Anda di halaman 1dari 63

1

Instalasi Listrik (di pemanfaatan)


(electrical installation (of building))

Adalah rakitan perlengkapan listrik yang disusun


berkaitan satu sama lain dan memiliki karakteristik
terkoordinasi, untuk memenuhi tujuan atau maksud
yang direncanakan

2
INSTALASI LISTRIK

Penggerak
Mula G BEBAN

TERSUSUN & TERKOORDINASI

BEBAN

3
Perlengkapan listrik
a) meliputi bahan, fiting, gawai, peranti,
luminair, aparat, mesin, dan lainlain yang
digunakan sebagai bagian dari, atau dalam kaitan
dengan, instalasi listrik.
b) barang yang digunakan untuk maksud-maksud
seperti pembangkitan, pengubahan, transimisi
distribusi atau pemanfaatan energi listrik, seperti,
mesin, transformator, radas, instrumen, gawai
proteksi, perlengkapan untuk pengawatan, peranti.

4
klasifikasi sistem tegangan :
a) Tegangan Ekstra Rendah - setinggi-tingginya 50 V
a.b. atau 120 V a.s.
CATATAN Tegangan ekstra rendah ialah sistem tegangan
yang aman bagi manusia.

b)Tegangan Rendah (TR) - setinggi-tingginya 1000 V a.b.


atau 1500 V a.s.

c)Tegangan di atas 1000 V a.b., yang mencakup :


1)tegangan menengah (TM), tegangan lebih dari 1 kV
sampai dengan 35 kV a.b. digunakan khususnya dalam
sistem distribusi;
2)tegangan tinggi (TT), tegangan lebih dari 35 kV a.b.

5
Internal
Jenis beban/Peruntukan
 Penerangan
 Pesawat tenaga Eksternal
 Karakteristik Kondisi lingkungan
 Ruang normal
 Daur tugas
 Ruang lembab
 Dll
 Ruang panas
 Ruang berdebu
 Ruang uap/gas ledak

6
Total Beban :
KHA kabel :
Ukuran kabel :
Pengaman :
Kebutuhan Daya :

M
E : 220 V

P1 P P2 P3
1 PK = 736 W
10 PK 1,5 kW In :10 A
I = W/E
I = 7.360/220 A
In : … A In :…A
= 35 A

7
KELENGKAPAN
KELENGKAPAN PENGAMAN
PENGAMAN
SIRKIT
SIRKIT MOTOR
MOTOR

PENGAMAN HUBUNG PENDEK

PENGAMAN HUBUNG PENDEK

SARANA PEMUTUS

KENDALI

PENGAMAN BEBAN LEBIH

8


SYARAT K3
KHA : MIN 1,25 X I
nominal

KHA kabel listrik ditentukan oleh jenis


bahan konduktornya dan ukuran
penampangnya
(Periksa tabel PUIL)

9
Created by ganjar budiarto 11/24/23
10
Tabel 5.5-2
Nilai pengenal atau setelan tertinggi gawai proteksi
sirkit motor terhadap hubung pendek

Prosentase arus beban


penuh
Jenis motor Pemutus Pengaman
sirkit lebur
% %
Motor sangkar atau serempak, dengan 250 400
pengasutan bintang segitiga., langsung
pada jaringan, dengan reaktor atau
resistor, dan
motor fase tunggal
Motor sangkar atau serempak, dengan 200 400
pengasutan autotransformator, atau motor
sangkar reaktans tinggi.
Motor rotor lilit atau arus searah 150 400

11
PENGAMAN
PENGAMAN HUBUNG
HUBUNG SINGKAT
SINGKAT

SETELAN MAK
218 + 68 = 286 A

SETELAN MAK
KHA. MIN.
108 + 42 + 68 = 218A 1,5 In
1.25 (68) + 42 + 54 =
= 102A
170,8A

SETELAN MAK 2,5 In 1 2 In2 1,5 In 3 4


= 105A = 108A = 102A
MOTOR ROTOR LILIT
KHA. MIN.
In.4 = 68 A
1.25 In
1 2 3
MOTOR SANGKAR MOTOR ROTOR LILIT
In.1 = 42 A MOTOR SEREMPAK In.3 = 68 A
In.2 = 54 A

12
Pembumian Sistem
Pembumian Sistem

1. Sistem TT atau
Pembumian Pengaman (PP)
2. Sistem IT atau
Hantaran pengaman (HP)
3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)

13
1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)

L1
Membumikan titik netral di
L2
sumbernya dan membumikan
L3
N pada BKT instalasi dan BKT
perlengkapan listrik.

