KATA PENGANTAR
Laporan Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Cibareno di
Kabupaten Lebak ini disusun dengan memperhatikan sumber daya alam yang ada
dalam pemanfaatan energi baru-terbarukan. Hal ini sejalan dengan kebijakan
pemerintah dalam pemanfaatan sumber energi baru-terbarukan untuk mengurangi
pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Studi ini dimaksudkan untuk memberi gambaran potensi sumber daya air yang
mempunyai prospek untuk dikembangkan sebagai lokasi pembangkitan tenaga listrik
tenaga minihidro (PLTM), di daerah studi.
Laporan ini berisi Latar Belakang Daerah Studi, Gambaran Umum Wilayah, Potensi
Pengembangan
Pembangkit
Listrik
Tenaga
Minihidro
(PLTM),
Desain
Dasar
Bandung,
Februari 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................
PENGANTAR
DAFTAR ISI............................................................................
ISI
ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................
GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL.......................................................................
TABEL
vii
Pendahuluan........................................................................
1-1
1.1
Latar Belakang...............................................................
1-1
1.2
1-2
1.3
1-2
1.4
Lokasi Studi...................................................................
1-2
1.5
1-3
1.6
Keluaran.......................................................................
1-4
1.7
Sistematika Pelaporan......................................................
1-4
2-1
2.1
Kondisi Geografis............................................................
2-1
2.2
Luas Lahan....................................................................
2-2
2.3
Kondisi Kependudukan......................................................
2-3
2.4
2-3
2.5
Tingkat Pendidikan..........................................................
2-4
2.6
Kondisi Topografi.............................................................
2-5
2.7
Kondisi Geologi...............................................................
2-6
2.8
Kondisi Iklim..................................................................
2-7
2.9
Kondisi Hidrologi.............................................................
2-7
2-8
2-8
2-10
3-1
3.1
Potensi Topografi.............................................................
3-1
3.2
Potensi Hidrologi.............................................................
3-2
3.2.1
Ketersediaan Data................................................
3-2
3.2.2
3-5
3.2.3
3-5
3-5
ii
3-9
3-16
3.2.4
3-18
3-18
3-21
3-31
3-31
4-1
4.1
4-1
4.2
4-3
4.3
4-3
4.3.1
4-3
4.3.2
4-4
4.3.3
Kapasitas Daya.....................................................
4-4
4.3.4
Produksi Energi....................................................
4-5
4-6
4.4.1
Bendung (Weir)....................................................
4-6
4.4.2
4-7
4.4.3
4-7
4.4.4
4-8
4.4.5
Kolam Penenang...................................................
4-8
4.4.6
4-9
4.4.7
4-10
4.4.8
4-10
4.4.9
4-10
4-11
4.5.1
Turbin...............................................................
4-11
4.5.2
4-12
4.5.3
Transformer........................................................
4-13
KESIMPULAN.........................................................................
5-1
3.3
4
4.4
4.5
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1-1
1-3
Gambar 1-2
1-3
Gambar 2-1
2-10
Gambar 3-1
3-5
Gambar 3-2
3-7
Gambar 3-3
Flow Duration Curve Debit Andalan PLTM Cibareno dari Data Debit
3-8
Gambar 3-4
Gambar 3-5
Flow Duration Curve Debit Andalan PLTM Cibareno dari Data Debit 3-17
Gambar 3-6
3-30
Gambar 4-1
4-2
3-15
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2-1
2-2
Tabel 2-2
2-9
Tabel 2-3
2-11
Tabel 2-4
2-11
Tabel 2-5
2-12
Tabel 2-6
2-13
Tabel 2-7
2-13
Tabel 2-8
2-15
Tabel 2-9
2-16
Tabel 2-10
2-17
Tabel 2-11
Rangkuman................................................................
2-18
Tabel 2-12
Tahun
2008 .......................................................................
2-19
Tabel 3-1
3-1
Tabel 3-2
3-1
Tabel 3-3
Ketersediaan Data.......................................................
3-2
Tabel 3-4
3-3
Tabel 3-5
3-3
Tabel 3-6
3-4
Tabel 3-7
3-4
Tabel 3-8
3-4
Tabel 3-9
3-4
Tabel 3-10
3-6
Tabel 3-11
Tabel 3-12
Tabel 3-13
Tabel 3-15
3-8
Tabel 3-14
3-7
3-12
3-12
3-13
Tabel 3-16
3-14
Tabel 3-17
3-15
Tabel 3-18
Tabel 3-19
3-16
3-17
Tabel 3-20
3-18
Tabel 3-21
3-20
Tabel 3-22
3-21
Tabel 3-23
3-24
Tabel 3-24
3-25
Tabel 3-25
3-26
Tabel 3-26
3-26
Tabel 3-27
3-30
Tabel 3-28
3-31
Tabel 3-29
3-31
Tabel 3-30
3-32
Tabel 3-31
3-32
Tabel 4-1
4-5
Tabel 3-2
4-5
Tabel 4-3
4-12
Tabel 4-4
4-13
Tabel 5-1
5-1
Tabel 5-2
5-2
vi
Deskripsi
Keterangan
UMUM
1.
Lokasi
2.
Nama Sungai
Cibareno
3.
Type Pengembangan
Run of River
4.
Model Operasi
On Grid
5.
Debit Desain
10,0 m3/detik
6.
604,849 m3/detik
II
DATA TEKNIS
1.
Gross Head
26,0 m
2.
Net Head
24,43 m
3.
Kapasitas Rencana
2 x 1,0 MW
III
DATA DESAIN
1.
Bendung
Koordinat
Tinggi
Lebar
=
=
=
=
01144,0 LS
1000607,0 BT
3,0 m
30,0 m
2.
Intake
Lebat pintu
Jumlah pintu
=
=
1,5 m
2 buah
3.
Sandtrap
Lebar
Panjang
=
=
8,5 m
65,0 m
4.
Waterway
Bentuk
Lebar
Tinggi muka air
Panjang
Kemiringan dasar
=
=
=
=
=
kotak
3,3 m
1,8 m
2.300 m
0.001
5.
Headpond
Panjang
Lebar
=
=
65,0 m
8,5 m
6.
Penstock
Panjang
=
=
2,1 m
9m
7.
Power House
Koordinat
Lebar
Panjang
=
=
=
=
01122,9 LS
1000453,9 BT
15,0 m
28,0 m
Lebar
Tinggi muka air
=
=
3,7 m
1,1 m
8.
Tail Race
vii
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
rangka
pengurangan
penggunaan
bahan
bakar
minyak
pada
dapat
dilakukan
penghematan
BBM,
berkurangnya
subsidi
Persiapan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Gambar 1-1
Sungai Cibareno
Gambar 1-2
1.6 Keluaran
Hasil dari pekerjaan studi potensi PLTM Cibareno di Kabupaten Lebak Provinsi
Banten ini, berupa laporan hasil studi yang berisi tentang Latar Belakang
Daerah Studi, Gambaran Umum Wilayah, Potensi Pengembangan PLTM di
Sungai Cibareno dari rencana pendahuluan Kapasitas dan Energi Tahunan yang
dapat diproduksi, Desain Dasar Pendahuluan dan Kesimpulan dan Saran untuk
kegiatan selanjutnya.
Pendahuluan
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Kesimpulan
2
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1 Kondisi Geografis
Secara geografis Kabupaten Lebak berada di bagian selatan Provinsi Banten
dengan jarak 41 km dari ibukota Provinsi Banten (Serang) dan 131 km dari
ibukota negara (Jakarta) dan terletak pada koordinat 60 18 70 00 LS dan 1050
25 1060 30 BT.
Secara administrasi, Kabupaten Lebak memiliki batas wilayah sebagai berikut :
-
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Samudera Indonesia
Sebelah Barat
Kabupaten Pandeglang
Sebelah Timur
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur
Desa Sinargali
b.
c.
d.
