Anda di halaman 1dari 18

PC-PROVE FLOATINGMARAN

PT ELNUSA TBK.

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PENGEBORAN DI AREA


TRANSISI ZONE DENGAN MEMBUAT KATAMARAN PADA PROYEK
3D AKASIA BESAR

PT ELNUSA TBK.
JULI 2018

Continuous Improvement Program Page 1 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.
ABSTRAK

Seismik adalah suatu metode survei geofisika yang digunakan untuk menganalisis lapisan di bawah permukaan bumi
berdasarkan sifat akustik dari lapisan tersebut. Salah satu sumber getar seismik (aktif) adalah bahan peledak yang
ditanam antara 15meter s.d. 30meter pada titik (lubang) tembak. Titik tembak diproduksi menggunakan alat seismic
driller (salah satunya) yang ditanam pada semua kondisi morfologi sesuai dengan target area survei. Rendahnya
produktivitas tersebut diakibatkan oleh medan yang berat berat dan bervariasi serta banyaknya jumlah alat-alat
yang harus dibawa untuk mendukung operasi. PC-PROVE FLOATINGMARAN melakukan design awal untuk membuat
system mobilisasi tersebut dan pemboran pada area sungai dan laut transisi. Hal ini untuk mengakomodir tidak
bisanya dilakukan pemboran dengan cara biasa dan tidak boleh kehilangan data pada area tersebut. Pembuatan
floating katamaran ini berhasil meningkatkan produktivitas pengeboran titik tembak pada area sungai dan laut
transisi dengan produksi mencapai 3-5 SP per hari yang biasanya hanya didapat 1-2 SP per hari dengan
menggunakan cara biasa. Dari sisi biaya investasi, pembuatan floating katamaran untuk pemboran berhasil
mereduksi biaya investasi sekitar 20% dan mempertahankan revenue yang didapat.

Continuous Improvement Program Page 2 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.

Overview Business
Nama Kelompok : FT-PROVE TD-50120D PT ELNUSA, Tbk merupakan salah satu perusahaan jasa
UB : GEODATA ACQUSITION LAND penunjang hulu migas dibidang eksplorasi, salah satu
Direktorat : GEOSCIENCE SERVICES penunjang business jasa hulu migas untuk bidang
eksplorasi hulu ada divisi Geoscience Services yang
merupakan penunjang jasa survey pendahuluan pada
Fasilitator : HENRY LUQMAN
area survey darat, transisi, dan laut dengan business
KETUA : DICKY EKA P
unit utama geodata acquisition land, marine and
ANGGOTA : NUGROHO WIJAYANTO T
geodata processing. Beberapa client dibidang migas:
ARIF SETYO
PERTAMINA EP, MEDCO ENERGY, CONOCOPHILLIPS,
TIMBUL HARAHAP
CHEVRON, TOTAL EP, dan KKKS, serta KSO.
Struktur Organisasi Lingkup Kerja Gugus

Division Head of Deputy Director GSC 1. Melakukan perencanaan terkait pembuatan dan
Asset Management Service Line design floating katamaran
2. Mendesain drilling equipment untuk kebutuhan
pemboran di perairan
3. Membuat metode baru yang akan
Dept. Head of Asset & Dept Head of GSC diimplementasikan pada kegiatan drilling seismik
MTC GSC Line Tech. & Dev. khususnya di perairan
4. Memonitor kegiatan pelaksanaan dilapangan
sehingga sesuai dengan tata waktu dan biaya yang
telah ditentukan
FT-PROVE TD-50120D

Jadwal Kegiatan PC-PROVE FLOATINGMARAN


April Mei Juni Juli Agustus
Stage Langkah
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Menentukan tema dan sasaran

Mencari faktor penyebab


P
Menentukan penyebab dominan

Merencanakan perbaikan

D Melaksanakan perbaikan

C Memeriksa hasil perbaikan

Standardisasi
A
Menentukan tema berikutnya

Jadwal Rencana
Aktual Jadwal

Continuous Improvement Program Page 3 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.

