Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

REHABILITASI PELABUHAN PENYEBERANGAN LASUSUA TAHAP II


KAB. KOLAKA UTARA
KEGIATAN TAHUN ANGGARAN APBN 2020

KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


UNIT ORGANISASI : DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
PROGRAM : PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA
DAN SARANA TRANSPORTASI ASDP
HASIL (Outcome) : TERSEDIANYA SARANA DAN
PRASARANA TRANSPORTASI SDP YANG
MEMADAI
KEGIATAN : REHABILITASI PELABUHAN
PENYEBERANGAN LASUSUA TAHAP II
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : TERLAKSANANYA KEGIATAN SESUAI
DENGAN GAMBAR DAN SPESIFIKASI
TEKNIS SERTA PELAKSANAAN KEGIATAN
SESUAI SCHEDULE YANG
DIRENCANAKAN
JENIS KELUARAN (Output) : REHABILITASI PELABUHAN
PENYEBERANGAN LASUSUA DI
KAB.KOLAKA UTARA
VOLUME KELUARAN (Output) : 1 (SATU) PAKET
SATUAN UKUR KELUARAN : 1 (SATU) UNIT PELABUHAN
PENYEBRANGAN LASUSUA KAB. KOLAKA
UTARA TERBANGUN

Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVIII


Provinsi Sulawesi Tenggara
A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum
1. Undang Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran
2. KM Nomor 73 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai
dan Danau
3. KM 52 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Penyeberangan
4. KM 32 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan

2. Gambaran Umum
Secara umum kondisi sarana dan prasarana perhubungan di Provinsi
Sulawesi Tenggara masih sangat memprihatinkan, khususnya untuk sarana
dan prasarana angkutan sungai danau dan penyeberangan. Hal tersebut
mengakibatkan harga kebutuhan pokok di Provinsi Sulawesi Tenggara
sangat tinggi dibandingkan dengan Provinsi lainnya di Indonesia.
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan fasilitas pelabuhan
penyeberangan yang memadai dan fasilitas pendukungnya guna
meningkatkan pelayanan transportasi penyeberangan di Provinsi Sulawesi
Tenggara untuk meningkatkan kelancaran pergerakan manusia dan
distribusi barang serta peningkatan pelayanan terhadap operasional kapal
penyeberangan.
Rehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Lasusua adalah sangat penting
untuk memperlancar Lintas Provinsi Sulawesi Tenggara Dan Sulawesi Selatan,
Kegiatan ini merupakan pekerjaan TA. 2020. Adapun rincian kegiatan
adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan & Site Development


2. Pekerjaan Pembuatan Dermaga Plengsengan
3. Pekerjaan Penggantian Moveable Bridge
4. Pekerjaan Rehabilitasi Trestle
5. Pek Pasang Bollard & Fender Dermaga Plengsengan

1
B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat adalah masyarakat pengguna jasa angkutan


penyeberangan khususnya di Kabupaten Kolaka Utara .

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Metode Pelaksanaan
Cara pelaksanaan kegiatan berupa kontraktual dengan melibatkan pihak
ketiga sebagai penyedia jasa pelaksana kegiatan.

2. Tahapan Kegiatan

1. Pekerjaan Persiapan & Site Development


2. Pekerjaan Pembuatan Dermaga Plengsengan
3. Pekerjaan Penggantian Moveable Bridge
4. Pekerjaan Rehabilitasi Trestle
Pek Pasang Bollard & Fender Dermaga Plengsengan

3. Lokasi Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di Pelabuhan Penyeberangan


Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.
a. Standar Pelaksanaan
 Berdasarkan gambar – gambar teknis
 Melakukan Survey dan pengukuran daerah kegiatan
 Pembangunan yang sesuai dengan standar konstruksi
 Melakukan Pengawasan kualitas pekerjaan
 Dokumentasi Pelaksanaan pekerjaan
 Pengusunan laporan realisasi pelaksanaan pekerjaan
4. Batasan Kegiatan
Batasan Kegiatan Rehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Lasusua
Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai
berikut :

