Pembinaan
Calon Ahli K3 Listrik
3-8 Juli 2023
1
Sertifikasi dan
Pembinaan
Calon Ahli K3 Listrik
3-8 Juli 2023
Part # 2
Ir.H.Prabowo Soetadji,S.T.,M.M.,IPU,ASEAN Eng.
2
3
4
Materi berikut ini dibuat oleh Direktorat Jendral Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan dan K3-Kementerian Ketenagakerjaan Republik
Indonesia, ALPK3 (Asosiasi Lembaga Pelatihan K3), PJK3 (Perusahaan Jasa
K3),dan para Instruktur K3 Listrik pada Temu Teknis tanggal 4-7 Agustus
2015 di Yogyakarta, dan Temu Teknis tanggal 18-21 Agustus 2015 di
Bandung
5
38
3. Persyaratan K3 Generator
6
1.4. Listrik arus searah (DC) dari Generator arus searah (DC)
7
8
Brushless Exciter Generator
with Permanent Magnet
3000 RPM
8 pasang kutub
=16 kutub 1 pasang kutub=2 kutub 9
1 pasang kutub=2 kutub
Rotor Generator + Exciter + PMG
Bengkel Listrik PT.Hidup Baru-Balikpapan,
August 2017
10
11
12
13
PLTD-PLN, Gunung Malang-Balikpapan
GENERATOR
BRUSH
GEAR
EXCITER
14
Generator Capability Curve :
15
Generator Capability Curve
tersedia di Instruction
Manual Book dari masing-
masing Generator
16
Lagging
Leading
Pada saat generator beroperasi dalam kondisi eksitasi lebih maka arus medan tinggi, sehingga di cincin
penahan (retaining ring) akan mengalami saturasi dan menghasilkan fluks bocor yang kecil. Pada saat
beroperasi dalam kondisi eksitasi lemah maka arus medan kecil, sehingga di cincin penahan tidak mengalami
saturasi dan menghasilkan fluks bocor yang tinggi. Batas pemanasan ujung inti stator (stator end region
heating limit) digambarkan sebagai lingkaran C-D pada gambar 9.
17
==oo00oo==
Analog Cos Phi meter : Lead or Lag
18
19
Gen Set name plate PT.HB- Generator yang mempunyai
Balikpapan, February 2019 Kelas Insulasi H
20
Tambang Nikel – Morowali, Agustus 2022
21
Penjelasan Tentang
Kelas Insulasi
22
23
24
4. Persyaratan K3 Switchgear 39
25
26
Switchgear
Tambang Nikel Morowali,Agustus 2022
27
Switchgear
Tambang Nikel Morowali,Agustus 2022
28
Switchgear
Tambang Nikel Morowali,Agustus 2022
29
MCC
Tambang Nikel Morowali,Agustus 2022
30
*Peralatan Bagian Gardu Induk
Berdasarkan buku PLN tentang “Gardu Induk”,
Peralatan listrik pada Gardu Induk meliputi :
1. Switchyard (Switchgear)
2. Transformator Daya
3. Neutral Grounding Resistor (NGR)
4. Circuit Breaker (CB
5. Disconnecting Switch (DS)
6. Lightning Arrester (LA)
7. Current Transformer (CT)
8. Voltage Transformer (VT)
9. Transformator Pemakaian Sendiri (TPS)
10. Rel (Busbar)
11. Gedung Kendali (Control Building)
12. Panel Kendali (Control Panel)
13. Panel Proteksi (Protection Panel/Relay Panel)
14. Sumber DC Gardu Induk
15. Panel AC/DC
16.Cubicle 20 KV (HV Cell 20 KV)
17. Sistem Proteksi
18. Proteksi Transformator Daya
19. Proteksi Penghantar SUTT/SKTT
20. Proteksi Busbar dan Proteksi Penyulang 20 KV
21. Komponen Listrik Penunjang 31
==oo00oo=
*Komponen apa saja yang dalam
Panel kelistrikan (minimum15) :
Berdasarkan buku “Mengenal Panel Listrik dan Komponen-
komponen didalamnya”, Komponen Panel listrik meliputi :
1. ACB (Air Circuit Breaker)
2. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)
3. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
4. Pilot lamp
5. Push Button
6. Ampermeter
7. CT (Current Transformer), VT (Voltage Transformer)
8. Voltmeter
9. Magnetic Contactor
10. KWH meter
11. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker), RCD (Residual Current
Device), GFCI (Ground Fault Current Interrupter)
12. Selector Switch
13.KW meter, Hour meter, Synchronous meter, HZ meter, Cos
Phi meter, Timer, Busbar.