PLAN LANGKAH 1 – MENETAPKAN TEMA & SASARAN

1.A. Identifikasi Isu / Masalah

Seismik merupakan salah satu metide geofisika yang digunakan untuk memetakan struktur bawah permukaan
bumi. Salah satu sumber getar yang digunakan pada saat survei seismik adalah bahan peledak yang ditanam
pada lubang titik tembak. Titik tembak tersebut kemudian diledakkan gelombang menjalar ke dalam bumi, ada
yang dipantulkan ada juga yang direfraksikan. Gelombang refleksi dan atau refraksi tersebut kemudian
ditangkap menggunakan receiver yang berada diatas permukaan tanah. Data dari receiver tersebut kemudian
direkam pada system perekaman seismik.

Berdasarkan operasi seismic diatas di dapat beberapa masalah sebagai berikut :


1. Produktivitas pemboran pada area sungai dan laut dangkal termasuk rendah.
2. HSE pada pekerjaan seismic dan pemboran di perairan merupakan pekerjaan resiko tinggi.
3. Produksi recording yang terhambat akibat terkendala terlambatnya drilling.
4. Biaya Maintenance peralatan seismic yang tinggi mencapai Rp10M/tahun

Analisis resiko masalah diatas adalah sebagai berikut:


Kod RP RISK MATRIK ( L x S )
Masalah L S Resiko
e N Kemungkinan (L)
1(
Rare/Sangat
2 ( Unlikely / 3 ( Moderate /
Jarang ) Sedang )
4 ( Likely /
Mungkin
5 ( Almost
certain /
Jarang ) Terjadi ) Terjadi )
Produktivitas pemboran pada Incident
Propoerty
Damage Pernah terjadi
Pernah terjadi
Pernah terjadi satu
kali atau lebih
Pernah terjadi satu
Tidak pernah lebih dari 3 bulan kali atau lebih
A area sungai dan laut dangkal 5 5 25 High Keparahan (S)
terjadi
lebih dari satu
tahun
terakhir
dalam setahun
terakhir
dalam setahun
terakhir

termasuk rendah 1 ( Insignificant - Sangat


FAC < 10 juta Low (1) Low (2) Low (3) Low (4) Low (5)
HSE pada seismic pemboran di Rendah )

B perairan merupakan 3 3 9 High MTC 10 - 100 juta 2 ( Minor - Rendah ) Low (2) Low (4) Low (6) Moderate (8) Medium (10)
pekerjaan resiko tinggi
Produksi recording terhambat RWC 100 - 500 Juta 3 ( Moderate - Sedang ) Low (3) Low (6) Moderate (9) High (12) High (15)
Moderat
C karena terkendala pekerjaan 3 2 6
e
drilling LTI & Fatality 500 juta - 1 Milyar 4 ( Major - Besar ) Low (4) Moderate (8) High (12) High (16) High (20)

Biaya Maintenance peralatan


5 ( Catastrophic - Sangat
D seismic yang tinggi mencapai 2 1 2 Low Multiple Fatality > 1 Mlyar
Besar )
Low (5) Medium (10) High (15) High (20) High (25)

Rp10M/tahun
Diagram Pareto Masalah berdasarkan analisis resiko masalah adalah sebagai berikut

PARETO MASALAH
Masalah Linear (Masalah)
kumulatif
45 95% 100%
90%
81%
30 60% 60%
15 25 30%
0 9 6 0%
2

Continuous Improvement Program Page 4 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.
Berdasarkan analisa resiko dan diagram Pareto Masalah diatas maka masalah dominan adalah “Produktivitas
pemboran pada area sungai dan laut transisi termasuk rendah”.
1.B. Penetapan Tema & Alasan

Berdasarkan permasalahan dominan, maka ditetapkan tema sebagai berikut


“Meningkatkan Produktifitas Pengeboran Titik Tembak Seismic Di Area Sungai dan Laut Transisi”

