Anda di halaman 1dari 22

Pembinaan

Calon Ahli K3 Bidang Listrik


__________________________

Modul 2.
Pembinaan dan Pengawasan
K3 Listrik

1
MATERI PEMBINAAN AHLI K3 LISTRIK
Berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaandan K3
No. :Kep.47/PPK&K3/VIII/2015 Tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang Listrik.

I. KELOMPOK DASAR :
I.1.Kebijakan Pembinaan dan Pengawasan K3
I.2.Pembinaan dan Pengawasan K3 Listrik

II. KELOMPOK INTI :


II.1.Persyaratan K3 Perencanaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik di
Pembangkitan Listrik
II.2.Persyaratan K3 Perencanaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik di Transmisi
Listrik
II.3.Persyaratan K3 Perencanaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik di Distribusi
Listrik
II.4.Persyaratan K3 Perencanaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik di
Pemanfaatan Listrik
II.5.Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan, dan
Peralatan Listrik di Pembangkitan Listrik
II.6.Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik di Transmisi
Listrik
II.7.Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik di Distribusi
Listrik
II.8.Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik di
Pemanfaatan Listrik
II.9.Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan, dan
Peralatan Listrik di Pembangkitan Listrik
II.10.Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik di
Transmisi Listrik
II.11.Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik di Distribusi
Listrik
II.12.Persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan Listrik di
Pemanfaatan Listrik
II.13.Persyaratan K3 Sistem Penyalur Petir
II.14.Persyaratan K3 Listrik Ruang Khusus
II.15.Persyaratan K3 Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan
Listrik pertama dan/atau perubahan
II.16.Persyaratan K3 Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi, Perlengkapan, dan Peralatan
Listrik berkala
II.17.Praktek
II.18.Seminar

III. KELOMPOK PENUNJANG :


III.1.Pelaksanaan K3 Listrik dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (Peraturan Pemerintah No.50 th 2012)
III.2.Analisis dan Pelaporan kecelakaan kerja listrik
III.3.Kesehatan kerja listrik

IV.1EVALUASI :
IV.1.Evaluasi (Teori)

2
Daftar Isi
Modul 2. Pembinaan dan Pengawasan K3 Listrik
Halaman
2. Pembinaan dan Pengawasan K3 Listrik 4
2.1. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No.12 tahun 4
2015 tentang Keselmatan dan Kesehatan Kerja (K3) Listrik ditempat
kerja.
2.2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No.33 tahun 10
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
No.12 tahun 2015 tentang K3 Listrik ditempat kerja.
2.3 Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan 11
Ketenagakerjaan dan K3 No. : Kep.47/PPK&K3/VIII/2015 Tentang
Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang Listrik.
2.4. Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan 16
Ketenagakerjaan dan K3 No. : Kep.48/PPK&K3/VIII/2015 Tentang
Pembinaan Calon Teknisi K3 Bidang Listrik.
2.5. PUIL 2011 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik taun 2011) 19
2.6. Standard dari Negara-negara lain 22

Modul 2. Pembinaan dan Pengawasan K3 Listrik


3
2.1. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No.12 tahun 2015
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Listrik ditempat kerja.

4
5
6
7
8
9
2.2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No.33 tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.12 tahun
2015 tentang K3 Listrik ditempat kerja.

==oo00oo==

10
2.3. Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
dan K3 No. : Kep.47/PPK&K3/VIII/2015 Tentang Pembinaan Calon Ahli K3
Bidang Listrik.

11
12
13
14
15
2.4. Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
dan K3 No. : Kep.48/PPK&K3/VIII/2015 Tentang Pembinaan Calon Teknisi
K3 Bidang Listrik.

16
17
18
2.5. PUIL 2011 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik taun 2011)

Peraturan instalasi listrik yang pertama kali digunakan sebagai pedoman beberapa instansi
yang berkaitan dengan instaJasi listrik adalah AVE (Algemeene Voorschriften voor
Electrische sterl<stroom lnstalaties) yang diterbitkan sebagai Norma N 2004 oteh Dewan
NormaJisasi Pemerintah Hindia Belanda.

Kemudian AVE N 2004 ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan pada
tahun 1964 sebagai Norma Indonesia N16 yang kemudian dikenal sebagai Peraturan Umum
lnstalasi Listrik 1964 disingkat PUIL 1964, yang merupakan penerbitan pertama, dan PUil
1977, 1987 dan 2000 adalah penerbitan PUIL yang kedua, ketiga dan keempat yang
merupakan hasil penyempurnaan atau revisi PUIL sebelumnya.