14. Capacitor Bank
15. TOR (Time Overload Relay), OCR (Over Current Relay),
Reverse Power Relay, EFR (Earth Fault Relay). 32
==oo00oo=
Salah satu SOAL UJIAN AHLI K3 LISTRIK
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Penjelasan tentang
I Start & t Star
43
44
45
46
PUIL 2000 halaman 42 : IP (International Protection)
IP = In gress Protection = Proteksi masuknya benda-benda
47
PUIL 2000 halaman 43
48
PUIL 2000 halaman 43 :
49
PUIL 2000 halaman 43 & 44 :
50
PUIL 2020 – Bagian 4-41: Proteksi untuk keselamatan –
Proteksi terhadap kejut listrik, halaman 34 dari 36
51
Aplikasi IP biasanya pada name plate motor listrik.
52
Tetapi tidak semua name plate motor listrik
mencantumkan kode IP.
53
Penjelasan tentang
Service Factor
54
SOAL UJIAN AHLI K3 LISTRIK
56
57
60
APAR
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) atau Portable Fire
Extinguisher merupakan salah satu peralatan K3 yang harus
ada di Pembangkitan listrik.
Alat pemadam kebakaran antara lain dimaksudkan untuk
berjaga-jaga memadamkan terbakarnya minyak didalam
trafo.
58
40
“Listrik tidak kelihatan, tidak boleh
dipegang, sangat bermanfaat, sekaligus
sangat berbahaya. Oleh karena itu perlu
Proteksi”
7. Persyaratan K3 Proteksi
Proteksi sitem tenaga listrik adalah suatu proses menjadikan
Pembangkitan, Transmisi, Distribusi, dan Pemanfaatan
(konsumsi) enegi listrik seaman mungkin dari efek-efek
kegagalan dan kejadian yang menempatkan sistem tenaga
pada risiko.
Prinsip Utama :
61
ANSI/IEEE Std 242 1986/2001
62
Pemutaran Video :
63
43
c). ACB (Air Circuit Breaker) : ada yang bisa trip sendiri, ada
yang dilengkapi Protective Relays
66
MCB 1 fasa, 2 fasa, 3 fasa
46
72
Teknologi MCB
73
Teknologi MCB - Lanjutan
74
75
47
76
48
Keterangan :
1. Bodi dan tutup
2. Peredam busur api
3. Blok sambungan
4. Penggerak lepas-sambung
5. Kontak bergerak
6. Data kelistrikan dan pabrik pembuat
7. Unit magnetik trip
78
49
LV-ACB:
Voltage = 250V dan 660V
Current Rating = 800A-6300A
Interrupting Rating = 45kA-170kA
MV-ACB:
Tegangan = 7,2kV dan 24kV
Current Rating = 800A-7000A
Interrupting rating = 12,5kA-72kA
81
50
tampak dalam
Gambar VCB (Vacum Circuit Breaker)
83
52
f). SF6 CB
(Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker)
SF6 CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai
sarana pemadam busur api.
Gas SF6 merupakan gas berat yang mempunyai sifat dielektrik dan sifat
memadamkan busur api yang baik sekali.
Prinsip pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang
busur api, gas ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan
akhirnya padam.
Rating
tegangan CB
antara 3.6 KV
- 760 KV.
