Anda di halaman 1dari 40

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel

Tahun Anggaran 2020

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG
Jl. A. PANGERANG PETTA RANI NO.90 TELP./FAX. (0411) 448 409, MAKASSAR 9 0 2 2 2

SPESIFIKASI TEKNIS

UNIT KERJA : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG


PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEKERJAAN : PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG

LOKASI : KAB. PINRANG

SUMBER DANA : APBD

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 1

TAHUN ANGGARAN
2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

DAFTAR ISI

SAMPUL ……………………………………………………………………………………………….....………1
DAFTAR ISI …………………………………………………………...…………………..……………….….. 2

I. METODOLOGI PELAKSANAAN………………………………………………………….….3

II. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN…………………………………………………………..4

III. PERSONIL MANAJERIAL ............................................................................ …...4

IV. PERALATAN…………………………………………………………………………………….……5

V. RENCANA KESELAMATAN KERJA…………………………………………………..…….5

VI. SPESIFIKASI TEKNIS…………………………………………………………………………....11

VII. SPESIFIKASI UMUM…………………………………………………………………………..…15

A. KETENTUAN UMUM………………………………………………………………………..15

B. PEKERJAAN PERSIAPAN………………………………………………………….………23

C. ADMINISTRASI……………………………………………………………………….………26

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 2


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

METODE PELAKSANAAN

I. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan Pengerukan Sungai Taccipi Kab. Pinrang terdiri atas beberapa jenis kegiatan
dengan metode pelaksanaan pekerjaan yaitu sebagai berikut:

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan
a. Penyediaan Peralatan dan Personil
 Menyediakan peralatan dan personil sesuai kebutuhan kontrak yang
diperlukan untuk meyelesaikan pekerjaan.

 Sebelum mobilisasi dilaksanakan, selaku penyedia jasa melaporkan


kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan, dan bila dipandang
perlu, direksi dapat meminta tambahan peralatan, maupun personil
atas tanggungan penyedia jasa.

b. Program dan Pemberitahuan


 Membuat schedule mobilisasi peralatan dan personil yang dilengkapi
dengan keterangan akan jenis, kapasitas yang akan didatangkan.

 Membuat pemberitahuan tertulis kepada direksi perihal kedatangan


maupun pengangkutan kembali peralatan dan personil.

 Meminta persetujuan direksi atas setiap perubahan jadwal peralatan


dan penyediaan personil.

 Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila sudah


tidak diperlukan, dapat dipindahkan dari areal pekerjaan dengan
seijin Direksi.

B. PEKERJAAN FISIK
1. Galian Tanah Mekanis
a. Uraian Pelaksanaan Pekerjaan
 Galian sedimen dilakukan di sungai Taccipi. Semua pekerjaan galian
sesuai batas galian serta ukuran yang telah ditentukan.

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 3


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

 Galian Tanah dilakukan dengan menggunakan alat berat excavator

 Hasil galian di buang dan di jadikan tanggul , dirapikan menggunakan


alat berat excavator sesuai dengan petunjuk direksi.

 Penyedia Bertanggung jawab untuk seluruh pengaturan dan biaya


pembuangan material yang berlebih tersebut termasuk biaya
pengangkutan dan perolehan ijin dari pemilik tanah dimana
pembuangan dilakukan.

 Penyedia Jasa dalam dalam melaksanakan galian harus diusahakan


cukup aman dari longsoran dan bila diperlukan diberikan alat – alat
penyangga.

 Dasar galian tanah harus rapi dan rata dalam batas yang
diperbolehkan.

 Apabila pekerjaan galian sudah selesai penyedia jasa harus


memberitahukan kepada direksi untuk pemeriksaan.

b. Peralatan Yang Digunakan:


 Excavator

II. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan Kegiatan Pengerukan Sungai Taccipi Kab. Pinrang yaitu 90
(Sembilan puluh) hari kalender.

III. PERSONIL MANAJERIAL


Organisasi penyedia jasa atau kualifikasi personil yang dibutuhkan pada pelaksanaan
peningkatan jaringan, yaitu:

Pengala
Tingkat Jabatan Yang man Personil
No. Profesi Keterampilan KET
Pendidikan diusulkan Kerja (Orang)
(Thn)

1. SMK/STM Pelaksana Lapangan 7 SKT Pelaksana Saluran 1


Bangunan Irigasi (TS031)
/Sederajat

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 4


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

2. SLTA/ Petugas K3 Sertifikat Petugas K3 1


Sederajat Konstruksi 3
Konstruksi

IV. PERALATAN
Daftar peralatan yang diminta yaitu:

Kepemilikan
No. Jenis Kapasitas Jumlah (Milik/Sewa
Beli/Sewa)
1. Excavator PC - 200 4 unit Milik/ Sewa Beli/Sewa

2. Waterpass 50 m 1 unit Milik/ Sewa Beli/Sewa

3. Stamper > 6 HP 4 Unit Milik/ Sewa Beli/Sewa

V. RENCANA KESELAMATAN KERJA


 Kebijakan Keselamatan Kerja
Keselamatan Konstruksi adalah segala hal yang meliputi kegiatan keteknikan dalam
mewujudkan Pekerjaan Konstruksi yang aman dan andal serta meajaga
keselamatan dan kesehatan pekerja serta lingkungan.Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disebut SMKK adalah bagian dari sistem
manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam rangka penerapan keamanan,
keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan pada setiap Pekerjaan
Konstruksi.Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disebut
K3 Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan keceiakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.

Ahli K3 Konstruksi adalah tenaga teknis yang mpmpunyai kompetensi khusus di


bidang K3 Konstruksi dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi yang dibuktikan dengan sertifikat
pelatihan dan kompetensi yang diterbitkan oleh lembaga atau instansi yang
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Petugas K3 Konstruksi adalah petugas di dalam organisasi Pengguna Jasa dan /


atau organisasi Penyedia Jasa yang telah mengikutl bimbingan teknis SMKK Bidang
PUPR, dibuktikan dengan surat keterangan mengikuti pelatihan/bimbingan teknis
yang diterbitkan oleh unit Eselon II yang menangani Keselamatan Konstruksi di

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 5


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

Kementerian PUPR dan/atau sertifikat pelatihan dan kompetensi yang diterbitkan


oleh lembaga atau instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Biaya SMKK adalah biaya keamanan dan kesehatan kerja
serta Keselamatan Konstruksi yang harus diperhitungkan dan dialokasikan oleh
penyedia jasa dan pengguna jasa.

Kegiatan penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, mencakup:

a. Penyiapan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK);


b. Sosialisasi, promosi dan pelatihan;
c. Alat pelindung kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD);
d. Asuransi dan perizinan;
e. Personel K3 Konstruksi;
f. Fasilitas, sarana, prasarana, dan alat kesehatan;
g. Rambu- rambu yang diperlukan;
h. Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi ;dan
i. Lain-lain terkait pengendalian risiko Keselamatan Konstruksi.

Satuan pekerjaan yang terdapat pada perincian kegiatan penyelenggaraan Sistem


Manajemen Keselamatan Konstruksi adalah satuan habis pakai.Dalam hal terdapat
perbaikan pekerjaan pada masa pemeiiharaan, tanggung jawab Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi tetap menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.Bukti
penerapan kegiatan penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
harus didokumentasikan dan menjadi bagian dari laporan hasil pelaksanaaa
pekerjaan.

 Perencanaan K3
Ada beberapa hal utama dalam penyelenggaraan RK3K yakni;

a. Kebijakan K3
Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang
dilaksanakan secara konsisten dan harus ditandatangani oleh Manajer
Proyek/Kepala Proyek)
 Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan
konstruksi yang telah direncanakan
 Kepala Proyek/Project Manager harus mengesahkan Kebijakan K3
 Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 6


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

(1) Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit


akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
(2) Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang- undang-
an dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;
(3) Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.

b. Organisasi K3
Organisasi K3 terdiri dari personil yang memiliki kompetensi bidang K3 berasal
dari pihak terkait dalam pelaksanaan proyek yang bertanggung jawab untuk
menjamin terlaksananya SMK3, terdiri dari : Penanggungjawab K3,
engineering, pelaksana konstruksi dan unit pendukung seperti SDM, keuangan,
dan tim pengelola K3 (kedaruratan, P3K, kebakaran). Organisasi ini dibentuk
sesuai kebutuhan dan tingkat kemampuan proyek.

