Anda di halaman 1dari 126

PT.

SINERGI KARYA UTAMA


Laporan Pendahuluan

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan berkah dan rahmat-
Nya sehingga Laporan Pendahuluan ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan. Buku ini merupakan Laporan Pendahuluan
yang disusun dalam rangkaian penyelesaiaan pekerjaan “ PENYUSUNAN
FEASIBILITY PENYUSUNAN FEASIBILITY STUDY PELABUHAN
PODORUKUN KABUPATEN KAYONG UTARA ”. Penyusunan studi ini
bertujuan untuk mendapatkan hasil analisis terhadap kelayakan
pembangunan dan pengembangan Dermaga Podorukun Kecamatan Seponti
Kabupaten Kayong Utara agar setelah dermaga terbangun benar-benar
bermanfaat dan dapat dioperasionalkan secara efektif dan efisien.

Konsultan penyusun berharap mendapatkan masukan dan saran dari


semua pihak yang terkait dan terlibat dalam pekerjaan ini demi tercapainya
hasil yang maksimal dan optimal. Hasil Penyusunan Studi Kelayakan ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong
Utara , Pemerintah Kabupaten Kayong Utara dan masyarakat, terutama
untuk perencanaan serta pembangunan fisik dan pengembangan
selanjutnya.

Konsultan penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara khususnya
kepada Bapak Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Daerah Kabupaten Kayong Utara beserta jajarannya dan semua pihak terkait
yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan serta bantuan dan
dukungan untuk Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kabupaten Kayong Utara ini.

Pontianak,..........................2017
PT. SINERGI KARYA UTAMA

Team Leader
i
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Pendahuluan

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................1 - 1
1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................1 - 2
1.3 Sasaran ...........................................................................................1 - 2
1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan ................................................................ 1 - 3
1.5 Keluaran .........................................................................................1 - 3
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................1 - 4

BAB 2 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KAYONG UTARA


2.1 Kondisi Fisik....................................................................................2 - 1
2.2 Kependudukan ................................................................................2 - 11
2.3 Ekonomi..........................................................................................2 - 15

BAB 3 METODE PENDEKATAN


3.1 Peraturan dan Perundang-undangan ................................................3 - 3
3.2 Pengumpulan Data dan Inventarisasi ...............................................3 - 3

BAB 4 SRUKTUR ORGANISASI


4.1. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan .......................................................4 - 1
4.2. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan ......................................................4 - 2
4.3. Personil...........................................................................................4 - 4

ii
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan transportasi merupakan bagian yang amat penting
dalam pembangunan nasional. Sarana dan prasarana transportasi berperan
sebagai pendukung kegiatan ekonomi dan berfungsi untuk menyediakan
jasa pelayanan bagi arus pergerakan orang dan barang khususnya dalam
distribusi barang dan jasa dari sumber bahan baku ke tempat produksi serta
ke lokasi pemasarannya baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun
internasional. Jasa pelayanan sarana dan prasarana transportasi sangat
diperlukan untuk menunjang kegiatan sosial masyarakat, termasuk upaya
penanggulangan kemiskinan.
Perencanaan transportasi didefinisikan sebagai suatu proses yang
tujuannya mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan
manusia dan barang bergerak atau berpindah tempat dengan aman dan
murah. Selain itu harus juga mempunyai unsur cepat dan juga dengan
pertimbangan manusia, suatu sistem transportasi harus pula
mempertimbangkan unsur kenyamanan.
Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh peran sektor
transportasi yang dalam hal ini melibatkan pemerintah, swasta dan
masyarakat. Pemerintah baik pusat, provinsi dan daerah memiliki
kewenangan dan kewajiban masing-masing untuk menyusun rencana,
merumuskan kebijakan mengendalikan dan mengawasi perwujudan
transportasi tersebut.
Tujuan pembangunan sarana dan prasarana transportasi adalah
meningkatkan pelayanan jasa transportasi secaraa efisien, handal,
berkualitas, aman dan harga terjangkau, dan mewujudkan sistem
transportasi nasional secara intermoda dan terpadu dengan pembangunan
wilayahnya dan menjadi bagian dari suatu sistem distribusi yang mampu
1-1
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

memberikan pelayanan dan manfaat bagi masyarakat luas. Pelabuhan


merupakan simpul sistem perangkutan laut dengan darat. Pelabuhan
merupakan suatu unit ekonomi yang berperan merangsang pertumbuhan
dan perkembangan perdagangan atau perekonomian yang terdiri atas
kegiatan penyimpanan, distribusi, pemrosesan, pemasaran, dan lain-lain.
Pelabuhan merupakan suatu unit dalam sistem ekonomi secara keseluruhan
dan tidak dapat dipisahkan dengan kondisi ekonomi daerah yang dilayani
oleh suatu pelabuhan.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk menyediakan
dokumen Perencanaan Teknis berupa feasibility study (studi kelayakan)
sebagai panduan perencanaan pada masa datang kawasan Pelabuhan
Sungai serta lingkungannya mengacu kepada fasilitas operasional minimal
dan fasilitas penunjang minimal lain disekitarnya.
Sedangkan Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai
barometer tingkat keuntungan investasi, penilaian serta prioritas investasi,
sehingga dapat dihindari investasi yang hanya memboroskan sumber daya.
Studi Kelayakan (Feasibility Study) ini juga ditujukan untuk menilai beberapa
kriteria kelayakan suatu dermaga penyeberangan seperti kelayakan teknis,
kelayakan ekonomi, kelayakan lingkungan, kelayakan pertumbuhan
ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat, kelayakan
keterpaduan intra dan antar moda, kelayakan aksesibilitas dan memenuhi
standar keamanan dan keselamatan angkutan sungai.

1.3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan
(Feasibility Study) Pembangunan Dermaga Sungai Podorukun Ini ini adalah
Meningkatkan Prasarana dan Sarana Transportasi Sungai serta untuk
mendapat hasil pekerjaan awal yang sesuai dengan kondisi daerah
Kabupaten Kayong Utara Khususnya Kecamatan Seponti dalam

1-2
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

perkembangan transportasi sungai sesuai hasil peramalan (forecast) di


masa depan.

1.4. Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan dalam Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility
Study) Pembangunan Dermaga Sungai Podorukun Kabupaten Kayong Utara
ini meliputi :
a. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait terkait
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
b. Melakukan inventarisasi, mengumpulkan, mempelajari dan review
terhadap dokumen-dokumen hasil kajian/studi terdahulu yang terkait
dengan studi ini.
c. Melakukan tinjauan dan studi pustaka, peraturan-peraturan, pedoman
teknis, kajian dan analisa yang terkait dengan pengembangan jaringan
transportasi sungai.
d. Melakukan survei dan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk analisa
dan peramalan bangkitan dan tarikan perjalanan serta peramalan
perkembangan permintaan angkutan yang akan dijadikan dasar
penyusunan konsep dan tahapan pengembangan pembangunan
Dermaga Sungai Podorukun seperti Survei Sosial Ekonomi, Survei
Identifikasi dan Inventarisasi Angkutan, Survey Bathimetri dan Survei
Pengamatan Pasang Surut.
e. Merekomendasikan kelayakan pembangunan Dermaga Sungai
Podorukun dan solusi pemecahan masalah kegiatan pembangunan yang
akan dilakukan.

1.5. Keluaran (Hasil Akhir)


Keluaran atau hasil akhir yang diperoleh dari kegiatan ini adalah
berupa dokumen Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pembangunan
Dermaga Sungai Podorukun Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara .

1-3
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan pada Laporan Pendahuluan adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
ruang lingkup pekerjaan, keluaran yang ingin dicapai dan uraian
singkat tentang sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KAYONG UTARA
Bab ini akan memberikan uraian singkat tentang gambaran umum
Kabupaten Sintang yang meliputi uraian tentang luas wilayah, letak
geografis, topografi dan sungai, kependudukan, angkatan kerja,
kondisi sosial, iklim, tanaman pangan, holtikultura, perkebunan,
peternakan, perikanan, industri pengolahan, listrik, air bersih dan
transportasi.
BAB III METODE PENDEKATAN
Bab ini menjelaskan tentang metode pendekatan yang digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan yang meliputi peraturan perundang-
undangan, pengumpulan data dan inventarisasi, analisis data dan
landasan analisis.
BAB IV RENCANA PELAKSANAAN
Bab ini menguraikan tentang rencana kerja konsultan dalam
melaksanakan pekerjaan, yang meliputi tahapan pelaksanaan
pekerjaan, jadwal pelaksanaan pekerjaan, tenaga (personil)
pelaksanaan pekerjaan, struktur organisasi personil, komposisi tim
dan penugasan dan jadwal keterlibatan tim dalam pelaksanaan
pekerjaan.

1-4
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

1-5
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

BAB 2
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN KAYONG UTARA
2.1. Kondisi Fisik
2.1.1. Letak Geografi
Menurut Undang-undang RI No 6 Tahun 2007 dan Surat Mendagri No.
135/439/SJ Tanggal 27 Februari 2007, luas wilayah Kabupaten Kayong
Utara adalah 4.568,26 km2. Luas wilayah ini relative kecil jika dibandingkan
wilayah Kabupaten / Kota di Kalimantan Barat. Secara geografis, Kabupaten
Kayong Utara berada di sisi selatan Provinsi Kalimantan Barat atau berada
pada posisi 0 43’ 5,15” Lintang Selatan sampai dengan 1 46’ 35,21”
Lintang Selatan dan 108 40’ 58,88” Bujur Timur sampai dengan 110 24’
30,50” Bujur Timur. Lihat pada peta adminstratif berikut

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Kayong Utara

2-1
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Sedangkan secara administratif, batas wilayah Kabupaten Kayong Utara


adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Kubu Raya, kabupaten
Ketapang, dan Selat Karimata
 Sebelah Selatan : berbatasan dengan Selat Karimata dan Kabupaten
Ketapang
 Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Karimata
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Ketapang
Wilayah Kabupaten Kayong Utara terdiri dari 6 Kecamatan. Di Mana
kecamatan – kecamatan tersebut berbatasan langsung dengan laut.

2.1.2. Luas Wilayah


Kabupaten Kayong Utara merupakan kabupaten paling kecil di Provinsi
Kalimantan Barat, dengan luas wilayah mencapai 4.568,26 km2. Luas
wilayah Pulau Maya yang merupakan Kecamatan yang berada diluar
daratan Kabupaten Kayong Utara mencapai 764.60 km2 atau 16,74 persen
dari luas wilayah Kabupaten Kayong Utara. Sedangkan Luas 6 Desa di
Kecamatan Pulau terdiri dari Dusun Besar 125,31 km2 atau 16,39 % dari
total luas kecamatan Pulau Maya, Tanjung Satai 168,76 km2 atau 22,07 %
dari total luas kecamatan Pulau Maya, Dusun Kecil 192,77 km2 atau 25,21
% dari total luas kecamatan Pulau Maya, Kamboja 132,99 km2 atau 17,39
% dari total luas kecamatan Pulau Maya, Satai Lestari 144,75 km2 atau
18,93 % total luas kecamatan Pulau Maya. Lihat tabel berikut
Tabel 2.1 Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan
No Kecamatan Luas Wilayah (km2) Persentase (%)
1 Pulau Maya 764,60 16,74
2 Sukadana 1.027,07 22,48
3 Simpang Hilir 1.538,99 33,69
4 Teluk Batang 654,77 14,33
5 Seponti 158,01 3,46
6 Kepulauan Karimata 424,82 9,30
Jumlah 4.568,26 100,00
Sumber : Kabupaten Kayong Utara dalam Angka Tahun 2016

2-2
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Gambar 2.1 Grafik Luas Wilayah Kabupaten Kayong Utara


Menurut Kecamatan

Sumber : Kabupaten Kayong Utara dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2.2. Jumlah Desa dan Dusun Masing-Masing Kecamatan


di Kabupaten Kayong Utara
No Kecamatan Desa Dusun
1 Pulau Maya 5 24
2 Sukadana 10 34
3 Simpang Hilir 12 49
4 Teluk Batang 7 29
5 Seponti 6 20
6 Kepulauan Karimata 3 10
Jumlah 43 166
Sumber : Kabupaten Kayong Utara dalam Angka Tahun 2016

2.1.3. Pulau-Pulau
Sebagian besar wilayah Kabupaten Kayong Utara merupakan perairan laut
dan memiliki banyak pulau yang terdiri dari pulau berpenghuni dan pulau
tidak berpenghuni (Tabel 2.3). Pulau-pulau kecil yang ada di Kabupaten ini
berjumlah 103. Pulau-pulau ini tersebar di empat kecamatan yaitu
Kecamatan Sukadana, Kecamatan Simpang Hilir, Kecamatan Pulau Maya
dan Kecamatan Kepulauan Karimata, dengan total keseluruhan luas pulau
135.129 Ha. Lebih jelasnya lihat tabel berikut

2-3
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 2.3 Jumlah Pulau di Kabupaten Kayong Utara Menurut Kecamatan


Jumlah Pulau
No Kecamatan Tidak
Berpenghuni Total
Berpenghuni
1 Sukadana - 9 9
2 Simpang Hilir - 2 2
3 Teluk Batang - - -
4 Pulau Maya 3 6 9
5 Kepulauan Karimata 11 72 -
Total 14 89 103
Sumber : Kabupaten Kayong Utara dalam Angka Tahun 2016

2.1.4. Fisik Dasar


A. Jenis Tanah
Sebagian besar daerah Kabupaten Kayong Utara terdiri atas tanah
kuarter (322.040 Ha atau 76,30 %), intrusif dan plutonik asam (68.145
Ha atau 16,14 %), efusif tak dibagi (24.825 Ha atau 5,88%), intrusif dan
plutonik basa menengah (6.325 Ha atau 1,50 %), yang terhampar di
sebagian besar setiap Kecamatan. Formasi Geologi Kecamatan Pulau
Maya memiliki tanah kuarter sebesar 104.215 Ha, tidak terdapatnya
Intrusif dan Plutonik Basa menengah serta Efusif Tak Dibagi dan 5.675
Ha Intrusif & Plutonik Asam.
B. Kelerengan
Kayong Utara menurut Kelas Lereng khususnya Kecamatan Pulau Maya
< 2 % sebesar 104.663 Ha, kelas Lereng 15 – 40 % 3.680 Ha, Kelas Lereng
> 40 % 1.547 Ha dengan Jumlah total sebesar 109 890 Ha. Lihat tabel
berikut :

2-4
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 2.4 Luas Wilayah Berdasarkan Kelas Lereng


Kelas Lereng (Ha)
No
Kecamatan Jumlah
<2% 2-14 % 15-40 % > 40 %
Total
1 Pulau Maya1 104.663 - 3.680 1.547 109.890
2 Sukadana 37.690 35.818 - 21.412 94.920
3 Simpang Hilir2 112.653 87.494 625 16.508 217.280
4 Teluk Batang ... ... ... ... ...
5 Seponti ... ... ... ... ...
6 Kepulauan Karimata ... ... ... ... ...
Kayong Utara 225.006 123.312 4.305 39.467 422.090
Sumber : Kabupaten Kayong Utara dalam Angka Tahun 2014
Keterangan :
1
Data masih termasuk wilayah Kecamatan Kepulauan Karimata
2
Data masih termasuk wilayah Kecamatan Teluk Batang dan Kecamatan Seponti

C. Hidrologi
Sistem hidrologi wilayah Kabupaten Kayong Utara berupa sungai-sungai
besar yang sebagian membentuk anak sungai pada bagian hulu dan
aliran sungai yang menghubungkan kawasan gambut ataupun rawa-
rawa. Di Kabupaten Kayong Utara terdapat danau besar yakni Danau
Najam. Sedangkan sungai besar adalah Sungai Simpang, Sungai Paduan,
Sungai Siduk dan Rantau Panjang yang merupakan bagian dari DAS
dengan sebagian besar bermuara langsung ke Laut dan Selat, adapun
sub DAS tersebar di bagian pedalaman atau hulu. Pada daerah
kepulauan, pada umumnya sungai – sungai bermuara ke laut tanpa
adanya anak sungai pada bagian hulu. Secara lebih lengkap Daerah
Aliran Sungai (DAS) di wilayah Kabupaten Kayong Utara dapat dilihat
pada tabel berikut

2-5
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 2.5. Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Kayong Utara

NO DAS SUB DAS LUAS (KM2)


1 Sungai Simpang 95,75
Sui. Semandang 22,5
Sui. Matan 15,75
Sui. Bayah 10,5
Sui. Mata-Mata 10,5
Sui. Batubarat 2,16
Sui. Melano 0,96
Sui. Nipah Kuning 2,9
2 Sungai Rantau Panjang 26,25
S. Purang 2,7
S. Bengkuwang 2,15
Danau Najam 3,75
S. Panti 3
S. Merah 2,4
S. Bajas 11,25
S. Melija 2,775
S. Sedahan 2,9
S. Penjimberangan 3,625
3 Sungai Siduk 57
S. Air Hitam 1,875
S. Semanai 14,5
S. Rangkung 8,55
S. Melinsum 7,875
S. Belit 3,24
4 Sungai Paduan 68
5 Sungai Seponti 78,4
6 Sungai Lida 76
S. Durhaka 48,75
S. Sepeti 6,25
S. Mendiyan 7,5
S. Bulan 31,625
7 Sungai Gondowalan 39,6

Sumber : Peta Topografi Kabupaten Kayong Utara

2-6
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Selain dilalui oleh aliran sungai, Kabupaten Kayong Utara juga memiliki
beberapa titik mata air dengan kondisi yang sebagian besar layak untuk
dikonsumsi. Jumlah sumber mata air di Kabupaten Kayong Utara adalah
sebanyak 32 titik yang tersebar di seluruh Kecamatan dan 1 lokasi air
terjun. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.6 Titik Mata Air dan Kondisinya di Kabupaten Kayong Utara
Air Tanah dan
No. Lokasi Sumberdaya Kondisi
Mata Air
1 Kecamatan Riam Berasap 2 Titik Mata Air Layak Konsumsi
Sukadana
Desa Sejahtera 2 Titik Mata Air Layak Konsumsi
Desa Pampang 8 Titik Mata Air Layak Konsumsi
Desa Pangkalan Buton 3 Titik Mata Air Layak Konsumsi
Desa Sedahan Jaya 2 Titik Mata Air Layak Konsumsi
Desa Benawai Agung 4 Titik Mata Air Layak Konsumsi
Desa Harapan Mulia 6 Titik Mata Air Layak Konsumsi
2 Kec. Teluk Batang Desa Teluk Batang 1 Titik Mata Air Layak Konsumsi
3 Kec. Pulau Maya Desa Tanjung Satai 1 Titik Mata Air Layak Konsumsi
4 Kec. Kepulauan Desa Padang 2 Titik Mata Air Layak Konsumsi
Karimata
Desa Pelapis 1 Titik Mata Air Layak Konsumsi
5 Kec. Sukadana Air terjun Riam Tinggi 10-12 Indikasi
Berasap dan Air Pauh, meter, debit o,2
dan o.6
m3/detik
Sumber : Kabuten Kayong Utara dalam angka

D. Iklim
 Musim
Wilayah Kabupaten Kayong Utara dan umumnya di Indonesia, hanya
dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Musim
kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan
September. Sedangkan musim penghujan biasa terjadi pada bulan
Desember sampai dengan bulan Maret. Keadaan ini berganti setiap
setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April –
Mei dan Oktober – November.
 Temperatur
Temperatur udara di suatu daerah antara lain dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya tempat tersebut dan iklim daerah tersebut. Kabupaten

2-7
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Kayong Utara sebagai salah satu wilayah Indonesia yang beriklim


tropis, salah satu cirinya adalah mempunyai temperature udara yang
relatif tinggi dan panas. Letak Kabupaten Kayong Utara yang relatif
dekat dengan garis Khatulistiwa semakin memperkuat temperature
yang relatif tinggi sehingga udaranya menjadi lebih panas. Rata-rata
suhu di Kabupaten Kayong Utara adalah 27-310C.
 Curah Hujan
Curah hujan tertinggi di Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2016
terjadi pada bulan Februari yaitu mencapai 517 mm dengan hari
hujan sebanyak 14 hari. Sedangkan curah hujan terendah terjadi
pada bulan Agustus yaitu 56,5 mm dengan hari hujan sebanyak 4 hari.
Keadaan iklim dan cuaca sangat berpengaruh terhadap kelancaran
arus transportasi di Kabupaten Kayong Utara, karena transportasi
Laut dan Sungai masih menjadi andalan utama masyarakat, terutama
masyarakat di daerah Pulau Maya dan Kepulauan Karimata. Kondisi
cuaca dan iklim yang berubah-ubah juga berpengaruh terhadap
masa tanam beberapa komoditi pertanian, dan besar pengaruhnya
terhadap produktivitas lahan serta produksi hasil perikanan. Perlu
diingat bahwa sebagian besar masyarakat Kabupaten Kayong Utara
manggantungkan kebutuhannya dari hasil pertanian dan perikanan.