Bila terjadi kegagalan


isolasi, teganan suplai akan
PE
terputus karena alat
proteksi bekerja otomatik

14
SISTEM TT/PEMBUMIAN PENGAMAN
L1
L2
L3
N

SATU FASE TIGA FASE

15
2. Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP) Tujuan
pembumian :
Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan
tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus
meningkat dan pengaman akan terputus secara otomatik

Fasa tunggal 3 kawat


Penghantar Aktif
Penghantar Nol/Netral
Hantaran pengaman

16
SISTEM IT/HANTARAN PENGAMAN
L1/R
L2/S
L3/T
N
PE

17
3.
3. Sistem TN
Sistem TN atau
atau
Pembumian Netral
Pembumian Netral Pengaman
Pengaman (PNP)
(PNP)
Fasa tunggal 3 kawat

Nol &
Ground
dihubungkan

18
SISTEM TN/PEMBUMIAN NETRAL PENGAMAN
L1
L2
L3
N/PE

19
Created by ganjar budiarto 11/24/23
20
RESISTAN ISOLASI

PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G

P1- P1.1

p1-P1.2

P1-P1.3 1000 Ohm /Volt (diruang normal)


100 Ohm / Volt (diruang lembab)
P1.P1.4

P1.P1.5

P1-P1.6

21
KETENTUAN KHUSUS
INSTALASI LISTRIK UNTUK
SARANA KESELAMATAN
DAN KONDISI DARURAT

22
1 HYDRANT
2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
Suplai daya listrik untuk
5 EMERGENCY
sarana keselamatan
tidak boleh terganggu
pada kondisi apapun

MDB
G
1
2
3
4
5
6. Spare

23
KELENGKAPAN • JENIS KABEL FRC
KELENGKAPAN SIRKIT
SIRKIT MOTOR
MOTOR
POMPA • DARI SISI IN COMING
POMPA KEBAKARAN
KEBAKARAN
• SEBELUM SAKELAR UTAMA

BILA SUPLAI LISTRIK KARAKTERISTIK PENGAMAN


TERPUTUS HARUS ADA HUBUNG PENDEK, TERBUKA
INDIKASI ALARM BILA MERASAKAN 600% In
DALAM WAKTU 20 - 50 DETIK

KENDALI

TIDAK PERLU
PENGAMAN BEBAN LEBIH

24
INSTALASI LISTRIK DI RUMAH SAKIT
(FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN)

Klasifikasi :
Kelompok 1 : Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila
terputus tidak berpengruh langsung
terhadap pasien

Kelompok 1 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik, yang


berfungsi langsung dengan penderita, bila
terputus dari dalam tempo kurang 10
detik harus segera mendapat catu daya
pengganti khusus (CDPK)

Kelompok 2 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik


berfungsi langsung dengan penderita, bila
terputus harus langsung mendapat catu
daya pengganti khusus (CDPK)

25
Sistem Instalasi listrik di rumah sakit
Sumber Normal Sumber Emergency
Baterai atau
G Motor Generator

< 10 dt < 0,5 dt

RUANG RUANG RUANG


KELOMPOK 1 KELOMPOK 1E KELOMPOK 2E

26
Potensi Bahaya – Penggunaan kabel yang
tidak sesuai / tidak aman
Hazard – KHA kabel tidak
sesuai
Contoh - penggunaan
kabel extension cord yg
terlalu kecil (KHA) Wire Gauge

Akan menyebabkan panas


WIRE
dan terbakar jika Circuit Wire gauge measures
breaker tidak sesuai dg wires ranging in size from
extension cord number 36 to 0 American
wire gauge (AWG)
Pengendalian– Penggunaan jenis kabel
yang sesuai
Kabel disesuaikan dengan operasi, building
materials, beban , lingkungan
Gunkan fixed cords dari pada flexible cords
Gunakan extension cord yang sesuai

Must be 3-wire type and designed for hard or extra-hard use


Potensi Bahaya – kabel dan kawat yang rusak
Plastik atau karet
penutup hilang
Plastic
extension cords &
tools rusak
Potensi Bahaya – kabel yang rusak
Kabel dapat rusak :
Umur
Benturan ujung pintu atau
jendela
Staples or fastenings
 Abrasi karena benturan
penggunaan
Penggunaan yang tidak benar
dapat menyebabkan arus
kejut, percikan api dan
kebakaran
Pengendalian – kabel dan kawat
Isolasi yang memadai
Periksa sebelum digubakan
Guankan tusuk kontak 3-wire type
Gunakan tususk kontak yang cocok
(hard or extra-hard usage)
Hanya gunakan kabel, kotak kontak
dan conecction yang sesuai,
Melepaskan kabel denmgan menarik
plug (Tusuk kontak) jangn kabelnya.
Penggunaan Flexible Cords yang
diperbolehkan

Jangan menggunakan flexible wiring dimana pemeriksaan diperlukan dan


kemungkinan terjadi kerusakan .