Contohnya:

Penanggung jawab K3

Emergency/Kedaruratan P3K Kebakaran

c. Perencanaan K3 terdiri dari:


 Identifikasi bahaya, penilaian risiko, skala prioritas, pengendalian risiko
K3 dan tanggung jawab pelaksanaan K3
Ketentuan Pengisian Tabel:
Kolom (1) Nomor urut uraian pekerjaan.
Kolom (2) Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3 yang
tertuang didalam dokumen pelelangan.
Kolom (3) Diisi dengan identifikasi bahaya yang akan timbul dari
seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3.
Kolom (4) Diisi dengan nilai (angka) kekerapan terjadinya kecelakaan.
Kolom (5) Diisi dengan nilai (angka) keparahan.
Kolom (6) Perhitungan tingkat risiko K3 adalah nilai kekerapan x
keparahan.
Kolom (7) Penetapan skala prioritas ditetapkan berdasarkan item
PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 7
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

pekerjaan yang mempunyai tingkat risiko K3 tinggi, sedang dan kecil,


dengan penjelasan: prioritas 1 (risiko tinggi), prioritas 2 (risiko sedang),
dan prioritas 3 (risiko kecil). Apabila tingkat risiko dinyatakan tinggi, maka
item pekerjaan tersebut menjadi prioritas utama (peringkat 1) dalam upaya
pengendalian.
Kolom (8) Diisi bentuk pengendalian risiko K3. Bentuk pengendalian risiko
menggunakan hirarki pengendalian risiko (Eliminasi, Substitusi, Rekayasa,
Administrasi, APD), diisi oleh Penyedia Jasa pada saat penawaran (belum
memperhitungkan penilaian risiko dan skala prioritas.
Kolom (9) Diisi penanggungjawab (nama petugas) pengendali risiko K3.
Keterangan:
(1) Eliminasi adalah mendesain ulang pekerjaan atau mengganti
material/bahan sehingga bahaya dapat dihilangkan atau di- eliminasi.
Contoh: seorang pekerja harus menghindari bekerja diketinggian
namun pekerjaan tetap dilakukan dengan menggunakan alat bantu.
(2) Substitusi adalah mengganti dengan metode yang lebih aman dan/atau
material yang tingkat bahayanya lebih rendah. Contoh: penggunaan
tangga diganti dengan alat angkat mekanik kecil untuk
bekerjadiketinggian.
(3) Rekayasa teknik adalah melakukan modifikasi teknologi atau peralatan
guna menghindari terjadinya kecelakaan. Contoh: menggunakan
perlengkapan kerja atau peralatan lainnya untuk menghindari terjatuh
pada saat bekerja diketinggian.
(4) Administrasi adalah pengendalian melalui pelaksanaan prosedur
untuk bekerja secara aman. Contoh: pengaturan waktu kerja (rotasi
tempat kerja) untuk mengurangi terpaparnya/tereksposnya pekerja
terhadap sumber bahaya, larangan menggunakan telepon seluler
ditempat tertentu, pemasangan rambu-rambu keselamatan.
(5) APD adalah alat pelindung diri yang memenuhi standard dan harus
dipakai oleh pekerja pada semua pekerjaan sesuai dengan jenis
pekerjaannya. Contoh: Pemakaian kacamata las dan sarung tangan
kulit pada pekerjaan pengelasan.

 Pemenuhan peraturan perundang-undangan dan persyaratan


lainnya yakni:
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 8


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang


Penerapan SMK3
3. Surat Edaran nomor 11 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis
dan Biaya Penyelenggaraan SMKK

 Sasaran dan program K3


1. Sasaran Umum: Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal (Zero Fatal
Accidents) pada pekerjaan konstruksi.

2. Sasaran Khusus: Sasaran khusus adalah sasaran rinci dari


setiap pengendalian risiko yang disusun guna tercapainya
Sasaran Umum, contoh sebagaimana Tabel Penyusunan
Sasaran dan Program K3.
Program K3 meliputi sumber daya, jangka waktu, indikator
pencapaian, monitoring, dan penanggung jawab. Pembuatan
program ini untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan
sebagaimana Penyusunan Sasaran dan Program K3.

b) Pengendalian organisasiK3
Pengendalian organisasi terkait dengan pengendalian operasional
berupa prosedur kerja/yang harus mencakup pengendalian seluruh
kegiatan konstruksi di tempat kerja, diantaranya:
1. Menunjuk penanggungjaawab kegiatan SMK3yang dituangkan
dalam struktur organisasi K3 beserta uraiantugas.
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan yangada.
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat
tempatkerja
4. Program-program detail peltihan sesuai pengendalian risiko yang
sudah disusun.
5. System pertolongan pertama pada kecelakaan.
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang
telah disusun.
c) Pemeriksaan dan evaluasi kinerja danK3
Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada
kegiatan yang dilaksanakan pada pengendalian operasional
berdasarkan upaya pengendaliaan pada perencanaan K3 sesuai uraian
sasaran dan program K3.

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 9


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

d) Tinjauan ulangkinerjaK3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 kemudian diklasifikasikan
dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana pada
sasaran dan program K3, hal-hal yang tidak sesuai termasuk bilamana
terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk diambil
tindakan perbaikan.

Berikut perencanaan K3 yang disajikan dalam bentuk tabel (penilaian risiko


menggunakan skala angka 1 sampai 3 dan skala prioritas angka 1 untuk risiko tinggi.
Angka 2 untuk risiko sedang dan angka 3 untuk risiko kecil)

Tabel 1. Tabel identifikasi bahaya dan pengendalian risiko K3

No. URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA KETERANGAN

1. Mobilisasi &  Kecelakaan lalu lintas


Demobilisasi
 Gangguan pernafasan dan mata
 Terkena peralatan kerja

2. Galian Tanah Mekanis  Tertimpa excavator yang terguling


pada saat menggali
 Tertimpa excavator yang tergelincir di
sisi embung
 Kecelakaan Dumptruck pada saat
pengangkutan, menabrak pembatas
jalan/orang, ban pecah dan as roda
patah
 Tertabrak Dump Truck

VI. SPESIFIKASI TEKNIS


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
1.1.1. Umum
Yang dimaksud dengan mobilisasi adalah pengangkutan peralatan dan
PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 10
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

personil sesuai yang tercantum dalam kontrak, dari tempat aslinya ke lokasi
pekerjaan dimana akan digunakan. Sedangkan yang dimaksud dengan
demobilisasi adalah pengangkutan kembali, peralatan dan personil dari
lapangan pekerjaan ke tempat semula.

1.1.2. Cara Pelaksanaan


a. Penyediaan Peralatan dan Personil
- Penyedia jasa harus menyediakan peralatan dan personil sesuai
kebutuhan kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.

- Sebelum mobilisasi dilaksanakan, maka penyedia jasa harus segera


melaporkan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan, dan
bila dipandang perlu, direksi dapat meminta tambahan peralatan,
maupun personil atas tanggungan penyedia jasa.

b. Program dan Pemberitahuan


- Penyedia jasa harus membuat schedule mobilisasi peralatan dan
personil yang dilengkapi dengan keterangan akan jenis, kapasitas
yang akan didatangkan.

- Penyedia jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada


direksi perihal kedatangan maupun pengangkutan kembali
peralatan dan personil.

- Penyedia jasa harus meminta persetujuan direksi atas setiap


perubahan jadwal peralatan dan penyediaanpersonil.

- Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila sudah


tidak diperlukan, dapat dipindahkan dari areal pekerjaan dengan
seijin Direksi.

1.1.3. Cara Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran pembayaran dilakukan sebagaiberikut:

- Dibayar 50% (lima puluh persen) apabila peralatan dan personil


telah berada seluruhnya di lapangan dan diterima baik olehdireksi.