2.1.5. Transportasi
Transportasi merupakan salah satu infrastruktur penunjang kelancaran
roda perekonomian di suatu wilayah. Sarana transportasi yang baik
dan cukup serta terjangkau bagi masyarakat dapat mendorong
masyarakat untuk melakukan mobilitas sosial maupun ekonomi. Dilihat
dari banyaknya kendaraan menurut jenis angkutan, hingga tahun 2016
angkutan roda dua masih mendominasi jumlahnya, sebanyak 9.352
kendaraan, atau 96,8 persen dari total kendaraan yang ada di Kabupaten
Kayong Utara. Minimnya transportasi umum di jalur darat menyebabkan
masyarakat cenderung menggunakan kendaraan pribadi roda dua untuk
melakukan kegiatannya sehari-hari. Transportasi sungai dan laut

2-8
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

merupakan alternatif utama untuk daerah terpencil ataupun keluar


wilayah. Sebanyak 24 sarana transportasi sungai dan laut tersedia di
Kabupaten Kayong Utara. Pada tahun 2016, panjang jalan di Kabupaten
Kayong Utara mencapai 334,16 km, dimana 40 persen jalan aspal, 41
persen jalan tanah, 16 persen jalan beton, dan 3 persen jalan kerikil.
Kondisi jalan di Kabupaten Kayong Utara 49,13 persen baik, 18,71
persen rusak ringan dan sisanya 32,16 persen rusak berat.
Gambar 2.2 Diagram Jumlah Sarana Angkutan Sungai di Kabupaten
Kayong Utara

Sumber : Statistik Kabuten Kayong Utara 2017

Gambar 2.3 Persentase Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Kayong


Utara

Sumber : Statistik Kabuten Kayong Utara 2017


2-9
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

2.1.6. Pendidikan
Tingkat pendidikan dapat dijadikan sebagai salah satu indikator yang
menunjukkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu wilayah.
Tingkat Pendidikan merupakan unsur pembangun angka IPM (indeks
pembangunan manusia). Apabila rata-rata tingkat pendidikan penduduk
semakin meningkat maka kualitas SDM dikatakan relatif semakin baik.
Perkembangan bidang pendidikan di Kabupaten Kayong Utara relatif
cukup baik. Hal ini ditandai oleh peningkatan jumlah sekolah antar jenjang
pendidikan antar tahun kecuali jenjang sekolah TK. Perkembangan ini
tidak lepas dari peran- serta semua pihak baik institusi pemerintah maupun
swasta, baik dalam hal penyediaan sarana fisik maupun non fisik. Pada
tahun 2016 jumlah sekolah negeri dan swasta menurut jenis
pendidikan di Kabupaten Kayong Utara tercatat sebanyak 215 sekolah,
yang terdiri dari 35 sekolah TK, 161 SD, 10 MI, 38 SMP, 6 MTs, 13
SMU, 4 MA, dan 5 SMK. Peran swasta di Kabupaten Kayong Utara
dalam bidang pendidikan menunjukkan dominasinya pada jenjang
pendidikan MI yaitu mencapai 99,91 persen, TK sekitar 85,71 persen,
MTs sekitar 83,33 persen, dan MA mencapai 100,00 persen terhadap
jumlah masing-masing sekolah per jenjang pendidikan.
Gambar 2.4 Jumlah Sekolah Guru, dan Murid di Kabupaten Kayong
Utara

Sumber : Statistik Kabuten Kayong Utara 2017


2 - 10
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

2.2. Kependudukan
2.2.1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2016 sebanyak
107.268 jiwa, yang terdiri dari 50,88% laki-laki dan 49,12% perempuan,
dan rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Kayong Utara sebesar 104.
Hal ini bearti penduduk Kabupaten Kayong Utara didominasi penduduk
laki-laki, selain itu juga persebaran penduduk berdasarkan kelompok
umur, penduduk Kabupaten Kayong Utara didominasi penduduk yang
berusia 0-14 tahun, dengan kepadatan penduduk sekitar 23 jiwa per

km2.Dari enam kecamatan, di Kabupaten Kayong Utara, kecamatan dengan


jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Simpang Hilir, dengan
persentase penduduk sekitar 30% dari total penduduk Kabupaten
Kayong Utara. Untuk lebih jelas mengenai kepadatan penduduk dan rasio
penduduk menurut jenis kelamin pada masing-masing kecamatan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.7 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Masing-Masing Kecamatan
Kabupaten Kayong Utara Tahun 2016
Kepadatan
Luas Jumlah Penduduk
No Kecamatan Penduduk
(km2) (Jiwa)
(Jiwa/km2)
1. Pulau Maya 764,60 14.809 19
2. Sukadana 1.027,07 24.213 24
3. Simpang Hilir 1.538,99 32.444 21
4. Teluk Batang 654,77 21.291 33
5. Seponti 158,01 11.238 71
6. Kepulauan Karimata 424,82 3.273 8
Kabupaten Kayong
4.568,26 107.268 23
Utara
Sumber : Kabupaten Kayong Utara dalam Angka Tahun 2016

2 - 11
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 2.8 Penduduk Kabupaten Kayong Utara Menurut Kecamatan,


Jenis Kelamin dan Sex Ratio Tahun 2016
Jumlah Penduduk (jiwa) Rasio
No Kecamatan Laki- Jenis
Perempuan Jumlah
laki Kelamin
1. Pulau Maya 7.511 7.298 14.809 103
2. Sukadana 12.216 11.997 24.213 102
3. Simpang Hilir 16.527 15.917 32.444 104
4. Teluk Batang 10.830 10.461 21.291 104
5. Seponti 5.810 5.428 11.238 107
6. Kepulauan Karimata 1.684 1.589 3.273 106
Jumlah 54.578 52.690 101.529 104
Sumber : Kabupaten Kayong Utara dalam Angka Tahun 2016

Gambar 2.5 Piramida Penduduk Tahun 2016

Sumber : Kabupaten Kayong Utara dalam Angka Tahun 2016

2 - 12
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

2.2.2. Pertumbuhan Penduduk


Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Kayong Utara pada periode 1990-
2000 sebesar 1,29% dan pada periode 2000-2010 laju pertumbuhan
penduduknya sebesar 1,94%. Jika dilihat menurut kecamatan, laju
pertumbuhan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Sukadana dan
Simpang Hilir dengan pertumbuhan penduduk sebesar 2,79% dan 3,61%.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.9. Laju Pertumbuhan penduduk 20 Tahun Terakhir
Masing-Masing Kecamatan Kabupaten Kayong Utara
Jumlah Laju Pertumbuhan
No Kecamatan Penduduk (jiwa) Penduduk Pertahun (%)
2000 2013 1999-2000 2000-2010
1. Pulau Maya 16.769 14.017 1,77 -0,09
2. Sukadana 16.290 22.919 1,88 2,79
3. Simpang Hilir 19.865 30.708 0,93 3,61
4. Teluk Batang 17.031 20.151 0,93 1,19
5. Seponti 9.063 10.636 - 1,17
6. Kepulauan Karimata - 3.098 - -
Kabupaten Kayong 79.018 101.529 1,29 1,94
Utara
Sumber : Kabupaten Kayong Utara Dalam Angka Tahun 2014

2.2.3. Ketenagakerjaan
Jumlah pencari kerja laki-laki di Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2016
sebesar 53,85 persen dari total pencari kerja. Sedangkan jumlah pencari
kerja perempuan sebesar 46,15 persen.
Jumlah pencari kerja tamatan Sarjana merupakan jumlah pencari kerja
terbanyak yaitu mencapai 46,15 persen. Sedangkan pencari kerja terendah
merupakan tamatan SLTP sebesar 3,85 persen (Tabel 3.2.1 dan 3.2.2).
Banyaknya pelatihan pada Balai Latihan Kerja (BLK) tahun 2016 berasal dari
institusional yaitu sebesar 152 paket (Tabel 3.2.3).

2 - 13
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Pada tahun 2016 jumlah perusahaan dan jumlah pekerja di Kabupaten


Kayong Utara masing-masing adalah 565 perusahaan dan pekerja WNI
sebanyar 51.359 dan pekerja WNA sebanyak 1 orang. Jika dirinci menurut
lapangan usaha, lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja paling
banyak adalah sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Peternakan
yaitu sebesar 46 persen, sedangkan lapangan usaha yang menyerap
tenaga kerja paling sedikit adalah sektor konstruksi/bangunan yaitu 0,06
persen.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kabupaten Kayong Utara pada
tahun 2015 sebesar 70,43 persen. Sedangkan Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) sebesar 3,76 persen.
Dari total banyaknya pencari kerja pada tahun 2013, jumlah pencari kerja
di Kabupaten Kayong Utara masih lebih didominasi oleh penduduk laki-laki
yaitu sebesar 53,74% dan jumlah pencari kerja perempuan hanya sebesar
46,26%. Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah pencari kerja tamat SMA
merupakan jumlah pencari kerja terbanyak di Kabupaten Kayong Utara
yaitu sebesar 55,10%.
Menurut jenis lapangan usaha, sektor yang paling banyak menyerap tenaga
kerja adalah sektor listrik, gas dan air yaitu sebesar 48,21% sedangkan
lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja paling sedikit adalah sektor
perhubungan/pengangkutan yaitu hanya 0,19%. Dari jumlah penduduk
total, jumlah penduduk angkatan kerja Kabupaten Kayong Utara adala
sebanyak 19.110 jiwa dimana jumlah yang bekerja adalah sebesar 44.009
atau dapat dikatakan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja adalah
sebesar 70,72% sedangkan pengangguran terbuka sebesar 2.150 jiwa atau
tingkat pengangguran terbukanya sebesar 4,66%. Perkembangan tingkat
pengangguran terbuka dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini.

2 - 14
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Gambar 2.6 Grafik Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Kayong


Utara Tahun 2011-2016

Sumber : Kabupaten Kayong Utara dalam Angka Tahun 2016

2.3. Ekonomi
2.3.1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi kabupaten Kayong Utara tahun 2016 sebesar 5,98
persen, angka ini berada diatas angka pertumbuhan ekonomi Provinsi
Kalimantan Barat yaitu sebesar 5,22 persen. Nilai PDRB Kabupaten Kayong
Utara menurut lapangan usaha berdasarkan harga berlaku tahun 2016
sebesar 3,15 trilyun rupiah, meningkat 12,31 persen dari tahun
sebelumnya. Sedangkan PDRB Lapangan Usaha berdasarkan harga konstan
sebesar 2,19 trilyun rupiah di tahun yang sama.
Sektor pertanian memiliki peranan cukup besar terhadap perekonomian
Kabupaten Kayong Utara. Lebih dari 29 persen nilai tambah di Kabupaten
Kayong Utara berasal dari sektor ini. Adapun sumbangan terbesar dalam
pembentukan nilai tambah di sektor pertanian dua diantaranya berasal
dari sub sektor tanaman pangan dan sub sektor perikanan yaitu masing-
masing 30,77 persen dan 26,76 persen. Lihat tabel berikut.

2 - 15
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Grafik 2.7 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kayong Utara


(Jutaan Rupiah), 2012 - 2016

Sumber: KKU Dalam angka 2016

Grafik 2.8 Perkembangan Pendapatan Regional Perkapita Kabupaten


Kayong Utara (Jutaan Rupiah), 2012 - 2016

Sumber: KKU Dalam angka 2016


2.3.2. Laju Inflasi
Inflasi merupakan salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomi
suatu wilayah. Inflasi yang tinggi mengindikasikan perekonomian yang
tidak stabil, tetapi inflasi yang bernilai nol juga tidak baik bagi
perekonomian yang mengindikasikan perekonomian sedang lesu. Oleh
karena itu angka inflasi harus dijaga kestabilannya diambang kenormalan
karena inflasi juga akan mempengaruhi indikator-indikator ekonomi
lainnya termasuk tingkat suku bunga dan investasi. Salah satu gejala
terjadinya inflasi adalah terjadinya lonjakan harga yang tajam sehingga
2 - 16
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

bisa menyebabkan daya beli masyarakat sedikit menurun. Laju inflasi Atas
Dasar Harga Produsen Kabupaten Kayong Utara tahun 2016 sebesar 5,97
persen, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

2.3.3. PDRB Perkapita


PDRB sebagai ukuran produktivitas mencerminkan seluruh nilai barang
dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun, yang
nantinya dapat menggambarkan perkembangan ekonomi suatu wilayah.
Perekonomian Kabupaten Kayong Utara tahun 2016 tumbuh sebesar
5,98 persen, meningkat dibandingkan tahun 2015 yang hanya 5,03
persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kayong Utara tahun 2016
masih berada di atas pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat
yang tumbuh 5,22 persen. Peningkatan perekonomian Kabupaten
Kayong Utara di tahun 2016 tersebut, tidak lepas dari adanya acara Sail
Karimata yang menambah pemasukan bagi para pelaku ekonomi. Nilai
PDRB Kabupaten Kayong Utara atas dasar harga berlaku tahun 2016
mencapai 3,15 trilyun rupiah, meningkat dari 10,79 persen dari tahun
sebelumnya yang hanya sebesar 2,81 trilyun rupiah. Sedangkan
menurut atas dasar harga konstan 2010=100, PDRB Kabupaten Kayong
Utara pada tahun 2016 sebesar 2,19 trilyun rupiah.
Gambar 2.9 Struktur PDRB Kabupaten Kayong Utara Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2014-2016

Sumber: KKU Dalam angka 2016

2 - 17
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

BAB 3
METODE PENDEKATAN
Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pembangunan
Pelabuhan Podorukun Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara ini
memerlukan metode pendekatan baik yang bersifat kebijakan maupun
landasan teori untuk mendapatkan hasil kajian yang baik dan optimal agar
benar-benar dapat dijadikan acuan pembangunan dan pengembangan
Jaringan Transportasi Sungai pada kawasan kabupaten Kayong Utara dan
sekitarnya, serta mewujudkan suatu dermaga yang ideal dengan pelayanan
yang cepat, nyaman, efektif, efisien dan optimal terhadap keselamatan
pengguna jasa angkutan sungai.
Pendekatan pekerjaan yang akan digunakan dalam penyusunan studi
kelayakan Pelabuhan Sungai ini adalah dengan beberapa metode sebagai
berikut :
a. Pendekatan dan pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK);
b. Pendekatan terhadap kebijakan, norma, standar, pedoman dan kriteria
yang ditetapkan pemerintah dalam peraturan perundang-undangan;
c. Pendekatan terhadap rencana pembangunan Kabupaten Kayong Utara
seperti RTRW, RPJMD dan RKPD;
d. Pendekatan terhadap literatur dan teori-teori yang terkait dengan
perencanaan dan pembangunan dermaga;
e. Pendekatan terhadap studi-studi terdahulu yang terkait dengan
Pelabuhan Sungai di Podorukun dan Dermaga lain di Kabupaten Kayong
Utara ;
f. Pendekatan langsung dengan wawancara seperlunya dengan intsnasi
terkait dan masyarakat pengguna jasa atau masyarakat di sekitar
dermaga.

3-1
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Secara umum tahapan pelaksanaan Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility


Study) Pembangunan Pelabuhan Sungai di Podorukun dapat digambarkan
dengan diagram alir sebagai berikut :

Mulai

Pekerjaan Persiapan

Pengumpulan dan Pengolahan Data


- Data Primer
- Data Sekunder

Analisis Data / Parameter Kelayakan

Analisis Kelayakan
- Aspek Teknis
- Kondisi Daratan
- Aspek Ekonomi
- Aspek Sosial Kemasyarakatan
- Aspek Managerial dan Administratif
- Aspek Lingkungan
- Potensi Pengembangan Dermaga

Analisis Komparatif

Kesimpulan dan Rekomendasi

Selesai

Gambar 3.1 : Diagram Alir Metode Pelaksanaan Pekerjaan

3-2
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

3.1. Peraturan Perundang-Undangan


Dalam melakukan Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Pembangunan Pelabuhan Sungai di Podorukun Kabupaten Kayong Utara ,
dilakukan pendekatan terhadap beberapa peraturan perundangan dan
petunjuk teknis yang terkait dengan pelabuhan/dermaga dan
penyelenggaraan angkutan sungai dan danau. Bebarapa Peraturan
Perundang-Udangan yang dijadikan acuan pendekatan dalam kegiatan studi
ini adalah sebagai berikut :
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di
Perairan sebagaimana dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2011;
e. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.5 Tahun 2011 tentang
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP);
f. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.52 Tahun 2012 tentang Alur
Pelayaran Sungai dan Danau;
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.58 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.25 Tahun 2015 tentang
Standar Keselamatan Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan;
i. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.73 Tahun 2004 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.58 Tahun
2007.

3.2. Pengumpulan Data dan Inventarisasi


Tindakan yang diperlukan dalam rencana pembangunan dermaga
dalam kaitannya dengan pengembangannya, adalah pengumpulan data dan
informasi untuk keperluan Analisis. Data dan informasi baik primer maupun

3-3
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

sekunder akan didadapatkan dengan inventarisasi data dari instansi terkait


dan survey lapangan.
A. Inventarisasi Data Awal dan Data Sekunder
Data-data yang akan dikumpulkan pada proses pengumpulan data awal
dan data sekunder adalah sebagai berikut :
1) Kebijakan Pemerintah terkait dengan Rencana tata Guna Lahan dan
Prasarana Fisik Wilayah yang meliputi :
o Tatanan Transportasi Nasional (Tatranas), Tatanan Transportasi
Wilayah (Tatrawil) dan Tatanan Transportasi Lokal (Tatralok);
o Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
o Jaringan prasarana transportasi dan rencana pengembangannya;
o Informasi mengenai daerah-daerah yang termasuk MP3EI,
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Pengembangan
Ekonomi Terpadu (KAPET) serta Kawasan strategis pembangunan
nasional lainnya;
o Informasi mengenai daerah khusus, daerah tertinggal, pulau
terluar dan informasi mengenai daerah rawan bencana.
2) Data Sosial Ekonomi Wilayah yang meliputi :
o Kependudukan (jumlah, kepadatan, sebaran dan laju
pertumbuhan);
o Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Daerah;
o Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
o Profil Potensi Investasi dan Pengembangan Industri di Daerah;
o Potensi Komoditas Unggulan dan Pariwisata;
o Kondisi Sosial Ekonomi dan lingkungan masyarakat setempat.
3) Data Fisiografi, Topografi dan Meteorologi yang meliputi :
o Peta pada lokasi dan kawasan di sekitar rencana pelabuhan;
o Peta tata guna lahan di sekitar lokasi rencana pelabuhan;
o Data status kepemilikan lahan di lokasi rencana pelabuhan;
o Data meteorologi dan klimatologi (suhu udara, kelembaban,
arah angin dan kecepatan angin, curah hujan, gempa);

3-4
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

o Informasi mengenai daerah konservasi.


4) Dokumen/Hasil Studi terkait yang meliputi :
o Hasil studi atau perencanaan pengembangan dermaga yang
terkait;
o Hasil studi atau rencana pihak-pihak swasta/investor terhadap
area tertentu di kawasan dermaga;
o Hasil studi atau perencanaan sektor-sektor lain yang terkait
dengan rencana pembangunan dermaga.
5) Data Kondisi Eksisting Fasilitas Dermaga yang meliputi :
o Data Fasilitas Pelabuhan;
o Layout Eksisting Pelabuhan;
o Data kondisi Alur Pelayaran;
o Data Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).
6) Data Operasional Dermaga, merupakan data historis mengenai
kondisi jasa angkutan sungai yang diperlukan untuk Analisis
kebutuhahn pengembangan fasilitas dermaga, yang meliputi :
o Jumlah kunjungan kapal (ship call);
o Volume pergerakan barang;
o Jumlah pergerakan penumpang;
o Rute/jaringan pelayaran;
o Tipe/jenis kapal yang beroperasi.
B. Wawancara Dengan Instansi Terkait
Wawancara atau kuisioner bertujuan untuk mendapat masukan dari
stakeholer (instansi) terkait, yaitu :
o BAPPEDA, untuk mendapatkan informasi mengenai kebijakan
pengembangan wilayah di sekitar kawasan perencanaan dermaga
dalam kaitannya dengan perencanaan wilayah makro;
o Dinas Perhubungan, untuk mendapatkan gambaran arah
kebijakan pengembangan sektor perhubungan terutamanya terkait
dengan rencana yang menyangkut pengembangan sektor
perhubungan atau transportasi;
o Dinas Pekerjaan Umum;

3-5
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

o Operator Sarana Angkutan Sungai untuk memperoleh data


operasional;
o Masyarakat sekitar dermaga;
o Pengguna Jasa Dermaga dan pihak-pihak terkait lainnya.
C. Survey Lapangan
Survey Lapangan dimaksudkan untuk memperoleh data primer beserta
kondisi faktual yang ada di lapangan. Survey Lapangan yang dilakukan
meliputi survey-survey berikut :
1) Survey Topografi
Pengukuran Topografi dilakukan pada lokasi dan sekitar rencana
dermaga serta bertujuan untuk mendapatkan peta situasi wilayah
daratan pada lokasi rencana pembangunan dermaga. Topografi
mencakup batas-batas luar wilayah pelabuhan dan pemetaan
terhadap fasilitas-fasilitas eksisting di dalam wilayah dermaga.
Keadaan topografi daratan dan bawah sungai harus memungkinkan
untuk membangun suatu dermaga dan kemungkinan untuk
pengembangan di masa mendatang. Daerah daratan harus cukup
luas untuk membangun suatu fasilitas dermaga, jalan, terminal
penumpang dan juga daerah pendukung kepentingan dermaga
lainnya.
2) Survey Bathimetri
Pengukuran Bathimetri dilakukan pada lokasi dan sekitar dermaga
dan bertujuan untuk mendapatkan situasi wilayah perairan pada
lokasi rencana pembangunan dermaga. Survey bathimetri mencakup
kerapatan, kedalaman yang diukur sampai batas dari alur pelayaran
masuk. Survey Bathimetri (sounding) dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi rupa bumi dasar perairan. Kawasan yang
disurvey meliputi wilayah perairan mulai dari bagian hulu dermaga
ke arah hilir dermaga sebanyak 5 titik pada setiap lajur pengamatan
di depan lokasi dermaga. Survey dilakukan dengan alat echosounder
yang dilengkapi dengan GPS atau perum sounding yang terkalibrasi
sehingga survey dapat dilakukan dengan mudah walau lokasi yang

3-6
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

disurvei berada cukup jauh dari dermaga. Hasil dari survei Bathimetri
ini diolah dan digabung dengan hasil survei topografi sehingga
diperoleh peta darat dan perairan kawasan yang dikaji.

Gambar 3.2 : Metode Survey Bathimetri

3) Survey/Pengamatan Pasang Surut


Maksud pengamatan pergerakan pasang surut adalah untuk
menentukan kedudukan air tertinggi, duduk tengah dan air terendah
yang dicapai maupun kedudukan LWS. Pengamatan dan pencatatan
pergerakan muka air dilakukan minimum selama 15 hari terus
menerus menggunakan alat pencatat otomatis.
Pengetahuan tentang pasang surut penting di dalam perencanaan
dermaga, sehingga elevasi muka air tertinggi (pasang) dan terendah
(surut) sangat diperhitungkan dalam perencanaan dermaga sungai.
Sebagai contoh, elevasi lantai dermaga dan sebagainya ditentukan
oleh elevasi tunggang pasang, sementara kedalaman alur
pelayaran/dermaga ditentukan oleh kedalaman sungai pada saat
muka air surut efektif (3/4 dari besar surut terendah). Gambar di
bawah menunjukan contoh hasil pencatatan pasang surut muka air
(kurva pasang surut).

3-7
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

2,5

2
MSL:1.94
1,5

0,5 0.265

-0,5
-0.374
-1

01-Agu-13

02-Agu-13

03-Agu-13

04-Agu-13
20-Jul-13

21-Jul-13

22-Jul-13

23-Jul-13

24-Jul-13

25-Jul-13

26-Jul-13

27-Jul-13

28-Jul-13

29-Jul-13

30-Jul-13

31-Jul-13
Observation Calculation obs - calc MSL
(obs) (calc) (V)

Gambar 3.3 : Contoh Kurva Pasang Surut

Cara dan Analisis kurva pasang surut melalui periode pasang surut
yang merupakan waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada
muka air rerata ke posisi yang sama berikutnya. Periode pasang
surut biasa terjadi antara 12 jam 25 menit atau 24 jam 50 menit yang
tergantung pada tipe pasang surut (diurnal atau semi diurnal). Pada
kegiatan ini, pengamatan pasang surut jam-jam an dilakukan secara
manual selama minimal 3 hari pengamatan secara kontinyu, dan
tambahan pengamatan pada estimasi waktu ekstrim, dimana terjadi
pasang tertinggi dan atau surut terendah yang dianggap mewakili
kondisi efektif keseluruhan data pasang-surut sungai pada daerah
pengamatan.
Variasi muka air menimbulkan arus yang disebut dengan arus
pasang surut yang mengangkut massa air dalam jumlah sangat
besar. Arus pasang terjadi pada waktu periode pasang dan arus surut
terjadi pada periode air surut.

3-8
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Menurut pengalaman, tinggi pasang surut yang kurang dari 5 Meter


masih dapat dibuat dermaga tetap. Bila pasang surut lebih dari 5
Meter, maka terpaksa dibuat suatu dermaga yang dilengkapi dengan
pintu air untuk memasukan dan mengeluarkan kapal, atau dengan
menggunakan struktur dermaga dinamis menggunakan struktur
dermaga ponton atau struktur dermaga serupa. Pada sebagian besar
perairan Indonesia, tinggi pasang surut tidak lebih dari 2 meter
sehingga digunakan dermaga tetap. Untuk pelayaran, kapal-kapal
memerlukan kedalaman air yang sama dengan lambung tenggelam
(draft) kapal ditambah dengan setengah lambung tenggelam (draft)
kapal. Pada pelabuhan/dermaga yang terletak di daerah hulu sungai
yang masih dipengaruhi pasang surut air laut serta daerah pinggir
pantai, jika kapal-kapal terbesar masuk ke pelabuhan hanya satu kali
dalam beberapa hari, maka kapal tersebut hanya boleh masuk pada
waktu air pasang.
4) Survey Permintaan Jasa Angkutan Sungai
Survey lapangan untuk permintaan jasa angkutan sungai dilakukan
bila tidak tersedia data operasional yang memadai untuk dijadikan
bahan Analisis kebutuhan pembangunan/pengembangan fasilitas
pelabuhan. Survey ini berupa pengumpulan data yang meliputi :
o Jumlah kunjungan kapal (ship call);
o Jumlah pergerakan penumpang;
o Volume pergerakan barang;
o Rute/jaringan/trayek dan status pelayanan.
5) Identifikasi Dampak Lingkungan Hidup
Identifikasi dampak lingkungan hidup merupakan identifikasi awal
kemungkinan timbulnya dampak pada lokasi dermaga dan
sekitarnya akibat penyelenggaraan operasi angkutan sungai, yang
meliputi pencemaran udara dan air akibat pengoperasian kapal
sungai, dampak terhadap sosial, ekonomi dan budaya dan
rekomendasi jenis studi lingkungan yang harus dilakukan.

