Republik Indonesia
LAPORAN PRAKTEK
PEMBANGKIT DAN PEMANFAATAN DISTRIBUSI LISTRIK
HOTEL NEO MALIOBORO YOGYAKARTA
KELOMPOK 2
1. Ricky Saputra
2. Riki Juanda Saputra
3. Rio Dwi Wibowo
4. Rismanto
5. Yogi Sanzarian
(................................) (................................)
(................................) (................................)
5. Yogi Sanzarian
(................................)
(tanda tangan)
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Waktu Pelaksanaan
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3
No.Kep.47/PPK&K3/VIII/2015 tanggal 5 Agustus 2015 tentang Pembinaan Calon Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bidang Listrik, disebutkan Materi Pembinaan
Kelompok Inti no.17 adalah Praktek. Oleh karena itu dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan
pada saat Pembinaan Calon Ahli K3 Listrik.
B. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah :
1. Mempraktekkan Pemeriksaan dan Pengujian (Riksa Uji) yang berkaitan dengan K3
Listrik.
2. Mempraktekkan Audit K3 Listrik dengan memggunakan “CheckList Pencegahan
Bahaya Listrik (Electrical Hazard prevention)”.
C. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Pembinaan Ahli K3 Listrik ini adalah mulai tanggal 28 Maret
2022 sampai dengan 15 April 2022 di Media Zoom Online. Sedangkan Praktek Kerja
Lapangan dilaksanakan pada hari pembinaan ke 15 yaitu tanggal 18 April 2022 di Hotel
Neo Malioboro, Yogyakarta.
BAB II
PROFIL LOKASI KERJA PRAKTEK LAPANGAN
Hotel NEO Malioboro dengan konsep kontemporer dan 100% hotel bebas rokok untuk
pelancong yang menyukai gaya hidup aktif dan sehat dan menghargai desain yang bagus namun
memilih untuk melakukan perjalanan dengan anggaran yang masuk akal. Masing-masing dari
154 kamar dirancang untuk memberikan masa inap yang tenang dan lingkungan kerja yang
nyaman. Tempat tidur top-of-the-line, linen yang nyaman, bantal lembut, gratis WiFi dengan
kecepatan tinggi, staf dan fasilitas yang ramah dan profesional termasuk 6 ruang pertemuan
yang trendi, Coffee shop khas Hotel NEO Malioboro, kolam renang dan tempat parkir yang
baik telah memenangkan penghargaan NEO Malioboro sebagai Hotel terbaik di kelasnya.
Nikmati terapi tubuh yang indah di ruang pijat. Sky Lounge di lantai 9 juga bisa menjadi tempat
yang tepat untuk memastikan anda menginap paling menyenangkan di Yogyakarta.
Menikmati lokasi yang sempurna di Hotel Neo Malioboro hanya berjalan kaki ke “Jalan
Malioboro” tempat yang harus anda kunjungi saat ke Yogyakarta dan hanya 3 menit dari
stasiun kereta api Tugu dan berlokasi 20 menit dari Bandara Adi Sucipto, membuat Hotel Neo
Malioboro menjadi hotel yang ideal untuk pebisnis dan pelancong untuk ke kota, pusat
perbelanjaan dan objek wisata bersejarah. Secara strategis berlokasi di Jl. Pasar Kembang 21
Yogyakarta, dipusat kota dan hanya 10 menit ke pusat bisnis dan daerah pemerintahan yang
anda tau juga sebagai tempat pariwisata, Keraton dan sisi sejarah lain yang bisa diakses cukup
dengan jalan kaki ke Malioboro.
BAB III
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (RIKSA UJI)
Pemeriksaan dan Pengujian (Riksa Uji) Listrik secara teori telah dibahas dalam pelatihan / pembinaan
terutama Alat-alat Uji Isolasi (Insulation) yang sangat berkaitan dengan terjadinya Short Circuit yang
menyebabkan Shock, Arc & Blast.
