Anda di halaman 1dari 21

LOCK OUT TAG OUT ( LOTO )

1. Pengertian
a. LOTO (Log Out Tag Out) adalah gabungan anatara penerapan metode mekanis
dan system peringatan tertulis (pemasangan label) yang dipasang pada suatu
peralatan sebagai peringatan kepada orang lainbahwa peralatan bersumber energy
berbahaya dimaksud, sedang diisolasi dan tidak boleh dioperasikan selama
gembok dan label terpasang pada peralatan tersebut.
b. Prosedur keselamatan yang penting untuk melindungi pekerja dari cidera ketika
bekerja dengan atau dekat circuit dan peralatan bertenaga antara lain tenaga
listrik, hidrolik, mekanik.
c. LOTO sangat berkaitan dengan safety khususnya ketika melakukan maintenance
atau pekerjaan teknis lainnya.

2. Energi
a. Energy meliputi energy kinetic dan potensial meliputi listrik, mekanik, hidraulik,
pneumatic, kimia dan panas.
b. Berenergi adalah berhubungan dengan suatu sumber atau mengandung energy
sisa yang tersimpan

1
c. Sumber energy adalah setiap sumber listrik, mekanik, hidrolik, pneumatic, kimia,
panas atau energy lain.
d. Alat pengisolasi energy adalah alat mekanis yang secara fisik mencegah
pemindahan atau pelepasan energy, termasuk tetapi tidak terbatas pada halhal
berikut : pemutus arus listik yang dioperasikan secara manual, slip buta/buntu,
katup lurus, aktup blok dan setiap alat serupa yang digunakan untuk menggembok
dan mengisolasi energy.pada alat pengisolasi energy
e. Penguncian adalah pemasangan gembok, sesuai dengan prosedur yang sudah
ditetapkan, untuk memastikan bahwa alat pengisolasi energy dan peralatan yang
sedang dikendalikan tidak dapat dioperasikan hingga alat pengunci itu dilepas.
f. Alat pengunci adalah suatu alat yang dapat mengunci, dapat berupa gembok dan
anak kuncinya atau kunci kombinasi untuk menahan suatu alat pengisolasi energy
pada posisi aman dan mencegah pelepasan energy pada mesin atau peralatan.
g. Perawatan dan pemeliharaan adalah kegiatan di tempat kerja seperti pekerjaan
konstruksi, pemasangan, penempatan, penyetelan, pemeriksaan, pemgubahan dan
pemeliharaan dan/atau perbaiakan mesin atau peralatan.
h. Pemasanagn label adalah memasang suatu label pada suatu peralatan pengisolasi
energy untuk melarang orang mengoperasikan atau mengalirkan energy pada
suatu peralatan yang sedang dirawat, dipelihara, diperbaiki, dimodifikasi atau
dikontrol tanpa izin.
i. Label adalah suatu tanda peringatan yang jelas berupa label dan perlengkapannya
yang dapat dipasangkan dengan kuat pada alat pengisolasi energy sehingga dapat
menunjukkan bahwa alat pengisolasi energy dan peralatan yang sedang
dikendalikan tidak boleh dioperasikan sampai label dilepaskan.
j. Memblok adalah memasang suatu alat guan mencegah gerakan energy, mesin,
atau peralatan

2
3. Sumber bahaya yang perlu tanda peringatan
Ketika melakukan service atau maintenance mesin, yang meliputi :
 Proses instalasi
 Set up
 Pengaturan
 Inspeksi
 Modifikasi mesin atau peralatan
Bukan hanya pekerjaan elektrikal tapi juga mencangkup pekerjaan lain seperti
mekanikal, hidrolik, pneumatic, chemikal, thermal.

4. Manfaat LOTO :
1) Mencegah terlepasnya energiyang tersimpan secara tiba-tiba
2) Menghindari pengoperasian yang tidak terduga
3) Mencegah tidak terjadinya cidera pada pekerja atau kerusakan pada alat itu
sendiri

5. Tujuan LOTO
Melindungi orang-orang yang sedang bekerja atau berada di sekitar mesin, instalasi
listrik atau fasilitas proses produksi yang seang diperbaiaki atau dalam perawatan.

