendah (step down transformator)
misalnya jaringan distribusi tegangan tinggi yaitu tegangan 20 KV menjadi tegangan rendah
yaitu 380 volt atau 220 volt. Sehingga ada berbagai macam jenis gardu ditribusi pada sistem
distribusi listrik untuk pelayana dan penyediaan listrik kepada konsumen.
BAB II

PEMBAHASAAN

Secara umum pengertian gardu distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik yang
berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM),
Transformator Distribusi (TD), dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-
TR) sebagai memasokkan kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan
Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380). Konstruksi
gardu distribusi dirancang berdasarkan optimalisasi biaya terhadap maksud dan tujuan
penggunaannya dan juga sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Secara garis besar gardu distribusi dibedakan atas :

a. Jenis Pemasangan
a). Gardu pasang luar : Gardu Portal, Gardu Cantol
b). Gardu pasang dalam : Gardu Beton, Gardu Kios
b. Jenis Konstruksi
a). Gardu Beton (bangunan sipil : batu, beton)
b). Gardu Tiang : gardu Portal dan Gardu Cantol
c). Gardu Kios
c. Jenis Penggunaan
a). Gardu Pelanggan Umum
b). Gardu Pelanggan Khusus

1. Gardu Portal
Gardu Portal merupakan salah satu dari Jenis Konrtuksi Gardu Tiang, Yaitu Gardu
Distribusi Tenaga Listrik Tipe Terbuka ( Out-door ), dengan memakai kontruksi dua
tiang atau lebih. Tempat kedudukan Transformator sekurang kurangya 3 meter di atas
permukaan tanah. Dengan sistem proteksi di bagian atas dan Papan Hubung Bagi
Tegangan di bagian bawah untuk memudahkan kerja teknis dan pemeliharaan.
Umumnya konfigurasi Gardu Tiang yang dicatu dari SUTM adalah T section dengan
peralatan pengaman Pengaman Lebur Cut-Out (FCO) sebagai pengaman hubung singkat
transformator dengan elemen pelebur (pengaman lebur link type expulsion) dan
Lightning Arrester (LA) sebagai sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator
akibat surja petir.

Untuk Gardu Tiang pada sistem jaringan lingkaran terbuka (open-loop), seperti pada
sistem distribusi dengan saluran kabel bawah tanah, konfigurasi peralatan adalah π
section dimana transformator distribusi dapat di catu dari arah berbeda yaitu posisi
Incoming – Outgoing atau dapat sebaliknya.
Guna mengatasi faktor keterbatasan ruang pada Gardu Portal, maka digunakan
konfigurasi switching/proteksi yang sudah terakit ringkas sebagai RMU (Ring Main
Unit). Peralatan switching incoming-outgoing berupa Pemutus Beban atau LBS (Load
Break Switch) atau Pemutus Beban Otomatis (PBO) atau CB (Circuit Breaker) yang
bekerja secara manual (atau digerakkan dengan remote control).
Fault Indicator (dalam hal ini PMFD : Pole Mounted Fault Detector) perlu dipasang
pada section jaringan dan percabangan untuk memudahkan pencarian titik gangguan,
sehingga jaringan yang tidak mengalami gangguan dapat dipulihkan lebih cepat.
Komponen utama yang digunakan pada Gardu Portal :
a). Lightning Arrester (LA) = Berfungsi sebagai alat Proteksi atau pengaman Trafo
distribusi dari tegangan lebih akibat Surja Petir
b). Fused Cut Out (FCO) = Berfungsi sebagai proteksi atau pegaman lebur, Pada gardu
distribusi khususnya, FCO ini berfungsi sebagai alat pelindung Trafo dari Arus
hubungan Singkat dan sebagai alat untuk membebeskan sumber tegangan jika
dilakukan pemeliharaan.
c). Wiring gardu = Yaitu Berupa Pengawatan atau kawat Penghubung untuk
menghubungkan tegangan dari Jaringan SUTM, Lightning Arrester ( LA ), dan Fused
Cut Out ( FCO )ke Trafo Distribusi.
d). Tiang = dipergunakan untuk Gardu distribusi jenis ini bisa berupa Tiang Beton maupun
Tiang Besi, yang memiliki kekuatan kerja sekurang kurangnya 500 dAn dengan
panjang 11 atau 12 meter.
e). Trafo distribusi = Yaitu Komponen Utama dari gardu distribusi untuk menurunkan
tegangan dari Sisi Tegangan Menengah ( SUTM ) menjadi tegangan yang siap di pakai
oleh pelanggan.
f). Rangka gardu = Berfungsi untuk menempatkan Trafo distribusi dan komponen lainya
pada Tiang. Rangka Gardu ini biasanya sudah berupa satu Set lengkap.
g). Pipa jurusan = Berfungsi untuk menempatkan kabel naik atau kabel jurusan dari PHB-
TR ke jaringan SUTR di bagian atas.