84
53
85
86
2.Fuse
Patron leburnya akan lebur jika ada arus yang besarnya jauh melampaui
arus nominal pengaman tersebut , sehingga patron lebur/sekring
tersebut putus dan tidak bisa digunakan lagi.
Pengaman tersebut akan bekerja jika arus gangguan atau arus hubung
singkat melampaui setelan nominal alat pengaman tersebut dan dapat
disetel lagi jika gangguan sudah teratasi.
Sekering otomatis 91
55
92
Alat (Gawai) Proteksi listrik dalam Pemeliharaan listrik:
Contoh-contoh model Fuse
93
57
4.
Manajemen pemeliharaan
instalasi, perlengkapan dan
peralatan listrik, meliputi :
1. Perencanaan
2. Pengornaisasian
3. Penggerakan
4. Pengendalian
99
68
P.O.A.C
(Planning, Organizing,
Actuating, Controlling)
4.A. Perencanaan
(Planning)
Perencanaan pemeliharaan peralatan tenaga
listrik meliputi koordinasi antara kebutuhan
akan pemeliharaan dan kondisi sistem.
100
69
101
70
4.B. Pengorganisasian
(Organizing)
Rencana pemeliharaan sebagai hasil
perencanaan tersebut merupakan dasar dalam
pengaturan SDM, alat, tugas, tanggung-jawab
dan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan.
Pengorganisasian ini perlu dalam
mengalokasikan sumber daya yang ada atas
pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan agar
dapat dimanfaatkan seefisien
dan seefektif mungkin. 102
Manajemen = P.O.A.C terhadap 5 M.
P = Planning
5M:
O = Organizing Man
terhadap Money
A = Actuating Machine
Material
C = Controlling Method
* Manajemen Pemeliharaan
= P.O.A.C terhadap 5 M dalam bidang Pemeliharaan
* Manajemen Project
= P.O.A.C terhadap 5 M dalam bidang Project
* Manajemen Keuangan
= P.O.A.C terhadap 5 M dalam bidang Keuangan
* Dan lain-lain 103
71
104
Buku referensi : “Maintenance Manager’s Standard manual”
105
76
4.C. Penggerakan
(Actuating)
Setelah ada rencana kerja, kemudian
pengalokasian sumber daya, tibalah saatnya
pada pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan yang
disebut sebagai penggerakan.
106
77
107
78
4.D. Pengendalian
(Controlling)
Dalam mencapai tujuan sesuai dengan yang
direncanakan, diperlukan pengendalian,
sehingga penyimpangan yang terjadi dapat
dideteksi sedini mungkin dan dapat dilakukan
tindakan koreksi.
5.
Jenis Potensi bahaya listrik
(Shock, Arc,Blast dan bahaya
lainnya) pada Instalasi
Pembangkitan, Perlengkapan
Pembangkitan, Peralatan
Pembangkitan
109
80
4.Bahaya lainnya :
a.Bahaya Induksi Electromagnetic ketika sedang melakukan pekerjaan
pemeliharaan listrik
b.Bahaya radiasi ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan
listrik
c.Bahaya terpeleset ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan
listrik
d.Bahaya jatuh dari ketinggian ketika sedang melakukan pekerjaan
pemeliharaan listrik
e.Bahaya tersentuh panas pada peralatan listrik ketika sedang
melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik
f.Dan lain-lain 110
81
Paper of Electrical Hazard : Shock, Arc, Blast
111
Bahaya listrik
adalah
SHOCK, ARC &
BLAST plus
Bahaya lainnya
112
N E C (National Electrical Code) :
113
Electrical Safety Standards :
