Anda di halaman 1dari 7

E-Journal SPEKTRUM Vol. , No.

2019

ANALISIS RESETTING RELE JARAK AKIBAT


UPRATING KONDUKTOR GIS PESANGGARAN - GI
SANUR
Rizal Akbar Fauzany1, I Gede Dyana Arjana2, Cok Gede Indra Partha3
1,2,3Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

Email : rizalfaufauz@gmail.com1, dyanaarjana@unud.ac.id2, cokindra@unud.ac.id3

Abstrak
Meningkatnya arus beban pada saluran Pesanggaran – Sanur sebesar 333,536 Ampere
atau 83,384 % dari kuat hantar arusnya menyebabkan diperlukannya uprating konduktor dari
ACSR Partridge 135 𝑚𝑚2 menjadi ACCC Lisbon 310 𝑚𝑚2 . Uprating menyebabkan perubahan
impedansi sehingga jangkauan zona proteksi rele jarak GIS Pesanggaran – GI Sanur saling
tumpang tindih dengan zona proteksi rele jarak GI Sanur – GI Gianyar sehingga diperlukan
resetting. Setting rele jarak akibat perubahan impedansi sebelum dan sesudah resetting diuji
dengan gangguan pada jarak 86 % saluran Pesanggaran – Sanur dan hasil resetting menunjukan
kinerja rele sudah sesuai dengan standar IEEE Std C37.113-1999 serta tidak terjadi tumpang
tindih.

Kata kunci :Sistem Proteksi, Uprating, Resetting, Rele Jarak.

Abstract
Increased load current on the Pesanggaran – Sanur transmission line by 333,536
Ampere or 83,384 % of the current carrying capacity caused the uprating conductor from ACSR
Partridge 135 𝑚𝑚2 into ACCC Lisbon 310 𝑚𝑚2 . Uprating cause a change in impendance and
make the zone reach protection of GIS Pesanggaran – GI Sanur distance relay overlaps with
zone protection of GI Sanur – GI Gianyar distance relay so that resetting is required. Impedance
setting before and after resetting are tested with short circuit at 86 % Pesangaran – Sanur
transmission line and resetting results show the relay perfomance is accordance with the IEEE
Std C37.113-1999 standard and does not overlaps with another distance relay.

Keywords: Protection System, Uprating, Resetting, Distance Relay.

1. PENDAHULUAN
Provinsi Bali sebagai daerah destinasi perlu diimbangi dengan pembangunan
wisata dunia memiliki pertumbuhan ekonomi sarana kelistrikan yang memadai, salah satu
sebesar 5,27 %. Pertumbuhan ini upaya yang dilakukan adalah
berbanding lurus dengan tingginya pengembangan gardu induk dan uprating
pertumbuhan jumlah pelanggan sebesar saluran transmisi.
4,29 % dan pertumbuhan penjualan energi Uprating konduktor ACSR Partridge
sebesar 6,83%, hal ini disebabkan 135 mm2 dengan kuat hantar arus 400
pergeseran struktur ekonomi daerah bali Ampere menjadi ACCC Lisbon 310 mm2
yang sebelumnya didominasi oleh sektor perlu dilakukan karena arus beban yang
pertanian menjadi sektor perdagangan, lewat pada penghantar mencapai 333,5362
restoran, properti, dan hotel. Pergeseran Ampere atau 83,384% dari kuat hantar
struktur ekonomi tersebut meningkatkan arusnya. Uprating konduktor tersebut
kebutuhan konsumsi terhadap daya listrik. menyebabkan perubahan impedansi urutan
Peningkatan konsumsi terhadap daya listrik positif dan negatif yang sebelumnya 0,2136

Rizal Akbar Fauzany, I Gede Dyana Arjana, Cok Gede Indra Partha 1
E-Journal SPEKTRUM Vol. , No. 2019

