Anda di halaman 1dari 26

Nama : Gilang Fajar Setiawan

Nim : 19010023
Kelas : Teknik perminyakan 19

TAHAPAN EKSPLORASI MIGAS


PERTEMUAN 2

Tahapan eksplorasi migas

1. Studi dan survey


 Geologi dan geofisika
Tujuannya untuk menentukan petroleum system
 Studi Geologi
Bertujuan untuk mengetahui struktur batuan di lapisan bawah tanah ,dengan studi
geologi maka diketahui area yang perlu di kaji lebih lanjut dengan studi geofisika
 Studi geofisika
Tujuannya untuk memahami karakteristik fisik batuan mulai dari permukaan sampai
kedalaman beberpa kilometer di bawahannya kegiatan ini dapat memakan waktu
beberapa bulan,bahkan bisa lebih dari satu tahun tergantung kedalaman dan luas
wilayah yang di teliti
.
2. Prospek
Area atau lapisan yang berpotensi terdapat migas.tujuannya untuk menentukan ranking
dari semua prospek berdasarkan
 Geologi
Untuk survey lokasi lalu di analisa dan penelitian yang nantinya di harapkan
menemukan cadangan migas
 Ekonomi
Setelah melakukan analisa,kita bisa tahu jumlah cadangan migasnya,jika kita lakukan
pengeboran aka nada untung atau rugi
 Sosial-politik
Sebelum melakukan pengeboran kita harus meninjau kondisi sama situasinya
aman(bukan daerah konflik)kita juga harus mempertimbangkan kalau kita melakukan
pengeboran di situ,bakal ada efek negatifnya di sekitar situ.kita juga harus izin ke
yang megang wilayah tersebut
3. Pemboran
Tujuannya untuk pembuktian prospek apakah DRY atau DISCOVERY
 Jika DRY,evaluasi mulai dari
-pemboran
-penentuan prospek
-Studi G&G
 Jika DISCOVERY,lanjut ke tahap POD(plan of development)
4. POD(Plan of development)
Tujuannya untuk menyiapkan skema optimum untuk pengelolaan lapngan
PROSPEK->KONVEKSI->LAPANGAN MIGAS->KONVEKSI->Rp$safety
PERTEMUAN 8

PENGENALAN OPERASI SURVEI SEISMIK

o Intro
1. Survei adalah kegiatan lapangan yang meliputi pengumpulam, analisis dan penyajian
data yang berhubungan dengan informasi kondisi geologi untuk mmperkirakan letak
dan potensi sumber daya minyak dan gas bumi. (PUPOS SKK Migas, 2015 : 3).
2. Operasi adalah pelaksanaan kegiatan sesuai rencanan yang dikembangkan
(kbbi.web.id).

o Area Survei Seismik


Tiga zona area operasi survey/akuisisi seismic :
1. Akuisisi seismic darat (Land seismic acquisition) ;
Pengambilan data seismic yang dilakukan diarea darat.
2. Akuisisi seismic laut (Marine seismic acquisition) ;
Pengambilan data seismic yang dilakukan diarea laut.
3. Akuisisi seismic daerah transisi (transition zone seismic acquisition)
Pengambilan data seismic yang dilakukan diarea transisi antara darat dan laut.
o Stakeholder
Tiga pihak utama secara intens terlibat dalam survey seismic :
1. SKK Migas
Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegaitan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
Perwakilan Pemerintah RI / GOI (Government of Indonesia).
2. KKKS
Kontaktor Kontrak Kerja Sama atau Operator suatu blok migas (Oil & Gas
Company). Ditunjuk oleh GOI (Ditjen Migas, Kementrian ESDM)
3. Kontraktor Pelaksana
Perusahaan Jasa (Service Company) dibidang survey seismic. Ditunjuk oleh KKKS
sesuai prosedur SKK Migas.

o Komposisi Tim

Semua kegiatan di lapangan wajib sesuai persetujuan Divisi/Dinas terkait di SKK


Migas. Khusus untuk survei Seismik, SKK Migas menerbitkan PANDUAN UMUM
PELAKSANAAN OPERASI SURVEI (PUPOS)
Manajer Proyek membuat laporan Harian & Mingguan rutin, Perubahan Program dan
Insidental (jika ada), kepada Pimpinan KKKS dan SKK Migas. Manajer Proyek
menjadi penghubung antara kegiatan di lapangan dan di kantor KKKS.

