TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP PENYETELAN RELE OCR/GFR
PROPOSAL SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
SAUT PAIAN NIM : 2010-11-205 KONSENTRASI TENAGA LISTRIK
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA STRATA SATU TEKNIK ELEKTRO JAKARTA, 2014
PENGAJUAN Proposal Skripsi Dengan Judul
PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR PADA BUS TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP PENYETELAN RELE OCR/GFR
DISUSUN OLEH : SAUT PAIAN NIM : 2010-11-205
Diajukan untuk memenuhi persyaratan pada kurikulum pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) pada
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN
Jakarta, 14 Maret 2014 Disetujui, Mengetahui,
Ir. Djoko Susanto, MT Ir. Sampurno SP, MT Ketua Jurusan Teknik Elektro Pembimbing Seminar
ABSTRAK
Dalam menyalurkan daya listrik, PLN harus memenuhi nilai tegangan nominal yang sesuai dengan standar. Nilai tegangan nominal suatu sistem adalah besarnya tegangan yang diterapkan pada sistem, sehingga mutu tegangan operasi mengacu pada tegangan nominal tersebut. Dalam hal ini jaringan distribusi tegangan menengah menggunakan tegangan nominal 20kV. Sistem tegangan menengah yang terlalu panjang, pembebanan yang tinggi dan peralatan membuat nilai tegangan pada ujung jaringan menjadi rendah Pemasangan peralatan kapasitor seri dan paralel pada jaringan distribusi mengakibatkan losses akibat aliran daya reaktif pada saluran dapat dikurangi, sehingga kebutuhan arus menurun dan tegangan mengalami kenaikan. Pemasangan peralatan kapasitor seri atau paralel juga akan mempengaruhi perhitungan hubung singkat serta penyetelan rele OCR (Over Current Relay) dan GFR (Ground Fault Relay). Over Current Relay (rele arus lebih) dan Ground Fault Relay (rele gangguan tanah) akan bekerja jika arus yang mengalir melebihi arus penyetelannya. Dalam skripsi ini akan membahas mengenai pengaruh kapasitor pada bus tegangan menengah 20kV terhadap penyetelan rele OCR/GFR.
Kata kunci : pemasangan kapasitor, penyetelan OCR GFR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pemasangan peralatan kapasitor seri atau paralel juga akan mempengaruhi perhitungan hubung singkat serta penyetelan rele OCR (Over Current Relay) dan GFR (Ground Fault Relay). Over Current Relay (rele arus lebih) dan Ground Fault Relay (rele gangguan tanah) akan bekerja jika arus yang mengalir melebihi arus penyetelannya. Namun, ada kalanya rele gagal bekerja memisahkan bagian yang terganggu. Oleh karena itu, rele dilengkapi dengan pengaman cadangan disamping pengaman utamanya. Sistem pengaman berfungsi untuk mendeteksi adanya gangguan, memisahkan bagian yang terganggu, memberitahu akan adanya gangguan serta memberi informasi titik gangguan. Sistem pengaman terdiri dari rele yang akan memberikan sinyal pada pemutus tenaga (PMT) untuk trip jika terjadi gangguan. Setelan OCR dan GFR dihitung berdasarkan arus beban yang mengalir pada penyulang dan incoming trafo. Pemasangan peralatan kapasitor seri dan paralel pada jaringan distribusi yang mengakibatkan losses akibat aliran daya reaktif pada saluran dapat dikurangi, sehingga kebutuhan arus beban menurun dan tegangan mengalami kenaikan. Hal ini dapat menjadi penyebab adanya pengaruh pemasangan kapasitor terhadap rele OCR GFR tersebut.
1.2 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini untuk : 1. Memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah skripsi dalam jenjang Strata-1(S1) pada jurusan Teknik Elektro dan juga dengan skripsi ini dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat pada perkuliahan. 2. Mengetahui penyetelan rele pada bus tegangan menengah 20kV. 3. Menentukan pengaruh pemasangan kapasitor pada bus tegangan menengah terhadap penyetelan rele OCR GFR.
1.3 MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Hasil pembahasan bisa menjadi bahan referensi dan bahan pertimbangan mengenai pengaruh pemasangan kapasitor pada bus tegangan menengah terhadap penyetelan rele OCR GFR. 2. Untuk mengetahui pengaruh pemasangan kapasitor pada bus tegangan menengah 20 kV baik pemasangan kapasitor seri maupun kapasitor paralel terhadap rele OCR GFR sebagai pengaman pada sistem tersebut.
