KATA PENGANTAR
Kata Pengantar
Master Plan adalah dokumen resmi Politeknik Kelautan dan Perikanan Bangka
Selatan dalam merencanakan pengembangan fisik kampus sehingga dokumen ini
merupakan sebuah acuan utama civitas akademika Politeknik Kelautandan
Perikanan Bangka Selatan untuk melakukan pembangunan sebagai pemanfaatan
lahan dalam pengembangan sarana fisik dalam mendukung proses pendidikan
tinggi yang berlandaskan Green Site dan Green Building.
i
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Daftar Isi
DAFTAR ISI
ii
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
iii
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
iv
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Daftar Tabel
DAFTR TABEL
v
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar
vi
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
vii
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1-1
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Untuk dapat memenuhi harapan masyarakat agar Perguruan Tinggi juga bisa
berperan sebagai agent of economic development, maka Perguruan Tinggi
dituntut untuk dapat menghasilkan inovasi yang dapat memberikan manfaat
ekonomis bagai masyarakat secara luas. Meskipun sekarang ini secara spesifik
belum pernah dimonitor kemampuan Perguruan Tinggi Indonesia menghasilkan
inovasi yang mendatangkan manfaat langsung bagi masyarakat, banyak penelitian-
penelitian Perguruan Tinggi yang sudah siap dihilirkan untuk bisa mendatangkan
manfaat langsung kepada masyarakat.
Indonesia mempunyai potensi yang lebih besar untuk menjadi negara maju
karena mempunyai modal pembangunan yang siap untuk diolah. Sebagai
negara kepulauan, kekayaan laut Indonesia yang luas merupakan modal
pembangunan yang dapat didayagunakan. Sementara itu, Perguruan Tinggi dan
industri menjadi pihak-pihak yang kompeten untuk mengolah dan memberikan
nilai tambah pada produk-produk berbasis sumberdaya alam tersebut.
1-2
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1. Persiapanantaratahaptimkonsultanterdiridaritenagaahliyang
mencakup multidisiplin yang berkompeten dalam bidangnya,
memilikiwawasansertamenghayatibetul tugas dantanggung
1-3
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
2. Survey,outputyangdihasilkandaripelaksanaansurveyiniadalah keadaan
ekstistingtopografi kawasan, kondisi eksisting kawasan termasuk
bangunansertainfrastruktur meliputi;
a) DetailBlokPlan
b) Jalan Lingkungan
c) Drainase
d) AirBersih
e) Sanitasi/AirKotor
f) Persampahan
g) Jaringan Listrik
h) Jaringan elekomunikasi
i) TataHijau
3. PerencanaanTeknis Awal,Perencanaanawaladalahhasilanalisis
berdasarkanhasil survey lapangan, termasuk konsep penataan yang
diajukan, serta beberapasasaran pekerjaan yang dihasilkan/desain
infrakstruktur yang paling baik untuk dapat dilaksanakan
pembangunannya.
1-4
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
1-5
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran, lingkup
kegiatan dan lokasi, dasar hukum dan sistematika laporan.
Bab ini menguraikan tentang kondisi umum wilayah perencanaan baik yang
menyangkut aspek fisik, sosial, ekonomi, dan lainnya.
Dalam bab ini disampaikan metode pendekatan dan metodologi yang akan
diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Dokumen Master Plan
Politeknik Kelautan Kabupaten Bangka Selatan.
1-6
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
BAB 2
GAMBARAN WILAYAH
&
REVIEW DOKUMEN TERKAIT
Sesuai dengan hasil kajian dari Dokumen Studi Kelayakan (FS) Pembangunan
Politeknik Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan telah menetapkan
bahwa lokasi pembangunan Kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan berada di
Pantai Tanjung Kemirai Desa Pasir Putih Kecamatan Tukak Sadai.
