2
INSTALASI LISTRIK
Penggerak
Mula G BEBAN
BEBAN
3
Perlengkapan listrik
a) meliputi bahan, fiting, gawai, peranti,
luminair, aparat, mesin, dan lainlain yang
digunakan sebagai bagian dari, atau dalam kaitan
dengan, instalasi listrik.
b) barang yang digunakan untuk maksud-maksud
seperti pembangkitan, pengubahan, transimisi
distribusi atau pemanfaatan energi listrik, seperti,
mesin, transformator, radas, instrumen, gawai
proteksi, perlengkapan untuk pengawatan, peranti.
4
klasifikasi sistem tegangan :
a) Tegangan Ekstra Rendah - setinggi-tingginya 50 V
a.b. atau 120 V a.s.
CATATAN Tegangan ekstra rendah ialah sistem tegangan
yang aman bagi manusia.
5
Internal
Jenis beban/Peruntukan
Penerangan
Pesawat tenaga Eksternal
Karakteristik Kondisi lingkungan
Ruang normal
Daur tugas
Ruang lembab
Dll
Ruang panas
Ruang berdebu
Ruang uap/gas ledak
6
Total Beban :
KHA kabel :
Ukuran kabel :
Pengaman :
Kebutuhan Daya :
M
E : 220 V
P1 P P2 P3
1 PK = 736 W
10 PK 1,5 kW In :10 A
I = W/E
I = 7.360/220 A
In : … A In :…A
= 35 A
7
KELENGKAPAN
KELENGKAPAN PENGAMAN
PENGAMAN
SIRKIT
SIRKIT MOTOR
MOTOR
SARANA PEMUTUS
KENDALI
8
SYARAT K3
KHA : MIN 1,25 X I
nominal
9
Created by ganjar budiarto 11/24/23
10
Tabel 5.5-2
Nilai pengenal atau setelan tertinggi gawai proteksi
sirkit motor terhadap hubung pendek
11
PENGAMAN
PENGAMAN HUBUNG
HUBUNG SINGKAT
SINGKAT
SETELAN MAK
218 + 68 = 286 A
SETELAN MAK
KHA. MIN.
108 + 42 + 68 = 218A 1,5 In
1.25 (68) + 42 + 54 =
= 102A
170,8A
12
Pembumian Sistem
Pembumian Sistem
1. Sistem TT atau
Pembumian Pengaman (PP)
2. Sistem IT atau
Hantaran pengaman (HP)
3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)
13
1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)
L1
Membumikan titik netral di
L2
sumbernya dan membumikan
L3
N pada BKT instalasi dan BKT
perlengkapan listrik.
14
SISTEM TT/PEMBUMIAN PENGAMAN
L1
L2
L3
N
15
2. Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP) Tujuan
pembumian :
Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan
tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus
meningkat dan pengaman akan terputus secara otomatik
16
SISTEM IT/HANTARAN PENGAMAN
L1/R
L2/S
L3/T
N
PE
17
3.
3. Sistem TN
Sistem TN atau
atau
Pembumian Netral
Pembumian Netral Pengaman
Pengaman (PNP)
(PNP)
Fasa tunggal 3 kawat
Nol &
Ground
dihubungkan
18
SISTEM TN/PEMBUMIAN NETRAL PENGAMAN
L1
L2
L3
N/PE
19
Created by ganjar budiarto 11/24/23
20
RESISTAN ISOLASI
PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G
P1- P1.1
p1-P1.2
P1.P1.5
P1-P1.6
21
KETENTUAN KHUSUS
INSTALASI LISTRIK UNTUK
SARANA KESELAMATAN
DAN KONDISI DARURAT
22
1 HYDRANT
2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
Suplai daya listrik untuk
5 EMERGENCY
sarana keselamatan
tidak boleh terganggu
pada kondisi apapun
MDB
G
1
2
3
4
5
6. Spare
23
KELENGKAPAN • JENIS KABEL FRC
KELENGKAPAN SIRKIT
SIRKIT MOTOR
MOTOR
POMPA • DARI SISI IN COMING
POMPA KEBAKARAN
KEBAKARAN
• SEBELUM SAKELAR UTAMA
KENDALI
TIDAK PERLU
PENGAMAN BEBAN LEBIH
24
INSTALASI LISTRIK DI RUMAH SAKIT
(FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN)
Klasifikasi :
Kelompok 1 : Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila
terputus tidak berpengruh langsung
terhadap pasien
25
Sistem Instalasi listrik di rumah sakit
Sumber Normal Sumber Emergency
Baterai atau
G Motor Generator
26
Potensi Bahaya – Penggunaan kabel yang
tidak sesuai / tidak aman
Hazard – KHA kabel tidak
sesuai
Contoh - penggunaan
kabel extension cord yg
terlalu kecil (KHA) Wire Gauge
11/24/23 33
SI 32 (Israel) AS/NZS 3112 (Australia / New Zealand)
TIS 166-2549 (2006) Thailand TIS 166-2549 (2006) Thailand
IRAM 2073 (ARGENTINA)
11/24/23 34
11/24/23 35
Proteksi perlengkapan
dan instalasi listrik
Perlengkapan listrik harus dicantumkan:
Nama pembuat atau merk gadang
Daya, tegangan, dan/atau arus pengenal
Data teknis lainnya
Hanya digunakan jika telah memenuhi ketentuan PUIL
2000.
Tidak boleh dibebani lebih dari kemampunnya
Pemilihan perlengkapan listrik selain
memperhatikan beban juga harus
memperhatikan Besarnya arus hubung
singkat prospektif, untuk mencegah
terjadinya Blast/ledakan.
Besarnya arus hubung singkat (Isc) bisa
menggunakan tabel.
11/24/23 37
Data Hubung Singkat sisi sumber PLN 20 KV/400V (1)
38
DROP TEGANGAN
Drop tegangan maksimal 5% dari trafo ke ujung
beban
Drop tegangan maksimal 3% dari PHB ke beban
Untuk perencanaan, penghantar/kabel yang
panjangnya kurang dari 25 meter bisa diabaikan drop
tegangannya.
Perhitungan perencanaan drop tegangan
menggunakan software ETAP
Untuk evaluasi, setelah terpasang instalasi, perlu
dicek dengan alat ukur seberapa besar drop tegangan
di ujung beban.
11/24/23 39
Lockout and Tagging of Circuits
Gunakan kunci sesudah tidak mnggunakan
listrik
Guankan Tag controls
Tag semua peralatan atau rangkaian yang
memungkinkan mempunyai arus kejut
Tag harus jelas dan mudah terlihat.
Penggunaan Alat Pelindung Diri
Safety soes yang sesuai
standar
sarung tangan
hoods, sleeves, matting,
and blankets
Topi / Hard hat
(insulated -
nonconductive)
9.4.1 Pencegahan bahaya kebakaran
9.4.1.1 Instalasi listrik harus dirancang, dipasang dan digunakan
demikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya kebakaran.
Bila menggunakan GPAS, lihat 3.15.
9.4.1.2 Pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan demikian
rupa sehingga penjalaran kebakaran melalui penyekat ruang,
lantai, ruang kosong atau rongga, lorong tegak, saluran ventilasi
dan pengatur udara dapat dicegah dan atau dibatasi sampai
sekecil mungkin.
9.4.1.3. Jika penyekat kebakaran tertembus oleh kabel, maka
lubang sekitar kabel tersebut harus ditutup dengan bahan yang
memenuhi syarat tahan api.
42
9.5.1 Persyaratan umum
Pekerjaan pemasangan instalasi listrik di dalam atau di luar bangunan
harus memenuhi ketentuan peraturan ini, sehingga instalasi tersebut
aman untuk digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan
penggunaannya, mudah dilayani dan mudah dipelihara.
43
9.5.3.1 Orang yang diserahi tanggung jawab atas semua pekerjaan,
perancangan, pemasangan, pemeriksaan atau pengujian instalasi
listrik harus ahli dibidang kelistrikan sesuai ketentuan yang
berlaku, memahami peraturan kelistrikan memahami ketentuan
keselamatan dan kesehatan kerja, menguasai pekerjaan
memasang instalasi listrik, dan memiliki izin bekerja dari instansi
yang berwenang.
44
9.5.8.1 Perancang suatu instalasi listrik sebagaimana dimaksud dalam 9.5.2.1,
bertanggung jawab atas rancangan instalasi listrik yang dibuatnya.
9.5.8.2 Pelaksana instalasi listrik sebagaimana dimaksud dalam 9.5.2.1,
bertanggung jawab atas pemasangan instalasi listrik sesuai dengan
rancangan instalasi listrik yang telah disetujui oleh instansi yang
berwenang.
9.5.8.3 Jika terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh karena instalasi tersebut
diubah dan atau ditambah oleh pengguna instalasi atau pemasang
instalasi lain, maka pelaksana pemasangan instalasi listrik yang
terdahulu dibebaskan dari tanggung jawab.
9.5.8.4 Setiap pengguna instalasi listrik bertanggung jawab atas penggunaan
yang aman, sesuai dengan maksud dan tujuan penggunaan instalasi
tersebut.
9.5.8.5 Instansi yang berwenang, berhak memerintahkan penghentian
seketika penggunaan instalasi listrik yang dapat membahayakan
keselamatan umum atau keselamatan kerja. Perintah penghentian
tersebut harus diberikan secara tertulis, disertai alasannya.
45
9.6.1 PHB Utama untuk pengaturan seluruh instalasi
gedung bertingkat sebaiknya dipasang pada lantai
jalan masuk gedung tersebut.
9.6.2 Pada setiap lantai gedung bertingkat harus
dipasang sakelar masuk untuk pengaturan seluruh
instalasi pada lantai yang bersangkutan.
9.6.3 Pada setiap unit rumah tinggal dari setiap lantai
harus dipasang sakelar masuk untuk pengaturan
instalasi unit rumah tinggal tersebut.
46
KOMPETENSI SDM
BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : PERENCANAAN,
PEMASANGAN,
PERUBAHAN,
PEMELIHARAAN,
RIKSA UJI
(KEPDIRJEN PPK& K3 No.47 th 2015)
48
Dokumen perencanaan listrik
1. Peta lokasi / Gambar Situasi
2 Gambar instalasi
- Lay out perlengkapan dan
peralatan listrik
- Rangkaian peralatan dan
pengendalinya
3. Diagram garis tunggal (SLD)
4. Gambar rinci
5. Perhitungan teknis (susut tegangan, perbaikan faktor daya, beban, arus
hubung singkat, tingkat penerangan)
6. Tabel bahan instalasi
7. Uraian teknis
- Sepesifikasi & cara pasang
- Cara menguji
- Jadwal waktu
8. Perkiraan biaya
49
PUIL 2000
Psl. 8.12
51
L1
L2
L3
N
52
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)
Tanda Pengenal (Plat nama)
a. nama pabrik pembuat
b. tegangan pengenal
c. arus beban pengenal
d. daya pengenal
e. freq, Jumlah fase,
f. rpm
g. suhu lingkungan > kenaikan suhu
h. klas isolasi
I. teg. kerja dan arus beban penuh
j. lilitan
k. daur kerja
53
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.6)
G
54
KETENTUAN UNTUK BERBAGAI RUANG DAN
INSTALASI KHUSUS
a.RUANG KERJA LISTRIK
• Pengawas ahli
• Cukup luas untuk melakukan pemeriksaan
• Penerangan yang baik
• Lantai, dinding, atap dari bahan tidak mudah
terbakar.
• Di udara terbuka
55
b. Ruang kerja listrik terkunci
•Tidak boleh dipasang mesin, pesawat, instrumen ukur dan
perlengkapan lain yang setiap hari dilayani.
56
Bekerja pada keadaan tidak bertegangan :
• dilakukan pada saat tegangan telah dibebaskan,
ditempat sarana pemutusan harus ada rambu.
• Dilakukan pemeriksaan tegangan dengan lampu uji.
• Perlengkapan harus dibumikan.
• Surat penugasan bagi petugas pembebasan tegangan
• Sirkit yang memungkinkan penyalur tegangan dikunci,
dan kunci disimpan oleh petugas.
• Penguncian harus dilaksnakan menurut prosedur
tertentu.
57
Bekerja pada keadaan bertegangan ;
• dilakukan minimal dua orang, ahli, memilki surat ijin kerja.
• Pekerja dalam keadaan sehat rohani dan jasmani.
• Pekerja harus berdiri ditempat isolasi atau menggunakan
pekakas berisolasi yang handal.
• Menggunakan pengaman badan (APD) yang diperlukan.
• Semua perlengkapan yang digunakan diperksa.
• Keadaan cuaca.
• Dilarang menyentuh perlengkapan listrik dengan tangan
telanjang.
•
58
Bekerja di dekat instalasi yang bertegangan :
Perhatikan Jarak minimum aman
Perlengkapan harus bebas dari kebocoran isolasi atau imbas.
Dilarang menggunakan pengukur dari logam
Dilarang menggunakan tangga kayu yang diikat batang logam.
•Jarak aman atau diluar jangkauan
Tegangan kV Jarak cm
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300
59
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
LISTRIK.
Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk
menhindarkan pengaruh arus listrik, berada pada papan
kering, kain kering, pakaian, alas yang serupa itu yang
bukan logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua tangan
penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau
bahan serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus
menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan
benda logam.
60
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
• Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan
memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar
ditarik sampai terlepas dari penderita dengan
menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali
yang diikat pada penghantar.
• Penderita ditrik dari tempat kecelakaan.
• Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan
yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-
lipat.
• Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
61
kesimpulan
• Energi Listrik sudah menjadi kebutuhan dasar
masyarakat;
• Listrik mengandung potensi bahaya yang
dapat mengancam keselamatan manusia
(tenaga kerja), asset maupun lingkungan,
• Karena itu perencanaan instalasi listrik harus
mempertimbangkan syarat-syarat K3, :
62
RANGKUMAN
11/24/23 63