Page 1
Abstract
In distribution system 20 kV at PT. PLN (persero) of Perawang got under voltage
drop and power losses that large enough on voltage 16,946 kV. In 2012, the electric energy
needs in Perawang was not served from the substation of Garuda Sakti, but it was served by
PLTD Teluk Lembu, and PT Indah Kiat Pulp Paper. The Feeders load of OGF 5 in
Perawang was maneuvered with purpose was to reduce tthe Inductive load which was used.
However the OGFs load 5 of Perawang was maneuvered, but it still got a voltage
drop less than 18 kV. This happened due to the channel length of Garuda Sakti main
substation to Minas substation was remotely connected along 84.13 km/s. To overcome the
voltage drop, there were some cases that attentioned such as the capasitor instalation,
reconfiguration (moving load), Express feeder installation, addition the new power station,
changing the wares, and addition the substation circuit.
By installing the capasitor bank of power losses and voltage drop occured could be
minimalized, and power factor (leading) could be fixed, so the eminency of OGF 5
distribution system assured in tolerance that suggested by PLN party (Maximum +5% and
Minimum -10%).
Pertaining to the calculation of existing conditions, it was obtained the receiving
voltage at travo (MN 005) dropping was 17,422 kV, and the power losses active was 384
kW, the power losses reactive was 670 kVAR, whereas after adding the capasitor 1.200 kVAR
about 1 unit the power losses was 71 kW and the power losses reactive was 133 kVAr. The
receiving voltage at travo MN 005 increased 18,427 kV.
Keywords: Distribution system, Power Loss, and Voltage Drop
1. Pendahuluan
Dalam menyalurkan daya listrik ke
konsumen di perlukan suatu jaringan
tenaga listrik. Sistem jaringan ini terdiri
dari jaringan transmisi (Sistem Tegangan
Extra Tinggi dan Tegangan Tinggi) dan
jaringan distribusi (Sistem Tegangan
Menengah dan Tegangan Rendah). dalam
sistem distribusi, pokok permasalahan
tegangan muncul karena konsumen
memakai peralatan yang besarnya sudah di
tentukan. Jika tegangan sistem terlalu
tinggi/rendah sehingga melewati batas-
Page 2
2. Landasan Teori
2.1 Sistem Distribusi
Pada dasarnya jaringan distribusi mirip
dengan jaringan transmisi, yaitu jaringan
pada sistem tenaga listrik yang berfungsi
menyalurkan energi Listrik melalui
konduktor-konduktor
(kabel),
yang
membedakan hanyalah bahwa jaringan
distribusi adalah jaringan transmisi energi
listrik lebih ke hilir (konsumen), dimana
tegangannya telah diturunkan oleh
transformator penurun tegangan hingga
mencapai tegangan menengah.
Sistem distribusi berfungsi untuk
menyalurkan dan mendistribusikan tenaga
listrik dari gardu induk ke pusat-pusat
beban (gardu distribusi) atau konsumen.
Penyaluranan pendistribusian tenaga listrik
ini dilakukan dengan menggunakan
jaringan atau juga disebut penyulang
distribusi
Setiap gardu induk sesungguhnya
merupakan pusat beban untuk suatu daerah
pelanggan tertentu, bebannya berubahubah sepanjang waktu sehingga daya yang
dibangkitkan dalam pusat-pusat listrik
harus selalu berubah. Perubahan daya di
2.2 Daya
Secara umum, pengertian daya adalah
energi (W) yang dikeluarkan untuk
melakukan usaha. dalam sistem listrik,
daya merupakan jumlah energi listrik yang
digunakan untuk melakukan usaha. Daya
listrik biasanya dinyatakan dalam satuan
Watt atau Horse power (HP), Horse power
merupakan satuan daya listrik dimana 1
HP setara 746 Watt. sedangkan Watt
merupakan unit daya listrik dimana 1 watt
memiliki daya setara dengan daya yang
dihasilkan oleh perkalian arus 1 Ampere
dan tegangan 1 Volt.
Daya Dinyatakan dalam P, Tegangan
dinyatakan dalam V dan arus dinyatakan
dalam I, sehingga besarnya daya
dinyatakan:
P=V . I . cos
(2.1)
Page 3
Watt
2.3 Faktor Daya
Istilah faktor daya atau Power Faktor
(pf) atau cos phi merupakan istilah yang
sering sekali dipakai dibidang-bidang yang
berkaitan
dengan
pembangkit
dan
penyaluran energi listrik. Faktor daya
merupakan istilah penting, tidak hanya
bagi penyedia layanan listrik, namun juga
bagi konsumen listrik terutama konsumen
industri. Untuk memperbaiki faktor daya
misalnya faktor daya jelek dibawah 0,8
perlu dipasang kapasitor statis yang
terhubung paralel dengan beban. dengan
pemasangan kapasitor tersebut, disamping
memperbaiki faktor daya sekaligus
memperbaiki pengaturan tegangan dan
menaikan penyaluran daya.
Vk
Vt
1.
2.
Transformator distribusi
3.
Penyulang
rendah
4.
Sambungan rumah
5.
Instalasi rumah
jaringan
tegangan
(2.3)
Keterangan :
V
Volt
I
Page 4
Reaktansi Ohm
(2.4)
Keterangan :
Vs
Vr
I 2 . X Watt
(I . R ) +(I . X )
.R Watt
(2..5)
2
Keterangan :
P
2.5 Kapasitor
Untuk mengurangi rugi-rugi daya dapat
dilakukan dengan cara mengkompensasi
daya reaktif atau memberikan sumber daya
reaktif tambahan pada sisi beban. Ada
beberapa jenis sumber daya reaktif yang
dapat digunakan sebagai kompensasi daya
reaktif diantaranya dengan menggunakan
kapasitor.
