Anda di halaman 1dari 18

1 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop

Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv


Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

ANALISA SUSUT DAYA DAN DROP TEGANGAN TERHADAP


JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20KV PADA GARDU
INDUK PANDEAN LAMPER SEMARANG

Diva Adin Maulana, Dedi Nugroho, ST.,MT , Ir. H. Budi Sukoco, MT


Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
Jl. Raya Kaligawe KM.4 Semarang
divaadinmaulana@std.unissula.ac.id

Abstrak - Distribusi energi listrik dari pusat pembangkit listrik (power plant) ke konsumen yang letaknya
berjauhan selalu mengalami terjadiya rugi-rugi (losses), salah satunya adalah rugi tegangan. Rugi tegangan akan
menyebabkan terjadinya jatuh tegangan (drop voltage) yang cukup besar, yang mengakibatkan
rendahnyateganngan terima terutama yang berada di ujung saluran jaringan tegangan menengah (JTM). Drop
Voltage pada saluran tenaga listrik secara umum berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar.
Sehingga penambahan luas penampang penghantar akan sangat berpengaruh terhadap perbaikan jatuh tegangan.
Metode untuk memperbaiki jatuh tegangan pada sistem distribusi jaringan tegangan menengah (JTM)
20 kV di suatu feeder diantaranya adalah rekonduktor penghantar yaitu dengan mengganti luas penampang
menjadi lebih besar dan mengganti jenis penampang konduktor. Penelitian ini menganalisis penambahan luas
penampang penghantar terhadap drop voltage. Perhitungannya dibantu dengan aplikasi ETAP 12.6 untuk
simulasi.
Penelitian dilakukan pada penghantar jenis AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) 70 mm², AAAC
(All Alumunium Alloy Conductor) 150 mm², AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) 240 mm². Hasil simulasi
perhitungan ETAP 12.6 menunjukkan nilai drop voltage nya 1,15%, 0,59%, dan 0,42%. Disimpulkan bahwa
dengan dilakukannya rekonduktor penghantar dengan penambahan luas penampang penghantar akan
menurunkan drop voltage, sehingga dapat meningkatkan kualitas serta keandalan sistem tenaga listrik.
Kata kunci : drop voltage, jatuh tegangan, losses, rekonduktor, ETAP

Abstract - The distribution of electrical energy from power plants (power plants) to consumers located far apart
always experiences losses, one of which is the voltage loss. The voltage loss will cause a voltage drop which is
quite large, which results in low reception, especially at the end of the medium voltage network (JTM). Drop
voltage on the power line is generally inversely proportional to the conductor cross-sectional area. So that the
addition of the conductor cross-sectional area will greatly affect the repair of the voltage drop.
The method for correcting the voltage drop in a 20 kV medium voltage network (JTM) distribution
system in a feeder is a conductor reconductor that is by changing the cross-sectional area to be larger and
replacing the cross-section type of conductor. This study analyzes the addition of cross sectional area to drop
voltage. The calculation is aided by the ETAP 12.6 application for simulation.
The study was conducted on the conductor of the type of AAAC (All Aluminum Alloy Conductor) 70 mm²,
AAAC (All Aluminum Alloy Conductor) 150 mm², AAAC (All Aluminum Alloy Conductor) 240 mm². The simulation
results of ETAP 12.6 calculation show the value of voltage drop is 1.15%, 0,59%, and 0,42%. It was concluded
that by conducting conductor conductor with the addition of the conductor cross-sectional area will reduce the
voltage drop, thereby increasing the quality and reliability of the electric power system.
Keywords: drop voltage, voltage drop, losses, reconductor, ETAP