1. Pekerjaan Persiapan & Site Development


2. Pekerjaan Pembuatan Dermaga Plengsengan
3. Pekerjaan Penggantian Moveable Bridge
4. Pekerjaan Rehabilitasi Trestle
5. Pek Pasang Bollard & Fender Dermaga Plengsengan

2
5. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 10 (sepuluh) bulan atau 300 (tiga
ratus) hari kalender, adapun matriks pelaksanaan pembangunan adalah
:

Kegiatan
Bln Bln Bln Bln Bln Bln Bln Bln Bln Bln
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ket
PEKERJAAN
PERSIAPAN
PEKERJAAN
PENGGANTIAN
Utama
MOVEABLE BRIDGE

PEKERJAAN
REHABILITASI Utama
TRESTLE

PEK PASANG
BOLLARD &
FENDER DERMAGA Utama
PLENGSENGAN

 Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan akan ditentukan melalui proses pelelangan
pengadaan barang dan jasa oleh Pokja ULP

b. Penanggung jawab kegiatan


Penanggung jawab kegiatan adalah Kuasa Pengguna Anggaran Balai
Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVIII Sulawesi Tenggara.

D.TENAGA AHLI/TERAMPIL

Tenaga Ahli Yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini meliputi :


Tenaga Terampil

3
a. Project Manager
D3 Teknik Sipil pengalaman dalam pekerjaan Dermaga /Pelabuhan minimal
5 (lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang Memiliki SKT Pelaksana Jembatan
(TS.029)

b. Site Manager
D3 Teknik Sipil pengalaman dalam pekerjaan Dermaga /Pelabuhan minimal
5 (lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang Memiliki SKT Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Pemasangan Jembatan Rangka Baja (TS.058)

c. Quality Control
D3 Teknik Sipil, Pengalaman dalam pekerjaan Dermaga /Pelabuhan minimal
5 (lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang Memiliki SKT Juru Hitung Kuantitas
(TS.047)

d. Ahli Geodesi
D3 Teknik Sipil/Geodesi pengalaman dalam pekerjaan Dermaga /Pelabuhan
minimal 5 (lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang Memiliki SKT Teknisi Surfey
Teknik Sipil (TS.043)

e. Ahli Geoteknik
D3 Teknik Sipil pengalaman dalam pekerjaan Dermaga /Pelabuhan minimal
5 (lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang Memiliki SKT Teknisi Geoteknik (TS.066)

f. Ahli K3
1. D3 Teknik Sipil pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam pekerjaan
Dermaga/Pelabuhan sebanyak 1 (satu) orang, Memiliki SKA Ahli
Madya K3 Konstruksi

2. D3 Teknik Sipil pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam pekerjaan


Dermaga/Pelabuhan sebanyak 1 (satu) orang, Memiliki SKA Ahli Muda
K3 Konstruksi

3. SLTA Sederajat pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun sebanyak 1 (satu)


orang, Memiliki Lisensi K3 Supervisi Perancah

g. Mekanik
1. STM Jurusan Teknik Mesin pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun sebanyak 1
(satu) orang Memiliki SKT Mekanik Alat Berat (tm.027)

2. STM Jurusan Teknik Mesin pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun sebanyak 1


(satu) orang Memiliki SKT Pile Hammer (TM.016)

4
a. Mandor
STM Jurusan Bangunan pengalaman minimal 2 (dua) tahun sebanyak 1
(satu) orang Memiliki SKA/SKT Mandor Besi/Pembesian (TL.009)

Tenaga Terampil sebagai penanggung jawab teknis atau tenaga teknis harus
memiliki sertifikat SKT

Setiap Tenaga Terampil wajib melampirkan Daftar Riwayat Hidup yang


ditandatangani oleh tenaga ahli yang bersangkutan dan diketahui oleh
pimpinan Perusahaan / Direktur / Kepala Cabang serta surat penugasan dari
perusahaan atau Tenaga Terampil wajib melampirkan Ijazah, KTP, SKT ,Surat
Refensi Kerja dari pemberi kerja

