Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN KADATUA


KAB. BUTON SELATAN
KEGIATAN TAHUN ANGGARAN APBN 2020

KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


UNIT ORGANISASI : DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
PROGRAM : PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA
DAN SARANA TRANSPORTASI ASDP
HASIL (Outcome) : TERSEDIANYA SARANA DAN
PRASARANA TRANSPORTASI SDP YANG
MEMADAI
KEGIATAN : PEMBANGUNAN DERMAGA
PENYEBRANGAN
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : TERLAKSANANYA KEGIATAN SESUAI
DENGAN GAMBAR DAN SPESIFIKASI
TEKNIS SERTA PELAKSANAAN KEGIATAN
SESUAI SCHEDULE YANG
DIRENCANAKAN
JENIS KELUARAN (Output) : PEMBANGUNAN DERMAGA
PENYEBRANGAN KADATUA KAB. BUTON
SELATAN
VOLUME KELUARAN (Output) : 1 (SATU) PAKET
SATUAN UKUR KELUARAN : 1 (SATU) UNIT DERMAGA
PENYEBRANGAN KADATUA KAB. BUTON
SELATAN TERBANGUN

Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVIII


Provinsi Sulawesi Tenggara
A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum

1. Undang Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran


2. KM Nomor 73 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai
dan Danau
3. KM 52 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Penyeberangan
4. KM 32 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan

2. Gambaran Umum
Secara umum kondisi sarana dan prasarana perhubungan di Provinsi
Sulawesi Tenggara masih sangat memprihatinkan, khususnya untuk sarana
dan prasarana angkutan sungai danau dan penyeberangan. Hal tersebut
mengakibatkan harga kebutuhan pokok di Provinsi Sulawesi Tenggara
sangat tinggi dibandingkan dengan Provinsi lainnya di Indonesia.
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk membangun fasilitas pelabuhan
penyeberangan yang memadai dan fasilitas pendukungnya guna
meningkatkan pelayanan transportasi penyeberangan di Provinsi Sulawesi
Tenggara untuk meningkatkan kelancaran pergerakan manusia dan
distribusi barang serta peningkatan pelayanan terhadap operasional kapal
penyeberangan.
Pembangunan Dermaga Penyebrangan KADATUA adalah sangat penting
untuk memperlancar Lintas Kabupaten Buton Selatan, Kegiatan ini
merupakan pekerjaan TA. 2020. Adapun rincian kegiatan adalah sebagai
berikut :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi dan Demobilsasi Peralatan
2. Pengukuran dan Positioning
3. Direksi Keet
4. Gudang Kerja
5. Penerangan dan Keselamatan Kerja
6. Dokumentasi/Administrasi/Shop drawing

1
II. PEKERJAAN TIMBUNAN AREA DARAT DAN CAUSEWAY
1. Timbunan Pasir
2. Timbunan Sirtu
3. Timbunan Tanah dan Pemadatan
4. Geotekstil
5. Pasangan batu kosong 40 - 60 kg/unit
6. Pasangan batu kosong 60 - 80 kg/unit

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat adalah masyarakat pengguna jasa angkutan


penyeberangan khususnya di Kabupaten Buton Selatan .

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Metode Pelaksanaan
Cara pelaksanaan kegiatan berupa kontraktual dengan melibatkan pihak
ketiga sebagai penyedia jasa pelaksana kegiatan.

2. Tahapan Kegiatan
I. Tahapan Kegiatan :
a. Tahap persiapan yang terdiri dari :
b. Mobilisasi dan Demobilsasi Peralatan
c. Pengukuran dan Positioning
d. Direksi Keet
e. Gudang Kerja
f. Penerangan dan Keselamatan Kerja
g. Dokumentasi/Administrasi/Shop drawing

II. Tahap Pelaksanaan Terdiri dari :


a. Timbunan Pasir
b. Timbunan Sirtu
c. Timbunan Tanah dan Pemadatan
d. Geotekstil
e. Pasangan batu kosong 40 - 60 kg/unit
Pasangan batu kosong 60 - 80 kg/unit
a. Lokasi Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di Pulau KADATUA
Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
b. Standar Pelaksanaan
 Berdasarkan gambar – gambar teknis
 Melakukan Survey dan pengukuran daerah kegiatan

2
 Pembangunan yang sesuai dengan standar konstruksi
 Melakukan Pengawasan kualitas pekerjaan
 Dokumentasi Pelaksanaan pekerjaan
 Pengusunan laporan realisasi pelaksanaan pekerja
c. Batasan Kegiatan
Batasan Kegiatan Pembangunan Dermaga Penyebrangan KADATUA
Kabupaten Buton Selatan adalah sebagai berikut :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TIMBUNAN AREA DARAT DAN CAUSEWAY

d. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 6 (enam) bulan atau 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender, adapun matriks pelaksanaan
pembangunan adalah :

Kegiatan Waktu
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI Ket
PEKERJAAN
PERSIAPAN
PEKERJAAN
TIMBUNAN AREA
Utama
DARAT DAN
CASEWAY

 Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan akan ditentukan melalui proses pelelangan
pengadaan barang dan jasa oleh Pokja UKPBJ Biro LPPBMN Kementerian
Perhubungan
e. Penanggung jawab kegiatan
Penanggung jawab kegiatan adalah Kuasa Pengguna Anggaran Balai
Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVIII Sulawesi Tenggara.