3-9
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

D. Analisis Data
Analisis mendalam/terinci perencanaan pembangunan dermaga harus
meliputi beberapa aspek perencanaan pembangunan dermaga, yaitu :
a. Analisis Teknis
1) Kajian dan penetapan arah arus untuk penetapan arah/posisi
dermaga;
2) Kajian alur dan kawasan keselamatan pelayaran;
3) Analisis perkiraan kebutuhan lahan sampai dengan pembangunan
dermaga tahap akhir;
4) Keterpaduan rencana pengembangan dengan RTRW Daerah
setempat;
5) Evaluasi kondisi fisik dan daya dukung lahan di lokasi dermaga;
6) Evaluasi topografis permukaan lahan lokasi dermaga;
7) Ketersediaan utilitas;
8) Potensi pendangkalan;
9) Ketersediaan akses/jalan masuk.
b. Analisis Operasional
1) Kajian jenis dan ukuran kapal yang diperkirakan akan beroperasi
di dermaga;
2) Kajian pengaruh gelombang terhadap operasi dermaga;
3) Kajian alur dan kawasan dermaga bila ada dermaga lain
disekitarnya;
4) Kajian pengaturan operasi dermaga;
5) Kajian dukungan peralatan SBNP.
c. Analisis Prakiraan Permintaan Jasa Angkutan Sungai
Analisis Perkiraan Permintaan Jasa Angkutan Sungai merupakan
tahap pengolahan data lalu lintas angkutan sungai sebagai dasar
evaluasi terhadap kapasitas fasilitas eksisting dan perencanaan
kebutuhan pengembangan fasilitas dermaga sampai dengan tahun
target perencanaan dengan memperhatikan kebijakan/strategi
pengembangan wilayah serta potensi ekonomi daerah setempat,
yang mencakup :

3 - 10
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

1) Analisis prakiraan permintaan jasa angkutan sungai (20 tahun


ke depan) di wilayah perencanaan meliputi :
o Prakiraan jumlah pergerakan kapal tahunan.
o Prakiraan jumlah pergerakan penumpang tahunan.
o Prakiraan volume barang tahunan.
o Prakiraan jaringan/trayek angkutan sungai masa mendatang.
o Prakiraan waktu pengoperasian jenis kapal dimasa mendatang.
2) Analisis Asal Tujuan Lalu Lintas Kapal;
3) Analisis Pergantian Antar Moda Angkutan (Modal Split Analysis);
d. Metode Proyeksi Perkiraan Trafik Dermaga
1) Model Trend Analysis
Peramalan dengan metode ini merupakan metode sederhana yang
biasa dilakukan. Dasar dari metode ini adalah data historis dari
aspek yang ditinjau, sedangkan Analisis dilakukan dengan
memperhatikan kecenderungan perkembangan data yang ada
dengan menganggap data tersebut yang menentukan variasi lalu
lintas akan terus menunjukkan hubungan-hubungan yang serupa
pada masa depan. Bentuk-bentuk Model Trend Analysis yang lazim
digunakan:
o Metode Regresi Linear (kurva garis lurus);
o Metode Persamaan Eksponensial;
o Metode Modifikasi Eksponensial.
2) Market Analysis Method
Metode ini telah menjadi teknik yang banyak dipakai untuk
memperkirakan permintaan tingkat lokal, dan kegunaan yang paling
umum adalah dalam penentuan bagian kegiatan lalu lintas tertentu.
Data historis dipelajari untuk menetapkan rasio dari lalu lintas atau
dermaga terhadap lalu lintas secara makro, dan kecenderungan
dipastikan.

3 - 11
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

2) Literatur dan Landasan Analisis


a. Regresi Linear Berganda (Statistik)
Penyelesaian bentuk persamaan regresi linier berganda dimaksudkan
untuk melihat pengaruh dari variabel bebas yang lebih dari satu karena
banyaknya data pengamatan. Secara umum pemodelan persamaan linier
berganda dengan variabel bebas lebih dari satu dapat dinyatakan
sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + ........ + bi Xi
Dimana :
Y : variabel bebas
a : intersep
b1 ... bi : konstanta
X1 ... Xi : variabel tidak bebas (terikat)

Pada Analisis regresi linear dikenal beberapa parameter statistik antara


lain :
1) Multiple R (R majemuk) adalah suatu ukuran untuk mengukur tingkat
(keeratan) hubungan linear antara variabel terikat dengan seluruh
variabel bebas secara bersama-sama. Pada kasus dua variabel (satu
variabel terikat dan satu variabel bebas), besaran r (biasa dituliskan
dengan huruf kecil untuk dua variabel) dapat bernilai positif maupun
negatif (antara -1 – 1), tetapi untuk lebih dari dua variabel, besaran
R selalu bernilai positif (antara 0 – 1). Nilai R yang lebih besar (+ atau
-) menunjukkan hubungan yang lebih kuat.
2) R Square (R2) sering disebut dengan koefisien determinasi, adalah
mengukur kebaikan suai (goodness of fit) dari persamaan regresi;
yaitu memberikan proporsi atau persentase variasi total dalam
variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Nilai R2 terletak
antara 0 – 1, dan kecocokan model dikatakan lebih baik kalau
R2 semakin mendekati 1.
3) Adjusted R Square. Suatu sifat penting R2 adalah nilainya merupakan
fungsi yang tidak pernah menurun dari banyaknya variabel bebas
3 - 12
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

yang ada dalam model. Oleh karenanya, untuk membandingkan dua


R2 dari dua model, orang harus memperhitungkan banyaknya
variabel bebas yang ada dalam model. Ini dapat dilakukan dengan
menggunakan “adjusted R square”. Istilah penyesuaian berarti nilai
R2 sudah disesuaikan dengan banyaknya variabel (derajat bebas)
dalam model. Memang, R2 yang disesuaikan ini juga akan meningkat
bersamaan meningkatnya jumlah variabel, tetapi peningkatannya
relatif kecil. Seringkali juga disarankan, jika variabel bebas lebih dari
dua, sebaiknya menggunakan adjusted R square.
4) Standard Error. Merupakan standar error dari estimasi variabel
terikat. Angka ini dibandingkan dengan standar deviasi dari
permintaan. Semakin kecil angka standar error ini dibandingkan
angka standar deviasi dari permintaan maka model regresi semakin
tepat dalam memprediksi permintaan
b. Analisis Pasang Surut
Pasang surut adalah fluktuasi (gerakan naik turunnya) muka air
laut/sungai secara berirama karena adanya gaya tarik benda-benda di
lagit, terutama bulan dan matahari terhadap massa air laut di bumi
(Triatmodjo, 2010). Sedangkan menurut Dronkers (1964) pasang surut
merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air
laut/sungai secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya
gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama
oleh matahari, bumi dan bulan.
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan. Periode
pasang surut adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada
muka air rerata ke posisi yang sama berikutnya. Periode pasang surut
tergantung pada tipe pasang surut. Periode pada mana muka air naik
disebut pasang, sedangkan pada saat air turun disebut surut.
Menurut Wyrtki (1961), pasang surut di Indonesia dibagi menjadi 4
(empat) tipe yaitu:

3 - 13
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

o Pasang Surut Harian Tunggal (Diurnal Tide), merupakan pasang


surut yang hanya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dalam
satu hari. (Selat Karimata).

Pola Gerak Pasang Surut Harian Tunggal (Diurnal Tide) (Malik,2007)


o Pasang Surut Harian Ganda (Semi Diurnal Tide), merupakan pasang
surut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang tingginya
hampir sama dalam satu hari. Ini terjadi di Selat Malaka dan Laut
Andaman.

Pola Gerak Pasang Surut Harian Ganda (Semi Diurnal Tide)


(Malik,2007)
o Pasang Surut Campuran Condong Harian Tunggal (Mixed Tide,
Prevalling Diurnal), merupakan pasang surut yang tiap harinya
terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi terkadang dengan
dua kali pasang dan dua kali surut yang sangat berbeda dalam tinggi
dan waktu. Ini terdapat di Pantai Selatan Kalimantan dan Pantai Utara
Jawa Barat.

3 - 14
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Pola Gerak Pasang Surut Harian Campuran Condong Harian Tunggal


(Malik,2007)
o Pasang Surut Campuran Condong Harian Ganda (Mixed Tide,
Prevailing Semi Diurnal), merupakan pasang surut yang terjadi dua
kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi terkadang terjadi
satu kali pasang dan satu kali surut dengan memiliki tinggi dan
waktu berbeda. Ini terjadi di Pantai Selatan Jawa dan Bagian Timur
Indonesia.

Pola Gerak Pasang Surut Harian Campuran Condong Harian Ganda


(Malik,2007)
Elevasi muka air laut merupakan parameter sangat penting dalam
perencanaan bangunan pantai. Elevasi tersebut merupakan penjumlahan
dari beberapa parameter seperti pasang surut, wave setup, wind setup,
dan kenaikan muka air karena perubahan suhu global. Di Indonesia
sangat jarang terjadi badai, sehingga sering pengaruh wind setup tidak
diperhitungkan dalam menentukan muka air laut rencana (Triatmodjo,
2010).
Beberapa elevasi tersebut adalah sebagai berikut :

3 - 15
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

o Muka Air Tinggi (High Water Level), muka air tertinggi yang dicapai
pada saat air pasang dalam satu siklus pasang surut.
o Muka Air Rendah (Low Water Level), kedudukan air terendah yang
dicapai pada saat air surut dalam satu siklus pasang surut.
o Muka Air Tinggi Rerata (Mean High Water Level, MHWL), adalah rerata
dari muka air tinggi selama periode 19 tahun.
o Muka Air Rendah Rerata (Mean Low Water Level, MLWL), adalah rerata
dari muka air rendah selama periode 19 tahun.
o Muka Air Laut Rerata (Mean Sea Level, MSL), adalah muka air rerata
antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah rerata. Elevasi ini
digunakan sebagai referansi untuk elevasi di daratan.
o Muka Air Tinggi Tertinggi (Highest High Water Level, HHWL), adalah
air tertinggi pada saat pasang surut purnama atau bulan mati.
o Muka Air Rendah Terendah (Lowest Low Water Level, LLWL), adalah
air terendah pada saat pasang surut purnama atau bulan mati.
o Higher High Water Level, adalah air tertinggi dari dua air tinggi
dalam satu hari, seperti dalam pasang surut tipe campuran.
o Lower Low Water Level, adalah air terendah dari dua air rendah
dalam satu hari.
Bilangan Formzahl merupakan pembagian antara amplitudo konstanta
pasang surut harian utama dengan amplitudo konstanta pasang surut
ganda utama. Hasil perhitungan bilangan Formzahl ini akan diketahui
tipe pasang surut pada suatu perairan. Perhitungan tipe pasang surut
menggunakan persamaan Formzahl sebagai berikut:
( ) ( )
F = ( ) ( )

Keterangan:
F = Bilangan Formhazl.
O1 = Amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang
disebabkan gaya tarik bulan.
K1 = Amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang
disebabkan gaya tarik surya.

3 - 16
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

M2 = Amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang


disebabkan gaya tarik bulan.
S2 = Amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang
disebabkan gaya tarik surya.
Dengan demikian kalsifikasi pasang surut adalah:
o Pasang surut harian ganda jika F ≤ 0.25
o Pasang surut campuran (ganda dominan) jika 0.25 < F ≤ 1.5
o Pasang surut campuran (tunggal dominan) jika 1.5 < F ≤ 3
o Pasang surut harian tunggal jika F > 3
Terdapat dua metode yang umum digunakan untuk menganalisis data
pengamatan pasang surut, yaitu metode admiralty dan metode least
square. Dalam studi ini konsultan akan mencoba menggunakan
Metode Least Square (Kuadrat Terkecil).

METODE LEAST SQUARE


Metode least square merupakan metode perhitungan pasang surut
dengan mengabaikan faktor meteorologis (Tianhang dan Vanicek, 2007
dalam Cahyono, 2008). Persamaan yang digunakan dalam metode ini
adalah sebagai berikut :

Diagram alir pengolahan data pasang dengan metode Metode Least


Square (Kuadrat Terkecil) adalah sebagai berikut :

3 - 17
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Gambar 3.4 : Diagram Alir Analisis Pasang Surut Metode Least


Square
3 - 18
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Langkah-Langkah anilisis seperti dalam diagram tersebut adalah sebagai


berikut :
1) Mengisi data pengamatan
2) Mendefinisikan Matriks Observasi (L)
t Hari Jam Tgl_Jam hti
1
2
3
4
5
6
7
Jumlah baris matriks observasi sebanyak 360 bari
3) Mendefenisikan Matriks Desain (A)
Mengacu pada persamaan 5, untuk mencari 9 nilai Konstanta Pasut,
maka nilai yang akan dicari ada 19 parameter yaitu nilai Z0, A1, A2,
…… , A9 dan B1, B2, B3, …., B9 seperti baris matriks berikut :
δhti δhti δhti δhti δhti δhti δhti δhti δhti δhti δhti δhti δhti δhti δhti δhti δhti δhti δhti
δZ0 δA1 δB1 δA2 δB2 δA3 δB3 δA4 δB4 δA5 δB5 δA6 δB6 δA7 δB7 δA8 δB8 δA9 δB9

Jumlah baris matriks desain sebanyak 360 baris


4) Menghitung Nilai Parameter
Didapatkan nilai 9 parameter sebagai berikut :
Parameter Nilai
Z0
A1
B1
A2
B2
A3
B3
A4
B4
A5
B5
A6
B6
A7
B7
A8
B8
A9
B9

3 - 19
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

5) Menghitung Matrik Observasi setelah Dikoreksi


Matrik Koreksi didapatkan dengan rumus V=AX-L, sedangkan Matrik
Observasi setelah Dikoreksi (La), didapatkan dengan rumus La=L+V.
Kemudian hasil tersebut disusun seperti tabel berikut :
Koreksi Terkoreksi

Jumlah baris matriks observasi setelah dikoreksi sebanyak 360


baris
6) Menghitung Amplitudo dan Fase
Didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut :
Parameter Aplitudo Fase
No Simbol
Z0 A B meter der/jam
0 Z0
1 M2
2 S2
3 N2
4 K2
5 K1
6 O1
7 P1
8 M4
9 MS4

Komponen-Komponen Matriks dalam Analisis Least Square Data Pasang


Surut :
o Matriks Desain

o Matriks Parameter

3 - 20
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

o Matriks Observasi

o Matriks Koreksi

c. Luas Kolam Pelabuhan (Dermaga)


Untuk sandar dan olah gerak kapal pada saat air dalam keadaan MLWS
(Mean Low Water Surface) diperlukan luas kolam pelabuhan (dermaga)
yang cukup. Dengan memperhatikan beberapa faktor, maka persamaan
yang akan digunakan untuk menghitung kebutuhan luas kolam dermaga
(pelabuhan) adalah :
A = ATR + AB + AT

Dimana :
ATR : Luas kolam putar (turning basin) (M2)
AB : Luas area bongkar muat (M2)
AT : Luas area tambat (M2)

d. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP)


AtoN adalah singkatan dari Aids to Navigation dalam bahasa Indonesia
adalah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) didefinisikan sebagai
"Peralatan atau sistem yang berada di luar kapal yang didisain dan
dioperasikan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi bernavigasi
kapal dan / atau lalu lintas kapal" (Sumber : IALA NAVGUIDE 2006
Chapter 3). Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) berperan penting
dalam dunia pelayaran internasional maupun domestik. Sarana Bantu
Navigasi Pelayaran (SBNP) juga membuka akses dan menghubungkan
3 - 21
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

wilayah pulau, baik daerah yang sudah maju maupun yang masih
terisolasi. Sebagai negara kepulauan (Archipelagic State) Indonesia
memang amat membutuhkan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran adalah sarana yang dibangun atau
terbentuk secara alami yang berada di luar kapal yang berfungsi
membantu navigator dalam menentukan posisi dan / atau haluan kapal
serta memberitahukan bahaya dan / atau rintangan pelayaran untuk
kepentingan keselamatan berlayar.

3 - 22
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

BAB 4
METODE PENDEKATAN

Pekerjaan Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Pembangunan


Pelabuhan Podorukun Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara ini
memerlukan suatu koordinasi yang baik antara pihak owner (Dinas Perhubungan
Kominfo Provinsi Kalimantan Barat) dengan pihak konsultan perencana dan
koordinasi internal dalam pihak konsultan sendiri. Agar pelaksanaan kegiatan
perencanaan ini dapat berjalan lancar, maka akan disusun suatu rencana
pelaksanaan pekerjaan yang meliputi, pekerjaan persiapan, kegiatan survey
lapangan, analisis dan penyusunan studi kelayakan dan pelaporan.

4.1. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan


Kegiatan penyedia jasa dilaksanakan sejak pelaksanaan pekerjaan dimulai
sesuai Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang diterbitkan sampai dengan
diserahkannya pekerjaan tersebut kepada Pengguna Jasa (Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pemilik Pekerjaan). Dalam hal ini
waktu yang disediakan untuk melaksanakan tugas Studi yang diberikan
kepada Penyedia Jasa secara optimal adalah selama 60 (Enam Puluh) hari
kalender atau 2 (Dua) bulan. sebagaimana jadwal berikut :
Rencana Jadwal Kegiatan
Bulan ke
N
Kegiatan I II
o
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PePersiapan
2 Pengumpulan data:
a. Data primer
b. Data skunder
3 Analisa

4-1
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

4 Pelaporan
a.Laporan Pendahuluan
b.Laporan Antara
c.Laporan Draft Final
d. Laporan Final dan
kelengkapan laporan
lainnya

4.2. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


Pelaksanaan pekerjaan dibagi menjadi 5 (lima) tahapan, yaitu persiapan,
pengumpulan dan pengolahan data sekunder, pelaksanaan survei lapangan,
analisis data, analisis kelayakan Pembangunan Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti , Kabupaten Kayong Utara .
Pekerjaan ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu:
a. Tahap Persiapan (Laporan Pendahuluan).
b. Tahap Pelaksanaan (Laporan Antara)
c. Tahapan formulasi data (Draft Laporan Akhir)
d. Tahapan validasi dan finishing (Laporan Akhir)
Penyedia Jasa harus memerinci sendiri kegiatannya dan dalam
menjalankan tugasnya akan mendapatkan pula arahan dari Pengelola
Kegiatan secara tertulis agar fungsi dan tanggung jawab Penyedia Jasa
dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran (produk)
sebagaimana yang diharapkan. Secara garis besar, uraian tugas Penyedia
Jasa secara bertahap di lapangan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
1) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi/metodologi
pelaksanaan pekerjaan.
2) Membuat dan memeriksa Time Schedule (Jadwal Pelaksanaan) Bar
Chart dan diteruskan kepada Pengelola Kegiatan untuk mendapatkan
persetujuan
b. Pekerjaan Teknis
4-2
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

1) Melaksanakan Kegiatan Studi data sekunder kepustakaan dan primer


secara umum, koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan lain agar
pelaksanaan teknis maupun administrasi yang dilakukan secara terus
menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk terakhir kalinya.
2) Asistensi Pelaksanaan Pekerjaan secara berkala dan mengambil
tindakan yang tepat dan cepat, agar memenuhi batas waktu
pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
(jadwal harus jelas mengingat waktu pelaksanaan sangat terbatas).
3) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan
dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang
dari kontrak kepada seluruh anggota tim sesuai fungsi masing-
masing, serta menyampaikan masukan kepada PPTK kegiatan,
dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Pengguna Anggaran.
Khusus untuk Penyedia Jasa, berkewajiban untuk :
1) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pengendali Kegiatan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk
membahas segala persoalan dalam rangka penyelesaian selama masa
pelaksanaan.
2) Mengadakan asistensi dan presentasi (apabila dibutuhkan) mengenai
pelaksanaan pekerjaan sebagai beikut :
a) Laporan Pendahuluan pada bulan pertama pelaksanaan kegiatan,
b) Laporan Antara pada awal bulan kedua pelaksanaan kegiatan.
c) Draft Laporan Akhir dan Laporan Akhir pada akhir bulan kedua
pelaksanaan kegiatan
3) Mengadakan rapat di luar jadwal rutin tersebut apabila dianggap perlu
dan atau karena ada permasalahan mendesak yang perlu diselesaikan.
c. Pelaporan
1) Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknologis
kepada Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen/Pejabat Pelaksana Kegiatan atau Pengelola Kegiatan
mengenai prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan
yang akan dilaksanakan.

4-3
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

2) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata mengenai prosentase


dan nilai bobot bagian- bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
3) Melaporkan sumber daya yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat
yang digunakan.
4) Membuat dan memeriksa gambar-gambar hasil studi yang dibuat
menyangkut pekerjaan.
Melaporkan semua kegiatan penyedia jasa sesuai dengan masa
pelaksanaan pekerjaan.

4.3. Personil
Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman
dalam penyediaan jasa sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan
merupakan faktor utama optimalnya pelaksanaan Kegiatan penyedia jasa.
Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya, Penyedia Jasa harus
menyediakan tenaga-tenaga yang memenuhi kebutuhan kegiatan, baik
ditinjau dari lingkup atau besar kegiatan maupun tingkat kerumitan
pekerjaan. Untuk melaksanakan tugasnya, Penyedia Jasa harus
menyediakan tenaga ahli yang Kualifikasi masing-masing tenaga
pendukung tersebut disesuaikan dengan lingkup penugasan dan keahlian
yang dibutuhkan untuk masing-masing jabatan, sehingga diharapkan
personil tersebut benar-benar dapat melaksanakan tugas masing-masing
dengan optimal.
Tenaga ahli, penunjang dan staf antara lain :
Tenaga ahli yang akan melaksanakan Studi Kelayakan ini disesuaikan
dengan ruang lingkup kajian, dengan kualifikasi tugas sebagai berikut:
1) Ahli teknik dermaga (Team Leader)
Ketua Tim bertanggung jawab kepada Pengguna Jasa, mempunyai
kemampuan dibidang Administrasi Kontrak dan Manajemen Kontrak
pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Tugas ketua tim adalah
sebagai berikut :
a) Bertanggung jawab penuh mengenai jalannya hasil pekerjaan.

4-4
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

b) Memberi pengarahan kepada anggota tim tentang pelaksanaan


pekerjaan.
c) Melakukan persiapan pelaksanaan baik teknis maupun administrasi.
d) Mengkoordinir dan memberikan pengarahan dalam rangka
pengumpulan data yang akan dilakukan oleh tim tenaga ahli.
e) Mengkoordinir pekerjaan survey lapangan termasuk melaporkannya
kepada pemberi tugas serta Pemerintah Daerah setempat.
f) Bersama dengan tenaga ahli lainnya mengevaluasi pengolahan data la-
pangan dan hasil analisis laboratorium.
g) Melakukan koordinasi dengan pihak pemberi tugas, instansi terkait
serta presentasi hasil studi apabila diperlukan.
2) Ahli Teknik Sumber Daya Air
Ahli Teknik Sumber Daya Air memiliki tugas sebagai berikut:
a) Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan studi, baik terhadap
aspek teknis maupun administrasi.
b) Mengkoordinir dan memberikan pengarahan dalam rangka
pengumpulan data.
c) Mengkoordinir survey lapangan sehingga dapat terpadu dengan
anggota tim lain.
d) Melakukan interpretasi data mengenai Bathimetri, topographi yang
berkaitan dengan siklus hidrologi, banjir, debit air, Pasang Surut atau
Fluktuasi Muka Air serta run off akibat curah hujan.
e) Mempersiapkan bahan-bahan untuk penyusunan laporan.
f) Mempersiapkan bahan-bahan untuk presentasi.
3) Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota memiliki tugas sebagai berikut :
a) Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan terkait aspek Sosial
Ekonomi umum baik teknis maupun non teknis.
b) Mengkoordinir dan memberikan pengarahan dalam rangka
pengumpulan data.
c) Mengkoordinir survey lapangan sehingga dapat terpadu dengan
anggota tim lain.

