Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SOFTWARE APLIKASI DISTRIBUSI

ANALISIS MANUVER JARINGAN PADA GI SRAGEN

Disusun oleh :
Mohammad Ridha Suryadharma
3.39.19.0.19
LT-3E

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2022
I. TUJUAN
a. Mahasiswa dapat mengetahui jaringan pada gardu induk Sragen.
b. Mahasiswa dapat menganalisis sistem manuver jaringan pada gardu induk Sragen.
c. Mahasiswa mengetahui tegangan pada setiap penyulang.

II. DASAR TEORI


1) Pengoperasian Jaringan Listrik Pada Gardu Induk.
Gardu induk sebagai suatu tempat terpasangnya beberapa peralatan listrik,
pada hakekatnya peralatan-peralatan tersebut terangkai sedemikian rupa dengan
sistem jaringan tegangan tinggi. Sehingga peralatan menjadi bagian dari sistem
atau sub sistem.Sebagai suatu sub sistem, maka rangkaian peralatan gardu induk
harus diatur sedemikian rupa sehingga mendukung stabilitas sistem.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka operasional peralatan gardu induk dapat
terjadi dalam beberapa kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap sistem,
kondisi-kondisi tersebut antara lain:
a. Kondisi normal.
Dalam keadaan normal maka operasi gardu induk mempunyai
kondisi melayani beban konsumen pada kondisi mampu dan segala
kondisi sistem dijaga masih dalam batas yang diijinkan.
b. Kondisi tidak normal.
Kondisi tidak normal adalah suatu kondisi dimana salah satu atau
lebih peralatan yang beroperasi dikeluarkan (outage) dari jaringan karena
gangguan/kerusakan ataupun pemeliharaan, sehingga kemampuan gardu
induk dalam beroperasi kurang dari normalnya.
c. Kondisi gangguan (disturbance).
Kondisi gangguan adalah kondisi dimana salah satu atau lebih
peralatan beroperasi tidak sesuai dengan fungsi dan kemampuannya,
karena terjadinya sesuatu pada peralatan. Kondisi gangguan dapat
mengakibatkan terjadinya pemutusan dan pemadaman pada peralatan itu
sendiri atau dengan jaringan lain yang terkait tergantung darisifat
gangguan dan keandalan proteksi
2) Manuver Jaringan Listrik
Manuver jaringan listrik merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dengan
mengubah posisi jaringan/instalasi dari kondisi tidak operasi (NO) atau keluar
dari sistem kekondisi operasi (NC) atau sebaliknya. Adapun tujuan dari kegiatan
manuver ini bertujuan untuk :
a. Untuk meminimalkan daerah pemadaman bila terjadi gangguan pada
sistem tenaga listrik.
b. Menjaga keamanan/keselamatan personel pada saat mengadakan
perbaikan atau pemeliharaan.
c. Menjaga keamanan/keselamatan instalasi peralatan pada saat pemeliharaan.

3) Akibat dari Manuver


Proses terjadinya manuver jaringan listrik dapat menyebabkan beberapa
perubahan pada sistem secara keseluruhan diantaranya :
a. Perubahan pembebanan dan perubahan sumber daya sementara atau
permanen.
b. Perubahan beban jaringan. Perubahan beban akan terjadi untuk beban yang
terpasang dan beban yang terukur.
c. Perubahan rugi-rugi, perubahan rugi-rugi ini harus selalu dikontrol untuk
mencegah rugi-rugiyang semakin meningkat. Salah satu cara sederhana adalah
dengan mempertahankan keseimbangan pembebanan antar jaringan.

4) Peralatan Manuver Jaringan


a. Pemutus tenaga (PMT)
b. Saklar pemisah (DS)
c. ABSW
d. LBS
e. Recloser

III. DIAGRAM RANGKAIAN


Gambar 1. Single line diagram GI Sragen

IV. PEMBAHASAN
Pada gambar rangkaian terlihat single line diagram gardu induk (GI) Sragen.
Terdapat empat buah penyulang yaitu SRG-01, SRG-10, SRG-09, dan SRG-07. Setiap
penyulang pada gi ini memiliki tegangan sebesar 20 kV. Jaringan ini menggunakan
sistem jaringan open loop. Jaringan distribusi ring atau loop merupakan jaringan
distribusi bentuk tertutup. Susunan rangkaian penyulang membentuk ring sehingga
memungkinkan titik beban dilayani dari dua arah penyulang. Dengan begitu kontinyuitas
pelayanan menjadi lebih terjamin. Kualitas dayanya pun menjadi lebih baik karena rugi
tegangan dan rugi daya pada saluran menjadi lebih kecil.
Analisis yang akan dilakukan pada percobaan kali ini adalah manuver jaringan
apabila terjadi gangguan pada bagian atau composite Sragen 4. Saat keadaan normal
Sragen 4 disuplai dari penyulang SRG-01 kemudian diteruskan ke bagian lain seperti
Sragen, Sragen 2, Sragen 3, Sragen-Karangmalang, Sragen-Karangmalang 2, Sragen-
Karangmalang 3, dan Sragen-Karangmalang 4. Berikut adalah Single line diagram
Sragen 4 dan load flow analysis dari bus terjauh, terlihat bahwa drop tegangan masih
berada di atas standar yang telah ditetapkan yaitu 5%. Drop tegangan yang terjadi di bus
terjauh adalah 4,27%.

Gambar 2. Single line diagram Sragen 4 keadaan normal

Gambar 3. Load flow analysis bus terjauh keadaan normal


Saat terjadi gangguan pada Sragen 4 maka, semua bagian atau composite
setelahnya akan terdampak. Maka dari itu perlu dilakukan manuver jaringan agar
gangguan dapat diminimalkan dengan hanya mematikan bagian yang terjadi gangguan.
Hal pertama yang harus dilakukan saat terjadi gangguan pada Sragen 4 yaitu memutuskan
hubungan dari Sragen 4 ke bagian setelahnya dan memutuskan Sragen 4 dari penyulang
SRG-01 yang terhubung dari bagian Ngrampal-Gondang. Kemudian menghubungan
penyulang SRG-09 sehingga bagian lain yang tidak terjadi gangguan dapat teraliri listrik.

Gambar 4. Penyulang SRG-09 saat dilakukan manuver jaringan

Gambar 5. Keadaan bus terjauh saat dilakukan manuver jaringan


Terlihat saat dilakukan manuver jaringan, pada bus terjauh tidak terjadi jatuh tegangan
dan tegangan pada bus terjauh tetap memenuhi standar tegangan yaitu ±5%.

V. KESIMPULAN
Manuver jaringan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dengan mengubah
posisi jaringan/instalasi dari kondisi tidak operasi (NO) atau keluar dari sistem ke
kondisi operasi (NC) atau sebaliknya. Manuver jaringan dilakukan untuk mengurangi
dampak yang ditimbulkan gangguan. Manuver jaringan dapat melokalisai terjadinya
gangguan sehingga dapat memperbaiki nilai SAIDI dan SAIFI.

Daftar Pustaka
https://pdfcoffee.com/qdownload/luthfiarohadhatulaizy11lt3dtugas-8analisa-manuver-jaringan-
gi-wates-pdf-free.html
http://eprints.ums.ac.id/70722/3/NASKAH%20PUBLIKASI-17.pdf

Anda mungkin juga menyukai