1.4 RUMUSAN MASALAH Dalam hal ini terdapat pokok permasalahan yang perlu dibahas antara lain : 1. Bagaimana penyetelan rele OCR GFR pada bus tegangan menengah 20kV? 2. Bagaimana pemasangan kapasitor dilakukan pada bus tegangan menengah 20 KV? 3. Apa pengaruh pemasangan kapasitor pada bus tegangan menengah terhadap rele OCR GFR? 1.5 BATASAN MASALAH Pada skripsi ini, permasalahan yang akan dbahas dibatasi sebagai berikut: 1. Pengaruh pemasangan kapasitor seri atau paralel terhadap rele OCR GFR. 2. Penyetelan OCR GFR hanya pada satu penyulang.. 3. Gangguan pada perhitungan arus hubung singkat paga gangguan satu fasa ke tanah. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Bab satu membahas mengenai latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, dan sistematika penulisan. Bab dua membahas mengenai pemasangan kapasitor pada sistem tegangan menengah. Bab tiga membahas mengenai pengaruh pemasangan kapasitor pada bus 20kV terhadap penyetelan rele OCR GFR. Bab empat membahas mengenai aplikasi pengaruh pemasangan kapasitor pada bus 20kV di GI dengan simulasi terhadap rele OCR GFR. Bab lima merupakan kesimpulan dari skripsi ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA (PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR PADA BUS TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP PENYETELAN RELE OCR/GFR) 1.1 PEMASANGAN KAPASITOR PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH Sistem tegangan menengah yang terlalu panjang, pembebanan yang tinggi dan peralatan membuat nilai tegangan pada ujung jaringan menjadi rendah. Pemasangan kapasitor pada jaringan distribusi mengakibatkan losses akibat aliran daya reaktif pada saluran dapat dikurangi sehingga kebutuhan arus menurun dan tegangan mengalami kenaikan. Penggunaan kapasitor pada jaringan dibedakan menjadi dua, yaitu menggunakan kapasitor seri dan kapasitor paralel (kapasitor shunt). Dalam kapasitor seri daya reaktif sebanding dengan kuadrat arus beban, sedang pada kapasitor paralel sebanding dengan kuadrat tegangan. 1.1.1 PEMASANGAN KAPASITOR SERI Kapasitor seri dihubungkan secara seri dengan saluran untuk mengkompensasi reaktansi induktif saluran. Pada dasarnya pemakaian kapasitor seri untuk memperbaiki tegangan pada jaringan tenaga listrik adalah berusaha mengurangi susut tegangan dengan cara mengkompensir komponen induktif yang terjadi pada jaringan tersebut. Kapasitor seri tidak digunakan secara luas dalam saluran distribusi , karena adanya berbagai permasalahan (resonansi distribusi, resonansi fero dalam transformator dan resonansi subsinkron selama starting motor) dan sistem yang lebih komplek. Biaya pemasangan kapasitor seri lebih mahal daripada biaya pemasangan kapasitor paralel, dan biasanya kapasitor seri dirancang dengan kapasitas yang lebih besar dengan tujuan untuk mengantisipasi perkembangan beban pada masa mendatang. 1.1.2 PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT (PARALEL) Kapasitor shunt adalah kapasitor yang dipasang secara paralel dengan beban dan secara intensip digunakan pada sistem distribusi. Kapasitor shunt mencatu daya reaktif atau arus yang menentang komponen arus beban induktif. Kapasitor shunt yang dipasang pada jaringan akan memperbaiki tegangan pada titik dimana kapasitor tersebut dipasang menuju kearah sisi sumber tegangan. Kapasitor menggambarkan adanya arus yang mendahului tegangan dan arus ini mengalir melalui reaktansi seri pada jaringan yang mengakibatkan adanya kenaikan tegangan pada titik pemasangan yang besarnya sama dengan raktansi jaringan dikalikan arus kapasitor.
1.2 PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR PADA BUS 20 KV TERHADAP PENYETELAN RELE OCR GFR 1.2.1 PERHITUNGAN ARUS HUBUNG SINGKAT Hubung singkat dapat terjadi pada suatu sistem tenaga listrik. Perhitungan arus hubung singkat (short circuit) mesti dilakukan untuk : 1. Menentukan besarnya arus hubungan singkat yang dapat timbul pada suatu jaringan sehingga kita dapat menetukan rating ketahanan peralatan yang akan dipasang/terpasang pada sistim tersebut (short circuit withstand ratings) 2. Mengidentifikasi potensi masalah dan kelemahan pada suatu sistem sehingga membantu dalam perencanaan sebuah sistem. 3. Menentukan basis proteksi untuk pengaturan koordinasi poroteksi pada sistem tenaga listrik tersebut.