4-5
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

d) Melakukan interpretasi data.


e) Mempersiapkan bahan-bahan untuk penyusunan laporan.
f) Mempersiapkan bahan-bahan untuk presentasi.
4) Ahli Geodesi
Ahli Geodesi memiliki tugas sebagai berikut :
a) Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan terkait aspek Geodesi /
Pengukuran.
b) Mengkoordinir dan memberikan pengarahan dalam rangka
pengumpulan data.
c) Mengkoordinir survey lapangan sehingga dapat terpadu dengan
anggota tim lain.
d) Melakukan interpretasi data.
e) Mempersiapkan bahan-bahan untuk penyusunan laporan.
f) Mempersiapkan bahan-bahan untuk presentasi.
5) Tenaga Pendukung
Guna memperlancar kegiatan ini, dibutuhkan juga tenaga pendukung
sebagai berikut:
a) Surveyor.
b) Tenaga Administrasi.
c) Operator Komputer.
d) Operator CAD

4-6
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

4-7
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

BAB 5
PRE SENTASE DAN
ANALISA DATA
5.1. Data Sosial.
a. Kependudukan
Data Jumlah penduduk diperlukan sebagai salah satu parameter
untuk peramalan/forecasting permintaan (demand) pengguna jasa
angkutan sungai. Data time series jumlah penduduk di Kecamatan
Seponti dari Tahun 2013 - 2016 adalah sebagaimana tertera pada tabel
berikut :
Tabel 5.1 Jumlah penduduk Kecamatan seponti
Jumlah Penduduk Tahun
NO Desa Kelurahan
2013 2014 2015 2016
1 Podorukun 1718 1746 1649 1677
2 Wonorejo 1614 1653 1590 1617
3 Seponti Jaya 2357 2525 2280 2319
4 Telaga Arum 2038 2004 2008 2042
5 Sungai Sepeti 1918 1962 1956 1989
6 Durian Sebatang 1734 1891 1567 1594
JUMLAH 11.379 11.781 11.050 11.238
Sumber : Kecamatan Seponti dalam Angka
Jumlah penduduk di Kecamatan Seponti tahun 2015 sebesar
11.050 orang. Komposisi penduduk usia muda di Kecamatan Seponti
pada tahun 2016 tergolong cukup tinggi, terlihat dari jumlah penduduk
berusia antara 0-4 tahun adalah yang terbanyak yaitu sekitar 1065.
Menurut jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki 534 lebih banyak
dibanding perempuan 522.
Kecamatan Seponti merupakan kecamatan dengan kepadatan
penduduk terbesar di Kabupaten Kayong Utara. Dengan luas wilayah
sebesar 158,01 km², setiap km² wilayah Kecamatan Seponti dihuni oleh
rata-rata sebanyak 70 jiwa penduduk pada tahun 2016. Dilihat dari

5-1
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

kepadatan per desa, Desa Seponti Jaya merupakan desa dengan


kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Seponti yaitu sebesar 158
orang/km2. Sedangkan yang terkecil adalah Desa Sungai Sepeti dan
Podorukun dengan kepadatan penduduk 47 orang/km2
Jumlah Penduduk di Kecamatan Seponti akan diprediksi sampai
dengan tahun 2026 karena data dukung PDRB di tingkat kecamatan, hal
ini terkait dengan kesesuaian data yang akan digunakan dalam Analisis
selanjutnya. Proyeksi jumlah penduduk dilakukan dengan dasar data
time series jumlah penduduk Kecamatan Seponti dari Tahun 2015 s/d
2016, menggunakan Metode Geometrik dengan formulasi sebagai
berikut :
n
Pn = Po ( 1 + r)
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n;
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar;
r = laju pertumbuhan penduduk;
n = jumlah interval tahun.
Dengan tingkat/laju pertumbuhan penduduk ( r ) dari tahun 2015-2016
sebesar 1,7%, maka prediksi jumlah penduduk dirinci di kecamatan
Seponti sampai dengan tahun 2026 adalah sebagai berikut :

5-2
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.2 Jumlah Perkiraan Penduduk Kecamatan Seponti Tahun 2013 – 2026

Jumlah Penduduk Tahun


NO Desa Kelurahan
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

1 Podorukun 1718 1746 1649 1677 1705 1734 1764 1794 1824 1855 1887 1919 1951 1985

2 Wonorejo 1614 1653 1590 1617 1645 1674 1704 1734 1764 1795 1827 1859 1891 1925

3 Seponti Jaya 2357 2525 2280 2319 2348 2377 2407 2437 2467 2499 2530 2563 2595 2629

4 Telaga Arum 2038 2004 2008 2042 2070 2099 2129 2159 2189 2220 2251 2283 2316 2349

5 Sungai Sepeti 1918 1962 1956 1989 2017 2046 2075 2105 2135 2166 2197 2229 2262 2295

6 Durian Sebatang 1734 1891 1567 1594 1623 1652 1682 1713 1743 1775 1807 1839 1872 1906

JUMLAH 11379 11781 11050 11238 11409 11583 11760 11941 12124 12310 12499 12692 12888 13087

Sumber : Olah Data

5-3
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

b. Pendidikan
Tingkat pendidikan dapat dijadikan sebagai salah satu indikator
yang menunjukkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu wilayah.
Oleh karena itu ketersediaan sarana pendidikan akan sangat
berpengaruh dalam keberhasilan di bidang pendidikan. Kecamatan
Seponti mempunyai fasilitas sarana pendidikan formal sebanyak 22
sekolah, yang terdiri dari 19 sekolah negeri dan 3 sekolah swasta. Dari
Tabel te lihat bahwa di Kecamatan Seponti terdapat 4 sekolah TK, 11 SD,
5 SMP, 2 SMA.
Rasio murid dan guru menggambarkan beban guru dalam
mengajar murid. Pada tahun 2015, beban guru paling berat adalah
untuk jenjang pendidikan SMA yaitu 16 murid. Beban teringan ada di
jenjang pendidikan SD, dimana seorang guru rata-rata mengajar 10
orang murid.

5-4
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.3 Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Seponti Tahun 2013-2016
Jumlah Sekolah tahun 2013 Jumlah Sekolah tahun 2014 Jumlah Sekolah tahun 2015 Jumlah Sekolah tahun 2016
No. Jenjang Pendidikan Negeri + Negeri + Negeri + Negeri +
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
Swasta Swasta Swasta Swasta
1 Taman Kanak-kanak (TK) 1 2 3 1 3 4 1 3 4 1 5 6
2 Sekolah Dasar (SD) 11 - 11 11 - 11 11 - 11 18 - 18
3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) - - - - - - - - - - - -
Sekolah Menengah Pertama
4 5 - 5 5 - 5 5 - 5 5 - 5
(SMP)
5 Madrasah Tsanawiyah (MTs) - - - - - - - - - - - -
6 Sekolah Menengah Umum (SMU) 2 - 2 2 - 2 2 - 2 2 - 2
7 Madrasah Aliyah (MA) - - - - - - - - - - - -
8 Sekolah Menengah Kejuruan - - - - - - - - - - - -
9 Perguruan Tinggi - - - - - - - - - - - -
Jumlah 19 2 21 19 3 22 19 3 22 26 5 31
Sumber : Olah data

5-5
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.4 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru Tahun 2013 - 2016

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016


Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio
No Jenjang Pendidikan Murid Murid Murid Murid
Unit Murid Guru Terhadap Unit Murid Guru Terhadap Unit Murid Guru Terhadap Unit Murid Guru Terhadap
guru guru guru guru
Taman Kanak-kanak (TK) 13 306 38 8 3 179 22 8 4 162 - - 6 226 19 12
Sekolah Dasar (SD) 11 1418 123 11 11 1438 85 17 11 1412 133 10 18 1347 - -
Madrasah Ibtidaiyah (MI) - - - - - - - - - - - - - - - -
Sekolah Menengah Pertama
5 589 52 11 5 633 44 14 5 441 39 11 5 655 ... ...
(SMP)
Madrasah Tsanawiyah (MTs) - - - - - - - - - - - - - - - -
Sekolah Menengah Umum
2 417 28 15 2 404 32 13 2 364 22 16 2 422 29 15
(SMU)
Madrasah Aliyah (MA) - - - - - - - - - - - - - - - -
Sekolah Menengah Kejuruan - - - - - - - - - - - - - - - -
Perguruan Tinggi - - - - - - - - - - - - - - - -
Jumlah 31 1312 241 45 21 1216 183 52 22 967 194 37 31 1303 48 27

Sumber : Olah Data

5-6
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.5 Jumlah Murid Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013 - 2016

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016


Tahun Jumlah Murid Tahun Jumlah Murid Tahun Jumlah Murid Tahun Jumlah Murid
(Siswa) (Siswa) (Siswa) (Siswa)
No. Jenjang Pendidikan
Negeri Negeri Negeri Negeri
Negeri Swasta + Negeri Swasta + Negeri Swasta + Negeri Swasta +
Swasta Swasta Swasta Swasta
1 Taman Kanak-kanak (TK) 46 260 306 84 95 179 28 134 162 90 136 226
2 Sekolah Dasar (SD) 1418 - 1418 1438 - 1438 1412 - 1412 1347 - 1347
3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) - - - - - - - - - - - -
4 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 589 - 589 633 - 633 441 - 441 655 - 655
5 Madrasah Tsanawiyah (MTs) - - - - - - - - - - - -
6 Sekolah Menengah Umum (SMU) 417 - 417 404 - 404 364 - 364 422 - 422
7 Madrasah Aliyah (MA) - - - - - - - - - - - -
8 Sekolah Menengah Kejuruan - - - - - - - - - - - -
9 Perguruan Tinggi - - - - - - - - - - - -
Jumlah 1052 260 1312 1121 95 1216 833 134 967 1167 136 1303
Sumber Olah data

5-7
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

c. Kesehatan
Sebagai salah satu indikator kesejahteraan masyarakat,
masalah di bidang kesehatan menjadi salah satu prioritas pemerintah
daerah untuk terus meningkatkan pelayanan di bidang. Keseriusan
pemerintah daerah dalam upaya menyehatkan masyarakat terlihat
melalui penyediaan sarana dan prasarana kesehatan yang mudah
dijangkau oleh setia penduduk yang membutuhkan pelayanan dengan
biaya berobat relatif murah seperti: puskesmas, pustu, dan puskesmas
keliling/apung. Hingga tahun 2015, di Kecamatan Seponti terdapat
sebanyak 1 puskesmas, 6 puskesmas pembantu dan 6 poskesdes.
Pada tahun 2015, di Kecamatan Seponti terdapat sebanyak 52
tenaga kesehatan yang menyebar di seluruh kecamatan. Jumlah ini
menurun 11,86 persen dari tahun sebelumnya. Dilihat dari sisi
jumlah, tenaga kesehatan profesi keperawatan adalah paling banyak
jumlahnya yaitu sebanyak 19 orang yang tersebar di seluruh kecamatan,
disusul bidan sebanyak 13 orang. Dokter umum hanya 1 orang.
Pada tahun 2015, di Kecamatan Seponti terdapat sebanyak 52
tenaga kesehatan yang menyebar di seluruh kecamatan. Jumlah ini
menurun 11,86 persen dari tahun sebelumnya. Dilihat dari sisi
jumlah, tenaga kesehatan profesi keperawatan adalah paling banyak
jumlahnya yaitu sebanyak 19 orang yang tersebar di seluruh
kecamatan, disusul bidan sebanyak 13 orang. Dokter umum hanya
1 orang.

5-8
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.6 Tabel Sarana Kesehatan Kecamatan Seponti


Tahun 2009-2016
Sarana Kesehatan dan
No. 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Apotik/Toko Obat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Rumah Sakit - - - - - - - -
2 Puskesmas 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Puskesmas Pembantu 6 6 7 7 7 7 6 12
4 Poskesdes - - - - 6 6 6 6
5 Rumah Sakit Bersalin - - - - - - - -
6 Klinik Bersalin - - - - - - - -
7 Balai Pengobatan - - - - - - - -
8 BKIA - - - - - - - -
9 Klinik KB 1 - - - - - - -
10 Posyandu 17 20 21 21 20 19 21 21
11 Apotik - - - - - - - -
12 Toko Obat … - - - - - - -
13 Lainnya - - - - - - - -
Sumber : Olah Data

5-9
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.7 Jumlah Tenaga Medis, Paramedis dan Dukun Bayi Tahun 2009 – 2013 (Orang)

No. Tenaga Medis / Dukun Bayi 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Dokter Umum 2 2 2 2 1 1 1 2
2 Dokter Spesialis - - - - - - - -
3 Dokter Gigi 1 1 1 1 - - - -
4 Bidan 7 7 11 11 13 15 13 15
5 Perawat 11 14 20 19 25 22 19 16
6 Ahli/Semi Ahli Gizi - - - - - - 3 -
7 Dukun Bayi 8 - - 25 20 20 12 -
a. Terlatih 8 - - 25 20 20 12 -
b. Belum Terlatih - - - - - - - -
8 Lainnya (Tata Usaha) 4 4 4 1 - 1 4 3
Sumber Olah Data

5 - 10
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

5.2. Data Ekonomi


a. Pertanian
Sama seperti wilayah lainnya di Kabupaten Kayong Utara, padi
merupakan tanaman utama di Kecamatan Seponti. Produksi padi di
Kecamatan Seponti cenderung berfluktuasi dari tahun ke tahun. Tercatat
pada tahun 2015 produksi padi di Kecamatan Seponti turun menjadi
6.763 ton, dimana pada tahun 2014 mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya. Perubahan produksi padi tersebut dipengaruhi beberapa
faktor diantaranya kondisi cuaca dan berkurangnya luas tanam padi
akibat pengalihan fungsi lahan.
Tabel 5.8 Statistik Tanaman Pangan Kecamatan Seponti Tahun
2013-2015
Uraian 2013 2014 2015
Padi
Luas Panen (Ha) 2 977 3 317 2 536
Produksi (Ton) 8 276 9 056 6 763
Jagung
Luas Panen (Ha) 1 3 -
Produksi (Ton) 9 10 -
Ubi Kayu
Luas Panen (Ha) 22 18 12
Produksi (Ton) 464 403 305
Ubi Jalar
Luas Panen (Ha) 4 8 2
Produksi (Ton) 36 62 19
Kacang Tanah
Luas Panen (Ha) 3 3 4
Produksi (Ton) 3 3 4
Kedelai
Luas Panen (Ha) - 1 -
Produksi (Ton) - 1 -
Kacang Hijau
Luas Panen (Ha) - 1 -
Produksi (Ton) - 1 -
Sumber : Statistik Kecamatan Seponti 2016
Jenis padi sawah merupakan yang mendominasi produksi padi di
Kecamatan Seponti yaitu 100 persen dari total produksi padi, atau sekitar
6.763 ton. Masyarakat di Kecamatan Seponti masih menggunakan sistem

5 - 11
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

sawah tadah hujan sehingga hasil produksi padi masih sangat


bergantung dari kondisi cuaca ataupun curah hujan.
Dilihat dari produktivitasnya, Ubi kayu merupakan tanaman pangan
dengan produktivitas terbesar yaitu sekitar 254,22 Kw/Ha. Jauh diatas
produktivitas padi, ubi jalar, dan kacang tanah yang produktivitasnya
masing-masing hanya sebesar 26,67 Kw/Ha, 94,25 Kw/Ha, dan 10,45
Kw/Ha.
Grafik 5.2 Produktivitas Tanaman Pangan (Kw/Ha) di Kecamatan
Seponti Tahun 2015

Sumber : Statistik Kecamatan Seponti 2016


Selain tanaman pangan, Kecamatan Seponti juga memiliki produk-
produk pertanian lain seperti: tanaman perkebunan, perikanan dan
peternakan. Pada tahun 2014 produksi terbanyak untuk jenis tanaman
perkebunan adalah kopi yaitu sebesar 83 ton. Sedangkan produktivas
terendah adalah karet sebesar 27 ton.

5 - 12
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.9 Luas Panen/Produksi Tanaman Padi dan Palawija Tahun 2013 - 2016

Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata


Luas Luas Luas Luas
Produksi Produksi Produksi Produksi
Panen Produksi Panen Produksi Panen Produksi Panen Produksi
No. Jenis Tanaman
(Ha) (Ton) (Kw/Ha) (Ha) (Ton) (Kw/Ha) (Ha) (Ton) (Kw/Ha) (Ha) (Ton) (Kw/Ha)
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

I. Tanaman Padi 2977 8276 27.8 3317 9056 27,30 2536 6763 26,67 2536 6763 26,67

1. Padi Sawah 2977 8276 27.8 3317 9056 27,30 2536 6763 26,67 2536 6763 26,67
2. Padi Ladang - - - - - - - - - - - -

II. Tanaman Palawija 30 512 170.67 34 480 170,67 18 328 182,22 18 328 182,22

1. Jagung 1 9 93.33 3 10 33,33 - - - - - -


2. Ubi Kayu 22 464 211.1 18 403 223,89 12 305 254,22 12 305 254,22
3. Ubi Jalar 4 36 90 8 62 77,50 2 19 94,25 2 19 94,25
4. Kacang Tanah 3 3 10 3 3 10,00 4 4 10,45 4 4 10,00
5. Kacang kedelai - - - 1 1 10,00 - - - - - -
6. Kacang Hijau - - - 1 1 10,00 - - - - - -
Jumlah 3007 8788 29,22 3351 9536 30 2554 7091 27.76 2554 7091 22.76
Sumber Olah data

5 - 13
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.10 Luas Lahan Baku Menurut Penggunaan Tahun 2009 – 2013 (Ha)
JENIS LAHAN 2009 2010 2011 2013 2014 2015 2016
1. Lahan Sawah 6 520 6 520 6 520 6 520 6 520 6 520 6 520
1.1. Lahan Sawah Irigasi - - - - - - -
a. Irigasi Teknis - - - - - - -
b. Irigasi Setengah Teknis - - - - - - -
c. Irigasi Sederhana - - - - - - -
d. Irigasi Desa - - - - - - -
1.2. Lahan Sawah Non Irigasi 6 520 6 520 6 520 6 520 6 520 6 520 6 520
a. Tadah Hujan 6 520 6 520 6 520 6 520 6 520 6 520 6 520
b. Pasang Surut - - - - - - -
c. Lebak - - - - - - -
d. Polder dan Lainnya - - - - - - -
2. Lahan Bukan Sawah 5 528 4 900 4 900 4 900 4 898 4 898 4 898
a. Tegal/Kebun 2 300 1 600 1 600 1 600 1 625 1 625 1 625
b. Ladang/Huma 25 25 25 25 10 10 10
c. Perkebunan 1 040 2 000 2 025 2 025 2 045 2 045 2 045
d. Hutan Rakyat 1 484 1 163 1 163 1 163 1 163 1 163 1 163
e. Tambak - - - - - - -
f. Kolam/Tebat/Empang - - - - - - -
g. Padang Penggembala
- - - - - - -
n/Rumput
h. Lahan Yang sementara Tidak
59 38 67 67 30 30 30
Diusahakan
i. Lahan Bukan Sawah lainnya 620 74 20 20 25 25 25
3.Lahan Bukan Pertanian 25 494 26 122 26 122 26 122 26 124 26 124 26 124
a. Rumah,Bangunan,dan Halaman
2 300 2 308 2 308 2 308 2 326 2 326 2 326
Sekitarnya
b. Hutan Negara 23 194 23 194 23 194 23 194 23 194 23 194 23 194
c. Rawa-Rawa(tidak ditanami) - - - - - - -
d. Lainnya - 620 620 620 604 604 604
JUMLAH 37 542 37 542 37 542 37 542 37 542 37 542 37 542
Sumber Olah data
Untuk potensi peternakan, populasi ternak besar yang
mendominasi adalah sapi yaitu sebanyak 1 891 ekor. Kemudian untuk
5 - 14
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

ternak kecil, kambing/domba yang mendominasi yaitu sebesar 878


ekor. Populasi unggas di Kecamatan Seponti didominasi ayam buras
sebesar 15327 ekor dan yang terendah adalah itik yaitu sebesar 910
ekor. Potensi perikanan di Kecamatan Seponti juga cukup potensial.
Tahun 2014 produksi perikanan mencapai 35 ton.
Tabel 5.11 Luas Tanaman Perkebunan Tahun 2009 – 2016 (Ha)

No Jenis Perkebunan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Karet 499 499 403 400 421 421 421 421
2 Kelapa Dalam 83 83 93 93 83 83 83 83
3 Kelapa Hibrida - - - - - - - -
4 Kelapa Sawit - 3000 5300 4537 61 - - -
5 Kakao - - - - - - - -
6 Lada - - - - - - - -
7 Kopi 99 99 149 149 114 114 114 114
8 Aneka Tanaman - - - - - - - -
Jumlah 681 3681 5945 5179 679 618 618 618
Sumber Olah data

Tabel 5.12 Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan


Tahun 2012 – 2016 (Ton)

No Jenis Perkebunan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Karet 49 49 115 49 27 27 27 27
2 Kelapa Dalam 67 67 68 526 37 37 37 37
3 Kelapa Hibrida - - - - - - - -
4 Kelapa Sawit - - - - - - - -
5 Kakao - - - - - - - -
6 Lada - - - - - - - -
7 Kopi 90 90 108 108 83 83 83 83
8 Aneka Tanaman - - - - - - - -
Jumlah 206 206 291 683 147 147 147 147
Sumber Olah data
b. Industri
Pada tahun 2014, di Kecamatan Seponti terdapat sebanyak 18
usaha industri kecil dan menengah yang tersebar di seluruh wilayah
5 - 15
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

kecamatan. Sektor industri kecil dan menengah di Kecamatan Seponti


mampu menyerap sebanyak 115 orang tenaga kerja. Berdasarkan
jenis kelamin, sekitar 75,65 persen adalah pekerja laki-laki, dan
sisanya yaitu sekitar 24,35 persen pekerja adalah perempuan. Industri
Kimia, Bahan Bangunan dan percetakan adalah jenis Industri kecil
dan menengah yang paling banyak di Kecamatan Seponti. Dan industri
kecil dan menengah yang menyerap tenaga kerja paling banyak juga
industri kimia, bahan bangunan dan percetakan.
Kecamatan Seponti potensi perikanannya sangat kurang
walaupun secara geografis kecamatan seponti dekat dengan perairan
sungai ataupun laut, tetapi hanya sebagian kecil masyarakat yang
bekerja di sektor perikanan atau menjadi nelayan dan itu
terkonsentrasi di dua desa saja di desa sungai sepeti dan desa
durian sebatang, secara umum masyarakat seponti bekerja di bidang
pertanian, perkebunan dan peternakan, karena itu industri yang
bergerak di bidang pengolahan hasil perikanan tidak ada di kecamatan
seponti. Hal ini bertolak belakang dengan industri pangan di
kecamatan seponti karena daerah seponti boleh dibilang sebagai
daerah agraria Karena banyak hasil tanam oleh karena itu banyak
terdapat industri pangan di seponti.