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, kebutuhan masyarakat juga akan semakin
meningkat. Hal tersebut menyebabkan pola konsumsi masyarakat terhadap energi listrik juga akan
mengalami peningkatan secara kualitas dan kuantitas baik di daerah perkotaan maupun di daerah
terpencil.
Dengan bertambah tingginya tingkat konsumsi masyarakat di seluruh wilayah terhadap energi
listrik akan menyebabkan adanya penambahan distribusi energi listrik, karena beban pada jaringan
listrik tersebut juga ikut bertambah karena kebutuhan dan juga akan menyebabkan meluasnya jaringan
beban pada jaringan listrik tersebut. Energi listrik yang disalurkan harus memenuhi tuntutan yang
diminta yaitu adanya kualitas dan kuantitas daya yang baik, kontinuitas pelayanan serta tegangan,
faktor daya dan frekuensi sistem yang berkualitas. Tuntutan – tuntutan tersebut harus dipenuhi oleh
2 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop
Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv
Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

penyedia tenaga listrik, yang dalam hal ini adalah PLN. Dalam menghadapi berbagai macam tuntutan
tersebut PLN menghadapi berbagai macam kendala. Salah satu kendala yang muncul adalah adanya
susut daya dan rugi – rugi daya pada saluran transmisi dan distribusi.
Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi susut daya yang terjadi di jaringan distribusi
tegangan menengah 20kV. Seperti memperbaiki konfigurasi jaringan, memasang kapasitor dan
menaikkan tegangan pada trafo gardu induk. Upaya-upaya perbaikan tersebut masih belum maksimal,
sehingga diperlukan solusi lain untuk perbaikan susut daya yang terjadi di jaringan distribusi. Oleh
karena adanya latar belakang tersebut dibuat penelitian dengan judul “ANALISA SUSUT DAYA DAN
DROP TEGANGAN TERHADAP JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20KV PADA GARDU
INDUK PANDEAN LAMPER SEMARANG”.

B. Batasan Masalah
Guna membahas materi secara jelas dan menghasilkan penelitian yang akurat dan signifikan,
berikut batasan masalah diberikan ialah :
Menghitung besarnya jatuh tegangan dan juga rugi-rugi daya pada jaringan distribusi berdasarkan
panjang maupun diameter suatu penghantar. Sehingga perhitungan tersebut dapat menjadi acuan untuk
memperoleh nilai faktor daya yang optimal.

C. Tujuan Penulisan
Mengacu pada perumusan masalah, tujuan paenelitian yang hendak dicapai pada penyusunan
Tugas Akhir ini adalah :
1. Menentukan besar jatuh tegangan yang terjadi pada Feeder PDL01 di jaringan tegangan menengah
20kV G.I Pandean Lamper Semarang.
2. Menentukan besar rugi-rugi daya yang terjadi pada Feeder PDL01 di jaringan tegangan menengah
20kV G.I Pandean Lamper Semarang.
II. TINJAUAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORI
A. Jaringan Distribusi Tegangan Menengah
Jaringan distribusi tenaga listrik merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang menyalurkan
energi listrik dari sumber daya besar ke konsumen. Sumber daya besar adalah pusat-pusat pembangkit
listrik. Pembangkit listrik ini digolongkan atas jenis-jenis tenaga yang digunakan, seperti pembangkit
yang menggunakan tenaga air, tenaga surya, tenaga angin, minyak bumi, batu bara, dan lain-lain [1].
Energi listrik tegangan 20 kV di busbar gardu induk, disalurkan melewati feeder – feeder distribusi
ke gardu hubung atau dapat langsung dihubungkan ke konsumen. Dari gardu hubung, energi disalurkan
ke gardu - gardu distribusi. Gardu distribusi yaitu gardu tempat mengubah tegangan primer menjadi
tegangan sekunder, kemudian membaginya ke saluran pengisi primer dan selanjutnya akan disalurkan
ke setiap titik pelanggan. Gardu distribusi berfungsi untuk melayani konsumen tegangan rendah
dimana tegangan 20 kV diturunkan menjadi 380 / 220 volt pada trafo distribusi, untuk kemudian
disalurkan pada konsumen melalui jaringan tegangan rendah (jaringan distribusi sekunder).