+ j0,408 Ω/km menjadi 0,0896 + j0,41184 𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒1 = Total impedansi positif / negatif
Ω/km dan perubahan impedansi urutan nol saluran pertama
yang sebelumnya 0,363 + j1,224 Ω/km
menjadi 0,2396 + j1,2355 Ω/km. Perubahan 2.2.2 Zone 2
nilai tersebut akan mempengaruhi Mengamankan minimum 120% dari
jangkauan tiap zona proteksi, sehingga total impedansi saluran pertama dan
perlu dilakukan resetting. maksimum tidak melampaui zona 1 seksi
Penelitian sebelumnya terkait analisis berikutnya [5],[6].
setting rele jarak [1],[2] menggunakan 𝑍2𝑚𝑖𝑛 = 1,2 𝖷 𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒1 ............................(2)
perhitungan secara manual. Penelitian lain 𝑍2𝑚𝑖𝑛 = 0,8 𝖷 (𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒1 + 0,8 𝖷 𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒2 )....(3)
[3] melakukan analisis setting rele jarak Nilai setting impedansi relai tidak
menggunakan Artificial Neural Network. boleh melebihi dari nilai setting impedansi
Metode backpropagation Artificial Neural transformator.
Network digunakan untuk menentukan nilai 𝑍2𝑡𝑟𝑎𝑓 = 0,8 (𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒1 + 0,5 𝘟 𝑋𝑇 )..........(4)
dari setting rele. Keterangan :
Pada penelitian ini akan membahas 𝑍2𝑚𝑖𝑛 = Setting impedansi zona 2 minimum
mengenai resetting rele jarak pada saluran 𝑍2𝑚𝑎𝑥 = Setting impedansi zona 2 maximum
GIS Pesanggaran – GI Sanur akibat uprating 𝑍2𝑡𝑟𝑎𝑓 = Impedansi transformator
konduktor, Kinerja rele jarak kondisi 𝑋𝑡 = Reaktansi transformator
sebelum dan sesudah resetting akan diuji 𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒2 = Total impedansi positif / negatif
dan dianalisis dengan memberikan saluran kedua
gangguan hubung singkat. Resetting pada
2.2.3 Zona 3
rele jarak diharapkan dapat membuat rele
Mengamankan saluran transmisi
mengisolir gangguan dengan tepat dan
yang mencakup sampai 2 GI atau dengan
bekerja sesuai standar yang digunakan.
jangkuan 220%. Time delay = 1,2 – 1,6 detik
[5],[6].
2. KAJIAN PUSTAKA 𝑍3𝑚𝑖𝑛 = 1,2 𝖷(𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒1 + 0,8 𝖷 𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒2𝑙 ).......(5)
2.1 Rele Jarak 𝑍3𝑚𝑖𝑛 = 0,8 𝖷(𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒1 + 1,2 𝖷 𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒2𝑙 ).......(6)
Rele jarak bekerja bergantung pada Keterangan :
ratio dari tegangan dan arus, yang 𝑍3𝑚𝑖𝑛 = Setting Impedansi zona 3 minimal
dinyatakan dalam impedansi [4]. Rele jarak 𝑍3𝑚𝑎𝑥 = Setting impedansi zona 3 maximal
akan bekerja jika nilai impedansi gangguan
lebih besar dibanding nilai impedansi 2.2.4 Maximum Torque Angle
setting. Maximum torque angle adalah
sudut ketika reach setting mencapai
maksimum, dalam artian sudut dari diameter
lingkaran mho. Besaran sudut MTA disetting
sesuai dengan impedansi urutan positif /
negatif penghantar yang di proteksi [7].

Gambar 1. Zona Proteksi Rele Jarak 2.2.5 Zero Compensation Factor


Faktor kompensasi digunakan
2.2 Zone Reach sebagai parameter setting untuk gangguan
2.2.1 Zone 1 fasa ke tanah.
𝑍0 −𝑍1
Mengamankan sampai 80 % dari total 𝐾0 = .........................(7)
3𝑍1
panjang saluran utama. Time delay = 0 detik
Keterangan :
[5],[6].
𝐾𝑂 = Zero Compensation Factor
𝑍1 = 0,8 × 𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒1 ...................... (1)
𝑍1 = Impedansi urutan positif
Keterangan :
𝑍0 = Impedansi urutan nol
𝑍1 = Setting impedansi zona 1

Rizal Akbar Fauzany, I Gede Dyana Arjana, Cok Gede Indra Partha 2
E-Journal SPEKTRUM Vol. , No. 2019