E.PERALATAN YANG DIBUT UHKAN

Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang


dibutuhkan adalah :

Peralatan Utama Satuan Jumlah Kapasitas status


Crane 25 Ton Unit 1 Min 25 Ton Sewa/milik
Alat Pancang (Diesel hammer K-350) Unit 1 K-350 Sewa/milik
Ponton setting Unit 1 LS Sewa/milik
Dumptruck Unit 3 Min 8 Ton/4M3 Sewa/milik
Hamer Test Unit 1 Ls Sewa/milik
Genset Unit 2 10 KVA Sewa/milik
Mesin las Unit 2 300 Ampere Sewa/milik
Beton molen Unit 2 Min 350 Liter Sewa/milik
Stamper Unit 2 LS Sewa/milik
Vibrator beton Unit 2 LS Sewa/milik
Compressor Unit 1 LS Sewa/milik
Pompa air (alkon) Unit 1 LS Sewa/milik

Peralatan utama yang ditawarkan minimal harus sesuai yang di tetapkan dalam
dokmen pemilihan,dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jenis,kapsitas dan jumlah yang disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan
2. Melampirkan foto alat
3. Kepemilikan Peralatan :
a. Milik sendiri melampirkan bukti kepemilikan alat berupa
nota,kwitansi,STNK,BPKB,Invoice,Gros Akte/Pas Kapal
b. Sewa melampirkan surat perjanjian dengan melampirkan bukti
kepemilikan dan identitas diri (KPTP/SIM)dari pihak yang
menyewakan.Surat perjanjian sewa perlatan minimal harus

5
menjelaskan jenis alat yang disewa,lokasi,kondisi,jumlah,serta
menyebutkan jangka waktu perjanjian dan anama kedua belah
pihak beserta alamat,telpon/fax dan atau imel yang mudah di
hubungi
c. sewa beli atau lesing dianggap sewa,dengan melampirkan
invoice pembayaran
d. Ponton di maksud adalah (Ponton seting)

4. pencantuman lokasi peralatan harus disebutkan secara jelas minimal


menyebutkan nama kelurahan/kecamatan (Tidak menyebutkan secara
kabupaten atau provinsi)

F.DOKUMEN TEKNIS

1. Metode Pelaksanaan Kerja

Memenuhi Persyaratan yang ditetapkan dala dokumen pemilihan dan


diyakini menggambarkan penguasaan dalam menyelesaikan pekerjaan
meliputi

Mobilisasi dan Demobilsasi Peralatan :  Peralatan dipersiapkan dan di


running test kondisinya di workshop untuk menjamin kondisi peralatan
tetap baik dan siap dioperasikan.  Setelah peralatan dipastikan
kondisinya dalam keadaan baik, kemudian diangkut ke Pelabuhan
terdekat.  Setelah tiba di pelabuhan, peralatan kemudian di angkut ke
lokasi proyek dengan menggunakan ponton angkut yang ditarik
dengan tugboat.

Pengukuran dan Positioning : Pihak kontraktor dan direksi mengadakan


pertemuan membahas posisi letak trestle berdasarkan layout rencana.
 Surveyor kemudian mencari lokasi titik BM terdekat dan kemudian
membuat Temporary BM di sekitar trestle dengan berpatokan pada
elevasi BM yang menjadi refetrensi.  Selanjutnya Surveyor berdasarkan
gambar rencana kemudian menentukan titik pemancangan dan
membuat patok‐patok bantu arah memanjang pada daerah darat dan
arah melintang pada trestle existing.  Patok‐Patok bantu tersebut
kemudian dibuat permanent dengan cor beton pada daaerah darat
dan pada dermaga existing di cat.  Titik‐titik pada patok bantu
tersebut kemudian menjadi titik untuk mengontrol pemancangan arah
memanjang dan melintang.

