Anda di halaman 1dari 76

REHABILITASI DI.

TORAUT

TAHUN ANGGARAN 2019


DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

BAB 1
UMUM

1.1. UMUM
Syarat-syarat umum ini berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan tanpa syarat yang harus
dijelaskan lagi pada tiap-tiap bagian tersebut, syarat-syarat umum ini juga akan berlaku pada
pekerjaan-pekerjaan yang syarat-syarat khususnya belum termuat dalam spesifikasi ini.

1.1.1. Lokasi Dan Kesampaian


Kabupaten Bolaang Mongondow adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara.
Secara astronomis, Kabupaten Bolaang Mongondow terletak 00°15’46" - 01°15’38" LU dan
antara 123°07’26" - 124°41’46" BT. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Bolaang
Mongondow memiliki batas-batas :

- Utara : Laut Sulawesi


- Selatan : Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur
- Barat : Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
- Timur : Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara.

Kabupaten Bolaang Mongondow secara administratif terbagi ke dalam 15 kecamatan dan 200
desa/kelurahan. Luas keseluruhan-nya mencapai 3.517,47 Km2 (BPS Kabupaten Bolaang
Mongondow, 2017).

1.1.2. Lingkup Pekerjaan


Lingkup Kegiatan pekerjaan “Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI.
Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow “antara lain adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan (A):
Pembuatan dan penyempurnaan peta dasar daerah irigasi, peta ikhtisar jaringan irigasi dan
skema jaringan irigasi termasuk skema bangunan.
b. Kegiatan (B):
Survei/inventarisasi kerusakan jaringan irigasi, pengukuran saluran pembawa, saluran
pembuang dan bangunan, serta penyelidikan geoteknik.
c. Kegiatan (C):
Pengumpulan data yang berkaitan dengan Operasi dan Pemeliharaan (O&P) dan
pembuatan Laporan System Planning (termasuk daftar usulan pekerjaan konstruksi untuk
rehabilitasi), analisa kelayakan teknik, ekonomi, sosial dan lingkungan.
d. Kegiatan (D):
Pembuatan desain detail dan Rencana Anggaran Biaya (RAB), serta menyiapkan dokumen
lelang untuk kegiatan konstruksi Rehabilitasi.

| 1-1
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

1.2. GAMBAR
1.2.1. Gambar-Gambar Untuk Keperluan Kontrak
Gambar-gambar tersebut memperlihatkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan
berdasarkan kontrak yang seterinci mungkin pada tahap perencanaan sekarang.

1.2.2. Gambar-Gambar Yang Terinci


Gambar-gambar yang terinci dapat disediakan karena diperlukan oleh Kontraktor demi untuk
kemajuan pekerjaan dan untuk memenuhi pelaksanaan program tepat pada waktunya, sesuai
dengan persyaratan kontrak.
Kontraktor harus mengecek semua gambar yang terinci dengan cermat dan memberitahu
Direksi tentang suatu kesalahan dan kekurangan yang mereka temui.
Kontraktor tidak berhak menuntut semua pembayaran tambahan berkenaan dengan suatu
pekerjaan yang diperlihatkan, atau diarahkan untuk dilakukan oleh gambar-gambar terinci
tersebut, kecuali bila Direksi telah memberikan perintah perubahan (Variate Order) menurut
Pasal 42 pada persyaratan Kontrak. Namun perhatikan bahwa Pasal 42 hanya mengubah
Volume.

1.2.3. Gambar-Gambar Yang Harus Diserahkan Oleh Kontraktor


Kontraktor hanrus menyerahkan kepada Direksi, untuk disetujui gambar-gambar dari
pekerjaan-pekerjaan sementara, termasuk pekerjaan tambahan untuk perlindungan (false
work), pekerjaan cetakan, rencana dan daftar penekukan besi beton, gambar rincian. Direksi
berhak mengubah gambar-gambar tersebut dan kontraktor harus melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan tersebut, begitu pula dengan semua perubahan-perubahan tersebut tanpa tambahan
biaya apapun.
Jika Kontraktor memperkirakan bahwa perubahan-perubahan tersebut akan berpengaruh
terhadap keselamatan dari pekerjaan sementara atau menambah tanggung jawab Kontraktor
menurut kontrak, maka Kontraktor harus menyampaikan pernyataan tertulis kepada Direksi
dalam waktu 7 hari setelah menerima perubahan-perubahan tersebut dan harus memperinci
hal-hal yang khusus yang dirasa keberatan. Direksi akan mempertimbangkan lagi masalah
tersebut.

1.2.4. Persetujuan Atas Gambar


Pemeriksaan atau pertimbangan oleh Direksi tentang usulan-usulan, gambar-gambar atau
dokumen yang diserahkan oleh Kontraktor untuk memperoleh persetujuan Direksi maupun
persetujuan yang dinyatakannya berkenan hal tersebut, baik atau tanpa perubahan-perubahan,
tidak boleh membebaskan Kontraktor dari suatu tanggung jawab atau kerugian yang
dibebankan kepadanya oleh suatu ketentuan Kontrak.
Sekiranya terdapat gambar-gambar yang tidak sesuai dengan persyaratan-persyaratan Kontak
setelah persetujuan diberikan oleh Direksi terhadap gambar-gambar tersebut yang telah
diserahkan Kontraktor atau rincian gambar-gambar yang telah diserahkan terdahulu, maka
berbagai perubahandan tambahan yang dianggap perlu oleh Direksi harus dilakukan oleh
Kontraktor dan pekerjaan tersebut harus dilaksanakan Kontraktor tanpa memerlukan
tambahan pembayaran.

| 1-2
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

BAB 2
PEKERJAAN-PEKERJAAN PENDAHULUAN
DAN SYARAT-SYARAT UMUM

2.1. KANTOR DAN FASILITAS PERUMAHAN PEMBERI PROYEK/DIREKSI


Kontraktor harus menyediakan dan merawat secara khusus untuk digunakan Pemberi
Proyek/Direksi dan Stafnya, kantor/perumahan sementara di lokasi, termasuk perabot dan
perlengkapan :
- Kontraktor harus memikul semua biaya dalam hal penyediaan kantor (satu set komputer
dengan print, kursi, meja, papan whiteboard) dan fasilitas penunjang perumahan Direksi.
- Perabotan dan peralatan harus disedikan dalam keadaan baik dan disetujui oleh Direksi
sebelum dipasang..
- Kontraktor harus bertanggung jawab untuk yang berkaitan dengan hal tersebut diatas.

2.2. ANGKUTAN UNTUK PEMBERI PROYEK/DIREKSI


Untuk digunakan oleh Pemberi Proyek/Direksi dalam 30 hari dari penerimaan Surat
Persetujuan. Kontraktor harus menyediakan secara khusus alat-alat angkutan,
sebagai berikut :
- Kendaraan Roda 2 (Sepeda Motor) sebanyak 2 unit
Perlengkapan transport harus dalam keadaan baik dan siap digunakan selama periode
pekerjaan sepenuhnya dengan biaya Kontraktor sendiri.