114
Electrical Hazards
Electrical Safety Handbook- PUIL 2011
John Cadick, based on Page 5 : Page 6 - 8
NFPA70E, OSHA, NEC, NESC Pada Instalasi, ada bahaya : Proteksi untuk keselamatan :
116
APD
117
Tahun 2018,Ada tambahan
118
83
Risk Matrix
RISK MATRIX
= Likelyhood (or Probability) x Consequence (or Impact) (or Severity)
119
Referensi : Electrical Safety-ES Global Developments
-P.G. Sreejith, Cholamandalam MS Risk Services Ltd, halaman 25
120
RISK MATRIX
= Likelihood (or Probability) (or Occurrence) (or Frequency) x
Consequence (or Impact) (or Severity)
Formula tersebut diatas berlaku untuk semua istilah RISK , misalnya RISK untuk :
1. General
2. Insurance
3. Engineering / Maintenance
4. RCM (Reliability Cenetred Maintenance)
5. Maintenance Execution& Shutdown
6. Safety / Hazard (ada contoh)
7. Electrical
8. Procurement
9. Supply Chain
10. Financial
11. Project
12. Petroleum Project
13. Climate Change & Environment
14. “Teknologi Informasi / Sistem Informasi”
15. Petroleum Retail
16. Indonesian Tax (Pajak)
17. “Investasi”
18. “PT.Sucofindo Indonesia (SCI)”
19. “Pelayanan Klinik Kesehatan”
20. RISK MITIGATION for Project
21. Risk Mitigation for General 121
Contoh RISK untuk Safety/Hazard:
122
1 2 3 4
2 4
3 12 15
4 12 16 20
15 20 25
123
Contoh Jumlah kategori Risiko pada suatu pelaksanaan
Proyek Konstruksi :
124
125
126
127
128
129
130
Paper of Electrical Hazard : Shock, Arc, Blast
131
Bahaya listrik
adalah
SHOCK, ARC &
BLAST plus
Bahaya lainnya
132
84
Shock (electric)
= Tersengat listrik
= Kesetrum
= Stimulasi fisik atau trauma
yang terjadi sebagai akibat
dari mengalirnya arus listrik
lewat melalui tubuh.
(The physical stimulation or trauma that occurs as a result of
electric current passing through the body.)
133
Dalam PUIL2000 halaman 21 dibahas
proteksi dari kejut listrik sebagai
berikut :
134
85
136
86
137
Bahaya listrik
adalah
SHOCK, ARC &
BLAST plus
Bahaya lainnya
138
PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik)
1987 2000 2011 2020
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.12 tahun 2015 tanggal 9 April 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ditempat kerja :
1). Pasal 5 Ayat 3 : Standar bidang kelistrikan sebagaima dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Standar Nasional Indonesia
b. Standar Internasional dan/atau
c. Standar Nasioanal negara lain yang ditentukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik.
3. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.36 tahun 2014 tanggal 24
Desember 2014 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia 0225:2011 (PUIL 2011)
dan Standar Nasional Indonesia 0225:2011/Amd 1: 2013 mengenai Persyaratan Umum
Instalasi Listrik (PUIL 2011) Amandemen 1 sebagai Standar Wajib.
4. PUIL 2020
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.7 tahun 2021
tentang Standardisasi Ketenagalistrikan dan Pembubuhan tanda Standar Nasional
139
Indonesia dan/atau tanda keselamatan → Tidak spesifik menyebut PUIL 2020.
PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik)
2020 (22 Bagian)
1).Bagian 1: Pendahuluan, prinsip 10).Bagian 5-512: Pemilihan dan 16).Bagian 7-713 – Persyaratan
fundamental dan definisi pemasangan peralatan listrik – untuk instalasi atau lokasi khusus –
Perangkat sakelar dan kendali Furnitur
2).Bagian 2: Desain instalasi listrik (PSDK) voltase rendah –
3).Bagian 3: Asesmen karakteristik PSDK yang dimaksudkan untuk 17).Bagian 7-722 – Persyaratan
umum dioperasikan oleh orang awam (DBO) untuk instalasi atau lokasi khusus –
Suplai untuk kendaraan listrik
4).Bagian 4-41: Proteksi untuk 11).Bagian 5-513: Pemilihan dan
keselamatan – Proteksi terhadap pemasangan peralatan listrik – 18).Bagian 7-740: Persyaratan untuk
kejut listrik Perangkat sakelar dan kendali instalasi atau lokasi khusus –
(PSDK) voltase rendah – Instalasi listrik temporer untuk
5).Bagian 4-43: Proteksi untuk Sistem berumbung busbar (SBB)
keselamatan – Proteksi bangunan, gawai dan gerai hiburan
terhadap arus lebih pada pekan raya,taman hiburan dan
12).Bagian 5-514: Pemilihan dan sirkus
6).Bagian 4-44: Proteksi untuk pemasangan peralatan listrik –
keselamatan – Proteksi terhadap Perangkat sakelar dan kendali 19).Persyaratan umum instalasi
gangguan voltase dan gangguan (PSDK) voltase rendah – Stasiun listrik (PUIL) 2020 – Bagian 7-790:
elektromagnetik pengisian kendaraan listrik (SPKL) Persyaratan untuk instalasi atau
7).Bagian 5-51: Pemilihan dan lokasi khusus – Ketentuan untuk
13).Bagian 5-52: Pemilihan dan berbagai ruang dan instalasi khusus
pemasangan peralatan
pemasangan peralatan listrik –
listrik – Aturan bersama
Sistem perkawatan 20).Bagian 8-1: Aspek fungsional –
8).Bagian 5-510: Pemilihan dan Efisiensi Energi
pemasangan 14).Bagian 7-711 – Persyaratan
peralatan listrik – Peralatan listrik untuk instalasi atau lokasi khusus – 21).Bagian 8-2: Instalasi listrik
Pameran, pertunjukan dan stan voltase rendah prosumer
9).Bagian 5-511: Pemilihan dan
pemasangan peralatan listrik – 15).Bagian 7-712: Persyaratan untuk
22).Bagian 9: Pengusahaan instalasi
Perangkat sakelar dan kendali instalasi atau lokasi khusus – Sistem
listrik 140
(PSDK) voltase rendah – PSDK daya suplai daya fotovoltaik surya (PV)
Reference Standards of Electrical Safety
141
OSHA-Subpart S
(Occupational Safety and Health Administration-Subpart S)
142
143
PERSYARATAN UMUM INSTALASI
LISTRIK (PUIL) 2011
1. Merupakan SNI 0225 : 2011
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.12 tahun 2015 tanggal 9 April 2015
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ditempat kerja :
1). Pasal 5 Ayat 3 : Standar bidang kelistrikan sebagaima dimaksud pada
ayat (1) meliputi :
a. Standar Nasional Indonesia
b. Standar Internasional dan/atau
c. Standar Nasioanal negara lain yang ditentukan oleh Pengawas
Ketenagakerjaan Spesialis K3 Listrik.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.12 tahun 2015 tanggal 9 April 2015
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ditempat kerja :
1). Pasal 15 : Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.KEP. 75/MEN/2002 tentang
pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Nomor SNI 04-0225-2000
mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) ditempat
kerja, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.36 tahun
2014 tanggal 24 Desember 2014 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia 0225:2011 (PUIL 2011) dan Standar Nasional Indonesia
0225:2011/Amd 1: 2013 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik
(PUIL 2011) Amandemen 1 sebagai Standar Wajib.
144
Perbedaan
PUIL 2000 PUIL 2011
Bagian 1. Pendahuluan Bagian 1: Pendahuluan,prinsip fundamental dan
definisi
Bagian 2. Persyaratan dasar Bagian 2: Desain Instalasi Listrik
148
“Kurva IEC 60479-1” yang diperindah 88
Daerah Reaksi tubuh
1 Tidak terasa
Ibaratnya seperti
Gempa bumi,
dampaknya
tergantung dari
Magnitude gempa (SR
Skala Richter) dan
Waktu atau Durasinya
(Detik).
