I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa Gadung merupakan salah satu daerah yang berada di Kabupaten Bangka Selatan
yang berpotensi terjadi abrasi tanah dan rawan banjir, sebagai daerah yang rawan
banjir dan longsor maka memiliki faktor penunjang berupa Jaringan Air
lainnya/bangunan air lainnya yang dikelola pembangunannya oleh Pemerintah
Daerah maupun Pemerintah pusat. Seiring dengan berkembangnya laju era
globalisasi, pemerintah daerah berupaya untuk menjadikan tercapainya kinerja yang
optimal dan efektifitas kerja yang berkesinambungan. Maka salah satu program
pemerintah daerah khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang,Perhubungan Pada Tahun 2021 telah menganggarkan dana untuk LANJUTAN
TALUD RT.03/04 DESA GADUNG yang bertujuan untuk mewujudkan pelayanan prima
kepada masyarakat dalam hal pengelolaan daerah untuk penanganan rawan banjir
dan Jaringan Air lainnya secara keseluruhan Sehingga jelas batas – batasannya.
Pengelolaan Sumber daya air sebagai faktor utama dalam melayani masyarakat perlu
di tunjang dana yang cukup sehingga kondisi jaringan air lainnya dapat dipertahankan
dan dapat berfungsi dengan baik yang berujung pada pelayanan prima dapat
diwujudkan,sehingga berdampak pada kepuasan dan manfaat dari pembangunan
dapat dirasakan sehingga rasa memiliki dengan sendirinya dapat timbul dari masing –
masing anggota masyarakat dan secara langsung dapat ikut menjaga dan melestarikan
hasil pembangunan tersebut.
1. Umum
a. Jalan Masuk Ke Daerah Kerja
Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja ialah menggunakan jalan-jalan setempat
yang ada yang berhubungan dengan jalan raya yang berdekatan dengan daerah
kerja.
Kontraktor hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum
yang berhubungan penggunaan arah angkutan umum, dan bertanggung jawab
terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.
Kontraktor harus memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada, memperbaiki dan
memperkuat jembatan beton sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutannya,
sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaannya.
Semua pekerjaan yang dimaksudkan Kontraktor untuk dikerjakan dalam
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
A. Tenaga Ahli
Untuk dapat melaksanakan kegiatan Fisik yang sesuai dengan ruang lingkup diatas,
dibutuhkan tenaga ahli sebagai berikut :
Pelaksana Lapangan merupakan tenaga kerja yang bertanggung jawab terhadap
aspek keteknikan dalam operasionalisasi badan usaha (mengarahkan dan
mengatur pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan spesifikasi). Bertugas
memobilisasi, mengatur dan mengarahkan para tenaga kerja agar pekerjaan fisik
sesuai instruksi dari pengawas teknis.
Tenaga K3 Konstruksi
merupakan tenaga teknis yang memiliki kompetensi serta bertanggungjawab
dalam K3 konstruksi
Mandor
Bertugas memobilisasi, mengatur dan mengarahkan para tenaga kerja agar
pekerjaan fisik sesuai instruksi dari pengawas teknis.
Kepala Tukang dan Tukang
Bertugas melaksanakan pekerjaan fisik sesuai dengan gambar dan spek yang
berdasarkan
instruksi dari pengawas ataupun mandor lapangan.
Operator
Bertugas menjalankan peralatan yang digunakan apabila pelaksanaan pekerjaan
tersebut menggunakan peralatan khusus.