6. Penggunaan LOTO
Proses LOTO ini merupakan persyrataan minimum yang ditetapkan pada seluruh
fasilitas apabila pegawai atau mitra kerjanya melakukan pekerjaan pada tempat kerja
di mana pelepasan energy berbahaya sangat mungkin dapat terjadi, seperti pada posisi
berikut :
1) Mesin / peralatan proses baru yang hendak dibeli dan dipasang

3
2) Peralatan yang ada sedang dimodifikasi, diperbaiki, direnovasi atau diganti.
3) Alat pengisolasi energy sedang diperbaiki atau sedang dibuatkan atau
ditambahkan pada suatu peralatan

7. Kapan LOTO dilakukan ?


1) Unit atau alat kerja secara paralel oleh beberapa orang mekanik atau group
dengan objek kerja yang berbeda.
2) Unit yang dikerjakan memiliki dimensi besar / instalasi luar, di mana teknisi tidak
terlihat
3) Pekerjaan tidak selesai dalam sekali waktu sehingga harus ditunda dan
dilanjutkan lain waktu.

APLIKASI / PENERAPAN LOTO DI PERUSAHAAN

 Ruang Lingkup : 1. Penggunaan LOTO pada sumber bahaya


2. Penerapan LOTO di tempat kerja
3. Jenis energy yang berbahaya
 Ruang Lingkup LOTO yaitu untuk servise dan perawatan alat atau unit
dimana ada potensi terlepasnya energy/start up secara tak terduga dan
mencinderai pekerjaan.
 Energi dapat membahayakan dan memiliki bermacam bentuk :
1. Listrik
2. Udara terkompresi
3. Gas
4. Tenaga hidrolik
5. uap

4
 LOTO tidak berlaku pada :
1. Unit yang tidak memiliki energy tersimpan.
2. Alat yang berenergi tunggal dan cukup sekali isolasi untuk menon-
aktifkannya.
3. Service rutin yang tidak membahayakan orang lain.
 Contoh yang termasuk mesin atau peralatan tetapi tidak terbatas pada pasokan
listrik, tegangan tinggi, mesin penggilingan, boiler, mikroskop electron,
elevator, system kipas, dan laser.
 Situasi kerja dimana terjadi pelepasan energy atau start-up dapat terjadi
termasuk pada konstruksi baru, instalasi atau set-up peralatan, dan
penyesuaian, inspeksi, pemeliharaan, perbaikan dan pelayanan mesin dan
peralatan.
 Bentuk energy untuk dipertimbangkan meliputi listrik, mekanik, hidrolik,
pneumatic, kimia, dan termal.

 Alat dan Bahan LOTO


1. Label
2. Alat Pengunci
3. Perangkat Keras Bantu Lainnya
4. Checklist Pemasangan dan Pelepasan Kunci dan Label.
 Alat dan Bahan LOTO
1. Label
Label harus dibuat berwarna standar untuk menunjukan siapa yang
memasangan. Pemasangan harus menandatanganinya. Label biasanya
dibuat berbeda warna untuk menunjukan pekerja memahami derajat
bahaya yang ada.
2. Alat Pengunci
Sesuatu yang dianjurkan untuk menggunakan alat pengunci yang standar.
Alat pengunci harus tidak dapat dibuat kecuali dengan alat pemasang

5
logam. Gembok dan anak kuncinya harus memiliki masing-masing orang,
dan tidak berfungsi sebagai kunci master. Pemasangan harus memegang
anak kuncinya.
3. Perangkat Keras Bantu Lainnya.
Contoh dari perangkat ini antara lain seperti penghalang, yellow tape,
barricade, skillet, rantai, flense-buta, pelindung sirkuit pengendali.
4. Checklist Pemasangan dan Pelepasan Kunci dan Label
Checklist pemasangan kunci dan label harus diisi dan pelepasan kunci dan
label harus diisi oleh pegawai berwenang.
 Pegawai berwenang
a. Petugas yang mengunci / memblok / memasang label pada mesin,
fasilitas proses produksi atau peralatan listrikuntuk melakukan
perbaikan, pemeliharaan, atau modifikasi pada peralatan tersebut.
b. Pegawai berwenang dan operator mungkin saja orang yang sama
apabila tugs operator juga termasuk melaksanakan pekerjaan itu.
c. Pegawai berwenang termasuk tetapi tidak terbatas kepada petugas
listrik, mekanik atau orang yang bertanggung jawab dalam penerapan
prosedur penguncian dan pemasangan label, seperti penyelia
pemeliharaan, mandor/penyelia pelaksanaan pekerjaan.
 Identifikasi Warna LOTO
Terdapat berbagai macam warna untuk mengidentifikasi LOTO. Klasifikasi
warna bisa disesuaikan oleh masing-msing peraturan keselamatan kesehatan
kerja perusahaan.
Beberapa warna pada LOTO adalah warna biru, warna merah, warna
kuning, warna hijau, warna putih, warna merah muda.
LOTO dibagi dalam beberapa warna dengan tujuan untuk membedakan
peruntukkan pekerjaan yang sedang dilakukan, seperti perbaikan peralatan