D.TENAGA TERAMPIL

Tenaga Terampil Yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini meliputi :

3
a. Project Manager
D3 Teknik Sipil pengalaman minimal 5 (Limah) tahun di bidang
Pelabuhan/Dermaga sebanyak 1 (satu) orang Memiliki Memiliki SKT
Pelaksana Pekerjaan Jalan (TS.045)

b. Site Manager
D3 Teknik Sipil pengalaman minimal 5 (Lima) tahun di bidang
Pelabuhan/Dermaga sebanyak 1 (satu) orang Memiliki SKT Pelaksana
Lapangan Pekerjaan Jalan (TS.028)

c. Quantity/Supefveyor
D3 Teknik Sipil, Pengalaman minimal 5 (lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang
di bidang Pelabuhan/Dermaga Memiliki SKT Quantity/Supefveyor (TL.003)

d. Ahli K3
1. D3 Teknik Sipil pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam pekerjaan
Dermaga/Pelabuhan sebanyak 1 (satu) orang, Memiliki SKA Ahli
Madya K3 Konstruksi

2. D3 Teknik Sipil pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam pekerjaan


Dermaga/Pelabuhan sebanyak 1 (satu) orang, Memiliki SKA Ahli Muda
K3 Konstruksi

e. Mekanik
STM Jurusan Teknik Mesin pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun sebanyak 1
(satu) orang Memiliki SKT Mekanik Alat Berat (TM.027)

f. Mandor
1. STM Jurusan Bangunan pengalaman minimal 2 (dua) tahun sebanyak
1 (satu) orang Memiliki SKT Mandor Tanah (TL.008)

2. STM Jurusan Bangunan pengalaman minimal 2 (dua) tahun sebanyak


1 (satu) orang Memiliki SKT Mandor Batu Belah (TL.007)

Tenaga Terampil sebagai penanggung jawab teknis atau tenaga teknis harus
memiliki sertifikat SKT

Setiap Tenaga Terampil wajib melampirkan Daftar Riwayat Hidup yang


ditandatangani oleh tenaga ahli yang bersangkutan dan diketahui oleh
pimpinan Perusahaan / Direktur / Kepala Cabang serta surat penugasan dari

4
perusahaan atau Tenaga Terampil wajib melampirkan Ijazah, KTP, SKT Atau
Surat Refensi Kerja dari pemberi kerja

E.PERALATAN YANG DIBUT UHKAN

Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang


dibutuhkan adalah :

Peralatan Utama Satuan Jumlah Kapasitas status


Ponton Transport Unit 1 Min 100 feet Sewa/milik
Dumptruck Unit 5 Min 8 Ton/4m3 Sewa/milik
Excavator Unit 1 Setara PC.200 Sewa/milik
Vibrator Roller Unit 1 Min 6 Ton Sewa/milik
Motor Grader Unit 1 125 hp Sewa/milik
Bulldozer Unit 1 Min 75 HP Sewa/milik
Water Tanker Unit 1 8000 Liter Sewa/milik
Beton molen Unit 2 Min 350 Liter Sewa/milik
Stamper Unit 2 LS Sewa/milik
Pompa air (alkon) Unit 2 LS Sewa/milik

Peralatan utama yang ditawarkan minimal harus sesuai yang di tetapkan dalam
dokmen pemilihan,dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jenis,kapsitas dan jumlah yang disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan
2. Melampirkan foto alat
3. Kepemilikan Peralatan :
a. Milik sendiri melampirkan bukti kepemilikan alat berupa
nota,kwitansi,STNK,BPKB,Invoice,Gros Akte/Pas Kapal
b. Sewa melampirkan surat perjanjian dengan melampirkan bukti
kepemilikan dan identitas diri (KTP/SIM)dari pihak yang
menyewakan.Surat perjanjian sewa perlatan minimal harus
menjelaskan jenis alat yang disewa,lokasi,kondisi,jumlah,serta
menyebutkan jangka waktu perjanjian dan anama kedua belah
pihak beserta alamat,telpon/fax dan atau imel yang mudah di
hubungi
c. sewa beli atau lesing dianggap sewa,dengan melampirkan
invoice pembayaran
4. pencantuman lokasi peralatan harus disebutkan secara jelas minimal
menyebutkan nama kelurahan/kecamatan (Tidak menyebutkan secara
kabupaten atau provinsi)
5. Alat Berupa Ponton Transport atau Tongkang + tuggboat Minimal
Berkapasitas 100 feet
6. Ponton di maksud adala (Tongkang+tugboat) minamal berkapasitas 100
feet,

