Anda di halaman 1dari 58

K3 Listrik dan K2

Jilid 1
IATKI Engineering Talk 24 September 2021

Ir.H.Prabowo Soetadji,S.T.,M.M.,IPU,ASEAN Eng.


K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja
K2 = Keselamatan Ketenagalistrikan 1
Obrolan UMUM di area Ruang tunggu Bandara.
K3 -- dan -- K2
Mr.A :
K3 jauh lebih luas cakupannya karena meliputi semua bidang :
Industri, Pengerukan batubara, Kebun sawit, dll, dan Listrik.
K2 hanya pada bidang Ketenagalistrikan saja.

Obrolan TERBATAS di area Pembangkit Listrik.


K3 Listrik ditempat kerja -- dan -- K2
Mr.B :
K3 Listrik ditempat kerja hanya pada bidang Listrik ditempat kerja.
K2 jauh lebih luas cakupannya karena meliputi semua Peralatan :
Boiler, Pompa, Turbin, Condenser, Superheater, dll, dan Listrik.

Obrolan KHUSUS di area Gardu Induk Listrik, dan area kerja Listrik lainnya.
K3 Listrik ditempat kerja -- dan -- K2 (Bidang Listrik)
Mr.C :
K3 Listrik ditempat kerja hanya pada bidang Listrik ditempat kerja.
K2 (Bidang Listrik) juga hanya pada bidang Listrik.
==Aple to Aple, tetapi fokusnya berbeda==

Obrolan SPESIFIK di area Teras Rumah Tangga.


K3 Listrik ditempat kerja -- dan -- K2 (Bidang Listrik)
Mr.D :
K3 Listrik ditempat kerja hanya pada bidang Listrik ditempat kerja.
K2 (Bidang Listrik) mencakup semua bidang Listrik, termasuk di
Rumah tangga.
2
Sinergi antar lembaga dalam bidang Ketenagalistrikan

3
Outline “K3 Listrik dan K2”

1. Peraturan-peraturan terkait K3 Listrik


2. Peraturan-peraturan terkait K2
3. Sekilas Proteksi Listrik
4. Pencegahan Bahaya Listrik
5. Persyaratan Keselamatan kerja
pada Peralatan Listrik
6. Pemeriksaan dan Pengujian (Riksa Uji)
7. Petir berdasarkan SNI dan Permenaker
8. Hazardous Area Classification
4
1.
Peraturan-peraturan
terkait K3 Listrik

5
UU No.1/1970 tentang Keselamatan Kerja

6
Permenaker No.12/2015

SNI,
dll

7
Permenaker No.33/2015 (Perubahan Permenaker No.12/2015)

8
SK DirJen PPK3 No.47 dan 48/2015

9
Permenaker No.131/2018 tentang SKKNI
bidang K3 Ketenagalistrikan

10
2.
Peraturan-peraturan
terkait K2

11
Pasal 21-PP No.3/2005 menyebut K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan)

12
Pasal 44-UU No.30/2009 menyebut K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan)

SNI
13
Permen ESDM No.10/2021, 21 Mei 2021
Mengatur rinci tentang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan)

14
15
16
17
18
19
Permen ESDM No.46/2017 tentang SKTTK

20
N I D I (Nomor IDentitas Instalasi tenaga listrik)
Berita : Permen ESDM No.5/2021, 1 April 2021 :

Ada Lampiran I,II,III,IV,


tetapi belum ketemu NIDI disebut di
Pasal berapa dan Lampiran berapa.
21
NIDI merupakan syarat untuk SLO (Sertifikat Laik Operasi)

22
 SLO (Sertifikat Laik Operasi) diatur di UU No.30/2009 pada Pasal 44 Ayat (4)
dan Pasal 54 Ayat (1)  Pidana bagi yang mengabaikannnya.
 Putusan MK No.58/PPU-XII/2014, 22 September 2015 :
Jika PLN tetap mengalirkan listrik untuk Instalasi Rumah tangga dan
terjadi kebakaran akibat ketiadaan SLO maka PLN-lah yang
bertanggung jawab atas dampak kerugian yang timbul.

PIDANA

PLN
Bertanggung
jawab

23
3.
Sekilas
Proteksi Listrik

24
25
Ciri unique dari Listrik :
Tidak kelihatan, Tidak boleh dipegang, Sangat
bermanfaat, Sangat berbahaya.
Oleh karena itu perlu Proteksi.

Tujuan proteksi dan koordinasi sistem listrik


menurut ANSI/IEEE Std 242 1986/2001
Prinsip Utama :

Tujuan dari proteksi dan koordinasi


sistem listrik adalah :
 Mencegah kecelakaan pada manusia
 Meminimalisasi kerusakan pada peralatan
 Membatasi durasi pemadaman listrik
Note :
ANSI = American National Standards Institute
IEEE = Institute of Electrical and Electronics Engineers
26
Alat Proteksi Utama pemutus Listrik adalah:
 Circuit Breaker & (atau)
 Fuse (Sekering)
1. Circuit Breaker (CB)
a). MCB (Miniatur Circuit Breaker) : Bisa trip sendiri, Thermal
Magnetic Trip.
b). MCCB (Molded Case Circuit Breaker) : Bisa trip sendiri,
Thermal magnetic Trip, Magnetic Trip.
c). ACB (Air Circuit Breaker) : Ada yang bisa trip sendiri, ada
yang dilengkapi Protective Relays
d). OCB (Oil Circuit Breaker) : Dilengkapi Protective Relays
e). VCB (Vacuum Circuit Breaker) : Dilengkapi Protective Relays
f). SF6CB (Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker) : Dilengkapi
dengan Protective Relays

2. Fuse (Sekering)
27
MCB (Miniature Circuit Breaker) :
 Bisa trip sendiri, oleh karena itu tidak bisa dipartnerkan dengan Protective Relay
 Thermal Magnetic Trip (trip karena Overcurrent dan karena Short Circuit)

28
MCCB (Molded Case Cisrcuit Breaker) :
 Bisa trip sendiri, oleh karena itu tidak bisa dipartnerkan dengan Protective Relay
 Ada yang Thermal Magnetic Trip (trip karena Overcurrent dan karena Short
Circuit)
 Ada yang Magnetic Trip (trip karena Short Circuit). Pada kendali motor listrik
dipartnerkan dengan TOR (Thermal Overload Relay).

Keterangan :
1. Bodi dan tutup
2. Peredam busur api
3. Blok sambungan
4. Penggerak lepas-sambung
5. Kontak bergerak
6. Data kelistrikan dan pabrik pembuat
7. Unit magnetik trip 29
30
ACB OCB

SF6 CB
VCB 31
Circuit Breaker dengan Rele Proteksi

32
Kode ANSI untuk Rele Proteksi (1)

33
Kode ANSI untuk Rele Proteksi (2)

34
Fuse

35
4.
Pencegahan
Bahaya Listrik

36
PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik)

1. PUIL2011 merupakan SNI 0225 : 2011

2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.12 tahun 2015 tanggal 9 April 2015
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ditempat kerja :
1). Pasal 5 Ayat 3 : Standar bidang kelistrikan sebagaima dimaksud pada
ayat (1) meliputi :
a. Standar Nasional Indonesia
b. Standar Internasional dan/atau
c. Standar Nasioanal negara lain yang ditentukan oleh Pengawas
Ketenagakerjaan Spesialis K3 Listrik.

3. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.36 tahun
2014 tanggal 24 Desember 2014 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia 0225:2011 (PUIL 2011) dan Standar Nasional Indonesia
0225:2011/Amd 1: 2013 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik
(PUIL 2011) Amandemen 1 sebagai Standar Wajib. 37
HATI-HATI MENGUTIP PUIL 2011,
Karena banyak bagian-bagian yang telah dibatalkan (di-amandemen)
PUIL 2011 Asli PUIL 2011 Amandemen
Bagian 4-42: Proteksi untuk Amademen 2, 15 September 2014 :
keselamatan – Proteksi terhadap efek Bagian 4-42: (Judul sama, isinya
termal berubah)
Bagian 5-52: Pemilihan dan pemasangan Amademen 1, 7 Maret 2013 :
perlengkapan listrik – Sistem Bagian 5-52: (Judul sama, isinya
Perkawatan. berubah)
Bagian 5-54: Pemilihan dan pemasangan Amademen 3, 16 April 2014 :
perlengkapan listrik – Susunan Bagian 5-54: (Judul sama, isinya
pembumian, konduktor proteksi dan berubah)
konduktor ikatan proteksi.
Bagian 5-55: Pemilihan dan pemasangan Amademen 4, 16 Maret 2015 :
perlengkapan listrik – Perlengkapan lain Bagian 5-55: (Judul sama, isinya
berubah)
Bagian 7 : Pemilihan dan pemasangan  Amademen 1, 7 Maret 2013 : :
perlengkapan listrik – Konduktor dan Menjadikan Bagian 7 ini sebagai
pemasangannya. Lampiran K dari Bagian 5-52
Amandemen 1 tersebut (Judul sama,
isinya berubah)
Bag.5-56 (IEC 60364-5-56:2009, MOD)  Amademen 5, 2016

Bag.4-42 (IEC 60364-4-42:2010 dan  Amademen 6, 2016


Amd 1:2014 MOD) 38
NFPA 70E
(National Fire Protection Association 70E)

39
OSHA-Subpart S
(Occupational Safety and Health Administration-Subpart S)

40
Electrical Hazards : Shock, Arc, Blast

41
Bahaya Listrik (Electrical Hazards)

Bahaya listrik
adalah
SHOCK, ARC &
BLAST plus
Bahaya lainnya

42
Bahaya Listrik (Electrical Hazards) terkait dengan Risiko.
Hirarki Pengendalian Risiko :

APD Tahun 2018,Ada


tambahan

43
RISK = Likelihood (or Probability) (or Occurrence) (or
Frequency) x Consequence (or Impact) (or
Severity)

Contoh Perhitungan RISK :