Alasan pemilihan tema tersebut adalah berdasarkan:


1. Key Performance Indicator (KPI) Operasi Seismik
KPI operasi menyebutkan bahwa lamanya waktu operasi tidak boleh melebihi jadwal. Selain itu,
produktivitas pengeboran titik tembak pada area TZ dan laut dangkal (1-3m) harus bias mengimbangi
pekerjaan rekaman.
2. HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) PT Elnusa Tbk Policy
PT Elnusa Tbk menerapkan system HSE Zero Tolerance dan HSE Golden Rule yang intinya kedua policy
tersebut bertujuan untuk menekan dan mengurangi resiko kecelakaan kerja.

1.C. Analisis Prediksi Masalah

Bila masalah ini diatasi akan menimbulkan dampak positif dan negatif sebagaimana berikut
Dampak Positif Dampak Negatif
Meningkatnya produktivitas pengeboran lubang titik
Tidak ada peningkatan produksi lubang titik tembak,
tembak pada area sungai dan laut trasnsisi dari 1-2
Project delay, profit loss
lubang titik tembak menjadi 3-5 lubang titik tembak
Komposi crew jadi lebih optimal dan memudahkan Tidak optimalnya komposisi crew serta lama dalam
dalam mobilisasi mobilisasi (diangkut manual)
Menimbulkan rasa amandan nyaman pada saat Resiko insiden HSSE karena bekerja pad area
melakukan pemboran. perairan

1.D. Persetujuan Approval & Komentar

Tanda Tangan Komentar & Saran

Continuous Improvement Program Page 5 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.

PLAN LANGKAH 2 – MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB MASALAH

2.A. Menentukan Faktor-Faktor Penyebab

Material Alat Manusia

Perlengkapan banyak dan Resiko HSE tinggi


berat serta tidak ideal dalam
Tidak stabilnya tempat
bekerja
Produksi bor sedikit karena Harus melakukan training
menggunakan metode biasa
Resiko tinggi mencemari Alat ready mahal dan Sedikit yang
perairan dengan oli dan bbm tidak bisa dangkal berpengalaman

Area berair dan susah untuk


bekerja secara normal Masih menggunakan
metoda biasa

Butuh tambahan waktu untuk


bekerja Mobilisasi dan pemboran
susah

HSE dalam bekerja tinggi

Lingkungan Metode

2.B. ANALISIS SEBAB-AKIBAT

Penyebab Relevansi
Faktor Akibat Solusi
Masalah
Alat mahal dan Pengakutan masih
tidak bisa konvensional dengan metode Dibuatkan alat angkut Langsung
Machine dangkal biasa
Perlengkapan Sulit untuk melakukan Modifikasi material dengan Tidak
banyak dan berat mobilisasi bahan yang lebih ringan Langsung

Dibuatkan Instruksi Kerja (IK)


Menggunakan Produksi sedikit dan
Method modifikasi dan penggunaan Langsung
bor biasa (darat) mobilisasi susah
alat angkut
Resiko tinggi
mencemari Tidak stabilnya tempat Membuat tempat kerja yang Tidak
Material
perairan tempat bekerja stabil Langsung
bekerja
Penglaman untuk
bekerja di SDM haru dilakukan training Optimalisasi SDM dengan alat Tidak
Man
perairan masih dan butuh waktu dan tempat bekerja yang baik langsung
sedikit
Environment Area bekerja Sbutuh tambahan waktu Membuat alat untuk bekerja Langsung
Continuous Improvement Program Page 6 of 18 www.elnusa.co.id
PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.

berair susah
untuk bekerja dan produksi
untuk bekerja dengan baik
sedikit
dengan normal

HSE dalam Resiko untuk terjadi Membuat tempat yang aman


Langsung
pekerjaan tinggi kecelakaan tinggi untuk bekerja

PLAN LANGKAH 3 – PENENTUAN PENYEBAB DOMINAN

Untuk menentukan penyebab dominan digunakan FMEA (Failure Mode Effect Analysis) sebagaimana:

Kode Deskripsi Mode Kegagalan S O D RPN


Tidak produksi bor di area sungai dan 180
A Alat yang sudah ada mahal 6 6 5
laut transisi
Metode yang digunakan masih metode pemboran 54
B Produksi sedikit tidak sesuia program 6 3 3
darat
C Pengalaman bekerja di perairan sedikit Membutuhkan waktu untuk training 2 36
6 3

D Resiko pencemaran area perairan Terjadi pencemaran lingkungan sekitar 2 24


6 2

E Area bekerja diperairanresiko tinggi untuk HSE Resiko terjadi kecelakaan kerja 1 6
6 1
Total 366

Pareto Penyebab Masalah


300 98% 100% 100%
90% 90%
250 80%
78%
200 70%
60% 60%
150 50%
40%
100 30%
50 20%
10%
0 0%
alat mahal metode lama (bor pengalaman resiko pencemaran area kerja Hi Risk
darat) bekerja sedikit

penyebab masalah komulatif

Berdasarkan analisis FMEA dan pareto diketahui: “alat mahal” dan “metode lama (bor darat)” yang digunakan
memilikii total Persentasi Kumulatif RPN (Risk Priority Number) yang paling besar, yaitu 78%%. Sehingga
Continuous Improvement Program Page 7 of 18 www.elnusa.co.id
PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.
penyebab masalah dengan kode A dan B yang akan diprioritaskan untuk diselesaikan oleh tim PC-Prove
Floatingmaran. Penyebab C, D, dan E tidak ditindaklanjuti tim karena tidak terlalu signifikan.

PLAN LANGKAH 4 – MERENCANAKAN PERBAIKAN

4.A. Alternatif Solusi


PC-Prove Floatingmaran melakukan diskusi untuk menetapkan apa saja yang akan menjadi
solusi dari penyebab masalah dominan ini. Hal ini dapat tergambar dalam alternatif solusi
yang dituangkan dalam tabel berikut:
Alternatif Solusi - 1 Alternatif Solusi – 2 Alternatif Solusi – 3
No Faktor Design dan membuat alat Sewa katamaran yang Membeli katamawan yang
untuk bekerja aman sudah ada dari vendor sudah ada dipasaran
1 Biaya Rp15/unit RP 30 juta (tidak ready) Rp250jt/unit (besar)
2 Penggunaan Efektif Kurang efektif Kurang efektif
3 Pengadaan <1 bulan (material) > 6 bulan >6 bulan pengadaan
4 Instalasi Lebih mudah Lebih mudah Butuh waktu lama
5 Sistem Kerja Lebih mudah Mudah Mudah
6 SOP/IK Modifikasi dan Operasi Modifikasi dan Operasi Operasi
Murah, efektif, mudah dan Sedang, tidak efektif dan Mahal, tidak efektif, lama,
7 Kesimpulan
lebih cepat prosesnya barang tidak ready dan perlu biaya investasi
Berdasarkan tiga alternatif solusi yang ada, PC-Prove Foatingmaran berkomitmen untuk memilih solusi nomor
satu yaitu “MELAKUKAN DESIGN DAN MODIFIKASI ALAT UNTUK PEMBORAN DI SUNGAI DAN LAUT TRANSISI
DENGAN LEBIH BAIK SECARA OPERASI DAN COST”.

4.B. Tabel Rencana Perbaikan

HOW
WHY HOW WHAT WHEN WHERE WHO
MUCH
Membuat Dicky,
katamaran yang M1 april 2016 WH BSD nugroho -
Alat bor Mendesign sesuai
untuk di dan Dicky,
Identifikasi
perairan membuat M2 April 2016 WH BSD nugroho, -
kebutuhan parts
mahal dan alat yang idris
kurang lebih baik Pengadaan parts M3 April 2016 WH BSD Idris Rp15jt
efektif secara cost Fabrikasi M4 april s.d. Dicky,
WH BSD -
dan fungsi Prototype M3 Mei 2016 nugroho, ary
Field test & fahzul,
M4 Mei 2016 WH BSD -
Evaluation nugroho
Prosedur
pembiran Melakukan
di sungai Update Membuat IK M1 Juni 2016 WH BSD Ary, Nugroho -
dan laut Prosedur
transisi

4.C. Desain Perbaikan yang Terpilih dengan Perhitungan dan Gambar Detail

Continuous Improvement Program Page 8 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.