Chief dan Tim QC (Quality Control), bertugas memonitor, evaluasi,setiap kegiatan


teknis & non teknis di lapangan, dan membuat laporan harian, disampaikan kepada
Manajer Proyek. Setiap 1 atau 2 Personel Tim QC, menangani (handle) 1 tim/divisi
dari organisasi Kontraktor Pelaksana
PC (dibantu APC) adalah ketua (dan wakil ketua) pelaksana organisasi, yang ditunjuk
oleh Kontraktor Pelaksana, atas persetujuan Manajer Proyek. Jumlah, Komposisi,
Divisi dan Kru, oleh Kontraktor Pelaksana, disesuaikan kebutuhan dan kondisi di area
survey

o Dekskripsi Pekerjaan
1. Pra Kegiatan Survei
 Survei awal
 Perizinan dan persyaratan
 Sosialisasi
 Laporan kepada SKK Migas
 Membentuk Tim
 Menerbitkan SPK (Surat Perintah Kerja)
 Inspeksi Peralatan
 Verifikasi peraturan damage claims.
2. Kegiatan Survei
 Kick Off Meeting
 Mobilisasi bertahap
 Laporan kepada SKK Migas
 HSE untuk Kru dan Peralatan Menghindari standby-cost
 Pendataan damage claims
 Safety Data storage & back-up data
 Data dikirim secara hand carry
3. Pasca Kegiatan Survei
 Pembayaran damage claims
 Reklamasi
 Demobilisasi bertahap
 Surat selesai survei
 Laporan akhir survei ke SKK Migas
 Kirim dokumen P3 (Persetujuan Penyelesaian Pekerjaan) ke SKK Migas
 Menyerahkan data ke Menteri ESDM

OPERASI SURVEI SEISMIK DARAT 1


PERTEMUAN 9

Dua (2) jenis Source yang sering digunakan di survei seismik darat:
1. Dinamit

Dinait adalah alat peledak yang sangat kuat (kbbi.web.id) Diproduksi


oleh PT. Dahana (Persero), lihat di dahana.id (dayagel seismik) Dinamit
berbahan dasar dayagel (@500 mg dan/atau @250 mg), Diledakkan
dengan pemicu, yaitu detonator (bahan ledak aktif). Dinamit dikemas
dengan cangkang/selongsong plastik (merah), Dilengkapi dengan
Anchor, Speedy loader, Speedy Point, O-Ring, dan kabel.
Syarat & Ketentuan Penggunaan Dinamit:

-WAJIB ditanam dibawah zona lapuk atau menembus bedrock / batuan keras. Karena 2
(dua) alasan:
 Gelombang yang dihasilkan dari ledakan dinamit akan merambat secara optimal.
 Ledakan pada zona lapuk bisa mengakibatkan blow-out, kerusakan lingkungan, dan
gelombang yang tidak merambat secara optimal.
-Lokasi SP dinamit harus jauh dari padat pemukiman penduduk, Pabrik, atau keramaian.
-Pembelian, Penyimpanan, Penggunaan Dinamit, wajib seizin polri

2. Vibroseis Truck mobil balap


Vibroseis Truck menghasilkan gelombang seismik dengan cara
memukulkan Vibe Buggy (VB) beberapa kali (sweep) ke permukaan
tanah
Pengulangan sweep,dilakukan supaya memperkuat sinyal, karena vibrasi yang
dihasilkan Vibe Buggy, tidak sekuat 1x ledakan Dinamit.
Setelah semua siap peralatan dan kru siap. Vibe Buggy mulai dipukulkan ke
permukaan tanah menghasilkan gelombang seismik direkam Receiver.

Syarat dan Ketentuan penggunaan vibroseis truck:


1) Harus ada akses masuk truck
2) Dibutuhkan alas yang kuat untuk proses vibro, contoh; jalan raya,
padang pasir, dll.
3) Dapat digunakan pada padat penduduk.