Jika dalam penerbitan PUIL 1964, 1977 dan 1987 nama buku ini adaJah Peraturan Umum
lnstalasi Listrik, maka pada penerbitan tahun 2000, namanya menjadi Persyaratan Umum
lnstalasi Listrik dengan tetap mempertahankan singkatannya yang sama yaitu PUIL.

19
Penggantian "Peraturan” menjadi 'Persyaratan" dianggap lebih tepat karena pada perkataan
"peraturan" terkait pengertian adanya kewajiban untuk mematuhi ketentuannya dan jika
tidak maka berlaku suatu sanksi.

Sebagaimana diketahui sejak AVE sampai PUIL 1987 pengertian tersebut di atas tidak
diberfakukan sebab isinya selain mengandung hal hal yang dapat dijadikan peraturan juga
mengandung anjuran, rekomendasi ataupun keterangan atau persyaratan teknis yang dapat
dijadikan pedomandalam pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik.

Sejak dilakukannya penyempurnaan PUIL 1964 (sejak PUIL 1977), publikasi atau terbitan
standar IEC (lntemational Electrotechnical Commision) khususnya lEC 60364 menjadi safah
satu acuan utama, di samping standar lntemasional lainnya.

Dalam terbitan PUIL 2011, usaha untuk lebih mengacu IEC ke dalam PUIL terus dilakukan.

Bahkan PUIL 2011 telah mengadopsi IEC 60364 termasuk. cara penomorannya dengan
beberapa modifikasi untuk menyesuaikan dengan kernanfaatan atau kecocokan dengan
keadaan di Indonesia, walaupun masih ada beberapa Bagian PUIL 2011 yang mengacu pada
PUIL 2000.

PUIL 2011 merupakan hasil revisi dari PUIL 2000 dan Amandemennya, yang diLaksanakan
oleh Panitia Teknis lnstalasi dan Keandalan Ketenagalistrikan (PTIK), yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 32/KEP/BSN/112006
dan Keputusan Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Nomor 01/PJK-
DITIEK/1112009.

Anggota Panitia Teknis tersebut merupakan wakil dari pemangku kepentingan instalasi
ketenagalistrikan.

Bagian 1 tentang Pendahuluan, prinsip fundamental dan definisi serta Bagian 3 tentang
Asesmen karakteristik umum merupakan adopsi dari IEC 60364-1 edisi 5.0 tahun 2005
dengan modifikasi yang sebagian besar dfambil dari PUil 2000. Definisi dlusahakan
mengacu pada IEV (International Electrotechnical Vocabulary), kecuali beberapa definisi
yang masih mengacu pada PUIL 2000. .

Bagian 2 merupakan revisi dari Bagjan 4 PUIL 2000.

Bagian 4-41 tentang Proteksi untuk keselamatan - Proteksi terhadap kejut listrik merupakan
adopsi dari IEC 60364-4-41 edisi 5.0 tahun 2005 dengan beberapa modifikasi.

Bagian 4-42 tentang Proteksi untuk keselamatan - Proteksi terhadap efek termal merupakan
adopsi dari IEC 60364-4-42 edisi 2.0 tahun 2001 dengan beberapa modifikasi.

Bagian 4-43 tentang Proteksi untuk keselamatan - Proteksi terhadap arus lebih merupakan
adopsi dari IEC 60364-4-43 edisi 3.0 tahun 2008 dengan beberapa modifikasi.

Bagian 4-44 tentang Proteksi untuk keselamatan - Proteksi terhadap gangguan voltase dan
gangguan elektromagnetik merupakan adopsi dart IEC 60364-4-44 edisi 2.0 tahun 2007
dengan beberapa modifikasi.

Baglan 5-51 tentang Pemilihan dan pemasangan pertengkapan listrik - Persyaratan umum
merupakan adopsi dari IEC 60364-5-51 edisi 5.0 tahun 2005 dengan beberapa modifikasi.

20
Bagian 5-52 tentang Pemilihan dan pemasangan perlengkapan listrik - Sistem perkawatan
merupakan adopsi IEC 60364-5-52 edisi 2.0 tahun 2001 dengan beberapa modifikasi.

Bagian 5-53 tentang Pemilihan dan pemasangan per1engkapan listrik - lsolasi, penyakelaran
dan kendari merupakan adopsi dari IEC 60364-5-53 edisi 3.1 tahun 2002 dengan beberapa
modifikasi.