6
oleh mekanik, electrical, atau instrument, pekerjaan confined space, dan untuk
operator.
 5 penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja berkenaan dengan LOTO
1. Kegagalan untuk menghentikan peralatan
2. Kegagalan untuk memutus aliran energy dari sumbernya.
3. Kegagalan untuk menghilangkan sumber energy
4. Secara tidak sengaja mengoperasikan kembli peralatan yang sedang
diperbaiki.
5. Tidak membersihkan area kerja sebelum mengopersikan kembali perlatan
yang telah diperbaiki.
 Prosedur Pemasangan LOTO
1. Memberitahu dan memperingatkan operator atau pekerja yang terpengaruh
atau berkenaan dengan mesin/peralatan bahwa peralatan akan diputuskan
sambungannya dari sumber arus.
2. Persiapan untuk memutuskan sambungan, mematikan mesin atau perlatan.
Untuk mesin yang dikendalikan dengan system otomatis program
computer maka harus dimatikan secara manual sebagai tanda untuk
mengkomunkasikan bahaya pada operator atau orang yang dapat
mengoperasikan mesin dari tempat lain.
3. Peralatan dimatikan/diputuskan sambungannya dari sumber arus.
4. Mengisolasikan perlatan
5. Memasang lockoutdan Tagout
6. Lepaskan atau buang energy yang tersisa jika ada
7. Verifikasi kembali bahwa energy telah dimatikan.
 Prosedur Pelepasan LOTO
1. Pastikan peralatan telah aman untuk diopersikan kembali
2. Pindahkan peralatan kerja dan pangaman.
3. Amankan semua pekerja yang berhubungan jauh dari peralatan/mesin

7
4. Lepaskan LOTO oleh orang yang memasangnya.
5. Beritahu semua pekerjan yang berhubungan dengan perlatan bahwa
peralatan akan segera dioperasikan kembali.
6. Hidupkan energy
7. Peralatan / mesin yang telah diperbaiki dapat digunakan kembali.
 Program Keselamatan Penguncian yang Efektif
1. Tentukan sumber energy mana yang harus dikunci.
2. Apakah kunci bias dipasang?
Pastikan bahwa peralatan yang akan diperbaiki dapat dikunci dilepaskan
energinya. Lockout harus selalu dipasang jika memungkinkan. Jika
lockout tidak dapat dipasang, harus dikoordinasi dengan bagian safety
( HSE ) sebelum melakukan perawatan.
3. Tentukan urutan penguncian
4. Tentukan siapa yang akan memasang lockout/tagout.
5. Ketika banyak bagian maintance yang terlibat.
Pastikan setiap anggota memasang. Lockout/tagout masing-masing. Paling
tidak satu anggota harus memasang. Lockout/tagout ke semua titik
penguncian.
6. Pastikan semua energy tersimpan telah terlepas atau kunci dengan aman.
Energy tersimpan memiliki bentuk mata pisau atau beban yang
dinaikkan, tekanan tersisa dari gas atau cairan, listrik, tersimpan
dalam kapasitor, tangki penyimpan atau per tergulung.
Energy tersimpan sama bahayanya sehingga penting untuk
memastikan bahwa sumber energy dan energy yang tersimpan
terkunci dengan baik.
7. Ikuti prosedur perawatan di perusahaan