Secara astronomis, Kecamatan Tukak Sadai terletak pada 2° 57' 43" sampai 3° 6' 5"
Lintang Selatan dan 106° 33' 24" sampai 106° 44' 39" Bujur Timur. Berdasarkan
letak geografisnya, sebagian besar wilayah Kecamatan Tukak Sadai terletak di
Pulau Bangka. Wilayah Kecamatan Tukak Sadai memiliki batas-batas sebagai
berikut:
2-9
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Luas Area 11 Ha
2.2.1 Topografi
2-10
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
2.2.2 Kelerengan
2-11
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
2.2.3 Klimatologi
2.2.4 Fisiografi
2-12
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Pola kelurusan morfologi di Pulau Bangka tidak terlepas dari kontrol struktur
post-Trias yang memotong unsur struktur sebelumnya dan eksistensi pluton-
pluton granit. Pluton-pluton granit ini di Kepulauan Bangka Belitung selalu
berhubungan dengan struktur antiklin. Hal ini juga berlaku di Pulau Bangka
dimana struktur lipatan yang terjadi selalu berhubungan dengan Pluton
Granit, dengan arah kelurusan barat laut-tenggara pada Jura Atas. Gugusan
pluton Granit yang memanjang dari Malaya Peninsula terus ke tenggara
sampai ke Kepulauan Bangka-Belitung merupakan batuan sumber dari
endapan timah placer yang lebih dikenal dengan Mandala Metallogenik Timah
Asia Tenggara (Katili, 1966). Kabupaten Bangka Selatan secara fisiografi dapat
dibedakan menjadi 6 wilayah fisiografi yaitu :
Adapun penjelasan yang lebih rinci dari gambaran fisiografi ini adalah:
2-13
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
2.2.5 Geologi
2-14
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3) Granit Klabat terdiri dari granit biotit, granodiorit dan granit genesan.
Granit biotit berwarna kelabu, tekstur porfiritik dengan butiran kristal
berukuran sedang-kasar, fenokris feldsfar panjangnya 4 cm dan
memperlihatkan struktur foliasi. Granodiorit berwarna putih kotor,
berbintik hitam, Granit genesan berwarna kelabu dan berstruktur daun.
2-15
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Pada wilayah ini umumnya akuifer tidak menerus, tipis dan rendah
keterusannya. Kedalaman muka air tanah kurang dari 3 meter, dengan
debit sumur kurang dari 5 liter/detik. Air umumnya bersifat asam (PH
<6,5). Sebagian di daerah pantai, air tanah bersifat payau atau asin akibat
pengaruh intrusi air laut.
Daerah yang mempunyai ketersediaan air yang cukup terdapat pada daerah
satuan aluvium, akan tetapi secara kualitatif tidak semua air pada aluvium
layak diminum. Hanya pada aluvium sungai dan pantai yang dapat diminum.
Daerah permukiman yang berkembang pada satuan alluvium antara lain
seperti Serdang, Air Gegas, Delas, Pangkalan Buluh, Payung, Bangka Kota,
Kumbang. Kota-kota dan permukiman berkembang pada Formasi Tanjung
Genting dengan litologi batupasir antara lain Toboali, Tukak, Gadung, Bikang,
Air Bara, Pasu, Nyelanding, Bedengung, Payung, Malik, Ranggung, Jelutung,
Gudang, Penutuk, Tanjung Sangkar dan Tanjung Labu.
2.2.6 Hidrologi
Kabupaten Bangka Selatan dilalui oleh beberapa sungai besar dan anak-anak
sungai yang membelah wilayah kabupaten menjadi beberapa wilayah DAS
(Daerah Aliran Sungai). Wilayah DAS yang yang terdapat di Kabupaten Bangka
Selatan ini adalah :
2-16
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
2) DAS Kepoh, terletak bagian timur Kabupaten Bangka Selatan. DAS ini
terdiri dari 9.455 ha hutan non mangrove, 5.454 ha lahan terbuka, 509 ha
lahan terbuka recharge area (area imbuhan), 26 ha kolong recharge area.