Riksa Uji dalam Praktek Kerja Lapangan meliputi :
1. Riksa Uji Pembangkitan (Genset)
2. Riksa Uji Distribusi (Trafo Tenaga Pemakaian Sendiri)
3. Riksa Uji Pemanfaatan (Panel LVMDP)
4. Riksa Uji Penyalur Petir
a. Kapasitas Terpasang
= 400 x 1000
380 x 0,8 x 1,73
= 760,57 A
KHA = 125% x I
= 125 % X 760,57
= 950,71 A
Kesimpulanya menurut PUIL 2011 penggunaan penghantar pada Genset sudah sesuai karena
berdasarkan tabel kabel 1 x 95 mm2 KHA maksimal di tanah adalah 438 A dikali 3 tarikan kabel
menjadi 1314 A
Kesimpulannya dengan penggunaan Circuit Breaker 1000A sudah sesuai dengan persyaratan. Bisa
di setting menjdi 0.88.
Untuk Perhitungan Riksa Uji tidak dapat dilakukan karena Genset tidak beroperasi (Dalam Posisi
Standby).
HV : 20000 V
LV : 400 V
Ip : 2.62 A
Is : 144.3 A
S : 100 kVA
Frekuensi : 50 Hz
𝑆
𝐼𝑛 =
𝑉 × √3
630000
𝐼𝑛 =
400 × 1,732
630000
𝐼𝑛 =
692,8
𝐼𝑛 = 909,33 𝐴
𝐾𝐻𝐴 = 125 % × 𝐼𝑛
𝐾𝐻𝐴 = 125 % × 909,33 𝐴
𝐾𝐻𝐴 = 1.136,66𝐴
Sesuai dengan PUIL 2011 untuk kabel penghantar dengan KHA 1.136,66 A yang sesuai adalah 3 x 1
x 150 mm2. Luas penampang kabel yang terpasang adalah 3 x 1 x 185 mm2.
Kesimpulan, perhitungan dan fakta di lapangan luas penampang kabel yang terpasang adalah 3 x 1 x
185 mm2, sedangkan hasil perhitungan yang sesuai dengan rekomendasi PUIL 2011 adalah 3 x 1 x
150 mm2, jadi terdapat selisih besaran luas penampang kabel yang dapat menyebabkan tingginya
harga kabel penghantar (tidak ekonomis) tetapi dari aspek K3 listrik sangat aman untuk digunakan.
𝐶𝐵 = 115 % × 𝐼𝑛
𝐶𝐵 = 115 % × 909,33𝐴
𝐶𝐵 = 1045,81 𝐴
Sesuai dengan PUIL 2011 untuk Gawai proteksi yang sesuai adalah MCCB 1250 A dengan setting 90 %.
Besaran CB yang terpasang adalah MCCB 1250 A dengan setting 100%.
Kesimpulan, jadi besar gawai proteksi yang terpasang memenuhi persyaratan K3 Kelistrikan 115% dari In
Sebesar 1250 A .
2. Menurut PUIL 2011 bagian 5.11 bahwa disekitar panel hubung dan kendali harus terdapat
ruang yang cukup luas sehingga mudah dalam pemeliharaan, pemeriksaan dan perbaikan.
3. Jarak ruang bebas menurut PUIL 2011 yakni 1m+1cm setiap 1 kv
4. Kesimpulan bahwa dari pengukuran visual didapat pada Hotel Neo Malioboro tentang
ruang bebas trafo cukup sehingga memudahkan untuk proses maintenance dan
pengambilan data serta telah terpasang pagar pembatas untuk mencegah terjadi sentuhan
kepada trafo
3. RIKSA UJI PEMANFAATAN (PANEL LVMDP)
a. Pemeriksaan dan Ruang Lingkup LVMDP
Gambar 7. LVMDP
Pemeriksaan dan pengujian pada LVMDP yang dilakukan di Hotel Neo Malioboro meliputi :
a. Mengukur beban akhir
b. Menghitung keseimbangan
c. Menentukan proteksi
Pelaksanaan pemeriksaan
a. Mengukur beban akhir
Data beban AC Hotel Neo Malioboro terdapat pada hasil pengukuran pada panel main distribusi
board AC :
Phasa R = 190.8 Ampere
Phasa S = 199.2 Ampere
Phasa T = 161.5 Ampere
(|𝑅−1|+|𝑆−1|+|𝑇−1|)
Persentase ketidakseimbangan antar phase × 100 %
3
(|1,03−1|+|1,08−1|+|0,87−1|)
× 100 % = 8%
3
Kesimpulan :
Menurut perhitungan dari data arus pembebanan trafo sebesar 8%, menurut standart IEEE
ketidakseimbangan beban yang diiijinkan adalah 20%, maka pembebanan masih dalam batas yang
diijinkan.
