Anda di halaman 1dari 8

Syafira Ainun Nisa

145090701111006
TM Praktikum Metode Seismik
Kelompok 1

METODE SEISMIK REFLEKSI

Overview
Akuisisi data seimik refleksi ini dapat dilakukan di darat maupun di laut. Hasil dari
suvey seismik ini memiliki kualitas yang sangat bagus secara lateral. CMP atau Common
Mid Point adalah salah satu tipe akuisisi seismik yang saat ini sering digunakan. Akan tetapi
dalam survey seismik refleksi ini banyak terdapat noise sehingga perlu dilakukan koreksi saat
pengolahan data. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari penampang seismik
yang lebih represntatif.

8.1 Basic Consideration


8.1.1 Akuisisi Data
Akuisisi Data Seisimik ini merupakan salah satu metode geofisika yang banyak
digunakan dalam survey geofisika. Metode ini paling utama untuk menentukan
daerah yang berpotensi menghasilkan minyak dan gas. Sebagian besar perusahaan
migas menggunakan metode ini saat survey awal karena biaya yang cukup murah,
memenuhi standar dan data yang dihasilkan cukup terpecaya. Metode ini mulai
marak digunakan sejak tahun 1994 di Amerika Serikat.
Data hasil survey seismik ini dapat dijual oleh kontraktor geofisika ke perusahaan
lain ataupun dapat dijadikan data pribadi oleh pihak kontraktor itu sendiri. Akan
tetapi beberapa negara akan menjadikan hasil survey data seismik untuk khalayak
publik dalam jangka waktu tertentu.
8.1.2 Krew Organisasi

Gambar 1 Kru Survey Seismik

Dalam survey seismik darat yang dilakukan di dalam hutan kurang lebih
membutuhkan seratus orang kru. Seperti pada Gambar 1 Kru Survey Seismik terdiri
dari beberapa kedudukan dalam survey seismik. Supervisor adalah ahli geofisika
yang bertanggung jawab penuh dalam pengambilan data seismik. Party Manager
adalah manager yang bertanggung jawab dalam hal keamanan dan sarana prasarana
yang berada di lapangan. Surveyor adalah krew yang menentukan dan menganalisa
kondisi lokasi survey supaya biaya yang dikelurkan sedikit dan survey berjalan
dengan lancar serta mengurus perizinan kepada pemilik tanah dari lokasi survey
seismik. Observer adalah krew yang memiliki fungsi untuk pengambilan data
seismik, seperti menanamkan geophone, dan shooter ketika survey seismik
berlangsung. Sedangkan krew lainnya bertugas untuk membantu proses akuisisi
berjalan dengan mudah, seperti menebang pohon (jika diperlukan) dan menyiapkan
kebutuhan suplai makanan untuk krew yang lainnya.
8.1.3 Lingkungan dan Keselamatan
Krew seismik memiliki kewajiban untuk menjaga lingkungan daerah survey yang
dilakukan karena telah diatur dalam International Association of Geophysical
Contractors, 1993. Selain itu krew seimik juga harus menjaga keselamatan saat
melakukan pekerjaannya. Karena keselamatan adalah hal yang paling penting dan
utama. Setiap kecelakaan yang terjadi di lapangan akan dipelajari supaya
kedepannya tidak akan terulang kejadian yang sama.
8.1.4 Survey Lapangan
Dewasa ini survey seismik dilakukan oleh perusahaan kontraktor, dimana data
yang diperoleh nantinya akan dijual kepada oil company. Lalu perusahaan kontraktor
ini akan mengirim krewnya ke lapangan untuk memulai melakukan survey. Akan
tetapi mereka perlu megurus sarana prasana, perizinan dari pemilik lahan, dan
membuka lowongan kerja untuk warga lokal. Setelah beberapa hal tersebut selesai
diurus, maka akuisisi data seismik akan dilaksanakan. Selanjutnya hasil dari akuisisi
data ini akan diolah terlebih dahulu oleh pusat pengolahan data seismik. Tujuan
pengolahan data seismik adalah untuk memperoleh informasi dari penampang
seismik yang lebih represntatif. Setalah hal tersebut selesai, maka tahap berikutnya
adalah presentasi final project kepada klien (oil and gas company).

