Anda di halaman 1dari 17

Kementerian Ketenagakerjaan

Republik Indonesia

Diselenggarakan oleh :

PT KEM Indonesia
&

Fresh Consultan

LAPORAN
Praktek Kerja Lapangan

Disusun Kelompok 1 :
1. Riswanto PT Purinusa Ekapersada Semarang
2. Supriyadi PT Purinusa Ekapersada Demak
3. Ali Murtopo PT Tata Nutrisana Bogor
4. Lukman S PT Kreasi Kotakmegah Medan
5. Benjhonson PT Kati Kartika Murni Cikarang

SERTIFIKASI & PEMBINAAN CALON AHLI K3 LISTRIK


18 Oktober – 12 November 2021

Politeknik Negeri Jakarta


LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Praktek dan Seminar oleh Kelompok 1:

1. Riswanto
PT. Purinusa Ekapersada Semarang

2. Supriyadi
PT Purinusa Ekapersada Demak

3. Ali Murtopo
PT Tata Nutrisana Bogor

4. Lukman S
PT Kreasi Kotakmegah Medan

5. Benjhonson
PT Kati Kartika Murni Cikarang

Diperiksa dan disetujui oleh


Instruktur Ahli K3 Listrik :

Ika Sri Wulandari


DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Waktu Pelaksanaan

BAB II. PROFIL LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB III. PRAKTEK PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (RIKSA UJI)

BAB IV. IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA LISTRIK

BAB V. PENUTUP
 Kesimpulan
 Saran

LAMPIRAN
- Tabel KHA.
- Tabel Ukuran Circuit Breaker.
- Check List Inspeksi Genset.
- Job Safety Analysis
- Surat Izin Pekerjaan (Working Permit)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja no 12 tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di
Tempat Kerja , bahwa Perencanaan, Pemasangan, Perubahan, dan Pemeliharaan
dilakukan oleh Ahli K3 Listrik di Perusahaan dan untuk perusahaan yang memiliki
pembangkit listrik lebih dari 200 (dua ratus) kilo volt-ampere wajib memiliki Ahli K3
bidang Listrik.
Ahli K3 Listrik bertujuan untuk memeriksa, menguji dan memastikan standart
keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang listrik di area tempat kerja .

B. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan & Seminar ini adalah :

1. Mempraktekkan Pemeriksaan dan Pengujian (Riksa Uji) K3 Listrik


menggunakan cek list riksa uji K3 Listrik.
2. Mempraktekkan Audit K3 Listrik dengan menggunakan “CheckList Pencegahan
Bahaya Listrik (Electrical Hazard prevention)”.
3. Memastikan potensi bahaya di Lingkungan kerja terindentifikasi agar terhindar
unsafe action dan unsafe condition yang dapat mengakibatkan kecelakaan
kerja.
4. Menambah wawasan dan pemahaman terhadap K3 Listrik.

Kemudian di presentasikan sebagai Seminar di dalam kelas.

C. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Pembinaan Ahli K3 Listrik ini adalah mulai tanggal 18 Oktober
2021- 12 Novembner 2021 secara ONLINE via ZOOM . Sedangkan Praktek Kerja
Lapangan pada tanggal 8 November 2021 di Politeknik Negeri Jakarta .
BAB II
PROFIL LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA (PNJ) yang dahulu bernama Politeknik Universitas


Indonesia/Fakultas Non-Gelar Teknologi (FNgT) berubah nama berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 207/O/1998. PNJ merupakan
institusi pendidikan tinggi otonom yang mempunyai tujuh Jurusan dan 36 Program Studi
yang mempunyai jenjang D-3 (Ahli Madya-A.Md.), Sarjana Terapan (S.Tr.) dan Magister
Terapan(M.Tr.).