Kecamatan
Luas
(ha)
Malingping
9.217
Wanasalam
13.429
Panggarangan
16.336
Cihara
15.957
Bayah
15.374
Cilograng
10.720
Cibeber
38.315
Cijaku
7.436
Cigemblong
7.529
10
Banjarsari
14.531
11
Cileles
12.498
12
Gunung Kancana
15.577
13
Bojongmanik
5.821
14
Cirinten
9.112
15
Leuwidamar
16
Muncang
17
Sobang
10.720
18
Cipanas
7.538
19
Lebak Gedong
6.255
20
Sajira
14.691
8.498
11.088
No
Luas
(ha)
Kecamatan
21
Cimarga
18.343
22
Cikulur
6.606
23
Warunggunung
4.953
24
Cibadak
4.134
25
Rangkasbitung
4.951
26
Kalanganyar
2.591
27
Maja
5.987
28
Curugbitung
7.255
Jumlah
304.472
wilayah
pegunungan
dan
wilayah
pesisir.
Kajian
sosiologi
SD
SMP/MTs
SMU/SMK/MA
PT
SD
SMP/MTs
SMU/SMK/MA
Cikulur,
Cileles,
Cilograng,
Cimarga,
Cipanas,
Cirinten,
Panggarangan,
Rangkasbitung,
Maja,
Wanasalam,
dan
Warunggunung.
b.
c.
b.
c.
d.
e.
f.
membentuk pola Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dapat digolongkan terdiri 2
(dua) DAS yaitu (1) DAS Ciujung yang meliputi Sungai Ciujung, Sungai Cilaki,
Sungai Ciberang, dan Sungai Cisimeut, (2) DAS Ciliman dan Cimadur yang
meliputi Sungai Ciliman dengan anak sungainya, Sungai Cimadur, Sungai
Cibareno, Sungai Cisiih, Sungai Cihara, Sungai Cipager, dan Sungai Cibaliung.
2.10Jenis Tanah
Berdasarkan pengaruh 5 faktor pembentuk tanah yaitu batuan induk,
topografi, umur, iklim dan vegetasi, maka Kabupaten Lebak secara umum
tersusun oleh jenis tanah sebagai berikut :
a.
b.
c.
2.11Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Lebak secara umum didominasi oleh kebun
campuran, perkebunan (rakyat dan swasta), persawahan (irigasi dan tadah
hujan). Penggunaan lahan menurut kecamatan di Kabupaten Lebak dapat
dilihat pada Tabel 2-2.
Tabel 2-2
No
Kecamatan
Hutan
Belukar
Hutan
Lebat
Kampung
Kebun
Campuran
Padang
rumput/
sabana
Perkebunan
besar
Perkebuna
n rakyat
Banjarsari
3.575,40
713,90
7.895,27
1.6,89
231,86
1.238,76
Bayah
2.876,13
770,39
7.155,95
0,52
494,35
1.542,38
Bojongmanik
644,03
192,11
1.762,14
0,69
5.457,05
Cibadak
389,97
1.456,38
18,30
203,55
Cibeber
2.033,63
6
7
14.771,86
702,33
374,00
20.171,70
6,65
Cigemblong
2.883,52
294,42
146,69
9.191,74
9,26
Cihara
1.334,25
190,09
9.228,02
Cijaku
766,99
213,69
7.854,70
1,96
Sawah irigasi
Rumah
Rawa
1,91
5,81
373,93
835,56
Sawah
tadah
Hujan
Semak
Sungai/
Danau
1xpadi/th
2xpadi/th
944,81
1.457,96
1.004,82
123,72
141,43
1.119,09
228,94
72,97
5,63
1.493,74
59,35
1.588,96
19,88
1.590,64
652,63
1.194,37
80,17
70,61
1.062,28
718,45
0,41
421,64
0,01
Tanah
Rusak
132,64
Tegalan/
Ladang
Total
204,46
15.955,50
267,23
14.377,21
114,82
9.591,83
332,81
40.096,41
36,53
125,59
15.304,93
59,57
312,78
12.469,86
6,26
8,12
11.468,42
15.338,76
93,25
0,30
3.632,71
1,34
Cikulur
493,66
533,40
12,64
2.868,29
411,85
1.828,45
34,70
10
Cileles
1.728,06
476,76
8.165,05
7,39
1.448,59
1.669,07
1.244,27
425,93
39,55
134,09
11
Cilograng
4.332,57
255,23
3.990,42
213,92
457,89
80,49
43,39
227,81
9.601,72
12
Cimarga
3.936,36
572,10
3.264,82
24,41
2.603,51
4.489,63
2.038,27
1.430,38
232,42
160,74
18.752,65
13
Cipanas
97,80
126,42
290,35
3.856,88
3,67
0,09
81,08
1.356,23
625,59
14
Cirinten
411,22
87,77
155,94
8.543,38
0,44
675,58
996,88
1.132,24
237,29
12.254,96
15
Curugbitung
481,86
5.587,48
1.223,19
164,82
1.732,64
16
Gunungkencana
377,33
5.581,55
1.067,00
1.217,44
700,39
17
Kalanganyar
18
Lebakgedong
19
Leuwidamar
20
Maja
21
Malingping
685,85
22
Muncang
168,46
23
Panggarangan
24
Rangkasbitung
25
Sajira
26
Sobang
27
Wanasalam
28
Warunggunung
4.414,29
1.618,42
229,96
998,95
489,96
291,38
104,56
6.491,70
0,03
201,52
451,01
2.500,83
10,60
645,53
2.676,29
15,06
557,15
5.405,13
9,13
159,05
2.711,22
263,55
7.098,42
1,17
933,24
2.016,75
67,55
2.526,79
395,31
6.434,43
35,86
231,87
131,79
4.946,75
358,82
4.562,66
10,16
1.498,33
460,08
1.201,46
4,01
959,64
122,47
5.937,06
29,62
1.106,89
57,29
0,07
1,38
1.308,57
0,15
0,03
81,07
6.182,97
5,96
14,22
51,84
6.525,30
0,08
46,72
28,62
9.317,33
107,86
40,30
293,95
13.801,50
75,41
141,77
2.859,34
32,43
1.043,90
128,42
794,88
390,10
725,40
80,45
7.724,19
947,63
386,20
129,18
335,50
1.203,90
663,72
314,80
2.147,90
76,61
73,32
7.817,14
1.480,47
572,08
18,82
10.201,47
258,32
2.166,30
2.106,14
699,85
80,20
223,35
8.695,38
2.848,43
975,39
409,23
181,74
0,53
17.715,51
240,73
1.314,24
104,47
21,55
552,16
1.495,37
140,51
620,29
95,78
84,38
1.151,50
716,92
0,03
630,86
2.813,84
16,89
64,36
61,55
3.687,34
9,52
2.101,82
710,93
118,04
7.309,71
10.466,64
68,31
233,24
9.159,98
14.305,09
165,31
56,27
11.149,34
0,03
11.419,02
4.736,53
2.12Kondisi Kelistrikan
2.12.1 Provinsi Banten
Beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi Banten saat ini sekitar
2.767 MW, dipasok dari pembangkit yang berada di grid 150 kV
sebesar 1.260 MW dan yang berada di grid 500 kV sebesar 4.765 MW.
Pasokan dari pembangkit listrik yang berada di grid 500 kV dan grid 150
kV di Banten ada 4 lokasi yaitu : PLTU Suralaya, PLTGU Cilegon, PLTU
Labuan dan PLTU Lontar dengan total daya terpasang 6.025 MW.
Pasokan dari grid 500 kV adalah melalui 3 GITET, yaitu Suralaya,
Cilegon dan Balaraya, dengan kapasitas 2.500 MVA.
Peta sistem kelistrikan Banten dapat dilihat pada Gambar 2-1
Gambar 2-3
b.
c.