3. METODE PENELITIAN Tabel 1. Data Impedansi SUTT 150 kV


3.4 Analisis Data
Penelitian ini dilakukan di PT. PLN
(Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan
Beban Jawa Bali (APB) dan Area Pelaksana
Pemeliharaan Bali (Bali). Waktu
pelaksanaan penelitian ini dimulai pada
4.2.2 Reaktansi Transformator
bulan Agustus - September 2018.
Data transformator yang digunakan
Analisis dalam penelitian ini
di GI Sanur ditunjukkan pada tabel 2.
dilakukan dalam beberapa tahapan sebagai
Tabel 2. Data Transformator
berikut :
1. Melakukan studi literatur.
2. Pengumpulan data kelistrikikan
substransmisi sistem Bali yang meliputi :
Data Penghantar sistem transmisi 150 kV
Bali, Data Transformator, Single Line
Diagram Subsistem Bali, dan Data Berdasarkan tabel 2, diketahui
setting proteksi Bay penghantar 150 kV bahwa reaktansi terkecil ada di
Bali. transformator daya 4 dengan reaktansi
3. Melakukan perhitungan impdansi sebesar 45,7125 Ω
transformator dan saluran transmisi 150
kV Bali.
4.2.3 Rele Jarak GIS Pesanggaran
4. Memodelkan jaringan subsistem
Rele jarak yang digunakan bekerja
transmisi bali.
secara forward dimana rele hanya membaca
5. Menghitung resetting rele jarak akibat
gangguan yang ada di depannya. Data
uprating konduktor dari ACSR Partridge
teknis rele jarak yang digunakan sebagai
135 𝑚𝑚2 menjadi ACCC Lisbon 310
pengaman penghantar GIS Pesanggaran –
𝑚𝑚2 pada saluran transmisi GIS
GI Sanur ditunjukkan pada tabel 3.
Pesanggaran – GI Sanur.
Tabel 3. Data Rele Jarak Pesanggaran –
6. Menguji setting impedansi rele dengan
Sanur
melakukan simulasi gangguan pada
sistem sesuai skenario dengan bantuan
program komputer.
7. Menganalisis hasil dari simulasi dan
membandingkan dengan standar IEEE
Std C37.113-1999.
8. Menarik kesimpulan dari analasis yang 4.2.4 Zone Reach
telah dilakukan 4.2.4.1 Zona 1
Jangkauan zona 1 dapat dihitung
4. HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan persamaan 1 :
𝑍1 = 0,8 × 𝑍11
4.1 Resetting Rele Jarak
𝑍1 = 0,55552 + j2,5536 Ω
4.1.1 Impedansi SUTT 150 kV
𝑍1 = 2,6133 Ω
Saluran GIS Pesanggaran – GI Sanur
𝜃𝑝ℎ𝑠 = 77,7298 ˚
setelah uprating, menggunakan penghantar
bertipe ACCC Lisbon 310𝑚𝑚2 dengan
4.2.4.2 Zona 2
panjang penghantar 7,75 km dan
Jangkauan zona 2 dapat dihitung
kemampuan hantar arus sebesar 1250
menggunakan persamaan 2 dan 3 :
Ampere. Data penghantar ditunjukan pada
𝑍2𝑚𝑖𝑛 = 1,2 𝘟 𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒1
Tabel 1.
= 0.83328 + j3.83 Ω
𝑍2𝑚𝑖𝑛 = 3,919 Ω
Rizal Akbar Fauzany, I Gede Dyana Arjana, Cok Gede Indra Partha 3
E-Journal SPEKTRUM Vol. , No. 2019

