2.
Equipment
Route map
Altimeter
Topographic map
Reconnaissance schedule
Camera
Check list
Current meter
Interview sheet
Geological map
Hand level
Aerial photograph
Related reports
Hammer
Clinometer
Field notebook
Knife
Scale
Scoop
Pencil
Eraser
Sampling baggage
Color pencil
Label
Section paper
Torch, Flashlight
Compass
Stop watch
Battery
3.
3.2.
3.3.
3.4.
4.
Surat Permohonan Ijin Prinsip Lokasi PLTM (surat PIPL ini seyogyanya
sudah dipersiapkan sebelum tim berangkat ke lapangan). Template dari
Laporan Pra FS ini sudah kami persiapkan dan tim survey hanya tinggal
melakukan penggantian-penggantian minor disesuaikan dengan
keadaan di lapangannya. Dan ditambah dengan Analisa Finansial
secara preliminary (sudah disiapkan template-nya) plus rencana
schedule implementasi dan jadwal TO DO List kedepan serta lampiran
photo-photo yang lebih memperjelas kondisi site-nya, jadilah laporan Pra
FS yang dimaksud.
Selanjutnya Surat PIPL bersama dengan laporan Pra FS ini harus di
daftarkan ke Dinas ESDM/BAPPEDA/PTSP (pengurusan Terpadu Satu
Pintu) guna proses ijin prinsip pembangunan PLTM-nya.
2.
3.
4.
5.
havailable Head
caranya..dengan melakukan tagging di titik2 tertentu bangunan utama PLTM, utamanya
lokasi Bendung, Bak Penenang dan Power House menggunakan GPS (dilakukan oleh
Geologi/Civil Enjinir).
Reconfirm terhadap situasi dan kondisi serta pertimbangan2 teknis lainnya terhadap
rencana/calon lokasi2 dimana penempatan bangunan-bangunan Utama PLTM hendak
ditempatkan, utamanya Bendung, Bak Penenang, sepanjang Saluran Penghantar dan
Powerhouse (dilakukan oleh Civil Enjinir). Apabila alternatif2 yang sudah diproposed dalam
desk studi dirasakan kurang tepat, maka tidak tertutup kemungkinan untuk diusulkan
alternatif posisi/lokasi lainnya dan disertai dengan kajian teknis untung rugi-nya.
Melakukan pengukuran debit sesaat dengan metode pelampung saja dan jumlah
pengukuran seperlunya saja (selama periode survey lapangan) untuk masing2 lokasi dan
pengumpulan data2 sekunder hidrometeorologi dan sekaligus analisa Studi Hidrologi
(utamanya untuk aliran rendah) untuk ke empat lokasi PLTM tersebut yang secara hidrologis
berada pada satu kesatuan DAS yang saling berimpitan (diharapkan dalam satu analisa Studi
Hidrologi yang sama, bisa digunakan untuk ke empat DAS tersebut). Ini sebagai pendekatan
Kurva Flow Duration ^
bersangkutan sehingga pengambilan perkiraan Q pembangkitan sudah mendekati angka
kebenarannya pada saatnya.
Pengambilan foto2 lapangan untuk masing2 site dan masing-masing site untuk ke 3 lokasi
bangunan Utama yakni Bendung, Bak Penenang dan Powerhouse, serta di sepanjang
kenampakan sungai-nya dari lokasi Bendung sd Powerhouse. Teknis pengambilan fotofotonya mengikuti Panduan Survey Reconnaissance dalam text yang terpisah.
Perkiraan akses ke Bendung dan akses ke Powerhouse (menyangkut perkiraan route dan
jarak) dari jalan desa/kabupaten existing, diperlukan sebagai ancer2 menghitung
perhitungan cost estimate rencana pembangunannya.
Lokasi2 yang harus dilihat/di-tag GPS dan apa yg harus dilakukan lainnya:
1.
2.
3.
Pada ketiga lokasi ini selain di Tag dengan menggunakan GPS (dicatat koordinat dan elevasi-nya) juga
dicatat situasi sekitar yg perlu untuk keperluan assest availabilitas penempatan bangunan disana,
antara lain dilengkap dengan foto2 digital sekitar titik tersebut dan akan lebih baik dilengkapi
dengan rekaman video via HP saja.
Khusus untuk lokasi Bendung atau bila perlu juga boleh disebelah downstream-nya (ditempat yg
aksesnya mudah saja dan cepat pelaksanaannnya) dilakukan pengukuran debit sesaat (min 1X saja).
Koordinat titik pengukuran ini agar dicatat agar bisa diplot dalam peta untuk diukur perkiraan DASnya.
FDC untuk masing2 lokasi PLTM. Analisis-nya bisa satu kali saja, kemudian yg untuk masing2
lokasi PLTM dibedakan secara luasan DAS-nya saja sebagai konversinya.
Perhitungan besaran pengukuran debit sesaat (1X)
3.
4.
5.
6.
7.
Enjinir Sipil untuk evaluasi availabilitas penempatan bangunan2 utama tersebut disitu dan
pengukuran debit sesaat
Enjinir Geologi untuk analisis geologi regional dan geologi umum pada tiap2 lokasi
penempatan bangunan2 Utama PLTM dan tagging GPS
Semua data2 primer dan sekunder tersebut diatas, pada akhirnya akan merupakan data dasar
didalam penyusunan Laporan Pra FS yang akan disusun guna mendukung Surat Permohonan Ijin
Lokasi ke PEMDA secara resmi. Sebelum Survey Reconnaissance ini dilakukan, tim Government
Relation dari owner akan ke PEMDA-PEMDA tempat potensial site berada untuk memastikan bahwa
site2 yang akan di Recconnaissance ini masih kosong dan belum pernah diajukan oleh pengembang
lain sebelumnya.