GITET
Balaraja
dan
PLTU
Labuan
memasok
Proyeksi Kebutuhan
Tahun
Sales
Energy
GWh
Produksi
Energy
GWh
Pembangkit
MW
Gardu
Induk MVA
Investasi
T/L kms
Juta US$
2012
26.497
28.766
4.049
740
1.020
15
687
2013
28.530
30.621
4.305
2.501
336
538
2014
31.057
33.491
4.703
694
122
140
2015
33.785
36.394
5.104
400
2.100
101
459
2016
36.732
39.534
5.537
2.780
80
324
2017
39.488
42.455
5.939
1.160
120
172
2018
42.421
45.559
6.365
1.220
102
234
2019
45.544
48.861
6.818
1.400
12
162
2020
48.874
52.377
7.299
840
26
148
2021
52.205
55.947
7.787
540
30
54
Jumlah
1.140
14.255
944
2.918
pertambahan
penduduk
dan
peningkatan
rasio
Energy Sales
GWh
Beban Puncak
MW
Pelanggan
2012
19.523
20.987
2.897
2.326.575
2013
21.111
22.498
3.066
2.448.244
2014
23.259
24.852
3.388
2.570.085
2015
25.696
27.432
3.740
2.700.846
2016
28.544
30.451
4.151
2.848.723
2017
29.645
31.611
4.416
3.046.480
2018
30.976
33.013
4.637
3.208.010
2019
32.761
34.893
4.829
3.373.634
2020
34.677
36.909
5.056
3.563.624
2021
37.040
39.423
5.398
3.753.613
6,6%
6,5%
6,4%
4,9%
Growth (%)
2.
Pengembangan
Pembangkit
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik hingga tahun 2021,
diperlukan tambahan kapasitas pembangkit sebesar 3.770 MW
dengan perincian dapat dilihat pada Tabel 2-5.
Tabel 2-5
COD
Lontar
315
2012
Operasi
FTP-1
Lontar
315
2012
Operasi
FTP-1
PLTM
Cisono
2013
Konstruksi
IPP
Swasta
PLTM
Cikotok
2013
Konstruksi
IPP
Swasta
PLTM
Situmulya
2013
Konstruksi
IPP
Swasta
PLTM
Cikidang
2013
Pengadaan
IPP
Swasta
PLTM
Cisungsang II
2013
Pengadaan
IPP
Swasta
PLTM
Karang Ropong
2013
Pengadaan
IPP
Swasta
PLTM
Cisimeut
2014
Pengadaan
IPP
10
Swasta
PLTM
Bulakan
10
2015
Pengadaan
IPP
11
PLN
PLTU
Lontar Exp
315
2016
Rencana
Unallocated
12
Swasta
PLTU
Banten
625
2016
Pengadaan
IPP
13
Swasta
PLTM
Cidano
2016
Pengadaan
IPP
14
Swasta
PLTP
Rawa Dano
110
2018
Rencana
IPP
15
Swasta
PLTP
Endut
55
2019
Rencana
IPP
16
PLN
PLTU
Jawa-6
2.000
2021
Rencana
Unallocated
No
Pemilik
Jenis
PLN
PLTU
PLN
PLTU
Swasta
Nama Proyek
Status
Sumber
Dana
Jumlah
3.770
3.
Pengembangan
Transmisi dan Gardu Induk (GI)
a.
Tabel 2-6
No
Gardu Induk
MVA
COD
Sumber Dana
Keterangan
Cilegon
500
11,1
2012
APLN 2011
Balaraja
167
2,7
2012
APLN 2011
Cilegon
167
2,7
2012
APLN 2011
Cilegon
167
2,7
2013
KE Paket
Balaraja
500
11,1
2013
APLN 2012
Balaraja
Lengkong 500 kV
Banten PLTU
PLTU Jawa-6
500
11,1
2014
IBRD
1.000
31,2
2015
APBN 2013
GITET Baru
12,0
2016
IPP
9,0
2021
Unallocated
3001
94
Selanjutnya,
untuk
melayani
konsumen
diperlukan
Tabel 2-7
No
Juta US$
COD
Cikande
Gardu Induk
60
2,2
2012
Sumber Dana
APLN
Cikokok / Tangerang
60
2,2
2012
APLN
Cikupa
60
2,2
2012
APLN
Cilegon lama
60
2,2
2012
APLN
No
MVA
Juta US$
COD
Kopo
Gardu Induk
60
2,2
2012
Sumber Dana
APLN
Lippo Curug
60
2,2
2012
APLN
Pasar Kemis
60
2,2
2012
APLN
Rangkasbitung II
120
10,0
2012
ADB B4 (2004)
Salira Indah
0,5
2012
APLN 2011
10
Sepatan
120
4,3
2012
APLN
11
Serang
60
2,2
2012
APLN
12
Serang
60
1,7
2012
APLN
13
Tangerang Baru
60
2,2
2012
APLN
14
Teluk Naga
60
2,2
2012
APLN
15
120
23,9
2013
APLN 2010
16
Asahimas II
60
7,8
2013
APLN 2011
17
Cilegon Baru II
120
10,0
2013
APLN 2011
18
Cilegon Lama
0,6
2013
APLN
19
Gorda Prima
0,6
2013
APLN
20
5,7
2013
APLN 2011
21
Indoferro
6,3
2013
APLN 2011
22
Kopo
1,2
2013
23
Lautan Steel
120
10,0
2013
APLN 2010
24
Malimping
60
6,6
2013
APLN 2011
25
60
2,2
2013
APLN
26
60
1,7
2013
APLN
27
Asahimas
1,2
2014
APLN 2011
28
Bandara Soetta
5,1
2014
KTT
29
Bintaro II (GIS)
120
23,9
2014
ADB (Deutch)
30
Cemindo Gemilang/Bayah
120
8,3
2014
APLN 2012
31
Cengkareng
1,2
2014
APLN
32
Maximangando
0,6
2014
APLN 2013
33
Jatake
0,6
2014
APLN 2013
34
6,3
2014
IBRD Scattered I
35
120
10,0
2014
APLN 2012
36
Lgkong II
120
10,0
2015
APLN 2013
37
Tangerang Baru II
120
10,0
2016
Unallocated
38
Bintaro III/Jombang
60
7,8
2017
IBRD Scattered II
39
120
10,0
2017
IBRD Scattered II
40
Teluk Naga II
60
7,8
2017
IBRD Scattered II
41
Dukuh Atas II
60
6,6
2018
Unallocated
42
Lippo Curug
1,2
2018
Unallocated
43
Lippo Curug II
60
7,8
2018
Unallocated
44
Rawadano PLTP
1,2
2018
IPP
45
Sepatan
60
2,2
2018
Unallocated
46
Tangerang Baru 2
60
2,2
2018
Unallocated
47
Teluk Naga 2
60
2,2
2018
Unallocated
48
Lippo Curug 2
60
2,2
2019
Unallocated
No
MVA
Juta US$
COD
Sumber Dana
49
Rangkasbitung
Gardu Induk
1,2
2019
Unallocated
50
Tangerang Baru 2
60
2,2
2019
Unallocated
51
Teluk Naga 2
60
2,2
2019
Unallocated
52
Cilegon Baru II
60
2,2
2020
Unallocated
53
60
2,2
2020
Unallocated
54
Lengkong III
60
6,6
2020
Unallocated
55
Lippo Curug 2
60
2,2
2020
Unallocated
56
Sepatan
60
2,2
2020
Unallocated
57
Serang
1,2
2020
Unallocated
58
120
8,3
2020
Unallocated
59
Tangerang Baru II
1,2
2020
Unallocated
60
60
6,6
2020
Unallocated
61
Teluk Naga 2
60
2,2
2020
Unallocated
62
60
2,2
2021
Unallocated
63
Cilegon Lama
60
2,2
2021
Unallocated
64
Kopo
60
2,2
2021
Unallocated
3.660
292,0
Jumlah
b.
Pengembangan Transmisi
Selaras dengan pengembangan GITET 500 kV, diperlukan
pengembangan Saluran Tegangan Extra Tinggi (SUTET)
500 kV sepanjang 706 kms dengan kebutuhan dana
investasi US$ 605 juta dan dapat dilihat pada Tabel 2-8.