𝜃𝑝ℎ𝑠 = 77.7269˚ Zona 3 yang digunakan adalah 𝑍3𝑚𝑖𝑛 ,


𝑍2𝑚𝑎𝑥 = 0,8 (𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒1 + 0,8 𝘟 𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒2 ) sehingga 𝑇3 = 1,6 detik karena 𝑍𝑜𝑛𝑎 3𝑚𝑖𝑛 >
= 1.81643 + j6.44903 Ω 𝑍𝑜𝑛𝑎 3𝑚𝑎𝑥 .
𝑍2𝑚𝑎𝑥 = 6,6999 Ω
𝜃𝑝ℎ𝑠 = 74,2696˚ 4.2.6 Kompensasi Urutan Nol
Kemudian dipilih nilai impedansi Kompensasi urutan nol dapat dihitung
terbesar, sehingga nilai yang digunakan menggunakan persamaan 7.
adalah 𝑍2𝑚𝑎𝑥 = 6,6999 ∠74,269˚ Ω 𝑍0 − 𝑍1
𝐾0 =
3𝑍1
4.2.4.3 Zona 3
= -0,154041874 + j0.011274819
Jangkauan zona 3 dapat dihitung
𝐾0 = 0.66212
menggunakan persamaan 5 dan 6 : 𝜃𝑝ℎ𝑠 = -1.9517˚
𝑍3𝑚𝑖𝑛 = 1,2 𝖷 (𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒1 + 0,8 𝖷 𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒2𝑙 )
= 2.9899776 + j10.0707456
4.3 Analisis Pengaruh Uprating
𝑍3𝑚𝑖𝑛 = 10.5052 Ω
terhadap Koordinasi Zona
𝜃𝑝ℎ𝑠 = 73.464 ˚
Proteksi
𝑍3𝑚𝑎𝑥 = 0,8 (𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒1 + 1,2 𝘟 𝑍𝑙𝑖𝑛𝑒2 )
Perbandingan nilai setting sebelum
= 2,7098176 + j8,7961536 Ω
dan sesudah resetting ditunjukkan pada
𝑍3𝑚𝑎𝑥 = 9.2041 Ω
tabel 4.
𝜃𝑝ℎ𝑠 = 72.8776 ˚
Tabel 4. Perbandingan nilai setting sebelum
Kemudian dipilih nilai impedansi dan sesudah resetting
terbesar, sehingga nilai yang digunakan
adalah 𝑍3𝑚𝑖𝑛 = 10.5052 ∠73.464˚ Ω

4.2.5 Setting Waktu Tunda


Tiap zona memiliki waktu delay
berbeda. Setting delay waktu untuk tiap
zona mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Nilai setting Zona1 yang awalnya 3,55
a. Delay Zona 1
Ω mengalami perubahan sebesar 26,3859
Gangguan yang terjadi di daerah Zona 1
% menjadi 2.6133 Ω. Nilai setting Zona2
maka rele akan bekerja seketika, sehingga
yang awalnya 9.37 Ω mengalami perubahan
tidak dilakukan penyetelan waktu 𝑇1 = 0
sebesar 28.4963 % menjadi 6,6999 Ω. Nilai
detik.
setting Zona3 yang awalnya 16.32 Ω
b. Delay Zona 2
mengalami perubahan sebesar 35.6299 %
Time Delay untuk mengisolir gangguan di
menjadi 10.5052 Ω.
zona proteksi 2 mengikuti ketentuan sebagai
berikut :
0,4 𝑠 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑍𝑜𝑛𝑎 2𝑚𝑎𝑥 > 𝑍𝑜𝑛𝑎 2𝑚𝑖𝑛
𝑇2 = { }
0,8 𝑠 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑍𝑜𝑛𝑎 2𝑚𝑖𝑛 > 𝑍𝑜𝑛𝑎 2𝑚𝑎𝑥
Zona 2 yang digunakan adalah 𝑍2𝑚𝑎𝑥 ,
sehingga 𝑇2 = 0,4 detik karena 𝑍𝑜𝑛𝑎 2𝑚𝑎𝑥 >
𝑍𝑜𝑛𝑎 2𝑚𝑖𝑛 .
c. Delay Zona 3
Time delay untuk mengisolir gangguan yang
terjadi di zona proteksi 3 mengikuti Gambar 2. Time Distance Diagram
ketentuan sebagai berikut : sebelum resetting
1,2 𝑠 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑍𝑜𝑛𝑎 3𝑚𝑎𝑥 > 𝑍𝑜𝑛𝑎 3𝑚𝑖𝑛
𝑇3 = { }
1,6 𝑠 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑍𝑜𝑛𝑎 3𝑚𝑖𝑛 > 𝑍𝑜𝑛𝑎 3𝑚𝑎𝑥 Perbandingan nilai jangkauan setting
impedansi terhadap masing masing zona
proteksi adalah sebagai berikut :
Rizal Akbar Fauzany, I Gede Dyana Arjana, Cok Gede Indra Partha 4
E-Journal SPEKTRUM Vol. , No. 2019