5
1. untuk memastikan kelaik lautan kapal tongkang harus memiliki:
a. Gros akte/pas besar,
b. Surat laut,
c. sertifikat keselamatan kontruksi kapal barang (yang masih berlaku),
d. sertifikat garis muat kapal (yangmasih berlaku)

2. untuk memastikan kelaik lautan kapal tugboat harus memiliki,


a. Gros akte/pas besar,
b. sertifikat keselamatan kontruksi kapal barang (yang masih berlaku),
c. sertifikat keselamatan radio kapal barang (yang masih berkala),
d. sertifikat keselamatan perlengkapan kapal barang

7. Peralatan utama minimal berupa : Excavator, Vibrator Roller, Motor


Grader, Bulldozer harus laik fungsi yang dibuktikan Dengan memiliki SILO
(surat ijin layak operasi)

F.DOKUMEN TEKNIS

1. Metode Pelaksanaan Kerja


Memenuhi Persyaratan yang ditetapkan dala dokumen pemilihan dan
diyakini menggambarkan penguasaan dalam menyelesaikan pekerjaan
meliputi

PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi dan Demobilsasi Peralatan :  Peralatan dipersiapkan dan di
running test kondisinya di workshop untuk menjamin kondisi peralatan
tetap baik dan siap dioperasikan.  Setelah peralatan dipastikan
kondisinya dalam keadaan baik, kemudian diangkut ke Pelabuhan
terdekat.  Setelah tiba di pelabuhan, peralatan kemudian di angkut ke
lokasi proyek dengan menggunakan ponton angkut yang ditarik
dengan tugboat.

Pengukuran dan Positioning : Pihak kontraktor dan direksi mengadakan


pertemuan membahas posisi letak trestle berdasarkan layout rencana.
 Surveyor kemudian mencari lokasi titik BM terdekat dan kemudian
membuat Temporary BM di sekitar trestle dengan berpatokan pada
elevasi BM yang menjadi refetrensi.  Selanjutnya Surveyor berdasarkan
gambar rencana kemudian menentukan titik pemancangan dan
membuat patok‐patok bantu arah memanjang pada daerah darat dan
arah melintang pada trestle existing.  Patok‐Patok bantu tersebut

6
kemudian dibuat permanent dengan cor beton pada daaerah darat
dan pada dermaga existing di cat.  Titik‐titik pada patok bantu
tersebut kemudian menjadi titik untuk mengontrol pemancangan arah
memanjang dan melintang.
Direksi Keet dan Gudang : Direksi keet dapat berupa bangunan darurat
yang terbuat dari tiang kaso, dinding papan susun ataupun bangunan
permanent yang mana selanjutnya dapat digunakan sebagai tempat
penjaga malam, ataupun Bangunan yang terdapat disekitar proyek
yang telah mendapat persetujuan pengguna jasa (owner), lantai beton
tembok, atap seng, loteng triplek dan penerangan secukupnya. Ukuran
direksi keet, ditentukan oleh skala proyek yang dikerjakan.
Penempatannya tidak terlalu jauh dari lokasi bangunan yang dikerjakan
Penerangan dan Keselamatan Kerja :  Pihak kontraktor dengan
persetujuan direksi memasang Instalasi listrik pada Lokasi kerja yang
dipagari, Barak Pekerja, Gudang, dan disekitar lokasi proyek yang
ditentukan oleh direksi.  Penerangan hanya dilakukan pada malam
hari selama masa kerja berlangsung.  Pihak kontraktor menyediakan
peralatan dan kelengkapan untuk keamanan dan keselamatan proyek
 Penggunaan sepatu safety, sarung tangan, helm dan atribut
keselamatan lainnya saat berada dalam lokasi proyek  Aparat
keamanan dalam lokasi untuk menjaga keamanan dalam lokasi proyek
 Staf K3 yang mengawasi keselamatan dan keamanan kerja di lokasi
pekerjaan
Pelaporan dan dokumentasi :  Site Manager melakukan koordinasi
dengan Site Engineer, Pelaksana Lapangan, Konsultan pengawas dan
direksi proyek mengenai informasi‐infomasi yang akan dimuat dalam
laporan harian, mingguan dan bulanan.  Laporan Harian dibuat setiap
hari dan mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas dan direksi
proyek.  Laporan Mingguan dibuat memuat perogress yang dicapai
dalam 1 minggu yang merupakan rangkuman dari laporan harian dan
mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas dan direksi proyek.
 Laporan bulanan dibuat dengan merangkum laporan mingguan
selama bulan tersebut dan mendapatkan persetujuan dari konsultan
pengawas dan direksi proyek.  Laporan mingguan dan Laporan
Bulanan dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan yang
menggambarkan kegiatan pelaksanaan pekerjaan setiap item
pekerjaan yang dilaporkan.  Membuat laporan opname pekerjaan
setiap minggu.  Semua laporan dikirim ke kantor tiap minggunya.