2.3. FASILITAS KONTRAKTOR


Kontraktor harus mengurus sendiri urusan penyewaan atau memperoleh areal sebagai tempat
sementara untuk bedeng, kantor, tempat kerja, tempat tinggal dan lain-lain.
Sebelum memulai dengan penyusunan yang pasti, Kontraktor harus meminta persetujuan dari
Direksi, gambar yang menunjukkan lokasi areal-areal yang dimaksud oleh Kontraktor untuk
digunakan sebagai tempat kerja, kantor dan pemondokan/akomodasi.
Dalam 15 hari setelah menerima Surat Persetujuan, Kontraktor harus menyerahkan kepada
Direksi, untuk disetujui, rencana tata ruang fasilitas Kontraktor yang memperlihatkan lokasi
areal-areal yang akan digunakan untuk bedeng, bengkel kerja, depot dan pemondokan
karyawan serta staf pengawasnya.
Untuk tempat tinggal, kantor, bengkel kerja dan gudang, Kontraktor harus menggunakan
bangunan-bangunan yang keadaanya bersih dan teratur yang akan memberikan fasilitas-
fasilitas perumahan dan pekerjaan secara baik, bedeng, dan depot harus dilengkapi dengan
penerangan dan jika Direksi menghendaki juga dilengkapi dengan pagar, selama
berlangsungnya kontrak Direksi secara teratur akan memeriksa tempat fasilitas Kontraktor,
dan jika bangunan-bangunan, fasilitas sanitasi dan lain-lain tidak memenuhi syarat-syarat
seperti yang ditetapkan disini, Kontraktor harus memperbaiki segera setelah diberitahukan
oleh Direksi.

| 2-1
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Gudang harus dapat menyediakan tempat penyimpanan dan perlindungan terhadap persediaan
serta bahan-bahan, bahan bakar, suku cadang dan lain-lain yang memadai dalam jumlah yang
dapat menjamin kemajuan pekerjaan secara tidak terputus-putus (tersendat-sendat). Bengkel
kerja harus dilengkapi secara baik untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan dan perawatan
rutin.
Kontraktor harus memelihara kantor dilapangan selama berlangsung Kontrak, dan harus
terbuka sepanjang waktu untuk menerima pengarahan, petunjuk atau komunikasi yang lain
dari Direksi. Semua biaya untuk fasilitas-fasilitas tersebut seperti dijelaskan dalam sub artikel
ini harus ditanggung oleh Kontraktor dan harus dianggap termasuk dalam butir Lumpsum
dalam Daftar Kuantitas. Diakhir periode atau pada waktu yang lebih dini sebagaimana dapat
diatur oelh Direksi, semua bangunan, gudang, bengkel kerja, pagar, bahan-bahan dan apa-apa
yang dibangun atau ditempatkan oleh Kontraktor bila tidak diperlukan lagi sebelum
pengeluaran Sertifikat Pemeliharaan. Areal yang bersangkutan harus dibersihkan dan
diratakan karena diperlukan dalam rangka memperoleh persetujuan Pemberi Proyek.

2.4. PEKERJAAN-PEKERJAAN PENUNJANG


Kontraktor harus melaksanakan dan membangun pekerjaan-pekerjaan penunjang seperti
pembuatan jalan masuk, jalan by pass, dam sementara atau kofferdam, urugan, drainase,
pemompaan dan lain-lain yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan secara baik.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas tersedianya kondisi yang layak untuk peralatannya
agar dapat berjalan melalui setiap bagian dari lapangannya.
Kontraktor harus memperoleh persetujuan dari pemilik/pemakai lahan serta persetujuan dari
Direksi sebelum mulai melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Kerusakan apapun
terhadap harta benda pemililk/pemakai harus diperbaiki oleh Kontraktor dengan biaya sendiri.
Biaya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan penunjang harus ditanggung oleh Kontraktor.

2.5. DATA KETINGGIAN


Berbagai ketinggian yang disajikan dalam gambar menunjukkan ketinggian Acuan Pengikatan
Proyek (Project Referensi Level). Patok BM memiliki ketinggian dalam standar PRL.

2.6. PEMATOKAN DAN SURVEY PEKERJAAN


Pada permulaan pekerjaan Direksi harus menunjukan lokasi rambu-rambu dan patok-patok
(BM) yang ada didekat atau didalam situs yang bersangkutan. Ketinggian patok (BM) tersebut
harus diberitahukan kepada Kontraktor secara tertulis. Titik-titik ikat diperlukan lebih lanjut
harus ditempatkan/dipancang oleh Kontraktor dengan biaya sendiri.

Kontraktor dianggap bertanggung jawab sendiri atas pematokan dan cara pematokan yang
dipilih. Kontraktor harus membantu Direksi dalam mengecek pematokan, termasuk
mengijinkan Direksi dalam menggunakan sistim yang telah dipilih Kontraktor. Kontraktor
harus memancang patok-patok BM tambahan sehingga tindak ada ketinggian yang
dipindahkan lebih dari 1 km tanpa dipindahkan melalui patok BM.

Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Rangkap tiga, peta-peta dan catatan-catatan
dalam bentuk formulir yang disetujui yang berisikan tentang lokasi dan ketinggian tiap patok

| 2-2
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

yang digunakan atau yang dipancangkan oleh Kontraktor. Kontraktor harus melestarikan dan
melindungi semua titik-titik pengikat dan harus menyimpan catatan-catatan tertulis yang
lengkap tentang semua perubahan, koreksian dan penggantian dan menyediakannya untuk
diperiksa dan di chek oleh Direksi. Pematokan yang terinci harus dilakukan oleh Kontraktor
yang akan mempekerjakan juru-juru ukur yang berkemampuan tinggi untuk maksud tersebut.
Garis dan ketinggian formasi, lereng sisi, jalur-jalur pelayanan, tanggul-tanggul, bangunan-
bangunan dan bagian-bagian pekerjaan yang lain yang harus dipatok dengan teliti oleh
Kontraktor dan sering di cek, serta dipelihara kelestariannya untuk menjamin agar diperoleh
gradien dan penampang melintang yang benar dimana-mana.

Kontraktor harus memelihara dan melindungi rambu-rambu dan patok-patok dari kerusakan
sepanjang waktu sampai selesainya pekerjaan. Pemindahan sebagian dari patok barangkali
diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan, namun masing-masing dari rambu tersebut tidak
boleh dipindahkan sebelum posisi patok-patok tersebut telah ditetapkan dengan mendirikan
titik-titik pemgikatan dilokasi-lokasi yang telah tergganggu oleh pekerjaan tetap dan sebelum
pematokan pertama pekerjaan-pekerjaan tanah didaerah sekitar telah selesai dan mendapat
persetujuan secara tertulis dari Direksi.

Segera setelah kontraktor mendapat wewenang atas situasi yang bersangkutan, Kontraktor
harus mengambil alih pertanggung jawaban dan membayar semua biaya yang berkenaan
dengan perlindungan, perawatan dan pemindahan akhir semua rambu dan patok apakah yang
ada didalam maupun yang berada diluar tempat. Rambu-rambu dan patok yang tidak rusak
atau terganggu selama melaksanakan pekerjaan-pekerjaan harus dikembalikan dalam keadaan
utuh kepada Direksi setelah pekerjaan-pekerjaan tersebut.
Jika suatu patok atau rambu menjadi terganggu atau Kontraktor memperkirakan terjadi
gangguan tersebut, Kontraktor harus menempatkan kembali rambu atau patok BM tersebut
atau membuat gantinya sesuai dengan petunjuk Direksi. Setelah membersihkan tempat
tersebut, tetapi sebelum pekerjaan penggalian atau suatu bagian daripadanya akan dimulai,
Kontraktor harus mensurvai, mengukur ketinggian tempat dan areal-areal penggalian,
bangunan-bangunan, pohon-pohon, luas tanaman sejauh yang diperlukan dan disetujui
Direksi, tentang semua bagian yang menjadi dasar pengukuran dari pekerjaan. Denah dan
potongan harus di plot oleh Kontraktor pada masing-masing gambar dan situasi disetujui oleh
Direksi, yang kemudian akan menjadi dasar bagi pembayaran pekerjaan tersebut sebagaimana
ditunjukkan dalam pasal 50 dalam persyaratan kontrak.