Hingga saat ini, PNJ telah meluluskan 35.934 orang, terdiri dari 22.764 lulusan
bidang rekayasa dan 13.170 lulusan bidang tata niaga. Para lulusan PNJ, sebagian besar
bekerja di perusahaan nasional dan multinasional, ada juga yang bekerja sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan sebagian kecil menjadi wiraswastawan. Selain itu, para
alumni ini diberikan uji pada bidangnya masing-masing sehingga para alumni tersebut
kompeten dan dapat mengisi posisi profesional. Sebagian besar bekerja sebagai
wiraswastawan, Pegawai Negeri Sipil, maupun pada perusahaan nasional, atau
multinasional. Lulusan program D-3 mengisi bidang pekerjaan sebagai teknisi senior
yang mampu mengatasi masalah-masalah teknis dibidangnya sedangkan lulusan
program Sarjana Terapan mengisi posisi profesional di perusahaan.

Seiring dengan era globalisasi dan tuntutan industri yang lebih kompetitif, PNJ
membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keahlian yang seimbang.
Keseimbangan dapat terlihat dari kurikulum dengan rasio 40% teori dan rasio praktek 60
%. Selain itu, karena perubahan paradigma, mahasiswa dibekali dengan mata kuliah
kewirausahaan dan penjaminan mutu (quality management) untuk lebih kreatif dan
inovatif.

Sistem kelistrikan di fakultas teknik Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) disuplay dari
PT PLN (Persero) melalui trafo step down sebesar 3x 500 KVA , 1 x 550 KVA dan di back
up oleh generator kapasitas 550 KVA dengan 1 (satu) Main Distribution Panel (MDP) .
BAB III
PRAKTEK PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (RIKSA UJI)

A. Perhitungan Pembebanan Genset di Politeknik Negeri Jakarta .

No. Obyek Hasil Nilai Rujukan Metode


1. Pembebanan Generator 𝐼𝑓𝑙 =
𝑆 I nominal dari Perhitungan
√3𝑥𝑉𝑜
Eksisting hasil perhitungan Dan acuan
550000𝑉𝐴
550 KVA; 𝐼𝑓𝑙 = menurut data PUIL 2011
√3𝑥400𝑉
400 V , 50 HZ , 3 Phasa. 550000𝑉𝐴 berdasarkan nilai
𝐼𝑓𝑙 =
692𝑉
KVA generator
= 794,7 A
diperoleh nilai
Nameplate genset
794,7𝐴
793,9 A
Nameplate
80 % x 793,9
generator
=635,1 A
793,9 A
pembebanan
Pembebanan
maksimal sesuai
standart 80% dari
kapasitas =
635,1 A

2. Circuit Breaker 𝐶𝐵 = 1,15𝑥𝐼𝑓𝑙 Dari hasil Perhitungan


𝐶𝐵 = 1,15𝑥794,7𝐴 perhitungan Dan acuan
𝐶𝐵 = 913,9𝐴
diperoleh nilai PUIL 2011
Perhitungan 𝐶𝐵 = 913,9𝐴
berdasarkan PUIL Sedangkan CB
2011. yang terpasang di
lokasi adalah
800A, artinya CB
yang terpasang
tidak memenuhi
persyaratan yang
sesuai PUIL 2011 ,
seharusnya
menggunakan
ukuran 1000 A

3. Kabel Penghantar 𝐾𝐻𝐴 = 1,25𝑥794,7 Output genset Perhitungan


Out Put Genset 𝐾𝐻𝐴 = 993,4𝐴 menggunakan
kabel NYY 4x300
mm² .
Berdasarkan
dengan tabel
K.52.3.5a PUIL
2011 .
Kapasitas kabel
NYY 4x300mm²
yaitu 481A
Kesimpulan
:Ukuran kabel
Output Genset
Kurang besar ,
seharusnya kabel
yang terpasang
2x(1x185 mm² )
untuk tiap Phasa
nya . Dimana
kapasitas
maksimal yaitu
2x511 A = 1022 A
Urutan warna
kabel tidak sesuai
PUIL 2011.
4. Grounding Genset Hasil pengukuran Menurut standar Pengukuran
didapatkan nilai PUIL: 2011,
tahanan grounding grounding
0,07 Ω , maksimal 5 Ω
pengukuran (memenuhi
dengan syarat).
menggunakan alat
Clamp Earth Tester
.