Penerima Gelombang (Receiver)

 Alat penerima gelombang seismik (seismometer/Receiver) di darat disebut geofon


atau geophone. dari bahasa Yunani; geo = bumi, dan phone = suara.
 Dalam Survei Seismik Eksplorasi Migas, geophone didesain untuk
menangkap/merekam gelombang P (Primer) atau P-wave, sehingga hanya dipasang
komponen vertikal.
1. Seismometer Analog / Manual Komponen Vertikal
Seismogram komponen vertikal merekam gelombang P, karena bergerak
searah/paralel terhadap arah penjalarannya, sehingga membuat pegas bergerak naik
turun.
2. Seismometer Digital Komponen Vertikal

Tujuan Seismometer digital = analog, tapi dengan metode/ cara berbeda


Output Geophone = Gelombang seismik, digitasi nilai amplitudo, dan dapat
ditampilkan dalam layar komputer.

a) Bagian – Bagian Geophone

Sistem Perekaman (Recording System)

Sistem Perekaman data seismik (darat) adalah alur transfer data dari geophone hingga
stasiun perekaman, biasanya ditempatkan di truk perekaman (recording truck).
 Karena sangat banyaknya geophone yang digunakan, tidak mungkin geophone
langsung dikoneksikan ke stasiun perekaman, Namun melalui beberapa perantara
peralatan.
 Karena banyak service company dengan berbagai teknologi dan merk, pembahasan
kali ini akan mengambil 1 contoh sistem perekaman dari produk Sercel tipe 428XL
OPERASI SURVEI SEISMIK DARAT 2
PERTEMUAN 10

Deskripsi Pekerjaan
1. Tim KKKS
 Manajer Proyek
Laporan Harian & Mingguan rutin,
Perubahan Program dan insidental (jika
ada), disampaikan kepada Pimpinan KKKS
dan SKK Migas. Penghubung antara
kegiatan di lapangan dan di kantor KKKS.

Chief dan Tim QC (Quality Control),


bertugas memonitor, evaluasi, setiap
kegiatan teknis & non teknis di lapangan,
dan membuat laporan harian, disampaikan
kepada Manajer Proyek.
2. Tim Kontraktor Pelaksana
 Party Chief (PC)
Ketua Pelaksana kegiatan lapangan;
Bertanggung jawab dalam semua aspek di
lapangan.
 APC #1
Membantu PC menangani aspek TEKNIS;
Fokus mendapatkan data seismik sebaik
mungkin, sesuai parameter akuisisi seismik.
 APC #2
Membantu PC menangani aspek
PENUNJANG teknis; Fokus memastikan
kegiatan Tim Teknis bebas hambatan / tanpa
kendala/penghalang di lapangan.
 Tim Survei
A. Kru Topografi

Mengukur posisi Shot Point (SP) dan Receiver Point (RP) di lapangan
berdasarkan desain awal koordinat SP dan RP.

B. Kru Rintis
Membuat akses jalan untuk tim/kru selanjutnya menuju lokasi SP dan
RP, yang tahan hingga akhir survei.
Bentuk-bentuk akses jalan;
 rintisan (clearing),
 titian (bridging),
 tangga pijakan (stepping)

 Tim Drilling Preloding


1. Kru Drilling
Membuat lubang (hole) dinamit, di lokasi (patok) SP, hingga kedalaman
batuan keras/bed rock (+30 m).
Ada beberapa sebab harus dilakukan re-drill/re-load:
 Pemboran mengenai jaringan listrik atau insfrastuktur lainnya.
 Pengisian dinamit mengalami stuck, maka dilakukan
penggaraman (supaya dayagel terurai, tidak aktif).
2. Kru Pre-Loading
 Mendistribusikan dinamit dari Gudang handak ke setiap lokasi
SP, sesuai prosedur keamanan.
 Memasukaan dinamit (loading) dalam lubang bor.
 Membuat Tamping (penutup lubang).