4.D. Referensi Standard Manufacture

Panjang Platform : 4.0 Meter


Lebar Platform : 3.0 Meter
Berat Rangka Kapal : 0.5 Ton
Berat Drum x 8 : 120 Kilogram @ 15 Kilogram
Berat beban tambahan
Rencana POB : 640 Kilogram @ 80 Kilogram
Kru : 6 Orang
Driller / Shooter : 1 Orang
Motorist : 1 Orang
Mesin Mudpump : 60 Kilogram
Mesin GX270 Platform : 60 Kilogram
Mesin Power Rig : 60 Kilogram
Pipa Pendek x 22 : 110 Kilogram @ 5 Kilogram
APAR : 4 Kilogram
BBM : 40 Kilogram

Massa Jenis Air Laut : 1.03 Ton/m3


DWT : 974 Kilogram
CB : 1

VD : 1.59 Ton
VD : 12 x Draft

Continuous Improvement Program Page 9 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.
4.E. Penetapan Target Value Creation Berdasarkan Panca Mutu

No QCDSEM KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN


Mobilisasi cukup susah dan ada produksi bisa dengan baik dan lancar serta
1 QUALITY
kemungkinan lost hole HSE resiko kecil
Sewa/beli katamaran berharga mahal Pembuatan katamaran lebih cepat dan
2 COST
dan butuh waktu pengadaan sesui dengan kebutuhan (murah)
3 DELIVERY Produksi bor hanya 1-2 SP /hari Produktivitas meningkat (2-5 SP/hari)
Resiko kecelakaan yang tinggi saat
Bekerja di atas permukaan air dan lebih
4 SAFETY mobilisasi dan saat bekerja akibat area
aman
kerja terendam air
Ada kemungkinan adanya pencemaran Bisa mencegah BBm dan oli tumpah
5 ENVIRONMENT
lingkungan akibat bbm tumpah/oli penyebab pencemaran
Menunjukan kepada industri seismik,
Belum pernah membuat atau
bahwa PT Elnusa Tbk., memiliki
6 MORALE memodifikasi purwarupa alat katamaran
kemampuan design dan membuat
di laut
katamaran sesui dengan kebutuhan

4.F. Scheduling
Terkait dengan perencanaan proyek untuk membuat mini katamaran untuk pemboran dangkal bias dilihat
perencanaanya dengan S-Curve seperti dibawah:

4.G. Calculation Engineering

Perbaikan atau modifikasi Traktor Drilling ini telah melewati tahap “Calculation Engineering”. Adapun
dokumen Calculation Engineering terlampir pada risalah ini.

4.H. Persetujuan dan Komentar

Tanda Tangan Komentar & Saran

Continuous Improvement Program Page 10 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.