Tabel 2-8
No
Dari
Konductor
Panjang
Kms
Biaya Juta
USD
COD
Balaraja
Suralaya Baru
2 cct, 4xDove
80
26,1
2013
Balaraja
Lengkong
2 cct, 4xZebra
56
23,2
2015
Lengkong 500 kV
2 cct, 4xDove
1,3
2015
Balaraja
Kembangan
2 cct, 4xZebra
80
33,2
2015
Bogor X
Inc
(Clgon
Cibinong)
2 cct, 4xDove
60
19,6
2016
Bogor X
Inc (DepokTsmya)
4 cct, 4xDove
2,0
2016
PLTU Banten
Inc
(SuralayaBalaraja)
4 cct, 4xDove
40
13,1
2016
Bogor X
Tanjung Pucut
220
77,0
2016
Tanjung Pucut
Ketapang
80
352,8
2016
10
PLTU Jawa 6
Balaraja
2 cct, 4xDove
80
56,4
2021
Jumlah
706
Dari
Jenis Konductor
Panjang
Kms
Biaya Juta
USD
COD
Indoferro
2 cct, 2xZebra
0,1
2012
JV KS Posco
Cilegon Baru
2 cct, 2xZebra
0,7
2012
Rangkasbitung II
Saketi II
2 cct, 2xZebra
60
5,9
2012
Asahimas II
Inc (Mnes-Asahi)
2 cct, 2xTACSR410
10
1,0
2013
Balaraja
Citra Habitat
2 cct, 2xTACSR410
24
3,6
2013
Bintaro
Serpong
18
2,7
2013
Bintaro II
Bintaro
2 cct, 1xCU1000
39,4
2013
Cilegon Baru II
Inc (Clbru-Srang)
4 cct, 2xZebra
11
1,1
2013
Lautan Steel
Inc (Blrja-Millenium)
4 cct, 2xTACSR410
0,3
2013
10
Lengkong
Serpong
12
1,7
2013
11
Pelabuhan Ratu
Lembursitu
2 cct, 2xZebra
82
8,1
2013
12
Rangkasbitung II
Kopo
2 cct, 2xZebra
34
3,3
2013
13
2 cct, 2xTACSR410
0,6
2013
14
Bayah
Malingping
2 cct, 2xZebra
70
6,9
2014
15
Bayah / Cemindo
Pelabuhan Ratu
2 cct, 2xZebra
70
6,9
2014
16
Malingping
Saketi II
2 cct, 2xZebra
80
7,9
2014
17
Millenium
Inc (Lautan-Citra)
4 cct, 2xTACSR410
1,2
2014
18
Inc (Pucam-Kopo)
2 cct, 2xZebra
0,2
2014
19
Samator Cikande
Gorda Prima
1 cct, 1xCU240
1,9
2014
20
Samator KIEC
Cilegon Lama
1 cct, 1xZebra
10
0,5
2014
21
Balaraja New
Millenium
2 cct, 2xTACSR410
30
4,5
2015
22
Lengkong II
Inc Serpong-Lengkong
4 cct, 2xTACSR410
1,2
0,18
2015
23
Ciseeng
Lengkong
2 cct, 2xZebra
20
2,0
2016
24
Dukuh Atas
Semanggi Barat
2 cct, 2xCU800
19,7
2016
25
Tangerang Baru II
PLTU Lontar
2 cct, 2xTACSR410
26
3,9
2016
26
Inc (Bintro-Srpng)
0,6
2017
27
Serang II / Baros
Inc (Saketi-Rangkas)
4 cct, 2xZebra
20
2,0
2017
No
Dari
Ke
28
Teluk Naga II
Inc (Lontar-Tgbru-2)
29
Lippo Curug II
Lippo Curug
30
PLTP Rawadano
Inc (Menes-Asahimas)
31
Lengkong III
32
Serang Utara/Tonjong
33
Jenis Konductor
Panjang
Kms
Biaya Juta
USD
COD
4 cct, 2xTACSR410
20
3,0
2017
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2018
2 cct, 2xTACSR410
30
4,5
2018
10
0,8
2020
Serang
4 cct, 2xZebra
10
2,0
2020
Tangerang Baru II
2 cct, 2xZebra
10
1,0
2020
Jumlah
713
c.
138,9
Pengembangan Distribusi
Sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10 tahun mendatang,
diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 1.540 ribu
pelanggan atau rata-rata 154 ribu pelanggan setiap
tahunnya.
Selaras
dengan
penambahan
pelanggan,
9.647
kms
dan
tambahan
kapasitas
trafo
JTM
kms
JTR
kms
Travo
MVA
Pelanggan
2013
466,7
806,4
172,6
121.669
67,2
2014
469,6
787,7
164,9
121.841
65,4
2015
572,7
863,3
183,7
130.760
78,2
2016
777,2
958,5
231,9
147.877
105,3
2017
817,8
990,4
231,4
197.757
112,5
2018
819,5
1.034,4
257,1
161.530
112,2
2019
842,2
1.079,5
279,2
165.624
116,7
2020
826,6
1.123,4
288,5
189.990
117,6
2021
Jumlah
882,9
1.199,9
297,5
189.990
123,4
7.252,1
9.647,1
2.308,7
1.540.842
1.000,1
C. Ringkasan
Ringkasan proyeksi kebutuhan tenaga listrik, pembangunan
fasilitas kelistrikan dan kebutuhan investasi di Provinsi Banten
sanpai tahun 2021 sebesar US$ 6,6 miliar dapat dilihat pada Tabel
2-11.
Tabel 2-11
Proyeksi Kebutuhan
Rangkuman
Pembangunan Fasilitas Kelistrikan
Tahun
Sales
Energy
GWh
Produksi
Energy
GWh
Beban
Puncak
MW
Pembangkit
2012
19.523
20.987
2.897
630
780
68
944
2013
21.111
22.498
3.066
21
787
292
226
2014
23.259
24.852
3.388
500
242
99
2015
25.696
27.432
3.740
10
1.000
98
130
2016
28.544
30.451
4.151
942
514
1.831
2017
29.645
31.611
4.416
44
32
2018
30.976
33.013
4.637
110
180
40
293
2019
32.761
34.893
4.829
55
180
140
2020
34.677
36.909
5.056
300
30
39
2021
37.040
39.423
5.398
2.000
180
80
2.862
3.770
3.907
1.408
6.596
Growth
Gardu
Induk
MVA
Investasi
T / L kms
Juta US$
yang
tertinggi
adalah
Kecamatan
Maja
dan
Tabel 2-12
No
Kebutuhan (KK)
Terlayani (KK)
Terlayani (%)
Maja
11.679
9.310
79,7
Rangkasbitung
28.459
22.392
78,7
Sajira
11.628
8.433
72,5
Cibadak
12.587
9.107
72,4
Gunungkencana
7.798
5.557
71,3
Cileles
10.840
7.332
67,6
Bayah
10.315
6.847
66,4
Cipanas
11.257
7.471
66,4
Malingping
14.669
9.571
65,2
10
Muncang
7.269
4.334
59,6
11
Cikulur
11.545
6.507
56,4
12
Curugbitung
7.281
3.804
52,2
13
Kalanganyar
6.718
3.499
52,1
14
Cimarga
14.246
7.227
50,7
15
Warunggunung
12.410
6.277
50,6
16
Panggarangan
9.065
4.244
46,8
17
Banjarsari
17.332
8.109
46,8
18
Bojongmanik
5.624
2.606
46,3
19
Cijaku
6.891
2.948
42,8
20
Leuwidamar
12.846
5.386
41,9
21
Sobang
7.343
3.023
41,2
22
Cibeber
15.505
6.290
40,6
23
Wanasalam
13.857
4.956
35,8
24
Lebakgedong
4.699
1.664
35,4
25
Cilograng
8.516
2.996
35,2
26
Cihara
7.414
2.354
31,8
27
Cirinten
6.074
1.739
28,6
28
Cigemblong
6.596
796
12,1
300.463
164.779
54,8
Jumlah
3P
OTENSI LOKASI STUDI
3.1 Potensi Topografi
PLTM Cibareno direncanakan memanfaatkan aliran dari Sungai Cibareno. Mata
air sungai Cibareno berasal dari kawasan Gunung Halimun pada ketinggian
1.099 m diatas permukaan laut yang terletak disebelah utara lokasi studi,
mengalir ke bagian selatan dan bermuara di Samudera Indonesia.
Daerah Aliran Sungai (DAS) PLTM Cibareno terletak pada daerah pegunungan
sehingga memiliki potensi jatuhan air yang cukup besar.
Data ringkasan Deskripsi Bench Mark (BM) yang dibangun disekitar rencana
pengembangan PLTM Cibareno dapat dilihat pada Tabel 3-1.