B. Penghantar
Penghantar yaitu suatu media yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik dari satu titik ke titik
yang lain. Penghantar ini adalah bahan konduktor yang biasanya terbuat dari alumunium atau tembaga.
Penghantar yang digunakan dapat berupa kawat berisolasi atau kabel. Ada juga penghantar tanpa
isolasi seperti BC(Bare Conductor) penghantar berlubang (Hollow Conductor), ACSR (Alumunium
Conductor Steel Reinforced), AAC (All Alumunium Conductor), AAAC (All Alumunium Alloy
Conductor), A3CS (All Alumunium Alloy Conductor Solation), dan ACAR (Alumunium Conductor
Alloy Reinforced) [5].

C. Persamaan
Terjadinya jatuh tegangan pada saluran disuatu lokasi yaitu disebabkan oleh bagian yang berbeda
tegangan didalam suatu sistem daya tersebut dan juga dipengaruhi oleh resistansi, reaktansi, dan
impedansi pada saluran. Jatuh tegangan pada saluran yaitu selisih antara tegangan pada pangkal
pengiriman dengan tegangan pada ujung penerimaan tenaga listrik [10]. Besarnya jatuh tegangan dapat
dinyatakan sebagai berikut :
untuk saluran 3 phasa
3 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop
Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv
Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

ΔV = I (R cos θ + X sin θ)
Keterangan :
ΔV = Jatuh tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir (Ampere)
R = Tahanan saluran (Ohm)
θ = Sudut dari factor daya beban

Untuk mencari presentase jatuh tegangan

%ΔV = (ΔV / Vin) x 100%


Dari presentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam tabel supaya
pembacaan hasil penelitian menjadi mudah.

III. METODE PENELITIAN/ EKSPERIEN


Model penelitian dalam penelitian ini adalah menghitung susut daya dan drop voltage dari feeder PDL 01
GI Pandean Lamper menggunakan perhitungan manual dan Microsoft Exel. Berikut adalah gambar single line
diagram feeder PDL 01 GI Pandean Lamper :

Gambar 3.1 Metode Penelitian

Pada Tugas Akhir ini, penulis melakukan metode penelitian melalui pengambilan data sekunder di Gardu
Induk Pandean Lamper Semarang. Sehingga proses penelitian menggunakan perangkat komputer atau laptop
dan studi literatur berupa jurnal-jurnal, karya ilmiah dan studi kasus dari berbagai sumber.
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan simulasi ETAP 12.6.
Electric Transient and Analysis Program (ETAP) merupakan suatu perangkat lunak yang mendukung sistem
tenaga listrik. Perangkat ini mampu bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online untuk
pengelolaan data real-time atau digunakan untuk mengendalikan sistem secara real-time. Fitur yang terdapat di
dalamnya bermacam – macam antara lain fitur yang digunakan untuk menganalisa pembangkitan tenaga listrik,
sistem transmisi maupun sistem distribusi tenaga listrik.
4 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop
Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv
Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

Gambar 3.1 Contoh Tampilan ETAP 12.6

Alur penelitian dalam tugas akhir ini adalah sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.4.

Gambar 3.3 Blok diagram langkah-langkah penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


5 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop
Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv
Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

1. Pengumpulan Data
Data Beban Tarafo Feeder PDL01

Tabel 4.1 Data Beban Tarafo Feeder PDL01

Panjang Penghantar Beban


No Feeder No. Pole Fasa
(kms) (A)

1 PDL-01 T1-15 3 0,45 217,3


2 PDL-01 PDL01-58-1 3 1,89 23
3 PDL-01 PDL01-72 3 1,89 171,3
4 PDL-01 T1-24ZM-1 3 2,82 109
5 PDL-01 T1-20-1A 3 3,89 54,3

2. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan melakukan secara manual dan menggunakan ETAP 12.6 :
a. Analisa Drop Tegangan secara manual

Untuk menghitung drop voltage di Feeder PDL 01 menggunakan rumus persamaan 2.3 :

untuk saluran 3 phasa

V = I (R cos θ + X sin θ)

Dalam perhitungan kali ini penulis menggunakan konduktor sesuai di feeder PDL 01 yaitu AAAC ( All
Alumunium Alloy Conductor) 240mm². Sehingga hasil yang diperoleh sebagai berikut:

diketahui :