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 11


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

- Dibayar 50% (lima puluh persen) sisanya setelah pekerjaan


demobilisasi telah selesai seluruhnya dan diterima baik olehdireksi.

b. Pembayaran didasarkan atas satuan Lump Sum (LS) sesuai yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

1.1.4. Identifikasi bahaya dan pengendalian risiko K3

KETERANGAN
No. URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
1. Mobilisasi & Demobilisasi
 Kecelakaan lalu lintas
 Gangguan pernafasan dan
mata
 Terkena peralatan kerja

2. PEKERJAAN UTAMA
2.1. GALIAN TANAH MEKANIS
2.1.1.1. Umum
Penyedia jasa harus melakukan kegiatan pekerjaan galian tanah sesuai garis
dan elevasi yang tertera. Pekerjaan ini harus mencakup penggalian,
penanganan pembuangan atau pengangkutan dan pembuatan disposal area
untuk material buangan pada lokasi yang ditentukan. Galian tanah dilakukan
secara mekanis menggunakan excavator.
2.1.1.2. Cara Pelaksanaan

a. Galian sedimen dilakukan di bangunan embung. Semua pekerjaan galian


sesuai batas galian serta ukuran yang telah ditentukan.
b. Galian Tanah dilakukan dengan menggunakan alat berat excavator dan
hasil galian dibuang sejauh max 1 Km menggunakan dump truck.
c. Dump Truck membawa/mengangkut hasil galian ke borrow/disposal area.
d. Hasil galian dirapikan menggunakan alat berat buldozer sesuai dengan
petunjuk direksi.
e. Penyedia Bertanggung jawab untuk seluruh pengaturan dan biaya
pembuangan material yang berlebih tersebut termasuk biaya pengangkutan

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 12


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

dan perolehan ijin dari pemilik tanah dimana pembuangan dilakukan.


f. Penyedia Jasa dalam dalam melaksanakan galian harus diusahakan cukup
aman dari longsoran dan bila diperlukan diberikan alat – alat penyangga.
g. Dasar galian tanah harus rapi dan rata dalam batas yang diperbolehkan.
h. Proses pengangkutan hasil galian tidak mengganggu lalulintas dan tidak
mengotori jalan.
i. Apabila pekerjaan galian sudah selesai penyedia jasa harus
memberitahukan kepada direksi untuk pemeriksaan.

2.1.1.3. Cara Pengukuran dan Pembayaran

a. Pengukuran pembayaran pekerjaan galian tanah ≤ 1 m (mekanis) dan


Buangan Hasil Galian sejauh Max. 1 Km dan dirapikan ini berdasarkan
jumlah volume yang dilaksanakan dan sesuai dengan yang tertera pada
gambar atau yang ditentukan.

b. Pembayaran pekerjaan galian tanah mekanis dan Buangan Hasil Galian


sejauh Max. 1 Km dan dirapikan ini berdasarkan satuan meter kubik (m3)
sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan
untuk pekerjaan galian tanah dan Buangan Hasil Galian sejauh Max. 1 Km
dan dirapikan ini telah mencakup pengangkutan pembuangan yang
ditentukan oleh direksi bilamana tanah tersebut tidak dapat dipergunakan
sebagai bahan timbunan
2.1.1.4.Identifikasi bahaya dan pengendalian risikoK3

No. URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA KETERANGAN

1. Galian Tanah Mekanis  Tertimpa excavator yang


terguling pada saat menggali
 Tertimpa excavator yang
tergelincir di sisi embung
 Kecelakaan Dump truck
pada saat pengangkutan,
menabrak pembatas
jalan/orang, ban pecah dan
as roda patah
 Tertabrak Dump Truck
/Buldozer
 Tertimpa Material Tanah

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 13


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

 Terpleset
 Terjatuh

VII. SPESIFIKASI UMUM

A. KETENTUAN UMUM
1. Umum
Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan terletak pada:
Kec : Patampanua
Kab. : Pinrang
Provinsi : Sulawesi Selatan

Ruang Lingkup Pekerjaan:


1. Pekerjaan Utama
- Galian Tanah Mekanis

2. Ketentuan Umum
Pekerjaan harus dilaksanakan menurut peraturan dan syarat-syarat serta gambar
bestek. Segala perubahan hanya dianggap sah dan dibenarkan apabila mendapat
persetujuan Direksi secaratertulis. Segala perintah dan petunjuk dari Direksi
harus ditaati dan dilaksanakan dengan baik demi sempurnanyapekerjaan.
Pada akhir pelaksanaan dan setelah berakhirnya masa pemeliharaan, pekerjaan
harus diserahkan kepada Panitia/Pejabat penerima hasil pekerjaan dalam
keadaan baik dan memuaskan, yang disertai Berita Acara Penyerahan Pekerjaan.

3. Fasilitas Pelaksanaan
Semua fasilitas pelaksanaan (temporary works) harus disimpan, dilakukan,
dioperasikan dan dipelihara oleh Penyedia Jasa, kecuali yang sudah diatur dalam
kontrak.
PenyediaJasa harus bertanggung jawabdan memelihara semua jalan,
jembatan, saluran, tanggul dan lain-lain yang digunakan pada waktu

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 14


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

pelaksanaan pekerjaan. Sebelum mengangkut, membawa dan memindahkan


peralatan berat, Penyedia jasa harusmenginspeksi batas-batas beban yang
diizinkan pada jalan-jalan yang akan dilewati. Oleh karena itu Penyedia Jasa
harus membicarakan dengan Direksi atau yang berwenang sebelum memulai
pekerjaan.
Penyedia jasa harus memelihara/melindungi sarana lingkungan dan lain-lain
pada waktu dan akibat dari pelaksanaan pekerjaan. Jika menurut Direksi,
Penyedia jasa beroperasi di luar areal lokasi Pekerjaan dan mengakibatkan
kerusakan alam/lingkungan, maka Direksi berhak untuk meminta kepada
Penyedia jasa untuk melakukan perbaikan atas beban Penyedia Jasa. Untuk
melakukan pemeliharaan, perbaikan dan modifikasi yang dilakukan Penyedia
Jasa terhadap hal-hal tersebut di atas adalah menjadi tanggung jawab Penyedia
jasa.Penyedia Jasa harus menjaga setiap kemungkinan bahaya yang akan timbul.
Oleh karena itu Penyedia Jasa harus dapat mengatur peralatan pelaksanaan
maupun bahan di lokasi dengan sebaik-baiknya terhadap pengangkutan,
penempatan material dan pengisian bahan bakar untuk peralatan dan kendaraan
yang dipergunakan untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran.

Semua material, peralatan untuk keperluan pelaksanaan disiapkan oleh Penyedia


Jasa setiap saat dan Penyedia Jasa harus menyiapkan fasilitas pengecekan tanpa
meminta tambahan biaya untuk keperluan tersebut.

4. Peralatan
Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua peralatan kerja dalam jumlah
yang cukup sesuai dengan jenis dan volume pekerjaan.
Disamping peralatan kerja utama, Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan
kerja bantu yang cocok dan lazim digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
serta jumlah yang cukup.
Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus
menyediakan penerangan pada malam hari sehingga seluruh lokasi kerja dapat
dikontrol pada malam hari.

5. Foto Dokumentasi
Penyedia Jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dalam tahapan pekerjaan
sebagai berikut :
PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 15
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

* Sebelum pekerjaan dimulai (0%)


* Pekerjaan mencapai 50%
* Pekerjaan selesai seluruhnya (100%)
Tata cara pengambilan foto dokumentasi diambil dalam arah dan tempat yang
sama setiap tahapan dengan latar belakang objek permanen yang sama pula
sehingga dapat menggambarkan kemajuan secara kronologis dan jelas. Foto-foto
yang baik khususnya yang dapat menunjukkan tahapan pekerjaan 0 %, 50 %
dan 100 %, yang dianggap penting disusun dalam album dan diserahkan kepada
Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap beserta negatif filmnya, dan selanjutnya
menjadi dokumen proyek.

