SPESIFIKASI TEKNIS
TAHUN ANGGARAN
2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020
DAFTAR ISI
SAMPUL ……………………………………………………………………………………………….....………1
DAFTAR ISI …………………………………………………………...…………………..……………….….. 2
I. METODOLOGI PELAKSANAAN………………………………………………………….….3
IV. PERALATAN…………………………………………………………………………………….……5
A. KETENTUAN UMUM………………………………………………………………………..15
B. PEKERJAAN PERSIAPAN………………………………………………………….………23
C. ADMINISTRASI……………………………………………………………………….………26
METODE PELAKSANAAN
I. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan Pengerukan Sungai Taccipi Kab. Pinrang terdiri atas beberapa jenis kegiatan
dengan metode pelaksanaan pekerjaan yaitu sebagai berikut:
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan
a. Penyediaan Peralatan dan Personil
Menyediakan peralatan dan personil sesuai kebutuhan kontrak yang
diperlukan untuk meyelesaikan pekerjaan.
B. PEKERJAAN FISIK
1. Galian Tanah Mekanis
a. Uraian Pelaksanaan Pekerjaan
Galian sedimen dilakukan di sungai Taccipi. Semua pekerjaan galian
sesuai batas galian serta ukuran yang telah ditentukan.
Dasar galian tanah harus rapi dan rata dalam batas yang
diperbolehkan.
Pengala
Tingkat Jabatan Yang man Personil
No. Profesi Keterampilan KET
Pendidikan diusulkan Kerja (Orang)
(Thn)
IV. PERALATAN
Daftar peralatan yang diminta yaitu:
Kepemilikan
No. Jenis Kapasitas Jumlah (Milik/Sewa
Beli/Sewa)
1. Excavator PC - 200 4 unit Milik/ Sewa Beli/Sewa
Perencanaan K3
Ada beberapa hal utama dalam penyelenggaraan RK3K yakni;
a. Kebijakan K3
Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang
dilaksanakan secara konsisten dan harus ditandatangani oleh Manajer
Proyek/Kepala Proyek)
Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan
konstruksi yang telah direncanakan
Kepala Proyek/Project Manager harus mengesahkan Kebijakan K3
Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
b. Organisasi K3
Organisasi K3 terdiri dari personil yang memiliki kompetensi bidang K3 berasal
dari pihak terkait dalam pelaksanaan proyek yang bertanggung jawab untuk
menjamin terlaksananya SMK3, terdiri dari : Penanggungjawab K3,
engineering, pelaksana konstruksi dan unit pendukung seperti SDM, keuangan,
dan tim pengelola K3 (kedaruratan, P3K, kebakaran). Organisasi ini dibentuk
sesuai kebutuhan dan tingkat kemampuan proyek.
Contohnya:
Penanggung jawab K3
b) Pengendalian organisasiK3
Pengendalian organisasi terkait dengan pengendalian operasional
berupa prosedur kerja/yang harus mencakup pengendalian seluruh
kegiatan konstruksi di tempat kerja, diantaranya:
1. Menunjuk penanggungjaawab kegiatan SMK3yang dituangkan
dalam struktur organisasi K3 beserta uraiantugas.
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan yangada.
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat
tempatkerja
4. Program-program detail peltihan sesuai pengendalian risiko yang
sudah disusun.
5. System pertolongan pertama pada kecelakaan.
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang
telah disusun.
c) Pemeriksaan dan evaluasi kinerja danK3
Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada
kegiatan yang dilaksanakan pada pengendalian operasional
berdasarkan upaya pengendaliaan pada perencanaan K3 sesuai uraian
sasaran dan program K3.
d) Tinjauan ulangkinerjaK3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 kemudian diklasifikasikan
dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana pada
sasaran dan program K3, hal-hal yang tidak sesuai termasuk bilamana
terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk diambil
tindakan perbaikan.
personil sesuai yang tercantum dalam kontrak, dari tempat aslinya ke lokasi
pekerjaan dimana akan digunakan. Sedangkan yang dimaksud dengan
demobilisasi adalah pengangkutan kembali, peralatan dan personil dari
lapangan pekerjaan ke tempat semula.
b. Pembayaran didasarkan atas satuan Lump Sum (LS) sesuai yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
KETERANGAN
No. URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
1. Mobilisasi & Demobilisasi
Kecelakaan lalu lintas
Gangguan pernafasan dan
mata
Terkena peralatan kerja
2. PEKERJAAN UTAMA
2.1. GALIAN TANAH MEKANIS
2.1.1.1. Umum
Penyedia jasa harus melakukan kegiatan pekerjaan galian tanah sesuai garis
dan elevasi yang tertera. Pekerjaan ini harus mencakup penggalian,
penanganan pembuangan atau pengangkutan dan pembuatan disposal area
untuk material buangan pada lokasi yang ditentukan. Galian tanah dilakukan
secara mekanis menggunakan excavator.