150
Dari manual paper suatu merk ELCB :
151
The Association of Electrical and Medical Imaging Equipment
Manufacturers :
10 mA = Let go threshold (Ambang pintu bias melepaskan diri)
30 mA = Breathing Difficult (Sulit bernafas), Fibrillation on children
(Terganggu urat syarafnya pada anak-anak)
152
Cara menyelamatkan orang tersengat listrik (kesetrum) :
1. Sesegera mungkin pisahkan korban dari tegangan listriknya menggunakan Rescue
hook, atau Isolator lain : kayu kering, rotan kering, karet, dll.
2. Jika jantungnya berhenti, segera lakukan P3K- CPR (Cardio Pulmonary Resusistation).
3. Segera bawa ke klinik kesehatan/rumah sakit terdekat.
P3K-CPR
(Pertolngan Pertama Pada Kecelakaan Listrik-
Cardio Pumonory Resucitation)
E.7. Pernafasan buatan
Penyelamatan pada korban kecelakaan kejut listrik dapat
mengagetkan korban dan menghentikan nafas korban. Berikut
langkah-langkah ditempuh untuk memberikan pernafasan
buatan:
154
1) Pertama 2) Kedua
155
3) Ketiga 4) Keempat
156
5) Kelima
157
6) Keenam
- Bila denyut korban dan pernafasan
alamiah telah kembali, hentikan
penyadaran kembali, dan letakkan
korban pada posisi recovery atau
posisi koma.
- Perhatikan terus korban, untuk
memastikan dia tidak berhenti
bernafas lagi, sampai perawat ahli
mengambil alih.
CATATAN :
Informasi ini hanya merupakan suatu panduan. Disarankan agar petugas
yang berhubungan dengan pekerjaan pemasangan atau perawatan
instalasi listrik, memperoleh pelatihan resmi mengenai cara-cara terbaru
pertolongan menyadarkan kembali korban.
158
ELCB = RCCB = RCD = GFCI = GPAS
1. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) = RCCB (Residual Current Circuit Breaker) = RCD
(Residual Current Device) = GFCI (Ground Fault Current Interrupter) = GPAS (Gawai
Proteksi Arus Sisa).
2. GPAS disebut di PUIL 2011 (639 halaman) sekurang-kurangnya sebanyak
133 Kali :
1. Halaman 23 = 1 kali, halaman 71 = 1 kali, halaman 113 = 1 kali, Halaman 118 = 1
kali, halaman 120 = 2 kali, halaman 122=10 kali, halaman 123=2 kali, halaman
124=3 kali, halaman 125= 2 kali, halaman 132 = 2 kali, halaman 133=1 kali,
halaman143=7 kali, halaman 144= 3 kali, halaman 145= 13 kali, halaman 163= 1
kali, halaman 326 (RCCB & RCBO)=2 kali, halaman 328=9 kali, halaman 329=6 kali,
halaman 338=6 kali, halaman 340=16 kali, halaman 349=1 kali, halaman 350=2 kali,
halaman 351=2 kali, halaman 364=1 kali, halaman 376=1 kali, halaman 449
(RCD)=1 kali, halaman453= 2 kali, halaman 454= 10 kali, halaman 455=3 kali,
halaman 457=1 kali, halaman 473=1 kali, halaman 478= 2 kali, halaman 554=2 kali,
halaman 596=6 kali → total 124 kali.
2. Amandemen 1 tahun 2013 (154 halaman): tidak ada.
3. Amademen 2 tahun 2014 (14 halaman) : halaman 8=8 kali.
4. Amademen 3 tahjun 2014 (29 halaman): halaman 13=1 kali.
5. Amademen 4 tahun 2015 (28 halaman) : tidak ada.
3. SNI 04-6956.1-2003 tentang RCCB untuk rumah tangga, dan SNI 04-6956.2.1-2005
tentang RCCB yang Berfungsi Tak Tergantung dari Tegangan Saluran
4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral no.16 tahun 2009 tentang
pemberlakuan SNI mengenai RCCB sebagai standar wajib, dan No. 20 tahun 2012 tentang
wajib menggunakan material instalasi listrik rumah tinggal yang telah memenuhi SNI
(Standard Nasional Indonesia) dan ber-ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) / RCCB
(Residual Current Circuit Breaker).