Perhitungan CB
In x 115 % = 177, 3 x 115 % = 203.8 A
Menggunakan MCCB 250 A MCB terpasang pada panel main pump 250 A kapasitas sudah
sesuai dengan perhitungan.
Gambar 3.6 Panel motor hydrant
Grounding system harus dibuat sebaik mungkin dengan tahanan pentanahan yang sekecil mungkin.
Bahan yang digunakan juga harus baik dan tahan terhadap karat. Karena karat akan menurunkan
kualitas dan fungsi. Jika bahan tidak berkualitas, tidak akan mampu menahan arus sambaran petir yang
besar.
+- 2 M
+- 3 M
Dari hasil analisa menggunakan perhitungan ratio bahaya sambar petir, nilai yang di dapatkan adalah
R : 18, yang mana artinya sudah masuk kategori Sangat Besar, sesuai SNI 225-1987 dan PUIL 1987
(820-B.16 dan – C.4) Maka area tersebut sudah wajib di pasang penyalur petir di sesuaikan dengan
coverage area yang di perlukan.
- Maka dari hasil Nd lebih besar dari Nc, sehingga harus di pasang IPP di Hotel Neo Malioboro
Yogyakarta. Untuk itu perlu kita hitung efisiensi SPP
E = 1-Nc/Nd = 0,92
Maka dengan nilai efisiensi SPP 0,92 maka untuk tingkat proteksi berdasarkan SNI 03-7015-2004
adalah proteksi tingkat II
Dari Hasil Analisa hitungan Nilai Nd, Gedung Hotel Neo Malioboro sudah tepat dipasangi
Sistem Proteksi Petir (IPP).
A. KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan di Hotel Neo Malioboro dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Kondisi lokasi Cukup baik, bersih lingkungannya.
2. Masih terdapat beberapa kekurangan pada rambu-rambu K3.
3. Penempatan APAR di dekat ruangan panel, motor pump dan trafo belum sesuai Permenaker
trans No. 4 Tahun 1980 pasal 4 tentang syarat-syarat pemasangan APAR.
4. Pengecekan tanggal kadarluarsa APAR
5. Beberapa panel belum terpasang labelingnya.
6. Penggunaan kabel yang tidak sesuai dengan PUIL pada warna kabelnya.
7. Ventilasi untuk sirkulasi udara masih belum optimal
8. Beberapa ruangan dan panel memiliki penerangan yang kurang memadai
9. Sistem grounding yang masih belum sesuai standar yang ada
10. Tidak ditemukan diagram single line, diagram pengawatan,
B. SARAN
Berdasarkan pelaksanaan praktek di Hotel Neo Malioboro, disarankan:
1. Training K3 bagi semua teknisi yang bekerja.
2. Membuatkan nama dan penomoran panel bagi PHB utama
3. Diagram single line, diagram pengawatan perlu ada di deket panel
4. Perlu diperbaiki penempatan APAR di dekat ruangan trafo, motor pump dan panel
5. Melakukan pengecekan rutin APAR minimal 3 bulan sekali.
6. Perlu ditingkatkan intensitas cahaya pada ruangan
7. Merapikan kembali jalur-jalur kabel dan bonding kabel sesuai dengan standard yang ada
8. Menyesuaiakan penggunaan kabel sesuai standar yang ada di PUIL
9. Menyesuaikan system grounding dan melakukan kalibrasi ulang melakukan pembersihan rutin di
area kerja.
LAMPIRAN