Komponen Utama yang di set dalam Perangkat Hubung Bagi Tegangan Rendah
( PHB-TR ) yaitu sebagai berikut : Saklar utama, Rel Jurursan, NH-Fuse jurusan, kabel
jurusan dan kabel turun
2. Gardu Cantol
Gardu cantol ialah Gardu Distribusi Tipe Cantol yang,merupakan salah satu dari dua
Jenis Kontruksi Gardu Tiang. Yaitu Tipe Gardu Distribusi Tenaga Listrik dengan
Transformator, proteksi, dan Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah ( PHBTR ) di
cantokan atau dipasang langsung pada satu tiang yang memiliki kekuatan minimal 500
dAn.
Pada Gardu Distribusi tipe cantol, transformator yang terpasang adalah transformator
dengan daya ≤ 100 kVA Fase 3 atau Fase 1. Transformator terpasang adalah jenis CSP
(Completely Self Protected Transformer) yaitu peralatan switching dan proteksinya
sudah terpasang lengkap dalam tangki transformator. Perlengkapan perlindungan
transformator tambahan LA (Lightning Arrester) dipasang terpisah dengan Penghantar
pembumiannya yang dihubung langsung dengan badan transformator. Perlengkapan
Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) maksimum 2 jurusan dengan saklar pemisah
pada sisi masuk dan pengaman lebur (type NH, NT) sebagai pengaman jurusan. Semua
Bagian Konduktif Terbuka (BKT) dan Bagian Konduktif Ekstra (BKE) dihubungkan
dengan pembumian sisi Tegangan Rendah. Komponen utama dari gardu cantol :
a). Tiang = Berupa Tiang Beton maupun Tiang Besi, yang memiliki kekuatan kerja
sekurang kurangnya 500 dAn dengan panjang 11 atau 12 meter.
b). Lightning Arrester (LA) = Sebagai alat Proteksi atau pengaman Trafo distribusi
dari tegangan lebih akibat Surja Petir, khususnya pada gardu pasangan luar.
c). Trafes dudukan FCO dan Arerster = berfungsi untuk menempatkan FCO dan
Lightning Arrester.
d). Fused Cut Out (FCO dan CO) = berfungsi sebagai proteksi atau pegaman lebur,
Pada gardu distribusi khususnya, FCO ini berfungsi sebagai alat pelindung Trafo
dari Arus hubungan Singkat dan sebagai alat untuk membebeskan sumber
tegangan jika dilakukan pemeliharaan.
e). Wiring Gardu/ Pengawatan Gardu = Berupa Pengawatan atau kawat Penghubung
untuk menghubungkan tegangan dari Jaringan SUTM, Lightning Arrester ( LA ),
dan Fused Cut Out ( FCO )ke Trafo Distribusi.
f). Trafo Distribusi = yaitu Komponen Utama dari gardu distribusi untuk
menurunkan tegangan dari Sisi Tegangan Menengah ( SUTM ) menjadi
tegangan yang siap di pakai oleh pelanggan.
g). Dududkan Trafo = berfungsi untuk menempatkan Trafo distribusi pada Tiang.
Komponen utama dari Gardu Cantol yang terdapat dalam PHB-TR :
a). NH-Fuse = berfungsi untuk mengamankan Trafo Distribusi dari arus lebih yang
disebabkan karna hubungan singkat pada jaringan tegangan rendah ( SUTR )
maupun karna Beban lebih.
b). Rel Tembaga atau Rel Jurusan = berfungsi untuk menghubungkan tegangan dari
beberapa komponen pada PHB-TR.
c). KWH MTD = berfungsi untuk menghitung pemakaian beban Gardu.
d). Saklar utama
e). Kabel penghubung dari trafo ke phb-TR = penghubung dari Trafo ke PHB-TR
bisa berupa NYY atau NYFGBY
f). Trafo arus (CT) = berfungsi untuk mengukur kuat arus.
g). Kabel jurusan = Bisa berupa NYY atau NYFGBY dengan ukuran sesuai dengan
kebutuhan.
3. Gardu Beton
Definisi Gardu Beton atau Gardu Tembok merupakan Gardu yang seluruh komponen
utama instalasinya seperti Transformator dan Peralatan Proteksi terangkai di dalam
sebuah bangunan sipil yang di rancang di bangun dan di fungsikan dengan kontruksi
pasangan Batu Dan Beton. Kontuksi Bangunan Gardu ini bertujuan untuk memenuhi
persyaratan terbaik bagi sistem keamanan Ketenagalistrikan.
Gardu tentunya memiliki Standarisasi Kontruksi, khususnya pada Tata Letak atau
Lay-Out, yang tentunya juga bertujuan memenuhi standar keamanan ketenaga listrikan.