Tabel 3-13
Nomor
BM 1
658537.000
9247641.999
576.007
BM 2
658388.317
9247098.351
577.852
CP 1
658448.687
9247644.030
575.579
CP 2
658280.100
9247068.721
551.158
Berdasarkan hasil survey tersebut, nilai gross head lokasi PLTM Cibareno dapat
dilihat pada Tabel 3-2.
Tabel 3-14
No
1
Uraian
Gross Head
No.
Jenis Data
Tabel 3-15
Ketersediaan Data
Nama Stasiun
Perioda
Pengumpulan
Sumber Data
1.
Debit Sungai
Stasiun
AWLR
Cibareno - Ciawi
1999 - 2010
2.
Curah Hujan
Stasiun
Cikelat
Hujan
2006 - 2010
3.
iklim
Stasiun Klimatologi
Darmaga - Bogor
2005 - 2009
Badan
Klimatologi
Bogor
a.
Meteorologi,
dan Geofisika
Data Debit
Data debit sungai yang diperolah berupa data debit harian dari
Sungai Cibareno pada stasiun AWLR (Automatic Water Level
Record) Cibareno yang terletak di Dusun Ciawi Desa Cikadu
Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Dari data
debit harian tersebut, kemudian di kompilasi menjadi data debit
bulanan dapat dilihat pada Tabel 3-4.
Tabel 3-16
Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
1999
15,86
18,30
11,74
5,87
10,17
6,18
6,26
7,19
9,21
22,30
18,31
24,43
2000
14,07
12,29
11,76
0,11
0,42
10,66
15,86
11,45
24,31
27,17
46,60
38,88
2001
20,49
16,46
18,33
19,04
20,33
4,67
6,58
6,54
7,12
11,53
19,85
9,37
2003
15,00
24,27
21,50
24,77
23,80
19,17
18,51
32,26
20,01
32,26
23,24
32,26
2004
19,74
16,85
23,24
25,71
23,02
23,65
13,85
5,55
10,82
8,75
26,34
25,98
2005
21,20
35,36
41,36
46,68
25,46
31,51
11,73
6,84
15,25
44,44
49,32
48,71
2006
25,61
22,71
23,33
33,10
17,76
5,32
4,58
7,71
1,78
3,40
12,03
43,40
2007
17,51
34,23
32,80
38,66
25,15
17,28
10,06
5,40
2,28
7,01
22,27
38,99
2008
37,07
29,53
44,37
22,60
11,39
6,34
2,84
6,23
6,01
22,42
31,04
27,54
2009
23,62
39,45
26,67
16,25
12,89
14,03
8,68
7,80
9,35
19,63
41,05
28,09
2010
24,75
29,14
26,72
14,26
22,28
21,74
20,93
22,45
32,62
26,59
26,27
23,59
b.
Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
2005
120,5
113,6
135,0
159,2
81,3
220,3
86,0
43,7
178,9
433,0
354,0
447,0
2006
528,0
314,0
342,0
469,0
68,0
54,0
33,0
256,5
656,0
2007
122,0
366,0
520,0
523,0
215,0
142,0
22,8
3,0
249,0
409,0
820,0
2008
348,0
362,0
515,0
402,0
80,0
15,0
2,0
79,0
63,0
460,0
668,0
747,0
2009
324,0
333,0
511,0
333,0
279,0
151,0
48,0
99,0
311,0
630,0
578,0
2010
252,0
468,0
458,0
133,0
287,0
274,0
370,0
147,0
579,0
478,0
566,0
441,0
c.
Data Iklim
Data iklim yang digunakan berupa data penyinaran matahari, suhu
udara, kelembaban relatif dan kecepatan angin bulanan. Datadata iklim tersebut berupa data bulanan yang diperoleh dari
3
Tabel 3-18
Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
2005
25,22
25,40
26,00
26,17
26,43
25,87
25,65
25,68
26,12
26,04
25,83
25,51
2006
25,14
25,47
25,84
25,84
26,00
25,68
26,05
25,24
25,87
26,66
26,41
26,08
2007
26,11
25,06
25,66
25,76
25,98
25,59
25,62
25,41
25,96
25,97
25,88
25,29
2008
25,66
24,44
25,06
25,55
25,82
25,58
25,24
25,56
25,95
25,79
25,81
25,49
2009
25,03
25,12
25,82
26,22
26,06
26,08
25,82
26,25
26,64
26,04
26,25
26,06
Tabel 3-19
Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
2005
89,67
88,60
87,00
85,44
84,67
86,79
82,97
81,82
81,90
84,05
85,43
86,48
2006
89,10
89,41
84,43
84,39
83,53
80,88
78,82
75,62
71,53
74,10
82,84
87,14
2007
80,95
89,90
86,40
85,44
86,21
83,20
81,02
78,95
76,88
81,30
80,90
88,86
2008
84,34
89,74
87,02
86,39
82,17
83,40
77,45
81,06
80,25
84,42
86,39
87,48
2009
87,97
87,52
82,38
82,24
85,18
80,66
76,74
75,08
75,24
82,05
81,41
85,08
Tabel 3-20
Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
2005
55,01
50,43
56,88
55,90
45,01
46,24
47,54
56,18
55,53
57,07
53,71
62,12
2006
62,60
58,46
75,18
69,58
46,10
48,34
53,84
60,00
68,18
67,38
59,41
58,46
2007
72,36
53,42
88,96
50,68
46,62
48,55
53,58
60,67
68,59
63,09
62,00
72,35
2008
73,71
77,16
60,88
54,56
53,77
48,29
57,30
53,24
62,10
56,63
67,92
66,59
2009
68,65
83,91
70,30
55,67
52,33
50,33
57,37
58,55
64,78
57,61
61,78
56,01
Tabel 3-21
Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
2005
35,15
47,64
59,00
67,43
73,81
67,43
75,87
80,84
75,07
65,77
63,27
33,32
2006
34,87
51,96
46,16
60,47
68,29
85,00
83,69
94,44
93,93
88,95
76,17
50,24
2007
61,16
43,04
44,76
59,00
70,71
76,10
85,65
88,75
89,94
74,74
92,75
38,53
2008
60,65
18,32
53,23
64,95
71,45
79,10
93,04
71,61
82,38
70,08
56,83
43,77
2009
37,34
29,33
73,08
65,29
47,15
78,31
89,72
90,68
69,17
74,07
51,20
56,37
Sungai Cibareno
Gambar 3-4
3.2.3.1
catatan debit
dari hasil
PLTM
Cibareno,
maka
dilakukan
kalibrasi
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
1999
7,61
8,78
5,64
2,82
4,88
2,97
3,01
3,45
4,43
10,72
8,78
11,73
2000
6,75
5,90
5,65
0,05
0,20
5,12
7,61
5,50
11,67
13,04
22,37
18,67
2001
9,84
7,90
8,80
9,14
9,76
2,24
3,16
3,14
3,42
5,53
9,53
4,50
2003
7,20
11,65
10,32
11,89
11,42
9,20
8,88
15,48
9,60
10,37
11,16
9,35
2004
9,48
8,09
11,16
12,34
11,05
11,35
6,65
2,66
5,19
4,20
12,64
12,47
2005
10,18
16,97
19,85
22,41
12,22
15,12
5,63
3,28
7,32
21,33
23,67
23,38
2006
12,29
10,90
11,20
15,89
6,12
2,55
2,20
3,70
0,85
1,63
5,77
20,83
2007
8,40
16,43
15,74
18,56
12,07
8,29
4,83
2,59
1,09
3,36
10,69
18,72
2008
17,79
14,17
21,30
10,85
5,47
3,04
1,36
2,99
2,88
10,76
14,90
13,22
2009
11,34
18,94
12,80
7,80
6,19
6,73
4,17
3,74
4,49
9,42
19,70
13,48
2010
11,88
13,99
12,83
6,85
10,69
10,43
10,04
10,78
15,66
12,76
12,85
11,32
Gambar 3-5
Persentase
(%)
Bulan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
10
17,24
18,74
21,15
22,02
12,21
14,75
9,93
15,01
15,26
20,50
23,54
23,13
20
12,21
16,86
19,03
18,02
11,94
11,17
8,63
9,72
11,26
12,98
21,84
20,41
30
11,71
15,75
14,87
14,82
11,31
10,06
7,32
4,97
8,92
12,16
18,26
18,70
40
10,87
14,10
12,82
12,16
10,91
8,84
6,24
3,73
6,47
10,74
14,08
16,59
50
10,01
12,82
12,00
11,37
10,22
7,51
5,23
3,58
4,84
10,55
12,75
13,35
60
9,62
11,20
11,17
9,82
7,62
5,76
4,43
3,35
4,45
9,80
11,75
12,77
70
8,73
9,42
10,57
8,20
6,14
3,67
3,46
3,18
3,72
6,70
10,83
11,95
80
7,77
8,23
9,10
7,04
5,60
2,98
3,04
3,02
2,99
4,47
9,76
11,40
90
7,24
7,92
5,96
3,22
4,94
2,59
2,28
2,70
1,27
3,45
8,86
9,55
100
6,75
5,90
5,64
0,05
0,20
2,24
1,36
2,59
0,85
1,63
5,77
4,50
Gambar 3-6
Flow Duration Curve Debit Andalan PLTM Cibareno dari Data Debit
Tabel 3-24
Debit
(m3/det)
20,99
10
18,33
15
15,49
20
13,11
25
12,44
30
11,74
35
11,25
40
10,76
45
10,33
10
50
9,50
11
55
8,83
12
60
7,82
13
65
6,71
14
70
5,64
15
75
5,14
16
80
4,11
17
85
3,28
18
90
2,95
19
95
2,18
20
100
0,05
No
perhitungan
berdasarkan
data
selain menggunakan
debit,
juga
dilakukan
(BF + DR) . A
Dimana :
Q
BF
DR
Adapun :
E
EL
EP
SMS
ET0 .