1. Inceptisol
2-17
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
2. Ultisol
Tanah Ultisol adalah tanah dengan horison argilik, bersifat masam dan
memiliki kejenuhan basa rendah (Hardjowigeno, 1993). Tanah ini
umumnya berkembang dari bahan induk tua. Di Indonesia banyak
ditemukan di daerah dengan bahan induk batuan liat. Tanah yang
termasuk ordo ini mengalami hancuran dan bersifat lebih masam dari
Alfisol, tetapi umumnya tidak semasam Spodosol. Mereka mempunyai
horison Argilik (penimbunan liat) dengan kejenuhan basa lebih rendah
dari 35 persen. Terkecuali untuk horison yang lebih basah, horison dalam
umumnya berwarna merah atau kuning yang merupakan suatu petunjuk
adanya penimbunan oksida besi bebas. Pada umumnya Ultisol terbentuk
di atas permukaan tanah yang tua, biasanya di bawah vegetasi hutan,
meskipun savana atau tumbuhan rawa dapat juga merupakan vegetasi
yang umum. Meskipun kesuburan alamiah Ultisol tidak sebaik Alfisol atau
Mollisol, tanah ini memberikan respon baik terhadap pengelolaan yang
tepat (Soepardi, 1983).
3. Entisol
Jumlah penduduk Kecamatan Tukak Sadai pada tahun 2017 sebesar 11.539 jiwa
dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki sebanyak 5.945 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 5594 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Desa
2-18
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Pasir Putih dengan jumlah penduduk 4.024 Jiwa, sedangkan yang terendah
terdapat di Desa Tukak dengan jumlah penduduk 1.031 Jiwa. Berikut disajikan
aspek kedemografian di Kecamatan Tukak Sadai.
2-19
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Apabila dilihat dari lapangan usaha pada tabel PDRB diatas menerangkan
bahwa lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki
peranan terbesar dalam pembentukan perekonomian Kabupaten Bangka
Selatan. Lapangan usaha tersebut berkontribusi sebesar 36,45% di Tahun
2018. Selain dari lapangan usaha tersebut, lapangan usaha pertambangan
dan penggalian merupakan komoditas yang memberikan kontribusi cukup
besar yakni 25,35% dalam struktu perekonomian Kabupaten Bangka Selatan.
A. Sarana Pendidikan
2-20
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Sarana Pendidikan
Desa SD/MI SMP/Mts SMA/SMK
Sadai 1 0 0
Tukak 1 0 1
Pasir Putih 2 2 0
Tiram 1 1 0
Bukit Terap 1 0 0
Σ 6 3 1
Sumber: Kecamatan Tukak Sadai Dalam Angka, 2018
2-21
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
B. Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan
Desa Puskesmas Polindes Posyandu
Sadai 0 1 1
Tukak 0 0 1
Pasir Putih 0 2 2
Tiram 1 0 1
Bukit Terap 0 2 2
Σ 1 5 7
Sumber: Kecamatan Tukak Sadai Dalam Angka, 2018
2-22
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
A. Energi Listrik
2-23
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
B. Telekomunikasi
C. Sumberdaya Air
2-24
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
2.6 Kebencanaan
2-25
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
2-26
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
A. PeraturanMenteriRiset,TeknologidanPendidikanTinggiNomor50Tahun
2015TentangPendirian,Perubahan,PembubaranPerguruanTinggiNegeri
,danPendirian,Perubahan,PencabutanIzinPerguruangTinggiSwasta
Dalam
PeraturanMenteriRiset,TeknologidanPendidikanTinggiNomor50Tahun
2015TentangPendirian,Perubahan,PembubaranPerguruanTinggiNegeri
,danPendirian,Perubahan,PencabutanIzinPerguruangTinggiSwasta.