5. Direktorat Jendral Ketenagalistrikan : Gambar standar instalasi rumah tipe 25, 36, 45
6. NFPA 70E year 2012 : GFCI on Page 17 (20 of 109 pdf file)
7. OSHA 1910 Sub Part S-Electricl 932 pages (846 pages pdf file) , GFCI on Page 847 (761 0f
846 pdf file) 159
Standar SNI untuk Pasang ELCB
160
161
162
163
164
NFPA 70E year 2012 : GFCI on Page 17 :
165
OSHA 1910 Sub Part S-Electricl, 932 pages (846
pages pdf file) , GFCI on Page 847 (761 pdf file) :
166
Pada 29 Oktober 2012 (hari Listrik Nasional 2012) :
Dewan Pimpinan Pusat AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik
dan Mekanikal Indonesia berkomitmen mentaati Permen
ESDM 20/2012, tentang keharusan memasang ELCB.
167
168
169
170
ELCB dengan Sensitivitas 0,03 A (30 mA)
171
(a) Gambaran fisik RCD
Cara menguji (test) fungsi ELCB dengan 2 cara yaitu
Mnekan tombol TEST yang ada pada ELCB, atau dengan
menggunakan ELCB Tester.
172
173
RCBO (Residual current Circuit Breaker with
Overcurrent protection) = MCB + RCCB
174
RCBO di Tambang Nikel Morowali,Juli 2022
175
Sekarang RCBO bukan hanya merk Schneider saja, tetapi sudah
banyak merk-merk lain, misalnya merk SCHRACH
176
ELCB dengan Sensitivitas 0,03 A (30 mA) – Lanjutan 1
177
ELCB dengan Sensitivitas 0,03 A (30 mA) – Lanjutan 2
178
179
180
Sumatera Utara, Sepetember 2017
ELCB
3 fasa
181
Jangan gunakan ELCB dengan Sensitivitas > 30 mA)
untuk maksud proteksi Shock
182
183
184
ELCB yang terpasang di bengkel listrik
PT.HIDUP BARU Balikpapan
185
89
186
90
SLO (Sertifikat Laik Operasi)
187
SLO (Sertifikat Laik Operasi) – Lanjutan 1
188
189
SLO (Sertifikat Laik Operasi) – Lanjutan 2
190
191
92
Cara mencegah bahaya SHOCK
1.Jangan membiasakan diri mencoba secara sengaja maupun tidak
sengaja memegang benda-benda logam yang kemungkinan bisa ada
tegangan listriknya.
193
c). Ref.PUIL 2011 halaman 548 :
194
B. Tegangan langkah (Step Voltage)
195
196
C. Jarak dari Kabel jatuh
197
D. Tegangan Sentuh (Touch Voltage)
198
E. Jarak dari Menara
a). Ref.PUIL 1987 halaman 370 :
199
b). Ref.PUIL 1987 halaman 372 :
200
c). Ref.PUIL 1987 halaman 373 :
201
d). Ref.PUIL 1987 halaman 374 :
202
e). Ref.PUIL 1987 halaman 375 :
203
f). Ref.PUIL 1987 halaman 376 :
204
2. Beri Isolasi bagian-bagian terbuka yang
bertegangan.
205
3.Beri tutup yang aman pada bagian-bagian
yang bertegangan
206
93
-Gunakan PPE yang benar
207
95
208
5.Pasang Grounding pada Instalasi listrik
209
PUIL 2011, Am1, 2013
210
Warna kabel semua hitam, tetapi ujungnya
diberi warna sesuai standard
211
6.Pasang Grounding pada bagian-bagian yang
kemungkinan bisa bertegangan (misalnya
frame dari motor, dan lain-lain)
212
96
Catatan :
▪ Terra = bahasa Perancis yang berarti bumi atau tanah)
213
97
Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman disatukan pada
sistem secara keseluruhan.