8.2 Operasi Lapang untuk Survey Lapangan


8.2.1 Program
Program kerja dari survey seismik ini biasanya permintaan dari oil campany akan
tetapi tetap dipimpin oleh perusahaan kontraktor. Sebelum survey dilakukan, hal
yang perlu dipertimbangkan adalah data yang diperoleh di lapangan apakah akan
sesuai dengan informasi yang diinginkan atau tidak (Agranich dan Dunlap, 1959).
Oleh karena itu dibutuhkan estimasi data yang akan diperoleh nantinya. Selain itu
mencari alternative lain untuk membantu dalam interpretasi data seismik, seperti
salah satunya adalah core data atau well log data.
8.2.2 Perizinan
Setelah program diputuskan, maka langkah berikutnya adalah perizinan kepada
pemilik lahan dari lokasi survey seismik yang akan dilakukan. Perizinan ini
bertujuan supaya survey seismik dapat berjalan dengan beberapa negosiasi dengan
pemilik lahan. Negosiasi ini biasanya akan disepakati beberapa hal termasuk uang
agnti rugi apabila terjadi kerusakan lahan saat proses survey seismik berlangsung.
8.2.3 Laying Out the Line
Langkah selanjutnya adalah menentukan garis batas dari survey seismik. Langkah
ini adalah memasang panjang lintasan survey, meletakkan titik sumber atau source
dan mengukur dimana saja geophone atau receiver akan ditanam. Dalam langkah ini,
hal yang harus diperhatikan adalah kondisi topografi dari lokasi survey, seperti
elevasi, kondisi vegetasi dan infrastruktur bangunan. Kemudian hasil dari data
survey ini akan disimpan di dalam komputer dan selanjutnya akan dilakukan
pengolahan data.
8.2.4 Prosedur Lapangan
Dalam survey seismik ini terdapat dua macam sumber atau source yang sering
digunakan, yaitu eksplosive dan vibroseis. Cara pertama yaitu sumber berasal dari
explosive adalah dengan menanamkan peledak ke dalam permukaan bumi. Dengan
sebelumnya telah melakukan drilling atau pengeboran ke dalam bumi. Setelah
peledak ditanam, maka nanti akan menghasilkan sumber atau energi, dimana
pantulannya akan direkam oleh geophone. Sedangkan cara kedua adalah dengan
menggunakan sumber energi vibroseis. Dimana menggunakan sebuah truk yang
nantinya akan menghasilkan ledakan atau sumber energi yang diemisikan ke dalam
bumi dan gelombang pantulannya akan ditangkap oleh geophone. Vibroseis ini tidak
perlu dilakukan pengobaran terlebih dahulu.
Dalam pengambilan data seismik ini dibagi menjadi tiga tim, yaitu unit sumber,
unit peletak kabel da unit perekaman. Unit sumber bertugas untuk memposisikan
dan mengaktifkan sumber energi. Unit peletak kabel berfungsi untuk memasang
kabel sesuai line yang sudah ditentukan dan menanamkan geophone pada masing
masing titik. Sedangkan unit perekam berfungsi untuk mengontrol dan mengatur
jalannya perekaman seismik pada tiap titik yang sudah ditentukan.

8.3 Field Layout


8.3.1 Tipe Spread
Tipe spread adalah salah satu tipe akuisisi dalam survey seismik. Dimana terdapat
beberapa tipe dalam peletakan source dan geophone. Gapped split adalah salah satu
tipe yaitu meletakkan source diantara geophone. Source ditanam berada ditengah
tengah geophone. Salah satu contohnya adalah dengan menanam satu buah source
diantara 60 buah geophone pada sisi kanan source sera 60 buah geophone pada sisi
kiri source. Jumlah geophone yang ditanam haruslah seimbang antara sisi kanan dan
sisi kiri dari source. Jarak dalam penanaman antar geophone ini tidak dianjurkan
terlalu dekat karena berpeluang hanya merekam noise saja. Offset antar geophone
yang normal adalah 7 100 meter. Apabila tipe spread ini dilakukan secara inline
dan crossline (cross spread, broadside L dan broadside T), maka akan menghasilkan
sebuah penampang seismik tiga dimensi.

Gambar 2 Tipe spread

8.3.2 Perekaman Singlefold


Dalam survey seismik, peletakkan source dan geophone dijadikan sebagai titik
pengontrol supaya tidak ada gap dalam pengambilan data seismik. Pada hasil
perekaman data dengan split dip, maka akan didapatkan gambaran dari bawah
permukaan. Dimana source di tanam pada jarak interval tertentu, lalu apabila source
ini di ledakkan, maka nantinya gelombang pantulan akan direkam oleh geophone
yang ditanam. Dari masing masing geophone ini nantinya akan merekam
gelombang pantulan sehingga akan menunjukkan lapisan bawah permukaan.