ET0 E
P EL
20
. (18 n)
tanah
=
SMSPEB
WS
Iinfiltrasi (mm)
0,4 . WS
Aquifer =
Vn
Vn
BF
I . (1 + K) / 2
dimana : K = 0,6
I . 0,8
Aquifer + (K . Vn-1)
Vn Vn-1
10
DR
TR
Q
I Vn
WS I
BF + DR
TR . A
1
mm km 2 1 10 6
1000
jumlah hari dalam bulan 24 60
xA
=
klimatologi
lengkap
(temperatur, lama
penyinaran
Penman,
besarnya
evapotranspirasi
potensial
AH 0,27D
A 0,27
Dimana :
H
Energy budget,
ea
11
Temperatur (0C)
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
A (mmHg/ F)
0,304
0,342
0,385
0,432
0,484
0,541
0,603
0,671
0,746
0,828
0,917
1,013
B (mmH2O/hari)
12,60
12,90
13,30
13,70
14,80
14,50
14,90
15,40
15,80
16,20
16,70
17,10
ea (mmHg)
8,05
9,21
10,50
12,00
13,60
15,50
17,50
19,80
22,40
25,20
28,30
31,80
Tabel 3-26
Uraian
50 LU
Bulan
Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nop
Des
Tahun
13,7
14,5
15,0
15,0
14,5
14,1
14,2
14,6
14,9
14,6
13,9
13,4
14,39
14,5
15,0
15,2
14,7
13,9
13,4
13,5
14,2
14,9
15,0
14,6
14,3
14,45
5 LS
15,2
15,4
15,2
14,3
13,2
12,5
12,7
13,6
14,7
15,2
15,2
15,1
14,33
100 LS
15,8
15,7
15,1
13,8
12,4
11,6
11,9
13,0
14,4
15,3
15,7
15,8
14,21
gelombang
yang
ditentukan)
yang
Refleksi
sangat
berpengaruh
pada
12
Tabel 3-27
No.
Koefisien Refleksi, r
Permukaan
40 %
40 85 %
30 40 %
31 33 %
24 28 %
24 27 %
15 24 %
Hutan musiman
15 20 %
10 15 %
10
12 16 %
11
10 12 %
12
8 10 %
13
9 18 %
0
14
15
5%
14 %
ed
Actual
vapour
pressure
(tekanan
uap
air
sebenarnya) (mmHg).
=
ea x h.
Koefisien
evaporating
surface
(kekasaran
permukaan evaporasi).
Untuk permukaan air nilai
k = 0,50
dan
13
AB 0,56 0,092 ed
A 0,18 0,55S
R 1 r
A 0,27
A 0,27
0,1 0,9S
0,27 x 0,35 ea ed
A 0,27
Jika :
F1 f(T, S)
A 0,18 0,55S
A 0,27
F2 f(T, h)
AB 0,56 0,092 ed
A 0,27
F3 f(T, h)
0,27x 0,35 ea ed
A 0,27
maka:
E
dan jika:
E1
F1 x R(1 - r)
E2
F2 x (0,1 + 0,9 S)
E3
F3 x (k + 0,01 w)
Maka
bentuk
yang
sederhana
dari
persamaan
E1 - E 2 + E 3
Untuk
menghitung
besarnya
evapotranspirasi
Tabel 3-28
Satuan
mm
Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
131,75
113,39
146,63
138,.60
129,89
131,70
150,.97
161,82
167,70
172,67
159,90
130,51
14
Hasil
perhitungan
ketersediaan
debit
andalan
dengan
Tabel 3-29
Tahu
n
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
2005
4,06
1,79
0,67
0,62
0,25
0,81
0,34
0,13
0,06
2,74
4,34
6,76
2006
9,22
7,52
6,16
8,03
3,29
1,36
0,53
0,21
0,09
0,03
0,01
6,47
2007
2,81
5,47
8,09
9,75
5,39
2,71
1,06
0,43
0,18
0,07
2,38
11,89
2008
8,65
8,06
9,02
8,26
3,34
1,38
0,53
0,21
0,09
1,27
8,79
13,39
2009
8,80
7,47
8,77
7,10
5,30
2,81
1,11
0,44
0,18
0,07
6,48
9,85
2010
6,07
8,58
8,26
3,63
3,87
3,96
5,27
2,26
7,48
7,85
10,02
8,92
Gambar 3-7
15
Tabel 3-30
Debit
(m3/det)
9,91
10
8,99
15
8,77
20
8,26
25
7,98
30
7,47
35
6,47
40
5,46
45
4,48
10
50
3,75
11
55
2,81
12
60
2,44
13
65
1,37
14
70
1,04
15
75
0,56
16
80
0,39
17
85
0,21
18
90
0,10
19
95
0,06
20
100
0,01
No
16
Gambar 3-8
Flow Duration Curve Debit Andalan PLTM Cibareno dari Data Debit
Tabel 3-31
Probabilitas
(%)
Debit
(m3/det)
20,99
10
18,33
15
15,49
20
13,11
25
12,44
30
11,74
35
11,25
40
10,76
45
10,33
10
50
9,50
11
55
8,83
12
60
7,82
13
65
6,71
14
70
5,64
15
75
5,14
17
16
80
4,11
17
85
3,28
18
90
2,95
19
95
2,18
20
100
0,05
Tabel 3-32
No
Tahun
1999
67,90
2000
73,20
2001
42,30
2003
70,10
2004
76,90
2005
197,80
2006
120,70
2007
92,90
2008
91,30
10
2009
109,80
11
2010
88,30
Analisa Frekuensi
Analisis frekuensi adalah analisa yang digunakan untuk
peramalan dalam arti menentukan peluang terjadinya
suatu peristiwa bagi tujuan perencanaan di masa
datang.
Variate
terbesar
yang
didapatkan
dari
18
Analisis
frekuensi
dilakukan
untuk
dilakukan
analisa
frekuensi
untuk
data
curah
hujan
harian
X Sx.K ;
YT Yn
;
Sn
YT
Tr 1
ln ln
Tr
Dimana :
X
Sx
YT
Yn
Sn
Deviasi
standar
dari
reduksi
data,
19
Koefisien kemencengan
n
n
Xi X
n 1 n 2
i 1
S3
Xi
Data ke i
CK
Koefisien kurtosis
1 n
Xi X
n i 1
S4
No
120,277
10
144,982
25
175,427
50
204,849
100
233,166
3.2.4.2
20
Tahun
2005
65
2006
91
2007
103
2008
116
2009
117
2010
97
b.