V = 20 kV

L = 0,45 km

R = 0,1344 Ω/km = 0,13 Ω/km x 0,45 km = 0,058 Ω

X = 0,3158 Ω/km = 0,3158 Ω/km x 0,45 km = 0,142 Ω

Z = √R²+X² = √(0,058)²+(0,142)² = √0,0235 = 0,153 Ω


cos θ = R/Z = 0,379
sin θ = X/Z = 0,93

Dalam mencari nilai drop voltage penulis memasukkan nilai I yang sudah ada di tabel 4.1. Kemudian dapat di
aplikasikan rumus drop voltage persamaan 2.3 :

ΔV = I (R cos θ + X sin θ)

= 217,3 (0,058 x 0,379 + 0,142 x 0,93)

= 33,47 V

%ΔV = (33,47 V / 20000 V) x 100%

= 0,17 %

Pada konduktor AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) 150 mm².Sehingga hasil yang diperoleh sebagai
berikut :
6 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop
Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv
Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

diketahui :

V = 20 kV

L = 0,45 km

R = 0,2162 Ω/km = 0,2162 Ω/km x 0,45 km = 0,097 Ω

X = 0,3305 Ω/km = 0,3305 Ω/km x 0,45 km = 0,149 Ω

Z = √R²+X² = √(0,097)²+(0,149)² = √0,0316 = 0,178 Ω


cos θ = R/Z = 0,545
sin θ = X/Z = 0,84

Dalam mencari nilai drop voltage penulis memasukkan nilai I yang sudah ada di tabel 4.1. Kemudian dapat di
aplikasikan rumus drop voltage persamaan 2.3 :

ΔV = I (R cos θ + X sin θ)

= 217,3 (0,097 x 0,545 + 0,149 x 0,84)

= 38,68 V

%ΔV = (38,68 V / 20000 V) x 100%

= 0,19 %

Pada konduktor AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) 70 mm².Sehingga hasil yang diperoleh sebagai
berikut :

diketahui :

V = 20 kV

L = 0,45 km

R = 0,4608 Ω/km = 0,4608 Ω/km x 0,45 km = 0,207 Ω

X = 0,3572 Ω/km = 0,3572 Ω/km x 0,45 km = 0,161 Ω

Z = √R²+X² = √(0,207)²+(0,161)² = √0,0688 = 0,262 Ω


cos θ = R/Z = 0,790
sin θ = X/Z = 0,61

Dalam mencari nilai drop voltage penulis memasukkan nilai I yang sudah ada di tabel 4.1. Kemudian dapat di
aplikasikan rumus drop voltage persamaan 2.3 :

ΔV = I (R cos θ + X sin θ)

= 217,3 (0,207 x 0,790 + 0,161 x 0,61)

= 56,88 V

%ΔV = (56,88 V / 20000 V) x 100%

= 0,28 %

Sehingga akan diperoleh hasil seperti Tabel 4.2

Tabel 4.1 Tabel Validasi Perhitungan Manual Drop Voltage


7 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop
Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv
Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

Jenis Konduktor Perhitungan Drop Voltage

AAAC 70 mm² 0,28 %

AAAC 150 mm² 0,19 %

AAAC 240 mm² 0,17 %

b. Analisa Drop Tegangan menggunakan ETAP 12.6


Untuk mengetahui besar drop voltage penulis dapat mensimulasikan dengan menggunakan ETAP 12.6,
jaringan yang akan disimulasikan harus digambarkan ke ETAP 12.6 terlebih dahulu. Dibawah ini adalah
contoh dari penggambaran jaringan menggunakan ETAP 12.6.

