Anda di halaman 1dari 12

INSTALASI 3 FASA

 Syarat-Syarat Instalasi Listrik


1. Syarat ekonomis
Instalsi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi
itu, ongkos pemasangan dan ongkos pemeliharaannya semurah mungkin.
2. Syarat keamanan
Instalsi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul kecelakaan
sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan
terjaminnya peralatan dan benda-benda di sekitarnya dari kerusakan akibat adanya
gangguan seperti hubung pendek, beban lebih, tegangan lebih dan sebagainya.
3. Syarat keandalan
Kelangsungan pemberian / pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin
secara baik.

 Menentukan KHA Penghantar


Kabel listrik mempunyai ukuran luas penampang inti kabel yang berhubungan dengan
kapasitas penghantaran arus listriknya. Dalam istilah PUIL, besarnya kapasitas
hantaran kabel dinamakan dengan Kuat Hantar Arus (KHA).

Ukuran kabel dan KHA-nya sebaiknya pahami dengan baik untuk menentukan
pemilihan kabel yang sesuai dengan kapasitas instalasi listrik. Besarnya KHA kabel
harus lebih besar dari rating MCB, karena prinsipnya adalah MCB harus trip sebelum
kabelnya terkena masalah.

Arus listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan kabel tersebut
menjadi panas dan bila melebihi daya tahan isolasinya, maka dapat menyebabkan
rusaknya isolasi. Kerusakan isolasi bisa menyebabkan kebocoran arus listrik dan
akibatnya bisa fatal seperti kesetrum pada manusia atau bahkan mengakibatkan
terjadinya kebakaran. PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter
dari penghantar kabel dan maksimum KHA terus-menerus yang diperbolehkan pada
kabel tipe NYA, NYM dan NYY.

IPL Page 1
Berikut Daftar KHA menurut ketentuan PUIL 2000 :

IPL Page 2
Dari tabel diatas, satu hal yang perlu diperhatikan adalah faktor temperatur lingkungan di
luar kabel. KHA yang dinyatakan dalam tabel tersebut berlaku untuk maksimum
temperatur di sekitar kabel sampai 30 Cdeg. Lebih dari itu akan menyebabkan turunnya
nilai KHA kabel. Ada faktor koreksi yang harus diperhitungkan sesuai dengan besarnya
lingkungan.

 Menentukan Penampang Penghantar

Luas penampang dan jenis penghantar yang dipasang dalam suatu instalasi
ditentukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:
1. Kemampuan hantar arus
2. Kondisi suhu
3. Susut tegangan
4. Sifat lingkungan
5. Kemungkinan perluasan

IPL Page 3
Semua penghantar harus mempunyai KHA sekurang-kurangnya sama dengan arus yang
mengalir melaluinya, yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhannya.

Untuk penghantar netral mempunayi KHA sebagai berikut:


a. Penghantar netral saluran dua kawat harus mempunyai KHA sama dengan
penghantar fasa (PUIL 2000 ayat 3.16.2.2 hal 77).
b. Penghantar netral saluran banyak harus mempunyai KHA sesuai dengan arus
maksimum yang mungkin timbul dalam keadaan tidak seimbang yang normal (PUIL
2000 ayat 4.2.2.2.3 hal 109).
Bila saluran fasa banyak melayani sebagian besar dari beban diantara
penghantar fasa dan netral, maka penampang dari penghantar netral harus tidak
kurang dari ½ penampang fasa bbila penghantar fasa mempunyai penampang sama atau
lebih dari 25 mm

 Pembumian

Tujuan Pembumian
Tujuan dari Pembumian adalah sebagai pengaman dari kejut listrik dan kerusakan alat
yang disebabkan karena rusaknya isolasi.

Penghantar Pembumian
Penghantar Pembumian harus sesuai dengan PUIL terutama berkenaan dengan:
1. bahan dan tipe konduktor, dan
2. ukuran konduktor
Sebagai tambahan, penghantar Pembumian adalah tembaga dan alumunium.
Pemasangan penghantar juga dapat dilihat pada PUIL.

Elektrode Bumi
Elektrode Bumi dielaskan pada PUIL. Pemasangannya harus dapat dilihat untuk
pengujian penglihatan dan harus sesuai PUIL juga dalam hal metode pemasangan dan
pengamanannya.

Resistansi Penghantar Pembumian


Untuk menjamin bekerjanya peralatan pengaman dengan baik maka resistans
Pembumiannya harus kurang dari 2 Ω

IPL Page 4
Gambar RESISTANS PENGHANTAR PEMBUMIAN

 Sistem pengaman (Fuse)

Fuse adalah jenis pengaman alat – alat pemakai listrik terhadap arus yang melebihi
kapasitas bats, yaitu arus yang masuk melebihi arus nominal yang dapat menyebabkan
kerusakkan terhadap peralatan listrik, bagian dari fuse ialah :
a. Rumah fuse.
b. Pengepas patron dengan kawat lebur didalamnya.
c. Tutupan fuse.
d. Dudukan fuse.

Untuk instalasi – instalasi penerangan umumnya menggunakan fuse ini, yang bagian
penghubung arusnya dinamakan patron dimana didalamnya berisi kawat lebur, apabila
dialiri listrik yang lebih besar dari pada yang telah ditentukan maka akan terjadi lebur, dan
hubungan listrik terputus. Fuse selalu dihubungkan dengan penghantar fasa secara seri
karena fungsi dari fuse ialah mengamankan alat pemakai dari arus yang lebih yang mungkin
mengalir masuk, dengan menghubungkan fuse ke penghantar fasa kerusakan terhadap
peralatan listrik dapat dihindarkan karena sebelum arus lebih masuk kedalam peralatan
maka kawat lebur dari fuse akan terputus labih dahulu.

Jika kawat lebur putus harus diganti dengan ukuran dan kemampuan sama seperti
yang semula sehingga tidak menghilangkan fungsi fuse, untuk melakukan pencabangan

IPL Page 5
penghantar fasa jaringan harus melalui fuse, dari percabangan sampai ke instalasi
dipergunakan tiga buah fuse, yaitu :
a. Fuse tiang (pal fuse).
b. Fuse utama.
c. Fuse kelompok instalasi.

Ketiga buah fuse tersebut diatas masing – masing mempunyai daya tahan arus yang
berlainan, pabrik – pabrik yang membuat fuse telah menggunakan tanda warne yang telah
dinormalisasikan untuk menyatakan kekuatan daya tahan arus dari kawat lebur sebagai
berikut:

a) Merah muda : 2 A
b) Coklat : 4 A
c) Hijau : 6 A
d) Merah : 10 A
e) Abu – abu : 16 A
f) Biru : 20 A
g) Kuning : 25 A
h) Hitam : 35 A
i) Putih : 50 A
j) Merah tembaga : 65

 PHB
Pengertian
PHB adalah suatu pelengkapan instalasi listrik yang berfungsi menghubungkan dan membagi tenaga
listrik ke beban-beban listrik. Fungsi sebagai penghubung dan pembagi tenaga listrik dilakukan oleh
komponen-komponen sakelar dan sekering, atau menggunakan MCB sebagai pengganti sakelar dan
sekering atau kombinasi dari keduanya. Contoh PHB lihat disini.

Cara Percabangan dalam PHB

Untuk keperluan pencabangan atau pembagian arus listrik di dalam PHB bisa dilakukan dengan dua cara
tergantung kebutuhan dan dayanya. yang pertama percabangan bisa dilakukan pada terminal MCB atau
MCCB dengan bantuan Busbar Sisir seperti terlihat pada gambar 1. Yang kedua percabangan dilakukan
dengan menggunakan Busbar Plat Tembaga seperti terlihat pada Gambar 2.

IPL Page 6
Gambar Percabangan dilakukan pada busbar plat tembaga

Macam-macam Kontruksi PHB


1. Kontruksi terbuka
Pada jenis PHB dengan konstruksi terbuka ini pada bagian-bagian yang aktif atau bertegangan
seperti rel beberapa peralatan, terminal dan penghantar dapat terlihat dan terjangkau dari
segala sisi. Pemasangan PHB sistem terbuka ini hanya diijinkan pada ruangan yang tertutup dan
hanya operator atau orang yang profesional yang boleh masuk dalam ruangan tersebut.
2. Kontruksi semi-tertutup
PHB jenis ini berupa panel yang dilengkapi dengan pengaman yang dapat mencegah terjadi
kontak dengan bagian-bagian yang bertegangan pada PHB. Pengaman ini pada umumnya
dipasang pada bagian sakelar/tombol operasi muka, sehingga operator tidak mempunyai akses
menyentuh bagian-bagian yang bertegangan pada PHB dari arah muka. Namun demikian pada
panel jenis ini tidak semua sisi tertutup seperti contohnya pada bagian belakang dan
sampingnya. Untuk itu PHB jenis ini pula hanya diijinkan dipasang pada ruangan tertutup dan
hanya operator atau orang yang profesional yang boleh masuk ruangan tersebut.

3. Kontruksi Lemari
PHB jenis konstruksi cubicle ini adalah tertutup pada semua sisinya, sehingga tidak ada akses
untuk kontak dengan bagian yang bertegangan selama pengoperasian, karena konstruksi
tertutup pada setiap sisinya, maka pemasangan PHB jenis ini tidak harus di tempat yang
tertutup dan terkunci, atau dengan kata lain dapat dipasang pada tempat-tempat umum
pengoperasian listrik. PHB jenis ini ada yang dibuat dengan sistem laci, yaitu komponen atau
perlengkapan PHB ini dapat ditarik atau dilepas/untuk keperluan perbaikan
atau pemeliharaan. Untuk memasang kembali dalam sistem, kita cukup mendorong ke dalam
seperti kita mendorong laci. Pada PHB sistem laci ini bagian atau komponen yang bisa dilepas
dan dipasang kembali, biasanya berupa sakelar pemisah atau pemutus tenaga untuk
saluran masuk, saluran keluar dan sakelar penggandeng.

4. Kontruksi Kotak (Box)


PHB jenis kotak (box) ini ada yang terbuat dari bahan isolasi, plat logam, baja tuang, dsb. Di
dalam kotak tersebut sudah dilengkapi dengan tempat untuk pengikat pemasangan rel,
sekering, sakelar kontraktor dsb.

IPL Page 7
Macam-macan Kegunaan PHB
 PHB untuk penerangan dan daya
 PHB untuk unit konsumen
 PHB untuk distribusi sistem saluran penghantar (trunking)
 PHB untuk perbaikan faktor daya
 PHB untuk distribusi di Industri
 PHB untuk distribusi motor-motor
 PHB utama
 PHB untuk distribusi
 PHB untuk sub distribusi
 PHB untuk sistem kontrol

Contoh gambar perencanaan diagram garis tunggal

Contoh gambar tata letak PHB

IPL Page 8
 komponen Perangkat Hubung Bagi (PHB), antara lain :

1. Box Panel PHB

Box Panel

2. Pengaman Beban Lebih (MCB, MCCB, ELCB, dll)

MCB

IPL Page 9
MCCB

ELCB

3. Pengaman Hubung Singkat (Fuse/Sekering)

Sekering

IPL Page 10
4. Saklar (Switch)

Saklar

5. Komponen Indikator (Lampu, AVO Meter, dll)

Lampu

Ampere Meter

IPL Page 11
Volt Meter

Ohm Meter

IPL Page 12

Anda mungkin juga menyukai