6
Direksi Keet dan Gudang : Direksi keet dapat berupa bangunan darurat
yang terbuat dari tiang kaso, dinding papan susun ataupun bangunan
permanent yang mana selanjutnya dapat digunakan sebagai tempat
penjaga malam, ataupun Bangunan yang terdapat disekitar proyek
yang telah mendapat persetujuan pengguna jasa (owner), lantai beton
tembok, atap seng, loteng triplek dan penerangan secukupnya. Ukuran
direksi keet, ditentukan oleh skala proyek yang dikerjakan.
Penempatannya tidak terlalu jauh dari lokasi bangunan yang dikerjakan
Penerangan dan Keselamatan Kerja :  Pihak kontraktor dengan
persetujuan direksi memasang Instalasi listrik pada Lokasi kerja yang
dipagari, Barak Pekerja, Gudang, dan disekitar lokasi proyek yang
ditentukan oleh direksi.  Penerangan hanya dilakukan pada malam
hari selama masa kerja berlangsung.  Pihak kontraktor menyediakan
peralatan dan kelengkapan untuk keamanan dan keselamatan proyek
 Penggunaan sepatu safety, sarung tangan, helm dan atribut
keselamatan lainnya saat berada dalam lokasi proyek  Aparat
keamanan dalam lokasi untuk menjaga keamanan dalam lokasi proyek
 Staf K3 yang mengawasi keselamatan dan keamanan kerja di lokasi
pekerjaan
Pelaporan dan dokumentasi :  Site Manager melakukan koordinasi
dengan Site Engineer, Pelaksana Lapangan, Konsultan pengawas dan
direksi proyek mengenai informasi‐infomasi yang akan dimuat dalam
laporan harian, mingguan dan bulanan.  Laporan Harian dibuat setiap
hari dan mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas dan direksi
proyek.  Laporan Mingguan dibuat memuat perogress yang dicapai
dalam 1 minggu yang merupakan rangkuman dari laporan harian dan
mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas dan direksi proyek.
 Laporan bulanan dibuat dengan merangkum laporan mingguan
selama bulan tersebut dan mendapatkan persetujuan dari konsultan
pengawas dan direksi proyek.  Laporan mingguan dan Laporan
Bulanan dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan yang
menggambarkan kegiatan pelaksanaan pekerjaan setiap item
pekerjaan yang dilaporkan.  Membuat laporan opname pekerjaan
setiap minggu.  Semua laporan dikirim ke kantor tiap minggunya.
Kansteen dari beton K.175 : Bekisting harus dipasang rata dan disanggah
oleh balok‐balok kayu, sehingga dapat menjamin tidak terjadi
perubahan bentuk pada permukaan beton jadi.  Tulangan yang
telah dipabrikasi sebelumnya dirakit sesuai ukuran dalam gambar dan
dipasang pada saat pemasnagan besi plat lantai.  Pengecoran
beton kansteen dikerjakan setelah pekerjaan plat lantai dikerjakan.
Pengadaan Tiang Pancang Baja Dia. 508 mm : Setelah ada Penetapan