Flexible cords tidak boleh . . .


• melalui lubang di dinding, ceiling atau lantai ;
•Melalui pintu, jendela atau jalan keluar masuk lainnya
•Dinding, ceiling atau lantai yang tersembunyi
NEMA 5-15 , NEMA 5-20 & JIS C 8303
NEMA 1-15 & JIS C 8303

CEE 7/16 (Europlug)


BS 546
CEE 7/5 (French)

CEE 7/4 (German “Schuko”)


Ghost 7396 (Russia) CEE 7/7(German / French)
BS 1363 / IS 401 & 411 / MS 589 / SS 145 /
SASO 2203

11/24/23 33
SI 32 (Israel) AS/NZS 3112 (Australia / New Zealand)
TIS 166-2549 (2006) Thailand TIS 166-2549 (2006) Thailand
IRAM 2073 (ARGENTINA)

SEV 1011 (swiss) Section 107-2-D1 (Danish)

11/24/23 34
11/24/23 35
Proteksi perlengkapan
dan instalasi listrik
 Perlengkapan listrik harus dicantumkan:
 Nama pembuat atau merk gadang
 Daya, tegangan, dan/atau arus pengenal
 Data teknis lainnya
 Hanya digunakan jika telah memenuhi ketentuan PUIL
2000.
 Tidak boleh dibebani lebih dari kemampunnya
Pemilihan perlengkapan listrik selain
memperhatikan beban juga harus
memperhatikan Besarnya arus hubung
singkat prospektif, untuk mencegah
terjadinya Blast/ledakan.
Besarnya arus hubung singkat (Isc) bisa
menggunakan tabel.

11/24/23 37
Data Hubung Singkat sisi sumber PLN 20 KV/400V (1)

38
DROP TEGANGAN
Drop tegangan maksimal 5% dari trafo ke ujung
beban
Drop tegangan maksimal 3% dari PHB ke beban
Untuk perencanaan, penghantar/kabel yang
panjangnya kurang dari 25 meter bisa diabaikan drop
tegangannya.
Perhitungan perencanaan drop tegangan
menggunakan software ETAP
Untuk evaluasi, setelah terpasang instalasi, perlu
dicek dengan alat ukur seberapa besar drop tegangan
di ujung beban.

11/24/23 39
Lockout and Tagging of Circuits
Gunakan kunci sesudah tidak mnggunakan
listrik
Guankan Tag controls
Tag semua peralatan atau rangkaian yang
memungkinkan mempunyai arus kejut
Tag harus jelas dan mudah terlihat.
Penggunaan Alat Pelindung Diri
Safety soes yang sesuai
standar
sarung tangan
hoods, sleeves, matting,
and blankets
Topi / Hard hat
(insulated -
nonconductive)
9.4.1 Pencegahan bahaya kebakaran
9.4.1.1 Instalasi listrik harus dirancang, dipasang dan digunakan
demikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya kebakaran.
Bila menggunakan GPAS, lihat 3.15.
9.4.1.2 Pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan demikian
rupa sehingga penjalaran kebakaran melalui penyekat ruang,
lantai, ruang kosong atau rongga, lorong tegak, saluran ventilasi
dan pengatur udara dapat dicegah dan atau dibatasi sampai
sekecil mungkin.
9.4.1.3. Jika penyekat kebakaran tertembus oleh kabel, maka
lubang sekitar kabel tersebut harus ditutup dengan bahan yang
memenuhi syarat tahan api.

42
9.5.1 Persyaratan umum
Pekerjaan pemasangan instalasi listrik di dalam atau di luar bangunan
harus memenuhi ketentuan peraturan ini, sehingga instalasi tersebut
aman untuk digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan
penggunaannya, mudah dilayani dan mudah dipelihara.