4. Gardu Kios
Gardu tipe ini adalah bangunan prefabricated terbuat dari konstruksi baja, fiberglass
atau kombinasinya, yang dapat dirangkai di lokasi rencana pembangunan gardu
distribusi. Terdapat beberapa jenis konstruksi, yaitu Kios Kompak, Kios Modular dan
Kios Bertingkat.
Gardu ini dibangun pada tempat-tempat yang tidak diperbolehkan membangun Gardu
Beton. Karena sifat mobilitasnya, maka kapasitas transformator distribusi yang
terpasang terbatas. Kapasitas maksimum adalah 400 kVA, dengan 4 jurusan Tegangan
Rendah. Khusus untuk Kios Kompak, seluruh instalasi komponen utama gardu sudah
dirangkai selengkapnya di pabrik, sehingga dapat langsung di angkut kelokasi dan
disambungkan pada sistem distribusi yang sudah ada untuk difungsikan sesuai
tujuannya.

5. Gardu Pelanggan Umum


Umumnya konfigurasi peralatan Gardu Pelanggan Umum adalah π section, sama
halnya seperti dengan Gardu Tiang yang dicatu dari SKTM. Berikut gambar bagan satu
garis konfugurasi π section gardu pelanggan umum.
Karena keterbatasan lokasi dan pertimbangan keandalan yang dibutuhkan, dapat saja
konfigurasi gardu berupa T section dengan catu daya disuplai PHB-TM gardu terdekat
yang sering disebut dengan Gardu Antena. Untuk tingkat keandalan yang dituntut lebih
dari Gardu Pelanggan Umum biasa, maka gardu dipasok oleh SKTM lebih dari satu
penyulang sehingga jumlah saklar hubung lebih dari satu dan dapat digerakan secara
Otomatis (ACOS : Automatic Change Over Switch) atau secara remote control.

6. Gardu Pelanggan Khusus


Gardu ini dirancang dan dibangun untuk sambungan tenaga listrik bagi pelanggan
berdaya besar. Selain komponen utama peralatan hubung dan proteksi, gardu ini di
lengkapi dengan alat-alat ukur yang dipersyaratkan. Untuk pelanggan dengan daya lebih
dari 197 kVA, komponen utama gardu distribusi adalah peralatan PHB-TM, proteksi
dan pengukuran Tegangan Menengah.
Transformator penurun tegangan berada di sisi pelanggan atau diluar area kepemilikan
dan tanggung jawab PT PLN (Persero). Pada umumnya, Gardu Pelanggan Khusus ini
dapat juga dilengkapi dengan transformator untuk melayani pelanggan umum.
Berikut gambar bagan satu garis gardu pelanggan khusus

Keterangan :
TP = Pengaman Transformator
PMB = Pemutus Beban – LBS
PT = Trafo Tegangan
PMT = Pembatas Beban Pelanggan
SP = Sambungan Pelanggan
7. Gardu Hubung
Gardu Hubung disingkat GH atau Switching Subtation adalah gardu yang berfungsi
sebagai sarana manuver pengendali beban listrik jika terjadi gangguan aliran listrik,
program pelaksanaan pemeliharaan atau untuk maksud mempertahankan kountinuitas
pelayanan.
Isi dari instalasi Gardu Hubung adalah rangkaian saklar beban (Load Break switch –
LBS), dan atau pemutus tenaga yang terhubung paralel. Gardu Hubung juga dapat
dilengkapi sarana pemutus tenaga pembatas beban pelanggan khusus Tegangan
Menengah. Konstruksi Gardu Hubung sama dengan Gardu Distribusi tipe beton. Pada
ruang dalam Gardu Hubung dapat dilengkapi dengan ruang untuk Gardu Distribusi yang
terpisah dan ruang untuk sarana pelayanan kontrol jarak jauh. Ruang untuk sarana
pelayanan kontrol jarak jauh dapat berada pada ruang yang sama dengan ruang Gardu
Hubung, namun terpisah dengan ruang Gardu Distribusinya.
Berdasarkan kebutuhannya Gardu Hubung dibagi menjadi:
• Gardu Hubung untuk 7 buah sel kubikel.
• Gardu Hubung untuk ( 7 + 7 ) buah sel kubikel.
• Gardu Hubung untuk ( 7 + 7 +7 + 7 ) buah sel kubikel.
Pengunaan kelompok – kelompok sel tersebut bergantung atas sistem yang digunakan
pada suatu daerah operasional, misalnya Spindel, Spotload, Fork, Bunga, dan lain – lain.
Spesifikasi teknis sel – sel kubikel Gardu Hubung sama dengan spesifikasi teknis Gardu
Distribusi, kecuali kemungkinan kemampuan Arus Nominalnya yang bisa berbeda.
BAB III

PENUTUP

Gardu distribusi adalah suatu tempat/bangunan instalasi listrik yang di dalamnya


terdapat alat-alat pemutus, penghubung, pengaman dan trafo distribusi untuk
mendistribusikan tenaga listrik sesuai dengan kebutuhan tegangan konsumen.

Ada bermacam macam jenis gardu distribusi secara garis besar dapat dibagi atas jenis
pemasangan, jenis konstruksi dan jenis penggunaan. Gardu distribusi berguna untuk
mengubah tegangan menengan yaitu 20 kV menjadi tegangan rending yaitu 380/220 V, agar
dapat digunakan oleh konsumen. Dan konstruksi sebuah gardu distribusi dirancang
berdasarkan biaya, tujuan dan juga peraaturan dari daerah yang akan dipasang gardu
distribusi.
DAFTAR PUSTAKA

PT PLN (PERSERO). 2010. BUKU 4 STANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI


DAN GARDU HUBUNG TENAGA LISTRIK.

Sinongka, Noldi. 2016. Pemeliharaan Gardu Distribusi

Suhada, Mukhlis. 2013. LAPORAN KERJA PRAKTEK STUDY PEMELIHARAAN


GARDU DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) WIL-SU AREA
RANTAUPRAPAT RAYON AEK KOTA BARU.

Anda mungkin juga menyukai