Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM SOFTWARE APLIKASI DISTRIBUSI

KOORDINASI PROTEKSI

Disusun oleh :
Mohammad Ridha Suryadharma
3.39.19.0.19
LT-3E

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2021
I. Tujuan
a. Mengetahui dasar pemilihan rating current transformer.
b. Mengetahui dasar pemilihan relay (overcurrent relay).
c. Mengetahui star view analysis.

II. Dasar Teori


Berkembangnya teknologi saat ini, ketersediaan energi listrik harus terpenuhi
dengan sangat baik. Karena telah kita ketahui bahwasannya hampir semua kegiatan
manusia membutuhkan energi listrik. Untuk memenuhi keandalan ketersediaan dan
penyaluran energi listrik, kebutuhan sistem proteksi yang memadai sangat mutlak
diperlukan. Fungsi peralatan sistem proteksi adalah untuk mengidentifikasi gangguan dan
memisahkan bagian jaringan yang terganggu dari bagian lain yang masih dalam keadaan
normal serta sekaligus mengamankan bagian ini dari kerusakan yang dapat menyebabkan
kerugian yang lebih besar.
Over Current Relay (OCR) adalah relay pengaman arus lebih yang bekerja karena
adanya besaran arus dan terpasang pada Jaringan Tegangan Tinggi, Tegangan menengah
juga pada pengaman Transformator tenaga. Relay ini berfungsi untuk mengamankan
peralatan listrik akibat adanya gangguan phasa-phasa untuk OCR dan gangguan phasa-
tanah untuk. OCR adalah suatu relay yang bekerja berdasarkan adanya kenaikan arus yang
melewatinya. Fungsi OCR adalah untuk mengamankan peralatan terhadap gangguan
hubung singkat antar phasa, hubung singkat satu phasa ketanah dan dapat digunakan
sebagai pengaman beban lebih. OCR digunakan sebagai pengaman utama pada jaringan
distribusi, pengaman cadangan generator, transformator daya dan saluran transmisi.
Transformator Arus adalah peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran
besaran arus pada instalasi tenaga listrik disisi primer (Tegangan Ekstra Tinggi, Tegangan
Tinggi dan Tegangan Menengah), yang berskala besar dengan melakukan transformasi dari
besaran arus yang besar menjadi besaran arus yang kecil secara akurat dan teliti untuk
keperluan pengukuran dan proteksi.

Gambar 1. Transformator arus

III. Data Hasil


Gambar 2. load flow analysis

Gambar 3. Gangguan pada bus 0%

Gambar 4. Gangguan pada bus 25%


Gambar 5. Gangguan pada bus 50%

Gambar 6. Gangguan pada bus 75%

Gambar 7. Gangguan pada bus 100%


Gambar 8. Grafik star view analysis

IV. Analisis Data


Gambar load flow analysis menunjukkan arus yang mengalir pada saluran saat
keadaan normal. Terlihat bahwa arus yang mengalir adalah 164,9 A, Maka untuk setting
current transformer digunakan perbandingan 200 : 5 atau 200 A pada kumparan primer
dan 5 A pada kumparan sekunder. Hal ini karena nilai arus pada kumparan primer dipilih
sedekat mungkin dengan arus yang mengalir agar mengurangi rugi-rugi yang ditimbulkan
oleh transformator.

Gambar 8. Rasio current transformer


Pemilihan relay didasarkan pada merek dan model yang mampu mendeteksi arus
lebih atau overcurrent. Untuk itu dipilih relay model P126 dari ALSTOM. Setting relay
dapat dilihat pada gambar di bawah.

Gambar 9. Setting OCR

OCR di-setting saat arus pada kumparan primer bernilai 170 A. Hal ini dikarenakan
pada keadaan normal arus maksimal yang mengalir adalah 164,9 A, yang berarti bahwa
saat arus berada pada nilai 170 A dapat disimpulkan bahwa sedang terjadi gangguan pada
sistem. Dari perbandingan rasio CT yaitu 200 : 5, maka arus yang mengalir pada kumparan
sekunder sebesar 4,5 A. Saat arus pada kumparan sekunder terbaca 4,5 A inilah saat OCR
akan bekerja memerintahkan CB (circuit breaker) untuk memutus saluran.
Gambar star view menunjukkan grafik antara besar arus dengan waktu pemutusan
CB. Grafik Relay2 –OL menunjukkan waktu pemutusan saat terjadi overload, semakin
tinggi arus yang mengalir maka akan semakin cepat waktu pemutusannya. Grafik Relay2
– P50 menunjukkan waktu pemutusan saat terjadi arus hubung singkat yang terjadi secara
instan (instantaneous). Grafik Relay2 - P51 menunjukkan waktu pemutusan saat terjadi
overcurrent, semakin tinggi arus yang mengalir maka semakin cepat waktu pemutusan
yang dilakukan relay terhadap CB.

V. Kesimpulan
a. Pemilihan rasio current transformer didasarkan pada nilai arus yang mengalir saat
keadaan normal, pemilihan rasio juga dibuat sedekat mungkin namun tetap di atas
dari nilai arus saat keadaan normal.
b. Pemilihan dan setting waktu mulai bekerjanya OCR ditentukan dari nilai arus yang
mengalir pada kumparan sekunder CT, saat arus pada kumparan primer CT telah
memenuhi atau melebihi arus yang telah ditentukan maka OCR akan bekerja dan
CB akan trip.
c. Waktu pemutusan oleh relay terhadap CB bergantung pada besar arus yang
mengalir pada saluran, semakin tinggi arus yang mengalir semakin cepat waktu
pemutusan yang dilakukan.

Daftar Pustaka
Tambunan, Juara Mangapul. "PENGUJIAN RUTIN TRAFO ARUS 24 KV DI
LABORATORIUM HUBUNG SINGKAT PT. PLN (PERSERO) PUSLITBANG
KETENAGALISTRIKAN." JURNAL ILMIAH SUTET 8.1 (2018): 34-43.
Kustanto, Hermawan Yuli, Muhammad Suyanto, and Slamet Hani. "Analisis OCR (Over Current
Relay) dan GFR (Ground Fault Relay) Pada Transformator Daya 1 (60 MVA) Gardu Induk Bantul
150 Kv Menggunakan Program Etap." Jurnal Elektrikal 1.1 (2014): 58-68.

Anda mungkin juga menyukai