2.1.1.2. Cara Pelaksanaan
Terpleset
Terjatuh
A. KETENTUAN UMUM
1. Umum
Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan terletak pada:
Kec : Patampanua
Kab. : Pinrang
Provinsi : Sulawesi Selatan
2. Ketentuan Umum
Pekerjaan harus dilaksanakan menurut peraturan dan syarat-syarat serta gambar
bestek. Segala perubahan hanya dianggap sah dan dibenarkan apabila mendapat
persetujuan Direksi secaratertulis. Segala perintah dan petunjuk dari Direksi
harus ditaati dan dilaksanakan dengan baik demi sempurnanyapekerjaan.
Pada akhir pelaksanaan dan setelah berakhirnya masa pemeliharaan, pekerjaan
harus diserahkan kepada Panitia/Pejabat penerima hasil pekerjaan dalam
keadaan baik dan memuaskan, yang disertai Berita Acara Penyerahan Pekerjaan.
3. Fasilitas Pelaksanaan
Semua fasilitas pelaksanaan (temporary works) harus disimpan, dilakukan,
dioperasikan dan dipelihara oleh Penyedia Jasa, kecuali yang sudah diatur dalam
kontrak.
PenyediaJasa harus bertanggung jawabdan memelihara semua jalan,
jembatan, saluran, tanggul dan lain-lain yang digunakan pada waktu
4. Peralatan
Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua peralatan kerja dalam jumlah
yang cukup sesuai dengan jenis dan volume pekerjaan.
Disamping peralatan kerja utama, Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan
kerja bantu yang cocok dan lazim digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
serta jumlah yang cukup.
Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus
menyediakan penerangan pada malam hari sehingga seluruh lokasi kerja dapat
dikontrol pada malam hari.
5. Foto Dokumentasi
Penyedia Jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dalam tahapan pekerjaan
sebagai berikut :
PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 15
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020
(b) Gambar-gambarPelaksanaan
Penyedia Jasa harus menggunakan Gambar kontrak sebagai dasar untuk
mempersiapkan Gambar pelaksanaan. Gambar itu dibuat lebih detail untuk
pekerjaan tetap dan dimana mungkin dapat memperlihatkan penampang
melintang dan memanjang dari beton, pasangan batu, pengaturan batang
pembesian termasuk rencana pembengkokan, pemotongan dan daftar besi
beton, tipe bahan yang digunakan, mutu, tempat dan ukuran yang tepat.
(c) Gambar-gambar Bengkel /Gedung
Gambar-gambar bengkel atau gedung disiapkan olek Penyedia Jasa untuk
keperluan penyimpanan peralatan dan bahan-bahan milik Penyedia Jasa.
(d) Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap di
lapangan
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi adalah
menjadi resiko Penyedia Jasa. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar
tersebut tidak akan meringankan tanggung jawab Penyedia Jasa atas
7. Pengamanan
Penyedia Jasa berkewajiban menjaga keamanan dan tata tertib ditempat
pekerjaan.
Penyedia Jasa berkewajiban mengambil tindakan yang perlu demi keamanan
pekerjaan.Tempat pekerjaan harus senantiasa bersih dan teratur rapih.
Penyedia Jasa wajib menolak orang-orang yang dinilai Direksi mengganggu
jalannya pekerjaan.Bila perlu Direksi minta bantuan penguasa setempat dan
penyedia jasa tidak berhak menuntut ganti rugi karenanya.
8. Keselamatan Kerja
Penyedia Jasa diwajibkan memberi jaminan kesehatan dan keamanan serta
keselamatan bagi para karyawan dan pekerja-pekerja, antara lain dengan
menyediakan kotak PPPK lengkap dengan obat kebutuhan sebagai alat penolong
jika terjadi kecelakaan ditempat pekerjaan. Biaya perawatan menjadi beban
Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa berkewajiban membayar Asuransi Tenaga Kerja sesuai peraturan
yang berlaku.