PendirianPerguruanTinggiNegeriyangselanjutnyadisebutPendirianPTN
adalahpembentukanuniversitas,institut,sekolahtinggi,politeknik,danaka
demiolehPemerintah.PendiriandanperubahanPTN/PTSataupembukaan
ProgramStudibertujuan:
a. Meningkatkanakses,pemerataan,mutu,danrelevansiPendidikantin
ggidiseluruhwilayahIndonesia;dan
b. Meningkatkanmutudanrelevansipenelitianilmiahsertapengabdian
kepadamasyarakatuntukmendukungpembangunannasional.
Politeknikmenyelenggarakanjenispendidikanvokasidandapatmenyelen
ggarakanpendidikanprofesidalamberbagairumpunilmupengetahuanda
ntenologi,melalui:
b. ProgramDiplomaDua;
c. ProgramDiplomaTiga;
d. ProgramDiplomaEmpatAtauProgramSarjanaTerapan;
e. ProgramMagisterTerapan;
f. ProgramDoktorTerapan;Dan/Atau
g. Program Profesi.
2-27
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Sumber: Dokumen FS Politeknik Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, 2018
B. PeraturanMenteriRiset,TeknologidanPendidikanTinggiNomor 44
Tahun2015Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
2-28
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
a. Perabot;
b. Peralatan pendidikan;
c. Media pendidikan;
f. Instrukmen eksperimen;
g. Sarana olahraga;
h. Sarana berkesenian;
a. Lahan;
b. Ruang kelas;
c. Perpustakaan;
e. Tempat olahraga;
i. Ruang dosen;
2-29
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
2) Mekanisasi Perikanan;
2-30
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
2-31
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
2-32
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
BAB 3
PENDEKATAN
&
METODOLOGI
3.1 Pendekatan Teknis
3. Tahap Analisis dan konsep rencana yakni dengan membuat Konsep Rencana
Teknis terlebih dahulu dan dilakukan analisis mendalam sesuai data hasil survey
dan pengukuran lapangan;
• Konsep bangunan;
3-1
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
7. Tahap pelelangan Konstruksi fisik, membantu panitia pada waktu acara penjelasan
pekerjaan, termasuk menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi
penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-
tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
3-2
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-3
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Konsep perancangan yang akan diusulkan sebagai gagasan baru adalah gedung
ruang kuliah berbasis konsep GREEN SITE & GREEN BUILDING sehingga
menjadi Low Energy Consumption Building serta berperan mengurangi dampak
Global Warming.
• Interconnected Walkways
• Zero Runoff
3-4
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
A. Kriteria Umum
3-5
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-6
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-7
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-8
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-9
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
B. Kriteria Khusus
3-10
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-11
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
a. pengelolaan tapak;
3-12
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
a. selubung bangunan;
b. sistem ventilasi;
d. sistem pencahayaan;
f. sistem kelistrikan.
a. sumber air;
3-13
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
a. pelarangan merokok;
b. daur ulang air yang berasal dari limbah cair (grey water).
3-14
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
B. Prinsip-Prinsip Perancangan
3-15
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
A. Topografi
3-16
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
b. Mengiris ( Cut )
B. Iklim
Pada skala besar, topografi, radiasi matahari, dan angin bergabung untuk
menghasilkan iklim mikro yang menekankan karakteristik-karakteristik tertentu
dari iklim makro daerah tersebut, iklim mikro ini membuat beberapa lokasi di
3-17
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Pertimbangan ini adalah jauh lebih penting untuk ruang-ruang eksterior atau
bangunan yang didominasi beban kulit, dimana beban pemanasan dan
penyejukan dipengaruhi terutama oleh iklim, daripada untuk bangunan yang
didominasi beban internal dimana kebutuhan-kebutuhan pemanasan dan
penyejukan dipengaruhi terutama oleh berapa banyak panas ditimbulkan pada
bangunan dan yang mempunyai suatu kebutuhan penyejukan di sebagian besar
waktu.