8
8. Sebelum melepas kunci/tag dan menggunakan mesin kembali, selalu
pastikan bahwa :
o Semua alat keselamatan sudah kembali normal
o Personil maintance telah selesai dan peralatan telah diletakkan
dengan benar.
o Pekerja berada dalam posisi aman untuk menghidupkan mesin
o Control diletakkan dengan tepat untuk mulai dan mesin siap dipakai
9. Hanya yang memasang lockout/tagout yang seharusnya melepasnya.
 Sesuai dengan panduan lockout/tagout, HANYA orang yang
memasang lockout/tagout yang seharusnya melepasnya. Jika terdapat
anggota sebuah tim perwatan yang bekerja pada peralatan dengan
titik kunci ganda, pemimpin tim harus menjadi orang terakhir yang
membuat kuncinya.
10. Ikuti posedur yang telah ditetapkan perusahaan untuk membuka dan
melepas tag pada titik penguncian dan mengembalikan mesin pada posisi
perbaikan.
Pastikan tidak ada yang mencoba menyalakan mesin dalam langkah
tersebut.
11. Pelatihan dan pendidikan karyawan terus menerus.
 Keselamatan  tanggung jawab setiap orang
 Semua karyawan dari kontraktor eksternal harus memliki
pemahaman dasar mengenai kebijakan dan prosedur lockout/tagout.
 Sangat penting menyediakan pelatihan dan pendidikan yang memadai
dan terus menerus khusus untuk tempat kerja.

9
 HATI-HATI !!!!
Sebuah peralatan dapat ditenagai oleh berbagai sumber seperti :
 Listrik
 Gas
 Beban terangkat
Sumber-sumber energy tersebut dapat mengandung energy sisa dan satu
sumber saja yang tidak dikunci dengan benar masih berbahaya.
- Adalah penting untuk mengikuti prosedur dan kebijakan lockout/tagout
yang dibuat oleh organisasi/perusahaan.
- Sebelum memulai perawatan  kontak supervisor manager keselamatan
atau orang yang berwenang untuk detail prosedur dan kebijakan.
 Prosedur untuk lockout/tagout
Tujuan  semua karyawan akan dilindungi dari cedera yang diakibatkan oleh
hidupnya tenaga atau hidupnya mesin atau perlengkapan lainnya secara tidak
sengaja, terjadinya pelucutan listrik selama operasi, perbaikan, pemeliharaan,
ataupun kegiatan lainnya yang terkait. Kebijakan menerapkan persyaratan
kerja minimum untuk mengendalikan potensi kondisi-kondisi berbahaya.
Lockout/tagout pada piranti pemutus energy/tenaga dan bila tidak matikan
mesin atau perlengkapan untuk mencegah pengaliran tenagaatau hidupnya
mesinyang tidak terduga.
Tanggung Jawab 
Supervisor
a. Harus menjaga kewaspadaan disegala aspek kebijakan lockout/tagout
b. Memastikan bahwa semua karyawan dibawah pengawasannya
memahami semua persyaratan untuk menaati peraturan.
c. Melakukan pemeriksaan berkala.

10
Karyawan
a. Menjaga keaspadaan semua aspek kebijakan lockout/tagout dan harus
mematuhi semua prosedur.
Safety
a. Memberikan pedoman berkenaan dengan pemberlakuan
lockout/tagout kepada seluruh karyawan yang teribat dalam suatu
proses pekerjaan.
 Penerapan LOTO
Safetee Donut  mengunci ball valve dengan berbagai diameter : mencegah
akses dan diputarnya gagang.

IMPLEMENTASI LOTO PROGRAM DAN PROSEDUR LOTO

 Bentuk dan Sumber Energi


Energi: Kemampuan untuk melakukan usaha.
Energi terbagi menjadi :
1. Energi Flamable
2. Energi Radiasi
3. Energi Listrik
4. Energi Kimia
5. Energi Potensial
6. Energi Kinetik
7. Energi Panas
 Jenis Peralatan Kerja berdasakan sumber energi beserta pemasangan
lotonya:

11
1. Peralatan bersumber energy tunggal : Di isolasi dan di control dengan satu
gembok atau label tunggal

2. Peralatan bersumber energy jamak : Di isolasi dan control dengan lebih dari
satu gembok atau label > meyakinkan sumber energy tidak memiliki potensi
terhimpun kembali.