5 - 16
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.13 Jumlah Usaha dan Tenaga Kerja Industri Kecil dan Menengah Menurut Jenis Industi
Tahun 2013 - 2016

2013 2014 2015 2016


Jumlah Jumlah Tenaga Jumlah Jumlah Tenaga Jumlah Jumlah Tenaga Jumlah Jumlah Tenaga
No Jenis Industri Usaha Kerja Usaha Kerja Usaha Kerja Usaha Kerja
industri (Orang) industri (Orang) industri (Orang) industri (Orang)
(Unit) L P L+P (Unit) L P L+P (Unit) L P L+P (Unit) L P L+P
1 Industri Pangan 8 15 13 28 8 15 13 28 8 15 13 28 8 15 13 28
Industri Kimia, Bahan Bangunan dan 10 72 15 87 10 72 15 87 10 72 15 87 10 72 15 87
2
Percetakan
- - - - - - - - - - - - - - - -
3 Industri Logam dan Elektronika

4 Industri Kerajinan - - - - - - - - - - - - - - - -
Sumber : Olah data

5 - 17
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

c. Perbandingan dan Harga-harga


Peranan sektor perdagangan dalam suatu daerah sangatlah
penting. Meskipun sektor ini bukan penggerak utama perekonomian,
namun sektor ini turut menunjang perkembangan sektor lainnya.
Salah satu yang menunjang sektor ini di Kecamatan Seponti adalah
keberadaan koperasi. Pada tahun 2015 terdapat total 8 koperasi di
Kecamatan Seponti yang terdiri 1 Koperasi Unit Desa (KUD) dan 7
koperasi non KUD. Jumlah koperasi di Kecamatan Seponti mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya.
Tinggi rendahnya harga sembilan bahan pokok (sembako)
bervariasi untuk masing-masing jenis komoditi. Pada tahun 2014 rata-
rata harga Beras, Gula Pasir, dan Telur Ayam Ras di Kecamatan Seponti
tidak mengalami kenaikan. Adapun kenaikan atau penurunan yang ada
tidaklah signifikan atau besar. Rata-rata harga beras Rp 8.500 per
Kg, harga gula pasir Rp 12.000 per Kg, harga minyak goreng
12.000 per liter, dan harga telur ayam Rp 1.600 per butir.

5 - 18
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.14 Rata-rata Harga Bahan Pokok di Ibu Kota Kecamatan Seponti Tahun 2013
Beras Ikan Minyak Gula Minyak Kain Kain Susu Telur Daging Ikan
Garam Sabun Mentega
No Tahun Lokal Awetan Goreng Pasir Tanah Katun Batik Kental Ayam Ras Ayam Ras Basah

(Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2013 7,666 26,666 13,833 13,500 1,500 13,000 3,566 14,250 16,666 7,417 7,000 1,650 36,000 22,000
2 2014 8,500 35,000 12,000 12,000 1,750 14,000 3,000 15,000 18,000 7,000 8,000 1,600 22,000 25,000
3 2015 8,500 35,000 12,000 12,000 1,750 14,000 3,000 15,000 18,000 7,000 8,000 1,600 22,000 25,000
4 2016 8,500 40,000 12,000 12,000 1,750 14,000 3,000 15,000 18,000 7,000 8,000 1,600 23,000 26,000

Tabel 5.15 Jumlah dan Nilai Proyek Bantuan Pemerintah Pusat/Propinsi dan Swadaya Masyarakat
Tahun Anggaran 2009 s.d. 2016

Bantuan Swadaya
Tahun Jumlah Jumlah
No Pusat/Propinsi Masyarakat
Anggaran Proyek
(Rp 000) (Rp 000) (Rp 000)
1 2009 - - - -
2 2010 - 1,235,081 - 1,235,081
3 2011 - 1,611,281 87,000 1,698,281
4 2012 - 1,611,281 87,000 1,698,281
5 2013 20 1,554,500 - 1,554,500
6 2014 20 1,554,500 - 1,554,500
7 2015 20 1,554,500 - 1,554,500
8 2016 - - - -
Sumber Olah Data
5 - 19
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

d. PDRB Kabupaten Kayong Utara


PDRB sebagai ukuran produktivitas mencerminkan seluruh
nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam
satu tahun, yang nantinya dapat menggambarkan perkembangan
ekonomi suatu wilayah.
Perekonomian Kabupaten Kayong Utara tahun 2016 tumbuh
sebesar 5,98 persen, meningkat dibandingkan tahun 2015 yang
hanya 5,03 persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kayong Utara
tahun 2016 masih berada di atas pertumbuhan ekonomi Provinsi
Kalimantan Barat yang tumbuh 5,22 persen. Peningkatan
perekonomian Kabupaten Kayong Utara di tahun 2016 tersebut, tidak
lepas dari adanya acara Sail Karimata yang menambah pemasukan
bagi para pelaku ekonomi.
Nilai PDRB Kabupaten Kayong Utara atas dasar harga berlaku
tahun 2016 mencapai 3,15 trilyun rupiah, meningkat dari 10,79
persen dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 2,81 trilyun
rupiah. Sedangkan menurut atas dasar harga konstan 2010=100,
PDRB Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2016 sebesar 2,19
trilyun rupiah.
Struktur perekonomian Kabupaten Kayong Utara tahun 2016
masih didominasi oleh kategori Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan sebesar 29,77 persen; kategori Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 13,15 persen;
kategori Konstruksi sebesar 11,31 persen; kategori Industri
Pengolahan sebesar 9,54 persen dan kategori Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,53
persen. Kategori lainnya hanya memiliki share di bawah 5 persen.

5 - 20
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.16 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kayong Utara Atas Dasar Harga Berlaku
(Jutaan Rupiah) Tahun 2010 - 2016

Sektor/Sub Sektor 2010 2011 2012 2013 2014 2015* 2016**

A Pertanian. Kehutanan. dan Perikanan 532475,45 584520,27 654281,74 712565,17 787744,45 851192,84 938620,45
1 Pertanian. Peternakan. Perburuan dan Jasa Pertanian 337126,82 367947,69 412542,83 454119,28 505969,37 548347,63 608027,97
a Tanaman Pangan 167686,12 174351,57 201329,81 213917,60 246164,95 265330,97 304879,79
b Tanaman Hortikultura 16544,90 18553,68 47575,51 53606,37 59256,94 66022,22 70236,61
c Tanaman Perkebunan 124945,90 143012,86 127152,30 145111,98 154195,44 164960,59 176396,88
d Peternakan 20965,27 24085,24 27538,66 31250,23 34684,75 39072,36 42712,59
e Perkebunan Tahunan 6984,63 7943,43 8946,56 10233,10 11667,29 12961,48 13802,11
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 57100,77 61135,19 66624,21 72999,31 70576,68 71318,33 75943,68
3 Perikanan 138247,87 155437,39 175114,70 185446,58 211198,40 231526,88 254648,80

B. Pertambangan dan Penggalian 68078,94 80759,48 92125,72 97005,76 109690,35 122870,67 140406,73
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi - - - - - - -
2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - - - -
3 Pertambangan Bijih Logam 22765,85 32259,95 39740,32 37218,95 42037,85 44003,37 47826,78
4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 45313,09 48499,53 52385,40 59786,81 67652,50 78867,30 92579,95

C. Industri Pengolahan 169701,30 187336,01 205736,47 224334,30 246327,02 265808,31 300877,77


1 Industri Batubara Dan Pengilangan Migas - - - - - - -
2 Industri Makanan dan Minuman 107149,81 119379,77 133178,06 147657,27 168073,88 185433,65 214862,82
3 Pengolahan Tembakau - - - - - - -

5 - 21
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 1312,48 1362,46 1453,11 1544,10 1660,64 1777,59 1912,84
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki - - - - - - -
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus, Barang Anyaman dari
6 37748,30 40769,71 43345,51 45582,42 44440,07 45740,07 49660,92
Bambu dan Sejenisnya
Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi
7 734,99 822,62 885,08 958,84 982,35 1017,44 1062,72
Media Rekaman
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 85,04 91,50 97,07 105,93 114,13 111,72 115,02
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 166,70 179,74 189,72 204,71 208,79 210,90 225,96
10 Industri Barang Galian Bukan Logam 1291,65 1454,80 1566,73 1709,57 1823,02 1950,95 2.073,58
11 Industri Logam Dasar - - - - - - -
Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan
12 1172,34 1295,65 1414,89 1537,70 1633,80 1824,57 1.803,80
Peralatan Listrik
13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 1166,31 1239,83 1312,25 1424,63 1572,09 1666,15 1.773,68
14 Industri Alat Angkutan 2636,21 2853,45 3074,12 3363,27 3857,49 3988,12 4.424,35
15 Industri Furnitur 13071,65 14331,29 15336,73 16238,32 17857,44 17762,84 18.321,60
Industri Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin
16 3165,82 3555,20 3883,19 4007,55 4103,32 4324,33 4.640,47
dan Peralatan

D. Pengadaan Listrik dan Gas 895,01 928,40 974,25 997,17 1208,54 1564,26 1982,39
1 Ketenagalistrikan 669,98 677,14 698,64 691,79 864,79 1194,51 1.575,68
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 225,03 251,26 275,61 305,38 343,75 369,75 406,71

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 2739,60 2993,39 3259,09 3452,85 3798,25 4251,30 4423,58

F. Konstruksi 147664,78 172316,96 201936,68 232582,37 265627,45 308899,51 356438,57

G. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor 205123,72 232798,42 258028,00 286612,86 324626,25 370012,90 414480,37
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 54500,31 60760,00 68540,05 78182,94 88046,78 99677,94 109.188,86
5 - 22
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor 150623,41 172038,43 189487,95 208429,92 236579,47 270334,96 305.291,51

H. Transportasi dan Pergudangan 51774,74 58184,43 64673,28 74568,99 86455,89 96909,18 109438,82
1 Angkutan Rel - - - - - - -
2 Angkutan Darat 24889,40 28864,49 32912,03 38274,46 44057,93 49104,21 56.084,03
3 Angkutan Laut 5391,15 5640,84 6073,72 6751,53 7636,39 8501,99 9.691,86
4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 18461,90 20194,22 21738,84 25117,42 29753,43 33640,82 37.287,53
5 Angkutan Udara - - - - - - -
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang 3032,29 3484,88 3948,69 4425,58 5008,14 5662,16 6.375,40

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 33796,69 37844,89 42361,76 47817,58 54568,72 63082,22 72348,21
1 Penyediaan Akomodasi 2317,30 2703,76 3085,74 3541,69 3966,09 4592,32 5.318,78
2 Penyediaan Makan Minum 31479,39 35141,13 39276,02 44275,89 50602,63 58489,91 67.029,43

J Informasi dan Komunikasi 61123,17 67445,79 76783,81 83610,12 94138,27 107826,50 123062,38

K Jasa Keuangan dan Asuransi 28082,88 31857,49 39250,14 47684,45 54472,07 60983,41 67375,97
1 Asuransi dan Dana Pensiun 15455,17 17507,30 22908,46 29070,53 33669,20 37973,60 42.338,57
2 Asuransi dan Dana Pensiun 3900,96 4577,81 5244,14 5948,91 6573,41 7015,87 7.488,97
3 Jasa Keuangan Lainnya 7553,85 8440,20 9586,37 10930,15 12302,56 13833,89 15.223,82
4 Jasa Penunjang Keuangan 1172,90 1332,18 1511,17 1734,87 1926,89 2160,05 2.324,61

L. Real Estate 52217,94 58820,71 66754,99 76623,24 84818,97 93579,61 102290,61

M,N. Jasa Perusahaan 5307,75 6020,73 6723,26 7540,22 8275,41 9360,08 10482,37

5 - 23
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 117979,79 125255,63 154073,15 183896,15 221057,81 257123,47 300306,22

P. Jasa Pendidikan 54471,64 61707,42 68375,77 78204,95 86858,63 96174,59 104541,48

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 37277,73 41989,67 47329,34 52139,20 58721,15 66520,05 72276,34

R,S,T. Jasa Lainnya 20043,73 21812,48 23179,31 25434,69 27966,86 30901,36 33208,69

5 - 24
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.17 Perkiraan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kayong Utara Atas Dasar Harga Berlaku
(Jutaan Rupiah) Tahun 2017 – 2026

Sektor/Sub Sektor 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

A Pertanian. Kehutanan. dan Perikanan 1026036.46 1122132.99 1227813.99 1344080.83 1472043.11 1612930.59 1768106.59 1939082.81 2127535.87 2335325.79
Pertanian. Peternakan. Perburuan dan Jasa
1 Pertanian 662639.92 722490.81 788111.75 860090.22 939076.25 1025789.28 1121025.97 1225668.65 1340695.00 1467188.62
a Tanaman Pangan 335958.79 370205.93 407944.18 449529.40 495353.77 545849.40 601492.48 662807.74 730373.38 804826.57
b Tanaman Hortikultura 75672.28 81528.62 87838.19 94636.06 101960.02 109850.80 118352.24 127511.62 137379.85 148011.79
c Tanaman Perkebunan 186872.07 197969.32 209725.57 222179.96 235373.95 249351.44 264158.98 279845.86 296464.28 314069.58
d Peternakan 48445.47 54947.82 62322.92 70687.90 80175.63 90936.80 103142.33 116986.09 132687.97 150497.34
e Perkebunan Tahunan 15691.31 17839.11 20280.89 23056.90 26212.88 29800.85 33879.93 38517.34 43789.52 49783.34
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 80176.40 84645.02 89362.71 94343.33 99601.55 105152.84 111013.53 117200.86 123733.04 130629.29
3 Perikanan 283220.14 314997.16 350339.53 389647.28 433365.31 481988.47 536067.10 596213.30 663107.83 737507.87

B. Pertambangan dan Penggalian 158752.13 179662.16 203519.63 230767.75 261920.12 297572.33 338415.63 385252.85 439017.08 500793.58
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi - - - - - - - - - -
2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - - - - - - -
3 Pertambangan Bijih Logam 56375.08 66451.27 78328.41 92328.41 108830.70 128282.52 151211.05 178237.71 210094.97 247646.22
4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 102377.04 113210.90 125191.22 138439.34 153089.42 169289.81 187204.58 207015.14 228922.11 253147.35

C. Industri Pengolahan 331538.48 365582.83 403398.54 445418.56 492126.41 544062.05 601828.62 666099.83 737628.27 817254.76
1 Industri Batubara Dan Pengilangan Migas - - - - - - - - - -
2 Industri Makanan dan Minuman 240469.79 269128.56 301202.83 337099.66 377274.61 422237.53 472559.06 528877.82 591908.55 662451.18
3 Pengolahan Tembakau - - - - - - - - - -
5 - 25
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 2028.90 2152.01 2282.59 2421.09 2567.99 2723.81 2889.08 3064.38 3250.32 3447.53
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki - - - - - - - - - -
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus,
6
Barang Anyaman dari Bambu dan Sejenisnya 51768.60 53965.73 56256.11 58643.70 61132.61 63727.17 66431.84 69251.29 72190.41 75254.28
Industri Kertas dan Barang dari Kertas,
7
Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 1143.22 1229.83 1322.99 1423.21 1531.02 1647.00 1771.76 1905.98 2050.36 2205.68
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 123.81 133.26 143.44 154.40 166.19 178.88 192.55 207.25 223.08 240.12
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 239.10 253.01 267.73 283.31 299.79 317.23 335.68 355.21 375.87 397.74
10 Industri Barang Galian Bukan Logam 2260.61 2464.50 2686.79 2929.13 3193.32 3481.35 3795.35 4137.67 4510.87 4917.73
11 Industri Logam Dasar - - - - - - - - - -
Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang
12
Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 1960.06 2129.85 2314.35 2514.84 2732.69 2969.42 3226.65 3506.16 3809.89 4139.93
13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 1911.40 2059.82 2219.76 2392.13 2577.87 2778.04 2993.75 3226.21 3476.72 3746.68
14 Industri Alat Angkutan 4867.61 5355.28 5891.81 6482.09 7131.51 7845.99 8632.05 9496.86 10448.32 11495.10
15 Industri Furnitur 19810.31 21419.98 23160.45 25042.34 27077.14 29277.27 31656.18 34228.38 37009.58 40016.77
Industri Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi dan
16
Pemasangan Mesin dan Peralatan 4955.06 5290.98 5649.68 6032.69 6441.67 6878.37 7344.68 7842.60 8374.28 8942.00

D. Pengadaan Listrik dan Gas 2139.22 2309.00 2492.86 2692.02 2907.83 3141.75 3395.37 3670.45 3968.89 4292.79
1 Ketenagalistrikan 1687.04 1806.28 1933.94 2070.63 2216.98 2373.67 2541.43 2721.05 2913.37 3119.28
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 452.17 502.72 558.92 621.39 690.85 768.08 853.94 949.40 1055.52 1173.51

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 4800.56 5209.67 5653.65 6135.46 6658.33 7225.76 7841.55 8509.82 9235.04 10022.06

F. Konstruksi 412816.08 478110.77 553733.04 641316.41 742752.76 860233.18 996295.35 1153878.34 1336386.06 1547760.83

G. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil


dan Motor 464925.16 521514.26 584996.68 656212.79 736105.53 825732.88 926281.95 1039084.72 1165635.76 1307612.10

5 - 26
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan


1
Reparasinya 123103.75 138791.94 156479.42 176420.96 198903.83 224251.89 252830.28 285050.66 321377.17 362333.08
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan
2
Sepeda Motor 341821.41 382722.32 428517.26 479791.83 537201.69 601480.99 673451.67 754034.06 844258.60 945279.02

H. Transportasi dan Pergudangan 123690.51 139951.46 158509.31 179693.42 203880.91 231503.68 263056.47 299106.05 340301.84 387388.00
1 Angkutan Rel - - - - - - - - - -
2 Angkutan Darat 64692.55 74622.43 86076.47 99288.63 114528.76 132108.16 152385.88 175776.09 202756.54 233878.31
3 Angkutan Laut 10577.97 11545.09 12600.64 13752.70 15010.08 16382.43 17880.24 19515.00 21299.23 23246.58
4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 42044.59 47408.54 53456.81 60276.70 67966.66 76637.69 86414.94 97439.56 109870.67 123887.71
5 Angkutan Udara - - - - - - - - - -
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang 6375.40 6375.40 6375.40 6375.40 6375.40 6375.40 6375.40 6375.40 6375.40 6375.40

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 81562.38 91951.64 103666.05 116874.90 131769.13 148564.12 167502.83 188859.31 212942.72 240101.83
1 Penyediaan Akomodasi 6084.20 6959.78 7961.36 9107.08 10417.68 11916.88 13631.84 15593.59 17837.67 20404.68
2 Penyediaan Makan Minum 75478.18 84991.85 95704.68 107767.82 121351.45 136647.24 153870.99 173265.72 195105.06 219697.15

J Informasi dan Komunikasi 123062.38 123062.38 123062.38 123062.38 123062.38 123062.38 123062.38 123062.38 123062.38 123062.38

K Jasa Keuangan dan Asuransi 79896.06 94854.74 112744.31 134159.03 159816.59 190584.13 227509.89 271861.57 325172.86 389299.98
1 Asuransi dan Dana Pensiun 51530.96 62719.18 76336.54 92910.44 113082.82 137634.94 167517.74 203888.57 248156.11 302034.85
2 Asuransi dan Dana Pensiun 8534.49 9725.98 11083.81 12631.21 14394.63 16404.25 18694.42 21304.32 24278.59 27668.08
3 Jasa Keuangan Lainnya 17198.63 19429.62 21950.00 24797.32 28013.99 31647.93 35753.26 40391.12 45630.60 51549.73
4 Jasa Penunjang Keuangan 2631.97 2979.96 3373.96 3820.06 4325.14 4897.01 5544.48 6277.56 7107.57 8047.32

L. Real Estate 115489.29 130391.02 147215.53 166210.93 187657.34 211870.99 239208.97 270074.40 304922.43 344266.95

5 - 27
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

M,N. Jasa Perusahaan 11714.12 13090.61 14628.85 16347.85 18268.84 20415.55 22814.52 25495.39 28491.28 31839.21

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan


412387.31
Jaminan Sosial Wajib 351912.60 483254.36 566299.61 663615.85 777655.48 911292.34 1067894.14 1251407.31 1466456.46

P. Jasa Pendidikan 117486.48 132034.42 148383.78 166757.63 187406.64 210612.55 236691.96 266000.69 298938.63 335955.15

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 80975.35 90721.35 101640.36 113873.56 127579.11 142934.23 160137.46 179411.22 201004.74 225197.19

R,S,T. Jasa Lainnya 36095.89 39234.11 42645.17 46352.78 50382.75 54763.08 59524.24 64699.35 70324.38 76438.46

5 - 28
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.18 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kayong Utara Atas Dasar Harga Konstan
(Jutaan Rupiah) Tahun 2010 – 2016

Sektor/Sub Sektor 2010 2011 2012 2013 2014 2015* 2016**

A Pertanian. Kehutanan. dan Perikanan 532475,45 557480,65 585403,77 612684,57 639980,12 656473,62 686807,12
1 Pertanian. Peternakan. Perburuan dan Jasa Pertanian 337126,82 348492,83 363247,42 382004,33 399449,27 409160,45 430733,45
a Tanaman Pangan 167686,12 168636,13 173376,43 180505,68 188084,06 187667,19 202747,06
b Tanaman Hortikultura 16544,90 17326,45 18025,02 44676,61 47422,54 50216,73 51540,09
c Tanaman Perkebunan 124945,90 132252,50 139383,02 122131,42 127113,91 132350,88 136259,19
d Peternakan 20965,27 22876,63 24673,46 26313,13 27788,63 29411,29 30472,19
e Perkebunan Tahunan 6984,63 7400,59 7788,68 8377,48 9040,12 9514,36 9714,92
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 57100,77 57421,65 57533,68 58710,31 55585,59 54311,66 55228,06
3 Perikanan 138247,87 151566,17 164622,67 171969,93 184945,27 193001,51 200845,61

B. Pertambangan dan Penggalian 68078,94 71811,68 76086,90 80749,19 85465,22 87813,89 93287,67
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi - - - - - - -
2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - - - -
3 Pertambangan Bijih Logam 22765,85 24340,11 26295,97 28317,42 30630,87 30047,31 30698,07
4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 45313,09 47471,57 49790,93 52431,77 54834,35 57766,57 62589,60

C. Industri Pengolahan 169701,30 176900,41 183870,29 190807,13 197809,44 204672,01 214709,53


1 Industri Batubara Dan Pengilangan Migas - - - - - - -
2 Industri Makanan dan Minuman 107149,81 113360,92 119384,22 125510,21 133834,81 142102,35 151036,81
3 Pengolahan Tembakau - - - - - - -
4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 1312,48 1309,78 1338,79 1369,17 1434,86 1478,74 1512,95
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki - - - - - - -
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus, Barang Anyaman dari
6 37748,30 37994,23 38276,80 38589,79 36333,24 35253,70 36073,61
Bambu dan Sejenisnya

5 - 29
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi


7 734,99 765,76 766,98 780,02 766,76 758,90 773,87
Media Rekaman
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 85,04 87,34 88,32 91,20 93,91 93,41 93,28
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 166,70 170,81 172,69 178,10 177,28 174,97 176,89
10 Industri Barang Galian Bukan Logam 1291,65 1342,71 1338,67 1362,07 1358,63 1391,47 1417,89
11 Industri Logam Dasar - - - - - - -
Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan
12 1172,34 1225,58 1273,78 1335,22 1358,58 1487,48 1423,63
Peralatan Listrik
13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 1166,31 1184,16 1189,92 1214,31 1258,05 1283,72 1322,02
14 Industri Alat Angkutan 2636,21 2664,77 2670,12 2705,39 2940,32 2923,20 2969,13
15 Industri Furnitur 13071,65 13484,85 13940,95 14222,18 14764,01 14175,93 14263,41
Industri Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin
16 3165,82 3309,50 3429,06 3449,49 3488,99 3548,12 3646,05
dan Peralatan

D. Pengadaan Listrik dan Gas 895,01 993,57 1087,50 1097,59 1254,51 1374,31 1586,23
1 Ketenagalistrikan 669,98 752,21 830,84 824,31 961,44 1063,49 1252,85
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 225,03 241,36 256,65 273,28 293,06 310,82 333,38

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 2739,60 2868,66 2998,36 3127,72 3298,13 3530,94 3730,03

F. Konstruksi 147664,78 158906,38 170088,27 182884,33 197007,96 212428,60 229217,27

G. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor 205123,72 216351,99 227938,63 240337,69 254718,60 271553,43 289829,03
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 54500,31 57262,92 60764,08 64514,93 68154,83 72193,98 76604,27
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor 150623,41 159089,07 167174,55 175822,77 186563,78 199359,45 213224,75

