Anda di halaman 1dari 19

Prosedur Pengajuan Kegiatan Fisik

• a. permohonan;

• b. evaluasi;

• c. penetapan;

• d. pengadaan;dan

• e. serah terima.
Tahapan Permohonan
• diajukan secara tertulis oleh gubemur atau bupati/walikota
kepada Menteri c.q. Direktur Jenderal.
• dilengkapi dokumen pendukung paling sedikit meliputi:
a. Proposal;
b. Studi Kelayakan dan/ atau Perencanaan Detail (Detail Engineering
Design) untuk Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik Yang Bersifat
Terpusat
c. surat pernyataan tertulis mengenai kesanggupan menyediakan lahan
d. surat pernyataan tertulis mengenai kesanggupan menerima dan
mengelola hasil kegiatan fisik
• Pengusulan oleh bupati/walikota harus ditembuskan kepada
gubemur
Tahap Evaluasi
• Direktorat Jenderal melakukan evaluasi, terhadap
seluruh dokumen yang diterima dengan meneliti
dan memeriksa kelengkapannya, termasuk
legalitas . penandatanganan dan tembusan surat.
• Direktorat Jenderal dapat melakukan verifikasi ke
lapangan dan/atau meminta informasi secara
tertulis sesuai dengan Proposal, Studi Kelayakan
danl atau Perencanaan Detail (Detail Engineering
Design) yang diajukan.
• Verifikasi meliputi:
a. surat pemyataan tanggung jawab mutlak atas keabsahan
dan kebenaran seluruh dokumen pendukung yang
diajukan;
b. Proposal, Studi Kelayakan danl atau Perencanaan Detail
(Detail Engineering Design);
c. surat pernyataan kesanggupan menyediakan lahan dan I
atau bahan baku, dan lainnya jika diperlukan; dan
d. surat pernyataan kesanggupan menerima dan mengelola
serta memanfaatkan hasil kegiatan fisik pemanfaatan
energi baru dan energi terbarukan.
Tahap Penetapan
Direktur Jenderal dapat menolak atau
memberikan persetujuan permohonan yang
memenuhi syarat dan menetapkan daerah
yang akan menerima hasil kegiatan fisik
pemanfaatan energi baru dan energi
terbarukan sesuai dengan ketersediaan
anggaran Direktorat Jenderal.
Tahap Pengadaan
• Pengadaan kegiatan fisik pemanfaatan energi
baru dan energi terbarukan dilakukan oleh
Direktorat Jenderal sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.
Tahap Serah Terima
• Hasil pelaksanaan kegiatan fisik dicatat dalam sistem informasi
manajemen dan akuntansi barang milik negara Direktorat Jenderal.
• Direktorat Jenderal melalui Sekretaris Direktorat Jenderal
menyerahkan hasil kegiatan fisik pemanfaatan energi baru dan energi
terbarukan kepada Pemerintah Provinsi atau Pemerintah
Kabupaten/Kota penerima hasil kegiatan dengan dilengkapi dengan:
– Berita Acara Serah Terima dan
– Naskah Hibah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• uji coba atau commissioning test, dengan disaksikan oleh Direktorat
Jenderal dan Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten/Kota
penerima hasil kegiatan
Pokok Bahasan
1. Parameter Rancangan
1.Kebutuhan Beban
2.Penyediaan
1.Rancangan Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
2.Rancangan Inverter
3.Rancangan Batere
4.Rancangan Solar Charge Controller
5.Rancangan Array Fotovoltaik
6.Rancangan Instalasi
2.Rancangan Teknis dan Konstruksi
3.Gambar Teknik

10-01-2023 / Pusdiklat KEBTKE PAGE 8


Parameter Rancangan (1)

Sisi Permintaan Sisi Penyediaan


• Kebutuhan Energi • Inverter
• Beban Puncak • Charge Controller
• Battery
• Charge Controller
• Instalasi

10-01-2023 / pusdiklat kebtke PAGE 9


Parmater Rancangan (2)
PENYEDIAAN PERMINTAAN

Array
Fotovoltaik

Panel Panel
SCC Panel DC Inverter
Combiner Distribusi

Battery
bank
JTR

Beban

10-01-2023 / pusdiklat kebtke PAGE 10


KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
DAYA
KETENAGALISTRIKAN, MINERAL
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

PERENCANAAN PLTS
Diagram ‘Sizing’ plts
Data RADIASI
Di Lokasi BEBAN

Tegangan Beban (V) dan frekuensi


Sudut kemiringan Modul dan Insolasi Pola Beban Harian (Hz)
harian

Inverter Output: Tegangan


Konsumsi Daya Beban KAPASITAS
(v) Frekuensi (Hz)
harian INVERTER

Estimasi Autonomous
KAPASITAS PV Days
Tegangan Input
Inverter
Jumlah Seri Modul
KAPASITAS BATERE

Tegangan Batere
Jumlah paralel Modul

Kontrol Electronik
(BCR)

12
Kebutuhan Energi
Kebutuhan Energi
 Dinyatakan dalam satuan KWh ( Kilo Watt Jam)
 Memperhitungkan energi yang dibutuhkan untuk Fasilitas Umum,
Fasilitas Sosial, Pendidikan dan Kesehatan.
 Proyeksi kebutuhan 10 tahun ke depan atau cadangan energi
 Perkiraan kebutuhan energi menentukan besar penyediaan energi
Perkiraan Beban Puncak
 Dinyatakan dalam satuan KW (Kilo Watt)
 Beban Puncak dapat diperkirakan dengan asumsi semua beban
dioperasikan pada saat bersamaan
 Perkiraan beban puncak untuk menentukan kapasitas inverter

10-01-2023 / pusdiklat kebtke PAGE 13


Menentukan Jumlah Modul (1)

• Temperatur cell lebih tinggi sekitar 25-45 derajat celcius


dari temperatur sekeliling
• Pengaruh temperatur harus diperhitungkan dalam
menentukan jumlah modul yang akan diseri
10-01-2023 / pusdiklat kebtke PAGE 14
Menentukan Jumnlah Modul (2)

10-01-2023 / pusdiklat kebtke PAGE 15


Menentukan Suhu Sel ( Tcell )

 Dengan menggunakanNOCT

S=
RadiasimataharidalamsatuanmW/cm2

 PerhitunganlapanganT cell = 70 O
C
Ref :http://www.pveducation.org/pvcdrom/modules/nominal-operating-cell-temperature

10-01-2023 / pusdiklat kebtke PAGE 16


Menentukan Jumlah Modul (3)

10-01-2023 / pusdiklat kebtke PAGE 17


Jumlah Modul seri minimum per string
– Contoh :
Tegangan input SCC atau Inverter = 140-400 V
Temperatur Cell = 70 deg.C
Vmp modul = 24 V, Koefisien = -0.485%/deg.C
Vmp @ 70 deg.C = 24-(45*0.1164) = 18.762 V
45 = (70-25)
Voltage Drop = 3% ====== 18.2 V
Jumlah modul = 140/18.2 ==== 8 modul

10-01-2023 / pusdiklat kebtke PAGE 18


Jumlah Modul seri maximum per string
Voc = 30.4 V
Temp. Coef. Voc = -0.104 V/deg.C
Temperatur Cell minimum = 20 deg.C
Voc @ 20 deg.C = 30.4 + (5*0.104) = 30.92 V
Jumlah modul seri maksimum = 400/30.92 = 12
modul

10-01-2023 / pusdiklat kebtke PAGE 19

Anda mungkin juga menyukai