Anda di halaman 1dari 59

Materi berikut ini dibuat oleh Direktorat Jendral Pembinaan

Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3-Kementerian


Ketenagakerjaan Republik Indonesia, ALPK3 (Asosiasi Lembaga
Pelatihan K3), PJK3 (Perusahaan Jasa K3),dan para Instruktur K3
Listrik pada Temu Teknis tanggal 4-7 Agustus 2015 di Yogyakarta,
dan Temu Teknis tanggal 18-21 Agustus 2015 di Bandung

I. KELOMPOK DASAR :

I.2.
Pembinaan dan
Pengawasan K3 Listrik

1
MD2.
Pembinaan dan pengawasan norma
K3 Listrik

2
1. Pola Pembinaan dan Pengawasan
Norma K3 Listrik
• Perencanaan /gambar rencana
• pembuatan/pemasangan
• Penggunaan
• Pemeriksaan dan pengujian pertama
• pemeliharaaan
• pemeriksaan dan pengujian berkala

3
2. Sejarah Pemberlakuan AVE 1938, PUIL 1964,
PUIL 1977, PUIL 1988, PUIL 2000, PUIL 2011, PUIL
2020
• diawali dengan Penerapan Standar yang
berlaku di negara Belanda
• Pemberlakukan standar Belanda dengan
peraturan Menteri bidang ketenagakerjaan
• Penyusunan SNI berdasarkan standar Belanda
• Penyusunan SNI sesuai dengan Penerapan
listrik di Indonesia

4
Dasar hukum :

Pasal 3 ayat (1) huruf q


(Objective)

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk:
q. mencegah terkena aliran listrik
berbahaya

5
Peraturan Terbaru di bidang listrik

6
Standar Kelistrikan yang sebagai acuan

a.Standar Nasional Indonesia;


b.Standar Internasional; dan/atau
c.Standar Nasional Negara lain yang
ditentukan oleh Pengawas
Ketenagakerjaan Spesialis K3 Listrik.

7
3. Persyaratan K3 listrik di tempat
Kerja
a. Ruang lingkup
 pembangkitan listrik;
 transmisi listrik;
 distribusi listrik; dan
 pemanfaatan listrik;
yang beroperasi dengan tegangan lebih
dari 50 (lima puluh) volt arus bolak balik
atau 120 (seratus dua puluh) volt arus
searah.

8
Lanjutan 3. Persyaratan

• Tujuan Pelaksanaan K3 Listrik


– K3 bagi tenaga kerja dan orang lain
– keamanan instalasi listrik
– mendorong produktifitas

9
Lanjutan 3. Persyaratan

• Perencanaan, pemasangan, penggunaan,


perubahan, dan pemeliharaan
– wajib mengacu kepada standar bidang kelistrikan
dan ketentuan peraturan perundang-undangan
– dilakukan oleh Ahli K3 bidang Listrik
– Khusus pekerjaan pemasangan, penggunaan, dan
pemeliharaan boleh dilakukan Teknisi K3 Listrik
• Kewajiban keberadaan Ahli K3 bidang Listrik
– tempat kerja yang mempunyai pembangki lebih dari
200 kVa

10
Lanjutan 3. Persyaratan

• Pemeriksaan Dan Pengujian


– wajib dilakukan pada perencanaan, pemasangan,
penggunaan, perubahan, dan pemeliharaan
– mengacu kepada standar bidang kelistrikan dan
peraturan perundang-undangan
– dilakukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis
K3 Listrik dan/atau Ahli K3 bidang Listrik
– pelaksanannnya :
• sebelum penyerahan kepada pemilik/pengguna;
• setelah ada perubahan/perbaikan; dan
• secara berkala

11
Lanjutan 3. Persyaratan

– Laporan Hasil pemeriksaan dan


pengujian sesuai standar disampaikan ke
Dinas Ketenagakerjaan Provinsi

– dilakukan oleh oleh Pengawas


Ketenagakerjaan Spesialis K3 Listrik
dan/atau Ahli K3 bidang Listrik pada
perusahaan atau PJK3