7
Penyedia Barang dan jasa, maka sambil menunggu proses kontrak dan
pencairan uang muka, Pihak Kontraktor segera membuat Purchasing
Order material‐material tersebut diatas sesuai Spesifikasi Teknis dalam
dokumen lelang  Pihak ketiga yang telah menerima PO material
tersebut kemudian memproduksi material sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan oleh Pihak Kontraktor dalam jangka waktu yang telah
disepakati oleh Pihak Produsen dengan Pihak Kontraktor dengan
Berdasarkan Time Schedule yang telah dibuat oleh Pihak Kontraktor dan
diajukan dalam dokumen penawaran  Dalam proses produksi, Pihak
Kontraktor terus menerus melakukan monitoring menyangkut kemajuan
proses produksi serta mutu produksi  Setelah semua materialselesai
dipabrikasi, kemudian dengan menggunakan truck tronton
material‐material tersebut kemudian diangkut ke pelabuhan terdekat
untuk kemudian diangkut ke lokasi Proyek.
Pengangkutan dan Pemancangan Tiang Pancang : Tiang diberi lapisan
pelindung kemudian diangkut dengan menggunakan Eksafator dari site
ke Ponton Angkut.  Dalam hal ini titik pengangkatan tiang harus
diperhatikan agar tidak menyebabkan tiang menjadi bengkok,
demikian pula proses pengangkatan harus hati – hati agar lapisan
pelindung tidak cacat.  Kemudian ponton transport yang telah dimuati
tiang ditarik oleh boat ke lokasi ponton pancang yang berada pada
tempat titik pancang. Dari ponton transport ini tiang diangkat
menggunakan ladder pancang dan sebelum pemancangan tiang
dimulai diposisikan dengan benar pada kedudukan titik pancang. 
Penentuan posisi titik pancang dilakukan dengan 2 unit alat theodolit
dari arah tegak lurus bersilangan. Satu unit theodolit dioperasikan dari
darat yang sejajar dengan baris tiang pancang dermaga yang akan
dipancang sementara satu unit theodolit dioperasikan dari arah
dermaga yang ada  Pelaksanaan pemancangan tiang akan diatur
urutannya sedemikian rupa sehingga dengan penggunaan ponton
pancang tidak akan menyebabkan ada pekerjaan tiang pancang
yang terhalang posisinya untuk dapat dilaksanakan  Pencatatan
Pemancangan (Pile Driving Record) dilakukan selama operasi
pemancangan berlangsung. Untuk pencatatan ini digunakan Tabel
Rekaman Pemancangan dimana di dalamnya tercantum: data alat
(jenistipe hammer, berat total hammer, berat ram, tinggi jatuh ram),
data tiang (no.tiang, diameter, panjang tiang, elevasi, posisi tiang,
tanggal dan waktu pancang)  Penghitungan daya dukung tiang
digunakan rumus daya dukung dinamis dari Hiley (Hiley Formula)
dengan angka keamanan = 3 untuk diesel hammer. Perhitungan daya
dukung tiang sesuai rumus Hilley tersebut diatas dengan berdasarkan

8
hasil kalendering (final setting) pada pemancangan pertama untuk
dilakukan evaluasi sebagai dasar pelaksanaan pemancangan
selanjutnya
Pemotongan Tiang Pancang : Material plat yang digunakan mengikuti
persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi teknik.  Plat penutup
tiang pancang dipasang sesuai dengan ukuran dan gambar rencana 
Plat penutup tiang pancang diberikan untuk setiap tiang pancang yang
telah selesai dipancang dan telah dipotong pada elevasi cutting level
berdasarkan gambar rencana.
Plat Penutup Tiang Pancang : Material plat yang digunakan mengikuti
persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi teknik.  Plat penutup
tiang pancang dipasang sesuai dengan ukuran dan gambar rencana 
Plat penutup tiang pancang diberikan untuk setiap tiang pancang yang
telah selesai dipancang dan telah dipotong pada elevasi cutting level
berdasarkan gambar rencana.
Pembuatan Sepatu Tiang Pancang : Material plat yang digunakan
mengikuti persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi teknik.  Sepatu
tiang dipasang dipasang sesuai dengan ukuran dan gambar rencana
Pengecatan Tiang Pacang (12 m atas) : Bersihkan permukaan tiang dari
karat, minyak, debu, dan kotoran lainnya dengan menggunakan sikat
kawat atau kertas amplas.  Aduk cat hingga rata, encerkan dengan
thinner.  Aplikasikan cat yang sudah diencerkan tersebut ke
permukaan besi yang sudah dibersihkan dengan alat aplikasi kuas lalu
biarkan kering
Selimut Tiang Pancang Composite Wraping : Bersihkan permukaan tiang
dari karat, minyak, debu, dan kotoran lainnya dengan menggunakan
sikat kawat atau kertas amplas.  Aplikasi TAM 019 blueis (dengan kill
rust) paste pada permukaan secara merata dengan menggunakan
hand glove.  Aplikasi dengan inner composite wrapping pada seluruh
permukaan dari atas ke bawah.  Aplikasi adhesive pertama 
Aplikasikan outer composite wrapping pada seluruh permukaan dari
atas ke bawah  Aplikasikan adhesive kedua  Pastikan aplikasi
composite wrapping rata dan tidak bergelembung  Minimum 8 jam
kemudian, aplikasikan finish tam 396 tiderguard.
Pekerjaan Isian Tiang Pancang
Pekerjaan Beton K-300 : Campur semen, pasir, kerikil dan air dalam
molen  Segera setelah beton di tuang, maka beton diratakan dengan
penggaruk agar beton dapat tersebar secara merata. Setelah itu, akan
dilakukan pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator. 
Pemadatan beton dilakukan untuk mengeluarkan udara yang
terperangkap dalam beton sehingga beton dapat menjadi lebih padat

