PT ELNUSA TBK.
PT ELNUSA TBK.
JULI 2018
Seismik adalah suatu metode survei geofisika yang digunakan untuk menganalisis lapisan di bawah permukaan bumi
berdasarkan sifat akustik dari lapisan tersebut. Salah satu sumber getar seismik (aktif) adalah bahan peledak yang
ditanam antara 15meter s.d. 30meter pada titik (lubang) tembak. Titik tembak diproduksi menggunakan alat seismic
driller (salah satunya) yang ditanam pada semua kondisi morfologi sesuai dengan target area survei. Rendahnya
produktivitas tersebut diakibatkan oleh medan yang berat berat dan bervariasi serta banyaknya jumlah alat-alat
yang harus dibawa untuk mendukung operasi. PC-PROVE FLOATINGMARAN melakukan design awal untuk membuat
system mobilisasi tersebut dan pemboran pada area sungai dan laut transisi. Hal ini untuk mengakomodir tidak
bisanya dilakukan pemboran dengan cara biasa dan tidak boleh kehilangan data pada area tersebut. Pembuatan
floating katamaran ini berhasil meningkatkan produktivitas pengeboran titik tembak pada area sungai dan laut
transisi dengan produksi mencapai 3-5 SP per hari yang biasanya hanya didapat 1-2 SP per hari dengan
menggunakan cara biasa. Dari sisi biaya investasi, pembuatan floating katamaran untuk pemboran berhasil
mereduksi biaya investasi sekitar 20% dan mempertahankan revenue yang didapat.
Overview Business
Nama Kelompok : FT-PROVE TD-50120D PT ELNUSA, Tbk merupakan salah satu perusahaan jasa
UB : GEODATA ACQUSITION LAND penunjang hulu migas dibidang eksplorasi, salah satu
Direktorat : GEOSCIENCE SERVICES penunjang business jasa hulu migas untuk bidang
eksplorasi hulu ada divisi Geoscience Services yang
merupakan penunjang jasa survey pendahuluan pada
Fasilitator : HENRY LUQMAN
area survey darat, transisi, dan laut dengan business
KETUA : DICKY EKA P
unit utama geodata acquisition land, marine and
ANGGOTA : NUGROHO WIJAYANTO T
geodata processing. Beberapa client dibidang migas:
ARIF SETYO
PERTAMINA EP, MEDCO ENERGY, CONOCOPHILLIPS,
TIMBUL HARAHAP
CHEVRON, TOTAL EP, dan KKKS, serta KSO.
Struktur Organisasi Lingkup Kerja Gugus
Division Head of Deputy Director GSC 1. Melakukan perencanaan terkait pembuatan dan
Asset Management Service Line design floating katamaran
2. Mendesain drilling equipment untuk kebutuhan
pemboran di perairan
3. Membuat metode baru yang akan
Dept. Head of Asset & Dept Head of GSC diimplementasikan pada kegiatan drilling seismik
MTC GSC Line Tech. & Dev. khususnya di perairan
4. Memonitor kegiatan pelaksanaan dilapangan
sehingga sesuai dengan tata waktu dan biaya yang
telah ditentukan
FT-PROVE TD-50120D
Merencanakan perbaikan
D Melaksanakan perbaikan
Standardisasi
A
Menentukan tema berikutnya
Jadwal Rencana
Aktual Jadwal
Seismik merupakan salah satu metide geofisika yang digunakan untuk memetakan struktur bawah permukaan
bumi. Salah satu sumber getar yang digunakan pada saat survei seismik adalah bahan peledak yang ditanam
pada lubang titik tembak. Titik tembak tersebut kemudian diledakkan gelombang menjalar ke dalam bumi, ada
yang dipantulkan ada juga yang direfraksikan. Gelombang refleksi dan atau refraksi tersebut kemudian
ditangkap menggunakan receiver yang berada diatas permukaan tanah. Data dari receiver tersebut kemudian
direkam pada system perekaman seismik.