Semua bagian sistem mempunyai saluran PEN yang merupakan
kombinasi antara saluran N (Neutral) dan PE (Protective Earth).
Seluruh bagian sistem mempunyai saluran PEN yang sama.
215
98
Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman dijadikan menjadi
satu saluran pada sebagian sistem dan terpisah pada sebagian sistem
yang lain.
Di sini terlihat bahwa bagian sistem 1 dan 2 mempunyai satu hantaran
PEN (combined), sedangkan pada bagian sistem 3 menggunakan dua
hantaran, N dan PE secara terpisah (separated).
217
PUIL 2020 - Bagian 3: Asesmen karakteristik umum,
halaman 8 dari 23
218
PUIL 2020 - Bagian 3: Asesmen karakteristik umum,
halaman 9 dari 23
219
PUIL 2020 - Bagian 3: Asesmen karakteristik umum,
halaman 11 dari 23
220
99
222
PUIL 2020 - Bagian 3: Asesmen karakteristik umum,
halaman 5 dari 23
223
PUIL 2020 - Bagian 3: Asesmen karakteristik umum,
halaman 6 dari 23
224
100
226
PUIL 2020 - Bagian 3: Asesmen karakteristik umum,
halaman 13 dari 23
227
101
228
Saluran Tanah Melalui Impedansi (IT)
PUIL 2020 - Bagian 3: Asesmen karakteristik umum,
halaman 14 dari 23
229
PUIL 2020 - Bagian 3: Asesmen karakteristik umum,
halaman 15 dari 23
230
102
Elektroda batang ialah elektroda dari pipa atau besi baja profil yang
dipancangkan ke dalam tanah.
Elektroda ini merupakan elektroda yang pertama kali digunakan.
231
105
232
❑ Tahanan pentanahan (Earth Resistance) diukur dengan
menggunakan Alat “Earth Resistance Tester”.
233
PUIL 2000 halaman 68 dari 552
234
235
103
2. Elektroda Pita
236
104
3. Elektroda Plat
237
238
Skripsi 2016 :
ANALISIS PENTANAHAN KAKI MENARA TRANSMISI 150 KV
REMBANG-BLORA BERTAHANAN TINGGI DAN USAHA
MENURUNKANNYA
Oleh :
NURCAHYO HAJAR SAPUTRO
Teknik Elektro-Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstrak
240
241
242
243
Warna kabelnya MERAH semua (bukan Hijau, Kuning, Merah),
maka baca “Instruction Manual Book” nya
244
Pengukuran resistansi elektroda pentanahan
menggunakan Metoda 62% 245
Urutan pelakasanaan Uji tahanan pentanahan untuk Instalasi
penyalur Petir.
1). Siapakan alat ujinya yaitu Ërath Resistance Tester dengan
memeriksa baterai, kabel dan Tuas Besi Penancap dan keadaan
baik dan siap pakai.
Earth Resistance Tester ini dilengkapi dengan 3 kabel dengan
standar warna Hijau, Kuning, dan Merah.
2). Pasang Kabel Hijau, Kuning, dan Merah pada alat uji Earth
Resistance Tester ada yang digital ada yang analog.
246
Alat uji Earth Resistance Tester ada yang digital ada yang analog
Memasang Kabel Hijau, Kuning, dan Merah
pada alat uji Earth Resistance Tester
247
2.). Jepitkan kabel Kuning ke Tuas Besi Penancap dari Sistem
penyalur Petir, dan tarik kabel kuning sampai ujung dan
tancapkan Tuas Besi Penancap ke tanah.
251
Beri Pagar pengaman pada bagian-bagian yang
bertegangan-Lanjutan
253