9
dan menghasilkan mutu beton yang baik. Pemadatan tidak boleh
terlalu lama untuk menghindari terjadinya bleeding, biasanya
pemadatan tidak boleh dilakukan lebih dari 30 detik.  Setelah
beberapa saat, maka permukaan beton akan diratakan dan diperhalus.
Pembesian Besi Beton Ulir : Material besi beton dan kawat beton
dipesan harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan standar SNI serta telah
diuji sebelumnya di laboratorium  Material besi harus tersimpan tidak
bersentuhan langsung dengan tanah dan tertutupi dengan terpal agar
tidak cepat korosi/karatan  Besi harus bersih dari kotoran, minyak, dan
sebagainya  Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga
ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton  Jika ada besi
yang perlu disambung, maka harus ada overlapping yang sesuai
perhitungan dan spesifikasi teknis  Perakitan besi mengacu pada
gambar shop drawing yang telah disetujui oleh pihak owner dan pihak
kontraktor
Pekerjaan Beton Pile Cap
Pekerjaan Beton K-300 : Campur semen, pasir, kerikil dan air dalam
molen  Segera setelah beton di tuang, maka beton diratakan dengan
penggaruk agar beton dapat tersebar secara merata. Setelah itu, akan
dilakukan pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator. 
Pemadatan beton dilakukan untuk mengeluarkan udara yang
terperangkap dalam beton sehingga beton dapat menjadi lebih padat
dan menghasilkan mutu beton yang baik. Pemadatan tidak boleh
terlalu lama untuk menghindari terjadinya bleeding, biasanya
pemadatan tidak boleh dilakukan lebih dari 30 detik.  Setelah
beberapa saat, maka permukaan beton akan diratakan dan diperhalus
Pembesian Besi Beton Ulir : Material besi beton dan kawat beton
dipesan harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan standar SNI serta telah
diuji sebelumnya di laboratorium  Material besi harus tersimpan tidak
bersentuhan langsung dengan tanah dan tertutupi dengan terpal agar
tidak cepat korosi/karatan  Besi harus bersih dari kotoran, minyak, dan
sebagainya  Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga
ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton  Jika ada besi
yang perlu disambung, maka harus ada overlapping yang sesuai
perhitungan dan spesifikasi teknis  Perakitan besi mengacu pada
gambar shop drawing yang telah disetujui oleh pihak owner dan pihak
kontraktor
Pekerjaan Bekisting : Pengukuran dilakukan di lokasi pengerjaan dengan
tepat berpedoman pada gambar shop drawing.  Bekisting dipasang
rata sesuai elevasi dalam gambar rencana dan dibuat diatas konstruksi
perancah yang kuat yang telah dibuat sebelumnya, sehingga dapat