9. Program Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus membuat program pelaksanaan sesuai dengan syarat- syarat
kontrak. Program tersebut harus di buat dalam bentuk barchart dan daftar yang
memperlihatkan setiap kegiatan :
a). Jenis Kegiatan dan volume.
b). Waktu Pelaksanaan.
c). Program dan realisasi kemajuanpekerjaan.
d). Jumlah dan jenis tenaga kerja, peralatan dan material yang diperlukan.
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan
pekerjaan mobilisasi, persiapan dll, serta kelonggaran waktu dengan adanya hari
liburumum.
e. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan.
4). Laporan Mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman
laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
minggu, serta hal-hal penting yang timbul atau berhubungan dengan
pelaksanaanpekerjaan.
5). Laporan Bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman Laporan
Mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
bulan, serta hal-hal penting yang timbul atau berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan selama bulanLaporan.
6). Laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan dibuat dalam rangkap
4 (empat) yang terdiri dari:
a. 2 (dua) rangkap untuk Pengguna Jasa (PA/KPA)
b. 1 (satu) rangkap untuk Pengawas lapangan/DireksiPekerjaan
c. 1 (satu) rangkap untuk penyedia jasa sebagaiarsip.
7). Selambat-lambatnya akhir minggu pertama bulan berikutnya penyedia jasa
telah menyerahkan 2 (dua) rangkap laporan bulanan yang telah disetujui
Pengawas Pekerjaan / Direksi Pekerjaan ke kantorDinas Pekerjaan Umum
dan Tata Ruang.
14.2. Peralatan
Penyedia jasa harus segera menyediakan semua peralatan yang
diperlukan dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup dan jenis alat
yang sesuai. Apabila Direksi Pekerjaan memandang belum sesuai dengan
kontrak, maka Penyedia jasa harus segera memenuhi kekurangannya
agar pekerjaan dapat dikerjakan dengansempurna.
14.3. Bahan Pengganti
Penyedia jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, apabila
bahan tersebut tidak tersedia di pasaran, maka dapat digunakan bahan
pengganti yang sesuai dengan mendapat izin tertulis dari Direksi
Pekerjaan.
14.4. Pemeriksaan Bahan/Material
Material yang akan digunakan oleh Penyedia jasa harus mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
15. Lain-Lain
Hal-hal yang belum terdapat dalam persyaratan ini yang diperkirakan akan
berpengaruh dalam pelaksanaan pekerjaan, akan ditambahkan di dalam
Aanwijzing (Peninjauan Lapangan).
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi
Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 15 (Lima
Belas) hari sejak diterbitkan SPMK yang meliputi ;
2. Pembersihan Lapangan
Penyedia jasa harus membersihkan lokasi pekerjaan sebelum pekerjaan di mulai
PENGERUKAN SUNGAI TACCIPI KAB. PINRANG 22
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov Sul-Sel
Tahun Anggaran 2020
3. Pekerjaan Pengukuran
1). Titik Tetap (BenchMark)
Sebelum pekerjaan dimulai Direksi menentukan titik tetap di lapangan yang
ketinggiannya akan diberikan secara tertulis pada pihak Penyedia jasa.
Titik tetap ini akan merupakan titik utama dalam melaksanakan pekerjaan
dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan titik duga (peil-peil) pada
sumbu tanggul dan bangunan-bangunanlainnya.
Selama pelaksanaan, Penyedia jasa diwajibkan untuk menjaga dan
mencegah kemungkinan-kemungkinan rusak dan berubahnya titiktetap.
Jika merasa perlu Direksi dapat memerintahkan kepada Penyedia Jasa
untuk mengadakan pengecekan peil titik tetaplainnya.
6. Gudang
Penyedia jasa diharuskan membuat gudang untuk menyimpan bahan-bahan dan
peralatan kerja.
Bilamana gudang di tempatkan diluar lokasi pekerjaan, maka tempat gudang
harus dipilih yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan dan mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Biaya yang timbul akibat hal ini menjadi tanggungan Penyedia jasa.
C. ADMINISTRASI
1. Bouwheer Direksi dan Pengawas
2). Bertindak sebagai Direksi pekerjaan ialah Kepala UPT. WS. Pompengan
Larona atau yang ditunjuk oleh PA/KPA, yang selanjutnya disebut Direksi.