B perairan merupakan 3 3 9 High MTC 10 - 100 juta 2 ( Minor - Rendah ) Low (2) Low (4) Low (6) Moderate (8) Medium (10)
pekerjaan resiko tinggi
Produksi recording terhambat RWC 100 - 500 Juta 3 ( Moderate - Sedang ) Low (3) Low (6) Moderate (9) High (12) High (15)
Moderat
C karena terkendala pekerjaan 3 2 6
e
drilling LTI & Fatality 500 juta - 1 Milyar 4 ( Major - Besar ) Low (4) Moderate (8) High (12) High (16) High (20)
Rp10M/tahun
Diagram Pareto Masalah berdasarkan analisis resiko masalah adalah sebagai berikut
PARETO MASALAH
Masalah Linear (Masalah)
kumulatif
45 95% 100%
90%
81%
30 60% 60%
15 25 30%
0 9 6 0%
2
Bila masalah ini diatasi akan menimbulkan dampak positif dan negatif sebagaimana berikut
Dampak Positif Dampak Negatif
Meningkatnya produktivitas pengeboran lubang titik
Tidak ada peningkatan produksi lubang titik tembak,
tembak pada area sungai dan laut trasnsisi dari 1-2
Project delay, profit loss
lubang titik tembak menjadi 3-5 lubang titik tembak
Komposi crew jadi lebih optimal dan memudahkan Tidak optimalnya komposisi crew serta lama dalam
dalam mobilisasi mobilisasi (diangkut manual)
Menimbulkan rasa amandan nyaman pada saat Resiko insiden HSSE karena bekerja pad area
melakukan pemboran. perairan
Lingkungan Metode
Penyebab Relevansi
Faktor Akibat Solusi
Masalah
Alat mahal dan Pengakutan masih
tidak bisa konvensional dengan metode Dibuatkan alat angkut Langsung
Machine dangkal biasa
Perlengkapan Sulit untuk melakukan Modifikasi material dengan Tidak
banyak dan berat mobilisasi bahan yang lebih ringan Langsung
berair susah
untuk bekerja dan produksi
untuk bekerja dengan baik
sedikit
dengan normal
Untuk menentukan penyebab dominan digunakan FMEA (Failure Mode Effect Analysis) sebagaimana:
E Area bekerja diperairanresiko tinggi untuk HSE Resiko terjadi kecelakaan kerja 1 6
6 1
Total 366
Berdasarkan analisis FMEA dan pareto diketahui: “alat mahal” dan “metode lama (bor darat)” yang digunakan
memilikii total Persentasi Kumulatif RPN (Risk Priority Number) yang paling besar, yaitu 78%%. Sehingga
Continuous Improvement Program Page 7 of 18 www.elnusa.co.id
PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.
penyebab masalah dengan kode A dan B yang akan diprioritaskan untuk diselesaikan oleh tim PC-Prove
Floatingmaran. Penyebab C, D, dan E tidak ditindaklanjuti tim karena tidak terlalu signifikan.
HOW
WHY HOW WHAT WHEN WHERE WHO
MUCH
Membuat Dicky,
katamaran yang M1 april 2016 WH BSD nugroho -
Alat bor Mendesign sesuai
untuk di dan Dicky,
Identifikasi
perairan membuat M2 April 2016 WH BSD nugroho, -
kebutuhan parts
mahal dan alat yang idris
kurang lebih baik Pengadaan parts M3 April 2016 WH BSD Idris Rp15jt
efektif secara cost Fabrikasi M4 april s.d. Dicky,
WH BSD -
dan fungsi Prototype M3 Mei 2016 nugroho, ary
Field test & fahzul,
M4 Mei 2016 WH BSD -
Evaluation nugroho
Prosedur
pembiran Melakukan
di sungai Update Membuat IK M1 Juni 2016 WH BSD Ary, Nugroho -
dan laut Prosedur
transisi
4.C. Desain Perbaikan yang Terpilih dengan Perhitungan dan Gambar Detail
VD : 1.59 Ton
VD : 12 x Draft
4.F. Scheduling
Terkait dengan perencanaan proyek untuk membuat mini katamaran untuk pemboran dangkal bias dilihat
perencanaanya dengan S-Curve seperti dibawah:
Perbaikan atau modifikasi Traktor Drilling ini telah melewati tahap “Calculation Engineering”. Adapun
dokumen Calculation Engineering terlampir pada risalah ini.