10
menjamin tidak terjadi penurunan/perubahan bentuk bila dilaksanakan
pengecoran beton  Lapisan plastik dipasang di atas konstruksi
bekisting untuk menghindari keluarnya air semen
Pekerjaan Pembesian Dilatasi L 100 x 100 x 10 : Pada besi siku dibuatkan
angkur dari besi beton sesuai dengan gambar rencana.  Besi Siku
kemudian dipasang pada pertemuan segmen pada masing‐masing sisi
dengan memperhitungkan elevasi top besi siku sama dengan top lantai
 Angkur Besi siku dilas dengan besi beton lantai.
Pekerjaan Balok Memanjang Balok
Pekerjaan Beton K-300 : Campur semen, pasir, kerikil dan air dalam
molen  Segera setelah beton di tuang, maka beton diratakan dengan
penggaruk agar beton dapat tersebar secara merata. Setelah itu, akan
dilakukan pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator. 
Pemadatan beton dilakukan untuk mengeluarkan udara yang
terperangkap dalam beton sehingga beton dapat menjadi lebih padat
dan menghasilkan mutu beton yang baik. Pemadatan tidak boleh
terlalu lama untuk menghindari terjadinya bleeding, biasanya
pemadatan tidak boleh dilakukan lebih dari 30 detik.  Setelah
beberapa saat, maka permukaan beton akan diratakan dan diperhalus
Pembesian Besi Beton Ulir : Material besi beton dan kawat beton
dipesan harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan standar SNI serta telah
diuji sebelumnya di laboratorium  Material besi harus tersimpan tidak
bersentuhan langsung dengan tanah dan tertutupi dengan terpal agar
tidak cepat korosi/karatan  Besi harus bersih dari kotoran, minyak, dan
sebagainya  Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga
ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton  Jika ada besi
yang perlu disambung, maka harus ada overlapping yang sesuai
perhitungan dan spesifikasi teknis  Perakitan besi mengacu pada
gambar shop drawing yang telah disetujui oleh pihak owner dan pihak
kontraktor
Pekerjaan Bekisting : Pengukuran dilakukan di lokasi pengerjaan dengan
tepat berpedoman pada gambar shop drawing.  Bekisting dipasang
rata sesuai elevasi dalam gambar rencana dan dibuat diatas konstruksi
perancah yang kuat yang telah dibuat sebelumnya, sehingga dapat
menjamin tidak terjadi penurunan/perubahan bentuk bila dilaksanakan
pengecoran beton  Lapisan plastik dipasang di atas konstruksi
bekisting untuk menghindari keluarnya air semen
Bollard 15 Ton : Setelah ada penunjukan pemenang dari panitia lelang,
maka sambil menunggu proses kontrak dan pencairan uang muka,
Pihak Kontraktor segera membuat Purchasing Order material sesuai
Spesifikasi Teknis dalam dokumen lelang salah satunya adalah