4). Semua perintah dan petunjuk dari Pengawas, dianggap sebagai ketentuan
dari Direksi, selama tidak menyimpang dari syarat-syarat pekerjaan ini dan
semua peraturan yang berlaku.
3). Jika Direksi berpendapat bahwa wakil Penyedia Jasa tidak cakap dalam
melaksanakan tugasnya, maka Direksi berhak memerintahkan kepada
Penyedia Jasa untuk mengganti wakil Penyedia Jasa atau Site Manager
tersebut dengan orang lain dan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
3). Bila Penyedia Jasa menggunakan Sub Kontraktor atau Tark Werker,
semua tanggung jawab tetap pada Pihak PenyediaJasa.
4). Direksi tidak bertanggung jawab atas Pembayaran pihak Penyedia Jasa
4. Tugas UmumDireksi
1). Mengarahkan Penyedia Jasa agar mengenal serta menguasai keadaan
lapangan sehingga pekerjaan dapat dimulai dan diselesaikan tepat pada
waktunya.
3). Wajib mengikuti rencana kerja yang diajukan oleh Penyedia Jasa yang
telah disetujui olehDireksi.
6). Wajib membuat laporan kepada Direksi Pekerjaan setiap hari (laporan
harian), laporan mingguan dalam laporan bulanan. Laporan harian berisi
antara lain:
- Jumlah pekerja, tukang, mandor danlain-lain.
- Bahan-bahan yang datang yang digunakan dan yang masih tersedia serta
material yangditolak.
- Prestasi tiap jenis pekerjaan yangdicapai.
- Jenis dan jumlah alat serta kondisi masing-masing alat, baik yang
dioperasikan hari itu maupun yang tidakdioperasikan.
- Lain-lain yang diperintahkanDireksi.
- Masalah Teknis yang terjadidilapangan.
7). Penyedia Jasa harus menyediakan alat tulis antara lain:
3). Pekerjaan yang telah dicapai oleh Penyedia Jasa sampai dengan
pembatalan-pembatalan kontrak akan diperhitungkan oleh Direksi.
2). Pekerjaan tambah dan kurang hanya boleh dilakukan penyedia jasa atas
perintah /persetujuan tertulis dari penggunajasa.
3). Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh pengguna jasa secara tertulis
kepada penyedia jasa ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
kontrakawal.
5). Untuk pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak akan
dilakukan negosiasi teknis dan harga oleh penggunajasa.
8. Rencana Kerja
1). Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana kerja untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi paling lambat satu minggu setelah dikeluarkan
surat perintah mulai kerja(SPMK).
Rencana kerja meliputi :
- Rencana UmumPekerjaan.
- Organisasi dan tanggung jawab staf PenyediaJasa.
- Daftar dan jumlah peralatan dan material yang akan
digunakan.
9. Larangan PemindahTanganan
1). Pekerjaan yang telah diterima oleh penyedia jasa tidak boleh dipindah
tangankan kepada pihak ketiga hingga pihak Penyedia jasa hanya
bertindak sebagai perantara saja.
2). Bila hal ini terjadi, maka Direksi akan membatalkan perjanjian Kontrak
pekerjaan ini secara sepihak dan segala resiko ditanggung oleh pihak
Penyedia Jasa. Selanjutnya Direksi berhak menunjuk pihak lain untuk
melanjutkan pekerjaanini.
3). Hasil pemeriksaan ditulis pada buku progres laporan hasil pekerjaan yang
ditanda tangani kedua belah pihak.
1). Material yang dibeli oleh penyedia jasa dari leveransir, setelah sampai di
tempat pekerjaan dan disetujui oleh Direksi, leveransir tidak mempunyai
hak apapun lagi terhadap bahan-bahan tersebut.
4). Material yang ditolak oleh Direksi, harus disingkirkan dari tempat
pekerjaan semua biaya akibat penyingkiran bahan-bahan tersebut di atas
menjadi beban Penyediajasa.
5). Bila Penyedia jasa menggunakan bahan-bahan yang belum diperiksa dan
tanpa izin Direksi, maka Direksi berhak memerintahkan Penyedia jasa
untuk membongkar pekerjaan yang telah dilaksanakan tersebut atas biaya
Penyediajasa.
7). Bila Penyedia jasa tetap menggunakan bahan-bahan yang ditolak oleh
Direksi, maka Direksi dapat menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang
sedang berlangsung. Pekerjaan dilanjutkan apabila Penyedia jasa telah
mengganti bahan-bahan yang ditolak dengan bahan yang baru dan
memenuhi syarat.