Di sepanjang saluran dan perapian hasil galian yang akan direhabilitasi, harus dibuat
penampang melintang pada alinemen yang bersangkutan, pada selang jarak 50 m, dan lokasi
penampang melintang tersebut harus diberi tanda diluar areal yang dibuka sesuai dengan
persetujuan dari Direksi. Disepanjang saluran dan perapian hasil galian yang akan dibuat
sebelum melaksanakan penggalian atau penimbunan tetapi setelah pembukaan, hanya sebuah
profil memanjang saja yang harus dibuat pada alinemen saluran dan tanggul tersebut.

Setelah penyelesaian saluran dan dan perapian hasil galian tersebut, Kontraktor harus
membuat lagi penampang melintang pertama, guna memeriksa/mengecek apakah pekerjaan
yang bersangkutan telah dikerjakan sesuai dengan dimensi yang telah ditetapkan.

Ketepatan/ketelitian pekerjaan survey tersebut harus berada dalam toleransi sebagai berikut :

| 2-3
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

- Pasak/patok untuk penampang melintang pada pekerjaan tanah harus ditempatkan kurang
dari 20 mm secara vertikal dari posisi yang telah ditentukan, dan 100 mm secara
horizontal.
- Survei ketinggian harus diikatkan pada patok Bench Mark yang permanen atau dekat ke
titik permulaan yang ada di sepanjang rute yang pendek. Kesalahan
penutupan/pengikatan harus kurang dari 10 mm kali akar kuadrat dari panjang
sirkuit/kelilingnya dalam kilometer.
- Patok yang menunjukan ketinggian akhir dari pekerjaan tanah harus berada dalam atau
dibawah 20 mm dari ketinggian yang ditentukan.
- Bangunannya yang harus dipasang pada jarak 20 mm terdekat, kecuali apabila fungsi-
fungsi operasional atau hal-hal yang sifatnya khusus, seperti pemasangan pekerjaan
logam dan peralatan, memerlukan pemasangan yang lebih tepat.
- Sudut dan lengkungnya harus kurang dari 100 mm dari posisinya yang benar.
Kontraktor harus menyediakan dari permulaan sampai selesainya pekerjaan, 2 tenaga kerja
khusus yang akan diperlukan oleh Direksi, peralatan dan barang-barang lain yang diperlukan
untuk pengecekkan pematokan, survei topografi dan untuk melaksanakan semua kegiatan lain
yang mungkin diperlukan oleh Direksi .

2.7. UPAYA KESELAMATAN KERJA


Kontraktor harus menyediakan dan merawat lampu-lampu peringatan yang memadai, sinyal
tanda bahaya, isyarat dan penjaga dan harus mengambil langkah-langkah pencegahan yang
perlu untuk melindungi pekerjaan dan keselamatan umum. Saluran, gorong-gorong, jembatan
dan lain-lain yang dekat ke lalu lintas harus dilindungi secara efektif.
Kontraktor harus sepanjang waktu melaksanakan pekerjaannya dan memperkerjakan
karyawannya dengan cara-cara yang aman dan harus menyediakan dan menggunakan alat-alat
keselamatan yang pantas dan memadai karena dikehendaki atau diharuskan oleh Peraturan
Pemerintah yang meliputi keselamatan pekerja. Seandainya Direksi memperkirakan bahwa
metode keselamatan yang digunakan atau diusulkan oleh Kontraktor tidak memadai, Direksi
harus memberitahu Kontraktor yang dengan segera harus mengubah metode-metode tersebut.
Komentar tersebut atau kurangnya komentar dari Direksi tidak boleh ditafsirkan sebagai
membebaskan Kontraktor terhadap tanggung jawabnya sesuai syarat-syarat kontrak.

2.8. KEAMANAN
Kontraktor harus bertanggung jawab sendiri atas penjagaan wilayah kerjanya, kemah dan
tempat pemondokan maupun keamanan staf pemberi kerja/Direksi dan harus menyediakan
penjagaan siang dan malam untuk kantor pihak Pemberi Pekerjaan/Direksi serta
perumahannya dengan biayanya sendiri. Semua langkah-langkah pengamanan harus
dilakukan dengan kerja sama yang erat dengan penguasa-penguasa setempat atau yang
berwajib.

2.9. JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN


Kontraktor sepanjang waktu harus memelihara pelayanan kesehatan tempat kerja secara
memadai. Tenaga yang berkemampuan tinggi untuk menangani bantuan pertama pada
kecelakaan harus tersedia ditempat kerja setiap saat bila pekerjaan sedang berlangsung. Selain
itu harus dilakukan kerja sama/pengaturan dengan seorang Dokter yang berkemampuan penuh

| 2-4
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

yang akan dipanggil ketempat kerja bila diperlukan untuk konsultasi rutin atau darurat.
Perlengkapan dan fasilitas yang memadai, termasuk transport, harus disediakan.

Kontraktor juga harus mengadakan hubungan kerjasama dengan rumah sakit terdekat yang
layak untuk kasus-kasus panyakit yang gawat atau korban luka parah.

2.10. BAHAN-BAHAN, KUALITAS HASIL KERJA DAN PEMERIKSAAN

Kecuali tidak diperincikan, semua material dan kualitas hasil kerja akan disesuaikan dengan
ketentuan/persyaratan Standard Indonesia yang relevan yang mulai berlaku 30 hari sebelum
tanggal pertama yang ditetapkan untuk tanggal pertama yang ditetapkan untuk penyerahan
penawaran. Standard Indonesia bisa diganti dengan spesifikasi standard Internasional lainnya
yang sama, asalkan dengan persetujuan dari Direksi yang bersangkutan.

Kontraktor harus memperoleh dan menyimpan ditempat, sedikitnya satu salinan dari masing-
masing pedoman Standard Nasional yang ditunjukan dalam Spesifikasi dan selain itu, harus
menyediakan jika diperlukan pedoman Standar Internasional yang lain yang berlaku untuk
bahan-bahan yang disediakan atau kualitas hasil kerja yang sedang dilakukan ditempat
pekerjaan. Daftar kode dan standar inggeris untuk pemakaian bahan konstruksi, disajikan
dalam Lampiran II pada spesifikasi ini. Semua bahan dan kualitas hasil kerja yang tidak
sepenuhnnya ditentukan disini atau yang tidak tercakup dalam Standar Indonesia atau Standar
Nasional, harus sebagaimana yang digunakan dalam pekerjaan kelas satu.

Direksi harus diberi kesempatan untuk menguji semua contoh dari seluruh bahan-bahan tetap
sebelum pesanan dilaksanakan. Direksi dalam butir-butir tertentu dapat meminta pabrik atau
pemasok barang yang bersangkutan untuk memberikan sertifikat uji yang harus diserahkan
dan disahkan oleh yang mewakili Direksi sebelum bahan-bahan tersebut dilepas untuk dikirim
ketempat kerja. Sertifikat tersebut harus menjelaskan bahwa bahan-bahan atau barang-barang
yang bersangkutan telah diuji sesuai dengan persyaratan spesifikasi dan harus
memperlihatkan hasil semua pengujian yang telah dilakukan.