5. Grounding Sistem Hasil pengukuran Hasil pengukuran Pengukuran


didapatkan nilai diluar standart
tahanan grounding PUIL 2011 , yaitu
840 Ω , maksimal 5 Ω
pengukuran
dengan
menggunakan alat
Clamp Earth Tester
.

6. Pengukuran Tegangan Pengukuran R-S = 403 Volt Pengukuran


Out Put Genset menggunakan Volt R-T = 403 Volt
Meter . S-T = 402 Volt
R-N = 232 Volt
S-N = 232 Volt
T-N = 231 Volt

Generator dalam posisi stand by, tidak dioperasikan, sehingga tidak bisa mengukur
pembebanan dan keseimbangan sistem dari generator .
BAB IV
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA LISTRIK

No. Temuan Standart Hubungan Saran


1. Tidak ada tanda Menurut Permenaker Untuk mencegah Ditempel
peringatan di pintu No. 33 tahun 2015 terjadinya bahaya tanda
tentang Keselamatan listrik misal bahaya peingatan
dan Kesehatan Kerja kejut listrik , arc dan dipintu
Listrik di tempat kerja blast. genset.
untuk ruang khusus
bertegangan listrik harus
ada tanda peringatan
dan hanya orang-orang
tertentu yang boleh
masuk.

2. APAR Berdasarkan Saat terjadi Tempatkan


Tidak terdapat APAR PERMENAKERTRANS RI kebakaran akan APAR jenis
diruang genset . No.Per.04/MEN/1980 susah memedamkan CO2 diruang
tentang Syarat – syarat api, karena tidak genset , dan
Pemasangan dan terdapat APAR di pemasangan
Pemeliharaan Alat ruang genset. nya
Pemadam Api Ringan ( digantung
APAR ) Tentang didinding
Klasifikasi dari kebakaran dengan
. Pada Kelas C di penguatan
sebutkan kebakaran sengkang
dapat terjadi pada atau
benda yang konstruksi
menghasilkan listrik atau penguat
yang mengandung unsur lainnya.
listrik.
3. Tangki Bahan Bakar Penempatan tangki Apabila terjadi Arc & Tempat kan
bahan bakar tidak boleh Flash dapat tangki
satu ruangan dengan menyebabkan bahan bakar
Genset. kebakaran yang diluar ruang
lebih parah , karena genset.
adanya bahan yang
mudah terbakar di
ruang genset

4. Penempatan Limbah Penempatan Limbah B3 ( Accu bekas Letakan


B3 Accu bekas ) pada mengandung unsur Accu bekas
Gudang B3. bahan kimia , di area
dimana limbah B3.
penempatannya
harus pada tempat
khusus B3 .
BAB V
PENUTUP

1 . Kesimpulan :
Masih ada beberapa hal yang belum standart dilokasi genset , yaitu :
- Ukuran kabel Out Put Genset tidak sesuai standart.
- Ukuran Circuit Breaker tidak sesuai standart.
- Urutan warna kabel tidak sesuai standart.
- Tidak terdapat APAR diruang genset.

2 . Saran :
Pemasangan instalasi listrik yang dilengkapi dengan SLD dan proteksi di ruang
genset sesuaikan dengan standart yang berlaku dan perlu dipasang peringatan bahaya
listrik , APAR , dan Lampu Emergency.
Lampiran :

1. Tabel KHA
2. Tabel Ukuran Circuit Breaker
3. Check List Inspeksi Genset
4. Job Safety Analysis
5. Surat Izin Pekerjaan (Working Permit)

Anda mungkin juga menyukai