Gambar 4.1 Penggambaran Jaringan Tegangan Menengah Menggunakan ETAP 12.6

Dalam aplikasi ETAP 12.6 dilakukan pendekatan untuk luas penampang 70 mm², 150 mm², 240 mm²
dikarenakan jenis penghantar ini tidak ada pada aplikasi ETAP 12.6. Sehingga dapat dilakukan dengan
pendekatan luas penampang yaitu 77,3 mm², 158 mm², 262 mm².
8 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop
Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv
Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

Gambar 4.2 Hasil simulasi Drop Voltage pada ETAP 12.6 menggunakan jenis penghantar AAAC 240 mm²

Hasil perhitungan drop voltage pada feeder PDL 01 pada ETAP 12.6 dengan menggunakan AAAC (All
Alumunium Alloy Conductor) 70 mm², 150 mm² dan 240 mm² adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Perhitungan Drop Voltage dengan ETAP 12.6
Perhitungan Drop Voltage dengan
Jenis Konduktor
Aplikasi ETAP 12.6

AAAC 70 mm² 1,15%

AAAC 150 mm² 0,59%

AAAC 240 mm² 0,42%

Dari hasil penelitian drop voltage yang sudah dilakukan dapat dirangkum pada Tabel 4.4
9 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop
Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv
Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

Tabel 4.4 Perhitungan Drop Voltage manual dan ETAP 12.6

Perhitungan Drop Voltage


Jenis Konduktor Perhitungan Drop Voltage
dengan Aplikasi ETAP 12.6

AAAC 70 mm² 0,28% 1,15%

AAAC 150 mm² 0,19% 0,59%

AAAC 240 mm² 0,17% 0,42%

Dari penelitian diatas dapat disimpulkan nilai drop voltage menjadi lebih baik dikarenakan penggantian
konduktor dari jenis maupun penambahan luas penampang penghantar. Dengan dilakukannya penambahan luas
penampang yang semakin besar menggunakan jenis penghantar atau koduktor AAAC (All Alumunium Alloy
Conductor) diperoleh nilai drop voltage yang semakin menurun. Dengan nilai drop voltage yang semakin
menurun atau semakin kecil maka akan semakin baik karena akan mewujudkan sistem tenaga listrik yang
andal. Dari data diatas juga dapat disimpulkan dengan penambahan luas penampang dan penggantian jenis
penghantar menggunakan AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) akan berpengaruh signifikan pada jumlah
kWh per tahunnya, dan dapat mengurangi nilai losses. Hal tersebut sangat berguna bagi PT. PLN (Persero)
karena dengan menurunkan nilai losses artinya dapat meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik.

V. PENUTUP
Kesimpulan
Dari penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengaruh dari gangguan hewan dan petir pada feeder KDS 06 Area Kudus menyebabkan terjadinya Drop Voltage.
2. Nilai drop voltage dari jenis penghantar AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) 70 mm² adalah sebesar 0,28 %,
jenis penghantar AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) 150 mm² adalah sebesar 0,19 %, jenis penghantar AAAC
(All Alumunium Alloy Conductor) 240 mm² adalah sebesar 0,17 %.
3. Sedangkan perhitungan drop voltage menggunakan simulasi aplikasi ETAP 12.6 dengan cara memasukan data pada
aplikasi ETAP 12.6, sehingga nilai hasil simulasi pada aplikasi ETAP 12.6 yang didapatkan untuk jenis penghantar
AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) 70 mm² sebesar 1,15%, jenis penghantar AAAC (All Alumunium Alloy
Conductor) 150 mm² sebesar 0,59%, jenis penghantar AAAC (All Alumunium Alloy Conductor) 240 mm² sebesar
0,42%.
4. Dengan dilakukan penambahan luas penampang yang semakin besar pada feeder PDL 01 nilai drop voltage
menghasilkan nilai yang semakin menurun sehingga akan semakin membaik.