Kontraktor harus menyediakan secara memadai sarana untuk mengindentifikasi bahan-bahan


atau barang-barang yang dikirim ke tempat kerja dengan sertifikat yang cocok.
Pemeriksaan dan persetujuan tidak boleh membebaskan Kontraktor dari kewajiban yang
dibebankan kepadanya dalam kontrak ini.

2.11. UKURAN DAN KUANTITAS STANDAR


Semua ukuran pada gambar dan kuantitas dalam volume pekerjaan dan jadwal pekerjaan
harus dalam sistem metrik kecuali ditentukan lain.

2.12. FOTO-FOTO PEKERJAAN


Foto-foto yang memperlihatkan kemajuan pekerjaan, ciri-ciri tertentu dari pekerjaan,
peralatan atau hal-hal lain yang menarik perhatian sehubungan dengan pekerjaan atau
lingkungannya harus dibuat sedikitnya tiga kali.

a. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan.

| 2-5
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

b. Selama berlangsung pekerjaan.


c. Setelah selesai pekerjaan atau periode pemeliharaan atau setelah sebagai mana yang
dinyatakan.

Butir a dan c harus dilakukan sedikitnya dari tiga posisi (depan belakang dan samping)

Ukuran dari foto-foto tersebut tidak boleh kurang dari 140 x 90 mm dan enam lembar hasil
cetakan masing-masing foto (tidak berbingkai), dengan membutuhkan keterangan ringkasnya
harus disampaikan kepada Direksi.

2.13. LAHAN YANG BERBATASAN

Kontraktor harus secara khusus memelihara agar menghindari gangguan, kerusakan pada
tanaman, pohon, pagar, bangunan atau masuk tanpa harus membuat semua pengaturan yang
perlu dalam hal ini dengan pemilik/pemakai lahan dan dengan orang-orang yang ditunjuk
untuk maksud tersebut dalam hal ini tanah milik Negara, menjamin kepatuhan pekerja-pekerja
mereka sendiri terhadap semua peraturan dan peraturan setempat dari pemerintah mengenai
hal ini ataupun masalah-masalah lain.

Kontraktor harus sepanjang waktu menyediakan sarana perhubungan, dengan cara membuat
jalan darurat atau jembatan-jembatan darurat, untuk kendaraan seperti sepeda motor, sepeda,
mobil dan para pejalan kaki ke tempat-tempat mereka dan untuk para pemilik dan pemukim di
areal proyek. Apabila penimbunan saluran-saluran saluran yang baru digali mengganggu
drainase atau jalan masuk ke lahan atau pemukiman, maka Direksi boleh memerintahkan
Kontraktor yang bersangkutan untuk melakukan upaya penanggulangan yang layak dan tepat.

2.14. PEMBERITAHUAN PELAKSANAAN PEKERJAN

Tidak ada pekerjaan yang penting yang tidak boleh dilaksanakan tanpa ada persetujuan dari
Direksi atau tanpa pemberitahuan selengkapnya secara tertulis yang disampaikan kepada
Direksi cukup waktu sebelum pekerjaan dimulai untuk memungkinkan Direksi
mempersiapkan pengaturan yang perlu untuk melakukan pemeriksaan.

2.15. PERLINDUNGAN DARI PEKERJAAN

Kontraktor dengan biaya sendiri dengan cermat melindungi semua pekerjaan dan bahan-
bahan yang dapat rusak atau terpengaruh oleh cuaca. Seandainya suatu pekerjaan menjadi
rusak atau terpengaruh, oleh kondisi cuaca pekerjaan harus diperbaiki atau diganti dan
penggantian dari pekerjaan tersebut atas biaya Kontraktor sampai memuaskan Direksi.

2.16. PENCEGAHAN PENCEMARAN

Kontraktor harus setiap saat memelihara semua aliran air, tempat pekerjaan dan tanah milik
yang berdekatan menjadi bersih dan bebas dari pencemaran dan puing-puing dari apapun
yang timbul diluar pekerjaannya dan harus mengganti kerugian kepada pemberi pekerjaan
terhadap semua tuntutan yang timbul dari pencemaran atau puing (sisa-sisa) tersebut.

| 2-6
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

2.17. BAHAN-BAHAN YANG HARUS DISEDIAKAN

Kontraktor harus memperoleh dan menyediakan semua bahan yang perlu untuk pembangunan
dan penyelesaian serta pemeliharaan dan pekerjaan dan harus mengatur sendiri perolehan
bahan-bahan tersebut termasuk untuk pengangkutannya.

Meskipun suatu areal telah diberikan atau dianjurkan pada Kontraktor sebagai tempat dari
mana bahan-bahan dapat diperoleh, Kontraktor harus dianggap telah merasa puas mengenai
sumber pengadaan bahan tersebut, dan harus bertanggung jawab sendiri untuk pengadaan
bahan-bahan yang sesuai dengan jumlah cukup untuk memenuhi keperluan kontrak dan
selama proses pekerjaan dan untuk penyelesaian pekerjaan.

Pemakaian bahan-bahan bekas dari bangunan yang dibongkar dalam pekerjaan-pekerjaan


yang bersangkutan termasuk bahan-bahan yang telah dipakai ditempat lain tidak akan
diperbolehkan kecuali diijinkan oleh Direksi.

2.18. PEKERJAAN YANG DILAKUKAN OLEH KONTRAKTOR LAIN

Kontraktor dalam kegiatan pekerjaannya harus mempertimbangkan bahwa selama


pelaksanaan pekerjaan atau badan-badan lain untuk melaksanakan pembersihan,
pembangunan rumah, pekerjaan tanah dan lain-lain didalam dan disekitar areal proyek
tersebut Kontraktor harus sepenuhnya mengenal kegiatan dari Kontraktor lain tersebut sampai
ke satu tingkat yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaannya sendiri.

Dapat dimengerti bahwa Pihak Pemberi Pekerjaan tidak harus menerima dan memberi
penggantian atas suatu tuntutan atau permintaan dari Kontraktor untuk pembayaran tambahan
atau keterlambatan yang mungkin terjadi atau sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Kontraktor-kontraktor lain.

2.19. PERTEMUAN DI LOKASI PROYEK

Kontraktor harus menghadiri pertemuan rutin dimana semua masalah yang berkaitan dengan
kemajuan pekerjaan akan dinilai dan Kontraktor menyampaikan setiap bulan suatu Laporan
Kemajuan Pekerjaan dalam formulir yang disetujui Direksi yang menyajikan kemajuan
pekerjaan yang sebenarnya.

2.20. GAMBAR-GAMBAR SEBAGAIMANA YANG DIBANGUN


(DILAKSANAKAN)

Jika diminta oleh Direksi, Kontraktor harus menyediakan gambar-gambar sebagaimana yang
dilaksanakan. Gambar-gambar perencanaan, gambar-gambar pematokan dan survey yang
dilaksanakan serta dipersiapkan untuk mengukur hasil pekerjaan sebagaimana diuraikan
dalam Pasal 2.6. dapat digunakan sebagai dasar untuk mempersiapkan gambar sebagaimana
yang dilaksanakan. Ukuran dan skala gambar-gambar ini harus disetujui Direksi.

| 2-7
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Ketentuan mengenai persiapan gambar-gambar sebagaimana yang dilaksanakan harus


termasuk dalam butir Lumpsum dalam daftar kuantitas.

2.21. ALTERNATIF USULAN KONTRAKTOR

Setiap altrnatif yang mungkin telah diusulkan Kontraktor dalam berkas dokumen pelelangan,
atau setelah itu selama berlangsungnya Kontrak dan yang telah disetujui oleh Pihak Pemberi
Pekerjaan atau Direksi, tetap menjadi tanggung jawab kontraktor baik mengenai rencana
metode yang memuaskan maupun mengenai pembangunan serta lamanya.