1. Perbandingan nilai jangkauan zona 1 : melampaui jangkauan proteksi zona 1 rele


𝑍𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛1 =
3.55
× 80 % jarak Sanur – Gianyar dengan penyetelan
2.6133
waktu 𝑇2 = 0,4 detik. Zona 3 kondisi
𝑍𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛1 = 135,8436 %
resetting sudah sesuai dengan standar yang
2. Perbandingan nilai jangkauan zona 2 :
9.37 digunakan dengan penyetelan waktu 𝑇3 =
𝑍𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛2 = × 120 % 1.6 detik.
6,6999
𝑍𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛2 = 167.8234 %
3. Perbandingan nilai jangkauan zona 3 : 4.4 Simulasi Gangguan Hubung
16,32 Singkat
𝑍𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛3 = × 220 %
10,5052
Gangguan disimulasikan pada 86 %
𝑍𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛3 = 341.7736 %
atau 5,8125 km di saluran transmisi
Berdasarkan Gambar 3, diketahui
Pesanggaran – Sanur. Simulasi ini bertujuan
bahwa setting impedansi kondisi sebelum
untuk mengetahui kinerja rele jarak GIS
resetting terjadi tumpang tindih atau
Pesanggaran dalam menangani gangguan
overlaps. Overlaps disebabkan perbedaan
yang terjadi pada sistem.
impedansi penghantar menjadi lebih kecil
dengan persentase perubahan seesar
4.4.1 Gangguan 3 Fasa
52,52%. Perubahan Impedansi tersebut
menyebabkan zona 1 yang seharusnya
melindungi 80 % dari total panjang saluran,
malah menjadi 135,8436 %. Zona 2 dengan
standar jangkauan daerah 120 % menjadi
167,8234 % dan zona 3 dengan standar
jangkauan 220 % menjadi 341,7736%.
Berdasarkan nilai impedansi setelah
resetting dapat dibuat time distance diagram
rele jarak GIS Pesanggaran arah gianyar
kondisi yang ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4. Kinerja Rele Kondisi sebelum


Rele Pesanggaran - Sanur Rele Sanur - Gianyar resetting gangguan 3 fasa

Gambar 6 menunjukan bahwa rele


jarak Micom P443 pesanggaran – Sanur
membaca gangguan hubung singkat 3 fasa
di proteksi zona 1 dengan impedansi primer
yang terukur sebesar 2,809 ∠77,73˚Ω dan
Gambar 3. Time Distance diagram waktu trip sebesar 0,02 detik pada 86 %
sesudah resetting saluran transmisi Pesanggaran – Sanur. Hal
ini menunjukan bahwa kinerja rele jarak
Berdasarkan pada gambar 4 kondisi sebelum resetting belum sesuai
diketahui bahwa setelah dilakukan resetting, dengan standar. Gangguan pada 86 %
Jangkauan daerah proteksi sudah baik dan saluran Pesanggaran – Sanur seharusnya
tidak terjadi Overlaps. Zona 1 resetting rele dideteksi pada zona 2 dengan waktu trip 0,4
jarak sudah memenuhi standar [3] dimana detik.
daerah jangkauannya melindungi 80% Rele jarak Micom P442 Sanur –
panjang saluran utama dengan penyetelan Gianyar membaca gangguan sebesar
waktu 𝑇1 = 0 detik. Jangkauan zona 2 1,931 ∠-106,29˚Ω di saluran transmisi
kondisi resetting sudah sesuai dengan Pesanggaran – Sanur. Rele jarak GI Sanur
standar dimana daerah jangkauannya dapat tidak trip atau sebesar 9999,999 detik
melindungi saluran utama dan tidak karena rele bekerja secara forward,

Rizal Akbar Fauzany, I Gede Dyana Arjana, Cok Gede Indra Partha 5
E-Journal SPEKTRUM Vol. , No. 2019