DO LANGKAH 5 – MELAKSANAKAN PERBAIKAN

5.A. Rangkuman Pelaksanakan Perbaikan

How
When, Where, Hasil
No. Rencana Aktual Gambar
Who Pelaksanaan
Pelaksanaan Pelaksanaan
Dapat
Membuat desain 4-8 Juli 2016, membuat
Membuat desain Cirebon, Nugroho,
1 dan perhitungan desain dan
katamaran Dicky
teknis perhitungan
teknis
komponen
Telah diidentiikasi 10 Juli 2016, yang
Identifikasi ada beberapa Cirebon, Nugroho, diperlukan
2
kebutuhan parts komponen yang Dicky telah terdaftar
dibutuhkan dalam item
PO
Semua
komponen
Semua komponen 12 Juli 2016, yang diorder
3 Pengadaan parts yang diperlukan Cirebon, Nugroho, telah tersedia,
telah diorder Dicky, Idris sesuai spec
dan siap
pasang
Seluruh
Instalasi all
komponen
komponen,
dapat
Melakukan 14 Juli 2016, terinstall
Fabrikasi sinkronisasi seluruh Cirebon, Nugroho,
4 dengan baik
Prototype engine yang akan Dicky, Idris dan sudah
digunakan sebagai
tersinkronisasi
main sistem traktor
dengan
drilling
engine
Dapat
25 Juli 2015, memberikan
Test untuk design
Field test & Cirebon, Nugroho, data
5 dan hasil dari
Evaluation Fahzul, Idris pembanding
pabrikasi
pada aspek
produktifitas
Melakukan 18 Juli 2015, IK dan JSA
Pembuatan pembuatan Cirebon, Nugroho,
6 Katamaran
Instruksi Kerja Instruksi Kerja Fahzul, Idris, Ary sudah dibuat
Traktor Drilling

Continuous Improvement Program Page 11 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.
5.A.1. Desain dan Engineering Drawing

Kegiatan ini dilakukan sebagai penentu awal terkait pengembangan teknologi dalam pembuatan katamaran.
Aktivitas ini terdiri dari pembuatan design dan drawing dan kalkulasi dalam pembuatan katamaran. Design dan
perakitan dilakukan di cerebon dengan menggandeng builder yang berpengalaman dan memiliki lisesnsi dalam
hal pengelesan. Berikut adalah gambaran dalam rangka mendesign dan sketsa untuk pembuatan katamaran.

Adapun spesifikasi umum/kasar dari Katamaran ini adalah sebagai berikut:

CARRIER Maxload
Floating barrel with wooden floor 1 ton (orang, alat, mesin, material, BBM)
FRAME Wighht katamaran
Stanless steel seamless hollow 2-4 mm 500 kg
Machine Propeler Power
Honda GX 270 9 HP
Mesin Mudpump Power
Torque : 0 - 1400 Nm Centrifugal pump 200L/min-2.0Mpa

5.A.2. Setup Warehouse dan Pengadaan Barang

Pada kegiatan ini dimana pengadaan dilakukan di cerebon dengan material didapat dari toko yang berada di
sekitaran area pabrikasi. Berikut gambaran pabrikasi dan pembuatan untuk katamaran:

Pembuatan Rangka Fitting Mesin propeler


5.A.3. Assembly
Continuous Improvement Program Page 12 of 18 www.elnusa.co.id
PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.

Setelah seluruh main komponen dan enginee sudah tersedia maka dilakukan kegiatan perakitan katamaran,
dimana kegiatan terdiri dari pemasangan main enginee, APAR, memasang propeler dan lain-lain, tergambar
sebagai berikut kegiatan.

Desain Part-Part yang Akan Dirangkai Katamaran yang sudah dirakit

5.A.4. Sinkronisasi Engine

Setelah seluruh aktifitas perakitan selesai maka dilakukan test untuk mengetahui apakah katamaran yang
dibuat sudah dapat digunakan dengan baik atau harus ada perbaikan sebelumd apat digunakan dengan baik
ketika beroperasi. Berikut adalah dokumentasi pada saat test:

Gambar Kegiatan test apung katamaran.

Setelah dinyatakan sesuai oleh user mekanik drilling pada proses test maka dilakukan pengujian kembali
terkait kapasitas output alat yang menjadi perhitungan kapasitas alat yang dibuat.

Continuous Improvement Program Page 13 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.
5.A.5. Komparasi Data Akurasi

Metode uji performa yang dilakukan untuk membuktikan bahwa apa yang telah dibuat dapat berfungsi sesuai
dengan harapan. Performance test dilakukan dibeberapa lokasi yang berbeda dengan litologi yang berbeda
pula, hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuaan dari alat ini.