Jika menurut pendapat Direksi suatu alternatif yang disetujui tidak memuaskan dalam suatu
hal, Direksi berhak menarik persetujuannya dan Kontraktor setelah itu melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan tersebut sebagaimana ditentukan semula.

| 2-8
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

BAB 3
PEKERJAAN TANAH

3.1. UMUM

Pekerjaan yang tercakup dalam kelompok pasal ini terdiri dari pengadaan keperluan semua
tenaga kerja, peralatan,persediaan bahan-bahan serta pelaksanaan semua kegiatan sehubungan
dengan pembukaan dan penggalian areal-areal Daerah Milik Jalan/Saluran (DMJ/S),
penggalian dan penimbunan jalan, perataan yang penting sesuai dengan spesifikasi dan
gambar.

Istilah “Pekerjaan Tanah” akan digunakan sebagai istilah umum untuk menunjukan semua
kelas perataan (grading) pendataran (levelling), penggalian saluran, pemindahan tanah dan
semua pekerjaan perapian hasil galian atau penggalian yang lain-lainnya.

Termasuk ke dalam pekerjaan perapian hasil pekerjaan adalah semua penimbunan tanggul
sepanjang saluran, penimbunan tanggul pengaman banjir, penanggulangan dan berm dan
semua penimbunan yang lain yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang ditunjukkan
oleh Direksi. Penggalian dan pekerjaan tanah dapat dilakukan baik dengan peralatan mesin
maupun dengan tenaga manusia.

3.2. GANGGUAN PADA SALURAN PEMBUANG DAN BERBAGAI UTILITAS


YANG ADA

Kontraktor harus mengetahui jadwal penanaman selama musim kering dan musim hujan serta
harus mentahapkan dan melaksanakan pekerjaan dengan cara sedemikian rupa sehingga
perbaikan dan pembangunan saluran irigasi, saluran pembuang, perapian hasil galian dan lain-
lain tidak mengganggu pengaliran melalui saluran-saluran pembuang yang ada.

Hasil galian dari sejumlah saluran pembuang dapat mendatangkan unsur-unsur yang
berbahaya. Hasil galian dari sejumlah saluran pembuang dapat mendatangkan unsur-unsur
yang berbahaya, harus dicegah agar unsur tersebut tidak terbawa masuk oleh air hujan ke
dalam persawahan.

Karena itu harus dibuat sebuah saluran kecil berikut pematang di sepanjang sisi lahan dari
tanggul limbah dan saluran ini harus bermuara ke saluran pembuang.

3.3. GALIAN
3.4.1. Umum

Diperkirakan semua bahan dari berbagai galian dengan pengecualian gambut dan tanah
organik sesuai untuk digunakan dalam konstruksi. Bahan-bahan galian yang akan digunakan
pada jalan dan perapian hasil galian pengaman harus bebas atau dibersihkan dari tunggul, akar
dan unsur-unsur tanaman dengan tenaga manusia.

| 3-1
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Bahan-bahan galian yang mengandung tunggul, akar, unsur-unsur tanaman gambut, tanah
organik dan bahan-bahan lain yang tidak diperlukan untuk urugan harus ditempatkan ditempat
pembuangan dekat saluran atau di areal-areal pembuangan yang lain yang ditunjukkan
Direksi. Permukaan tumpukan buangan harus dibentuk dengan rapi, permukaan dirapikan
dengan kemiringan 1 : 20 ke arah luar.

Penggalian tidak boleh mulai sebelum Direksi menyetujui pematokan (setting out) dan survai
topografinya. Semua saluran yang harus diperbaiki atau digali lagi, ditunjukan dalam peta.

3.4.2. Garis Derajat dan Penampang Melintang

Semua galian harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan dari Sub Pasal ini dan sesuai
dengan garis-garis, ukuran dan derajat seperti diperlihatkan dalam berbagai gambar atau yang
diarahkan oleh Direksi. Selama berlangsungnya pekerjaan, barangkali ternyata atau Direksi
ingin untuk mengubah berbagai kemiringan, ketinggian dan ukuran dari galian, dari apa yang
ditunjukkan dalam gambar atau apa yang disebutkan dalam spesifikasi ini. Semua langkah-
langkah pengamanan yang perlu, harus diambil untuk melestarikan bahwa di bawah dan di
luar garis-garis galian dalam garis-garis galian dalam kondisi yang sebaik mungkin.

Setiap kelebihan penggalian untuk bangunan yang dibuat oleh Kontraktor karena suatu
maksud atau alasan, kecuali kalau ditentukan lain disini, harus diurug dengan bahan yang
sesuai dan kemudian dipadatkan atau jika kelebihan itu berada di bawah pondasi bangunan
beton, mungkin diperlukan isian beton. Semua perbaikan tersebut harus seluruhnya atas biaya
Kontraktor.

3.4.3. Toleransi

Semua lubang galian harus memadai untuk memberikan ruang kerja yang cukup,
perlindungan dan bangunan-bangunan sementara lainnya yang barangkali diperlukan selama
perkerjaan konstruksi. Kemiringan sisi dan dasar saluran-saluran harus dibangun dan
dirapikan dengan sebaik mungkin yang dapat diperoleh sesuai dengan petunjuk Direksi.
Kemahiran menggunakan alat pemindah tanah yang disetujui untuk pekerjaan galian dan
pembentukkan tanggul-tanggul atau dengan tenaga manusia.

Areal galian saluran-saluran yang sudah selesai pada setiap penampang melintang harus tidak
lebih kecil dari yang ditunjukkan gambar atau seperti yang diminta Direksi. Toleransi sebesar
+0 atau –0,10 dari permukaan tanah yang sebenarnya atau posisi dari kemiringan sisi dapat
diterima. Permukaan-permukaan dasar galian dan profil final tanah pada bangunan tidak ada
toleransi plus atau tidak lebih dari 0,10 m lebih rendah dari permukaan yang benar. Bahan-
bahan yang tidak akan ditempatkan pada lereng yang diperlihatkan dalam gambar atau seperti
yang diarahkan oleh Direksi, dan bahan-bahan yang merupakan bagian dari longsoran yang
terhampar diluar garis-garis galian yang ditentukan dan langsor kedalam galian, harus
dipindahkan oleh kontraktor dengan cara yang dapat disetujui dan lereng-lereng tersebut harus
dipulihkan kembali kegaris-garis dan derajat yang ditetapkan oleh Direksi.

| 3-2
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Kontraktor dapat diminta untuk menggali areal-areal longsor yang potensial diluar batas garis
galian yang semua ditentukan, yang menurut pendapat Direksi, galian tersebut perlu untuk
mencegah kerusakan pada pekerjaan.

Direksi dapat memutuskan untuk memperluas berm antara saluran dan buangan hasil galian
dan/atau mengganti kemiringan sisi saluran atau meminta Kontraktor untuk menstabilkan
berm tersebut sebelum penggalian dengan jalan memancangkan ke dalam tanah, tiang-tiang
dengan panjang kira-kira 5 meter, diameter 100 mm dengan jarak pusat ke pusat 1 meter pada
suatu lebar dan panjang tertentu dari jalur berm tersebut. Kuantitas sementara mengenai hal
itu telah diberikan dalam daftar kuantitas.