12
Lanjutan 3. Persyaratan

• Pemeriksaan berkala
– 1 (satu) tahun sekali
• Pengujian berkal
– 5 (lima) tahun sekali
• hasil pemeriksaan dan pengujian
– dilaporkan ke dinas yang membidnagi
pengawasan setempat
– sebagai bahan pembinaan dan penegakan hukum

13
Lanjutan 3. Persyaratan

• Perlengkapan dan Peralatan tersertifikasi dari


lembaga yan berwenang
– SNI atau LMK atau IEC
– lembaga lain yang diakui
• Pengawasan norma K3 listrik dilakukan oleh
Pengawas Ketenagakerjaan dan Ahli K3 bidang
listrik
• Sanksi : UU no 1 tahun 1970 dan UU no 13
tahun 2003
14
5. Sumber bahaya listrik
• Arus kejut
• panas
• medan listrik

15
Bahaya kejut listrik

t : 1,0 0,8 0,6 0,4 0,3 0,2 (detik)


E: 90 100 110 125 140 200 (Volt)
I : 180 200 250 280 330 400 (mA)
16
6. Bahaya Listrik
• Dampak arus listrik bagi tubuh manusia
– gagal kerja jantung
– gangguan pernafasan
– kerusakan sel
– terbakar
• Tiga Faktor penentu tingkat bahaya listrik
– tegangan
– arus
– tahan

17
Keterangan :
Ru1 = Tahanan penghantar
Rki = Tahanan tubuh
Ru2 = Tahanan penghantar
Rk = Tahanan total = Ru1 + Rki +
Ru2

18
• Proses Terjadinya Sengatan Listrik
– Terdapat dua cara listrik bisa menyengat tubuh
kita, yaitu melalui sentuhan langsung dan tidak
langsung.

19
• Tiga Faktor Penentu Keseriusan Akibat
Sengatan Listrik
– Besar arus listrik
– Lintasan aliran arus dalam tubuh
– Lama waktu terkena sengatan listrik

20
21
22
EFEK SENGATAN LISTRIK
Besar arus yang Akibat yang timbul
melewati tubuh
1 mA, atau kurang Tidak ada akibat, tidak terasa
1 – 8 mA Sengatan terasa tetapi tidak sakit dan
tidak mengganggu kesadaran
8 – 15 mA Sengatan terasa sakit, tetapi masih bisa
melepaskan diri, kesadaran tidak hilang
15 – 20 mA Sengatan sakit kesadaran bisa hilang
dan tidak bisa melepaskan diri
20 – 50 mA Kesakitan, susah bernafas, terjadi
konstraksi pada otot & kesadaran hilang
100 – 200 mA Kondisi mematikan langsung dan susah
ditolong
200 mA atau lebih Terbakar dan jantung berhenti berdetak

6/21/2022 . 23
Metoda Proteksi Sentuh Langsung
• Proteksi dengan isolasi bagian aktif
• Proteksi dengan penghalang/selungkup
• Metoda Rintangan
• Penempatan diluar jangkauan
• Penggunaan Gawai Proteksi Arus Sisa, atau biasa
disebut ELCB / GFCI
• Isolasi lantai kerja
• Penerapan Metode LOTO (Lock Out Tag Out)
• Menggunakan APD yang sesuai
1. Proteksi isolasi bagian aktif
• Ditutup dengan isolasi yang hanya dapat dilepas
dengan merusaknya.
• Mampu menahan pengaruh :
– Mekanik, kimia, listrik, dan termal
2. Proteksi dengan Penghalang / Selungkup

6/21/2022
3. Proteksi dengan Rintangan

 Rintangan : mencegah sentuh tidak sengaja ke


bagian aktif tetapi tidak mencegah sentuh
disengaja
 Rintangan mencegah :
 Mendekatnya badan dengan tidak sengaja ke bagian
aktif
 Sentuh tidak sengaja dg ke bagian aktif selama
operasi
 Rintangan dapat dilepas tanpa menggunakan
kunci atau perkakas, tetapi harus aman sehingga
tercegah lepasnya rintangan secara tidak sengaja
6/21/2022
– Penghalang/rint
angan

29
4. Penempatan di Luar Jangkauan

• Hanya dimaksud untuk mencegah sentuh


yang tidak sengaja dengan bagian aktif
• Kabel transmisi/distribusi listrik yang tidak
berisolasi (telanjang) selalu di tempatkan dg
tiang yang tinggi agar jauh dr aktifitas
manusia.
• Bagian berbeda potensial yg dapat
terjangkau secara simultan harus berada di
luar jangkauan.
5. Penggunaan Gawai Proteksi Arus
Sisa
Diagram Skematik ELCB

31
Penggunaan Gawai Proteksi Arus Sisa

220 v

Amp.