Analisa Frekuensi
Analisis frekuensi adalah analisa untuk memperkirakan
harga besaran hidrologi (variate) yang masa ulangnya
panjang, atau digunakan untuk peramalan dalam arti
menentukan peluang terjadinya suatu peristiwa bagi
tujuan perencanaan di masa datang. Variate terbesar
yang didapatkan dari pengamatan hujan dan banjir,
biasanya tidak ada sebesar atau lebih besar dari pada
variate yang besarnya diperkirakan sebelumnya. Karena
itu perlu dibuat suatu ekstrapolasi secara tepat, hanya
mungkin jika persamaan matematis dari lengkungnya
diketahui. Analisis frekuensi dilakukan untuk mengetahui
distribusi yang sesuai dengan rentetan data hujan
ekstrim yang ada.
Berdasarkan data hidrologi yang berhasil dikumpulkan,
dilakukan analisa curah hujan maksimum yaitu analisa
frekuensi untuk menghasilkan curah hujan rencana titik
dengan periode ulang 2, 5, 25, dan 50, dan 100 tahun.
Perhitungan curah hujan maksimum yang sering digunakan
21
KT =
(R R )
i
n 1
6
T
(0,5772 ln(ln(
))
T 1
atau KT = (YT -
Yn)/Sn
Di mana :
RT
KT
faktor frekuensi,
Sx
Standar deviasi,
Periode ulang,
Ri
Jumlah data,
Yn
Reduced mean,
Sn
YT
Reduced variated.
Dengan
memasukkan
diperoleh
nilai
curah
nilai-nilai
hujan
tersebut,
maka
maksimum
untuk
X T X K LN * S
Di mana :
22
K LN
Untuk
mendapatkan
besaran
kekerapan
jenis
K LN
SY * K N
SY2
SY
0,5
X T e X Y K N *SY
Di mana :
XY
SY
bakunya.
menggunakan
koefisien
Koefisien
Pearson
kekerapan
III.
Persamaan
X T e X Y K P 3*SY
Di mana :
XY
Debit/hujan
maksimum
tahunan rata
23
SY
No
Perioda Ulang
(Tahun)
Gumbel Tipe I
Log Normal 2
Paramater
93,759
94,360
97,409
111,736
108,881
109,131
10
123,638
117,542
114,137
25
138,677
126,857
118,578
50
149,833
134,835
120,965
100
160,908
142,244
122,798
peluang
yang
diperkirakan
dapat
EF OF 2
EF
i 1
Dimana :
X2 hitung =
Jumlah
kelas
distribusi,
dihitung
dengan
persamaan:
K = 1 + 3,322 log N
24
OF
EF
Dk
K (P + 1)
= derajat kebebasan
Tabel 3-36
No
Metoda Distribusi
Nilai X2 Hitung
Nilai X2 Kritis
Keterangan
1.000
5.9910
Memenuhi
1.000
5.9910
Memenuhi
2.000
5.9910
Memenuhi
Tabel 3-37
No
Metoda Distribusi
Cs
Ck
Keterangan
-0,499
1,097
Tdk Memenuhi
0,110
3,022
Memenuhi
-1,048
2,276
Tidak Memenuhi
Besarnya
curah
hujan
harian
maksimum
rencana
25
Tabel 3-38
No
Kala Ulang
(tahun)
94,360
108,881
10
117,542
25
126,857
50
134,835
100
142,244
a.
analisisnya
di
lakukan
dengan
menggunakan
persamaan
dasar
analisis
debit
banjir
xxqxA
1 0.012 A 0.7
1 0.075 A 0.7
1+
R+
t 3.7 10 0.4.t
A 0.75
t 2 15
12
s u
26
t R
t 1
r
3.6 t
t dalam jam,
Dimana :
B.
Koefisien limpasan
Koefisien reduksi
Panjang sungai
Gradien sungai
Durasi (jam)
RT
Standar deviasi
Hujan (mm)
Periode pengamatan
(km)
persamaan
dasar
analisis
debit
banjir
x r x f / 3.6
72
H
L
R
24
L/V
0.6
24
t
2/3
27
Dimana :
Q
Intensitas
hujan
selama
waktu
konsentrasi (mm/hari)
V
dari
Jepang,
telah
membuat
rumus
C A R0
3,6 0,3Tp T0,3
Dimana :
Qp
R0
Tp
Tenggang
waktu
(time
lag)
dari
Tg + 0,8 Tr
Tr
L < 15 km,
tg = 0,21 . L0.7
L > 15 km,
tg = 0,4 + 0,058 . L
T0.3
0,5 sampai 1 tg
. tg
28
0,47 A L
tg
0,25
Untuk :
1.
2.
3.
2.4
t
T
p
Qp
Dimana :
Qa
Limpasan
sebelum
mencapai
debit
puncak (m3/det)
t
Waktu (jam)
Qd2
Qd3
Qp 0,3
t Tp
T0,3
t Tp 0,5T0,3
1,5T0,3
Qp 0,3
t Tp 1,5T0,3
Qp 0,3
2T0,3
i
tr
0,8 tr
Q
tg
lengkung naik
lengkung turun
Qp
0,3 Qp
0,32 Qp
Tp
Gambar 3-9
T0,3
1,5 T 0,3
29
Tabel 3-39
No
Kala Ulang
(Tahun)
Metoda Haspers
Metoda Rasional
Mononobe
Metoda HSS
Nakayasu
321,358
562,372
137,740
369,999
648,915
158,936
10
398,909
700,533
171,579
25
429,919
756,049
185,176
50
456,409
803,597
198,822
100
480,952
847,754
207,637
3.2.4.3
No.
Perioda Ulang
(tahun)
Debit Rencana
(m3/det)
1.
137,740
2.
158,936
3.
10
171,579
4.
25
185,176
5.
50
196,822
6.
100
207,637
debit
banjir
rancangan
PLTM
Cibareno
Tabel 3-41
No.
Perioda Ulang
(tahun)
Debit Rencana
(m3/det)
1.
120,277
2.
10
144,982
3.
25
175,427
4.
50
204,849
5.
100
233,166
kecenderungan
pertumbuhan
ekonomi
regional,
31
Tabel 3-42
Tahun
Energy Sales
GWh
Beban Puncak
MW
Pelanggan
2012
19.523
20.987
2.897
2.326.575
2013
21.111
22.498
3.066
2.448.244
2014
23.259
24.852
3.388
2.570.085
2015
25.696
27.432
3.740
2.700.846
2016
28.544
30.451
4.151
2.848.723
2017
29.645
31.611
4.416
3.046.480
2018
30.976
33.013
4.637
3.208.010
2019
32.761
34.893
4.829
3.373.634
2020
34.677
36.909
5.056
3.563.624
2021
37.040
39.423
5.398
3.753.613
6,6%
6,5%
6,4%
4,9%
Growth (%)
32
Tabel 3-43
No
Kebutuhan (KK)
Terlayani (KK)
Terlayani (%)
Maja
11.679
9.310
79,7
Rangkasbitung
28.459
22.392
78,7
Sajira
11.628
8.433
72,5
Cibadak
12.587
9.107
72,4
Gunungkencana
7.798
5.557
71,3
Cileles
10.840
7.332
67,6
Bayah
10.315
6.847
66,4
Cipanas
11.257
7.471
66,4
Malingping
14.669
9.571
65,2
10
Muncang
7.269
4.334
59,6
11
Cikulur
11.545
6.507
56,4
12
Curugbitung
7.281
3.804
52,2
13
Kalanganyar
6.718
3.499
52,1
14
Cimarga
14.246
7.227
50,7
15
Warunggunung
12.410
6.277
50,6
16
Panggarangan
9.065
4.244
46,8
17
Banjarsari
17.332
8.109
46,8
18
Bojongmanik
5.624
2.606
46,3
19
Cijaku
6.891
2.948
42,8
20
Leuwidamar
12.846
5.386
41,9
21
Sobang
7.343
3.023
41,2
22
Cibeber
15.505
6.290
40,6
23
Wanasalam
13.857
4.956
35,8
24
Lebakgedong
4.699
1.664
35,4
25
Cilograng
8.516
2.996
35,2
26
Cihara
7.414
2.354
31,8
27
Cirinten
6.074
1.739
28,6
28
Cigemblong
6.596
796
12,1
300.463
164.779
54,8
Jumlah
33
4
DESAIN BANGUNAN SIPIL DAN
KOMPONEN MEKANIKAL-ELEKTRIKAL
4.1 Layout Sistem PLTM
Layout sebuah sistem Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) merupakan
rencana dasar untuk pembangunan PLTM. Pada layout dasar digambarkan
rencana untuk mengalirkan air intake sampai ke tailrace. Layout sistem di
buat dengan mempertimbangkan aspek kelayakan teknik dan ekonomi.