H. Transportasi dan Pergudangan 51774,74 56642,59 59557,56 63714,84 68401,54 72366,87 76991,50
1 Angkutan Rel - - - - - - -
2 Angkutan Darat 24889,40 27028,08 29037,25 31112,34 33359,82 35163,05 37210,50
3 Angkutan Laut 5391,15 5558,40 5793,70 6070,64 6481,52 6730,10 7073,54
5 - 30
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 18461,90 20803,74 21221,85 22797,64 24566,72 26206,61 28145,12
5 Angkutan Udara - - - - - - -
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang 3032,29 3252,38 3504,76 3734,22 3993,48 4267,10 4562,34

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 33796,69 35498,51 37520,77 39971,21 42664,43 45788,33 50049,07
1 Penyediaan Akomodasi 2317,30 2510,22 2724,03 2932,57 3101,45 3324,07 3.557,72
2 Penyediaan Makan Minum 31479,39 32988,29 34796,74 37038,64 39562,98 42464,26 46.491,35

J Informasi dan Komunikasi 61123,17 65674,09 72864,15 79263,75 86395,96 95137,27 104835,81

K Jasa Keuangan dan Asuransi 28082,88 29946,59 34575,39 39108,74 42372,91 45803,53 47727,67
1 Asuransi dan Dana Pensiun 15455,17 16457,17 20180,03 23795,29 26189,41 28700,11 29.798,27
2 Asuransi dan Dana Pensiun 3900,96 4239,77 4581,92 4895,10 5208,85 5401,81 5.621,25
3 Jasa Keuangan Lainnya 7553,85 8008,81 8482,32 9001,30 9478,95 10097,83 10.637,53
4 Jasa Penunjang Keuangan 1172,90 1240,83 1331,12 1417,05 1495,70 1603,78 1.670,62

L. Real Estate 52217,94 54578,74 58132,07 61352,28 66134,88 69850,33 72381,33

M,N. Jasa Perusahaan 5307,75 5608,79 5900,91 6247,61 6541,27 6899,08 7308,29

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 117979,79 118072,30 125784,14 128166,96 135944,63 145977,17 157455,47

P. Jasa Pendidikan 54471,64 57677,42 60657,79 64033,13 67393,57 70801,99 74432,41

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 37277,73 39318,30 41460,05 42532,89 44902,66 47488,73 50239,33

R,S,T. Jasa Lainnya 20043,73 20703,31 21522,34 22048,92 23050,86 24127,04 24877,17

5 - 31
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Tabel 5.19 Perkiraan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kayong Utara Atas Dasar Harga Konstan
(Jutaan Rupiah) Tahun 2017 – 2026

Sektor/Sub Sektor 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

A Pertanian. Kehutanan. dan Perikanan 732423.42 788110.81 857448.35 945435.76 1059068.88 1208149.16 1406422.24 1673179.65 2035512.00 2531478.75
1 Pertanian. Peternakan. Perburuan dan Jasa Pertanian 461505.62 501197.55 553301.39 622723.37 716358.79 843900.94 1018979.10 1260759.67 1596198.64 2063210.66
a Tanaman Pangan 208671.29 214768.63 221044.13 227503.00 234150.59 240992.43 248034.19 255281.70 262740.98 270418.23
b Tanaman Hortikultura 72511.85 102017.05 143527.97 201929.76 284095.35 399694.26 562330.58 791143.92 1113061.81 1565968.68
c Tanaman Perkebunan 137261.34 138270.87 139287.82 140312.24 141344.21 142383.76 143430.96 144485.86 145548.51 146618.99
d Peternakan 32698.50 35087.47 37650.97 40401.77 43353.54 46520.97 49919.81 53566.98 57480.60 61680.16
e Perkebunan Tahunan 10362.63 11053.53 11790.50 12576.60 13415.10 14309.52 15263.57 16281.22 17366.72 18524.60
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 54880.11 54534.35 54190.77 53849.36 53510.09 53172.97 52837.96 52505.07 52174.28 51845.57
3 Perikanan 216037.69 232378.91 249956.19 268863.03 289199.99 311075.25 334605.17 359914.91 387139.09 416422.52

B. Pertambangan dan Penggalian 98745.99 104523.69 110639.44 117113.02 123965.38 131218.68 138896.37 147023.29 155625.72 164731.48
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi - - - - - - - - - -
2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - - - - - - -
3 Pertambangan Bijih Logam 33062.40 35608.83 38351.38 41305.16 44486.44 47912.74 51602.92 55577.32 59857.83 64468.01
4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 65646.39 68852.46 72215.12 75742.00 79441.13 83320.92 87390.19 91658.20 96134.66 100829.73

C. Industri Pengolahan 224306.20 234419.82 245079.29 256315.17 268159.70 280646.99 293813.06 307695.97 322335.93 337775.45
1 Industri Batubara Dan Pengilangan Migas - - - - - - - - - -
2 Industri Makanan dan Minuman 159673.84 168804.78 178457.87 188662.97 199451.65 210857.28 222915.14 235662.53 249138.87 263385.86
3 Pengolahan Tembakau - - - - - - - - - -
4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 1547.28 1582.39 1618.29 1655.01 1692.57 1730.97 1770.25 1810.41 1851.49 1893.51
5 - 32
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki - - - - - - - - - -


Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus, Barang
6
Anyaman dari Bambu dan Sejenisnya 36273.18 36473.85 36675.64 36878.54 37082.56 37287.71 37494.00 37701.43 37910.00 38119.73
Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan
7
dan Reproduksi Media Rekaman 782.28 790.78 799.37 808.05 816.83 825.71 834.68 843.75 852.92 862.18
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 95.63 98.03 100.50 103.02 105.61 108.27 110.99 113.78 116.64 119.58
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 179.65 182.45 185.30 188.19 191.12 194.10 197.13 200.20 203.33 206.50
10 Industri Barang Galian Bukan Logam 1436.14 1454.62 1473.34 1492.30 1511.50 1530.96 1550.66 1570.61 1590.83 1611.30
11 Industri Logam Dasar - - - - - - - - - -
Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang
12
Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 1477.18 1532.75 1590.41 1650.24 1712.32 1776.73 1843.57 1912.92 1984.88 2059.55
13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 1347.37 1373.20 1399.52 1426.35 1453.70 1481.57 1509.97 1538.92 1568.43 1598.50
14 Industri Alat Angkutan 3052.93 3139.08 3227.68 3318.77 3412.43 3508.74 3607.76 3709.58 3814.27 3921.92
15 Industri Furnitur 14704.52 15159.27 15628.09 16111.40 16609.66 17123.33 17652.89 18198.82 18761.64 19341.86
Industri Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi dan
16
Pemasangan Mesin dan Peralatan 3736.22 3828.61 3923.29 4020.32 4119.74 4221.62 4326.02 4433.00 4542.63 4654.97

D. Pengadaan Listrik dan Gas 1729.82 1886.61 2057.84 2244.85 2449.12 2672.25 2916.01 3182.32 3473.30 3791.26
1 Ketenagalistrikan 1373.68 1506.16 1651.41 1810.67 1985.30 2176.76 2386.69 2616.87 2869.24 3145.96
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 356.14 380.46 406.43 434.18 463.82 495.49 529.32 565.46 604.06 645.30

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 3927.05 4134.48 4352.86 4582.78 4824.85 5079.70 5348.01 5630.49 5927.90 6241.01

F. Konstruksi 246348.74 264760.59 284548.53 305815.41 328671.74 353236.34 379636.86 408010.54 438504.84 471278.25

G. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan


Motor 305952.70 322973.73 340942.07 359910.47 379934.61 401073.26 423388.50 446945.84 471814.44 498067.32
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 81008.62 85666.19 90591.55 95800.10 101308.10 107132.79 113292.37 119806.10 126694.32 133978.59
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan
2
Sepeda Motor 224944.08 237307.54 250350.52 264110.37 278626.50 293940.47 310096.13 327139.74 345120.11 364088.73

5 - 33
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

H. Transportasi dan Pergudangan 77693.19 83344.91 89413.13 95928.80 102925.19 110438.07 118505.86 127169.87 136474.50 146467.46
1 Angkutan Rel - - - - - - - - - -
2 Angkutan Darat 40038.17 43080.71 46354.46 49876.99 53667.19 57745.42 62133.56 66855.15 71935.55 77402.01
3 Angkutan Laut 7407.48 7757.18 8123.40 8506.90 8908.51 9329.08 9769.50 10230.72 10713.70 11219.49
4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 30247.54 32507.01 34935.27 37544.91 40349.49 43363.57 46602.80 50084.00 53825.25 57845.96
5 Angkutan Udara - - - - - - - - - -
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 53053.46 56239.14 59617.12 63199.06 66997.38 71025.22 75296.55 79826.19 84629.86 89724.25
1 Penyediaan Akomodasi 3826.84 4116.31 4427.68 4762.60 5122.86 5510.36 5927.18 6375.53 6857.79 7376.54
2 Penyediaan Makan Minum 49226.63 52122.84 55189.44 58436.46 61874.52 65514.86 69369.37 73450.66 77772.06 82347.72

J Informasi dan Komunikasi 114316.79 124655.19 135928.56 148221.46 161626.08 176242.97 192181.75 209561.99 228514.03 249180.02

K Jasa Keuangan dan Asuransi 53127.52 59208.64 66062.54 73793.40 82519.86 92377.09 103519.08 116121.32 130383.84 146534.66
1 Asuransi dan Dana Pensiun 34050.57 38909.68 44462.20 50807.08 58057.40 66342.35 75809.59 86627.84 98989.88 113116.01
2 Asuransi dan Dana Pensiun 6042.84 6496.05 6983.26 7507.00 8070.02 8675.27 9325.92 10025.36 10777.26 11585.55
3 Jasa Keuangan Lainnya 11258.76 11916.28 12612.19 13348.75 14128.32 14953.41 15826.69 16750.98 17729.24 18764.63
4 Jasa Penunjang Keuangan 1775.34 1886.63 2004.89 2130.57 2264.12 2406.05 2556.87 2717.15 2887.47 3068.47

L. Real Estate 76790.49 81468.24 86430.94 91695.95 97281.67 103207.66 109494.63 116164.58 123240.83 130748.14

M,N. Jasa Perusahaan 7700.30 8113.34 8548.53 9007.07 9490.20 9999.25 10535.60 11100.72 11696.15 12323.53

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan


163191.82 169137.16 175299.09 181685.51 188304.60 195164.83 202274.99 209644.19 217281.86 225197.78
Jaminan Sosial Wajib

P. Jasa Pendidikan 78501.08 82792.16 87317.80 92090.83 97124.76 102433.86 108033.17 113938.55 120166.73 126735.37

5 - 34
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 52635.80 55146.59 57777.14 60533.17 63420.67 66445.91 69615.45 72936.18 76415.32 80060.41

R,S,T. Jasa Lainnya 25762.65 26679.64 27629.27 28612.71 29631.15 30685.84 31778.07 32909.17 34080.54 35293.60

5 - 35
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

5.3. Data Existing Lokasi Yang Akan Dikembangkan


Lokasi Pengembangan Dermaga Sungai Pada Pekerjaan Feasibility Studi
ini berada di desa Podorukun merupakan salah satu desa yang terdapat di
wilayah Indonesia yang sangat jauh jangkauan dari pada ibu kota. Letak
geografis desa Podorukun yang tercatat menjadikan salah satu desa yang
terletak di area Kabupaten Kayong Utara Kecamatan Seponti. Lahir dan
tumbuh berpuluh tahun yang lalu, tepat jika mengingat sejarah panjang
masa kepemimpinan Soeharto. Tahun 1984, awal mula Soeharto
menerapkan program Transmigrasi ke desa Podorukun ini.
Tercatat dalam masa ke masa dari zaman hutan blantara dengan
penduduk mayoritas berasal dari pulau jawa menjadikan Podorukun
semakin membaik kondisi sekarang ini. Cerita berbicara masa itu adalah
masa gelap, masa sulit yang harus ditantang oleh setiap penduduk
transmigrasi. Fakta yang tercatat banyak yang bertahan, banyak pula yang
kembali ke pulau jawa bahkan pergi ke daerah lain.
Tidak akan selesai dengan cerita, mengetahui kondisi yang dulu sangat
parah yang digambarkan hidup dihutan blantara bersama binatang buas.
Namun, semua itu telah ditaklukan oleh tetua-tetua yang mungkin sejauh ini
mereka masih bertahan dan menciptakan Podorukun yang lebih baik. Masa
perkembangan, segi penerangan yang mulai ada sejak tahun 2000 an
menjadikan tanda awal Podorukun akan menjadi desa yang berkembang.
Podorukun merupakan salah satu desa yang memiliki pola
perpindahan, awal yang mengikuti kecamatan Simpang Hilir kini beralih ke
kecamatan Seponti. Berbicara mata pencaharian masyarakat juga mengalami
perpindahan yang bertahap, dulu yang mayoritas sebagai pekerja kayu
(mbalok) kini lebih baik atas peradaban.
Rata-rata sekarang ini untuk mata pencaharian masyarakat adalah
petani atau pekebun, meski ada sebagian wirausaha dan lain sebagainya.
Ditandai dengan penduduk perkapita yang kebanyakan memiliki kebun
karet sebagian kebun kopi menjadikan arah perubahan jalur perekonomian
masyarakat Podorukun itu sendiri.

5 - 36
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Dengan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani atau pekebun


yang dulunya tidak terlalu memperhatikan pendidikan, kini sudah mulai
beralih jalur. Pendidikan dulu dianggap hanya sebuah formalitas, selesai
lulus SD, SMP, ataupun SMA ya sudah itu tarafnya sudah cukup baik. Namun
berbeda di era sekarang, masyarakat yang mulai peduli dan membutuhkan
sejauh ini akan tercatat beberapa sarjana-sarjana yang akan berpengaruh
dalam desa Podorukun.
Sejauh ini perkembangan masyarakat, pertumbuhan dan pembangunan
desa sudah mulai tampak dan jelas. Semua didasari oleh program-program
yang terencana dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Segi
pembangunan yang jelas dan tampak adalah berbagai aspek penunjang
bentuk kesiapan desa Podorukun sendiri. Semua terangkum dalam visi misi
desa yang ada dalam struktur organisasi besar desa.
Berbagai hal yang terdapat dalam desa podorukun sangat banyak,
rangkuman dari rekaman sejarah yang tercatat akan menjadikan Podorukun
akan lebih baik. Melihat kenyataan yang ada memang terlihat seperti daerah
terpencil, daerah tidak maju tapi perlu diingat semua beproses dan
berkembang dengan penyesuaian baik itu perekonomian dan lainnya yang
terdapat di dalamnya.
Perkembangan dan pemberlakuan program yang ada akan membuat
Podorukun akan semakin baik, lantara kerjasama pemimpin dan masyrakat
setempat. Terdapat 2 (dua) alternatif lokasi Dermaga Sungai yang akan
dikembangkan.

5 - 37
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Gambar 5.1 : Lokasi Alternatif Pembangunan Dermaga di Desa Podorukun

Alternatif 1

Alternatif 2

5 - 38
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

A. Alternatif 1
Alterantif Lokasi 1 dermaga sungai yang akan dibangun dan
dikembangkan adalah Dermaga yang telah ada sejak masa Pemerintahan
Kabupaten Ketapang, Berikut ini Deskripsi singkat lokasi Alternatif 1 :
o Dermaga Existing berupa Dermaga Kayu dengan Kontruksi Kayu
yang kondisinya pada saat ini sudah rusak berat, hanya tinggal
beberapa tiang yang madih kelihatan, sedangkan Lantai dan dan
Fasilitas lainya sudah ambruk
o Tata guna lahan di sekitar dermaga berupa pemukiman dan banyak
tanaman berupa mangrove alami.
o Akses Menuju lokasi sudah tidak ada lagi, saat ini sudah dipenuhi
semak belukar dan adanya jembatan yang sudah ambruk tidak bisa
digunakan lagi.
o Kondisi lalu lintas darat sangat minim dikarenakan jalan di Desa
Podorukun masih dalam keadaan pembenahan untuk pengembangan
ke depan.
o Kondisi lalu lintas perairan dilalui oleh motor air yang bermuatan
hasil perkebunan dan hasil pertanian dan berseberangan dengan
wilayah adminidtrasi kabupaten Kubu Raya.
o Di sekitar dermaga (kanan dan kiri) masih banyak terdapat tanaman
liar ataupun semak belukar.

Gambar 5.4 : Dokumentasi Lokasi Alternatif 1

Akses Menuju Lokasi Alternatif 1 Akses Menuju Lokasi Alternatif 1

5 - 39
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Jembatan Menuju Lokasi Alternatif 1 Akses Menuju Lokasi Alternatif 1

Kondisi Dermaga Alternatif 1 Kondisi Dermaga Alternatif 1

Tampak Atas Lokasi Alternatif 1


5 - 40
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

B. Alternatif 2
Alterantif Lokasi 2 dermaga sungai yang akan dibangun dan
dikembangkan adalah tidak jauh dari lokasi alternatif 1, Jarak antara
lokasi Alternatif 1 dan 2 kira” 3,5 km. Berikut ini Deskripsi singkat lokasi
Alternatif 1 :
o Lokasi Dermaga merupakan lokasi yang masih baru yang belum
terdapat bangunan.
o Tata guna lahan di sekitar dermaga berupa pemukiman dan banyak
tanaman berupa mangrove alami.
o Sudah terdapat akses menuju Lokasi, saat ini akses tersebut adalah
jalan tanggul yang lebarnya 5m.
o Kondisi lalu lintas darat sangat minim dikarenakan jalan di Desa
Podorukun masih dalam keadaan pembenahan untuk pengembangan
ke depan.
o Kondisi lalu lintas perairan dilalui oleh motor air yang bermuatan
hasil perkebunan dan hasil pertanian dan berseberangan dengan
wilayah adminidtrasi kabupaten Kubu Raya.
o Jalur Sungai merupakan Simpang tiga antara Sungai Seponti dan
Sungai Kerawang Kecamatan Batu Ampar kabupaten Kayong Utara.
o Di sekitar dermaga (kanan dan kiri) masih banyak terdapat tanaman
liar ataupun semak belukar.

Gambar 5.4 : Dokumentasi Lokasi Alternatif 1

Akses Menuju Lokasi Alternatif 2 Akses Menuju Lokasi Alternatif 2

5 - 41
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Lokasi Alternatif 2 Lokasi Alternatif 2

Kondisi Lalu lintas air Alternatif 2 Jalan Masuk Alternatif 1 dan 2

Tampak Atas Lokasi Alternatif 2


5 - 42
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

5.4. Hasil Survey dan Analisis Data Bathymetri.

Dari hasil pengukuran bathimetri diketahui kontur kedalaman dasar alur di


sekitar Dermaga Sungai Lokasi 1 adalah sebagai sebagai berikut :

Gambar 5.5 : Layout dan Level Ketinggian Air Pada Alternatif Lokasi 1

Dermaga kayu
yang ada

± 0.00
-0.40 Level Muka Pasang tertinggi -0.10

Level Muka air Normal – 2.9 m

Level Surut Normal – 4.10 m

Level Muka air surut terendah -6.45 m

Dari hasil survey bathimetri tersebut, diketahui bahwa dermaga (pelabuhan)


tempat kapal dapat berlabuh jangkar pada Alternatif Lokasi 1, memiliki
kedalaman cukup bervariasi antara 6.7 sampai 21,5 meter.
Hasil pengukuran bathimetri mengenai kontur kedalaman dasar alur di
sekitar Dermaga Sungai Lokasi 2 adalah sebagai sebagai berikut :

5 - 43
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Gambar 5.6 : Hasil Survey Bathimetri Alternatif Lokasi 1

5 - 44
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Gambar 5.7 : Layout dan Level Ketinggian Air Pada Alternatif Lokasi 2

Jalan Desa

Jalan Tanggul Desa

Level Muka air surut terendah -6.45 m

Level Surut Normal – 4.10 m

Level Muka Pasang tertinggi -0.10

Level Muka air Normal – 2.9 m

Dari hasil survey bathimetri, diketahui bahwa area lokasi 2 memiliki


kedalaman cukup bervariasi antara 6.5 sampai 20,5 meter. Hasil
pengukuran bathimetri mengenai kontur kedalaman dasar alur di sekitar
Dermaga Sungai Lokasi 2 adalah sebagai sebagai berikut :

5 - 45
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

ambar 5.7 : Hasil Survey Bathimetri Alternatif Lokasi 2

Dari kedua hasil survey tersebut diketahui bahwa kolam sungai tempat kapal
berlabuh, memiliki kedalaman cukup dan bervariasi antara 6 sampai dengan
22 meter. Kondisi ketinggian air berdasarkan data bakosurtanal dan maritim
indonesia relatif stabil, dengan tunggang pasang rerata sebesar 2 Meter
serta tunggang pasang ekstrim sebesar 2,8 Meter. Tempat sandar kapal atau
dermaga berada pada lokasi tebing dasar sungai yang relatif curam, pada
elevasi antara 4 hingga 7 Meter.

5 - 46
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

5.5. Hasil Survey dan Analisis Data Pasang Surut


Pengamatan atau survey alur sungai dilakukan pada Bulan September sampai
November 2017, dengan hasil berupa data pasang surut atau karakteristik
alur. Pada tahapan ini dilakukan secara berkelanjutan, dimana konsultan
melaksanakan pengamatan tinggi muka air jam-jaman saat dilakukan survey
bathimetri. Tahap kedua dilakukan pengamatan tinggi muka air selama 15
hari berturut-turut guna mendapatkan evelasi rencana dan patokan tinggi
dermaga terhadap draft kapal yang ada. Analisis harmonik metode Kuadrat
Terkecil (Least Square) dipilih untuk pengembangan perhitungan sistem
formula dengan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel, yang akan
menghasilkan harga beberapa parameter yang ditabelkan sehingga
perhitungan pada metode ini akan menjadi efisien dan memiliki keakuratan
yang tinggi dan fleksibel untuk waktu kapanpun.

Dari hasil Analisis pasang surut dengan Metode Kuadrat Terkecil (Metode
Least Square) serta hasil perhitungan bilangan Formzahl sebesar 2,27
sehingga dapat diketahui bahwa Tipe Pasang Surut Di Sungai Sintang adalah
Pasang Surut Campuran Condong Harian Tunggal (MIXED, PREDOMINANTLY
DIURNAL TIDE) atau tiap harinya terjadi 1 (satu) kali pasang dan 1 (satu) kali
surut tetapi terkadang dengan 2 (dua) kali pasang dan 2 (dua) kali surut yang
sangat berbeda dalam tinggi dan waktu. Hasil dari proses analisa pasang
surut menggunakan Metode Kuadrat Terkecil (Least Square) dapat dilihat
pada tabel-tabel dan grafik berikut.

Tabel 5.13 : Data Olahan Awal


Minimun Maximum
Note
Date WaterLevel Date WaterLevel
Observation 11-Sep-17 21:00 60,000 31-Okt-17 23:00 305,000
Calculation 11-Sep-17 19:00 189,294 11-Sep-17 03:00 255,758
obs - calc 1-Nov-17 02:00 -90,099 11-Sep-17 03:00 181,758

Number of observations
(n) 360
Number of parameters (u) 19
Redundan (r=n-u) 341
Standard Deviation 75,498 Meter

5 - 47
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

5.6. Data Operasional Angkutan Sungai Kab Kayong Utara


Kunjungan kapal adalah kapal yang datang di pelabuhan baik untuk
berlabuh di perairan maupun bersandar di dermaga. Kunjungan kapal
merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat aktivitas
suatu pelabuhan. Data kunjungan kapal mencakup kapal berbendera
Indonesia (dalam negeri) dan kapal berbendera asing (luar negeri). Dalam
kunjungan kapal ini dilengkapi dengan informasi “isi kotor” kapal (Gross
Registered Ton/GRT) yang bisa digunakan sebagai salah satu variabel
dalam menganalisis aktivitas suatu pelabuhan. Data GRT kapal digunakan
untuk menggambarkan besarnya kapal yang berkunjung dan merupakan
variabel yang dapat melengkapi data frekuensi kunjungan kapal.
Jumlah kunjungan kapal dalam negeri di pelabuhan laut Kabupaten
Kayong Utara tahun 2016 sebesar 394 unit, mengalami kenaikan sebesar
27,51 persen atau sekitar 85 unit jika dibandingkan dengan tahun 2015.
Jika dilihat perkembangannya, selama tahun 2016 jumlah kunjungan kapal
di pelabuhan Kabupaten Kayong Utara cenderung berfluktuasi. Kunjungan
kapal terbanyak adalah pada bulan Oktober yaitu sebanyak 55 unit.
Sedangkan kunjungan kapal paling sedikit adalah pada bulan Juli yaitu
sebanyak 16 unit.
Pelabuhan di Kabupaten Kayong Utara sementara ini hanya melayani
pelayaran kapal dalam negeri. Sehingga tidak ada kunjungan kapal luar
negeri di pelabuhan Kabupaten Kayong Utara.