Iklim pada semua tingkatan zona adalah tercipta oleh interaksi dari empat faktor
utama. Ke empat faktor utama tersebut adalah pola-pola angin, radiasi matahari,
suhu, dan hujan. Perhubungan timbal balik dari topografi, adalah sebuah faktor
berpengaruh yang kelima. Memahami bagaimana iklim mempengaruhi kondisi-
kondisi topografi dan pada akhirnya rancangan memerlukan diskusi
pendahuluan dari masing-masing faktor-faktor iklim secara sendiri-sendiri,
diikuti oleh diskusi dari interaksi di antara mereka. Aspek lingkungan yang dapat
mempengaruhi kenyamanan di dalam bangunan, antara lain aspek penghawaan,
aspek terang alami, aspek thermal (panas), gangguan suara (noise) dan
penggunaan material lokal.
3-18
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-19
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
C. Vegetasi
3-20
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
o Pola pertumbuhannya
o Sistem perakarannya
o Tempat tumbuhnya
o Pola pemeliharaannya
o Fungsi tanaman
3-21
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
o Sebagai aksentuasi
Elemen lembut (soft material) tidak mempunyai bentuk yang tetap dan
selalu berkembang sesuai masa pertumbuhannya sehingga menyebabkan
bentuk dan ukuran yang selalu berubah. Perubahan tersebut terlihat dari
bentuk, tekstur, warna, dan ukurannya. Perubahan ini diakibatkan oleh
karena tanaman adalah mahkluk yang selalu tumbuh dan dipengaruhi pula
oleh faktor alam dan tempat tumbuhnya.
A. Sirkulasi
3-22
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Adanya rintangan
Adanya bahaya
Kondisi kenikmatan
Adanya halangan
3-23
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-24
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
B. Kenyamanan Ruang
Kondisi aliran angin terbesar pada siang hari berasal dari arah
Tenggara kawasan, yang merupakan kawasan yang masih terbuka
dan sangat kurang tata hijau, memerlukan perhatian untuk
mengolah tata hijau di Tenggara lokasi dan mengarahkan aliran
angin agar hawa yang cenderung panas dapat dihindari dan
bermanfaat bagi pernapasan bangunan yang akan direncanakan.
3-25
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-26
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
C. Pencahayaan
Kenyamanan (Comfort).
3-27
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Ekonomis (Economy).
3-28
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Bentuk yang
Tanragawi Kaitanya dengan
simbolisme dan
mitos
Gambar 3.9Model Bentuk Arsitektural
3-29
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-30
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-31
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Wujud yang hadir dari bentuk dipengaruhi oleh posisi dari mana
pengamat melihat bentuk tersebut. Sedangkan sosok hadir dari
pemahaman yang ada setelah pengamat memahami wujud dari
bentuk tersebut. Sosok juga mempengaruhi kesan dan makna.
3-32
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-33
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
2. Warna
3-34
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
D.5. Tekstur
Tektur dalam hal ini lebik cenderung mengenai rasa dan kesan yang
dirasakan oleh pengamat.
E. Kualitas Visual
3-35
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Tampilan
Ornamentasi
1. Sequence
3-36
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Tempat
3-37
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Isi
2. Serial Vision
3-38
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Pedestrian
Trotoar jalan
3-39
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-40
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
B. Kriteria Desain
3-41
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
U = 1.4D
U = 1.2D + 1.6 L
3-42
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Dimensi Penampang
Alat Perencanaan
Program STAADPRO/SAP2000
3-43
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Struktur Atap
3-44
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan sondir ini dilaksanan sesuai dengan Standart ASTM D-3341-86 dan
SNI 03-2827-1992, yang menggunakan bikonus tipe Begemann dengan
kapasitas maksimum 250 kg/cm2, yang mempunyai diameter 3,60 cm,
dengan kemiringan kerucut 60°. Pada saat melakukan test, penetrometer
ditusukkan ke dalam tanah dengan kecepatan 2 cm per detik. Data penetrasi
dan jumlah penetrasi diperoleh dari pembacaan manometer dengan sistem
hidrolik, dengan interval 20 cm.