Tabel test untuk moving dan bor Gambar Kegiatan Uji Performance Floating
katamaran

Driller & Shooter : 2 orang


Crew Drilling : 6 Orang
Motoris : 2 Orang
Interval Lubang Bor : Lubang Bor SP 1 to Lubang Bor SP 2 40 M
Lubang Bor SP 2 to Lubang Bor SP 3 40 M
Lubang Bor SP 3 to Lubang Bor SP 4 40 M
Start : 07:00 WIB
Finish : 15:20 WIB

Tabel Perbandingan Performa Katamaran VS Floating Platform


Katamaran Floating Platform
Target Bor 30 meter 30 meter
Interval/SP 40 meter 40 meter
Target Time 60 menit 60 menit
Rate / Day 6 Lubang 6 Lubang
Dimensi
Lubang 3 7/8" 3 7/8"
Jumlah
Lubang 4 Lubang 4 Lubang
ManPower 11 Drilling 18 Orang
Crew Relay
Air 0 Orang 0 Orang
Konsumsi Liter/ Liter/
BBM 25 day 25 day

Continuous Improvement Program Page 14 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.
5.B. Kurva S Tata Waktu Rencana vs Realisasi Perbaikan

CHECK LANGKAH 6 – MEMERIKSA HASIL PERBAIKAN

6.A. Ketepatan Hubungan Antara Sebelum dan Sesudah Perbaikan

Pareto Penyebab Masalah Pareto Penyebab Masalah


130 98% 100%
100%
300 98% 100% 100% 93%
90% 110 80%
250 78% 80% 73%
180 90
200 60% 60% 70 60%
54
150 50 44% 36
40% 24 40%
100 54 30
50 36 24 20% 6 3 20%
6 10
0 0% -10 0%
al t) t t) kit ra
n sk al
ah ra iki an is k ra di a Ri ah
a ed ar R d a s e
em Hi
tm
tm rd s em Hi or rja nc rja la
al
a
( bo rja nc rja (b ke p e k e a
ke e ke a
a e p m be iko re
a
la
m b iko ea la a n s a
an s ar e re
od
e m re od am
la et al
et a m ng
m ng pe
pe

penyebab masalah komulatif penyebab masalah komulatif

RPN Alat Mahal turun


dari 180 ke 3.
Penurunan sebesar
98%

6.B. Perbaikan Sesuai Aspek Panca Mutu

PERSENTASI
No QCDSEM KONDISI YANG DIHARAPKAN KONDISI YANG DICAPAI
HASIL
Bisa melakukan pemboran
1 QUALITY Pemboran menembus 30 meter 100 %
sampai kedalaman 30 meter
2 COST Menekan biaya dari Bisa menekan biaya dengan 150 %
penyewaan menjadi membuat katamaran pemboran

Continuous Improvement Program Page 15 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.

pembuatan dangkal
Produktivitas meningkat (4-6 Produktivitas meningkat (4-6 100 %
3 DELIVERY
titik/hari) titik/hari)
Mengoptimalkan jumlah camp Kebutuhan jumlah camp untuk
4 ENVIRONMENT 100%
untuk kru kru teroptimalisasi
Sistem mobilisasi yang aman
Safety untuk pemboran di
5 SAFETY dan lokasi pemboran yang 100%
perairan dangakal meningkat
aman
Menunjukan kepada industri
PT Elnusa Tbk., berhasil
seismik, bahwa PT Elnusa Tbk.,
menunjukkan bahwa: PT Elnusa
6 MORALE memiliki kemampuan dalam 100%
Tbk., mampu mendisign dan
mendesign dan membuat
membuat katamaran
katamaran

6.C. Analisis Dampak Negatif yang Akan Timbul

Dampak Negatif Penanggulangan / mitigasi Evidence


Kesalahan saat operasi alat Dibuatkan IK pengoperasian IK General Pengoperasian katamaran
Terjadinya kecelakaan kerja Dibuatkan JSA pengoperasian JSA Pengoperasian katamaran