2.6 Lokasi Optimum Kapasitor
Penempatan Distribusi
Untuk mendapatkan tegangan yang
lebih baik, dipasang kapasitor dengan
kapasitas tertentu dengan penempatan pada
beberapa lokasi disaluran, sehingga akan
diketahui lokasi penempatan kapasitor
yang paling tepat. Akan tetapi dari sisi
tinjauan teknis, posisi kapasitor sebaiknya
ditempatkan sedekat mungkin dengan
beban karena :
1. Tegangan yang di naikkan berada
dekat
dengan
beban
sehingga
memberikan untuk kerja yang lebih
baik.
2.
3.
X 1= 1
2i1
k l
2n
(2.10)
Keterangan
i
k faktor kompensasi
n jumlah kapasitor
l
3. Metoda Penelitian
3.1 Langkah langkah dan Metoda
Pembahasan
Langkahlangkah dan metode
pembahasan dalam penyelesaian masalah
tugas akhir ini adalah :
1.
Page 6
151,6 Amp
I R+ I S+ I T
3
I MN 004 =
193,2+221,5+203
3
V 2 I 2
V1
I MN 004 =
380 151,6
20000
2,88 Amp
205,90 Amp
Selanjutnya arus beban pada sisi
20 kV dapat pula dihitung dengan cara
sebagai berikut :
I MN 005 =
V 2 I2
V1
I MN 005 =
380 205,90
20000
3,91 Amp
150,3+176+ 128,5
3
Page 7
11,72 Amp
Saluran percabangan :
1,45 Amp
19.497,76Volt
atau
19,497 kV
1,55 Amp
111.887,44Watt
atau
111,887 kW
Sumiharjo Fans Crystian Marbun (091000720201084)
Page 8
25,84
tan 2=0,48
Maka :
Q1= S 2P2
56.900,362kW (0,880,48)
50.181,403 kVAr
56.900,362kW 0,4
22.760,144 kVAr
Q2=P tan 2
K=
kVAr Cap
kVAr total
27.312,173 kVAr
Maka, daya reaktif yang dibutuhkan
kapasitor adalah:
K=
22.760,144 kVAr
50.072,318 kVAr
K=0,45
Qc =Q1Q2
kVAr=0,45 kVArcapacitor
50.181,403 kVAr27.312,173kVAr
22.869,23 kVAr
Sedangkan daya Reaktif yang
dikompensasi oleh kapasitor adalah :
P=56.900,362 kW
cos 1=0,75
0
41,40
tan 1=0,88
833,643 kVAr
N=
833,643 kVAr
1.200
kapasitor)
Page 9
kV
Sehingga didapat tegangan terima pada
trafo
X 1= 1
(2 i1)
K Panjang saluran
2 n
20,3 kV 0,67 kV
19,63 kV
Kapasitor 1:
X 1= 1
(2 11)
0,42 46,78 km
2 2
1
1 0,45 41,7 km
4
0,88 41,7 km
3 20,3 122,53 0,9
3.877,409 kW
Perhitungan tegangan setelah pemasangan
kapasitor sebesar 1200 kVAr pada OGF 5
Perawang adalah:
IC =
P
3 V cos
I GI Kb 211=
3877,514
3 20,3 0,9
122,53 Amp
Maka
1.852,540 kVA
V GI Kb211
3 122,53 3,15
Page 10
3 20,3 122,53
4.308,23 kVA
4.5
5 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan
analisa pada BAB IV diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan
hasil
validasi
program ETAP 12.6 diperoleh tegangan
terima pada kondisi exisisting sebesar
17,443 kV pada bus 165 (MN 012) dan
17,422 kV pada bus 180 (MN 005) . Besar
total rugi daya aktif sebesar 384 kW, dan
total rugi daya reaktif sebesar 670 kVAr,
perbadingan perhitungan manual dengan
menggunakan Microsoft Excel 2007, dapat
kita lihat pada lampiran 4 tabel 4.1,
dimana tegangan terima pada kondisi
eksisting pada trafo MN 012 sebesar
17,982 kV dan Trafo MN 005 sebesar
17,958 kV. Sedangkan total rugi daya
aktif 3 Phasa sebesar 236,062 kW, dan
total rugi daya reaktif sebesar 360,414
kVAr
Setelah dilakukan pemasangan
kapasitor bank sebanyak 1 Unit yang
berkapasitas
1200
kVAr
dengan
menggunakan progarm ETAP 12.6, maka
diperoleh tegangan terima pada bus 165
(MN 012) sebesar 18,267 kV dan
tegangan terima pada bus 180 (MN 005)
sebesar 18,247 kV sedangkan total rugi
daya aktif setelah pemasangan kapasitor
sebesar 313 kW dan total rugi daya rekatif
sebesar 537 kVAr. Hasil perbandingan
dengan menggunakan Microsoft Excel
2007 dapat kita lihat pada lampiran 4
Tabel 4.2, tegangan terima pada trafo MN
012 sebesar 18,341 kV, dan tegangan
terima pada MN 005 sebesar 18,322 kV.
total daya aktif 3 phasa sebesar 159,94
kW, dan total daya reaktif sebesar 244,16
kVAr
Berdasarkan hasil pembahasan
dengan menggunakan program ETAP 12.6
diperoleh penghematan rugi-rugi daya total
sebesar :
Sumiharjo Fans Crystian Marbun (091000720201084)
DAFTAR REFERENSI
Page 11
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Daya
12.
Pembimbing
Page 12