A ground electric current

Bila terjadi arus bocor switch pada ZCT/ GFCI/ELCB


terbuka dan arus terputus
32
• Alat Proteksi
Otomatis
– Residual Current
Device (RCD), Earth
Leakage Circuit
Breaker (ELCB) dan
Ground Fault
Circuit Interruptor
(GFCI)

33
6. Isolasi Lantai Kerja
7. PENERAPAN METODE LOTO (LOCK OUT TAG OUT)

Pengertian LOTO :
Penempatan Lock dan Tag pada sebuah
alat pengisolasi energi, sesuai dengan
prosedur, untuk memastikan agar alat
pengisolasi energi dan peralatan
dikendalikan tidak bisa dijalankan
sampai Lock dan Tag dicabut

6/21/2022 . 35
PENERAPAN LOTO

6/21/2022 . 36
8. Penggunaan APD / PPE yang
benar

37
Pengendalian bahaya sentuh tidak
langsung

1. MEMASANG GROUNDING :
• Grounding memperkecil resistansi
alat dan bumi
• Saat ada arus kejut atau tegangan
petir, arus mengalir ke tanah,
grounding melindungi arus kejut
melalui tubuh
39
– Pentanahan
(Grounding/Earthing)

40
PENGENDALIAN BAHAYA SENTUH TIDAK LANGSUNG

2. Menggunakan perlengkapan dgn Isolasi Ganda


• Proteksi dg penggunaan perlengkapan
klas II atau dengan isolasi ekivalen
– Perlengkapan yg proteksinya dari
kejut listrik tidak hanya
mengandalkan isolasi dasarnya, tetapi
juga diberikan tindakan pencegahan
dengan isolasi ganda atau isolasi
diperkuat
• Pengaman pada
peralatan
portabel
– Alat Kelas I dan
Kelas II

42
PENGENDALIAN BAHAYA SENTUH TIDAK LANGSUNG
3. Penggunaan Alat Pelindung Diri
• Safety shoes yang sesuai
standar
• Sarung tangan
• Helm /Topi / Hard hat
(insulated - nonconductive)

88 43
8. Prosedur Keselamatan Kerja listrik
• umum
Hanya orang-orang yang berwenang, dan
berkompeten yang diperbolehkan bekerja pada
atau di sekitar peralatan listrik
Menggunakan peralatan listrik sesuai dengan
prosedur (jangan merusak atau membuat tidak
berfungsinya alat pengaman)
Jangan menggunakan tangga logam untuk bekerja
di daerah instalasi listrik
Pelihara alat dan sistem dengan baik

44
lanjutan umum

• Menyiapkan langkah-langkah tindakan darurat ketika


terjadi kecelakaan
Prosedur shut-down :
• tombol pemutus aliran listrik (emergency off) harus
mudah diraih.
• Korban harus dipisahkan dari aliran listrik dengan
cara yang aman sebelum dilakukan pertolongan
pertama.
• Hubungi bagian yang berwenang untuk melakukan
pertolongan pertama pada kecelakaan. Pertolongan
pertama harus dilakukan oleh orang yang
berkompeten

45
lanjutan 8. prosedur
• Khusus
– Prosedur
Lockout/Tagout

46
9. Bahaya dan pengendalian
Kebakaran dan Peledakan akibat listrik
• Penyebab
Kebakaran dan
Peledakan
– Ukuran kabel
yang tidak
memadai

47
– Penggunaan
adaptor atau
stop kontak
yang salah.