How
When, Where, Hasil
No. Rencana Aktual Gambar
Who Pelaksanaan
Pelaksanaan Pelaksanaan
Dapat
Membuat desain 4-8 Juli 2016, membuat
Membuat desain Cirebon, Nugroho,
1 dan perhitungan desain dan
katamaran Dicky
teknis perhitungan
teknis
komponen
Telah diidentiikasi 10 Juli 2016, yang
Identifikasi ada beberapa Cirebon, Nugroho, diperlukan
2
kebutuhan parts komponen yang Dicky telah terdaftar
dibutuhkan dalam item
PO
Semua
komponen
Semua komponen 12 Juli 2016, yang diorder
3 Pengadaan parts yang diperlukan Cirebon, Nugroho, telah tersedia,
telah diorder Dicky, Idris sesuai spec
dan siap
pasang
Seluruh
Instalasi all
komponen
komponen,
dapat
Melakukan 14 Juli 2016, terinstall
Fabrikasi sinkronisasi seluruh Cirebon, Nugroho,
4 dengan baik
Prototype engine yang akan Dicky, Idris dan sudah
digunakan sebagai
tersinkronisasi
main sistem traktor
dengan
drilling
engine
Dapat
25 Juli 2015, memberikan
Test untuk design
Field test & Cirebon, Nugroho, data
5 dan hasil dari
Evaluation Fahzul, Idris pembanding
pabrikasi
pada aspek
produktifitas
Melakukan 18 Juli 2015, IK dan JSA
Pembuatan pembuatan Cirebon, Nugroho,
6 Katamaran
Instruksi Kerja Instruksi Kerja Fahzul, Idris, Ary sudah dibuat
Traktor Drilling
Kegiatan ini dilakukan sebagai penentu awal terkait pengembangan teknologi dalam pembuatan katamaran.
Aktivitas ini terdiri dari pembuatan design dan drawing dan kalkulasi dalam pembuatan katamaran. Design dan
perakitan dilakukan di cerebon dengan menggandeng builder yang berpengalaman dan memiliki lisesnsi dalam
hal pengelesan. Berikut adalah gambaran dalam rangka mendesign dan sketsa untuk pembuatan katamaran.
CARRIER Maxload
Floating barrel with wooden floor 1 ton (orang, alat, mesin, material, BBM)
FRAME Wighht katamaran
Stanless steel seamless hollow 2-4 mm 500 kg
Machine Propeler Power
Honda GX 270 9 HP
Mesin Mudpump Power
Torque : 0 - 1400 Nm Centrifugal pump 200L/min-2.0Mpa
Pada kegiatan ini dimana pengadaan dilakukan di cerebon dengan material didapat dari toko yang berada di
sekitaran area pabrikasi. Berikut gambaran pabrikasi dan pembuatan untuk katamaran:
Setelah seluruh main komponen dan enginee sudah tersedia maka dilakukan kegiatan perakitan katamaran,
dimana kegiatan terdiri dari pemasangan main enginee, APAR, memasang propeler dan lain-lain, tergambar
sebagai berikut kegiatan.
Setelah seluruh aktifitas perakitan selesai maka dilakukan test untuk mengetahui apakah katamaran yang
dibuat sudah dapat digunakan dengan baik atau harus ada perbaikan sebelumd apat digunakan dengan baik
ketika beroperasi. Berikut adalah dokumentasi pada saat test:
Setelah dinyatakan sesuai oleh user mekanik drilling pada proses test maka dilakukan pengujian kembali
terkait kapasitas output alat yang menjadi perhitungan kapasitas alat yang dibuat.
Metode uji performa yang dilakukan untuk membuktikan bahwa apa yang telah dibuat dapat berfungsi sesuai
dengan harapan. Performance test dilakukan dibeberapa lokasi yang berbeda dengan litologi yang berbeda
pula, hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuaan dari alat ini.
Tabel test untuk moving dan bor Gambar Kegiatan Uji Performance Floating
katamaran
PERSENTASI
No QCDSEM KONDISI YANG DIHARAPKAN KONDISI YANG DICAPAI
HASIL
Bisa melakukan pemboran
1 QUALITY Pemboran menembus 30 meter 100 %
sampai kedalaman 30 meter
2 COST Menekan biaya dari Bisa menekan biaya dengan 150 %
penyewaan menjadi membuat katamaran pemboran
pembuatan dangkal
Produktivitas meningkat (4-6 Produktivitas meningkat (4-6 100 %
3 DELIVERY
titik/hari) titik/hari)
Mengoptimalkan jumlah camp Kebutuhan jumlah camp untuk
4 ENVIRONMENT 100%
untuk kru kru teroptimalisasi
Sistem mobilisasi yang aman
Safety untuk pemboran di
5 SAFETY dan lokasi pemboran yang 100%
perairan dangakal meningkat
aman
Menunjukan kepada industri
PT Elnusa Tbk., berhasil
seismik, bahwa PT Elnusa Tbk.,
menunjukkan bahwa: PT Elnusa
6 MORALE memiliki kemampuan dalam 100%
Tbk., mampu mendisign dan
mendesign dan membuat
membuat katamaran
katamaran
FT-PROVE Floatingmaran ini telah distandardisakan sesuai dengan dokumen di bawah ini:
1. Drawing Engineering pembuatan Katamaran (terlampir),
2. Calculation Engineering Pembuatan Katamaran terlampir (terlampir),
3. Job Safety Analysis (JSA) Pemboran Katamaran (terlampir), dan
4. Review MOPO pembuatan dan design katamaran (terlampir)
5. Instruksi Kerja pengoperasian katamaran MAR 001-00 s.d MAR 010-00 (terlampir).
7.C. Sosialisasi
Peralatan ini sudah pernah di sosialisasikan pada HUT PT Elnusa Tbk., dan disampaikan saat ada kunjungan
dari PT. Pertamina EP di Proyek 3D Akasia Besar pada tahun 2016
7.D. Audit
Hasil Audit PDCA terlampir.
7.E. Testimoni
Testimoni dari PT-PROVE FLOATINGMARAN terlampir.
Terkait dengan pemilihan permasalahan yang akan diangkat sebagai project berikutnya, dibawah ini adalah
isu-isu yang sudah diidentifikasi oleh FT-Prove Floatingmaran sebagai berikut
1. Produktivitas recording seismic rendah 120 titik tembak/hari.
2. Biaya Maintenance peralatan seismic yang tinggi mencapai Rp10M/tahun
3. Susahnya pemboran pada area perairan yaotu pantai dan sungai
4. Produktivitas pengeboran titik tembak yang rendah 2-3 titik per hari
Kode Masalah Data L S RPN Resiko
Produktivitas recording seismic 120 titik
B
yang rendah tembak/hari 4 3 12 High
Terjadinya Line cut pada saat
188
C perekaman data seismic akibat
kasus/tahun
listrik statis 2 1 2 High
Biaya Maintenance peralatan Mencapai
D
seismic yang tinggi Rp10M/tahun 2 1 2 Low
Produktivitas pengeboran titik
A tembak dengan Jacro150 yang 2-3 titik/hari
rendah 2 1 1 Low
Berdasarkan Analisa Resiko dan diagram Pareto Masalah diatas, masalah dominan yang berikutnya akan
ditindaklanjuti adalah “Produktivitas recording seismic rendah 120 titik tembak/hari”.