Teori terbaru tentang RISK :

44
1 2 3 4

2 4

3 12 15
4 12 16 20
15 20 25
Technical Judgment

Contoh

45
46
Shock (tersengat listrik)

Shock (electric)
= Tersengat listrik
= Kesetrum
= Stimulasi fisik atau trauma
yang terjadi sebagai akibat
dari mengalirnya arus listrik
lewat melalui tubuh.
(The physical stimulation or trauma that occurs as a result of
electric current passing through the body.)
47
Transformator Distribusi
G LV

MV Industri

Pembangkit Transmisi Distribusi Distribusi Pemanfaatan


primer

13,8 kV-24 kV 115 kV-700 kV 70 kV-150 kV 20 kV 380 / 220 V


26 kV Toshiba Extra High Voltage Medium Voltage Low Voltage
High Voltage High Voltage / SUTET

Voltage Levels USA Standard PUIL 2000,page 34 PLN


PUIL 2011, page 43
Extra Low Voltage Safe for human : Aman bagi mausia :
(ELV) < 50 Volt (ac) < 50 Volt (ac)
< 50 Volt (dc) < 120 Volt (dc)
Low Voltage (LV) 110 Volt , 240 < 1000 Volt (ac) 380 Volt/220 Volt
Volt, 480 Volt < 1500 Volt (dc) SUTR,SKTR
Medium Voltage (MV) 4.16 kV, 13.8 1 kV - 35 kV 6KV,20KV
kV ,34.5 kV SUTM,SKTM
High Voltage (HV) 69 kV, 115 kV > 35 kV 150 KV
,138 kV, 161 kV SUTT, SKTT
,230 kV, 287 KV
Extra High Voltage 345 kV, 500 kV 500 KV
(EHV) 765 kV SUTET
Ultra High Voltage 1100 kV, 48
(UHV) 1500 kV
PUIL 2000 halaman 34 :
SELV = Safety Extra Low Voltage
PELV = Protective Extra Low Voltage
FELV = Functional Extra Low Voltage

49
PUIL 2011 halaman 43 :

50
OSHA 1910.303(g)(2)(i) :
>50 Volt AC atau DC  berbahaya

51
OSHA 1910.269 : NFPA 70 E 130.2(A)(3) :
>50 Volt berbahaya >50 V AC atau DC berbahaya

52
Mengapa batasnya 50 Volt?
Ref.IEC (Independent Electrical Contractor) : 50 Volt / (500Ω + 100Ω + 5000Ω) = 8,9 mA.
8,9 mA ini < 10 mA, dimana 10 mA= Can not let go level (tingkat tidak bisa melepaskan diri)

53
NEMA :
10 mA = Let go threshold (Ambang batas bisa melepaskan diri)

54
“For Construction” Drawing

“For Construction” Drawing


digunakan selama project
Pemasangan.

Bisa terjadi banyak perubahan


pada waktu project pemasangan
tersebut, sehingga pada akhir
project Pemasangan, gambarnya
berubah menjadi “As Built”

55
“As Built” Drawing

Pada masa Operasi &


Pemeliharaan, hanya boleh ada
dan menggunakan Drawing
(gambar teknik) dengan cap
tulisan “As Built”.

Tidak boleh ada dan menggunakan


Drawing (gambar teknik) dengan
cap tulisan For Construction.

56
“Kurva IEC 60479-1” yang diperindah
Daerah Reaksi tubuh

1 Tidak terasa

2 Terasa, tetapi belum


menyebabkan
gangguan kesehatan
3 Kejang otot, dan
gangguan pernafasan
4 Kegagalan detak jantung,
kematian
(Jantung mulai berhenti)

0,01 Amper=10 mA Setara dengan :


Lampu pijar 2,5 Watt, 220 Volt

0,1 Amper=100mA Setara dengan :


Lampu pijar 20 Watt, 220 Volt

Menurut OSHA 1910.303(g)(2)(i) & OSHA 1910.269 dan NFPA 70 E 130.2(A)(3) :


>50 V AC atau DC  berbahaya.
Jadi Kurva tersebut berlaku untuk AC maupun DC (angkanya tidak berubah).
 30 mA = Breathing Difficult (Sulit bernafas), Fibrillation on children (based on NEMA)
(Terganggu urat syarafnya pada anak-anak)  Sensitivitas ELCB dipilih = 30 mA.
57
 Lihat Kurva : ELCB trip pada 30 mA dalam waktu 20 mS.
 ELCB untuk Indoor Low Voltage.
Menururt IEC 60479, table seperti dibawah ini KURANG
TEPAT karena tidak dicantumkan WAKTU (Durasi) nya.
Dari Kurva IEC 60479-1 kita bisa membuat Tabel sendiri
dengan memasukkan Besarnya Arus (mA) dan Waktu (mS)

Waktu (Durasi) nya ?

Ibaratnya seperti
Gempa bumi,
dampaknya
tergantung dari
Magnitude gempa (SR
Skala Richter) dan
Waktu atau Durasinya
(Detik).

58

Anda mungkin juga menyukai