6. Gambar dan Ketentuan Ukuran


6.1. Gambar-Gambar PekerjaanTetap
(a) Umum
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa haruslah gambar-
gambar yang telah ditanda-tangani oleh Direksi, dan apabila ada perubahan
harus di serahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum
program pelaksanaan dimulai.

(b) Gambar-gambarPelaksanaan
Penyedia Jasa harus menggunakan Gambar kontrak sebagai dasar untuk
mempersiapkan Gambar pelaksanaan. Gambar itu dibuat lebih detail untuk
pekerjaan tetap dan dimana mungkin dapat memperlihatkan penampang
melintang dan memanjang dari beton, pasangan batu, pengaturan batang
pembesian termasuk rencana pembengkokan, pemotongan dan daftar besi
beton, tipe bahan yang digunakan, mutu, tempat dan ukuran yang tepat.
(c) Gambar-gambar Bengkel /Gedung
Gambar-gambar bengkel atau gedung disiapkan olek Penyedia Jasa untuk
keperluan penyimpanan peralatan dan bahan-bahan milik Penyedia Jasa.
(d) Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap di
lapangan
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi adalah
menjadi resiko Penyedia Jasa. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar
tersebut tidak akan meringankan tanggung jawab Penyedia Jasa atas

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 16


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

kebenaran gambar tersebut.

6.2. Gambar-gambar Pekerjaan Sementara


(a) Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa harus terperinci, dan
diserahkan kepada Direksi sebelum tanggal pelaksanaan pekerjaan atau
dalam waktu yang telah ditentukan dalam Kontrak.
Gambar-gambar harus menunjukkan detail dari pekerjaan sementara seperti
cofferdam, tanggul sementara, pengalihan aliran dan sebagainya.
Gambar perencanaan yang diusulkan Penyedia Jasa yang dipakai dalam
pelaksanaan konstruksi (sah) juga harus diserahkan kepada Direksi
sebanyak 2 (dua)rangkap.
(b) Gambar-gambar untuk Pekerjaan Sementara yangdiusulkan
Penyedia Jasa hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan
dengan pekerjaan tetap secara lebih mendetail dan diserahkan kepada
Direksi untuk mengubah dan mendapat persetujuan sebelum tanggal
dimulainya pelaksanaan.
6.3. Gambar-gambar Purnalaksana (as built darwing)
Penyedia jasa harus menyerahkan gambar yang dilaksanakan paling akhir
untuk tiap-tiap pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Gambar purnalaksana diserahkan pada setiap penarikan termin Selama masa
pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memelihara satu set gambar yang
dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang
memperlihatkan perubahan yang sudah diberikan sesuai dengan kontrak,
sejauh gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap
"sudahdilaksanakan".
Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan dilapangan
oleh Direksi dan tiap hari oleh Pengawas Lapangan, dan apabila
diketemukan hal-hal yang tidak memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling
lambat harus diperiksa kembali selama 6(enam) hari kerja.
Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar-gambar revisi yang telah
disetujui direksi dalam rangkap 3 (tiga), masing-masing:
* 1 (satu) set untukKontraktor
* 1 (satu) set untuk DireksiLapangan

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 17


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

* 1 (satu) set untuk PenggunaJasa

7. Pengamanan
Penyedia Jasa berkewajiban menjaga keamanan dan tata tertib ditempat
pekerjaan.
Penyedia Jasa berkewajiban mengambil tindakan yang perlu demi keamanan
pekerjaan.Tempat pekerjaan harus senantiasa bersih dan teratur rapih.
Penyedia Jasa wajib menolak orang-orang yang dinilai Direksi mengganggu
jalannya pekerjaan.Bila perlu Direksi minta bantuan penguasa setempat dan
penyedia jasa tidak berhak menuntut ganti rugi karenanya.

8. Keselamatan Kerja
Penyedia Jasa diwajibkan memberi jaminan kesehatan dan keamanan serta
keselamatan bagi para karyawan dan pekerja-pekerja, antara lain dengan
menyediakan kotak PPPK lengkap dengan obat kebutuhan sebagai alat penolong
jika terjadi kecelakaan ditempat pekerjaan. Biaya perawatan menjadi beban
Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa berkewajiban membayar Asuransi Tenaga Kerja sesuai peraturan
yang berlaku.

Penyedia Jasa berkewajiban mematuhi semua peraturan-peraturan dan


ketentuan-ketentuan dalam undang-undang perburuhan dan sosial yang berlaku
di Indonesia.

9. Program Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus membuat program pelaksanaan sesuai dengan syarat- syarat
kontrak. Program tersebut harus di buat dalam bentuk barchart dan daftar yang
memperlihatkan setiap kegiatan :
a). Jenis Kegiatan dan volume.
b). Waktu Pelaksanaan.
c). Program dan realisasi kemajuanpekerjaan.
d). Jumlah dan jenis tenaga kerja, peralatan dan material yang diperlukan.
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan
pekerjaan mobilisasi, persiapan dll, serta kelonggaran waktu dengan adanya hari

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 18


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

liburumum.

10. Rapat Persiapan Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pre AwardMeeting)


1). Sebelum Pelaksanaan Kontrak, pengguna jasa bersama-sama dengan
Penyedia Jasa, unsur perencanaan, dan unsur pengawasan, terlebih dahulu
menyusun rencana pelaksanaankontrak.
2). Pengguna jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak
(Pre Award Meeting) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja(SPMK).
3). Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak adalah:
a. Organisasi kerja
b. Tata cara pemgaturan pelaksanaan pekerjaan
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
d. Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan danpersonil
e. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaanpekerjaan
f. Pendekatan kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat
mengenai rencanakerja.
g. Penyusunan program mutu (program penerapan sistim jaminan mutu).

11. Program Penerapan Sistem Jaminan


Program penerapan sistim jaminan mutu harus disusun oleh Penyedia Jasa dan
disepakati pengguna jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan
dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan.
Program penerapan sisitim jaminan mutu berisi :
a. Informasi pengadaan jasa
b. Organisasi pengguna jasa dan penyediajasa
c. Jadwal pelaksanaan
d. Prosedur pelaksanaan pekerjaan
e. Prosedur instruksi kerja
f. Pelaksanakerja.

12. Mutu Rapat Bersama


a. Rapat Mingguan:

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 19


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

Tempat : Kantor Direksi


Pelaksanaan : Minimum satu kali tiap minggu, tergantung
kebutuhan.
Peserta : Direksi Lapangan, Manager Proyek, Manager Teknis dan
Pengawas Lapangan.
b. Rapat Bulanan:
Tempat : Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Pelaksanaan : Minimum satu kali tiap bulan, tergantung
kebutuhan
Peserta : 1. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
2. Kepala Bidang
3. Kepala Seksi
4. PPTK
5. DireksiPekerjaan.
6. ManagerProyek
7. ManagerTeknis
8. PimpinanPerusahaan.
Tujuan :- Membahas dan mengevaluasi kemajuanpekerjaan
dalam bulan tersebut termasuk hambatan yang
timbul.
- Menyusun program pelaksanaan untuk pekerjaan
bulanberikutnya.

13. Laporan Hasil Pekerjaan


1). Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktifitas kegiatan pekerjaan di lapangan dicatat di dalam buku
harian sebagai “ Laporan Harian “pekerjaan.
2). Laporan Harian dibuat oleh Penyedia Jasa, diperiksa dan disetujui oleh
Koordinator Pengawas dan PengawasPekerjaan.
3). Laporan Harian berisi:
a. Kuantitas dan macam bahan yang berada dilapangan.
b. Penempatan tenaga kerja untuk tiap macamtugasnya.
c. Jumlah jenis dan kondisi peralatan.
d. Kuantitas jenis pekerjaan yangdilaksanakan.