Pada setiap kedalaman 20 cm, yang dapat dibaca pada manometer adalah
penetrasi konus (PK) bacaan yang pertama, sedangkan bacaan kedua adalah
jumlah penetrasi (JP) yang merupakan penetrasi konus (PK) + hambatan lekat
(HL). Untuk kemudian dihitung hambatan lekatnya. (HL) tiap 20 cm.
Besarnya jumlah hambatan lekat (JHL) sama dengan jumlah komulatif dari
hambatan lekat (HL).
3-45
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Perencanaan pondasi.
3-46
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Yang dimaksud dengan pemboran tanah adalah membuat lubang kedalam tanah
dengan menggunakan alat bor manual (hand bor) dengan tujuan :
Pengujian kadar air, ASTM D-2216; Untuk memperoleh kadar air tanah
asli (w).
Analisa butiran tanah (metode ayakan), ASTM D-421 dan D-422; Untuk
memperoleh distribusi ukuran butiran tanah.
3-47
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Dasar yang digunakan untuk mendiskripsikan sifat fisik dan teknis tanah
mengacu pada hubungan antar parameter-parameter tanah yang memberikan
indikasi sifat stabilitas tanah dikemukakan secara spesifik sebagai berikut.
Sumber : The Penetrometer and Soil Exploratoin – Guy Sangrelat, hal. 250
3-48
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Kriteria parameter sifat fisis dan teknis yang memberikan indikasi sifat tanah
menurut Kezdi dan Sangrelat sebagai berikut :
3-49
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
di mana:
3-50
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
6. Pile Displacement
8. Gaya-gaya dan momen pada pile cap serta pembesian pile cap
9. Pembesian tiang
B. Spesifikasi Desain
Plumbing: 20 kg/m2
3-51
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Metode Desain
Peraturan
3-52
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
A. Drainase
3-53
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-54
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3
A Pemakaian / Kebutuhan air bersih : 180 m /hari
B Recycling air kotor dan buangan
3 3
dari STP (120 m /hari) : 80 m /hari
Air condensate dari AC : 5 m3/hari
3
Air hujan : 40 m /hari
Air wudhu : 25 m3/hari
Total : 150 m3/hari
Penggunaan kembali air buangan
Flushing WC, urinoir : 45 m3/hari
3
Siram taman/landscape : 15 m /hari
3
Sisa air buangan masuk ke resapan : 60 m /hari
3-55
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
E. Elevator
3-56
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus
mengetahui komnponen utama dalam elevator tersebut. Untuk
mempermudah kita mengetahui cara kerja elevator secara
keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak
komponen-komponen elevator dalam dua bagian ruangan, yaitu ruang
mesin (Machine Room) dan ruang luncur (Hoistway).
TAHAP PERSIAPAN
b. Konsep bangunan
3-57
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-58
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
3-59
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
BAB 4
RENCANA KERJA
&
KOMPOSISI TIM
4-1
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
4-2
Penyusunan Masterplan dan DED
Politeknik Perikanan dan KelautanKabupaten Bangka Selatan
Laporan Pendahuluan
4-3
Kajian Resiko Bencana (KRB) dan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB)
Kabupaten Kotawaringin Barat
Tenaga Ahli yang akan dilibatkan dan lama pelibatannya untuk Penyusunan
Master Plan Politeknik Kelautan Kabupaten Bangka Selatanoleh PT. ……..
adalah dengan kulifikasi personil sebagai berikut :
Tim tenaga ahli tersebut akan dibantu oleh tim pendukung yang meliputi :
tenaga surveyor, drafter dan operator komputer.
4-4