Anda di halaman 1dari 41

SISTEM PROTEKSI MENCEGAH

BAHAYA LISTRIK
PROTEKSI UNTUK KESELAMATAN
Meliputi :
a. Proteksi dari kejut listrik
b. Proteksi dari efek termal
c. Proteksi dari arus lebih
d. Proteksi dari tegangan lebih khususnya petir
e. Proteksi dari tegangan kurang (belum
termasuk dlm PUIL)
f. Pemisahan dan penyakelaran (belum termasuk
dlm PUIL)
JENIS BAHAYA LISTRIK

1. Bahaya sentuh langsung


Sentuh langsung pada bagian aktif perlengkapan atau
instalasi listrik – (3.4)

Cara Mengatasi
a. Proteksi dengan isolasi bagian aktif – (3.4.1)
b. Proteksi dengan penghalang atau selungkup – (3.4.2)
c. Proteksi dengan rintangan – (3.4.3)
d. Proteksi dengan penempatan diluar jangkauan – (3.4.4)
e. Proteksi tambahan dengan gawai pengaman arus sisa –
(3.4.5)
1. Bahaya Sentuh Langsung (direct contact)

a. Proteksi dgn isolasi bgn aktif


 Bgn aktif hrs seluruhnya tertutup dgn isolasi
 Isolasi hrs sesuai std (perlengkapan buatan pabrik)
 Proteksi hrs dilengkapi dgn isolasi yg mampu menahan
stress yg mungkin mengenainya dlm pelayanan spt :
pengaruh mekanik, kimia, listrik dan termal (perlgkpn lain)
 Jk tmp kabel masuk ke dlm perlengkapan listrik berada dlm
jangkauan mk lapisan isolasi dan selubung kabel hrs masuk
ke dlm kotak hubung, atau dlm hal tanpa kotak hubung ke
dlm perlgkp tsb.
b. Proteksi dgn penghalang atau selungkup
Terhdp:
 Sentuh langsung bgn aktif LV yg berbhy
 Sentuh dgn bgn mekanik yg berbhy
 Mendekati bgn aktif HV yg berbhy dibwh jrk bebas yg
memadai didlm selungkup

penghalang atau selungkup hrs :  kokoh,


 punya kestabilan dan
 daya tahan memadai

Melepas penghalang atau


selungkup hanya dgn :  Gunakan kunci/perkakas
 Stlh pemutusan suplai ke
bgn aktif yg diberi proteksi,
dan pengembalian suplai hny
mgkn ssdh pemasangan
kembali /penutupan
c. Proteksi dgn rintangan
Utk mencegah sentuh tdk sengaja dgn bgn aktif ttp tdk
mencegah sentuh sengaja dgn cara menghindari rintangan
scr sengaja

Rintangan dpt mencegah :


- Mendktnya bdn dgn tdk sengaja ke bgn aktif
- Sentuh tdk sengaja dgn bgn aktif slm operasi

d. Proteksi dgn penempatan di luar jangkauan


Proteksi dgn penempatan di luar jangkauan hny
dimaksudkan utk mencegah sentuh tdk sengaja dgn bgn
aktif
Zone jangkauan tangan – ( 3.4.4)

2,50m

1,25m

0,75m

1,25m

Batas Jangkauan

Ket : S = permukaan yg diperkirakan ditempati


org/manusia
e. Proteksi tambahan dgn Gawai Pengaman Arus Sisa(GPAS)

GPAS ; gawai yg menggunakan pemutus yg peka terhdp arus


sisa, yg dpt memutus sirkit termasuk penghantar
netralnya scr otomatis dlm waktu tertentu, apabila
arus sisa yg timbul krn terjadinya kegagalan isolasi
melebihi nilai tertentu, sehingga tercegahlah
bertahannya tegangan sentuh yg terlalu tinggi

I pengenal < 30mA

GPAS
230/400V
L1
L2
L3
N

P=tombol uji
Rp
Pipa air minum

Contoh instalasi proteksi dgn GPAS


GPAS
GPAL Ia L

N U1
PEN Ia
O

Bagian
PE Konduktif
Ekstra

Keterangan
GPAL = Gawai proteksi arus lebih
GPAS = Gawai proteksi arus sisa

Pemasangan GPAS pada sistem yang


mempunyai penghantar PEN (sistem TN)
GPAS
GPAL L

PEN N
O

RE

Pemasangan GPAS pada sistem TT


2. Bahaya sentuh tidak langsung – (3.5)
Sentuh pada BKT perlengkapan atau instalasi listrik
yang menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi

Syarat:
– Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik.
– Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat
– Instalasi listrik harus dipasang dengan baik.
SISTIM PROTEKSI

 Sentuh tidak langsung – (3.5.2.1)


a. Proteksi dengan pemutus suplai secara otomatis
b. Proteksi dengan penggunaan kelas II atau dengan
isolasi ekivalen
c. Proteksi dengan lokasi tidak konduktif
d. Proteksi dengan ikatan penyama potensial lokal bebas
bumi
e. Proteksi dengan separasi listrik
SISTIM PROTEKSI

a. Proteksi dengan pemutus suplai secara


otomatis – (3.7)
Tindakan umum
– Pemasangan gawai proteksi yang dapat memutus suplai
ke sirkuit
– Pembumian
– Sistim pembumian pengaman
 Membumikan sistim listrik di sumbernya
 Membumikan BKT perlengkapan dan BKT instalasi
230/400 V

a)

230/400 V

230/400 V

Kontak
Tusuk
M

c)
Beberapa contoh tipikal sistem TT
SISTIM PROTEKSI

b. Proteksi dengan menggunakan


perlengkapan kelas II atau dengan isolasi
ekivalen – (3.8)
Tujuan:
Mencegah timbulnya tegangan berbahaya pada
perlengkapan listrik yang dapat terjangkau melalui gangguan
pada isolasi dasarnya
Kelas perlengkapan – (3.8.2)
1. Perlengkapan kelas 0 (3.8.2.1)
2. Perlengkapan kelas I (3.8.2.2)
3. Perlengkapan kelas II (3.8.2.3)
4. Perlengkapan kelas III (3.8.2.4)
SISTIM PROTEKSI

c. Proteksi dengan lokasi tidak konduktif (3.9)


Tindakan proteksi untuk mencegah sentuh secara simultan dengan
bagian yang berbeda potensial karena kegagalan isolasi dasar
bagian aktif
Perlengkapan kelas 0 diizinkan jika;
Penyusunan BKT tidak akan terjadi sentuh secara simultan antara
orang dengan:
Dua BKT atau
Sebuah BKT dan setiap BKE jika bagian ini berbeda potensial karena
kegagalan isolasi dasar bagian aktif – (3.9.1)
Dalam lokasi yang tidak konduktif tidak boleh ada pengantar
proteksi (3.9.2)
SISTIM PROTEKSI

Dapat dipenuhi jika lokasi mempunyai lantai dan


dinding isolasi dan diterapkan susunan berikut (3.9.3)
1. Jarak relatif antara BKT dan BKE sama dengan jarak
antara BKT, jarak tidak kurang dari 2 m, dapat menjadi
1.25 m, diluar zona jangkauan tangan
2. Penyisipan rintangan efektif antara BKT dan BKE
SISTIM PROTEKSI

d. Proteksi dengan ikatan penyama potensial lokal


bebas bumi – (3.10)
Dimaksudkan untuk mencegah timbulnya suatu
tegangan sentuh yang berbahaya.
Penghantar ikatan penyama potensial harus
menginterkoneksi semua BKT dan BKE yang
dapat terjangkau secara simultan – (3.10.1)
Sisitim ikatan penyama potensial lokal tidak
boleh sentuh listrik secara langsung dengan
bumi melalui BKT atau BKE – (3.10.2)
1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)

Tujuan pembumian :
Bila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus akan
tersalur ke bumi yang akan menyebabkan meningkatnya
arus sehingga pengaman akan terputus secara otomatik

Fasa tunggal 2 kawat


Aktif
Nol/Netral
Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)
L1
Membumikan titik netral di
L2
sumbernya dan membumikan
L3
N pada BKT instalasi dan BKT
perlengkapan listrik.

Bila terjadi kegagalan


isolasi, teganan suplai akan
PE
terputus karena alat
proteksi bekerja otomatik
2. Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP) Tujuan
pembumian :
Bila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus akan
tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman
sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus
secara otomatik

Fasa tunggal 3 kawat


Penghantar Aktif
Penghantar Nol/Netral
Hantaran pengaman
3.
3. Sistem TN
Sistem TN atau
atau
Pembumian Netral
Pembumian Netral Pengaman
Pengaman (PNP)
(PNP)
Fasa tunggal 3 kawat

Nol &
Ground
dihubungkan
SISTIM PROTEKSI

PEN L1 L2 L3

Pengaman lebur

GPAS

L1
L2
L3
N
Arester
PEN

Ikatan penyama potensial

Pembumian

Penempatan arester untuk sistem TT


SISTIM PROTEKSI
Adalah suatu tindakan proteksi dengan
memisahkan sirkit perlengkapan listrik dari jaringan
sumber dengan menggunakan transformator
pemisah atau motor generator – (3.11)
Sistim ini hanya akan efektif selama dalam sirkit
sekunder tidak terjadi gangguan bumi.
Sirkit sekunder adalah sirkit sekunder dari
transformator pemisah atau sirkit generator dari
motor generator.
Tegangan jaringan yang diizinkan max. 500 volt.
Rekom : a. V x l kwt ≤ 100.000
b. L kwt ≤ 500 m

Transformator pemisah dengan hubung pendek ke bumi pada


sirkit sekunder dan hubung pendek ke BKT perlengkapan
Persyaratan Proteksi dengan separasi listrik
a. Jaminan
 Sirkit disuplai dgn sumber terpisah
 Tegangan jaringan yang diizinkan max. 500 volt.
 Bgn aktif tdk blh dihub pd setiap titik ke sirkit lainnya/bumi
 Kabel fleksibel dan senur hrs dpt terlihat semua bgn panjangnya yg
dpt terkena kerusakan mekanis, hrs jenis tertentu
 Utk sirkit terseparasi hrs menggunakan sistem pengawatan yg
terseparasi
b. Jika satu bgn tunggal dari aparat disuplai, maka BKT sirkit yg
terpisah tdk blh dihub ke penghantar proteksi / BKT lainnya
c. Tindakan pencegahan dari kerusakan/kegagalan isolasi utk
mensuplai lebih dari satu bgn dgn syarat:
 BKT sirkit dihub scr bersama oleh penghantar ikatan penyama
potensial, tdk blh dihub ke penghantar proteksi/BKT sirkit lain.
 Semua kotak kontak dilengkapi kontak proteksi dihub ke penyama
potensial
 Semua kabel fleksibel hrs menyatu sbg penghantar proteksi
digunakan sbg penghantar ikatan penyama potensial
 Gawai proteksi hrs memutus suplai dlm waktu tertentu
PROTEKSI PERLENGKAPKAN DAN INSTALASI LISTRIK
• Pada setiap perlengkapan, harus tercantum dgn jelas
a. Nama pembuat dan atau merek dagang

b. Daya, tegangan, dan/arus pengenal


c. Data teknis lainnya.
d. Dipasang sesuai PUIL 2000
e. Dipakai sesuai kemampuan
• Instalasi listrik yang baru dipasang atau mengalami
perubahan harus diperiksa dan diuji :
a. resistansi isolasi (3.20)
b. pengujian sistem proteksi (3.21)
c. pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik (9.5.6)
Dalam memilih perlengkapan instalasi perlu
juga diperhatikan hal berikut :
a.Kesesuaian dengan maksud pemasangan dan
penggunaan
b.Kekuatan dan keawetan
c. Keadaan dan resistansi isolasinya.
d.Pengaruh suhu (normal dan tidak normal)
e.Pengaruh api
f. Pengaruh kelembaban.
PROTEKSI DARI KEJUT LISTRIK
• Proteksi sentuh langsung maupun tak langsung
• Tegangan ekstra rendah (SELV & PELV)
• 50 V arus bolak balik / 120 V arus searah
• Proteksi sentuh langsung
• Penghalang / selungkup
• Isolasi (1500 V a.b selama 1 menit)
• Proteksi dari sentuh tak langsung
• Pembumian
SISTEM HANTARAN NETRAL
PENGAMAN
L1
L2
L3
N/PE
KEMAMPUAN

HANTAR ARUS

SYARAT K3
KHA : MIN 1,25 X I
nominal

KHA kabel listrik ditentukan oleh jenis


bahan konduktornya dan ukuran
penampangnya
(Periksa tabel PUIL)
RESISTANS ISOLASI

1000 Ohm /Volt (diruang normal)


100 Ohm / Volt (diruang lembab)
HASIL PENGUKURAN RESISTAN ISOLASI

PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G

P1- P1.1

p1-P1.2

P1-P1.3

P1.P1.4

P1.P1.5

P1-P1.6
PENGENDALIAN SIRKIT MOTOR
PUIL 2000 Ayat 5.5.1.3

PENGAMAN HUBUNG PENDEK

PENGAMAN HUBUNG PENDEK

SARANA PEMUTUS

KENDALI

PENGAMAN BEBAN LEBIH

M
PENGAMAN HUBUNG
SINGKAT SETELAN MAK
PUIL 2000 Ayat 556 218 + 68 = 286 A

SETELAN MAK
KHA. MIN.
108 + 42 + 68 = 218A 1,5 In
1.25 (68) + 42 + 54 =
= 102A
170,8A

SETELAN MAK 2,5 In 1 2 In2 1,5 In 3 4


= 105A = 108A = 102A
MOTOR ROTOR LILIT
KHA. MIN.
In.4 = 68 A
1.25 In
1 2 3
MOTOR SANGKAR MOTOR ROTOR LILIT
In.1 = 42 A MOTOR SEREMPAK In.3 = 68 A
In.2 = 54 A
KELENGKAPAN
KELENGKAPAN • JENIS KABEL FRC
• DARI SISI IN COMING
SIRKIT
SIRKIT MOTOR
MOTOR • SEBELUM SAKELAR UTAMA
POMPA
POMPA KEBAKARAN
KEBAKARAN

BILA SUPLAI LISTRIK KARAKTERISTIK PENGAMAN


TERPUTUS HARUS ADA HUBUNG PENDEK, TERBUKA
INDIKASI ALARM BILA MERASAKAN 600% In
DALAM WAKTU 20 - 50 DETIK

KENDALI

TIDAK PERLU
PENGAMAN BEBAN LEBIH

F F
SISTEM
SISTEM PENGAMANAN
PENGAMANAN
“ISOLASI
“ISOLASI LANTAI
LANTAI KERJA”
KERJA” Rd 3000  V

V2
75 kg
V1

Pelat logam Kayu


25 x 25 x 0,2 Cm
Kain basah 27 x 27 Cm

ISOLASI LANTAI KERJA (R1)

R1 = Rd ( V1/V2 -1) Ohm


TANAH
R1 min. 50 kilo Ohm
SISTEM HANTARAN PENGAMAN
L1/R
L2/S
L3/T
N
PE
REF. K3 LISTRIK DI RUMAH SAKIT
PUIL-2000
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Klasifikasi :
Kelompok 1 : Instalasi untuk Utilitas
bangunan, bila terputus tidak berpengruh
langsung terhadap pasien

Kelompok 1 E : Instalasi listrik untuk intalasi


medik, yang berfungsi langsung dengan
penderita, bila terputus dalam tempo
kurang 10 detik harus segera mendapat catu
daya pengganti khusus (CDPK)

Kelompok 2 E : Instalasi listrik untuk intalasi


medik berfungsi langsung dengan penderita,
bila terputus harus langsung mendapat catu
daya pengganti khusus (CDPK)
Semoga
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai