50%(2)50% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
1K tayangan53 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan pembinaan teknisi K3 listrik, mulai dari dasar hukum K3 listrik, tujuan pembinaan teknisi K3 listrik, jenis-jenis pekerjaan pemasangan instalasi listrik di sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi listrik.
2. Dibahas pula persyaratan K3 pekerjaan pemasangan instalasi listrik serta pemeliharaan instalasi list
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan pembinaan teknisi K3 listrik, mulai dari dasar hukum K3 listrik, tujuan pembinaan teknisi K3 listrik, jenis-jenis pekerjaan pemasangan instalasi listrik di sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi listrik.
2. Dibahas pula persyaratan K3 pekerjaan pemasangan instalasi listrik serta pemeliharaan instalasi list
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan pembinaan teknisi K3 listrik, mulai dari dasar hukum K3 listrik, tujuan pembinaan teknisi K3 listrik, jenis-jenis pekerjaan pemasangan instalasi listrik di sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi listrik.
2. Dibahas pula persyaratan K3 pekerjaan pemasangan instalasi listrik serta pemeliharaan instalasi list
LISTRIK • Dua (2) Undang-undang yang menjadi dasar hukum pelaksanaan K3 secara umum adalah : Undang-undang No.1 tahun 1970 dan Undang-undang No13 tahun 2003 Menurut Peratuan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No.12 thun 2015 tanggal 9 April 2015 tentang K3 Listrik ditempat kerja pada Pasal 1 Ayat 1 : Yang dimaksud dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. • Pasal-pasal didalam Undang-undang No.1 tahun 1970 mengharuskan upaya keselamatan kerja listrik adalah : Pasal 2 Ayat 2 huruf q , yang berbunyi: “Dibangkitkan, dirobah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan LISTRIK, gas, minyak atau air”, dan Pasal 3 Ayat 1 q, yang berbunyi “Mencegah aliran listrik yang berbahaya”. • Menurut Surat Keputusan Drektur Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan & K3 No.48/PPK&K3/VIII/2015 tanggal 05 Agustus 2015 tentang Pembinaan Teknisi K3 Listrik, pada Lampiran Huruf A; Tujuan Pembinaan Teknisi K3 Listrik secara umum adalah: Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan norma K3 listrik ditempat kerja, dan Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam melakukan pemasangan dan pemeliharaan terhadap instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik secara aman ditempat kerja. • Jenis-jenis pekerjaan pemasangan instalasi listrik di sistem pembangkitan tenaga listrik, yang meliputi : Jenis jenis Pembangkit, Ruang Lingkup Pemasangan Perlengkapan & peralatan Pembangkitan, Instalasi listrik / list drawing. • Jenis-jenis pekerjaan pemasangan instalasi listrik di sistem transmisi tenaga listrik, yang meliputi: Jenis jenis Komponen pada Transmisi, Ruang Lingkup Pemasangan Perlengkapan & peralatan transmisi, Assesoris Pada Transmisi. • Dua (2) macam konstruksi Saluran Distribusi adalah : Saluran udara (Overhead) dan Saluran bawah tanah (Underground). • Dibandingkan dengan Saluran bawah tanah (Underground), maka Keuntungan Saluran Udara (Overhead) antara lain adalah : Biaya investasi lebih murah, Biaya Pemeliharaan lebih murah, Cara pemeliharaan lebih mudah, Cocok untuk daerah yang sering banjir. • Jenis-jenis Instalasi pada pekerjaan pemasangan Instalasi di Distribusi listrik : 1.Instalasi listrik, meliputi : Simbol gambar satu garis Listrik, Contoh SLD, No Gambar / Dok RKS. 2.Perlengkapan listrik, meliputi : Jenis Tiang, Cross Arm, Isolator , SUTM / Saluran Udara Tegangan Menengah, SKTM / Saluran Kabel Tegangan Menengah, Gardu Distribusi , Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah / SUTR dan SKTR. 3. Peralatan listrik, meliputi Peralatan Utama sistem distribusi yaitu : Trafo Distribusi, Papan Hubung Bagi TR / PHB TR ,Alat Pengukur dan Pembatas /APP, Pentanahan /Grounding , Proteksi Sistem Distribusi, Peralatan Kerja & Alat Uji. • Menurut PUIL 2011, Amademen 1 tahun 2013, halaman 149 dari 154, Arti nomenklatur “N” pada kabel NYA, NYM, NYY, NYFGbY adalah kabel standar konduktor tembaga • Yang dimaksud dengan Saluran pentanahan TN-S adalah TN-S=Terra Neutral Separated, artinya kawat netral dan kawat pentanahan dipisah. • Elektroda Pentanahan terdiri dari : Elektroda Batang, Elektroda Pita, dan Elektroda Plat. • Persyaratan K3 Pekerjaan Pemasangan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik di Pemanfaatan Tenaga Listrik, antara lain meliputi : Prosedure Keselamatan Listrik, dan Keselamatan K3 Listrik Yang diperlukan (Electrical Safety Requirements). • PERSYARATAN K3 PEMELIHARAAN INSTALASI, PERLENGKAPAN DAN PERALATAN LISTRIK DI PEMBANGKITAN LISTRIK. 1. Pemeliharaan listrik terdiri dari : Preventive Maintenance (PM) yaitu pemeliharaan berkala; Predictive Maintenance (PdM) yaitu pemeliharaan berdasarkan kondisi perlatan; dan Corrective Maintenance (CM) yaitu pemeliharaan berupa koreksi yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan (breakdown maintenance). • Pembangkit listrik di Indonesia terdiri dari Pembangkit listrik yang hasil listriknya dijual ke konsumen melalui PLN, dan Pembangkit listrik yang hasil listriknya untuk keperluan sendiri. • Obyek Pemeliharaan di Pembangkitan listrik adalah : Jenis Pembangkit (PLTU, PLTG,PLTD,PLTGU,PLTA/hidro,PLTN,PLTP, PLTB,PLTS), Instalasi listrik, Transformator, Generator, Switchgear, Proteksi, Elektronik, APAR. • Tujuan dari Proteksi dan koordinasi sistem listrik menurut standard ANSI/IEEE Std 242 1986/2001, adalah : mencegah kecelakaan pada manusia, meminimalisasi kerusakan pada peralatan, dan membatasi durasi pemadaman listrik. • Alat proteksi utama pemutus listrik terdiri dari : Circuit Breaker (Pemutus Tenaga/PMT), Fuse (Sekering). • Circuit Breaker (Pemutus Tenaga/PMT) terdiri dari : MCB (Miniatur Circuit Breaker), MCCB (Molded Case Circuit Breaker), ACB (Air Circuit Breaker), OCB (Oil Circuit Breaker), VCB (Vacuum Circuit Breaker), Gas SF6 Circuit Breaker (SF6 CB). • Fungsi Protective Relay (Rele proteksi) adalah : Sebagai “alat perantara” untuk men-trip-kan Circuit Breaker, dimana Protective Relay akan menerima indikasi gangguan listrik (berupa arus, tegangan, dan lain-lain). Dan apabila gangguan listrik tsb. melampaui batas setting-nya, maka kontak pada Protective Relay akan menutup sehingga meng-energize Tripping Coil dan men-trip-kan Circuit Breaker. • Cara kerja Circuit Breaker dan Fuse adalah Kontak dari Circuit Breaker akan membuka jika ada gangguan listrik (berupa arus, tegangan, dan lain- lain) dan setelah itu kontak dapat ditutup kembali apabila gangguan listriknya telah tidak ada. Sedangkan pada Fuse, elemen logam didalamnya akan melebur jika ada gangguan listrik (berupa arus, tegangan, dan lain-lain) dan Fuse tsb.harus diganti lengkap (tidak dianjurkan untuk mengganti elemen logamnya saja). • UPS (Uninterruptible Power Supply) merupakan salah satu peralatan elektronik yang ada di Pembangkitan listrik, yaitu juga merupakan peralatan yang digunakan untuk catu daya beban-beban yang sangat penting sehingga tidak boleh suplai listrik terputus atau lampu tidak boleh