Jml
No. Jenis Kapasitas
(Unit)
1. Dump Truck 3-4 M3 2,00
2. Exavator Set 35-60 HP 1,00
3. Mesin Genset 1500 W 1,00
4. Arco/Gerobak Dorong - 5,00
Pompa air (water 70-
5. pump) 100mm 1,00
6. Concrete Mixer 0,3-0,6 / 1,00
2. PERSYARATAN TEKNIS
1.Surat penawaran;
2.Daftar kuantitas harga;
3.Daftar personil dan lampirannya;
4.Daftar peralatan beserta lampirannya (kepemilikan);
5.Dokumen RKK
4. Persyaratan Kualifikasi
Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi(IUJK)
bidang sipil dan TDP atau NIB serta keterangan domisili masih berlaku
Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Subklasifikasi Jasa Pelaksana untuk
Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan,Dam, dan Prasarana Sumber Daya Air
Lainnya(SI001) Subkualifikasi Usaha Kecil, Dalam hal ber-KSO, persyaratan
kualifikasi usaha harus dipenuhi oleh leadfirm yang masih berlaku
Kualifikasi usaha kecil memenuhi sisa kemampuan paket (SKP)
Nomor NPWP Valid, dengan status keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak Valid
Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) Pekerjaan Konstruksi dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah atau swasta
termasuk pengalaman subkontrak.
E. Pelaporan
Laporan – laporan dalam pekerjaan Fisik LANJUTAN TALUD RT.03/04 DESA GADUNG
menjadi 3 laporan :
1. Laporan Harian, ini berisikan rangkuman kegiatan yang dilaksanakan setiap
harinya.
2. Laporan Mingguan, yang berisikan kemajuan pekerjaan setiap minggunya.
3. Laporan Bulanan, yang berisikan rekapitulasi dari laporan kemajuan setiap
minggunya yang dirangkum menjadi laporan bulanan.
4. Asbuilt drawing merupakan gambar pelaksanaan akhir yang disesuaikan dengan
kondisi
akhir dilapangan.
5. Laporan hasil pengukuran, yang berisi seluruh hasil pengukuran di lapangan
6. Laporan Back Up Data, yang berisi seluruh hasil perhitungan volume dalam daftar
kuantitas dan harga.
7. Photo Dokumentasi Kegiatan
E. Pembiayaan
BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 1
URAIAN PEKERJAAN
PASAL 2
SITUASI DAN UKURAN
2.1. Situasi
Pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 merupakan LANJUTAN TALUD RT.03/04 DESA
GADUNG, yang akan dilaksanakan di Desa.Gadung Kabupaten Bangka Selatan.
2.2. Ukuran
Ukuran-ukuran situasi yang digunakan di sini semuanya dinyatakan dalam M/CM,
kecuali ukuran-ukuran untuk Besi yang dinyatakan dalam KG.
Titik duga bangunan (dasar lantai) ditentukan ± 0,00 sesuai titik BM yang telah
ditentukan.
PASAL 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1 Persiapan
Membuat rencana penanganan atau pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal yang
telah ditetapkan (Time Schedule) dan rencana tersebut harus disetujui oleh
Pengguna Anggaran.
Membuat rencana penempatan personil/tenaga kerja dan peralatan yang
diperlukan sesuai dengan jadwal dan jenis pekerjaan.
3.2 Mobilisasi
Untuk mendatangkan personil diperlukan mobilisasi peralatan dari asal
Peralatan/personil dan mendatangkan bahan dari Queery ke lokasi pekerjaan dan
sebaiknya apabila peralatan tersebut sudah tidak diperlukan lagi dan pekerjaan
sudah selesai
PASAL 4
4.1. PEKERJAAN TANAH
4.4.1. Galian Tanah Biasa
PASAL 5
PEKERJAAN BETON
5.1 Bahan-bahan
Semen
Semen yang harus digunakan adalah Semen Portland biasa (Portland Cement) yang
sesuai dengan Standar Indonesia NI-8 atau Portland tanur Baja (Portland Blast
FurnaceCement). Semen yang cepat keras tidak boleh digunakan tanpa persetujuan
secara tertulis oleh Direksi. Semen Portland biasa harus memiliki kandungan C34
kurang dari 3%. Semen Portland Tanur Baja harus memiliki kandungan kerak baja
lebih (Manufacturer’stestcertificete) untuk setiap pengiriman semen yang telah
diterima, Kontraktor harus memiliki catatan yang disediakan untuk diperiksa oleh
Direksi mengenai
lokasi penyimpanan elemen ferrocement yang dibuat dari setiap pengiriman semen
tersebut. Atas perintah Direksi, semen dapat ditolak jika semen tersebut tidak
memenuhi
Tiang-tiang beton
bertulang
Bagian beton
bertulang pracetak
Lapisan beton
tahan abrasi /aus
Beton bertulang
untuk konstruksi
K
20 330 0,50 besar utama dan Ketat
225
pelat beton
pracetak
Beton bertulang
K
40 275 0,55 Ketat
175 Beton masa Pipa
K
40 250 0,60 Beton masa Ketat
125
BO Lantai kerja Ringan
Bila dipandang perlu oleh Direksi Pekerjaan, perbandingan campuran
beton akan ditentukan/diperbaikan selama pekerjaan berlangsung
pemborong tidak boleh merubah perbandingan campuran beton atau
sumber dan bahan-bahan tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Direksi.