 Tim Field Processing


Tugas Tim Field Processing:
A. Evaluasi dan analisa observer report + file SPS; koordinat SP dan RP,
elevasi, nilai up hole time, kedalaman SP, jumlah SP, jumlah dan
konfigurasi RP setiap rekaman, dan keterangan lainnya.
B. Konversi data lapangan (tape, harddisk, dll) ke media pengolahan data.
C. Melakukan pengolahan data seismik lapangan untuk memastikan
hasilnya layak dilakukan di kantor pengolahan data seismik (Tahap
Metode Seismik Refleksi ke-2).
 Tim HSE
Tugas:
a) Menentukan program K3LL (kesehatan keselamatan kerja dan lindung
lingkungan).
b) Menyusun Job Safety Analysis (JSA).
c) Menentukan & Melaksanakan program dan prosedur audit K3LL.
d) Membuat Laporan Hasil audit K3LL.
e) Mempersiapkan & Melaksanakan investigasi kecelakaan kerja.
f) Mengumpulkan data (terkait K3LL).
g) Membuat laporan K3LL.
 Tim Humas
Tugas:
a) Memastikan kru teknis, diterima warga/masyarakat saat berkegiatan di
lapangan.
b) Penghubung semua stakeholder (pihak terkait) dalam area seismik.
Mencakup perijinan, sosialisasi, menanggapi komplen warga, dll mulai
tingkat kecamatan, lurah/kades, RW, RT, hingga perseorangan warga.
c) Mengurusi damage claims (ganti untung) warga terdampak seismik.
Mencakup pendataan, sosialisasi, dan pelaksanaan.
 Tim Basecamp
Basecamp merupakan Kantor besar/pusat di lapangan, Termasuk tempat
tinggal Tim KKKS dan petinggi Tim Kontraktor Pelaksana.
Beberapa jenis personel Tim yang stay di basecamp diantaranya:
1. Koki
2. Laundry
3. Driver
4. IT
5. Instalasi listrik & air
6. Dll

SURVEI SEISMIK LAUT / MARINE & TRANSISI 1


PERTEMUAN 12

Operasi Survei Seismik Laut (Offsohore / Deep Marine) menggunakan kapal laut khusus
yang dapat mengangkut.

 Source
 Receiver
 Workstasion
 Personel Tim
 dll
1. Pengenalan Air Gun
Source (Sumber Getar) yang paling sering digunakan dalam akuisisi data seismik di
laut (marine seismic acquisition), yaitu: Airgun

2. Bagian – Bagian Air Gun

3. Prinsip Kerja Air Gun


Secara umum dibagi menjadi 2 (dua) keadaan:

 Charge = keadaan airgun terisi udara bertekanan tinggi, sekitar 2000 – 2500 psi.
 Discharge = keadaan airgun melepaskan udara bertekanan tinggi tersebut ke air laut,
untuk menghasilkan gelombang seismik.
Air gun kondisi chage

Udara bertekanan tinggi, masuk melalui High Pressure Air-Cable, mendorong


Triggering piston - Shuttle - Firing Piston ke kiri, dan mengisi Triggering
Chamber hingga penuh, lalu udara bertekanan tinggi tersebut masuk ke shuttle
dan mengisi Firing Chamber hingga penuh, Sementara Solenoid valve dalam
Keadaan tertutup (close).

Air gun kondisi discharge

Sinyal dari Operator dikirimkan melalui Electrical cable, membuka Solenoid


valve, akibatnya ... Udara bertekanan tinggi di triggering Chamber masuk ke
triggering tube, mengalir ke arah ujung kiri triggering tube, menyebabkan
Triggering piston – Shuttle – Firing Piston bergerak ke kanan secara cepat, Isi
udara Airgun kondisi Discharge akibatnya, udara bertekanan tinggi di firing
Chamber dan juga dari Shuttle, keluar melalui port, sehingga menghasilkan
gelombang seismik ke segala arah.
4. Rangkaian Air Gun

Airgun diletakkan beberapa meter dibawah permukaan air laut dipasang dalam
jumlah banyak, membentuk rangkaian (array), digantung dengan tali (rope),
disambungkan ke pelampung (float) yang mengapung di permukaan air laut.
Umbilical berisi high pressure air-cable, dan electrical cable. GPS mengukur
posisi/koordinat rangkaian Airgun.

1 rangkaian Airgun yang akan diturunkan dari kapal ke laut. Dalam buku “An
Overview of Marine Seismic Operation” oleh IAOGP (2011:23), disebutkan Output
utama frekuensi Airgun berkisar antara 10 – 200 Hz.
o Receiver
Dua jenis alat penerima (receiver) survei seismik laut.
 Hydrophone
Dipasang beberapa meter di bawah permukaan air laut. Satu kapal dengan Airgun.
 OBS (Ocean Bottom Seismic)
Dipasang menempel di dasar laut. Beda kapal dengan Airgun.
1) Hydrophone

 Prinsip Kerja Hydrophone

Hydrophone menggunakan material utama yaitu: Piezoelektrik.Bila ada tekanan


mengenai material Piezoelektrik, maka akan menghasilkan tegangan listrik, bisa
disebut “Efek Piezoelektrik”. Besarnya tegangan pada akhirnya akan direkam
sebagai deret amplitudo gelombang seismik vs waktu.