48
– Instalasi
kontak yang
tidak
memadai

49
– Percikan bunga api
pada peralatan
listrik atau ketika
memasukkan dan
mengeluarkan
soket ke stop-
kontak pada
lingkungan kerja
yang berbahaya di
mana terdapat
cairan, gas atau
debu yang mudah
terbakar

50
• Pengendalian Kebakaran dan peledakan :
- Pastikan Rating CB < KHA penghantar
- Pastikan tidak ada koneksi yang longgar
- Patikan kualitas isolator penghantar masih bagus
dengan melakukan pengujian tahanan isolasi
(setidaknya 5 tahun sekali).
- Pastikan jenis penghantar yang digunakan
memenuhi standar
- Pastikan tersedia S.O.P pemutusan dan
penyambungan beban.

51
Tabel Elemen Kode IP

1 2 3 4
Elemen Angka/ Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
huruf perlengkapan manusia
Kode huruf IP
Dari masuknya benda Dari sentuh
asing padat langsung ke bagian
berbahaya dengan :
Angka 0 (tanpa proteksi) (tanpa Proteksi)
Karakteristi 1 diameter ≥ 50 mm belakang telapak
k pertama 2 diameter ≥ 12,5 mm tangan
3 diameter ≥ 2,5 mm jari
4 diameter ≥ 1,0 mm perkakas
5 debu kawat
6 kedap debu kawat
kawat

52
Tabel Elemen Kode IP

1 2 3 4
Elemen Angka Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
/huruf perlengkapan manusia
Kode huruf IP
Dari masuknya benda asing Dari sentuh langsung
cair ke bagian berbahaya
dengan :
Angka 0 (tanpa proteksi)
karakteristrik 1 tetesan air secara vertical
kedua 2 tetesan air miring (150)
3 semprotan air/ butiran halus
4 semprotan air/butiran besar
5 pancaran air
6 pancaran air kuat
7 perendaman sementara
8 perendaman kontinu 53
Tabel Elemen Kode IP
1 2 3 4
Elemen Angka Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
/huruf perlengkapan manusia
Kode huruf IP
Dari masuknya benda Dari sentuh
asing padat langsung ke bagian
berbahaya dengan :
Huruf A Belakang telapak
tambahan B tangan
(Opsi) C Jari
D Perkakas
kawat
Informasi suplemen
khusus untuk :
Huruf H Aparat tegangan tinggi
suplemen M Gerakan selama uji air
(Opsi) S Stasioner selama uji air
54
W Kondisi cuaca
Simbol-simbol yang
digunakan untuk
berbagai jenis proteksi
menurut
EN 60529.
Kewajiban-Kewajiban Perusahaan dalam
Pelaksanaan K3 Listrik di tempat kerja
a. Kewajiban terkait dengan keselamatan peralatan dan perlengkapan dalam
instalasi listrik, penyalur petir, elevator dan eskalator, yaitu : melaksanakan
pemeriksaan dan pengujian kemudian melaporkan hasilnya ke dinas
ketenagakerjaan provinsi.
b. Kewajiban terkait dengan personil yang melaksanakan perencanaan,
pembuatan, pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan, serta
pemeriksaan dan pengujian peralatan dan perlengkapan dalam instalasi
listrik, penyalur petir, elevator dan eskalator, yaitu : memastikan personil
tersebut memiliki kompetensi dan lisensi K3 dari kemnaker.
c. Kewajiban terkait dengan prosedur K3 untuk pekerjaan yang terkait dengan
perencanaan, pembuatan, pemasangan, penggunaan, perubahan,
pemeliharaan, serta pemeriksaan dan pengujian peralatan dan perlengkapan
dalam instalasi listrik, penyalur petir, elevator dan eskalator, serta pekerjaan
lain yang dimungkinkan terpapar bahaya listrik, yaitu : membuat dokumen
identifikasi potensi bahaya dan SOP pekerjaan tsb di atas.
9. Checklist pemeriksaan
keselamatan Kerja listrik
• templet

57
Quis
• sebutkan kewajiban pengurus/pimpinan
perusahan dalams pelaksanaan K3 listrik!
• Sebutkan sumber potensi bahaya listrik!
• Sebutkan Prosedur keselamatan listrik!

58
Terimakasih

59

Anda mungkin juga menyukai