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 20


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

e. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan.
4). Laporan Mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman
laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
minggu, serta hal-hal penting yang timbul atau berhubungan dengan
pelaksanaanpekerjaan.
5). Laporan Bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman Laporan
Mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
bulan, serta hal-hal penting yang timbul atau berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan selama bulanLaporan.
6). Laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan dibuat dalam rangkap
4 (empat) yang terdiri dari:
a. 2 (dua) rangkap untuk Pengguna Jasa (PA/KPA)
b. 1 (satu) rangkap untuk Pengawas lapangan/DireksiPekerjaan
c. 1 (satu) rangkap untuk penyedia jasa sebagaiarsip.
7). Selambat-lambatnya akhir minggu pertama bulan berikutnya penyedia jasa
telah menyerahkan 2 (dua) rangkap laporan bulanan yang telah disetujui
Pengawas Pekerjaan / Direksi Pekerjaan ke kantorDinas Pekerjaan Umum
dan Tata Ruang.

14. Bahan dan perlengkapan


14.1. B a h a n
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari
kandungan lokal 100 % (Produksi dalamNegeri)

Penyedia jasa harus menyediakan semua bahan yang diperlukan untuk


menyelesaikan Pekerjaan, berkualitas baik serta sesuai dengan standar
Nasional (SNI) dan Standar Industri Indonesia (SII), atau sesuai dengan
standar yang diberikan dalam Spesifikasi dan mendapatkan persetujuan
Direksi sebelum bahan tersebut dipakai.
Bila Penyedia jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan tidak sesuai
dengan suatu standar dan spesifikasi seperti tersebut di atas, Penyedia
jasa harus segera memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan secara
tertulis untuk mendapatkan jawaban apakah bahan tersebut dapat
digunakan atau tidak.
PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 21
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

14.2. Peralatan
Penyedia jasa harus segera menyediakan semua peralatan yang
diperlukan dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup dan jenis alat
yang sesuai. Apabila Direksi Pekerjaan memandang belum sesuai dengan
kontrak, maka Penyedia jasa harus segera memenuhi kekurangannya
agar pekerjaan dapat dikerjakan dengansempurna.
14.3. Bahan Pengganti
Penyedia jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, apabila
bahan tersebut tidak tersedia di pasaran, maka dapat digunakan bahan
pengganti yang sesuai dengan mendapat izin tertulis dari Direksi
Pekerjaan.
14.4. Pemeriksaan Bahan/Material
Material yang akan digunakan oleh Penyedia jasa harus mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

15. Lain-Lain
Hal-hal yang belum terdapat dalam persyaratan ini yang diperkirakan akan
berpengaruh dalam pelaksanaan pekerjaan, akan ditambahkan di dalam
Aanwijzing (Peninjauan Lapangan).

B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi
Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 15 (Lima
Belas) hari sejak diterbitkan SPMK yang meliputi ;

- Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam


pelaksanaan pekerjaan.
- Mempersiapkan fasilitas kantor, rumah, gudang dan sebagainya
- Mendatangkan personil-personil
- Mobilisasi peralatn terkait dan personil Penyedia Jasa dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan.

2. Pembersihan Lapangan
Penyedia jasa harus membersihkan lokasi pekerjaan sebelum pekerjaan di mulai
PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 22
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

dari semua tumbuhan, termasuk pohon-pohon, akar-akaran dan lain-lain pada


daerah tertentu di tempat pekerjaan.
Semua hasil pembongkaran/pembersihan tersebut dibuang ke tempat yang telah
ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.
Ukuran-ukuran daerah yang akan dibersihkan tercantum pada gambar-gambar
rencana atau ditentukan oleh Direksi sebelum pelaksanaan pekerjaan.

3. Pekerjaan Pengukuran
1). Titik Tetap (BenchMark)
Sebelum pekerjaan dimulai Direksi menentukan titik tetap di lapangan yang
ketinggiannya akan diberikan secara tertulis pada pihak Penyedia jasa.
Titik tetap ini akan merupakan titik utama dalam melaksanakan pekerjaan
dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan titik duga (peil-peil) pada
sumbu tanggul dan bangunan-bangunanlainnya.
Selama pelaksanaan, Penyedia jasa diwajibkan untuk menjaga dan
mencegah kemungkinan-kemungkinan rusak dan berubahnya titiktetap.
Jika merasa perlu Direksi dapat memerintahkan kepada Penyedia Jasa
untuk mengadakan pengecekan peil titik tetaplainnya.

2). Pengukuran Mutual Check


Untuk menerapkan gambar rencana yang ada terhadap kondisi lapangan,
maka Direksi Pekerjaan bersama-sama dengan Pihak Penyedia jasa
melaksanakan pengukuran Mutual Check untuk menentukan duga (peil)
terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Pengukuran dilaksanakan sesuai dengan ukuran-ukuran yang ada pada
gambar rencana. Apabila terdapat elevasi pada gambar yang tidak sesuai,

agar tidak mengganggu lancarnya pelaksanaan pekerjaan, gambar akan


disesuaikan dengan keadaan lapangan.
Pengukuran terakhir dilaksanakan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai,
yakni pada saat pekerjaan akan diserah terimahkan.
Pengukuran meliputi : Pengukuran elevasi, panjang dan lebar bangunan.
3). Pekerjaan Uitzet dan Pemasangan Profil
Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan, Penyedia jasa
harus melakukan pekerjaan uitzet yang meliputi penentuan elevasi dan

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 23


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

(poros) bangunan yang dikerjakan, dengan melakukan pemasangan profil


dan mengambil ketinggian terhadap daerah yang diduduki pekerjaan
dengan menggunakan Bench Mark (BM) atau titik referensi yang disetujui
Direksi.
Pada pemasangan profil digunakan kayu yang bermutu baik dengan
ukuran 4 cm x 6 cm atau papan dengan ukuran 2,5 cm x 25 cm, sedemikian
rupa sehingga membentuk profil yang sesuai dengan bentuk bangunan yang
akan dikerjakan.
Pembuatan profil harus betul-betul kuat tidak berubah selama pelaksanaan
pekerjaan berlangsung. Pada pemasangan profil ini diberi tanda untuk
mendapatkan batas-batas peil pekerjaan yang dipakai sebagai pengontrol
untuk menentukan posisi bangunan yang akan dibuat.
Profil untuk tanggul dan galian harus dipasang pada tiap-tiap jarak
maksimum 50 m.

4. Jalan Logistik/ JalanSementara


Penyedia jasa harus membuat jalan logistik /jalan sementara menuju lokasi
pekerjaan, termasuk jembatan sementara bila diperlukan untuk mengangkut
bahan dan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan Jalan sementara
tersebut harus bebas dari segala hambatan yang mungkin dapat mengganggu
kelancaran pekerjaan dan harus tetap terpelihara baik, sampai seluruh kegiatan
pekerjaan selesai.
Penyedia jasa harus menjaga/bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi
pada jalan sementara yang dibuat selama pekerjaan berlangsung.
Jalan sementara yang dibuat harus memiliki jarak terpendek dari jalan umum
yang ada menuju lokasi pekerjaan. Direksi akan memberikan petunjuk yangharus
dipatuhi oleh Penyedia jasa sehubungan dengan pembuatan jalan sementara
tersebut.
Penyedia jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan
hukum yang berhubungan dengan penggunaan arah angkutan umum dan
bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat penggunaan jalantersebut.
Pemberi tugas bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan logistik jalan
sementara yang digunakan oleh Penyedia Jasa selama Pelaksanaan Pekerjaan.

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 24


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

5. Direksi Keet (KantorLapangan)


Penyedia jasa harus menyediakan atau membuat kantor sementara di lapangan
(Direksi Keet) untuk tempat kegiatan administrasi lapangan sesuai petunjuk
Direksi guna effisiensi dan kelancaran kerja.
a. Direksi Keet harus dibuat memenuhi syarat kesehatan dengan ventilasi yang
cukup dan dilengkapi lampu penerangan pada waktu malamhari.
b. Direksi Keet harus dilengkapi dengan keperluan Direksi sebagai berikut:
 1 Set meja kursitamu
 1 Set Meja tulis dengan duakursi
 1 Almarikantor
 1 Kotak PPPK lengkap denganisinya
 White board, alat tulis,penghapus
 ATK
 dll.
Semua biaya yang timbul akibat pembuatan Direksi Keet ini menjadi beban
Penyedia jasa dan sudah termasuk dalam harga penawaran.