Longsoran yang disebabkan oleh penggalian yang berlebihan atau karena penempatan tanah
galian yang terlalu dekat ke penggalian, harus dipulihkan kembali oleh kontraktor dengan
biaya sendiri.

3.4.4. Klasifikasi Baru

Untuk keperluan pembayaran bahan/material yang digali, tidak akan dibuatkan klasifikasi
mengenai kelas, sifat, asal atau kondisi bahan galian tersebut.

3.4.5. Penggalian Untuk Saluran, Saluran Pembuang, Jalan, Perapian Hasil Buangan
dan Perapian-Perapian Lainnya

Penggalian untuk saluran pembuang, jalan, dan saluran lainnya meliputi semua penggalian
untuk saluran sekunder dan primer, selain yang struktural dan penggalian lubang galian
sumbang harus mencakup pembungan bahan bekas galian sampai kesuatu jarak yang diukur
lurus antara pusat penggalian ke tempat buangan hasil galian lainnya dan harus pula
mencakup pengamanan dan pemilihan bahan galian, pemadatan dan perapian-perapian hasil
galian.

Metode yang digunakan dalam penggalian harus sedemikian rupa sehingga tidak
menghancurkan atau meruntuhkan lereng galiana dan menghasilkan lereng tersebut benar-
benar rapi dan tepat.

Bahan galian yang dibuang tidak mengikuti syarat-syarat yang disarankan diatas dan tanpa
persetujuan dari Direksi, harus diambil lagi dan ditempatkan kembali seperti yang ditunjukan
Direksi atas biaya Kontraktor.

3.4.6. Galian Bangunan


a. Umum

Galian untuk bangunan harus terdiri dari dan mencakup semua galian dan urugan yang
diperlukan sehubungan dengan semua pekerjaan bangunan. Selama pelaksanaan pekerjaan,
Kontraktor tidak boleh mengubah keadaan pengaturan air dalam saluran yang ada dan
didaerah yang dilayani oleh saluran-saluran tersebut.

| 3-3
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

b. Drainase dan Pengamanan Banjir

Kontraktor harus menyediakan pompa, saluran dan lain-lain yang perlu untuk menjaga galian
agar dalam keadaan kering. Harus dibuat saluran pembuang terbuka untuk mengalihkan aliran
permukaan agar tidak memasuki lobang galian. Semua pekerjaan harus diamankan dari banjir.
Kontraktor harus bertanggung jawab menyediakan apa saja yang perlu dan harus
memperbaiki setiap kerusakkan, baik pekerjaan sementara maupun pekerjaan tetap yang
disebabkan oleh banjir.

Dimana metode yang disetujui oleh Direksi tersebut melibatkan penggunaan peralatan mesin,
Kontraktor harus memiliki di lokasi pekerjaan yang dapat berjalan dengan baik dan sebanyak
yang dibutuhkan untuk keamanan pekerjaan. Semua metode yang digunakan untuk mengatur
air harus atas persetujuan Direksi. Persetujuan tersebut tidak boleh mengurangi tanggung
jawab Kontraktor terhadap suatu kerusakan pekerjaan atau lahan yang berdekatan serta hak
milik atau aliran air karena kegiatan-kegiatannya.

c. Intruksi Umum Untuk Galian Bangunan

Lubang-lubang dan parit-parit untuk pondasi dari semua pekerjaan bangunan harus digali
sampai ketingkat kedalaman dan ukuran yang disajikan dalam gambar atau sebagaimana
ditentukan Direksi. Harus dilakukan upaya yang cermat agar tidak mengganggu dasar galian
dan untuk menjamin hal tersebut maka 0,15 m terakhir harus digali dengan tangan persis
sebelum beton ditempatkan. Dasar dari semua galian harus diratakan atau dibentuk sesuai
dengan petunjuk dalam gambar dan jika perlu, dibuat bertangga atau berbangku secara
horizontal. Kantong-kantong yang mengandung bahan lunak didasar galian harus dibuang dan
diisi dengan bahan yang sesuai dan dipadatkan dengan baik.

Semua galian harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi sebelum Kontraktor diijinkan untuk
meneruskan pekerjaan. Pekerjaan galian harus mencakup semua pekerjaan perkayuan,
penopangan, pekerjaan-pekerjaan sementara atau untuk menyokong sisi-sisi yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan dengan baik. Penggalian yang melebihi dari yang ditunjukkan
dalam gambar atau yang diminta oleh Direksi harus diperbaiki dengan menempatkan bahan
yang sesuai dan yang dipadatkan dan penggalian yang melebihi lebar dari yang diperlukan
harus diurug dan dipadatkan dengan kuat dengan bahan yang disetujui.

Galian harus dijaga selalu dalam keadaan kering dengan memompa atau degan cara lain
sampai menurut pendapat Direksi bangunan telah selesai secukupnya dan penimbunan selesai
sampai permukaan air tanah berada pada kedudukannya yang normal. Pengurugan kembali
pondasi tidak dapat dilaksanakan sebelum pondasi dan pekerjaan-pekerjaan bangunan dalam
galian diperiksa dan disetujui oleh Direksi, semua pengurugan harus dengan bahan-bahan
yang disetujui dan ditimbunkan dalam lapisan yang tidak melebihi tebal 0,25 m serta
dipadatkan. Kadar kelembaban harus disesuaikan dengan kadar kelembaban optimum untuk
pemadatan.

Pada saluran-saluran pembuang, jalan, hasil buangan galian dan bangunan hasil peripan
buangan galian yang kekurangan isian yang diperoleh dari lubang-lubang galian sumbang
yang ditunjuk oleh Direksi. Kontraktor harus menentukan lokasi, kesesuaian dan mutu bahan

| 3-4
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

yang tersedia, biaya dan pekerjaan yang perlu untuk memperoleh bahan yang tersedia dan
mengangkutnya ke tempat kerja. Kontraktor juga harus menentukan jumlah beban lebih yang
harus dipindahkan dari setiap quarry dan biaya pemindahannya. Semua biaya tersebut sudah
termasuk dalam harga satuan penawarannya.

Selambat-lambatnya dari 60 hari sebelum jadwal pemulaian operasi sumbang, Kontraktor


harus memberikan pernyataan yang lengkap kepada Direksi mengenai asal dan
susunan/komposisi semua agregat yamg akan digunakan untuk pembuatan tanggul saluan
irigasi, penambahan agregat tambahan untuk bangunan-bangunan air yang ada. Lubang-
lubang sumbang tersebut harus mempunyai kedalaman tidak lebih dari 3 meter dibawa
permukaan tanah harus diselesaikan dan dirapihkan kembali sebagaimana diminta Direksi,
dengan lebar yang biasa dan dengan kemiringan sisi yang sama.

Penyelesaian dan perapihan lubang-lubang sumbang dan areal-areal sumbang harus harus
berlangsung setelah saluran-saluran digali, perapian hasil galian selesai dan lereng sisi
dirapihkan serta bahan cermat dalam pembuatan lubang-lubang sumbang dan pembuatan
areal-areal sumbang harus berlangsung setelah saluran-saluran digali, perapian hasil galian
selesai dan lereng sisi dirapihkan serta bahan yang berlebihan dibuang.

Harus dilakukan upaya khusus secara cermat dalam pembuatan lubang-lubang sumbang
mengingat kepentingan khususnya untuk drainase air permukaan sehingga dasar tersebut akan
memililki gradien yang teratur dan tidak terputus-putus seperti yang ditunjukan oleh Direksi.

Drainase dari daerah sumbang harus dijamin dengan menghubung-kannya ke saluran atau
drain alam.