6.D. Data Value Creation yang Telah Diverifikasi Keuangan

ACTION LANGKAH 7 – STANDARISASI

7.A. Standarisasi Sesuai Ketentuan Perusahaan

FT-PROVE Floatingmaran ini telah distandardisakan sesuai dengan dokumen di bawah ini:
1. Drawing Engineering pembuatan Katamaran (terlampir),
2. Calculation Engineering Pembuatan Katamaran terlampir (terlampir),
3. Job Safety Analysis (JSA) Pemboran Katamaran (terlampir), dan
4. Review MOPO pembuatan dan design katamaran (terlampir)
5. Instruksi Kerja pengoperasian katamaran MAR 001-00 s.d MAR 010-00 (terlampir).

Continuous Improvement Program Page 16 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.
7.B. Replikasi
Alat ini sudah pernah digunakan di Proyek Akasia Besar pada Tahun 2016

7.C. Sosialisasi
Peralatan ini sudah pernah di sosialisasikan pada HUT PT Elnusa Tbk., dan disampaikan saat ada kunjungan
dari PT. Pertamina EP di Proyek 3D Akasia Besar pada tahun 2016

7.D. Audit
Hasil Audit PDCA terlampir.

7.E. Testimoni
Testimoni dari PT-PROVE FLOATINGMARAN terlampir.

Continuous Improvement Program Page 17 of 18 www.elnusa.co.id


PC-PROVE FLOATINGMARAN
PT ELNUSA TBK.

ACTION LANGKAH 8 – MENENTUKAN RENCANA BERIKUTNYA

8.A. Menentukan Rencana Berikutnya

Terkait dengan pemilihan permasalahan yang akan diangkat sebagai project berikutnya, dibawah ini adalah
isu-isu yang sudah diidentifikasi oleh FT-Prove Floatingmaran sebagai berikut
1. Produktivitas recording seismic rendah 120 titik tembak/hari.
2. Biaya Maintenance peralatan seismic yang tinggi mencapai Rp10M/tahun
3. Susahnya pemboran pada area perairan yaotu pantai dan sungai
4. Produktivitas pengeboran titik tembak yang rendah 2-3 titik per hari
Kode Masalah Data L S RPN Resiko
Produktivitas recording seismic 120 titik
B
yang rendah tembak/hari 4 3 12 High
Terjadinya Line cut pada saat
188
C perekaman data seismic akibat
kasus/tahun
listrik statis 2 1 2 High
Biaya Maintenance peralatan Mencapai
D
seismic yang tinggi Rp10M/tahun 2 1 2 Low
Produktivitas pengeboran titik
A tembak dengan Jacro150 yang 2-3 titik/hari
rendah 2 1 1 Low
Berdasarkan Analisa Resiko dan diagram Pareto Masalah diatas, masalah dominan yang berikutnya akan
ditindaklanjuti adalah “Produktivitas recording seismic rendah 120 titik tembak/hari”.

8.B. Alasan Penetapan Tema

Berdasarkan permasalahan dominan, maka ditetapkan tema sebagai berikut


“Meningkatkan Produktivitas Perekaman Seismic”
Alasan pemilihan tema tersebut adalah berdasarkan:
1. Key Performance Indicator (KPI) Operasi Seismik
KPI operasi menyebutkan bahwa lamanya waktu operasi tidak boleh melebihi jadwal. Selain itu,
produktivitas perekaman seismic minimal harus 150titik/hari.
2. HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) PT Elnusa Tbk Policy
PT Elnusa Tbk menerapkan system HSE Zero Tolerance dan HSE Golden Rule yang intinya kedua policy
tersebut bertujuan untuk menekan dan mengurangi resiko kecelakaan kerja.
8.C. Persetujuan dan Komentar
Tanda Tangan Komentar & Saran

Continuous Improvement Program Page 18 of 18 www.elnusa.co.id

Anda mungkin juga menyukai