12
 Alat Pengisolasi Energi : alat mekanis yang secara fisik mencegah perpindahan
atau pembebasan energy
Jenis – jenis alat pengisolasi energi :
a. Pemutus arus
b. saklar pemutus
c. pintu luncur atau pintu dorong
d. Kerai
e. Katup saluran
f. Pengahalang dan setiap alat untuk mengisolasi energi > tidak termasuk :
tombol saklar listrik, kabel penghenti darurat, saklar selector, alat control
jenis saklar lainnya
 Dua jenis alat pengisolasi energy:
1. dapat di gembok
2. tidak dapat di gembok > label
 Alat pengisolasi energi efektif, bila:
1. Di gunakan untuk mengamankan perlatan kerja
2. alat tersebut pada posisi “off”, “closed” atau “Netral”
3. Bila alat tersebut di gembok atau di beri label > mencegah tidak satupun
peralatan yang secara tiba-tiba hidup.
 Penggunaan Pelabelan
1. Harus sesuai dengan standar yang berlaku
2. Perlu di lakukan training pada seluruh pekerja yang terkait dengan
implementasi pelabelan.
 Training terkait dengan implementasi pelabelan:
1. pelabelan> tanda peringatan perlengakapan pengisolasian energi, tidak
menyediakan pengaman secara fisik.
2. label tidak boleh di lepas kecuali oleh orang yang memasangnya

13
3. Label harus legible dan mudah di mengerti oleh seluruh tenaga kerja
4. Label dan perlengakapan yang menyertai > harus di buat dari bahan yang
tahan terhadapkondisi lingkungan di tempat kerja.
5. Label hanya merupakan satu bagian dari keseluruhan program pengendalian
enrgi
6. label harus diikatkan secara kuat dan aman terhadap perlengkapan
pengisolasian energy > label tiak dapat di pisahkan/ di robek selama masih
di gunaan
Peralatan kerja yang tidak mempunyai perlengkapan penggembokan > kabel, tali
atau rantai di gunakan untuk mengunci katup
 Perlengkapan dan Peralatan Loto
1. label Individu
2. alat gembok pengunci
3. Perlengkapan dan peralatan Loto lainnya.

Contoh Kode Warna Gembok :

Warna Penggunaan
Hijau Operasi
Hitam Pemeliharaan
Merah Konstruksi
Biru Instrument
Putih Listrik

 Pengendalian energi (Pihak manajemen) :


1. Program pengendalian energi
2. Prosedur pengendalian energi
 Persyaratan loto > menganjurkan pihak manajemen mengadakan program
pengendalian energy di perusahaanya, meliputi :

14
1. Dokumentasi prosedur pengendalian energy
2. Program penyelenggaraan training bagi tenaga kerja
3. Inspeksi penggunaan prosedur secara periodic
 Prosedur pengendalian energi :
1. Perlu di kembangkan,
2. Perlu di dokumentasikan,
3. Digunakan kapanpun untuk mengendalikan energi berbahaya saat
melakukan kegiatan perbaikan dan atau perawatan mesin dan peralatan kerja
atau pekerjaan-pekerjaan lain yang sejenis
 Prosedur Minimum yang harus di kembangkan, misalnya :
1. Statement atau pernyataan tentang bagaimana prosedur akan di gunakan
2. Langkah-langkah prosedural yang di perlukan untuk mematikan,
mengisolasi, memblok dan menjamin keamanan mesin dan peralatan kerja.
3. Langkah- langkah penugasan penempatan yang aman, pemindahan dan
transfer perlengkapan Loto dan orang-orang yang bertanggung jawab
terhadap prosedur LOTO.
4. Persyaratan khusus untuk pengetesan mesin dan peralatan kerja untuk
menetukan dan membuktikan efektivitas penggembokan, pelbelan dan cara
pengendalian energy lainnya
5. Tenaga kerja yang diberi wewenang dan tanggung jawab harus
memberitahukan kepada tenaga kerja yang terkena dampak sebelum
perlengkapan LOTO di lakukan dan setelah melepas LOTO dari mesin dan
peralatan.
 Langkah utama implementasi yang harus dijalankan pada prosedur
LOTO :
1. Preparation of shutdown → persiapan untuk mematikan
2. equipment shutdown → mematikan mesin dan peralatan kerja