6. Gudang
Penyedia jasa diharuskan membuat gudang untuk menyimpan bahan-bahan dan
peralatan kerja.
Bilamana gudang di tempatkan diluar lokasi pekerjaan, maka tempat gudang
harus dipilih yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan dan mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Biaya yang timbul akibat hal ini menjadi tanggungan Penyedia jasa.

7. Papan Nama Pelaksanaan Kegiatan


Penyedia jasa harus membuat papan nama Pelaksana kegiatan. Bentuk, ukuran
dan warna akan ditentukan oleh Direksi dan dipasang di tepi jalan masuk lokasi
pekerjaan sesuai petunjuk dari Direksi pekerjaan.
Papan nama Pelaksana Kegiatan harus sudah terpasang pada saat memulai
pekerjaan.

C. ADMINISTRASI
1. Bouwheer Direksi dan Pengawas

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 25


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

1). Sebagai Pemilik Pekerjaan (Bouwheer) adalah:


- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini diwakili oleh Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov. Sulawesi Selatan.

2). Bertindak sebagai Direksi pekerjaan ialah Kepala UPT. WS. Pompengan
Larona atau yang ditunjuk oleh PA/KPA, yang selanjutnya disebut Direksi.

3). Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, Direksi menunjuk pembantu-


pembantunya sebagai Pengawas Pekerjaan.

4). Semua perintah dan petunjuk dari Pengawas, dianggap sebagai ketentuan
dari Direksi, selama tidak menyimpang dari syarat-syarat pekerjaan ini dan
semua peraturan yang berlaku.

2. Penyedia Jasa dan ManagerProyek


1). Penyedia Jasa ialah orang atau Badan Usaha yang telah ditunjuk oleh
PA/KPA Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruanguntuk melaksanakan
pekerjaan ini secara borongan.

2). Penyedia Jasa menunjuk seorang Manager Proyek yang bertanggung


jawab penuh dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari dan harus berada
di tempat Pekerjaan setiap hari. Penunjukan ini dapat diberitahukan
secara tertulis untuk mendapat persetujuan Direksi.

3). Jika Direksi berpendapat bahwa wakil Penyedia Jasa tidak cakap dalam
melaksanakan tugasnya, maka Direksi berhak memerintahkan kepada
Penyedia Jasa untuk mengganti wakil Penyedia Jasa atau Site Manager
tersebut dengan orang lain dan harus mendapat persetujuan dari Direksi.

3. Sub Kontraktor/Tark Werker


1). Penyedia Jasa dapat bekerja sama dengan perusahaan Golongan Ekonomi
Lemah sebagai Sub Kontraktor.

2). Pekerjaan yang dapat disubkontrakkan tidak boleh merupakan pekerjaan


utama.

3). Bila Penyedia Jasa menggunakan Sub Kontraktor atau Tark Werker,
semua tanggung jawab tetap pada Pihak PenyediaJasa.

4). Direksi tidak bertanggung jawab atas Pembayaran pihak Penyedia Jasa

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 26


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

kepada Sub Kontraktor/TarkWerker.

4. Tugas UmumDireksi
1). Mengarahkan Penyedia Jasa agar mengenal serta menguasai keadaan
lapangan sehingga pekerjaan dapat dimulai dan diselesaikan tepat pada
waktunya.

2). Memberi petunjuk kepada Penyedia Jasa mengenai penempatan bahan-


bahan bangunan serta cara penyimpanannya, lokasi galian tanah dan
pembuangan tanah.

3). Memberi bimbingan kepada Penyedia Jasa agar pekerjaan dikerjakan


sesuai kualitas dan kwantitas yang dipersyaratkan.

4). Memberikan persetujuan atau menolak bahan-bahan bangunan yang akan


dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dan menunjuk tempat
buangan bahan-bahan yang ditolak oleh Direksi.

5. Tugas Umum PenyediaJasa


1). Wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-
syarat, gambar bestek dan petunjuk dari Direksi sehingga dapat dicapai
kualitas pekerjaan yang disyaratkan.

2). Wajib melaksanakan perintah-perintah dari Direksi yang sesuai dengan


peraturan dan syarat-syarat yang menjamin bahwa pelaksanaannya dapat
dikerjakan.

3). Wajib mengikuti rencana kerja yang diajukan oleh Penyedia Jasa yang
telah disetujui olehDireksi.

4). Wajib tunduk kepada keputusan-keputusan yang diambil


Direksiyangberhubungan dengan kesalahan-kesalahan dan kelalaian-
kelalaian yangdibuat oleh Penyedia Jasa, juga yang berhubungan dengan
adanya perbedaan antara gambar yang satu dengan yang lainnya atau
gambar dengan peraturan dan syarat-syarat.

5). Wajib memperbaiki kerusakan-kerusakan dan kekurang sempurnaan


pekerjaan.

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 27


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

6). Wajib membuat laporan kepada Direksi Pekerjaan setiap hari (laporan
harian), laporan mingguan dalam laporan bulanan. Laporan harian berisi
antara lain:
- Jumlah pekerja, tukang, mandor danlain-lain.
- Bahan-bahan yang datang yang digunakan dan yang masih tersedia serta
material yangditolak.
- Prestasi tiap jenis pekerjaan yangdicapai.
- Jenis dan jumlah alat serta kondisi masing-masing alat, baik yang
dioperasikan hari itu maupun yang tidakdioperasikan.
- Lain-lain yang diperintahkanDireksi.
- Masalah Teknis yang terjadidilapangan.
7). Penyedia Jasa harus menyediakan alat tulis antara lain:

- Alat tulis kantor/penghapus secukupnya


- Buku Harian
- Buku perintah Direksi
- Kertas gambar secukupnya
- Notebook minimal 2 (dua) buah.

6. Pekerjaan Yang TidakLancar


1). Bagi pekerjaan yang tidak lancar yaitu yang tidak sesuai dengan rencana
kerja, terlalu lambat atau terhenti sama sekali, maka Direksi akan
memberi peringatan-peringatan/teguran-teguran dan petunjuk-petunjuk
Penyedia Jasa.

2). Apabila penyedia jasa tidak mengindahkan petunjuk-petunjuk dalam ayat


diatas, maka Direksi berhak membatalkan Kontrak secara sepihak
kemudian menunjuk pihak ketiga untuk melanjutkan pekerjaan tersebut.

3). Pekerjaan yang telah dicapai oleh Penyedia Jasa sampai dengan
pembatalan-pembatalan kontrak akan diperhitungkan oleh Direksi.

7. Perubahan Kegiatan Pekerjaan (Pekerjaan Tambah dan Kurang).


1). Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada
saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam
dokumen kontrak maka pengguna jasa bersama penyedia jasa dapat
melakukan perubahan kontrak yang meliputi:

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 28


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

- Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum


dalam kontrak.
- Menambah atau mengurangi jenispekerjaan.
- Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai kebutuhanlapangan
- Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam
kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruhpekerjaan.

2). Pekerjaan tambah dan kurang hanya boleh dilakukan penyedia jasa atas
perintah /persetujuan tertulis dari penggunajasa.

3). Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh pengguna jasa secara tertulis
kepada penyedia jasa ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
kontrakawal.

4). Untuk perhitungan pekerjaan tambahan atau kurang digunakan harga-


harga satuan yang tercantum dalamkontrak.

5). Untuk pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak akan
dilakukan negosiasi teknis dan harga oleh penggunajasa.

6). Pekerjaan tambah dalam rangka penyelesaian pengadaan jasa


pemborongan nilainya tidak lebih 10% dari harga yang tercantum dalam
kontrakawal.

8. Rencana Kerja
1). Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana kerja untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi paling lambat satu minggu setelah dikeluarkan
surat perintah mulai kerja(SPMK).
Rencana kerja meliputi :
- Rencana UmumPekerjaan.
- Organisasi dan tanggung jawab staf PenyediaJasa.
- Daftar dan jumlah peralatan dan material yang akan
digunakan.

- Time Schedule dan jadwal umumpelaksanaan.


- Metode Pelaksanan, mulai dari pekerjaan persiapan,
pengukuran, danseterusnya

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 29


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

- Data dan grafik curahhujan.


2). Persetujuan dari rencana kerja ini, sekali-kali tidak membebaskan
penyedia jasa dari tanggung jawab. Juga tidak berarti memberi hak pada
penyedia jasa untuk menuntut ganti rugi, bila dalam pekerjaan alat-alat
bantu yang digunakan atau urutan dari cara pelaksanaan ternyata
tidaktepat.

3). Jika disebabkan oleh perubahan-perubahan keadaan, konstruksi atau


kelambatan-kelambatan kerja terdahulu, dengan persetujuan Direksi
Penyedia jasa dapat menyusun kembali rencanakerjanya.

9. Larangan PemindahTanganan
1). Pekerjaan yang telah diterima oleh penyedia jasa tidak boleh dipindah
tangankan kepada pihak ketiga hingga pihak Penyedia jasa hanya
bertindak sebagai perantara saja.

2). Bila hal ini terjadi, maka Direksi akan membatalkan perjanjian Kontrak
pekerjaan ini secara sepihak dan segala resiko ditanggung oleh pihak
Penyedia Jasa. Selanjutnya Direksi berhak menunjuk pihak lain untuk
melanjutkan pekerjaanini.

10. Pemeriksaan Pekerjaan


1). Penyedia Jasa wajib minta kepada Direksi untuk memeriksa pekerjaan,
yang telah dikerjakan sebelum mulai melaksanakan pekerjaan
selanjutnya.

2). Apabila Direksi menganggap perlu untuk memeriksa kemajuan pekerjaan,


atau apabila penyedia jasa memintanya secara tertulis untuk penyerahan
seluruh pekerjaan, sebagian pekerjaan atau guna permintaan pembayaran
termujn, maka penyedia jasa/wakilnya harus hadir di tempat pekerjaan
selama waktu pemeriksaan.

3). Hasil pemeriksaan ditulis pada buku progres laporan hasil pekerjaan yang
ditanda tangani kedua belah pihak.

11. Material Yang Didatangkan Oleh Penyedia Jasa

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 30


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

1). Material yang dibeli oleh penyedia jasa dari leveransir, setelah sampai di
tempat pekerjaan dan disetujui oleh Direksi, leveransir tidak mempunyai
hak apapun lagi terhadap bahan-bahan tersebut.

2). Direksi tidak bertanggungjawab atas pembayaran penyedia jasa kepada


leveransir, dan ongkos angkut bahan-bahan ke tempat pekerjaan menjadi
beban Penyedia Jasa.

3). Penyedia jasa wajib melapor kedatangan material di tempat pekerjaan


kepada Direksi untukdiperiksa.

4). Material yang ditolak oleh Direksi, harus disingkirkan dari tempat
pekerjaan semua biaya akibat penyingkiran bahan-bahan tersebut di atas
menjadi beban Penyediajasa.

5). Bila Penyedia jasa menggunakan bahan-bahan yang belum diperiksa dan
tanpa izin Direksi, maka Direksi berhak memerintahkan Penyedia jasa
untuk membongkar pekerjaan yang telah dilaksanakan tersebut atas biaya
Penyediajasa.

6). Penyedia jasa wajib segera membongkar pekerjaan-pekerjaan yang


menggunakan bahan-bahan yang ditolak direksi atas biaya penyediajasa.

7). Bila Penyedia jasa tetap menggunakan bahan-bahan yang ditolak oleh
Direksi, maka Direksi dapat menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang
sedang berlangsung. Pekerjaan dilanjutkan apabila Penyedia jasa telah
mengganti bahan-bahan yang ditolak dengan bahan yang baru dan
memenuhi syarat.

12. Gambar Kerja,Grafik dan Time Schedule


1). Penyedia jasa harus membuat gambar-gambar kerja, time schedule,
grafik, curah hujan, tenaga kerja dan sebagainya yang disahkan oleh
Direksi (Rencana Kerja).

2). Penyedia jasa wajib mengisi grafik-grafik, cuaca sesuai kondisi tiap hari,
time schedule dan gambar-gambar kerja setiap hari sesuai dengan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan.

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 31


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

13. Jam Kerja


1). Agar rencana pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya, maka
Penyedia jasa bekerja minimum 7 jam setiap hari.

2). Penyedia jasa dapat melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja atau malam
hari demi kesempurnaan dan cepat selesainya pekerjaan, untuk ini
Penyedia jasa harus memberitahukan hal tersebut kepada Direksi secara
tertulis sehari sebelumnya.

14. Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan dan Peralatan


Penyedia jasa diharuskan menyediakan segala keperluan peralatan,
bahan dan tenaga kerja untuk pelaksanaan secara baik, efisiensi dan
teratur sesuai jadwal yang telah disetujui/disahkan olehDireksi.

15. Perpanjangan WaktuPelaksanaan

1). Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh pengguna jasa atas
pertimbangan yang layak dan wajar antara lain:
- Pekerjaan tambah
- Perubahan desain
- Perubahan alam
- Keterlambatan yang disebabkan oleh pihak pengguna jasa
- Masalah yang timbul di luar kewenangan penyedia jasa
- Keadaan Kahar (Force Majeur).
2). Pengguna jasa dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas
kontrak setelah melakukan penelitian dan evaluasi terhadap usulan
tertulis yang diajukan oleh penyedia jasa.
3). Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan di dalam
Amandemen Kontrak.

16. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan


1). Semua biaya material yang ditimbulkan akibat dikeluarkannya Surat
Perjanjian Kontrak ini menjadi beban Penyedai Jasa.

2). Apabila Penyedai Jasa tidak menyelesaikan pekerjaan pada waktu yang
telah ditetapkan, sesuai dengan yang tercantum dalamkontrak,maka
Penyedia Jasa dikenakan denda untuk setiap kelambatan 1/1000(satu

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 32


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

perseribu) dari harga kontrak setiap hari keterlambatan. Bersama denda


maksimum sebesar 5 % (lima persen) dari nilai kontrak.

17. Perselisihan
1). Apabila terjadi perselisihan antara pihak Direksi dan pihak Penyedia jasa,
maka harus diusahakan penyelesaian secaramusyawarah.

2). Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka


dibentuk Panitia Arbitrage yang terdiri dari:
- Seorang wakil dari pihak Direksi
- Seorang wakil dari pihak Penyedia Jasa
- Seorang ahli yang tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan tersebut
- Pengangkatannya disetujui oleh kedua belah pihak
3). Bilamana cara-cara di atas belum dapat dicapai penyelesaiannya, maka
perselisihan tersebut diajukan ke Pengadilan NegeriMakassar.

18. Pembayaran Prestasi Pekerjaan


1). Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh
pengguna jasa, apabila penyedia jasa telah mengajukan tagihan disertai
laporan kemajuan hasil pekerjaan

2). Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan
surat permintaan pembayaran (SPP) untuk pembayaran prestasikerja.

3). Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan dengan


sisitim sertifikat bulanan yang didasarkan pada prestasi pekerjaan yang
telah terpasang, tidak termasuk bahan, alat-alat yang ada dilapangan.

4). Pembayaran bulanan/termin harus dipotong jaminan pemeliharaan,


angsuran uang muka, denda (bila ada) danpajak.

5). Untuk kontrak yang mempunyai Subkontrak, permintaan pembayaran


kepada pengguna jasa harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh
Subkontraktor sesuai dengan perkembangan (Progres) pekerjaannya.

19. Harga Satun Pekerjaan


1). Harga satuan pekerjaan sudah termasuk biaya umum, keuntungan

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 33


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

Penyedia jasa, retribusi dan biaya lain.