5 - 48
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Antara

Grafik 5.1. Perkembangan Jumlah Kunjungan Kapal Dalam Negeri di


Pelabuhan Laut Kabupaten Kayong Utara Tahun 2015 - 2016 (Unit)

Grafik 5.2. Perkembangan Gross Registered Ton (GRT) di Pelabuhan Laut


Kabupaten Kayong Utara Tahun 2015 - 2016 (Unit)

Sumber : Kantor Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Teluk Melano 2016

Selain data jumlah kunjungan kapal, salah satu variabel yang bisa
digunakan untuk menganalisis aktivitas suatu pelabuhan adalah informasi
“isi kotor” kapal atau biasa disebut dengan GRT (Gross Registered Ton).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Penyelenggara Pelabuhan
Kelas III Teluk Melano, data GRT juga mengalami fluktuasi antar bulan pada
tahun 2016. Terlihat dalam Grafik 2., GRT terbesar adalah pada bulan
Agustus yaitu sebesar 19.510. Adapun GRT terendah adalah pada bulan Juli
yaitu sebesar 6.977.

5 - 49
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

BAB 6
ANALISA KELAYAKAN

Penilaian Kelayakan untuk Dermaga Sungai Podorukun di Kecamatan Seponti,


Kabupaten Kayong Utara dilakukan dengan menggunakan metode analisis
kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dilakukan agar penilaian dapat lebih obyektif.
Parameter sebagai dasar penilaian dermaga tergantung dari karakteristik dan
lokasi daerah yang bersangkutan.

6.1. Parameter, Bobot dan Penilaian / Skoring


Paramater-parameter yang dipergunakan untuk melakukan penilaian
kelakayan Dermaga Sungai Podorukun di Kecamatan Seponti , Kabupaten
Kayong Utara dilakukan dengan menggunakan sistem skoring atau
pembobotan, parameter-parameter yang diperkirakan nantinya akan sangat
menentukan dalam melakukan penilaian kelayakan pembangunan atau
pengembangan dermaga.
Berdasarkan data hasil survei serta analisis dari bab bab sebelumnya, maka
didapat Aspek Teknis, Ekonomi, Sosial Budaya, Managemen dan
Administratif, Lingkungan dan Potensi Pengembangan Dermaga Sungai
Podorukun di Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara yang merupakan
aspek-aspek yang sangat penting dalam penilaian kelayakan lokasi alternatif
yang diperkirakan. Masing masing aspek akan dirinci lebih detail lagi untuk
mendapatkan hasil yang akurat dalam penilaian kelayakan. Rician
parameter, bobot dan penilaian (skoring) masing masing parameter
diuraikan dalam tabel berikut.

6-1
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

Tabel 6.1 : Bobot dan Skoring Penilaian Kelayakan Dermaga

Alternatif
No Parameter / Aspek Yang Dinilai Bobot
Nilai Nilai x Bobot
1 2 3 4 5
I ASPEK TEKNIS
A Kondisi Perairan
1 Kedalaman Sungai 10,00% 0 0
2 Tinggi Gelombang 5,00% 0 0
3 Pasang Surut 7,50% 0 0
4 Ruang Gerak Kapal / Alur Pelayaran 5,00% 0 0
Sub Jumlah A 27,50% 0.00%
B Kondisi Daratan
1 Aksesibilitas 10,00% 0 0
2 Status dan Kondisi Lahan 5,00% 0 0
3 Area Pengembangan 2,50% 0 0
Sub Jumlah B 17,50% 0.00%
JUMLAH I 45,00% 0.00%
II ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA
1 Pengaruh Hinterland 5,00% 0 0
2 Peningkatan Kesempatan Kerja 2,50% 0 0
3 Keselamatan Pelayaran / Konflik 5,00% 0 0
4 Persepsi Kebutuhan Masyarakat 10,00% 0 0
JUMLAH II 22,50% 0.00%
III ASPEK MANAGERIAL DAN ADMINISTRATIF
1 Kelembagaan 2,50% 0 0
2 Dukungan Pemda Kabupaten Kayong Utara 5,00% 0 0
3 Dukungan Pemda Provinsi Kalbar 5,00% 0 0
JUMLAH III 12,50% 0.00%
IV ASPEK LINGKUNGAN
1 Perencanaan Lingkungan Tahap Konstruksi 2,50% 0 0
2 Perencanaan Lingkungan Tahap Operasional 2,50% 0 0
JUMLAH IV 5,00% 0.00%

6-2
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

Tabel Lanjutan ........


1 2 3 4 5
V POTENSI PENGEMBANGAN DERMAGA
1 Jumlah Armada Kapal 5,00% 0 0
2 Produksi Bongkar Muat Kapal 2,50% 0 0
3 Jarak Terhadap Pusat Pengembangan Ekonomi 5,00% 0 0
4 Potensi Pariwisata 2,50% 0 0
JUMLAH V 15,00% 0.00%

JUMLAH TOTAL : I + II + III + IV + V 100 % 0.00%

Jumah total dari perkalian antara Nilai dengan Bobot setiap parameter
merupakan Skor / Hasil Akhir yang menentukan kelayakan pembangunan
sutau dermaga sungai dengan kriteria kelayakan sebagai berikut :

Tabel 6.2 : Skor Akhir dan Kriteria Kelayakan

Jumlah (Nilai x Bobot) / Skor Akhir Kriteria Kelayakan


> 90 Sangat Layak
80 - 89 Layak
70 - 79 Cukup Layak
60 - 69 Layang Dengan Persyaratan
< 59 Tidak Layak

Jumlah total hasil perkalian antara Bobot tiap parameter dengan Nilai yang
dihasilkan akan menunjukkan kelayakan dermaga yang akan dibangun atau
dikembangkan berdasarkan kriteria sebagaimana tersebut pada tabel di
atas.

6.2. Aspek Teknis


Parameter yang dinilai pada Aspek Teknis ini adalah Kondisi Perairan dan
Kondisi Daratan. Kondisi Perairan mempunyai bobot sebesar 30% dan
Kondisi Daratan mempunyai bobot sebesar 15%, sehingga Bobot Aspek
Tenis menjadi sebesar 45% dari semua parameter.

6-3
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

a. Kondisi Perairan
Penilaian Kondisi perairan terdiri dari 4 (empat) parameter yaitu
Kedalaman Sungai, Gelombang, Pasang Surut dan Ruang Gerak Kapal /
Alur Pelayaran. Penilaian dilakukan terhadap 2 (dua) alternatif lokasi
dermaga sungai Podorukun di Kecamatan Seponti yang akan dibangun
dan/atau dikembangkan.
o Kedalaman Perairan / Sungai (N1)
Kedalaman Sungai dalam penilaian ini diberi simbol/notasi N 1
dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
Tabel 6.3 : Kriteria Penilaian Kedalaman Sungai (N1)
N1 (meter) Nilai
N1 > 15 10
13 < N1 ≤ 15 9
11 < N1 ≤ 13 8
9 < N1 ≤ 11 7
7 < N1 ≤ 9 6
5 < N1 ≤ 7 5
3 < N1 ≤ 5 4
2 < N1 ≤ 3 3
1 < N1 ≤ 2 2
N1 < 1 1

o Tinggi Gelombang (N2)


Tinggi gelombang juga menentukan dalam menentukan kelayakan
dan lokasi pelabuhan serta bangunan pelindung dermaga /
pelabuhan, dalam penilaian ini tinggi gelombang diberi notasi N 2
dengan kriteria penilaian sebagai berikut :

6-4
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

Tabel 6.4 : Kriteria Penilaian Tinggi Gelombang (N2)

N2 (meter) Nilai
0,00 < N2 ≤ 0,10 10
0,10 < N2 ≤ 0,20 9
0,20 < N2 ≤ 0,30 8
0,30 < N2 ≤ 0,40 7
0,40 < N2 ≤ 0,60 6
0,60 < N2 ≤ 0,80 5
0,80 < N2 ≤ 1,00 4
1,00 < N2 ≤ 1,50 3
1,50 < N2 ≤ 3,00 2
N2 > 3,00 1

o Pasang Surut (N3)


Kedalaman Sungai dalam penilaian ini diberi simbol/notasi N 3
dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
Tabel 6.5 : Kriteria Penilaian Pasang Surut (N 3)

N3 (meter) Nilai
N3 ≤ 0,5 10
0,50 < N3 ≤ 0,75 9
0,75 < N3 ≤ 1,00 8
1,00 < N3 ≤ 1,50 7
1,50 < N3 ≤ 2,00 6
2,00 < N3 ≤ 2,50 5
2,50 < N3 ≤ 3,00 4
3,00 < N3 ≤ 4,00 3
4,00 < N3 ≤ 5,00 2
N3 > 5,00 1

6-5
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

o Ruang Gerak Kapal / Alur Pelayaran (N4)


Ruang Gerak Kapal dalam penilaian ini diberi simbol/notasi N4 dan
dinyatakan dalam berapa kali panjang kapal (P).
Tabel 6.6 : Kriteria Penilaian Ruang Gerak Kapal (N 4)

N4 (Panjang Kapal-xP) Nilai


N4 > 3,00 P 10
2,75 P < N4 ≤ 3,00 P 9
2,75 P < N4 ≤ 2,50 P 8
2,50 P < N4 ≤ 2,00 P 7
2,00 P < N4 ≤ 1,75 P 6
1,75 P < N4 ≤ 1,50 P 5
1,50 P < N4 ≤ 1,25 P 4
1,25 P < N4 ≤ 1,00 P 3
0,50 P < N4 ≤ 1,00 P 2
N4 < 0,50 P 1

Hasil penilaian terhadap 4 (empat) parameter yang termasuk dalam


katagori Kondisi Perairan pada Alternatif Lokasi 1 (Desa Podorukun
Utara) dan Alternatif Lokasi 2 (Desa Podorukun Timur ) adalah sebagai
berikut :
Tabel 6.7 : Hasil Penilaian Kondisi Perairan

Penilaian Kedalaman Sungai


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1 Kedalaman Sungai antara 6,7 – 21,5 meter, dengan kedalaman rata-
10
(Desa Podorukun Utara) rata 17,5 meter
Alternatif 2 Kedalaman Sungai antara 6,5– 20,5 meter, dengan kedalaman
9
(Desa Podorukun Timur) rata-rata 15 meter

Penilaian Tinggi Gelombang


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1
Tinggi gelombang relatif kecil karena jauh dari laut (15 - 20 cm) 9
(Desa Podorukun Utara)
Alternatif 2
Tinggi gelombang relatif kecil karena jauh dari laut (15 - 20 cm) 9
(Desa Podorukun Timur)
Tabel Lanjutan ............

6-6
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

Penilaian Pasang Surut


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1 Pasang surut relatif besar/tinggi (N3 > 5,00), apabila banjir
1
(Desa Podorukun Utara) bertambah 6,8 meter dan surut turun sampai 8,5 meter
Alternatif 2 Pasang surut relatif besar/tinggi (N3 > 5,00), apabila banjir
1
(Desa Podorukun Timur) bertambah 6,8 meter dan surut turun sampai 8,5 meter

Penilaian Ruang Gerak Kapal / Alur Pelayaran


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1 Dermaga dibangun di Sungai Seponti , dimana lebar sungai = 100
4
(Desa Podorukun Utara) meter, ( 1,50 P < N4 ≤ 1,25 P )
Alternatif 2 Dermaga dibangun di Sungai Seponti , dimana lebar sungai = 100
5
(Desa Podorukun Timur) meter, ( 1,75 P < N4 ≤ 1,50 P )

Sumber : Hasil Analisis

b. Kondisi Daratan
Penilaian Kondisi Daratan terdiri dari 3 (tiga) parameter yaitu
Aksesibilitas, Status dan Kondisi Lahan, serta Area Pengembangan.
o Aksesibilitas
Aksesibilitas dinilai dengan adanya jalan akses yang
menghubungkan antara lokasi dermaga dengan pusat kegiatan dan
pemukiman penduduk, semakin representatif jalan akses yang ada,
maka pelaksanaan pembangunan akan semakin mudah karena
mobilisasi bahan dan pekerja akan semakin mudah dan lancar.
Disamping itu aksesibilitas juga dinilai dengan kemudahan untuk
mendapatkangkan angkutan lanjutan atau pergantian ke moda
angkutan jalan dan kemudahan untuk mencapai pusat kegiatan
perekonomian, pelayanan umum dan pemerintahan.

6-7
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

Tabel 6.8 : Kriteria Penilaian Aksesibilitas

Ketersediaan Jalan Akses Ke Pusat Perekonomian Nilai


Dekat dengan jalan utama, beraspal, lebar jalan memadai, dilalui rute angkutan
umum, dekat dengan terminal angkutan jalan, dekat dengan pusat kegiatan 10
perekonomian/pelayanan umum/pendidikan /pemerintahan.
Dekat dengan jalan utama, beraspal, lebar jalan kurang memadai, dilalui rute
angkutan umum, kurang dekat dengan terminal angkutan jalan, mudah 9
menjangkau pusat kegiatan perekonomian / pelayanan umum / pemerintahan.
Dekat dengan jalan utama, beraspal, lebar jalan kurang memadai, tidak dilalui
rute angkutan umum, jauh dengan terminal angkutan jalan, masih mudah 8
menjangkau pusat kegiatan perekonomian / pelayanan umum / pemerintahan.
Dekat dengan jalan utama, beraspal, lebar jalan kurang memadai, tidak dilalui
rute angkutan umum, jauh dengan terminal angkutan jalan, masih mudah 7
menjangkau pusat kegiatan perekonomian / pelayanan umum / pemerintahan.
Agak Jauh dengan jalan utama, beraspal, lebar jalan kurang memadai, tidak
dilalui rute angkutan umum, jauh dengan terminal angkutan jalan, agak sulit 6
menjangkau pusat kegiatan perekonomian / pelayanan umum / pemerintahan.
Agak Jauh dengan jalan utama, belum aspal, lebar jalan tidak memadai, tidak
dilalui rute angkutan umum, jauh dengan terminal angkutan jalan, agak sulit 5
menjangkau pusat kegiatan perekonomian / pelayanan umum /pemerintahan.
Jauh dengan jalan utama, belum aspal, lebar jalan tidak memadai, tidak dilalui
rute angkutan umum, jauh dengan terminal angkutan jalan, sulit menjangkau 4
pusat kegiatan perekonomian / pelayanan umum / pemerintahan.
Sangat Jauh dengan jalan utama, belum aspal, lebar jalan tidak memadai, tidak
dilalui rute angkutan umum, jauh dengan terminal angkutan jalan, sulit 3
menjangkau pusat kegiatan perekonomian / pelayanan umum / pemerintahan.
Sangat Jauh dengan jalan utama, belum aspal, lebar jalan tidak memadai, tidak
dilalui rute angkutan umum, jauh dengan terminal angkutan jalan, sangat sulit 2
menjangkau pusat kegiatan perekonomian / pelayanan umum / pemerintahan.
Tidak ada akses jalan ke jalan utama dan ke daerah perekonomian / pelayanan
1
umum / pemerintahan.

6-8
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

o Status dan Kondisi Lahan


Status dan kondisi lahan berhubungan dengan pembebasan tanah
untuk keperluan lahan pengembangan dermaga.
Tabel 6.9 : Kriteria Penilaian Status Lahan

Status dan Kondisi Lahan Nilai


Peruntukan sesuai, daerah sudah dibebaskan. 10
Peruntukan sesuai, pembebasan lahan relatif mudah. 8
Peruntukan sesuai, pembebasan lahan relatif sulit. 6
Peruntukan tidak sesuai dan pembebasan lahan sangat sulit. 4
Peruntukan tidak sesuai, lahan tidak bisa dibebaskan. 2

o Area Pengembangan (AP)


Penilaian Area pengembangan didasarkan pada seberapa luas lahan
yang tersedia untuk pengembangan dermaga kedepannya. Pada
penilaian ini Area Pengembangan diberi notasi AP.
Tabel 6.10 : Kriteria Penilaian Area Pengembangan

Area Pengembangan (AP) Nilai


AP > 4 Ha 10
2 Ha < AP ≤ 4 Ha 8
1 Ha < AP ≤ 2 Ha 6
0,5 Ha < AP ≤ 1 Ha 4
AP < 0,5 Ha 2

Hasil penilaian terhadap 3 (tiga) parameter yang termasuk dalam


katagori Kondisi Daratan pada Alternatif Lokasi 1 (Desa Podorukun
Utara) dan Alternatif Lokasi 2 (Desa Podorukun Timur ) adalah sebagai
berikut :

6-9
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

Tabel 6.11 : Hasil Penilaian Kondisi Daratan


Penilaian Aksesibilitas
Lokasi Keterangan Nilai
Jauh dengan jalan utama, belum aspal, lebar jalan tidak memadai,
Alternatif 1 tidak dilalui rute angkutan umum, jauh dengan terminal angkutan
4
(Desa Podorukun Utara) jalan, sulit menjangkau pusat kegiatan perekonomian / pelayanan
umum / pemerintahan.
Jauh dengan jalan utama, belum aspal, lebar jalan tidak memadai,
Alternatif 2 tidak dilalui rute angkutan umum, jauh dengan terminal angkutan
4
(Desa Podorukun Timur) jalan, sulit menjangkau pusat kegiatan perekonomian / pelayanan
umum / pemerintahan.

Penilaian Status dan Kondisi Lahan


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1
Peruntukan sesuai, pembebasan lahan relatif mudah 8
(Desa Podorukun Utara)
Alternatif 2
Peruntukan sesuai, pembebasan lahan relatif mudah 8
(Desa Podorukun Timur)

Penilaian Area Pengembangan


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1 Ketersediaan area yang memungkinkan untuk pengembangan
2
(Desa Podorukun Utara) dermaga kurang dari 0,5 Ha (AP < 0,5 Ha)
Alternatif 2 Ketersediaan area yang memungkinkan untuk pengembangan
4
(Desa Podorukun Timur) dermaga antara 0,5 s/d 1 Ha (0,5 Ha < AP ≤ 1 Ha)

Sumber : Hasil Analisis

6.3. Aspek Ekonomi dan Sosial Budaya


Aspek ekonomi dan sosial budaya menentukan pengaruh berdirinya
dermaga sungai di lokasi terpilih terhadap perkembangan ekonomi dan
sosial budaya daerah sekitarnya (hinterland). Beberapa aspek yang masuk
katagori penilaian ini adalah pengaruh Pengaruh Hinterland, Peningkatan
Kesempatan Kerja, Keselamatan Pelayaran/Konflik dan Persepsi Kebutuhan
Masyarakat.
a. Pengaruh Hinterland
Pengaruh hinterland di sini maksudnya dalah pengaruh sosial ekonomi
dengan dibangunnya atau keberadaan dermaga sungai pada lokasi yang
bersangkutan.
6 - 10
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

Tabel 6.12 : Kriteria Penilaian Pengaruh Hinterland

Lingkungan dan Hinterland Nilai


Pengaruhnya sangat besar terhadap sosial ekonomi wilayah sekitar dermaga (hinterland). 10
Pengaruhnya besar terhadap sosial ekonomi wilayah sekitar dermaga (hinterland). 8
Pengaruhnya sedang terhadap sosial ekonomi wilayah sekitar dermaga (hinterland). 6
Pengaruhnya kecil terhadap sosial ekonomi wilayah sekitar dermaga (hinterland). 4
Tidak berpengaruh terhadap sosial ekonomi wilayah sekitar dermaga (hinterland). 2

b. Peningkatan Kesempatan Kerja


Penilaian kesempatan kerja di sini maksudnya adalah pengaruh
terbangunnya dermaga terhadap terciptanya lapangan kerja baru untuk
masyarakat di sekitar dermaga, masyarakat Kecamatan Seponti maupun
Kabupaten Kayong Utara .
Tabel 6.13 : Kriteria Penlilaian Kesempatan Kerja

Peluang Kesempatan Kerja Nilai


Pengaruhnya sangat besar terhadap terciptanya lapangan kerja baru. 10
Pengaruhnya besar terhadap terciptanya lapangan kerja baru. 8
Pengaruhnya sedang terhadap terciptanya lapangan kerja baru. 6
Pengaruhnya kecil terhadap terciptanya lapangan kerja baru. 4
Tidak berpengaruh terhadap terciptanya lapangan kerja baru. 2

c. Keselamatan Pelayaran / Konflik


Keselamatan pelayaran yang dimaksud di sini adalah seberapa besar
potensi keberadaan dermaga terhadap terjadinya konflik dengan
dermaga atau pelabuhan utama atau dermaga lain di Kecamatan Seponti
Tabel 6.14 : Kriteria Penilaian Keselamatan Pelayaran/Konflik

Konflik Dengan Dermaga/Pelabuhan Terdekat Nilai


Tidak ada konflik dengan dermaga/pelabuhan lain. 10
Peluang terciptanya konflik dengan pelabuhan utama dan dermaga lain kecil. 8
Peluang terciptanya konflik dengan pelabuhan utama dan dermaga lain sedang. 6
Peluang terciptanya konflik dengan pelabuhan utama dan dermaga lain besar. 4
Peluang terciptanya konflik dengan pelabuhan utama dan dermaga lain sangat besar. 2

6 - 11
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

d. Persepsi Kebutuhan Masyarakat


Penilaian dilakukan terhadap persepsi dan dukungan masyarakat
terhadap rencana pembangunan dermaga serta seberapa tingginya
kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan dermaga sungai pada
lokasi yang bersangkutan.
Tabel 6.15 : Kriteria Penilaian Persepsi Kebutuhan Masyarakat

Persepsi Kebutuhan Masyarakat Nilai


Masyarakat sangat mendukung dan sangat membutuhkan pembangunan dermaga sungai di
10
daerahnya (tinggi).
Masyarakat mendukung dan membutuhkan pembangunan dermaga sungai di daerahnya
8
(sedang).
Masyarakat kurang mendukung dan kurang membutuhkan pembangunan dermaga sungai di
5
daerahnya (rendah).
Masyarakat tidak membutuhkan pembangunan dermaga sungai di daerahnya (sangat rendah). 2

Hasil penilaian terhadap 4 (empat) parameter yang termasuk dalam katagori


Aspek Ekonomi dan Sosial Budaya pada Alternatif Lokasi 1 (Desa Podorukun
Utara) dan Alternatif Lokasi 2 (Desa Podorukun Timur ) adalah sebagai
berikut :
Tabel 6.16 : Hasil Penilaian Aspek Ekonomi dan Sosial Budaya

Penilaian Pengaruh Hinterland


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1 Pengaruhnya kecil terhadap sosial ekonomi wilayah sekitar dermaga
4
(Desa Podorukun Utara) (hinterland).
Alternatif 2 Pengaruhnya kecil terhadap sosial ekonomi wilayah sekitar dermaga
4
(Desa Podorukun Timur) (hinterland).