9.5.2 Perancang, pemasang dan pemeriksa atau penguji instalasi listrik


9.5.2.1 Perancang, pemasang dan pemeriksa atau penguji instalasi
listrik harus mentaati ketentuan dalam PUIL 2000 dan peraturan lain
sebagaimana dimaksud dalam 1.3.
9.5.2.2 Perancang, pemasang dan pemeriksa atau penguji instalasi
listrik harus menggunakan tenaga kerja yang terlatih sebagaimana
tersebut dalam 9.5.3.
9.5.2.3 Perancang, pemasang dan pemeriksa instalasi listrik wajib
memenuhi ketentuan keselamatan dan kesehatan bagi tenaga kerjanya
sesuai dengan peraturan perundangundangan keselamatan dan
kesehatan kerja yang berlaku.

43
9.5.3.1 Orang yang diserahi tanggung jawab atas semua pekerjaan,
perancangan, pemasangan, pemeriksaan atau pengujian instalasi
listrik harus ahli dibidang kelistrikan sesuai ketentuan yang
berlaku, memahami peraturan kelistrikan memahami ketentuan
keselamatan dan kesehatan kerja, menguasai pekerjaan
memasang instalasi listrik, dan memiliki izin bekerja dari instansi
yang berwenang.

9.5.3.2 Orang yang mengawasi pemasangan instalasi listrik harus ahli di


bidang kelistrikan, memahami peraturan kelistrikan, memahami
peraturan keselamatan dan kesehatan kerja serta menguasai
pemasangan instalasi agar jangan terjadi kesalahan yang
mengakibatkan kecelakaan atau kebakaran.

9.5.3.3 Orang yang mengerjakan pemasangan instalasi listrik harus sehat


jasmani dan rohani serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan
dalam pekerjaan tersebut.

44
9.5.8.1 Perancang suatu instalasi listrik sebagaimana dimaksud dalam 9.5.2.1,
bertanggung jawab atas rancangan instalasi listrik yang dibuatnya.
9.5.8.2 Pelaksana instalasi listrik sebagaimana dimaksud dalam 9.5.2.1,
bertanggung jawab atas pemasangan instalasi listrik sesuai dengan
rancangan instalasi listrik yang telah disetujui oleh instansi yang
berwenang.
9.5.8.3 Jika terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh karena instalasi tersebut
diubah dan atau ditambah oleh pengguna instalasi atau pemasang
instalasi lain, maka pelaksana pemasangan instalasi listrik yang
terdahulu dibebaskan dari tanggung jawab.
9.5.8.4 Setiap pengguna instalasi listrik bertanggung jawab atas penggunaan
yang aman, sesuai dengan maksud dan tujuan penggunaan instalasi
tersebut.
9.5.8.5 Instansi yang berwenang, berhak memerintahkan penghentian
seketika penggunaan instalasi listrik yang dapat membahayakan
keselamatan umum atau keselamatan kerja. Perintah penghentian
tersebut harus diberikan secara tertulis, disertai alasannya.
45
9.6.1 PHB Utama untuk pengaturan seluruh instalasi
gedung bertingkat sebaiknya dipasang pada lantai
jalan masuk gedung tersebut.
9.6.2 Pada setiap lantai gedung bertingkat harus
dipasang sakelar masuk untuk pengaturan seluruh
instalasi pada lantai yang bersangkutan.
9.6.3 Pada setiap unit rumah tinggal dari setiap lantai
harus dipasang sakelar masuk untuk pengaturan
instalasi unit rumah tinggal tersebut.

46
KOMPETENSI SDM
BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : PERENCANAAN,
PEMASANGAN,
PERUBAHAN,
PEMELIHARAAN,
RIKSA UJI
(KEPDIRJEN PPK& K3 No.47 th 2015)

TEKNISI K3 LISTRIK : PEMELIHARAAN,


PEMASANGAN
(KEPDIRJEN PPK&K3 No.48 TH 2015
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik

1. Sertifikasi Kompetensi & Lisensi (SKP)


Personil--- Ahli K3 Listrik /Teknisi K3 Listrik
2. SKP Lembaga / PJK3 (Perencanaan,
pemasangan, Riksa-uji, Pembinaan)

48
Dokumen perencanaan listrik
1. Peta lokasi / Gambar Situasi
2 Gambar instalasi
- Lay out perlengkapan dan
peralatan listrik
- Rangkaian peralatan dan
pengendalinya
3. Diagram garis tunggal (SLD)
4. Gambar rinci
5. Perhitungan teknis (susut tegangan, perbaikan faktor daya, beban, arus
hubung singkat, tingkat penerangan)
6. Tabel bahan instalasi
7. Uraian teknis
- Sepesifikasi & cara pasang
- Cara menguji
- Jadwal waktu
8. Perkiraan biaya
49
PUIL 2000
Psl. 8.12

Alat penerangan dan alat listrik lainya tidak diijinkan


menggunakan tegangan lebih dari 50 Volt
Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung karet
atau berperisai logam fleksibel.

Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka bagian


logam dari ketel uap harus dibumikan
Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet
dan berperisai logam
L1
L2
L3
N

51
L1
L2
L3
N

52
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)
Tanda Pengenal (Plat nama)
a. nama pabrik pembuat
b. tegangan pengenal
c. arus beban pengenal
d. daya pengenal
e. freq, Jumlah fase,
f. rpm
g. suhu lingkungan > kenaikan suhu
h. klas isolasi
I. teg. kerja dan arus beban penuh
j. lilitan
k. daur kerja

53
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.6)
G

1. Harus diproteksi thd arus lebih


2. KHA Penghantar minim 115% > I nominal

54
KETENTUAN UNTUK BERBAGAI RUANG DAN
INSTALASI KHUSUS
a.RUANG KERJA LISTRIK
• Pengawas ahli
• Cukup luas untuk melakukan pemeriksaan
• Penerangan yang baik
• Lantai, dinding, atap dari bahan tidak mudah
terbakar.
• Di udara terbuka

55
b. Ruang kerja listrik terkunci
•Tidak boleh dipasang mesin, pesawat, instrumen ukur dan
perlengkapan lain yang setiap hari dilayani.

•Pintu jalan masuk diatur sedemikian hingga:


•Pintu membuka ke luar.
•Dibuka dari luar menggunkan kunci
•Dibuka dari dalam tanpa kunci.

•Memasuki kerja listrik :


•Izin dari petugas berwenang
•Paling sedikit dua orang
•Sehat jasmani dan rohani, pakaian kering, waspada.
•Membawa dan memakai APD yang diperlukan.
•Memperhatikan rambu-rambu.

56
Bekerja pada keadaan tidak bertegangan :
• dilakukan pada saat tegangan telah dibebaskan,
ditempat sarana pemutusan harus ada rambu.
• Dilakukan pemeriksaan tegangan dengan lampu uji.
• Perlengkapan harus dibumikan.
• Surat penugasan bagi petugas pembebasan tegangan
• Sirkit yang memungkinkan penyalur tegangan dikunci,
dan kunci disimpan oleh petugas.
• Penguncian harus dilaksnakan menurut prosedur
tertentu.

57
Bekerja pada keadaan bertegangan ;
• dilakukan minimal dua orang, ahli, memilki surat ijin kerja.
• Pekerja dalam keadaan sehat rohani dan jasmani.
• Pekerja harus berdiri ditempat isolasi atau menggunakan
pekakas berisolasi yang handal.
• Menggunakan pengaman badan (APD) yang diperlukan.
• Semua perlengkapan yang digunakan diperksa.
• Keadaan cuaca.
• Dilarang menyentuh perlengkapan listrik dengan tangan
telanjang.

58
Bekerja di dekat instalasi yang bertegangan :
Perhatikan Jarak minimum aman
Perlengkapan harus bebas dari kebocoran isolasi atau imbas.
Dilarang menggunakan pengukur dari logam
Dilarang menggunakan tangga kayu yang diikat batang logam.
•Jarak aman atau diluar jangkauan
Tegangan kV Jarak cm
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300

59
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
LISTRIK.
Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk
menhindarkan pengaruh arus listrik, berada pada papan
kering, kain kering, pakaian, alas yang serupa itu yang
bukan logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua tangan
penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau
bahan serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus
menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan
benda logam.

60
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
• Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan
memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar
ditarik sampai terlepas dari penderita dengan
menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali
yang diikat pada penghantar.
• Penderita ditrik dari tempat kecelakaan.
• Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan
yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-
lipat.
• Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.

61
kesimpulan
• Energi Listrik sudah menjadi kebutuhan dasar
masyarakat;
• Listrik mengandung potensi bahaya yang
dapat mengancam keselamatan manusia
(tenaga kerja), asset maupun lingkungan,
• Karena itu perencanaan instalasi listrik harus
mempertimbangkan syarat-syarat K3, :

62
RANGKUMAN

– TEKNIS : dirancang, dipasang dengan mengacu


pada standar yang berlaku dan diperiksa / diuji
secara berkala
– MANAJEMEN : Dikelola dengan menerapkan
SMK3 dan didukung oleh tenaga teknik dan ahli
yang memiliki kompetensi K3
– PERSONEL : melalui pembinaan kompetensi
teknisi, ahli

11/24/23 63

Anda mungkin juga menyukai