15
3. equipment isolation → Pengisolasian mesin dan peralatan kerja dari sumber
energy
4. Appaling LOTO devices → penggembokan dan pelabelan pada
perlengkapan pengisolasian energy
5. Contol of stored energy → Pengendalian energy yang tersimpan
6. Verifying isolation of equipment → Pembuktian pengisolasian mesin dan
peralatan kerja sebelum dilakukan kegiatan perbaikan dan perawatan
7. Lakukan pekerjaan perbaikan atau perawatan
8. Removing LOTO → Pelepasan gembok dan label
 Program dan prosedur LOTO
1. Training tenaga kerja
2. Inspeksi periodic
3. Pelepasan peralatan LOTO
4. Persyaratan keselamatan LOTO tambahan
1. Training tenaga kerja
a. Authorized Employees : pekerja yang berwenang dan bertanggung jawab
b. Affected Employees : pekerja yang mungkin terkena dampak
c. Other Employees : tenaga kerja lain
2. Inspksi periodic
Menginspeksi masing-masing proseur secara periodic sekurang-kurangnya 1
satu tahun sekali untuk menjamin prosedur pengendalian energy dilaksanakan
dengan baik dan pekerja familier dengan tanggung jawabnya sesuai prosedur
yang telah ditetapkan.
3. Pelepasan peralatan LOTO
Tindakan yang harus dilakukan pekerja yang berwenang sebelum peralatana
LOTO dilepas atau dipindahkan dan energy dilirkan kembali ke mesin atau
peralatan kerja , hal yang harus di observasi:
1. Periksa area kerja

16
2. Periksa area sekitar mesin dan area kerja
3. Meyakinkan kembali bahwa penggembokan dan pelabelan hanya boleh
dilepas oleh pekerja yang memasangnya
4. Beritahu pekerja yang mungkin terkena dampak setelah pelepasan LOTO
dan sebelum menghidupkan mesin atau peralatan kerja
4. Persyaratan Peralatan

1. Lama pemakaian → tahan terhadap kondisi lingkungan kerja setempat,


perlengkapan pelabelan tahan korosi, kuat
2. Sesuai standar → penggembokan dan pelabelan sesuai dengan standar
umum ( sandar warna,bentuk atau ukuran), pelabelan format ukuran dan
tulisan
3. Substansial → peralatan LOTO substansial terhadap upaya minimalisasi
insiden secara dini
4. Dapat diidentifikasi
5. Persyaratan Keselamatan LOTO tambahan :
1. Pengetesan mesin dan peralatan kerja
2. Pelepasan gembok dan label yang ditinggal pemiliknya
3. Pemindahan LOTO pada waktu pertukaran jam kerja bergilir
4. LOTO group
6. Penggembokan administrasi
 Perlu ibedakan antara penggembokan LOTO dengan penggembokan
administrasi
 Penerapan penggembokan administrasi bila pada kenyataannya situasi
menjadi berbahaya akibat pelepasan energy, maka perlu diterapkan
prosedur LOTO

17
 LOTO GROUP
- Digunakan bila : pada peralatan pengisolasian energy dapat dipasang
gembok.
- Metode yang harus diperhatikan :
1. Pada saat perbaikan dan atau perawatan mesin dan perawatan kerja
dilakukan oleh tim kerja, teknisi, departemen atau group lainnya
2. Tanggung jawab utama penggembokan group pada seorang tenaga kerja
yang diberi wewenang yang mewakili sejumlah pekerja yang bekerja
dengan perlindungan alat penggembokan
3. Jika lebih dari 1 team , teknisi, dan departemen dan lainnya yang terlibat
yaitu tanggung jawab pada kepala LOTO yang ditunjuk untuk
mengkoorinasikan pekerja dan memastikan kelangsungannya
perlindungan kepada tenaga kerja
4. Setiap tenaga kerja yang diberi wewenang harus memasang
penggembokan individunya pada alat penggembokan group kotak
gembok group sesuai mekanisme
5. Pekerja yang diberi wewenang harus mengikuti langkah-langkah normal
yang ada dalam prosedur LOTO umum atau LOTO tambahan sesuai
perlatan atau mesin tertentu

18
 LOTO Group/ Tagout
- Metode untuk memberikan keamaman tingkat tinggi pada karyawan ketika
beberapa karyawan berwenang harus bekerja sama untuk melakukan
maintenance atau melakukan perbaikan pada sebuah peralatan.
- Bagian penting dari proses ini adalah untuk menunjukkkan seorang karyawan
yang bertanggung jawab tunggal yang bertanggung jawab atas LOTO dan
bertanggung jawab untuk prosedur LOTO keseluruhan.
- Setiap karyawan yang ditunjuk juga harus menerapkan gembok sendiri untuk
titik-titik isolasi pada mesin , untuk memastikan bahwa peralatan tersebut
tidak dapat melepas energy sampai setiap karyawan telah menyelesikan
pekerjaan dan dilokasi yang aman.