2) Rangkaian Hydrophone

Hydrophone ditempatkan dalam Selang/kabel yang disebut Streamer. Panjang 1


(satu) Streamer bisa mencapai 12 km.
Streamer diletakkan beberapa meter di bawah permukaan air laut, dirangkai
dengan Bird. Bird berfungsi sebagai alat kontrol kedalaman, dan menjaga
spasi/interval dengan Streamer lainnya.

Ujung belakang Streamer dipasang Buoy, Ujung depan Streamer dipasang Dilt Floats,
Ujung depan sayap/samping kanan & kiri Streamer dipasang Paravanes. Ketiganya
yang mengapung di permukaan air laut, dan dilengkapi GPS untuk mengukur
kedalaman dan koordinat/ posisi streamer
SURVEI SEISMIK LAUT / MARINE & TRANSISI #2

o Receiver OBS

1. OBS, dibagi menjadi 2 tipe, yaitu:


 OBC (Ocean Bottom Cable)

Receiver dengan kabel di dasar laut.


 OBN (Ocean Bottom Nodes)

Receiver tanpa kabel di dasar laut.


2. Komponen Utama OBS
OBS (OBC dan OBN), terdiri dari 4 (empat) Komponen (4C / 4 Components) utama,
yaitu:
 Hydrophone (1C)

 Geophone (3C);

Vertikal
a)
Horizontal Barat - Timur
b)
Horizontal Utara-Selatan
c)

Tujuan penggunaan dari 4 (empat) Komponen (4C / 4 Components) utama, yaitu:


Mendeteksi gelombang P dan S, untuk deteksi dan monitoring reservoir migas.
 Gelombang P (P-wave)
a) Hydrophone
b) Geophone vertikal
 Gelombang S (S-wave)
a) Geophone Horizontal (B-T)
b) Geophone Horizontal (U-S
OPERASI SURVEI SESIMIK (CHECKSHOT) DALAM PEMBORAN EKSPLORASI
PERTEMUAN 13

Data Seismik vs Pemboran


Perbandingan
Seismik Pemboran
Satuan Panjang (meter,
Waktu (sekon)
Kedalaman feet)
Lateral (Bentuk Vertikal (batuan
Keunggulan geometri / riil dari sample
Tampilan / sebaran cutting / core,
Resolusi kemenerusan sepanjang lubang
tiap lapisan) bor)

Seismik Pemboran

Bagaimana cara menghubungkan antara data seismic (sekon) dengan pemboran (meter)?
Jawab:
- Survei checkshot

o Survei Checkshot
Survei sesimik disumur pemboran, dengan cara memeasang receiver didinding lubang bor
dan source dipermukaan untuk mengukur waktu tempuh gelombang seismic.
Source yang biasa digunakan: Air gun (didalam bak air)
Receiver yang biasa digunakan : Geophone
Air gun dipilih karena:
- Dapat digunakan berulang kali
- Lebih ramah lingkungan
Interval atau spasi kedalam antar geophone yang dipasang sesuai kebutuhan biasanya
setiap formasi atau reservoir atau tiap 100 meter dan seterusnya.
1. Prinsip kerja :
Air gun blasting / discharge menghasilkan gelombang seismic ke bawah permukaan
bumi hingga diterima receiver.
Dua tipe gelombang yang diterima receiver:

 Gelombang langsung (warna merah)


Air gun  receiver
Prinsip kerja:
Perekaman dilakukan per rangkaian receiver
(receiver string) hingga sampai lapisan paling
bawah.

2. Hasil Rekaman
3. Contoh hasil:
- Tabel time-depth, dan
- Kurva time depth

4. Survei chekshot dapat dilakukan dalam keadaan:


Open hole
Cased hole
Waktu Tempuh Checksot vs Seismik

Seismik TWT
Checkshot OWT
(two way time)
(one way time)

Contoh Hasil:
Tabel time-depth
OWT konversi ke TWT

Anda mungkin juga menyukai