VI. Daftar Pustaka


Artikel Jurnal :
[1] A. .Pabla, “Sistem Distribusi Daya Listrik,” Ed. ke 4.Diterjemahkan oleh Ir. Abdul Hadi.Jakarta Erlangga, 1981.
[2] SPLN, “Hantaran Alumunium Campuran (AAAC).Jakarta : PLN,” 41 - 8, 1981.
[3] W. Sarimun N, “Buku Saku Pelayanan Teknik (Yantek). Bekasi : Garamond,” 2011.
[4] T.B. Cekdin, Cekmas, “Transmisi Daya Listrik. Yogyakarta : Andi Offset,” 2013.
[5] Sumanto, “Pengetahuan Bahan Untuk Mesin & Listrik. Yogyakarta : Andi Offset,” 1994.
[6] P.V. dan E.S. Harten, “Instalasi Arus Listrik Arus Kuat 1.1981.Bandung : Binacipta.”
[7] Suharto, “Teori Bahan dan Pengaturan Teknik.Jakarta : Rineka Cipta,” 1995.
[8] “Hayt, Jr, William H dan Jack E. Kemmerly.Rangkaian Listrik.Edisi ke 4.Diterjemahkan Patur Silaban, Ph.D.
Jakarta : Erlangga.”
[9] A. Tanjung, J. Teknik, E. Universitas, and L. Kuning, “GARDU INDUK TELUK LEMBU DAN PLTMG
LANGGAM POWER,” vol. 11, no. 2, pp. 160–166, 2014.
[10] SPLN, “Impedansi Kawat Penghantar. Jakarta : PLN,” 64, 1985.
[11] L. T. Akhir, “PERHITUNGAN DROP VOLTAGE BERBASIS ETAP 7.5 PADA REKONDUKTOR PENYULANG
JTM 20 kV PERHITUNGAN DROP VOLTAGE BERBASIS ETAP 7.5 PADA REKONDUKTOR PENYULANG
JTM 20 kV,” 2015.

LEMBAR PENGESAHAN
Semarang, 29 Agustus 2019
10 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop
Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv
Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I

Dedi Nugroho, ST.,MT


Dosen Pembimbing II

Ir. H. Budi Sukoco, MT


11 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv Pada Ggardu Induk Pandean
Lamper Semarang

Lampiran I
Tinjauan Pustaka
No. Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian
1. Evalia, 2015 Strategi Pengembangan IFE/EFE, AHP Penelitian pengembangan agrobisinis dengan Menggunakann
Agroindustri Gula Semut metode IFE/EFE yang kemudian dihitung kembali dengan
Aren Menggunakann metode AHP yang diterapkan pada agroindustri gula
semut di Kecamatan Lareh Sago Halaban

2. Setiyadi, Amar, & Aji, 2011 Penentuan Strategi SWOT dan AHP Hasil penelitian pengembangan usaha UKM Kuliner untuk
Sustainability Usaha Pada mencapai sustainability usaha dengan Menggunakann metode
Ukm Kuliner Dengan SWOT dan AHP
Menggunakann Metode
SWOT – AHP

3. Nugraheni, Rosyid, & Boesono, 2013 Analisis Pengelolaan IFE/EFE dan Hasil penelitian penerapan metode IFE/EFE dan SWOT untuk
Pelabuhan Perikanan Pantai SWOT meningkatkan pengelolaan dan produksi perikanan tangkap PPP
Tasikagung Kabupaten (Pengelolaan Aktivitas Pelabuhan Perikanan Pantai) Tasikagung
Rembang Untuk
Peningkatan Produksi
Perikanan Tangkap
4. Hardiyansyah, Ikhwana, & Kurniawati, Analisis Strategi IFE/EFE, SWOT Hasil penelitian analisis matriks BCG, IFE/EFE, SWOT dan AHP
2015 Pemasaran Usaha Mie dan AHP menghasilkan alternatif strategi terbaik untuk pengembangan usaha
Basah (Studi Kasus Di PD. khususnya dalam strategi pemasaran PD. LUGINA
Lugina – Garut)
5. Nurhayati, 2008 Pendekatan QSPM Sebagai IFE/EFE, SWOT Hasil penelitian bahwa penggabungan metode IFE/EFE, SWOT dan
Dasar Perumusan Strategi dan QSPM QSPM yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung
Peningkatan Pendapatan dengan pemimpin perusahaan untuk mengetahui kendala dan
Asli Daerah Kabupaten peluang yang ada pada perusahaan kemudian dari data tersebut
Batang, Jawa Tengah dihasilkan kesimpulan yang selanjutkan akan dijadikan acuan untuk
membuat kuisioner. Dari kuisioner tersebut dihitung faktor apa saja
yang mempengaruhi perkembangan perusahaan sehingga dapat
dilakukan perbaikan-perbaikan yang bisa meningkatkan pendapatan
perusahaan tersebut
12 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv Pada Ggardu Induk Pandean
Lamper Semarang

No. Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian
6 Hutagalung & Adiprasetyo, 2012 Strategi Pengembangan AHP dan SWOT Hasil penelitian perhitungan dengan metode Analytical Hierarchy
Pemasaran Makanan Khas Process (AHP) menghasilkan bobot dan ranking faktor dari masing-
Bengkulu Pada Sentra masing bauran pemasaran. Faktor dengan bobot tertinggi dan
Oleh-Oleh Anggut Kota terendah untuk bauran pemasaran produk adalah kebersihan produk
Bengkulu: Aplikasi AHP (0,1222) dan keragaman ukuran produk (0,0393). Faktor dengan
dan SWOT bobot tertinggi dan terendah untuk bauran pemasaran harga adalah
value for money (0,2025) dan syarat kredit untuk tiap-tiap pesanan
(0,0333). Faktor dengan bobot tertinggi dan terendah untuk bauran
pemasaran promosi adalah positioning kekhasan produk lokal
(0,1539) dan mengikuti partai besar (0,0373). Faktor dengan bobot
tertinggi dan terendah untuk bauran pemasaran tempat adalah posisi
lokasi penjualan (0,1841) dan memperluas lokasi penjualan (0,0517)
13 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop
Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv
Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

Kerangka Teoritis

Permasalahan :
Kelangkaan bahan baku utama yang menyebabkan terhambatnya pemenuhan permintaan. Kelangkaan
bahan baku juga menyebabkan harga bahan baku utama dan pendukung menjadi lebih mahal. Sehingga
perlu dilakukan penentuan strategi sustainability usaha pada perusahaan.

Menentukan strategi sustainability usaha pada makanan olahan (carica) sehingga dapat berkembang
dengan baik dengan menggunakan matriks IFE/EFE, SWOT dan AHP.

Langkah – Langkah :
1. Mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan eksternal yang berpengaruh pada
perusahaan

2. Perancangan diagram hierarki penentuan bobot prioritas

3. Penyebaran kuisisoner untuk analisis faktor SWOT dan anggota dari faktor SWOT

4. Perhitungan rata-rata geometrik faktor SWOT dan anggota dari faktor SWOT

5. Penentuan strategi yang termasuk kedalam faktor SWOT

6. Penyebaran kuisisoner untuk analisa AHP untuk menentukan strategi yang terpilih

7. Perhitungan nilai tingkat evaluasi keseluruhan tertinggi untuk menentukan strategi yang menjadi
prioritas utama

Rekomendasi untuk penentuan strategi sustainability usaha dalam perkembangan usahanya.


14 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop
Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv
Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

Diagram Alir Penelitian


15 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop
Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv
Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

Rekapitulasi Perhitungan Bobot Tiap Kriteria


EIGEN
CONSISTENSI CONSISTENSI
NO KRITERIA VEKTOR KETERANGAN
INDEKS (CI) RATIO (CR)
(BOBOT)
1 STRENGHT (S) 0,37
2 WEAKNESS (W) 0,07
0,072 0,08 KONSISTEN
3 OPPORTUNITY (O) 0,43
4 THREATS (T) 0,13

Rekapitulasi Perhitungan Bobot Tiap Sub Kriteria


EIGEN
SUB CONSISTENSI CONSISTENSI
NO VEKTOR KETERANGAN
KRITERIA INDEKS (CI) RATIO (CR)
(BOBOT)
1 S1 0,32
2 S2 0,19
3 S3 0,09
4 S4 0,19 0,1 0,08 KONSISTEN
5 S5 0,09
6 S6 0,03
7 S7 0,09
8 W1 0,19
9 W2 0,12
10 W3 0,35 0,08 0,07 KONSISTEN
11 W4 0,23
12 W5 0,12
13 O1 0,19
14 O2 0,16
15 O3 0,25 0,08 0,07 KONSISTEN
16 O4 0,16
17 O5 0,25
18 T1 0,24