3.5. PERAPIAN HASIL BUANGAN SALURAN DAN HASIL PERAPIAN


BUANGAN LAINNYA

3.5.1. Penyiapan Areal Hasil Buangan Galian

Setelah pembersihan areal untuk pembuangan hasil galian, semua lubang, parit dan lain-lain
harus diurug kembali dengan bahan yang disetujui dan dipadatkan sampai kepadatan seperti
ditentukan dalam sub pasal 3.5.5.

Setelah areal tanah yang asli dan hasil buangan yang ada harus digaru sampai kedalaman kira-
kira 0,15 meter sebelum sesuatu bahan lain ditempatkan.
Bila lapisan tanah atas terdiri dari bahan-bahan organik, lapisan ini harus sampai kedalaman
0,20 meter.
3.5.2. Perapian Hasil Buangan Galian

1. Perapian Hasil Buangan Galian Saluran


Setelah areal untuk buangan galian disiapkan seperti ditentukan dalam sub bab 3.5.5.

Perapian hasil buangan galian tersebut harus ditimbun lapis demi lapis tidak melebihi dari
0,30 meter dan tiap lapisan harus dipadatkan seperti ditentukan pada sub pasal 3.5.5.

| 3-5
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Setelah diuji dan disetujui oleh Direksi tentang lapisan urugan yang pertama, Kontraktor baru
meneruskan perapian tersebut menurut garis, derajat, pemadatan, pembentukan gambar,
perapian hasil galian tersebut (bagian atas dan lereng samping) harus ditutup dengan 0,20
meter tanah lapisan atas yang diperoleh diareal tersebut. Tanah lapisan atas yang sesuai dari
tanah alami dan yang disingkirkan pada waktu penyiapan areal dapat digunakan.

2. Perapian Hasil Buangan Galian Untuk Jalan Inspeksi


Setelah pembersihan, penggaruan dan penyingkiran tanah yang tidak sesuai, harus digali
saluran pembuang samping (side drain) yang baru di kedua sisi jalan tersebut. Bahan yang
sesuai dan tersedia di saluran pembuang samping harus digunakan untuk mempertinggi dan
membangun jalan. Jumlah bahan yang sesuai dan tersedia dalam saluran pembuang samping
tersebut akan menentukan tinggi akhir dari jalan desa yang beraspal. Perapian hasil buangan
galian tersebut harus ditempatkan seperti dijelaskan diatas.

Untuk memungkinkan drainase, saluran pembuang samping sepanjang jalan poros dan jalan
desa tersebut harus dihubungkan ke saluran-saluran pembuang alami atau saluran-saluran
yang ada dan gorong-gorong beton dengan berbagai diameter harus dibuat.

Dimana hasil buangan galian yang baru sebagian atau seluruhnya akan menutup gundukan-
gundukan tanah, maka bidang horizontal dari gundukan-gundukan tanah lama harus digaru
sampai kedalaman kira-kira 0,15 meter dan urugan yang baru ditempatkan selapis demi lapis
sampai mencapai permukaan perapian hasil buangan galian yang lama sebelum tingginya
ditambah, sedangkan lereng-lereng samping gundukan tanah yang lama harus dibuat berteras-
teras sebelum diurug. Diareal-areal tersebut bahan dan/atau bahan urugan yang digaru harus
dibentuk dan dipadatkan seperti ditentukan pada sub pasal 3.5.5.

3.5.3. Garis, Derajat, Bahan dan Konstruksi

Perapian hasil buangan galian harus dibangun menurut garis, derajat dan penampang
melintang seperti ditunjukan pada gambar, atau yang seperti yang diminta Direksi. Hanya
bahan dari saluran pembuang samping, dan dari lubang galian sumbang yang menurut
pendapat Direksi sesuai untuk pembuatan perapian yang harus digunakan.

Perapian untuk hasil buangan galian saluran pembuang dan perapian jalan inspeksi harus
dibangun dari bahan urugan yang biasanya terdiri dari tanah liat atau lumpur. Tanah-tanah
tersebut harus dihamparkan selapis demi lapis pada seluruh lebar penampang melintang dan
dalam ukuran panjang yang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan metoda pemercikan,
pencampuran dan pemadatan yang diterapkan.

Tetapi lapisan harus dihamparkan dan diratakan secara seragam dengan lapisan yang tidak
melebihi ketebalan 0,30 m dengan tangan atau mesin. Bahan kelebihan harus ditempatkan
diluar batas lereng sisi seperti ditunjukan dalam gambar untuk menjamin agar pemadatan
yang diperlukan akan memperoleh diseluruh penampang melintangnya di final.

Bongkah tanah dan gumpalan harus dipecah seluruhnya dengan memotong, menggaru, atau
cara-cara lain yang disetujui. Bahan tersebut harus berkadar kelembaban yang layak ketika
dipadatkan. Jika bahan tersebut terlalu kering, bahan harus dilembabkan dan jumlah air yang

| 3-6
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

diperlukan untuk itu harus diberikan merata dan dicampur merata dengan tanah. Sekiranya
bahan terlalu basah, bahan tersebut harus diperanginkan dengan memisahkan dan menggaru
sampai kadar kelembaban yang dimaksud terpenuhi. Direksi, tergantung pada keadaan, harus
menentukan ukuran pemadatan tanggul saluran, jalan, tanggul pengaman dan tanggul-tanggul
lainnya.

3.5.4. Toleransi Urugan

Profil urugan yang sudah selesai harus sedemikian rupa agar tidak ada titik pada permukaan
urugan yang lebih rendah dari yang ditentukan dan semua profil harus bebas dari ketidak
beraturan/tonjolan yang mendadak. Pengurugan harus dibuat 0,05 m lebih tinggi dari
permukaan overheight tanah sekelilingnya untuk memungkinkan bagi pengurugan tanah.
Kecuali bila ditentukan atau diperintah lain dari Direksi, puncak dan sisi lereng urugan yang
ditempatkan diberbagai tanggul harus dipotong dengan rapi dan hal ini dapat dilakukan
dengan penggunaan yang canggih dari alat pemindah tanah yang digunakan untuk
penempatan dan/atau pemadatan dengan cara manusia, sesuai dengan pendapat Engineer.

Bila garis dan ketinggian tanggul yang tepat tidak ditentukan atau ditunjuk oleh Direksi,
Kontraktor harus membangun tanggul dalam garis yang lurus antara lengkung-lengkung rata
(smooth curves) untuk memperoleh penampak yang menarik. Bagian atas tanggul harus
dibuat miring 1 : 20 ke arah luar dan rata sebagaimana layaknya. Lebar bagian atas tanggul
tidak boleh sempit dari lebar yang ditentukan.

Kemiringan luar harus dibentuk dengan kemiringan yang ditentukan. Tidak boleh ada
perubahan-perubahan arah yang mendadak yang dapat memberikan kecendrungan untuk
terbentuknya jalur-jalur aliran air hujan.

3.5.5. Pemadatan dan Pembentukan

Pekerjaan penggalian dan penggunaan hasil galian harus sedemikian rupa sehingga bahan-
bahan yang akan dipadatkan akan tercampur dengan baik untuk menjamin hasil pemadatan,
kedapan dan stabilitas yang terbaik yang dapat dilaksanakan. Pemadatan harus dilakukan
dengan peralatan mesin yang cocok untuk type pekejaan ini atau dengan manusia.