Penilaian Peningkatan Kesempatan Kerja


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1
Pengaruhnya sedang terhadap terciptanya lapangan kerja baru. 6
(Desa Podorukun Utara)
Alternatif 2
Pengaruhnya sedang terhadap terciptanya lapangan kerja baru. 6
(Desa Podorukun Timur)

Penilaian Keselamatan Pelayaran / Konflik


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1 Peluang terciptanya konflik dengan pelabuhan utama dan dermaga lain
8
(Desa Podorukun Utara) kecil.
6 - 12
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

Alternatif 2 Peluang terciptanya konflik dengan pelabuhan utama dan dermaga lain
8
(Desa Podorukun Timur) kecil.

Penilaian Persepsi Kebutuhan Masyarakat


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1 Masyarakat kurang mendukung dan kurang membutuhkan
8
(Desa Podorukun Utara) pembangunan dermaga sungai di daerahnya (rendah).
Alternatif 2 Masyarakat mendukung dan membutuhkan pembangunan dermaga
8
(Desa Podorukun Timur) sungai di daerahnya (sedang).

Sumber : Hasil Analisis

6.4. Aspek Managerial dan Administrasi


Penilian terhadap aspek managerial dan administrasi dilakukan terhadap 3
(tiga) katagori yaitu Kelembagaan, Dukungan Pemda Kabupaten Kayong
Utara dan Dukungan Pemda Provinsi Kalimantan Barat.
a. Kelembagaan
Penilaian terhadap aspek kelembagaan dilakukan dengan kriteria
sebagai berikut :
Tabel 6.17 : Kriteria Penilaian Kelembagaan

Kelembagaan Nilai
Kelembagaan sudah tersedia dan bisa langsung dipakai. 10
Kelembagaan tersedia tetapi masih perlu penyempurnaan. 8
Proses pemembentukan kelembagaan formal. 6
Proses pemembentukan kelembagaan informal. 4
Tidak ada kelembagaan yang sesuai. 2

b. Dukungan Pemda Kabupaten Kayong Utara


Dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara terhadap
pembangunan dan pengembangan dermaga sungai di Podorukun sangat
diperlukan, maka dukungan tersebut menjadi kriteria dalam analisis
kelayakan rencana pembangunan suatu dermaga.

6 - 13
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

Tabel 6.18 : Kriteria Penilaian Dukungan Pemda Kabupaten

Dukungan Pemda Kabupaten Kayong Utara Nilai


Sangat Mendukung pembangunan pelabuhan dan sesuai dengan RTRW Kabupaten Kayong
10
Utara

Mendukung pembangunan pelabuhan dan sesuai dengan RTRW Kabupaten Kayong Utara 8

Mendukung pembangunan pelabuhan tetapi tidak sesuai dengan RTRW Kabupaten Kayong
6
Utara
Tidak Mendukung pembangunan pelabuhan dan tidak sesuai dengan RTRW 4
Melarang karena tidak sesuai dengan RTRW Kab. Kayong Utara 2

c. Dukungan Pemda Provinsi Kalimantan Barat


Dukungan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat terhadap
pembangunan dan pengembangan dermaga sungai di Podorukun juga
sangat diperlukan, maka dukungan tersebut menjadi kriteria dalam
analisis kelayakan rencana pembangunan suatu dermaga.
Tabel 6.19 : Kriteria Penilaian Dukungan Pemda Provinsi Kalbar

Dukungan Pemda Provinsi Kalbar Nilai


Mendukung pembangunan dermaga sungai di Kayong Utara , sesuai dengan RTRW dan
10
berkontribusi terhadap penyediaan dana pembangunan.
Mendukung pembangunan dermaga sungai di Kayong Utara , sesuai dengan RTRW dan tidak
8
berkontribusi terhadap penyediaan dana pembangunan.
Mendukung pembangunan dermaga sungai di Kayong Utara , tidak sesuai dengan RTRW dan
6
tidak berkontribusi terhadap penyediaan dana pembangunan.
Tidak Mendukung pembangunan dermaga sungai di Kayong Utara , tidak sesuai dengan RTRW
4
dan tidak berkontribusi terhadap penyediaan dana pembangunan.
Melarang karena tidak sesuai dengan RTRW. 2

Setelah ditentukan kriteria-kriteria dan tata cara penilaian untuk terhadap


parameter-parameter penilaian pada Aspek Managerial dan Administrasi,
didapatkan hasil penilaian terhadap 3 (tiga) parameter yang termasuk dalam
katagori Aspek Managerial dan Administrasi pada Alternatif Lokasi 1 (Desa
Podorukun Utara ) dan Alternatif Lokasi 2 (Desa Podorukun Timur ) adalah
sebagai mana tertera pada tabel berikut :

6 - 14
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

Tabel 6.20 : Hasil Penilaian Aspek Managerial dan Administrasi


Penilaian Kelembagaan
Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1
Proses pemembentukan kelembagaan formal. 6
(Desa Podorukun Utara)
Alternatif 2
Proses pemembentukan kelembagaan formal. 6
(Desa Podorukun Timur)

Penilaian Dukungan Pemda Kabupaten Kayong Utara


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1 Mendukung pembangunan pelabuhan dan sesuai dengan RTRW
8
(Desa Podorukun Utara) Kabupaten Kayong Utara
Alternatif 2 Mendukung pembangunan pelabuhan dan sesuai dengan RTRW
8
(Desa Podorukun Timur) Kabupaten Kayong Utara

Penilaian Dukungan Pemda Provinsi Kalimantan Barat


Lokasi Keterangan Nilai
Mendukung pembangunan dermaga sungai di Kayong Utara , sesuai
Alternatif 1
dengan RTRW dan tidak berkontribusi terhadap penyediaan dana 8
(Desa Podorukun Utara)
pembangunan.
Mendukung pembangunan dermaga sungai di Kayong Utara , sesuai
Alternatif 2
dengan RTRW dan berkontribusi terhadap penyediaan dana 8
(Desa Podorukun Timur)
pembangunan

Sumber : Hasil Analisis

6.5. Aspek Lingkungan


Aspek lingkungan merupakan salah satu persyaratan yang dibutuhkan
dalam studi kelayakan untuk memilih/menetapkan lokasi pelabuhan. Hal ini
sangat diperlukan jika dermaga yang akan dibuat merupakan dermaga
penampung bahan-bahan berbahaya sehingga memerlukan kajian yang
mendalam mengenai lingkungan. Mengingat bahwa dermaga sungai di
Kayong Utara peruntukanya bukan untuk limbah atau bahan berbahaya
lainnya maka kajian lingkunganya hanya sebatas parameter sederhana
terhadap perkiraan dampak lingkungan pada tahap pembangunan dan pada
masa operasional dermaga.

6 - 15
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

a. Aspek Lingkungan Pada Tahap Konstruksi


Kriteria penilaian aspek lingkungan atau pencemaran pada tahap
konstruksi adalah sebagai berikut :

Tabel 6.21 : Kriteria Penilaian Pencemaran Pada Tahap Konstruksi

Tingkat Pencemaran Tahap Konstruksi Nilai


Tidak Ada Pencemaran 10
Perkiraan Dampak Pencemaran Kecil 8
Perkiraan Dampak Pencemaran Sedang 6
Perkiraan Dampak Pencemaran Tinggi 4
Perkiraan Dampak Pencemaran Sangat Tinggi 2

b. Asek Lingkungan Pada Tahap Operasional


Kriteria penilaian aspek lingkungan atau pencemaran pada tahap
konstruksi adalah sebagai berikut :
Tabel 6.22 : Kriteria Penilaian Pencemaran Pada Tahap Operasional

Tingkat Pencemaran Tahap Operasional Nilai


Tidak Ada Pencemaran 10
Perkiraan Dampak Pencemaran Kecil 8
Perkiraan Dampak Pencemaran Sedang 6
Perkiraan Dampak Pencemaran Tinggi 4
Perkiraan Dampak Pencemaran Sangat Tinggi 2

Setelah ditentukan kriteria-kriteria dan tata cara penilaian untuk terhadap


parameter-parameter penilaian pada Aspek Lingkungan, didapatkan hasil
penilaian terhadap 2 (dua) parameter yang termasuk dalam katagori Aspek
Lingkungan pada Alternatif Lokasi 1 (Desa Podorukun Utara ) dan Alternatif
Lokasi 2 (Desa Podorukun Timur ) adalah sebagai mana tertera pada tabel
berikut :

6 - 16
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

Tabel 6.23 : Hasil Penilaian Aspek Lingkungan


Penilaian Pencemaran Pada Tahap Konstruksi
Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1
Perkiraan Dampak Pencemaran Kecil 8
(Desa Podorukun Utara)
Alternatif 2
Perkiraan Dampak Pencemaran Kecil 8
(Desa Podorukun Timur)

Penilaian Pencemaran Pada Tahap Operasional


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1
Perkiraan Dampak Pencemaran Kecil 8
(Desa Podorukun Utara)
Alternatif 2
Perkiraan Dampak Pencemaran Kecil 8
(Desa Podorukun Timur)

Sumber : Hasil Analisis


6.6. Potensi Pengembangan Dermaga

Penilian terhadap Potensi Pengembangan Dermaga dilakukan terhadap 4


(empat) katagori yaitu Jumlah Armada Kapal, Produksi Bongkar Muat, Jarak
Terhadap Pusat Pengembangan Ekonomi dan Potensi Pariwisata.

a. Jumlah Armada Kapal


Jumlah Kapal yang beroperasi dalam penilaian ini diberi simbol/notasi
JK dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
Tabel 6.24 : Kriteria Penilaian Jumlah Armada (JK)

Jumlah Armada / Kapal (JK) Nilai


JK > 20 10
20 < JK ≤ 15 8
15 < JK ≤ 10 6
5 < JK ≤ 10 4
JK < 5 2

6 - 17
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

b. Produksi Bongkar Muat Kapal


Jumlah Kapal yang beroperasi dalam penilaian ini diberi simbol/notasi
BM dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
Tabel 6.25 : Kriteria Penilaian Produksi Bongkar Muat (BM)

Produksi Bongkar Muat (Ton/Hari) Nilai


BM > 1.500 10
1.000 < BM ≤ 1.500 8
500 < BM ≤ 1.000 6
50 < BM ≤ 500 4
BM < 50 2

c. Jarak Terhadap Pusat Pengembangan Ekonomi (JPE)


Jarak terhadap pusat pengembangan ekonomi dalam penilaian ini diberi
simbol/notasi JPE dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
Tabel 6.26 : Kriteria Penilaian Jarak Terhadap Pusat Ekonomi (JPE)

Jarak Terhadap Pusat Ekonomi (Km) Nilai


JPE ≤ 5 10
5 < JPE ≤ 10 8
10 < JPE ≤ 15 6
15 < JPE ≤ 20 4
20 < JPE ≤ 25 2
JPE > 25 1

d. Potensi Pariwisata
Tabel 6.27 : Kriteria Penilaian Potensi Pariwisata

Potensi Pariwisata Nilai


Lokasi Dekat dan Menunjang Pemasaran Wisata 10
Lokasi Agak Jauh, tetapi Menunjang Pemasaran Wisata 8
Lokasi Jauh dan Kurang Menunjang Pemasaran Wisata 6
Lokasi Jauh dan Tidak Menunjang Pemasaran Wisata 4
Hasil penilaian terhadap 4 (empat) parameter yang termasuk dalam katagori
Potensi Pengembangan Dermaga pada Alternatif Lokasi 1 (Desa Podorukun
Utara ) dan Alternatif Lokasi 2 (Desa Podorukun Timur ) adalah sebagai
berikut :
6 - 18
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

Tabel 6.28 : Hasil Penilaian Potensi Pengembangan Dermaga


Penilaian Jumlah Armada (JK)
Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1 Jumlah Kapal yang beroperasi pada Lokasi 1 setiap hari kurang dari 5
2
(Desa Podorukun Utara) buah Kapal (JK < 5)
Alternatif 2 Jumlah Kapal yang beroperasi pada Lokasi 1 setiap hari kurang dari 5
2
(Desa Podorukun Timur) buah Kapal (JK < 5)

Penilaian Produksi Bongkar Muat (BM)


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1 Produksi bongkar muat barang setiap hari kurang dari 50 Ton (BM <
2
(Desa Podorukun Utara) 50).
Alternatif 2 Produksi bongkar muat barang setiap hari kurang dari 50 Ton (BM <
2
(Desa Podorukun Timur) 50).
Penilaian Jarak Terhadap Pusat Ekonomi (JPE)
Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1
Jarak dari Pusat Ekonomi antara 10-15 Km, ( 10 < JPE ≤ 15 ) 6
(Desa Podorukun Utara)
Alternatif 2
Jarak dari Pusat Ekonomi antara 10-15 Km, ( 10 < JPE ≤ 15 ) 6
(Desa Podorukun Timur)

Penilaian Potensi Pariwisata


Lokasi Keterangan Nilai
Alternatif 1
Lokasi Jauh dan Tidak Menunjang Pemasaran Wisata 4
(Desa Podorukun Utara)
Alternatif 2
Lokasi Jauh dan Tidak Menunjang Pemasaran Wisata 4
(Desa Podorukun Timur)

Sumber : Hasil Analisis

6 - 19
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

6.7. Hasil Penilaian (Skoring) Akhir


Hasil akhir penilaian dan skoring dari semua parameter-parameter
kelayakan pembangunan dermaga pada 2 (dua) lokasi digunakan untuk
menentukan lokasi mana yang lebih layak untuk dibangun atau
dikembangan dermaga.

Tabel 6.29 : Hasil Akhir Penilaian Kelayakan Dermaga Pada 2 Lokasi


Lokasi 1 (Desa Lokasi 2
Bobot Podorukun Utara) (Podorukun Timur )
No Parameter / Aspek
(%)
Nilai Nilai x Bobot Nilai Nilai x Bobot
I ASPEK TEKNIK
A Kondisi Perairan
1 Kedalaman Sungai 10.00% 10 10 9 9
2 Gelombang 5.00% 9 4.5 9 4.5
3 Pasang Surut 7.50% 1 0.75 1 0.75
4 Ruang Gerak Kapal / Alur Pelayaran 5.00% 4 2 5 2.5
Sub Jumlah A 27.50% 17.25 16.75
B Kondisi Daratan
1 Aksesibilitas 10.00% 4 4 4 4
2 Status dan Kondisi Lahan 5.00% 8 4 8 4
3 Area Pengembangan 2.50% 2 0.5 4 1
Sub Jumlah B 17.50% 8.5 9
JUMLAH I 45.00% 25.75 25.75
II ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA
1 Pengaruh Hinterland 5.00% 4 2 4 2
2 Peningkatan Kesempatan Kerja 2.50% 6 1.5 6 1.5
3 Keselamatan Pelayaran / Konflik 5.00% 8 4 8 4
4 Persepsi Kebutuhan Masyarakat 10.00% 5 5 8 8
JUMLAH II 22.50% 12.5 15.5
IV ASPEK MANAGERIAL DAN ADMINISTRATIF
1 Kelembagaan 2.50% 6 1.5 6 1.5
2 Dukungan Pemda Kabupaten 5.00% 8 4 8 4
3 Dukungan Pemda Provinsi 5.00% 8 4 8 4
JUMLAH III 12.50% 9.5 9.5
V. ASPEK LINGKUNGAN

6 - 20
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

1 Perencanaan Lingkungan tahap Konstruksi 2.50% 8 2 8 2


2 Perencanaan Lingkungan tahap Operasional 2.50% 8 2 8 2
JUMLAH IV 5.00% 4 4
VI POTENSI PENGEMBANGAN DERMAGA
1 Jumlah Armada Kapal 5.00% 2 1 2 1
2 Produksi Bongkar Muat Kapal 2.50% 2 0.5 2 0.5
3 Jarak Terhadap Pusat Pengembangan Ekonomi 5.00% 6 3 6 3
4 Potensi Pariwisata 2.50% 4 1 4 1
JUMLAH V 15.00% 5.5 5.5
JUMLAH TOTAL = I + II + III + IV + V 100.00% 57.25 60.25
Sumber : Hasil Analisis

Dari hasil pensekoran didapat hasil bahwa Alternatif Lokasi 1 (Desa Podorukun
Utara ) mendapatkan skor/nilai akhir57,25,75 dan Alternatif Lokasi 2 (Desa
Podorukun Timur ) mendapatkan skor/nilai akhir 60,25 Berdasarkan hasil
penilaian dan kriteria kelayakan, untuk Alternatif Lokasi 1 (Desa Podorukun
Utara ) menunjukkan bahwa skor nilai < 59 sehingga dinilai Tidak Layak,
sedangan untuk Alternatif Lokasi 2 (Desa Podorukun Timur ) menunjukan
skor/nilai antara 60 s/d 69 dengan criteria Layak Dengan Persyaratan.

Lokasi 1 (Desa Podorukun Utara) Lokasi 2 (Podorukun Timur )

Jumlah (Nilai x Bobot) Jumlah (Nilai x Bobot)


Kriteria Kelayakan Kriteria Kelayakan
Skor Akhir Skor Akhir
> 90 Sangat Layak > 90 Sangat Layak
80 - 89 Layak 80 - 89 Layak
70 - 79 Cukup Layak 70 - 79 Cukup Layak
60 - 69 Layang Dengan Persyaratan 60 - 69 Layang Dengan Persyaratan
< 59 Tidak Layak < 59 Tidak Layak

Berdasarkan hasil penilaian, kedua lokasi dinyatakan layak untuk dibangun


dermaga sungai, namun Alternatif Lokasi 1 (Desa Podorukun Utara ) lebih Layak
(Sangat Layak) dibandingan Alternatif Lokasi 2 (Desa Podorukun timur ) dan
dapat direkomenasikan sebagai prioritas pertama untuk dibangun atau
dikembangkan.

6 - 21
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

BAB 7
KESIMPULAN

7.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan tahapan-tahapan penyusunan Studi Kelayakan (FS)
Pembangunan dermaga Sungai di Pulau Tayan Kecamatan Tayan Hilir
Kabupaten Sanggau , mulai dari pengumpulan data dampai dengan analisis
data dan analisis kelayakan, dapat diambil beberapa kesimpulan debagai
berikut :
a. Prediksi jumlah penduduk Desa Podorukun dengan menggunakan laju
pertumbuhan penduduk ( r ) rata-rata dari tahun 2015-2016 sebesar
1,7%, maka diperoleh hasil bahwa pada tahun 2026 jumlah penduduk
Desa Podorukun sebanyak 1649 jiwa, tahun 2026 sebanyak 1985 jiwa,
Data jumlah penduduk ini dapat digunakan untuk memprediksi
pertumbuhan PDRB dan demand angkutan sungai di Desa Podorukun,
sehingga keberadaan dermaga sungai di Podorukun memang diperlukan
dan layak untuk dikembangkan.
b. Terdapat 2 (dua) alternatif lokasi Dermaga Sungai yang akan
dikembangkan, yang satu berlokasi di lokasi Desa Podorukun Timur
(Alternatif 1) tepatnya adalah dermaga kayu yang sudah ada sejak
pemerintahan kabupaten ketapang dan yang satunya berlokasi di lokasi
Desa Podorukun Barat (Alternatif 2) yang berada di sebelah barat 3,5 KM
dari lokasi alternatif 1.
c. Berdasarkan hasil survey bathimetri pada kedua lokasi tersebut didapat
hasil sebagai berikut :
o Kolam dermaga pada Alternatif Lokasi 1 di Desa Podorukun Timur
memiliki kedalaman cukup bervariasi antara 6,7 sampai 21,5 meter
dengan kedalaman rata-rata 17,5 meter sehingga aman sebagai alur
pelayaran dan layak dibangun dermaga sungai.

7-1
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Timur
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

o Kolam dermaga pada Alternatif Lokasi 2 di Desa Podorukun Barat,


memiliki kedalaman cukup bervariasi antara 6,5 sampai 20,5 meter
dengan kedalaman rata-rata 15,0 meter sehingga aman sebagai alur
pelayaran dan layak dibangun dermaga sungai.
d. Berdasarkan hasil survey/pengamatan pasang surut pada kedua lokasi
tersebut didapat hasil sebagai berikut :
o Level ketinggian air di Lokasi 1 (Desa Podorukun Timur) pada saat
pengukuran setinggi 115 cm, pada saat banjir (pasang) level air
bertambah (naik) 514 cm dari level 115 cm, pada saat air surut level
air berkurang 600 cm dari level 115 cm dan surut sejauh 31,3 meter
dari garis sungai.
o Level ketinggian air di Lokasi 2 (desa Podorukun Barat) pada saat
pengukuran setinggi 115 cm, pada saat banjir (pasang) level air
bertambah (naik) 514 cm dari level 115 cm, pada saat air surut level
air berkurang 600 cm dari level 115 cm dan surut sejauh 27,5 meter
dari garis sungai.
e. Berdasarkan hasil analisa Nilai Area Pengembangan pada kedua lokasi
tersebut didapat hasil sebagai berikut:
o Pada Lokasi Alternatif 1 Desa Pondorukun Timur ketersediaan area
yang memungkinkan untuk pengembangan kurang dari 0,5 Ha.
o Pada Lokasi Alternatif 2 Desa Pondorukun Barat ketersediaan area
yang memungkinkan untuk pengmbangan antara 0,5 Ha sampai 1
Ha.
f. Berdasarkan hasil akhir penilaian pada kedua lokasi tersebut adalah
sebagai berikut:
o Bersarkan Aspek Teknik kondisi perairan lokasi Alternatif 1 Desa
Podorukun Timur memiliki nilai bobot 17,25 ,sedangkan lokasi
Alternatif 2 Desa Podorukun Barat memiliki nilai bobot 16,75. Untuk
Kondisi Daratan lokasi Alternatif 1 Desa Podorukun Timur memiliki
nilai bobot 8,5 sedangkan sedangkan lokasi Alternatif 2 Desa
Podorukun Barat memiliki nilai bobot 9.

7-2
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Timur
PT. SINERGI KARYA UTAMA
Laporan Akhir

o Berdasarkan Aspek Ekonomi sosial dan budayalokasi Alternatif 1


Desa Podorukun Timur memiliki nilai bobot 12,5 ,sedangkan lokasi
Alternatif 2 Desa Podorukun Barat memiliki nilai bobot 15,5.
o Berdasarkan Aspek Manajerial dan Administratif , Aspek
Lingkungan, dan Aspek Pengembangan Dermaga kedua lokasi
memiliki nilai Jumlah bobot yang sama yaitu 19.
o Dari Jumlah semua Aspek Penilaian Akhir didapatlah kesimpulan dari
jumlah bobot dari kedua lokasi tersebut. Desa Pondorukun Barat
memiliki bobot penilaian total sebesar 60,25 sedangkan Desa
Pondorukun Timur memiliki bobot penilaian total sebesar 57,25.
Berdasarkan hasil penilaian tersebut, kedua lokasi dinyatakan tidak
layak untuk dibangun dermaga sungai, namun Alternatif Lokasi 2 (
Desa Podorukun Barat ) di nyatakan Layak Dengan Persaratan
dibandingan Alternatif Lokasi 1 (Desa Podorukun Timur ) dan dapat
direkomenasikan sebagai prioritas pertama untuk dibangun atau
dikembangkan.

7.2. Saran
Setelah dilakukan Analisa terhadap Kelayakan Lokasi Feasibility Pelabuhan
Podorukun dan dari hasil Skoring penilaian yang tercantum pada Bab
sebelumnya. Lokasi Alternatif 2 yang dinilai Layak Dengan Persayaratan,
maka dilihat dari sisi pertumbuhan Sosial dan ekonomi serta Azaz Manfaat
di Sarankan Lokasi Alternatif 2 yaitu Lokasi desa Podorukun Barat
dapat dibangun Halte Sungai.
Demikianlah Kesimpulan dan saran dari kami sebagai Konsultan Perencana
Pekerjaan Penyusunan Feasibility Studi Podorukun Kecamatan Seponti
kabupaten Kayong Utara.

7-3
Penyusunan Feasibility Studi Pelabuhan Podorukun
Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Timur

Anda mungkin juga menyukai