Gambar 3 Perekaman single fold

8.3.3 Metode Common Mid Point


Rekaman Common-midpoint (CMP) atau "roll-along" (Mayne, 1962, 1967) dapat
diilustrasikan pada gambar. 8.4aGeophone yang memiliki jarak yang sama, yang
akan dinomorkan dengan urutan di sepanjang garis seismik dibandingkan dengan
jejak yang mewakili pada seismik yamg terekam. Geophone 1 sampai 24 yang
terhubung ke truk vibroseis dan digunakan sumber A. Dengan mengasumsikan
reflektor horizontal, ini memberi cakupan bawah permukaan dari a sampai g.
Kelompok geophone 3 sampai 26 kemudian dihubungkan ke input amplifier
perubahan dibuat dengan menggunakan roll-along switch. Sumber B kemudian
digunakan,untuk memberikan cakupan bawah permukaan Dari b ke h. lalu sumber C
digunakan dengan geophones 5 sampai 28, memberikan pertanggungan dari c ke i,
dan seterusnya garis seismik Titik pemantulan untuk Energi dari sumber A ke dalam
kelompok geophone 21 adalah titik f, yang juga merupakan titik pemantulan untuk
energi dari B ke kelompok geophone 19, dari C menjadi 17, dari D menjadi 15, dari
E menjadi 13, dan dari F ke II. Setelah Penghapusan gerakan normal, enam jejak ini
bisa terjadi penggabungan saat stack pada pengolahan data. Dalam situasi ini,
refleksi Point / adalah sampel enam kali dan cakupannya disebut rekaman "6 kali
lipat" (kadang disebut 600%). Jelas, Multiplisitas meruncing di ujung garis.
Sebagian besar rekaman saat ini menggunakan setidaknya 12 kali lipat multiplisitas,
24- dan 4S lipat sering terjadi, dan kadang-kadang Multiplisitas melebihi 500.

Gambar 4 Common Mid Point


8.3.4 Metode Khusus
Gap Coverage
Tujuan utama dari pengukuran seismik adalah untuk memperoleh hasil yang
bagus, sehingga akan memudah interpreter dalam menginterpretasi data. Akan tetapi
ketika survey dilakukan, lapangan atau lokasi survey tidaklah selalu smooth. Hal ini
menyebabkan akan berkurangnya source yang dapat ditanam untuk pengambilan
data. Apabila kondisi tersebut terjadi, maka perlu dilakukan pencatatan pada
kawasan lokasi survey. Karena perubahan penanaman source ini akan terlihat pada
trace penampang seismik saat pengolahan data.
Effect of directions of shooting
Arah dimana suatu survei dilakukan dapat mempengaruhi kualitas data.

Gambar 5 Garis-garis yang melintasi area dimana gas bocor dari reservoir menyebabkan distorsi

Undershooting
Under-shooting digunakan di lingkungan laut oleh dua kapal yang melakukan
perjalanan sejajar satu sama lain untuk mendapatkan data di bawah platform.
Undershooting juga berguna apabila raypath mengalami distorsi.
Crooked Line Method
8.3.5 Konsep Array
Array digunakan untuk geophone yang memiliki satu sumber source yang sama
dan untuk membedakan gelombang datang dari arah yang berbeda. Selain itu juga
digunakan untuk source yang berdekatan sehingga hasil yang diperoleh akan
digabungkan pada saat stacking. Gelombang yang mendekati permukaan dalam arah
vertikal akan mempengaruhi setiap geophone, sehingga output dari geophone akan
digabungkan secara konstruktif. Di sisi lain, gelombang yang bergerak secara
horizontal akan mempengaruhi berbagai geophone pada waktu yang berbeda,
sehingga akan terjadi gangguan destruktif. Gelombang yang bergerak secara
horisontal jauh dari sumber akan tiba di geophone dengan fase yang berbeda.
8.3.6 Uniform Linier Array
Respon terhadap gelombang harmonik
Array digunakan untuk membedakan antara gelombang yang tiba secara vertikal
dan arah horisontal. Gelombang tersusun seragam dan linier ketika elemen diberi
spasi pada interval yang sama pada line seismik, atau areal saat elemen
didistribusikan di suatu area. Respon dari sebuah array biasanya diilustrasikan oleh
respon array, yang didefinisikan sebagai rasio dari amplitudo output dari array
dengan jumlah elemen yang sama yang terkonsentrasi di satu lokasi.
Gambar 6 Wavefront pada linier array

Respon terhadap transient


Wavetrains seismik hampir selalu melibatkan transien spektrum panjang
gelombang (frekuensi) bahkan gelombang harmonik tunggal yang diasumsikan oleh
teori array. Efek perubahan panjang gelombang digunakan untuk meregangkan atau
memampatkan diagram alir. Sebuah wavelet transien dapat dianggap sebagai
superposisi komponen panjang gelombang yang berbeda, setiap wavelet transien
akan menghasilkan respon array dengan puncak amplitudo sama dengan amplitudo
komponen Fourier, dan respon efektif total adalah jumlah yang menggambarkan
operasi konvolusi, dan respon array terhadap transien diperoleh hanya dengan
menggabungkan respon array harmonis dengan spektrum wavelet. Respons yang
efektif untuk spektrum berbentuk lonceng ditunjukkan oleh garis putus-putus di
gambar 7.

Gambar 7 Respon susunan ke sinyal 30-Hz. Skala alternatifnya

Rile Stack Array


Lebar daerah penolakan array akan sebanding dengan panjang array. Anstey
(1986) berpendapat bahwa, dengan stacking common-midpoint, maka secara
keseluruhan spread merupakan panjang array yang efektif. Semua stacking pada
common-midpoint akan terlibat dalam menipiskan noise ground roll, gelombang
udara, dan noise lainnya. Susunan stack adalah array linier seragam yang melibatkan
sumber common-midpoint. Hal ini dapat dicapai dengan berbagai cara apabila
geophones tersebar secara merata di seluruh interval kelompok geophone yaitu
dengan penyebaran sumber yang berada di tengah antara pusat kelompok dan jarak
sumber sama dengan interval kelompok geophone, penyebaran endon memiliki
jarak sumber sama dengan setengah interval geophone dan koreksi NMO, celah
sumber asam, dan sedikit variasi Sifat ground-roll di sepanjang garis.
8.3.7 Weighted Array
Apabila array berada pada elemen yang berbeda dengan posisi yang berturut
maka disebut dengan array meruncing. Jika dibandingkan dengan linear array
,panjang array efektif kurang dari panjang array yang sebenarnya. Gambar 8.11b
menunjukkan respon dari array I, 2, 3, 2. Tapering juga bisa dilakukan dengan cara
yang bervariasi sehingga menghasilkan output dari geophone individu atau dengan
memvariasikan jarak geophone. Array juga terkadang meruncing pada ujung array
untuk memperkecil peristiwa panjang gelombang yang panjang.
8.3.8 Areal Array
Array linier diterapkan dalam mengecilkan kesalahan yang bersifat. Kesalahan
koheren yang terjadi di luar bidang ini dapat diperlemah dengan array areal. Efektif
array dalam arah tertentu dapat ditemukan dengan memproyeksikan posisi geophone
kearah garis tersebut.
8.3.9 Practical Constraints on Array
Secara teoritis, didapatkan hasil yang sama antara menggunakan 1 sumber dan 16
geophone dengan 1 geophone dan 16 sumber. Namun pada umumnya digunakan
banyak geophone untuk menghemat biaya. Untuk susunan sumber yang berurutan
dengan jarak tidak terlalu jauh sering dijumlahkan untuk membuat tumpukan
vertikal, dan susunan efektif dapat terlihat pada Gambar 8 Practical Constraints on
Array.

Gambar 8 Practical Constraints on Array

8.3.10 Spatial Sampling Requirements


Survei seismik yang berhasil maka akan dikaitkan dengan tujuan utama yang
akan dicapai dan korelasi dengan data geologi. Interval sampling bawah permukaan
harus kecil untuk menghindari aliasing selama pengolahan data dan interpretasi.
Teorema aliasing menyatakan bahwa sinyal yang diambil sampelnya harus paling
sedikit dua kali per panjang gelombang. Nilai pembatas dari jarak bawah permukaan
di rumuskan sebagai berikut :

Dimana min adalah panjang gelombang minimum, a min adalah panjang

gelombang semu minimum, v max yaitu frekuensi minimum, max adalah sudut
t
maksimum, dan sin max=V ( x ) .

8.3.11 Extended Resolution


Geophone dan sistem perekaman konvensional biasanya akan cukup untuk
merekam hingga 125 Hz 250 Hz. Akibat dari resolusi vertikal dan horizontal
dibatasi oleh komponen frekuensi tinggi, maka diperlukan untuk memperluas
passband dalam mencapai resolusi yang lebih tinggi. Cara ini disebut dengan
extended resolution.
Keterbatasan frekuensi tinggi disebabkan oleh keterbatasan pada sumbernya,
proses di dalam bumi yang low pass filter, kondisi pada atau di dekat permukaan,
dan rekaman instrumen.
Sumber pada permukaan sering dibatasi dengan frekuensi tinggi karena masalah
mekanis dan atenuasi di dekat permukaan yang dihasilkan dari dua lapisan yang
melalui lapisan lapuk. Dinamit menghasilkan gelombang dengan frekuensi tinggi.
Frekuensi tinggi akan meningkat sebanding dengan meningkatnya ukuran muatan.

Anda mungkin juga menyukai