berkedip. • Manajemen Pemeliharaan di Pembangkitan listrik meliputi : P.O.A.C (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) terhadap 5 M (Man, Machine, Money, Material, Method). • Bahaya listrik menurut John Cadick dalam bukunya “Electrical Safety Handbook” adalah : Shock, Arc, Blast, dan other hazards. • Bahaya SHOCK adalah tersengat listrik atau Kesetrum yaitu Stimulasi fisik atau trauma yang terjadi sebagai akibat dari mengalirnya arus listrik lewat melalui tubuh. • Dalam PUIL 2011 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2011), halaman 6 dari 639, bahaya kejut listrik terbagi menjadi dua yaitu : Terperanjat dan Terjatuh Sentuh langsung dan Sentuh tidak langsung • Dalam PUIL 2011 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2011), halaman 43 dari 639, tegangan yang aman bagi manusia adalah Kurang dari 50 Volt AC, dan kurang dari 120 Volt DC • Dengan menggunakan Kurva Arus mengalir ketubuh (mA)-vs-Waktu(mS), apa reaksi tubuh manusia apabila teraliri Arus listrik sebesar 20 mA dalam waktu 2 detik ? Terasa, tetapi belum menyebabkan gangguan kesehatan • Alat yang dipergunakan untuk menyelamatkan manusia dari bahaya “SHOCK=(tersengat listrik)” pada tegangan rendah adalah : ELCB, alias RCCB, alias GFCI, alias RCD, alias GPAS • Sensitivitas ELCB ditentukan sebesar 30 mA, karena apabila manusia teraliri arus sebesar 30 mA, maka berakibat : Mulai lengket atau mulai tidak bisa melepaskan diri sendiri (Can not let go) • Kita telah mengetahui bahwa Sensitivitas ELCB untuk menyelamatkan manusia dari bahaya SHOCK (=tersengat listrik) adalah 30 mA. Berapa milidetik ELCB tersebut akan trip memutuskan aliran listrik ? [Gunakan Kurva Arus mengalir ketubuh (mA)-vs-Waktu(mS)] adalah 20 milidetik • Berikut ini adalah cara mencegah terjadinya bahaya SHOCK (=tersengat listrik), 1.Jangan membiasakan diri mencoba secara sengaja maupun tidak sengaja memegang benda-benda logam yang kemungkinan bisa ada tegangan listriknya. 2.Isolasi bagian-bagian terbuka yang bertegangan. 3.Beri tutup yang aman pada bagian-bagian yang bertegangan 4.Beri pagar pengaman pada bagian -bagian bertegangan yang kemungkinan bisa tersentuh manusia secara tidak sengaja, pasang peralatan Interlocking (bila perlu). 5.Pasang Grounding pada Instalasi listrik 6.Pasang Grounding pada bagian-bagian yang kemungkinan bisa bertegangan (misalnya frame dari motor, dan lain-lain) 7.Pasang ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) dengan sensitivity maksimum 30 mA. Nama lain dari ELCB adalah GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa), alias RCCB (Residual Current Circuit Breaker), alias RCD (Residual Current Detector), alias GFCI (Ground Fault Current Interrupter). 8.Laksanakan LOTO (Lock Out Tag Out) sewaktu melakukan pekerjaan listrik. 9.Gunakan PPE yang baik, tepat, dan benar • Tahanan pentanahan (Earth Resistance) diukur dengan menggunakan Alat “Earth Resistance Tester”. Besarnya tahanan pentanahan (earth resistance) menurut IEC dan PUIL adalah maksimum 5 Ohm. • Pekerja pemeliharaan listrik tidak dianjurkan bekerja sendirian, harus selalu bekerja 2 orang (Electrician + Helper). Tujuannya adalah Agar bisa saling menyelamatkan apabila terjadi kecelakaan tersengat listrik • Jenis-jenis bahaya Arc, adalah : Arc yang timbul karena Short Circuit [terhubungnya kawat fasa AC atau kawat positif + DC dengan kawat lain atau bagian konduktor lain sebelum pemakaian (load)], dan Arc yang menyebabkan KEBAKARAN (Fire) • • Berikut ini adalah CARA MENCEGAH TERJADINYA Arc Flash [Arc yang timbul karena Short Circuit [terhubungnya kawat fasa AC atau kawat positif + DC dengan kawat lain atau bagian konduktor lain sebelum pemakaian (load)] : 1.Pada saat melakukan pekerjaan Pemeliharaan, harus selalu listriknya dimatikan dulu (off & LOTO), kecuali terpaksa. 2.Hindarkan kemungkinan terjadinya short circuit, dan pastikan harus ada alat proteksi (CB atau Fuse) 3. Hindari Kondisi tidak aman (Unsafe condition) dan Perilaku yang tidak aman (Unsafe Act) 4. Gunakan Alat Pelaindung Diri (APD) yang baik dan benar • Dalam teori Segitiga Api (Fire Triangle), Api akan muncul apabila ada Oxigen, Fuel, dan Heat, masing-masing dalam jumlah yang cukup. Dalam sistem tenaga listrik, “HEAT” bisa timbul karena : 1. Terjadi short circuit, tetapi alat proteksi tidak mentripkan cicuit 2.Kualitas kabel (kawat dan isolasi) tidak baik 3.Penggunaan jenis kabel yang salah (misalnya NYM hanya untuk indoor). 4. Ukuran kawat terlalu kecil 5.Terjadi “loss connection” (dari sambungan kawat, tusuk kontak yang bertumpuk-tumpuk yang cenderung tidak rapat, dan lain-lain) • Cara mencegah terjadinya bahaya ARC yang menyebabkan Kebakaran: 1. Hindarkan kemungkinan terjadinya short circuit, dan harus ada alat proteksi (CB atau Fuse) 2. Gunakan kulaitas kabel (kawat dan isolasi) yang baik 3. Gunakan jenis kabel yang benar 4. Gunakan ukuran kawat yang sesuai dengan KHA (Ampacity)nya. 5. Hindari terjadinya “Loss connection” • Bahaya Blast (ledakan) pada listrik, terdiri dari : Blast yang berasal dari equipment yang pemeliharaannya kurang baik , misalnya Tranformator meledak Battery meledak Dan lain-lain, serta Blast yang terjadi karena Interrupting Rating (Breaking Capacity) yang tidak benar pada CB & Fuse • Berikut ini adalah Cara mencegah Blast yang berasal dari equipment yang pemeliharaannya kurang baik: 1.Laksanakan pekerjaan Pemeliharaan (PM, PdM, dan CM) sesuai dengan prosedur- prosedur pemeliharaan (Maintenance Prosedures). 2. Lakukan JSA (Job Safety Analysis) untuk setiap pekerjaan Pemeliharaan (PM, PdM, CM) • Yang dimaksud dengan BLAST yang terjadi karena Interrupting Rating yang tidak benar pada CB & Fuse, adalah bila terjadi short circuit dan alat proteksinya trip tetapi pecah (break) maka terjadi blast. • Pada Fuse maupun Circuit Breaker : 1.Contact Rating [Amper]: untuk proteksi over current (over load) , dan Short circuit 2.Breaking Capacity (Interrupting Current) [kA] : untuk bertahan tidak pecah jika terjadi short circuit. • Cara mencegah Blast yang terjadi karena Interrupting Rating yang tidak benar pada CB & Fuse, adalah : 1.Hindari kemungkinan terjadinya short circuit 2.Pastikan Breaking Capacity dari Fuse dan Circuit Breaker adalah lebih besar daripada Maximum Short Circuit pada titik terjadinya short circuit tersebut. Maximum Short Circuit pada setiap titik Bus dihitung menggunakan software misalnya ETAP (Electrical Transient Analizer Program), atau dengan menggunakan Tabel seperti contoh dari PLN. • Yang dimaksud bahaya-bahaya lain dari listrik adalah bahaya-bahaya yang selain Shock, Arc & Blast : 1.Bahaya Induksi Electromagnetic ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik 2.Bahaya radiasi ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik 3.Bahaya terpeleset ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik 4.Bahaya jatuh dari ketinggian ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik 5.Bahaya tersentuh panas pada peralatan listrik ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik 6. Dan lain-lain • Cara mencegah bahaya-bahaya lain dari listrik adalah bahaya-bahaya yang selain Shock, Arc & Blast adalah : Hati-hati, Hindari Unsafe Condition & Unsafe Acts, Gunakan APD yang tepat dan baik • CHECK LIST Pemeriksaan dan dan pengawasan persyaratan K3 alat-alat uji listrik dalam hal Insulation (isolasi) yang sangat berkaitan dengan terjadinya Short Circuit yang menyebabkan Shock, Arc & Blast. Teknologi kesatu (paling awal) adalah dengan menggunakan Insulation Resistance Tester (Meger) : Untuk Tegangan Rendah s/d Tegangan Menengah. Rule of Thumb : Insulation Resistance minimum = 1000 Ohm/Volt. Aplikasi didunia industri seringkali + 1 MOhm, sehingga menjadi (kV operasi isolasi) + 1 MOhm. Jika tegangan operasi kabel berisolasi 220 Volt, maka Insulation Resistance minimum adalah 1,22 Mohm. • Insulation Resistance Test merupakan “Go or No Go Test” • Teknologi kedua adalah “Polarization Index (P.I) Test” : Khusus untuk equipment yang ada winding-nya, misalnya Motor, Generator, Transformator, dll, dan Untuk Tegangan Rendah s/d Tegangan Menengah. Hasilnya: < 1.0 = Bahaya 1.0- 1.4= Jelek 1.5- 1.9= Bisa dipertanyakan 2.0– 2.9= Lumayan 3.0– 4.0= Bagus > 4.0 = Sangat bagus Jika hasil pengukuran PI pada winding Transformator adalah = 1,3, berarti Winding pada Transformator tersebut kotor dan terkontaminasi • Objek pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan listrik di Transmisi listrik adalah : Tranformator,Saluran Udara Tegangan Tinggi, Gardu Induk, Pemisah (PMS), Pemutus Tenaga Listrik (PMT), Penggerak Pemutus Tenaga, Kompesator, Peralatan SCADA dan Telekomunikasi, PLC, Peralatan Kopling, Kapasitor Kopling, Wave trap, Line Matching Unit, Peralatan Pengaman, Sistem Pentanahan Titik Netral, Kabel Tenaga, Proteksi Sistem Penyaluran, Charger (Rectifier),Automatic Voltaga Regulator (AVR), Rangkaian voltage Dropper, Rangkaian Proteksi Tegangan Surja Hubung, Baterai (DC Power). Objek Pemeliharaan di Distribusi : Gardu Distribusi, Trafo Distribusi, Jaringan Distribusi, Alat Pembatas dan Pengukur, Jaringan Distribusi Tegangan Menengah, Jaringan Distribusi Tegangan Rendah, Saklar dan Pengaman Pada Jaringan Distribusi. • Macam-macam Gardu Distribusi, yaitu : Gardu Cantol, Gardu Portal, Gardu Kios, Gardu Beton • Sasaran Pemeliharaan Peralatan Gardu Distribusi adalah Instalasi tegangan menengah (TM), Instalasi tegangan menengah closed type, Transformator, Rak Tegangan Rendah, Pelindung Tegangan lebih, Sipil Gardu, dan lain-lain • Salah satu teknologi untuk mengetahui kondisi isolasi pada Sistem Distribusi adalah “Hi Pot Test”. Teknologi tersebut merupakan Pengujian Lulus/gagal yang merupakan diagnosa yang meliputi pengukuran arus bocor ketika potensial tinggi (diatas normal diterapkan). • Teknologi untuk mengetahui kondisi isolasi pada Sistem Distribusi adalah Teknologi “Tangen Delta Test”. Jika hasilnya = 0,552%, artinya : Menurut Standar ANSI C 57.12.90, isolasinya rusak • Jika adalahTeknologi “Tangen Delta Test”, hasilnya = 0,107%, artinya menurut Standar ANSI C 57.12.90, isolasinya bagus • Pada suatu saat terjadi air menggenang dihalaman industri. Bagian Mechanical telah menentukan akan dipasang pompa 5 HP. Bagian Electrical harus memasang motor listrik untuk memutar pompa tsb. Tersedia digudang Motor listrik AC,3 fasa, 380 Volt, 9 Amper, Effisiensi = 85%. Motor tersebut dipilih karena setelah dihitung motor tersebut bisa memutar pompa 5HP • Sesuai PUIL 2011 ketentuan 510.5.3.1 halaman 400 dari 639 dan Tabel K.52.3.4 pada PUIL 2011 Amademen 1 tahun 2013, halaman 121 dari 154, Kabel NYM yang akan digunakan pada motor tersebut diatas adalah (supaya lebih aman, ukuran kawat dinaikkan satu step) berukuran 2,5 mm2 • Sesuai dengan Tabel K.52.3.4 pada PUIL 