2). Penyedia jasa wajib mengisi grafik-grafik, cuaca sesuai kondisi tiap hari,
time schedule dan gambar-gambar kerja setiap hari sesuai dengan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
2). Penyedia jasa dapat melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja atau malam
hari demi kesempurnaan dan cepat selesainya pekerjaan, untuk ini
Penyedia jasa harus memberitahukan hal tersebut kepada Direksi secara
tertulis sehari sebelumnya.
1). Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh pengguna jasa atas
pertimbangan yang layak dan wajar antara lain:
- Pekerjaan tambah
- Perubahan desain
- Perubahan alam
- Keterlambatan yang disebabkan oleh pihak pengguna jasa
- Masalah yang timbul di luar kewenangan penyedia jasa
- Keadaan Kahar (Force Majeur).
2). Pengguna jasa dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas
kontrak setelah melakukan penelitian dan evaluasi terhadap usulan
tertulis yang diajukan oleh penyedia jasa.
3). Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan di dalam
Amandemen Kontrak.
2). Apabila Penyedai Jasa tidak menyelesaikan pekerjaan pada waktu yang
telah ditetapkan, sesuai dengan yang tercantum dalamkontrak,maka
Penyedia Jasa dikenakan denda untuk setiap kelambatan 1/1000(satu
17. Perselisihan
1). Apabila terjadi perselisihan antara pihak Direksi dan pihak Penyedia jasa,
maka harus diusahakan penyelesaian secaramusyawarah.
2). Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan
surat permintaan pembayaran (SPP) untuk pembayaran prestasikerja.
c. PelatihanK3
d. SimulasiK3
e. Spanduk(banner)
f. Poster
g. Papan Informasi K3
Alat Pelindung Kerja TerdiriAtas:
a. Jaring Pengaman (SafetyNet)
b. Tali Keselamatan (LifeLine)
c. PenahanJatuh(SafetyDeck)
d. Pagar Pengaman (GuardRailling)
e. Pembatas Area (RestrictedArea)
Alat Pelindung Diri TerdiriAtas:
a. Topi Pelindung (SafetyHelmet)
b. Pelindung Mata (Goggles,Spectacles)
c. Tameng Muka (FaceShield)
d. Masker Selam (Breathing Apparatus)
e. Pelindung Telinga (Ear Plug, EarMuff)
f. Pelindung Pernafasan Dan Mulut(Masker)
g. Sarung Tangan (SafetyGloves)
h. Sepatu Keselamatan (SafetyShoes)
i. Penunjang Seluruh Tubuh (Full BodyHarness)
j. Jaket Pelampung (Life Vest)
k. Rompi Keselamatan (SafetyVest)
l. Celemek(Apron/Coveralls)
m. PelindungJatuh(FallArrester)
Asuransi Dan Perijinan Terdiri Atas:
a. BPJS Ketenagakerjaan Dan KesehatanKerja
b. Surat Ijin Kelaikan Alat
c. Surat IjinOperator
d. Surat Ijin Pengesahan Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja(P2K3)
Personil K3 terdiri atas:
a. Ahli K3 dan/atau Petugas K3
2). Apabila terjadi keadaan Kahar (Force Majeur) maka penyedia jasa
memberitahukan dalam waktu 14 (empat belas) hari dari hari terjadinya
keadaan Kahar dengan menyertakan pernyataan keadaan Kahar dari
Instansi yangberwenang.
- Peperangan
- Kerusakan
- Revolusi
- Bencana Alam : Banjir, Gempa bumi, badai, gunung meletus,
tanah longsor, wabah penyakit, dan angintopan.
- Pemogokan
- Kebakaran
- Gangguan IndustriLainnya.
3). Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa cidera janji, tidak
memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur didalam
kontrak.
2). Pengguna jasa melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh Penyediajasa.Bilamana terdapat kekurangan -
kekurangan dan atau cacat hasil pekerjaan, Penyedia jasa wajib
memperbaiki/menyelesaikannya.
23. Penutup
Bilamana terdapat kekeliruan dalam peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan
pekerjaan ini, maka akan ditinjau kembali/akan dibahas dalam Aanwyzing.
Bilamana dalam peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan ini
terdapat kekurangan-kekurangan maupun pasal-pasal yang tidak dipergunakan,
maka akan diadakan ralat atau pasal-pasal tambahan.