sedangkan gangguan berada di belakang GI 2. Pada saat simulasi gangguan hubung


Sanur dan diluar dari area jangkauan singkat gangguan pada 86 % saluran
proteksinya. Pesanggaran - Sanur, rele jarak Micom
P443 pesanggaran – Sanur sebelum
resetting mendeteksi gangguan pada
zona 1 dan membutuhkan waktu 0,02
detik untuk mengisolir ganguan, hal ini
tidak sesuai dengan standar IEEE Std
C37.113-1999 dimana gangguan
tersebut perlu diisolir pada zona 2
dengan waktu 0,4 detik.
3. Jangkauan proteksi menggunakan nilai
impendansi resetting yaitu pada zona 1
(𝑍1𝑠) sebesar 3,4843 ∠977,726˚ Ω, zona
Gambar 7. Kinerja Rele Kondisi Resetting 2(𝑍2𝑠 ) sebesar 8,9109 ∠74.269˚ Ω, dan
Gangguan 3 fasa zona 3 (𝑍3𝑠 ) sebesar 13.9712
∠73.4699˚ Ω menunjukan koordinasi
Gambar 7 menunjukan kinerja rele saat proteksi sudah baik dan tidak terjadi
terjadi gangguan 3 fasa setelah dilakukan Overlaps.
resetting. Impedansi yang terukur oleh Rele 4. Pada saat simulasi gangguan hubung
jarak micom P443 Pesanggaran – Sanur singkat pada 86 % saluran
saat terjadi gangguan hubung singkat 3 fasa Pesanggaran – Sanur, kinerja rele jarak
pada 86 % saluran transmisi Pesanggaran – Micom P443 pesanggaran – Sanur
Sanur 1 adalah 2,809 ∠77,73˚Ω. Gangguan menggunakan nilai impendansi setelah
yang terjadi kemudian di isolir oleh proteksi resetting bekerja sesuai standar IEEE
zona 2 dalam waktu 0,4 detik. Hal ini Std C37.113-1999 dimana gangguan
menunjukkan bahwa kinerja rele jarak sudah terdeteksi di zona 2 dan
setelah resetting sudah sesuai standar membutuhkan waktu 0,4 detik untuk
dengan standar IEEE Std C37.113-1999. mengisolir gangguan.

5. KESIMPULAN 6. DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan analisis yang telah [1]. Sudrajat, Rhamandita; Saodah, Siti;
dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal
Waluyo, Waluyo. Analisis Penalaan
sebegai berikut :
1. Uprating konduktor menyebabkan Rele Jarak sebagai Proteksi Utama
Jangkauan proteksi zona 1 dan zona 2 pada Saluran Udara Tegangan Tinggi
rele jarak GIS Pesanggaran – GI Sanur 150 kV Bandung Selatan–
terjadi tumpang tindih dengan zona 1 Cigereleng. Reka Elkomika, 2014, 2.1.
dan zona 2 rele GIS Sanur – GI [2]. Supriana, Sang Kompyang; Arjana, Ig
Gianyar. Tumpang tindih yang terjadi Dyana; Amrita, A. A. N. Studi Pengaruh
akibat perbedaan impedansi menjadi Uprating Saluran Transmisi Tegangan
lebih kecil dengan persentase Tinggi 150 kV Terhadap Setting Rele
perubahan sebesar 52,52%. Zona 1 Jarak Antara GI Kapal–GI Padang
yang seharusnya jangkauannya Sambian–GI Pesanggaran. Jurnal
sebesar 80 % dari panjang saluran Ilmiah SPEKTRUM, 2014, 1.1: 59-64.
utama menjadi 135,8436 %. Zona 2 [3]. Hadianto, Alfian; Arjana, I. Gede
dengan standar jangkauan daerah Dyana; Setiawan, Widyadi. Studi
120 % menjadi 167,8234 % dan zona 3 Perhitungan Relay Jarak Pada Saluran
dengan standar jangkauan 220 % Double Circuit Dengan Single
menjadi 341,7736%. Conductor Antara Gi Kapal-Gi
Pemecutan Kelod Menggunakan

Rizal Akbar Fauzany, I Gede Dyana Arjana, Cok Gede Indra Partha 6
E-Journal SPEKTRUM Vol. , No. 2019

Artificial Neural Network (Ann). Majalah


Ilmiah Teknologi Elektro, 2016, 15.2:
59-66..
[4]. Bakshi, U. A.; Bakshi, M. V. Protection
And Switchgear. Technical
Publications, 2009: 4-1.
[5]. MiCOM P40 Agile P441 P442 P444
Technical Manual Platform Software
Version: 61 & 70 Publication
Reference: P44x/EN M/H96
[6]. IEEE Std C37.234. Guide for Protective
Rele Applications to Power System
Buses. New York. 2009.
[7]. Thompson, Michael J.; Heidfeld, Daniel
L. Transmission line setting
calculations-beyond the cookbook. In:
Protective Relay Engineers, 2015 68th
Annual Conference for. IEEE, 2015. p.
850-865.

Rizal Akbar Fauzany, I Gede Dyana Arjana, Cok Gede Indra Partha 7

Anda mungkin juga menyukai