19 T2 0,19

20 T3 0,24 0,05 0,05 KONSISTEN

21 T4 0,13

22 T5 0,19
16 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv Pada Ggardu Induk Pandean
Lamper Semarang

Rekapitulasi Perhitungan Global Alternative Strategi

Bobot BOBOT
Eigen Sub Eigen Tingkat Kepentingan
Kriteria X
No Kriteria Vektor Kriteria Vektor Bobot Kriteria X Bobot Sub Kriteria X
Bobot Sub
(Bobot) (Bobot) Tingkat Kepentingan
Kriteria
SO WO ST WT SO WO ST WT
S1 0,32 0,12 5 4 4 4 0,59 0,47 0,47 0,47
S2 0,19 0,07 6 4 4 5 0,42 0,28 0,35 0,35
S3 0,09 0,03 6 5 5 5 0,20 0,17 0,17 0,17
1 Strenght(S) 0.37 S4 0,19 0,07 5 4 4 4 0,35 0,28 0,28 0,28
S5 0,09 0,03 4 4 4 4 0,13 0,13 0,13 0,13
S6 0,03 0,01 5 5 4 4 0,06 0,06 0,04 0,04
S7 0,09 0,03 6 5 5 4 0,20 0,17 0,13 0,13
W1 0,19 0,01 4 4 4 4 0,05 0,05 0,05 0,05
W2 0,12 0,01 5 5 5 4 0,04 0,04 0,03 0,03
2 Weakness (W) 0.07 W3 0,35 0,02 4 3 3 3 0,10 0,07 0,07 0,07
W4 0,23 0,02 3 4 3 3 0,05 0,06 0,05 0,05
W5 0,12 0,01 4 4 4 4 0,03 0,03 0,03 0,03
O1 0,19 0,08 4 5 5 4 0,33 0,41 0,33 0,33
O2 0,16 0,07 6 4 4 4 0,41 0,28 0,28 0,28
3 Opportunity (O) 0.43 O3 0,25 0,11 6 4 4 4 0,65 0,43 0,43 0,43
O4 0,16 0,07 5 5 3 4 0,34 0,34 0,28 0,28
O5 0,25 0,11 5 4 4 4 0,54 0,43 0,43 0,43

4 Threats (T) 0,13 T1 0,24 0,03 4 4 4 4 0,12 0,12 0,12 0,12


17 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv Pada Ggardu Induk Pandean
Lamper Semarang

T2 0,19 0,02 3 3 4 2 0,07 0,07 0,05 0,05


T3 0,24 0,03 5 4 4 4 0,16 0,12 0,12 0,12
T4 0,13 0,02 4 4 4 4 0,07 0,07 0,07 0,07
T5 0,19 0,02 4 4 4 4 0,10 0,10 0,10 0,10
TOTAL 1 103 92 89 86 5,02 4,20 4,03 4,03
18 Diva Adin Maulana / Analisa Susut Daya Dan Drop
Tegangan Terhadap Jaringan Tegaangan Menengah 20kv
Pada Ggardu Induk Pandean Lamper Semarang

Jadwal Penelitian

Maret 2019 April 2019 Mei 2019 Juni 2019 Juli 2019 Agustus 2019

Tahap Penelitian Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-

1 2 3 4 1 1 3 4 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Studi pendahuluan
(Studi Pustaka &
Studi Lapangan)

Seminar Proposal

Pengumpulan Data
(Observasi,
Wawancaa, data
historis)

Pengolahan Data

Analisa dan
Kesimpulan & Saran

Seminar Progres

Revisi

Sidang

Penyusunan Laporan
Tugas Akhir

Anda mungkin juga menyukai