19
SOAL
1. Apakah peralatan yang terhubung dengan putuskan cepat pneumatik
memerlukan prosedur LOTO?

2. Apakah kita harus mengunci mesin yang tidak akan kita gunakan lagi?

3. Apakah prosedur penguncian harus tertulis?

JAWABAN

1. Standar lockout / tagout tidak berlaku untuk peralatan listrik yang benar-benar mati dari

semua pasokan energinya dengan mencabut kabel listrik. Pengecualian untuk peralatan


kabel dan steker ini tidak berlaku untuk pasokan energi pneumatik - ini hanya berlaku untuk

energi listrik. Sebuah mesin yang dipasok oleh energi pneumatik harus memiliki prosedur
lockout / tagout.

2. tandar lockout / tagout tidak berlaku ketika Anda "menonaktifkan" peralatan atau

meletakkan mesin "tidak berfungsi."  Perhatian utama mungkin adalah seseorang akan
mencoba untuk memulai mesin yang tidak ingin Anda jalankan lagi, karena alasan apa pun.
Standar lockout / tagout mengatakan bahwa Anda tidak dapat menggunakan peralatan
lockout / tagout untuk tujuan lain, jadi jika Anda tidak benar-benar melakukan perbaikan
atau servis bekerja pada peralatan ini, Anda tidak harus menggunakan peralatan lockout /
tagout di atasnya.
Agar mesin di luar layanan tidak digunakan, Anda dapat mempertimbangkan untuk

mencabutnya secara fisik dari pasokan energinya.  Bongkar itu sehingga tidak terhubung ke
energi lagi dan itu benar-benar tidak dapat dioperasikan.
Anda dapat melampirkan tag seperti "Jangan gunakan tanpa otorisasi" atau sesuatu yang
serupa ke kontrol mesin untuk menunjukkan bahwa Anda tidak ingin karyawan

mengoperasikan mesin itu. Ini tidak sama dengan mengikuti prosedur pemberian tag - tag
ada di kontrol dan bukan perangkat isolasi energi, dan tag tidak menyertakan pernyataan

peringatan tagout. Metode ini memberikan instruksi kepada karyawan, dan untuk menjadi

20
yang paling efektif, Anda harus memberi tahu pekerja Anda bahwa ini adalah bagaimana
Anda akan mengidentifikasi peralatan yang tidak seharusnya digunakan.
Anda juga bisa menggunakan gembok untuk menjaga peralatan "off-limit" agar tidak
digunakan, tetapi pastikan kunci yang Anda gunakan tidak bisa disalahartikan sebagai

kunci pengunci. Dan lagi, beri tahu karyawan tentang apa kunci itu.

3. Secara umum, ya. OSHA mengatakan Anda harus mendokumentasikan prosedur


lockout tagout Anda. Ini masuk akal karena mereka adalah instruksi yang harus diikuti
oleh mekanik ketika mereka melakukan perbaikan.
OSHA hanya memungkinkan Anda untuk tidak memiliki prosedur penutupan tertulis
ketika mesin hanya memiliki satu pasokan energi yang mudah dikenali dan
dikunci. Mesin tidak memiliki potensi energi yang tersimpan. Mengunci bahwa satu
perangkat pengisolasi energi benar-benar menonaktifkan mesin. Karyawan yang
berwenang harus mengunci pasokan energi, dan dia harus menjadi satu-satunya orang
yang mengendalikan kunci. Selain ini, pekerjaan yang dilakukan tidak dapat
menimbulkan bahaya bagi karyawan lain di area tersebut, dan Anda tidak dapat
mengalami kecelakaan yang melibatkan perbaikan pada mesin itu.

21

Anda mungkin juga menyukai