2). Harga satuan selain memperhitungkan biaya langsung pelaksanaan


pekerjaan, secara proporsional harus sudah mencakup keuntungan,
resiko, pajak-pajak di luar PPN dan biaya Overhead baik office maupun
site overhead yang meliputi antara lain:
- Pembayaran sewa untuk tanah/ganti rugi tanaman di luar tempat
pekerjaan (untuk tempat buangan hasil galian tempat pengambilan,
jalan masuk/jalan logistikdll).
- Biaya operasi alat yang digunakan (upah, operator, bahan bakar,
pelumas serta perawatan alat dan penyusutandll.
- Sewa rumah akomodasi stafpelaksana.
- AdministrasiBank
- AdministrasiTeknik.
- Pembuatan contruction drawing dan as build drawing dalam
rangkap 3(tiga)
- Asuransi-asuransi meliputi : asuransi tenaga kerja, asuransi “
Property Demage “ dan asuransi “pekerjaan”.
- Kemungkinan kenaikan harga yang menjadi tanggungan Penyedia
jasa
- Laporan danDokumentasi
- Pembayaran pajak bahan tambang galian golonganC.
- Direksi Keet dankelengkapannya
- Biaya Penyelengaraan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3) berdasarkan tingkat Resiko pada item
masing-masing kegiatan yang meliputi:
 Penyiapan RK3K terdiri atas:
a. Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi Kerja, Ijin Kerja Dan
Formulir
b. Pembuatan Kartu Identitas Pekerja(KIP)
 Sosialisasi dan Promosi K3 terdiriatas:
a. Induksi K3 (SafetyInduction)
b. Pengarahan K3 (Safety briefing) : Pertemuan Keselamatan
(Safety Talk dan/atau Tool BoxMeeting)

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 34


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

c. PelatihanK3
d. SimulasiK3
e. Spanduk(banner)
f. Poster
g. Papan Informasi K3
 Alat Pelindung Kerja TerdiriAtas:
a. Jaring Pengaman (SafetyNet)
b. Tali Keselamatan (LifeLine)
c. PenahanJatuh(SafetyDeck)
d. Pagar Pengaman (GuardRailling)
e. Pembatas Area (RestrictedArea)
 Alat Pelindung Diri TerdiriAtas:
a. Topi Pelindung (SafetyHelmet)
b. Pelindung Mata (Goggles,Spectacles)
c. Tameng Muka (FaceShield)
d. Masker Selam (Breathing Apparatus)
e. Pelindung Telinga (Ear Plug, EarMuff)
f. Pelindung Pernafasan Dan Mulut(Masker)
g. Sarung Tangan (SafetyGloves)
h. Sepatu Keselamatan (SafetyShoes)
i. Penunjang Seluruh Tubuh (Full BodyHarness)
j. Jaket Pelampung (Life Vest)
k. Rompi Keselamatan (SafetyVest)
l. Celemek(Apron/Coveralls)
m. PelindungJatuh(FallArrester)
 Asuransi Dan Perijinan Terdiri Atas:
a. BPJS Ketenagakerjaan Dan KesehatanKerja
b. Surat Ijin Kelaikan Alat
c. Surat IjinOperator
d. Surat Ijin Pengesahan Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja(P2K3)
 Personil K3 terdiri atas:
a. Ahli K3 dan/atau Petugas K3

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 35


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

b. Petugas Tanggap Darurat


c. Petugas P3K
d. Petugas Pengatur Lalu Lintas(Flagman)
e. Petugas Medis
 Fasilitas saranakesehatan:
a. Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu, Tabung Oksigen, Obat
Luka, Perban,dll)
b. Ruang P3K (Tempat Tidur Pasien, Stetoskop, Timbangan
Berat Badan, Tensi Meter,dll)
c. Peralatan Pengasapan (Fogging)
d. Obat Pengasapan
 Rambu - Rambu Terdiri Atas:
a. Rambu Petunjuk
b. Rambu Larangan
c. Rambu Peringatan
d. Rambu Kewajiban
e. Rambu Informasi
f. Rambu Pekerjaan Sementara
g. Tongkat Pengatur Lalu Lintas (Warning Lights Stick)
h. Kerucut Lalu Lintas (TrafficCone)
i. Lampu Putar (RotaryLamp)
j. Lampu Selang LaluLintas
 Lain- Lain Terkait Pengendalian RisikoK3
a. Alat Pemadam Api Ringan(APAR)
b. Sirine
c. BenderaK3
d. Jalur Evakuasi (Escape Route)
e. Lampu Darurat (Emergency Lamp)
f. Program Inspeksi Dan AuditInternal
g. Pelaporan dan PenyelidikanInsiden

20. Keadaan Kahar (Force Majeur)


1). Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 36


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

kehendak para pihak sehingga pekerjaan yang telah ditentukan dalam


kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

2). Apabila terjadi keadaan Kahar (Force Majeur) maka penyedia jasa
memberitahukan dalam waktu 14 (empat belas) hari dari hari terjadinya
keadaan Kahar dengan menyertakan pernyataan keadaan Kahar dari
Instansi yangberwenang.

3). Yang digolongkan keadaan Kahar (Force Majeur) adalah:

- Peperangan
- Kerusakan
- Revolusi
- Bencana Alam : Banjir, Gempa bumi, badai, gunung meletus,
tanah longsor, wabah penyakit, dan angintopan.
- Pemogokan
- Kebakaran
- Gangguan IndustriLainnya.

21. Penghentian dan Pemutusan Kontrak


1). Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai.
2). Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal duluar kekuasaan
kedua belah pihak, sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan
kewajiban yang ditentukan didalam kontrak antara lain:
a. Timbulnya perang
b. Pemberontakan di Wilayah Republik Indonesia
c. Keributan, kekacauan dan huru-hara
d. Bencana alam
Dalam hal kontrak dihentikan, maka Pengguna jasa membayar kepada
Penyedia jasa sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan proyek
yang telah dicapai.

3). Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa cidera janji, tidak
memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur didalam
kontrak.

4). Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 37


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

kolusi, kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses pengadaan


maupun melaksanakan pekerjaan dalam hal ini, penyedia jasa dapat
dikenakan sanksi yaitu:
- Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke Kas Negara.
- Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia jasa
- Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu tertentu.

22. Serah terima Pekerjaan


1). Setelah pekerjaan selesai 100 % (Seratus persen), Penyedia jasa
mengajukan permintaan secara tertulis kepada Panitia/Pejabat penerima
hasil pekerjaan untuk penyerahan pekerjaan (Penyerahan pertama).

2). Pengguna jasa melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh Penyediajasa.Bilamana terdapat kekurangan -
kekurangan dan atau cacat hasil pekerjaan, Penyedia jasa wajib
memperbaiki/menyelesaikannya.

3). Pengguna jasa menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil


pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak (Berita Acara
Penyerahan Pertama) yang disertai bukti-bukti bahwa pekerjaan telah
selesai 100 % (Seratus persen) dan disertai pernyataan bahwa kewajiban
Penyedia jasa terhadap Pihak ke tiga telah diselesaikan.

4). Pembayaran dilakukan sebesar 95 % (Sembilan puluh lima persen) dari


nilai kontrak, sedangkan yang 5 % (Lima persen), dari nilai kontrak yang
diterbitkan oleh Bank Umum atau oleh Perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian (Surety bond) dan diasuransikan
kepada perusahaan asuransi diluar negeri yang bonafit.

5). Penyedia jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa


pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan
pertama pekerjaan.

6). Setelah masa pemeliharaan berakhir, Penyedia jasa mengajukan


permintaan secara tertulis kepada Pengguna jasa untuk penyerahan akhir
pekerjaan (Penyerahan ke Dua).

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 38


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

7). Pengguna jasa menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah Penyedia


jasa melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan
dengan baik dan melakukan pembayaran sisa nilai kontrak yang belum
dibayar.

8). Apabila Penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan


sebagaimana mestinya, maka pengguna jasa berhak menggunakan uang
jaminan pemeliharaan untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan.

23. Penutup
Bilamana terdapat kekeliruan dalam peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan
pekerjaan ini, maka akan ditinjau kembali/akan dibahas dalam Aanwyzing.
Bilamana dalam peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan ini
terdapat kekurangan-kekurangan maupun pasal-pasal yang tidak dipergunakan,
maka akan diadakan ralat atau pasal-pasal tambahan.

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 39


Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020

PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 40

Anda mungkin juga menyukai