2. Perbandingan Campuran
Pemborong harus menentukan perbandingan bahan untuk beton sesuai
dengan kelasnya sampai mendapat persetujuan Direksi. Penentuan
perbandingan diatas harus sesuai dengan petunjuk standart nasional
Indonesia PBI 71, SNI-2, kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Pemborong
tidak boleh merubah perbandingan atau sumber bahan yang sudah
disetujui tanpa persetujuan dari Direksi lebih dahulu. Persetujuan dari
PASAL 6
PEKERJAAN BESI BETON
Tulangan Baja
1. Daftar Bengkokan
Pemborong harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam gambar
dan spesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam
pekerjaan. Daftar bongkaran yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada pemborong
harus diperiksa dan diteliti. Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus,
yang bebas dari belitan dan bengkokan dalam keadaan dingin oleh tukang yang
berpengalaman batang dengan garis tengah 20mm atau lebih lurus dibengkokan
dengan mesin pembengkokan yang direncanakan untuk itu dan disetujui oleh Direksi.
Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia dan PBI 1971
kecuali jika ditentukan lain, atau perintah oleh Direksi. Bentuk-bentuk tulangan baja
harus dipotong sesuai dengan gambar, tidak boleh menyambung tulangan tanpa
persetujuan Direksi.
2. Pemasangan
Pemborong harus menempatkan dan memasang tulang baja dengan tepat pada
Semua besi beton harus dalam keadaan baru dan dengan derajat kualitas serta
ukuran yang memenuhi Standar Indonesia untuk beton PBI 1971 (N1-2) dan harus
disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus melengkapi dengan sertifikat pengujian
dari pabrik pada semua besi beton yang digunakan, untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi.
Besi beton harus dijaga sepanjang waktu agar bebas dari kerusakan dan
pencemaran, dan pada saat digunakan sebagai tulang beton harus bersih dan
bebas dari sisik gilingan yang lepas, debu, karat lepas, gemuk, minyak, cat,
lumpur atau sesuatu bahan yang lain yang menempel yang dapat mengurangi
perekatan. Besi beton hendaknya disimpan pada saat tempat berlindung dan
ditumpu agar tidak menyentuh tanah.
Semua besi beton yang ditekuk harus dalam keadaan dingin, penekukan
menggunakan roller yang dapat berputar secara bebas.Pemanasan tulangan beton
hanya diijinkan bila disetujui oleh Direksi, kecuali kalau dijelaskan secara khusus
dalam gambar, tulangan beton harus dibentuk dengan teliti sesuai dengan standar
PASAL 7
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Beton Bertulang
Proses pemasangan besi tulangan pada pelat atau balok lantai, pembesian
pada lantai harus berada di atas dudukan berupa beton.
Ketinggian bantalan pembesian lantai tergantung dari ketebalan selimut
beton yang direncanakan.
Pekerjaan Besi Tulangan
Pada pekerjaan besi tulangan perlu diperhatikan besi harus bersih terbebas
dari kotoran dan minyak,jika besi perlu disambung maka harus ada
overlapping yang sesuai dengan perhitungan atau spesifikasi teknis.
Proses perakitan besi tulangan dlakukan di luar bekisting baru kemudian
diletakan sesuai posisinya.