Bagian 5-54 tentang Pemilihan dan pemasangan perfengkapan listrik - Susunan


pembumian, konduktor proteksi dan konduktor ikatan proteksi merupakan adopsi IEC
60364-5-54 edisi 2.0 tahun 2002 dengan beberapa modiflkasi.

Bagian 5-55 tentang Pemilihan dan pemasangan perlengkapan listrik - Perlengkapan lain
merupakan adopsi dari IEC 60364-5-55 edisi 1.2 tahun 2008 dengan beberapa modifikasi.

Bagian 5-51 merupakan revisi dari Bagian 5 PUIL 2000.


Bagian 5-511 merupakan revisi dari Bagian 6 PUIL 2000.

Bagian 6 tentang Verifikasi merupakan adopsi dari IEC 60364-6 edisi 1.0 tahun 2006 dengan
beberapa modifikasi.

Bagian 7 merupakan revisi dari Bagian 7 PUIL 2000.

Bagian 8 merupakan revisi dari Bagian 8 PUIL 2000 .

Bagfa'n 9 merupakan revlsi dari Bagian 9 PUIL 2000.


PUIL 2011 berlaku untuk instalasi listrik dalarn bangunan dan sekitamya untuk voltase
rendah sampai 1000 volt a.b dan 1500 volt a.s.

PUIL 2011 dilengkapi pula dengan indeks dan fampiran lainnya pada akhir buku, yang
umumnya mengacu pada PUIL 2000.
Untuk memudahkan identifikasi, maka ayat, subayat, tabet, catatan atau lampiran yang
merupakan modifikasi diberi tanda MOD. Selairi itu untuk memudahkan penelusuran, maka
nornor ayat atau subayat PUIL 2000 disertakan dalam tanda kurung.

Pada PUIL 2011 banyak istilah baru yang digunakan, terutama agar makna yang spesifik
dari suatu istilah tidak akan menimbulkan kebingungan atau mernpunyai arti ganda.
Lstilah baru diusahakan mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan termutakhir.

Untuk menampung perkembangan di bidang instalasi Jistnlc misalnya karena adanya ketentuan baru
dalam IEC yang dipandang penting untuk dimasukkan dalam PUIL, atau karena adanya saran,
tanggapan dart masyarakat pengguna PUil, maka dikandung maksud untuk sewaktu- waktu
menerbitkan Amandernen PUIL 2011, seperti yang dilakukan pada penerbitan Amandemen 1 PUIL
2000. Untuk menangani hal tersebut maka semua usulan untuk mengubah, menambah dan/atau
menyempumakan PUIL 2011 dapat diajukan kepada instansi yang berwenang.

lnstansi yang berwenang saat ini adalah Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat
Jendral Ustrik dan Pemanfaatan Energi, dengan alamat JI. H.R. Rasuna Said Blok X·2, Kav. 07..08,
Kuningan, Jakarta 12950.

PUIL 2011 ini tidak mungkin terwujud tanpa kerja keras dari seluruh anggota PTIK dan pihak

21
terkait lainnya yang telah memberikan berbagai macam bantuan baik dalarn bentuk tenaga. pikiran
maupun dana sehingga PUIL 2011 dapat diterbitkan dalam bentuknya yang sekarang. Atas segala
bantuan tersebut PTIK mengucapkan terima kasih sebesar besamya.

2.6. Standard dari Negara-negara lain

Standar Internasional (anggotanya 60 negara) :

IEC = International Electrotechnical Commission → IEC 60079

Standar Eropa :

CENELEC = Comite European de Normalisation ELECtrotechnique


EN= Europaische Norm
ATEX = ATmosphere Explossion
BSI=British Standards Institution
DIN=Deutsches Institut für Normung
AFNOR=Association Française de NORmalisation

Standar Amerika Utara :

CEC = Canadian Electrical Code


NEC = National Electrical Code (USA) → NEC Article 500 & 505
ANSI = American National Standard Institute
IEEE = Institute of Electrical and Electronis Engineers
NFPA = National Fire Protection Association, 70E for Electrical
OSHA = Occupational safety and Helath Administration
NEMA = National Electrical Manufacturers Association
API = American Petroleum Institute

Standar India :

IS = Indian Standard → IS 2148

Standar Australia :

AS/NZ = AuStralian/New Zealand → AS/NZ 60079

==oo00oo==

22

Anda mungkin juga menyukai