PEKERJAAN LAHAN DARAT, CAUSEWAY DAN JALAN AKSES


Pembersihan Lahan : Tahap Pertama yaitu menentukan batas‐batas

7
daerah yang akan dibersihkan. Batas daerah yang akan dibersihkan
dapat diberi tanda dengan menggunakan patok dari kayu atau
dengan menggunakan tali pembatas, atau dengan cara lain yang
disetujui direksi pekerjaan .  Semua pepohonan dan semak‐semak
dibersihkan  Menutup dan meratakan lubang bekas pembongkaran
akar atau tunggul dengan bahan timbunan yang disetujui direksi
pekerjaan dan kemudian dipadatkan dengan alat pemadat yang
memadai.
Timbunan tanah dan pemadatan : Buat patok‐patok untuk menentukan
arah timbunan serta tarik benang untuk menentukan tinggi atau level
timbunan sirtu nantinya.  Setelah itu tuangkan material sirtu diatasnya
lalu ratakan dengan alat berat hingga ketinggian yang ada dalam
gambar rencana
Geotextile non woven : Setelah batu tersusun rapi, beri lapisan tanah
sedikit kemudian tutup dengan geotextile.  Untuk penyambungan
geotextile, sediakan ruang untuk overlap sambungan.  Timbun tanah
diatasnya kemudian padatkan hingga elevasi yang diinginkan.
Pasangan batu kosong 40 - 60 kg/unit : Buat Bowplank Rencana
Perletakan Material Batu,Tuang material batu ke tempat
direncanakannya di daerah Lahan darat,causeway,dan jalan akses 
Rapikan dengan menggunakan excavator,dan tukang pasang batu
agar dapat tersusun rapi.
Pasangan batu kosong 60 - 80 kg/unit : Buat Bowplank Rencana
Perletakan Material Batu,Tuang material batu ke tempat
direncanakannya di daerah Lahan darat,causeway,dan jalan akses 
Rapikan dengan menggunakan excavator,dan tukang pasang batu
agar dapat tersusun rapi.

2. Jangka Waktu Pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui


batas waktu sebagaimana tercantum dalam LDP

3. Metode Keselamatan Kerja (RK3K) Membuat penjelasan keselamatan


kerja Sesuai dengan hirarki RK3K.

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
No Uraian Resiko
1.Macet
1 Mobilisasi dan Demobilsasi Peralatan
2.Kecelakaan

8
2. PEKERJAAN LAHAN DARAT, CAUSEWAY DAN JALAN AKSES
No Uraian Resiko
1.Kaki Terinjak Alat berat
1 Urugan dan Pemadatan
2.Tertimpa Material
1.Kaki Terjepit batu
2 Pasangan Batu Kosong 2.Tangan Lecet
3.Kaki Terinjak Alat berat

F.DOKUMEN ADMINISTRASI

1. peserta yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha:


a. Surat Izin Usaha Konstruksi (SIUJK) dengan kualifikasi Kecil sesuai SBU Yang
di persyaratkan diterbitkan oleh Pemerintah Kab./Kota yang masih
berlaku;
b. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Pelaksana Konstruksi Bidang Bangunan
Sipil dengan Kualifikasi Usaha Kecil
c. Surat izin Tempat Usaha (SITU) yang diterbitkan oleh pemerintah kab./Kota
tempat domisili penyedia jasa;
d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)/Nomor Induk Berusaha (NIB) yang
dikeluarkan Oleh OSS

2. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan (SPT Tahunan)


Tahun pajak 2018

3. Pengalaman Paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu empat


tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termaksud
pengalaman sub kontrak bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun

4. Memiliki 1 (satu) tenaga tetap bersertifikat Terampil (SKT) sesuai dengan


klasifikasi SBU yang dipersyaratkan;

5. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket dengan Perhitungan SKP= 5-P,dimana


P =Paket pekerjaan yang sedang dikerjakan

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tahap ini adalah


Rp. 5.000.000.000, - Dimana untuk pekerjaan fisik sebesar Rp. Rp. 4.9.000.000,-

9
dan supervisi sebesar Rp. 100.000.000, - Rincian Biaya sesuai dengan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) terlampir.

kendari Januari 2020


Pejabat Pembuat Komitmen
Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVII
Provinsi Sulawesi Tenggara

SUHARSIDDIN LAODE,ST
Nip.19790909 200801 1015

10

Anda mungkin juga menyukai