Pekerjaan Pasangan Batu Belah
1. Bahan-Bahan
a. Batu
Dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti
pasangan batu atau lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih dan keras,
tahan lama dan sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih dari campuran
besi, noda-noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau ketidak sempurnaan lainnya.
Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui Direksi.
b. Adukan
Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan pasangan harus dibuat dari
semen portland dan pasir dengan perbandingan isi 1 : 3 atau seperti ditentukan
dalam gambar untuk tiap jenis pekerjaan. Jika tidak ditentukan lain adukan
PASAL 8
PEKERJAAN ADUKAN DAN PLESTERAN
8.1. Lingkup Pekerjaan
8.1.1. Meliputi pengadaan dan pekerjaan semua tenaga kerja, peralatan, bahan-
bahan adukan dan plesteran dengan berbagai komposisi campuran, sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan dalam gambar.
Perbandingan Penggunaan
1 PC : 4 PS Plesteran pondasi luar
8.4. Cara Pengerjaan
8.4.1. Sebelum pasangan plesteran dimulai, semua bidang yang akan diplester, siar-
siarnya harus dikeruk agar permukaannya menjadi kasar. Pekerjaan plesteran ini
harus dilaksanakan dengan penuh keahlian dan ketelitian. Bidang-bidang plesteran
yang tidak rata, berombak atau retak-retak harus diulangi dan diperbaiki.
8.4.2. Plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinish, dan selama
diproses
PASAL 9
PEMBERSIHAN AKHIR
9.1 Kontraktor diwajibkan memelihara kebersihan selesai pekerjaan baik berupa
sampah-sampah, gundukan tanah maupun bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi
dan lain sebagainya.
9.2 Pembersihan dan kebersihan bangunan setelah proyek selesai sampai dengan
penyerahan kedua, menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor.
PASAL 10
PEMELIHARAAN
Pada saat pekerjaan-pekerjaan menurut kontrak telah diselesaikan, kontrakan
memindahkan semua alat kerja dan kelengkapan lainnya, serta membersihkan
dan merapikan tempat pekerjaan dari segala sampah bahan-bahan yang tidak
digunakan dan segala macam fasilitas sementara, kemudian dilakukan uji coba
hasil pekerjaan sehingga hasil pekerjaan dapat diterima baik oleh Direksi
(Penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya).
Selama masa pemeliharaan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, Kontraktor
masih tetap melakukan pemeliharaan, penjagaan dan memperbaiki apabila
timbul
kerusakan-kerusakan pada pekerjaan tersebut, sehubungan pekerjaan dapat
ditinggalkan dalam keadaan bersih, rapi dan dapat diterima dengan baik dan
memuaskan oleh Direksi (Penyerahan Akhir).
PASAL 11
PEKERJAAN PENDUKUNG
11.1. Penyelesaian Administrasi Lapangan
Apabila pekerjaan telah selesai (kegiatan fisik 100%) pelaksana harus melaksanakan :
- Membersihkan lapangan, mengeluarkan barang-barang bekas dari lapangan.
- Menyerahkan buku catatan harian antara lain :
1. Buku Harian Direksi
PASAL 127
CARA PERHITUNGAN PEMBAYARAN
12.1. Jenis Pekerjaan Yang Ditawarkan
Pekerjaan pendukung (penyediaan dan operasi transportasi lapangan, penyelesaian
dan
pembersihan lapangan) dikerjakan oleh kontraktor, perhitungan biaya harus sudah
dimasukkan ke dalam harga pekerjaan yang tercantum dalam pos terkait. Jenis
pekerjaan yang dapat dibayar adalah tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
12.2. Cara Pembayaran
Perhitungan prestasi kegiatan untuk keperluan penagihan pembayaran dihitung
berdasarkan persentase pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Pos Konstruksi :
PASAL 13
PENUTUP
14.1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini pada penjelasan kerja
ternyata diperlukan akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Kerja.
14.2. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di
lapangan, akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dengan Kontraktor
dan bila diperlukan akan dibicarakan bersama Pemberi Tugas.
ARYANTO, ST
NIP. 1980 1213 201101 1 003