Layout sistem PLTM akan memberikan gambaran penempatan lokasi bendung,
intake, sandtrap, waterway, forebay, penstock, power house, access road
yang digambar pada peta situasi. Skema sistem PLTM merupakan landasan bagi
detail desain selanjutnya.
PLTM Cibareno direncanakan sebagai pembangkit run off river. Dalam rencana
PLTM Cibareno, lokasi intake, sandtrap, forebay, penstock, power house dan
access road direncanakan terletak pada sisi kiri sungai Cibareno. Selanjutnya
air dari turbin akan dialirkan melalui saluran pembuang ke sungai Cibareno
kembali
Layout rencana PLTM Cibareno dapat dilihat pada Gambar 4-1.
diperoleh scheme yang ditinjau dari sisi topografi sudah optimal dengan tinggi
jatuh yang cukup.
Rencana PLTM Cibareno akan memanfaatkan aliran sungai Cibareno. Lokasi
berada pada wilayah administrasi Desa Gunung Wangun,
Lokasi rencana Bendung PLTM Cibareno berada pada EL 563,0 m (dpl).
Dari pengukuran di lapangan pada PLTM Cibareno didapat :
Koordinat
b.
Debit diatas 25% pada kurva FDC diambil untuk analisa lebih
lanjut.
c.
Agar sungai Rampah yang berada antara bendung dan power house
tetap mendapat aliran air dan biota pada lokasi tersebut tetap
terpelihara, maka aliran sungai pada lokasi tersebut direncanakan
minimal sebesar 10%.
power house. Tinggi jatuh ini disebut juga gross head atau geodetic
head. Sedangkan net head (tinggi bersih) adalah gross head dikurangi
dengan head-lossess akibat gesekan dan turbulemnsi pada penstock.
Dalam proses desain layout PLTM, terdapat kemungkinan terjadi
pergeseran lokasi headpond dan power house, baik pergeseran
horizontal maupun pergerseran vertikal melalui cut and fill lahan.
Berdasarkan hasil pengukuran dilapangan, didapat tinggi jatuh air
(head) pada PLTM Cibareno adalah 26,0 m.
Qd1 x hnet x g x t x g
Dimana :
Pg
Qd1
hnet
Efisiensi turbin
Efisiensi generator
Uraian
Gross head
Simbol
Hg
Nilai
26,0 m
Debit desain
Qm
10,0 m3/dtk
Debit minimum
Qd
1,2 m3/dtk
Net head
Hnet
Jumlah turbin
Efisiensi turbin
24.43 m
2 unit
0,920
Efisiensi generator
0,950
Pel1
6.940 kW
(intake),
kantong
lumpur
(sandtrap),
saluran
pembawa
di
bagian
hilir
bendung
yang
akhirnya
dapat
ini
direncanakan
sepanjang
2.300
m.
Saluran
ini
yang
mengendap
ini
akan
digelontorkan/dibuang
Forebay Tank
material
berdasarkan
pertimbangan
kondisi
operasi,
10
Jalan Masuk
Jalan masuk ini terbagi atas 2, yaitu :
-
b.
Jalan Inspeksi
Jalan ini berfungsi sebagai prasarana untuk inspeksi bangunanbangunan PLTM Cibareno.
11
sebagai penyerap energi pada saat saat terjadi run away speed.
Francis
Data Dasar
Net head
Hnet
26,0
Debit desain
Qt
10,0
m /detik
Efisiensi turbin
etat opt
92,0
Putaran turbin
nt
750
rpm
Pel
6.940
kW
dilengkapi
dengan
sistem
governor.
Governor
yang
2.
12
3.
Sinkron
Rating
output
6.940
kW
Efisiensi
95
Putaran nominal
750
rpm
Fasa
fasa
Tegangan
6.600
Frekuensi
50
Hz
Jumlah pole
pole
4.5.3. Transformer
PLTM Cibareno dilengkapi dengan Transformer Step Up 6,6 kV/ 20 kV, 3
phasa, 50 Hz dengan kapasitas 4000 kVA. Tipe transformer yang
digunakan adalah Out Door dengan pendinginan oli (ONAN), hermetic
seal.
Spesifikasi umum transformer yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.
2.
Kondisi
operasi
di
bawah
ketinggian
1.000
meter
dari
4.
Efisiensi pada berbagai variasi beban dan factor daya (PF 1/PF
0,8) berkisar 98,5%.
5.
Estimasi berat
berkisar 10 ton
13
5
KESIMPULAN
Dari hasil kajian data dan pengamatan di lapangan, ada beberapa aspek yang
menonjol untuk dipertimbangkan dalam tahapan kegiatan selanjutnya yaitu :
A.
Aspek Hidrologi
Metode yang paling ideal untuk memperkirakan potensi air permukaan adalah
dengan melakukan kajian berdasarkan data catatan debit sungai yang diperoleh
dari hasil pengukuran langsung pada titik yang ditinjau untuk durasi pengukuran
yang lama (tahunan).
Berdasarkan informasi dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa
Barat, pada sungai Cibareno terdapat stasiun AWLR yang terletak di Kampung
Ciawi Desa Cikadu Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak. AWLR ini dikelola oleh
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat. Lokasi AWLR sungai
Cibareno terletak di sebelah hilir rencana bendung PLTM Cibareno.
Dari peta Rupa Bumi Indonesia yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal dengan skala
1 : 25.000, luas DAS pada lokasi rencana bendung PLTM Cibareno adalah 74,176
km2.
Untuk mengetahui besarnya debit sungai pada lokasi rencana bendung PLTM
Cibareno, maka dilakukan kalibrasi berdasarkan luas DAS. Hasil perhitungan
debit andalan pada sungai Cibareno dapat dilihat pada Tabel 5-1.
Tabel 5-48
No
1
Nama PLTM
Cibareno
Luas DAS
(km2)
Max
Rata-rata
Min
74,176
23,37
98,56
0,05
Dari tabel diatas, terdapat prebedaan debit air yang cukup besar antara musim
hujan dan kemarau dimana pada musim hujan akan tersedia debit yang besar
bahkan dapat terjadi banjir, sedangan pada musim kemarau debit sungai menjadi
sangat kecil. Perbedaan debit sungai pada saat musim hujan dan musim kemarau
yang cukup ekstrim tersebut mengindikasikan bahwa telah terdapat perubahan tata
guna lahan pada DAS dimana kawasan hutan pada DAS tersebut sudah mengalami
perubahan peruntukan berupa penyusutan yang menyebabkan berkurangnya
penyimpanan air yang sangat penting di dalam tanah pada saat musim hujan.
B.
Infrastrukstur
Secara umum, pencapaian lokasi studi relatif mudah karena jalan akses ke
lokasi dusun terdekat tidak terlalu jauh dan berupa jalan beraspal.
C.
Kapasitas PLTM
Berdasarkan hasil survey lapangan dan analisa yang telah dilakukan diperoleh
kondisi potensi PLTM Cibareno di Kabupaten Lebak disajikan dalam Tabel 5-2.
Tabel 5-49
No
1
Nama PLTM
Cibareno
D.
Desa
Gunung
Wangun
Kecamatan
Cibeber
Head
(m)
Luas DAS
(km2)
Q
(m3/detik)
Potensi
(kW)
L waterway
(m)
L penstock
(m)
74,176
10,0
6.940
2.300
943