2011 Amademen 1 tahun 2013, halaman 121 dari 154, Ukuran Circuit Breaker yang akan dipasang adalah 20 A • Agar mata kita tetap sehat maka Tingkat pencahayaan (lux) untuk Ruang kerja di Perkantoran adalah 350 lux • Objek Pemeliharaan di Pemanfaatan adalah : Instalasi Listrik, Peralatan Listrik Rumah Tangga, Sistem Pengendalian, Mesin Listrik, Programmable Logic Controller (PLC). • listrik meliputi Jaringan listrik, Pencahayaan, Pipa Pada Instalasi Listrik, Sistem Pentanahan • Jaringan listrik yang terdiri dari Alat Pengukur dan Pembatas, Panel Hubung Bagi (PHB), Penghantar • Pencahayaan yang terdiri dari Lampu Pijar, Neon Sign/Lampu Tabung, Lampu Merkuri, Lampu Sodium. • Pipa Pada Instalasi Listrik yang terdiri dari Pipa Union, Pipa Paralon / PVC, Pipa Fleksibel, Tule / Selubung Pipa, Klem / Sangkang, Sambungan Pipa /Sock, Sambungan Siku, Kotak Sambung. • Sistem Pengendalian Motor terdiri dari Kontaktor Magnit, Kontak Utama dan Kontak Bantu, Kontaktor Magnit dengan Timer, Rele Pengaman Arus Lebih/Thermal Overload Relay, Sistem Pengendali Elektromagnetik. • Yang dimaksudkan sebagai Mesin Listrik dalam Pemanfaatan adalah :Transformator Satu Fasa, Transformator Tiga Fasa, Transformator Khusus (Autotransformator, Transformator Pengukuran), Generator Arus Searah, Motor Arus Searah, Motor Induksi Tiga Fasa, Generator Sinkron, Motor Sinkron, Motor Satu Fasa, Generator Set. • Insulation (isolasi) sangat berkaitan dengan terjadinya Short Circuit yang menyebabkan Shock, Arc & Blast. Teknologi kesatu (paling awal) adalah Dengan menggunakan Insulation Resistance Tester (Meger), yang dipergunakan untuk Tegangan Rendah s/d Tegangan Menengah • Insulation Resistance Test merupakan “Go or No Go Test” (uji keputusan). Jika tegangan operasi kabel berisolasi 380 Volt , maka Insulation Resistance minimum adalah sama dengan 1,38 Mega Ohm • Proteksi terhadap bahaya akibat petir dilakukan dengan Kawat penyalur petir Dan Arester. • Jika ada badai petir diarea terbuka, maka yang paling aman adalah berlindung Didalam mobil dengan jendela pintu tertutup. • Yang dimaksud dengan Ruang khusus dalam PUIL 2011 halaman 548 adalah Ruang dengan sifat dan keadaan tertentu seperti ruang lembab, ruang berdebu, ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan, atau ruang yang memerlukan pengaturan lebih khusus untuk instalasinya • Menurut PUIl 2011 halaman 548, yang dimaksud dengan Instalasi khusus adalah : Instalasi listrik dengan karakteristik tertentu sehingga penyelenggaraannya memerlukan ketentuan tersendiri, misalnya instalasi derek, instalasi lampu pencahayaan tanda dan bentuk, dan lain-lain. • Sistem kabel untuk Instalasi khusus : Kabel yang berselubung logam, termoplastik atau elastomerik, termasuk kabel berinsulasi mineral dapat digunakan untuk perkawatan yang permanen. • Pada Instalasi khusus : Setelah semua kabel terpasang didalam konduit, fitting pengedap harus diisi dengan kompon yang tidak dapat mengkerut pada saat mengering dan kedap air serta tidak dapat rusak disebabkan oleh bahan kimia yang terdapat dalam ruang bahaya. • Identifikasi potensi bahaya listrik : Senada dengan Cara Pencegahan bahaya listrik • Cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan listrik adalah : 1.Prinsipnya adalah upaya penyelamatan korban sehingga korban harus dipisahkan dari aliran listrik dengan cara yang aman sebelum dilakukan pertolongan pertama. 2.Segera hubungi bagian medis yang berwenang untuk datang kelokasi kecelakaan. 3.Bagi yang sudah terlatih dapat melakukan Pertolonga pertama, misalnya resisutasi jantung dan/ atau nafas buatan.