11
pengadaan Bollard.  Material bollard yang akan digunakan mengikuti
persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi teknik.  Pembesian untuk
pengikat bollard dipasang bersamaan dengan pemasangan besi plat
lantai.  Angkur bollard dilas pada saat pemasangan pembesian plat
lantai.  Kemudian pasang bollard lalu campuran cor dimasukkan ke
dalam bagian tengah bollard sebagai perkuatan agar pada saat tali
kapal diikatkan bollard yang terpasang tidak mudah terlepas.
Bracing Baja Pengikat Tiang WF: Material yang akan digunakan
mengikuti persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi Teknik.  Ukur
dahulu jarak antar tiang yang akan dipasang bracing, kemudian
potong sesuai ukuran yang diperlukan.  Cat anti karat bahan baja wf
sebelum dipasang.  Dengan menggunakan ponton transport, pasang
bracing di tiang dan perkuat dengan las.
Fender Type V: Setelah ada penunjukan pemenang dari panitia lelang,
maka sambil menunggu proses kontrak dan pencairan uang muka,
Pihak Kontraktor segera membuat Purchasing Order material‐material
sesuai Spesifikasi Teknis dalam dokumen lelang salah satunya adalah
pengadaan fender  Karet Fender dimaksudkan sebagai peredam
energi benturan kapal. Pemasangan Karet Fender type V500 – 1500L
dilaksanakan setelah konstruksi plank Fender selesai dan cukup umur.
Pek. Profil Baja : Material yang akan digunakan mengikuti persyaratan
yang tercantum dalam spesifikasi teknik.  Survey terlebih dahulu
wilayah yang akan dikerjakan  Profil WF dipasang sesuai dengan
ukuran dan gambar rencana
Plat Grating untuk Lantai : Material yang akan digunakan mengikuti
persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi teknik.  Survey terlebih
dahulu wilayah yang akan dikerjakan  Plat grating dipasang sesuai
dengan ukuran dan gambar rencana
Railling GSP 2.5", t= 3mm : Material railing yang akan digunakan
mengikuti persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi teknik.  Railing
difabrikasi dengan ketelitian sesuai dengan ukuran dan kondisi
lapangan  Sebelum pengecoran, angkur railing dipasang terlebih
dahulu kemudian dicor.  Setelah kering, railing gsp dipasang pada
angkurnya.

2. Jangka Waktu Pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui


batas waktu sebagaimana tercantum dalam LDP

3. Metode Keselamatan Kerja (RK3K) Membuat penjelasan keselamatan


kerja Sesuai dengan hirarki RK3K.

12
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
No Uraian Resiko
1.Macet
1 Mobilisasi dan Demobilsasi Peralatan
2.Kecelakaan

2. PEKERJAAN,MOORING,BREASTHING DOLPHIN
No Uraian Resiko
1.Tertimpa Tiang Pancang
2.Kaki Tertusuk Potongan
1 Pekerjaan Pemancangan
Besi
3.Tangan Lecet
1.Jatuh dari dolphin
Pekerjaan
2 2.Tertimpa kayu Perancah
Beton,Plat,Balok,Kansten,Pile Cap
3.Tertusuk potongan besi

3. PEKERJAAN CATWALK
No Uraian Resiko
1.Jatuh dari Tangga
1 Pekerjaan Catwalk
2. Tertimpa kayu Perancah
1.Terkontak Listrik Mesin Las
2 Pek. Profil Baja :
2.Jatuh dari Ketinggian

F.DOKUMEN ADMINISTRASI

1. peserta yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha:


a. Surat Izin Usaha Konstruksi (SIUJK) dengan kualifikasi Kecil sesuai SBU Yang
di persyaratkan diterbitkan oleh Pemerintah Kab./Kota yang masih
berlaku;
b. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Pelaksana Konstruksi Bidang Bangunan
Sipil dengan Kualifikasi Usaha Kecil
c. Surat izin Tempat Usaha (SITU) yang diterbitkan oleh pemerintah kab./Kota
tempat domisili penyedia jasa;
d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)/Nomor Induk Berusaha (NIB) yang
dikeluarkan Oleh OSS

2. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan (SPT Tahunan)


Tahun pajak 2018

3. Pengalaman Paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu empat


tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termaksud

13
pengalaman sub kontrak bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun

4. Memiliki 1 (satu) tenaga tetap bersertifikat Terampil (SKT) sesuai dengan


klasifikasi SBU yang dipersyaratkan;

5. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket dengan Perhitungan SKP= 5-P,dimana


P =Paket pekerjaan yang sedang dikerjakan

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tahap ini adalah


Rp. 5.000.000.000, - Dimana untuk pekerjaan fisik sebesar Rp. Rp. 4.9.000.000,-
dan supervisi sebesar Rp. 100.000.000, - Rincian Biaya sesuai dengan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) terlampir.

kendari Januari 2020


Pejabat Pembuat Komitmen
Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVII
Provinsi Sulawesi Tenggara

SUHARSIDDIN LAODE,ST
Nip.19790909 200801 1015

14

Anda mungkin juga menyukai