Selama terjadi gangguan, tegangan tiga fasa menjadi tidak seimbang dan mempengaruhi suplai ke sirkuit tiga fasa yang berdekatan. Arus gangguan yang besar dapat merusak tidak hanya peralatan yang terganggu, tetapi juga instalasi yang dilalui arus gangguan. Gangguan dalam peralatan yang penting dapat mempengaruhi stabilitas sistem tenaga listrik. Jenis jenis gangguan hubung singkat yaitu : 1. Gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah 2. Gangguan hubung singkat dua fasa 3. Gangguan hubung singkat dua fasa ke tanah 4. Gangguan hubung singkat tiga fasa 5. Gangguan hubung singkat tiga fasa ke tanah
1.2.2 PENYETELAN RELE OCR GFR Relay adalah penggunaan pengaman pemutus daya untuk kerja otomatis perlu dilengkapi dengan peralatan tambahan yang dapat mendeteksi perubahan keadaan yang terjadi pada rangkaian. Peralatan tersebut berupa gulungan yang diberi daya dari sumber DC melalui saklar yang dioperasikan dengan peralatan khusus yang disertai rele (relay). Relay merupakan suatu peralatan yang dilengkapi dengan kontak-kontak yang mampu merubah rangkaian lain. Oleh karena itu pemutus tenaga yang dilengkapi dengan relai digunakan sebagai peralatan perlindungan suatu sistem tenaga dari kemungkinan kerusakan yang diakibatkan oleh gangguan. Relay arus lebih (OCR) memproteksi instalasi listrik terhadap gangguan antar fasa.Sedangkan untuk memproteksi terhadap gangguan fasa ke tanah digunakan relay Arus Gangguan tanah atau Ground Fault Relay (GFR). Prinsip kerja GFR sama dengan OCR, yang membedakan hanyalah pada fungsi dan elemen sensor arus. OCR biasanya memiliki 2 atau 3 sensor arus (untuk 2 atau 3 fasa) sedangkan GFR hanya memiliki satu sensor arus (satu fasa). Waktu kerja relay OCR maupun GFR tergantung nilai setting dan karakteristik waktunya, elemen tunda waktu pada relay ini ada 2, yaitu elemen low set dan elemen high set. Elemen low set bekerja ketika terjadi gangguan dengan arus hubung singkat yang relative kecil, sedangkan elemen high set bekerja ketika terjadi gangguan dengan arus hubung singkat yang cukup besar. Relay OCR dan GFR dipasang sebagai alat proteksi motor, trafo, penghantar transmisi dan penyulang.
BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang dipergunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur Mengambil bahan dari buku-buku referensi, jurnal, majalah dan sumber literatur yang berhubungan dengan skripsi ini. 2. Studi Bimbingan dan Diskusi Diskusi berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak jurusan Teknik Elektro STT-PLN mengenai masalah-masalah yang timbul selama penulisan skripsi ini berlangsung. Dapat juga dilakukan dengan para pakar seperti staf pengajar di STT PLN, tenaga kerja ahli dan lain lain. 3. Studi Lapangan
DAFTAR PUSTAKA
1. Hasan Basri,Ir: Sistem Distribusi Daya Listrik, ISTN, Jakarta, 1997 2. Djiteng Marsudi,Ir: Operasi Sistem Tenaga Listrik, ISTN, Jakarta, 1990 3. Dugan, R.C., 2003. Electrical Power System Quality: Second Edition, New York : Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited.
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
Judul Skripsi : PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR PADA BUS TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP PENYETELAN RELE OCR/GFR Identitas Mahasiswa : a. Nama Mahasiswa : Saut Paian b. NIM : 2010-11-205 c. Jurusan : S1 Teknik Elektro d. No. HP : 085 782 520 234 e. Email : sautpsimarmata@yahoo.com Jangka waktu penelitian a. Mulai Tanggal : 10 Maret 2014 b. Selesai Tanggal : 14 Juli 2014 c. Lokasi Penelitian : Gardu Induk Mampang Lokasi Penelitian : Jalan Kuningan Barat 01, Mampang Prapatan Jakarta Selatan Dosen Pembimbing : Ir. Sampurno SP, MT
Mengetahui, Jakarta, 14 Maret 2014 Dosen PA Mahasiswa
Penentuan Kapasitas Daya Reaktif Dan Lokasi Penempatan Kapasitor Yang Optimal Pada Jaringan Distribusi Penyulang Rijali Kota Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy