Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Sistem Distribusi Tegangan Rendah

Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga
listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan
tegangan rendah. Radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah dibatasi oleh :
1. Susut Tegangan yang disyaratkan.
2. Luas penghantar jaringan.
3. Distribusi pelanggan sepanjang jalur jaringan distribusi.
4. Sifat daerah pelayanan (desa, kota)
5. Kelas pelanggan ( pada beban rendah, pada beban tinggi)
Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan
diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai
dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR (Rak TR) keluar
didistribusikan. Untuk setiap sirkit keluar melalui pengaman arus disebut “penyulang/ feeder”

Struktur jaringan yang digunakan pada jaringan tegangan rendah yaitu radial murni atau
radial open loop (bentuk tertutup namun operasi radial). Jarang sekali pelanggan dipasok
dengan tingkat keandalan tinggi secara tertutup (loop) baik dari satu sumber ataupun dari
sumber berlainan. Ruang lingkup jaringan tegangan rendah meliputi keluaran dari trafo
distribusi sampai kepada alat pengukur dan pembatas (APP). Gambar dibawah merupakan
gambar system jaringan tegangan rendah.

Jaringan tegangan rendah memiliki material-material yang utama yaitu meliputi :


• Tiang Beton
• Trafo Distribusi
• Fuse Cutout
• Penghantar Kabel Pilin Udara (NFA2Y)
• Penghantar Kabel Bawah Tanah (NYFGBY)
• Perlangkapan Hubung Bagi dengan Kendali
• Tension bracket
• Strain clamp
• Suspension Clamp
• Stainless steel strip
• Stopping buckle
• Elektroda Pembumian
• Turn buckle
• Guy-wire insulator
• Ground anchor set
• Steel wire
• Collar bracket
• Terminating thimble

Material beserta penjelasan dari jaringan tegangan rendah


1. Tiang Beton atau Tiang Peyangga Kabel Listrik

Tiang listrik pada jaringan distribusi


digunakan untuk saluran udara
(Overhead line) sebagai penyangga
kawat penghantar agar penyaluran
listrik ke konsumen atau pusat beban
dapat disalurkan dengan baik.
Penanaman Kabel Tanah :
 Memperhatikan jenis dan macam
isolasi dan isolasi pelindung kabel.
Contoh :
1. Kabel tanpa pelindung pipa
baja harus dilindungi secara
mekanis.
2. Kabel dengan pelindung netral
jacket dapat ditanam langsung.
 Memperhatikan kondisi kimiawi
dan pengaruh gangguan mekanis,
namun untuk perlindungan mekanis dianggap cukup :
1. Ditanam 0,8 meter dibawah jalan raya utama.
2. Ditanam 0,6 meter dibawah jalan yang tidak dilalui kendaraan.
Catatan : Pemerintah Daerah kadang-kadang mengeluarkan peraturan sendiri
misalnya di Jakarta.
a. Konstruksi susunan penanaman kabel tanah :
 Ditanam diselimuti pasir dengan ketebalan 20 cm.
 Dipasang pelindung mekanis :Beton, bata, atau batu pelindung.
 Kabel tanah TR dipasang diatas kabel rumah TM dan dibawah kabel telekomunikasi/
lihat gambar.
b. Persilangan antar kabel tanah :
 Harus dilakukan tindakan perlindungan, kecuali salah satu kabel telah dilindungi
secara mekanis oleh sekat beto atau bahan semacam dengan tebal dinding minimum 6
cm.
Tindakan Proteksi
1. Kabel bagian bawah dipasang pelindung mekanis misalnya bata, pipa belah dari
beton, minimum 1 meter panjangnya.
2. Lebar tutup pelindung minimum 5 cm lebih lebar dari kabel yang dilindungi.
3. Hal yang sama untuk kabel tanah dibagian atas.

2. Trafo Distribusi

Tra nsfo
rmat or

adalah mesin statis yang mengkonfersi satu


level tegangan menjadi tegangan lain. Transformator distribusi merupakan sebuah
transformator penurun tegangan (Step Down) yang menurunkan tegangan distribusi
20kV menjadi 380V sebelum disebarkan ke konsumen. Karena seringkali terjadi drop
tegangan, maka, pada Rak Tegangan Rendah, tegangan yang dihasilkan lebih dari 380 V,
dikarenakan untuk menjaga tegangan pada ujung beban tetap 380 V. Secara umum prinsip
dasar kerja Transformator sehingga dapat menkonfersi tegangan yaitu, pada kumparan
primer akan mengalir arus saat terjadi hubungan dengan sumber tegangan, dimana arus yang
dihasilkan adalah arus bolak – balik, sehingga pada inti transformator yang terbuat dari bahan
ferromagnetic akan terbentuk sejumlah garis – garis gaya magnet (Flux = Φ ) dengan arah
dan jumlah yang berubah – rubah pula.

3.Fuse Cutout
Fuse cutout adalah suatu alat pengaman yang
melindungi jaringan terhadap arus beban lebih (over
load current) yang mengalir melebihi dari batas
maksimum yang disebabkan karena hubung singkat
(short circuit) atau beban lebih.
Jenis fuse cutout ini untuk jaringan distribusi
digunakan dengan saklar pemisah (PMS). Pada ujung
atas dihubungkan dengan kontak-kontak yang berupa
pisau yang dapat dilepaskan. Sedangkan pada ujung
bawah dihubungkan dengan sebuah engsel.

4. Penghantar Kabel Pilin Udara (NFA2Y)

Kaebl udara yang dipergunakan pada JTR merupakan kabel berinti tunggal dengan bentuk
konduktor dipilin bulat,instalasi kabel ini sedemikian rupa sehingga hantaran kabel
membentuk pilin dimana beberapa kabel betinti tunggal saling dililitkan sehingga saling
membentuk.

5. Penghantar Kabel Bawah Tanah (NYFGBY)


Kabel bawah tanah yang digunakan pada JTR ini
biasanya yaitu NYFGBY yang memiliki
penghantar tembaga,berisolasi dan lapisan
pembungkus perisai,berisikan dengan kawat baja
berlapis spiral,pita baja berlapis seng dan
berselubung PVC.
6. Perlengkapan Hubung Bagi

Perlengkapan hubung bagi (PHB) dan kendali ialah


suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang berfungsi
sebagai pengendali,penghubung dan pelindung serta
membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik seperti
: pembangkit,gardu induk,gardu distrbusi dan trafo ke
saluran pelayanan-pelayanan pelanggan.
Fungsi PHB untuk :
 Mengendalikan sirkuit dilakukan oleh
saklar utama
 Melindungi sirkuit dilakukan oleh
fase/pelebur
 Membagi sirkuit dilakuan oleh
pembagian jurusan/kelompok

Syarat-syarat umum :
Secara umum sebuah PHB harus disusun dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapi
dan teratur, selain itu keberadaan PHB juga menentukan bahwa pemeliharaan, pemeriksaan
dan pelayanan harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan aman. Selanjutnya sesuai dengan
syarat pengoperasian kemudahan pengamatan pengukuran, penekanan tombol, pemutaran
atau pelayanan saklar, maka perkerjaan-pekerjaan ini harus dapat dilakukan dari bagian
depan, tanpa alat bantuan, seperti tangga atau alat-alat lainnya. Sehubungan dengan itu syarat
PHB juga menentukan bahwa di bagian depan, lorong dan sisi kiri kanan PHB harus terdapat
ruang bebas selebar sekurang-kurangnya 0,75 meter untuk tegangan rendah atau 1 meter pada
tegangan menengah dan tinggi PHB sekurang-kurangnya 2 meter. Lorong yang di sisi kanan
kirinya terdapat instalasi listrik tanpa dinsing pengaman, lebarnya harus sekurang-kurangnya
1,5 meter. Di sekitar PHB tidak boleh diletakkan barang yang mengganggu kebebasan
bergerak. Untuk pemasangan pada dinding di tempat-tempat umum lemari dan kotak PHB
harus dipasang pada ketinggian sekurangkurangnya 1,2 meter dari lantai. Pada instalasi
perumahan ketinggian ini ditetapkan 1,5 meter dari lantai. Syarat PHB menetapkan bahwa
lemari dan kontak hubung bagi tidak boleh dipasang di kamar mandi, tempat cuci tangan, di
atas kompor atau di atas bak air.

Macam-macam PHB :
Menurut kebutuhannya PHB dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

PHB Utama dan PHB sub instalasi atau PHB cabang.

 PHB Utama ialah PHB yang menerima aliran tenaga listrik dari sumber melalui saklar
utama konsumen dan membagikan tenaga listrik tersebut ke seluruh alat pemakai pada
instalasi konsumen.
 PHB Sub Instalasi atau PHB Cabang ialah PHB dari suatu instalasi untuk mensuplai
tenaga listrik kepada satu konsumen dan instalasi tersebut merupakan bagian dari instalasi
yang mensuplai konsumen tunggal atau lebih.
Menurut tegangan sumbernya, PHB dibedakan menjadi sesuai dengan tingkat tegangan
sistemnya yaitu : PHB tegangan rendah (TR), PHB tegangan menengah (TM) dan PHB
tegangan tinggi (TT).
 PHB TR yaitu PHB yang banyak dipasang pada instalasi baik milik PLN maupun
milik pelanggan, PHB yang terpasang milik pelanggan, PHB yang terpasang milik PLN
biasanya ditempatkan gardu induk distribusi sisi sekunder trafo distribusi sedangkan PHB
yang di pelanggan biasanya terpasang pada dinding atau ruangan tertentu setelah APP
ditempat pelanggan tersebut.
 PHB TM ialah PHB yang terdapat pada pembangkit atau GI sisi TM berbentuk lemari
panel (kubikel) tertutup terbuat dari bahan besi atau berbentuk gardu sel terbuka yang
dilengkapi peralatan ukur dan pengaman (proteksi).
 PHB TT adalah PHB yang menggunakan peralatan-peralatan dengan kapasitas yang
besar dan mempunyai resiko bahaya yang tinggi pula sehingga pemasangan PHB TT ini
biasanya ditempat khusus dan terbuka (switch yard) yang dilengkapi rambu-rambu, pagar dan
peralatan pengaman yang memadai.
Menurut tipenya PHB di kelompokkan menjadi 2 tipe yaitu tipe tertutup dan tipe terbuka.

 PHB dengan tipe tertutup yaitu apabila seluruh komponen PHB berada disuatu tempat
yang tertutup oleh selungkup/pelindung mekanis maupun pelindung elektris.
 PHB tipe terbuka yaitu PHB yang semua peralatan atau komponennya berada diluar
dan tampak secara kasar mata dan dilengkapi dengan pagar maupun peralatan isolasi huna
melindungi dari bahaya mekanis dan elektrisnya.

7. Tension Bracket

Fungsi komponen ini digunakan sebagai komponen yang


mengantung di tiang listrik tepatnya pada
cekungan dan belokan. Strain clamp juga bisa
ditemukan dalam tiang listrik. Klem ini adalah
komponen penghantar yang dipasang secara
menggantung. Ada dua bagian pada komponen ini
yang terbuat dan logam dan plastik anti cuaca
ekstrim. Komponen ini berguna untuk menahan
dan mengatur tarikan konduktor pada tiang
listrik. Sedangkan untuk suspension clamp ini
biasanya terbuat dari bahan campuran logam
yang sudah dicetak sehingga bisa segera dipasang.
Klem ini biasanya dipasang dengan menggantung di bagian klem kabel di tiang
listrik yang lurus. Komponen ini juga berguna sebagai penghantar listrik yang
netral. Penggunaan campuran logam dan karet sangat berguna untuk
mengurangi tekanan listrik yang berlebihan.

8. Strain Clamp
Strain Clamp merupakan alat kelangkapan listrik yang sering digunakan pada jaringan
listrik terutaman PLN dan telkom.Alat ini biasa digunakan unutk penjepit kabel listrik yang
berada pada tiang listrik yang posisinya pada percabangan anatar tiang yang satu dengan
yang lain.Bahan yang digunakan menggunakan alumunium berkwalitas tinggi, strain clamp
ada beberapa type yaitu ; type 2 lubang dan type yang 3 lobang. masing-masing mempunyai
fungsi yang sama.
Daftar Ukuran Strain Clamp atau Bracket Strain Clamp

1. Strain Clamp Ukuran 35/50 2 Lobang


2. Strain Clamp Ukuran 70/150 2 Lobang
3. Strain Clamp Ukuran 150/240 2 Lobang
4. Strain Clamp Ukuran 150/240 3 Lobang
Strain Clamp ini terbuat dari bahan
alumunium, sebagai mana fungsinya strain
clamp ini digunakan sebagai tarikan kabel
dan tumpuan pada instalasi jaringan listrik
pln maupun pada jaringan telkom di
beberapa saja.

9. Suspension Clam

Klem ini biasanya terdapat di dalam konstruksi jaringan listrik ataupun komponen yang
bersingunggan dengan listrik yang berada di wilayah udara. Sebenarnya ada beberapa
komponen yang bisa ditemukan di rute tiang ini. Yang pertama adalah tension bracket.
Fungsi komponen ini digunakan sebagai komponen yang mengantung di tiang listrik
tepatnya pada cekungan dan belokan. Strain clamp juga bisa ditemukan dalam tiang
listrik. Klem ini adalah komponen penghantar yang dipasang secara menggantung. Ada
dua bagian pada komponen ini yang terbuat dan logam dan plastik anti cuaca ekstrim.
Komponen ini berguna untuk menahan dan mengatur tarikan konduktor pada tiang
listrik. Sedangkan untuk suspension clamp ini biasanya terbuat dari bahan campuran
logam yang sudah dicetak sehingga bisa segera dipasang. Klem ini biasanya dipasang
dengan menggantung di bagian klem kabel di tiang listrik yang lurus. Komponen ini
juga berguna sebagai penghantar listrik yang netral. Penggunaan campuran logam dan
karet sangat berguna untuk mengurangi tekanan listrik yang berlebihan.

10. Stainless Steel Strip


Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan Stainless Steel adalah senyawa besi yang
mengandung sekitar 10% Kromium yang mencegah proses pengkaratan logam.
Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksida Kromium,
dimana lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi membuat baja ini tidak bisa
berkarat. Stainlees pun banyak macamnya ada
201 , 304 , 316 dan lain lain semakin tinggi
serinya maka stainlees ini akan semakin bagus
dan tahan lama. Perawatan Stainlees pun sangat
mudah tidak seperti besi yang harus di cat atau
di crhome Stainlees ini hanya perlu di lap
untuk mengembalikan kilapnya seperti
baru. Stainless steel strip biasanya digunakan di
tiang beton untuk menjaga atau menyangga
kabel.
11. Stopping Buckle

Stopping bruckle adalah gasper untuk mengencangkan dan mengunci


stainless steel strip. Biasanya stopping buckle digunakan pada tiang
beton.

12. Elektroda Pembumian


Elektroda pembumian digunakan untuk grounding atau pengaman ke tanah atau
pembumian. Fungsi pembumian ini untuk mengamankan pekerja. Dari gambar
disamping terdapat penghantar tanah,hubungan antara penghantar dan elektroda, dan
elektroda tanah.

Anda mungkin juga menyukai