Anda di halaman 1dari 2

Nama : Abdul Aziz

NIM : 2007113726
Mata Kuliah : Pembangkit Energi Listrik
Tugas 1. Proses Pembangkitan dan Penyediaan Tenaga Listrik
Sistem Pembangkit listrik merupakan gabungan dari beberapa komponen kelistrikan
yang bekerja sama untuk menghasilkan tenaga listrik seperti pembangkit, transmisi, distribusi
dan beban yang saling beroperasi untuk dapat memenuhi kebutuhan listrik konsumen.

Proses pembangkit listrik merupakan serangkaian langkah untuk mengubah energi


potensial menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Ada
beberapa jenis pembangkit listrik yang umum digunakan, di antaranya:
a). Pembangkit Listrik Tenaga Air
b). Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
c). Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
d). Pembangkit Listrik Tenaga Surya
e). Pembangkit Listrik Tenaga Uap
f). Pembangkit Listrik Tenaga Gas
g). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
h). Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Karakteristik pembangkit berbeda-beda sehingga dalam pengoperasiannya harus
disesuaikan dengan kepentingan dan keadaan wilayah tempat pembangkit. Sistem pembangkit
dapat digolongkan dari sistem prinsip kerja dan energi yang digunakan. komponen utama dari
suatu sistem pembangkit:
1. Motor penggerak mula berfungsi untuk menghasilkan energi gerak awal yang dapat
berupa putaran poros yang digunakan untuk starting generator.
2. Generator berfungsi mengubah putaran dari motor untuk dapat menghasilkan energi
listrik yang digunakan untuk konsumen.
3. Gardu induk berfungsi untuk pengaturan pengiriman energy listrik dan untuk penyesuaian
level tegangan.
Setelah listrik dihasilkan yang sebesar 6-24 kV, langkah selanjutnya adalah
mentransmisikan listrik tersebut ke lokasi yang membutuhkan. Sebelum ditransmisikan listrik
disimpan dalam gardu induk dinaikkan tegangannya dengan transfomator step-up menjadi 70
kV, 150kV untuk tegangan tinggi dan 500kV untuk tegangan ekstra tinggi. Kegunaan
menaikkan tegangan ialah agar mengurangi rugi-rugi tegangan, dikarnakan jarak saluran
transmisi pasti sangat jauh sehingga untuk meminimalisir rugi tersebut dilakukan penaikan
tegangan tersebut.
Sistem transmisi adalah listrik yang menghubungkan pembangkit listrik dengan jaringan
distribusi yang lebih besar dan mencakup wilayah yang lebih luas, seperti negara atau bahkan
benua. Ada 3 jenis saluran transmisi, yaitu:
 Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), menggunakan kawat telanjang & bertegangan
nominal antara 70 kV s/d 150 kV
 Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), bertegangan antara150 s/d 750 kV.
 Saluran Udara Tegangan Ultra Tinggi (SUTUT), Tegangannya diatas (> 750 kV)
Pada gardu induk terdapat beberaoa komponen penting yaitu transfomator daya, neutral
grounding resistance (NGR), circuit breaker (CB), disconnecting switch (DS), lightning
arrester (LA), current transformator (CT), potential transformer (PT), trafo pemakaiaan sendiri
(TPS), dan rel (Busbar).
Komponen utama transmisi:
 Menara/Tiang Transmisi, ialah bangunan penopang sal transmisi, Fungsinya: menara
dukung, menara sudut, menara ujung, menara percabangan dan menara transposisi.
 Isolator, terbuat dari solator yang bahan jenis porselin atau gelas, menurut penggunaan &
konstruksinya ada Isolator jenis pasak, Isolator jenis pos-saluran, Isolator gantung
 Kawat Penghantar (Conductor), sifat yang harus dipunyai kawat penghantar adalah
memiliki konduktivitas listrik yang baik dan tahan panas yang tinggi. Kawat penghantar
yang digunakan adalah kawat telanjang (bare wire), jenis kawat ACSR (Aluminium
Conductor Steel Reinforced) ialah kawat dengan inti serat baja ditengah yang dikelilingi
oleh lapisan serat aluminium
 Kawat Tanah (Ground wire), untuk melindungi kawat penghantar terhadap sambaran
petir, biasanya dipakai kawat baja (steel wires) karena lebih murah.
Sesudah ditransmisi, listrik menuju ke gardu induk transmisi dan gardu induk distribusi
yang terdapat transfomator step-down yang mengubah ke tegangan 20kV/ 13kV. Secara garis
besar gardu distribusi dibedakan atas :
a. Jenis pemasangannya :
a). Gardu pasang luar : Gardu Portal, Gardu Cantol
b). Gardu pasang dalam : Gardu Beton, Gardu Kios
b. Jenis konstruksinya :
a). Gardu Beton (bangunan sipil : batu, beton)
b). Gardu Tiang : Gardu Portal dan Gardu Cantol
c). Gardu Kios
c. Jenis penggunaannya :
a). Gardu Pelanggan Umum
b). Gardu Pelanggan Khusus

Dari gardu distribusi, listrik kemudian dikirim menuju travo-travo distribusi pada tiang-
tiang listrik yang biasa kita lihat di pinggir jalan-jalan umum. Pada travo distribusi, tegangan
20 kV tersebut diturunkan lagi menjadi 380 Volt. Tegangan 380 Volt yang telah diturunkan
pada travo distribusi tersebut kemudian didistribusikan ke rumah-rumah pelanggan atau rumah
kita. Beberapa pelanggan menggunakan tegangan 380 Volt (3 phase) dan sebagiannya lagi
menggunakan tegangan 220 Volt (1 phase). Setelah listrik didistribusikan ke konsumen, maka
listrik dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penerangan, penggunaan alat-alat
elektronik, dan sistem pemanas dan pendingin.

Anda mungkin juga menyukai