1. Pemadatan Dengan Peralatan Mesin


Untuk pemadatan bagian-bagian perapian hasil galian atau pengurugan dekat bangunan yang
tidak mungkin dilakukan dengan mesin gilas, hasil perapian galian atau urugan harus
dipadatkan dengan pemadat dengan desain dan berat yang cukup memadai (stamper) sehingga
diperoleh tingkat yang sama dengan hasil perapian galian atau urugan yang dipadatkan di
dekatnya.

Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap suatu kerusakan bangunan yang disebabkan
oleh pekerjaan dalam menempatkan atau memadatkan hasil perapian galian atau urugan
bangunan-bangunan yang berdekatan dan kerusakkan bangunan yang terjadi harus diperbaiki
atas biaya kontraktor.

| 3-7
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

2. Pemadatan Dengan Tenaga Manusia


Alat pemadat tangan harus mempunyai berat tidak kurang dar 15 kg dan harus mempunyai
penurunan gravitasi 0,30 m. Bahan-bahan harus dipadatkan sampai memperoleh kerapatan
yang diinginkan. Alat pemadat tangan dapat dibuat dari besi atau beton. Penggunaan kayu
atau batang kelapa tidak dibenarkan dan mempekerjakan tenaga wanita dan anak-anak
dibawah umur 16 tahun juga tidak diijinkan.

3.5.6. Angkutan Bahan Berlebih (Overhaul)

Pengangkutan bahan galian dan bahan urugan dari tempat lain yang diangkut melebihi jarak
angkutan 20 meter, harus dianggap sebagai angkutan berlebih. Perhitungan angkutan berlebih
hanya akan dilakukan untuk bahan-bahan yang diperlukan dalam konstruksi pekerjaan dan
diangkut atas petunjuk Direksi serta digali dan ditempatkan sesuai dengan spesifikasi ini.

Angkutan berlebih akan meliputi pelaksanaan semua pekerjaan yang perlu untuk transportasi
bahan sub base dan base yang telah disetujui.

| 3-8
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

BAB 4
BETON

5.1. UMUM

Beton dan beton bertulang terutama diperlukan untuk :


- Jaringan Irigasi.
- Gorong-gorong persegi.
- Bangunan-bangunan pengatur air pada Saluran Parit Sitepu Bangunan-bangunan pengatur
air.
Semua bangunan yang akan dibuat termasuk rinciannya sejauh mungkin disajikan dalam
gambar. Gorong-gorong pipa berdiameter 0,50 m tidak memakai tulang beton. Gambar terinci
tentang besi beton, pintu/klep, pintu geser/ulir dan tentang avir otomatis akan diserahkan
selama pelaksanaan pekerjaan. Untuk harga satuan beton bertulang Kontraktor harus
memperhitungkan per-m3 beton.

5.2. BAHAN-BAHAN
5.2.1. Semen
Semen yang akan digunakan harus semua portland yang biasa digunakan yang memenuhi
Standard Indonesia N1-8 atau semen Portland hasil pembakaran tungku (Portland Blast
Cement). Semen yang cepat mengeras tidak boleh digunakan tanpa persetujuan dari Direksi.

Kontraktor harus menyediakan contoh-contoh semen bila diminta oleh Direksi untuk
pengujian, Baik dari gudang Kontraktor di proyek maupun dari pabrik, Kontraktor harus
menyerahkan sertifikat pengujian dari pabrik untuk tiap pengiriman semen ke lokasi.
Kontraktor harus menyiapkan catatan yang ada untuk keperluan pemeriksaan oleh Direksi
dilokasi pengecoran beton dari setiap pengiriman semen tersebut. Semen dapat ditolak atas
perintah Direksi, jika semen tersebut tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam
spesifikasi ini.

5.2.2. Pasir
Berbagai jenis pasir yang diperlukan untuk pekerjaan bangunan ditetapkan sebagai berikut :
- “Pasir buatan”, pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu.
- “Pasir alam”, pasir yang dihasilkan dari sungai atau sumber pasir alam lainnya.
- “Pasir campuran”, campuran pasir alam dengan pasir buatan, dalam perbandingan
campuran yang ditentukan didalam sub pasal berikut ini.
Semua pasir alam yang diperlukan untuk pekerjaan pembangunan harus disediakan oleh
Kontraktor dan dapat diperoleh dari sungai atau sumber-sumber alam lainnya yang disetujui.
Jika pasir alam diperoleh dari sumber-sumber yang tidak dimiliki atau dikuasai oleh pemberi
pekerjaan/kuasa bangunan, Kontraktor harus membuat semua pengatur yang perlu dengan
pemilik dan harus membayar semua persewaan atau biaya-biaya yang bersangkutan dengan
hal tersebut.

| 4-1
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Persetujuan tentang sumber-sumber pasir alam tidak boleh dijadikan sebagai dasar
pembenaran atau pengesahan atas semua bahan yang diperoleh dari sumber tersebut, dan
kontraktor harus bertanggung jawab terhadap semua kualitas pasir yang dipasok, yang
digunakan dalam berbagai pelaksanaan pekerjaan ini. Kontraktor harus menyerahkan kepada
Direksi contoh pasir alam yang diusulkan sebesar 15 kg untuk pengujian dan meminta
persetujuan sedikitnya 14 hari sebelum bahan yang diperlukan tersebut digunakan.

Bahan/material pasir alam harus dibersihkan oleh Kontraktor dari semua tanaman dan benda-
benda lain yang tidak dikehendaki dan semua macam tanah, pasir dan kerikil yang tidak
berguna harus disisihkan. Bahan/material harus diatur dan diperlakukan sedemikian rupa,
sehingga tidak merugikan kegunaan bahan/material tersebut. Bahan tersebut harus disaring
dan dicuci sebagaimana yang diperlukan untuk menghasilkan pasir alam yang sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang ditentukan disini. Pasir atau agregat halus tersebut harus bersih dan
bebas dari gumpalan-gumpalan tanah liat, gumpalan-gumpalan kecil dan lunak dari tanah
karang, serpi, alkali atau benda-benda organik, lempung, mika, dan semua bahan yang
merusak dan merugikan.

5.2.3. Agregat Kasar

Agregat kasar harus diperoleh dari sumber yang telah disetujui oleh Direksi. Agregat kasar ini
harus terdiri dari batu pecah atau batu kerikil harus menyediakan contoh-contoh agregat bila
diperlukan oleh Direksi. Agregat kasar harus bersih dan bebas dari benda-benda yang lunak,
halus, tipis, atau potongan-potongan memanjang, alkali, unsur-unsur aorganik atau segala zat
lain yang merusak dalam jumlah yang merugikan. Agregat kasar harus mempunyai bentuk
baik, padat, keras, awet dan tidak berpori-pori.

Kontraktor harus melakukan pengujian agregat secara teratur dengan pengambilan contoh dari
agregat yang digunakan dan banyaknya pengujian harus disetujui oleh Direksi. Kontraktor
harus memberikan kepada Direksi salinan hasil catatan dari setiap pengujian.

5.2.4. Air

Air yang digunakan untuk pembuatan dan perawatan beton harus dari sumber yang telah
disetujui Direksi dan pada saat digunakan harus bebas dari lumpur, unsur organik, asam,
garam dan bahan-bahan lain dlam jumlah yang dapat merusak. Air yang bebas dari
hidrokarbon dan bahan organik yang merusak .
Kontraktor harus melakukan pengujian secara teratur terhadap air yang diambil dari sumber
air tersebut pula, dan kekerapan pengujian yang disetujui Direksi, dan harus menyerahkan
catatan hasil setiap pengujian air tersebut kepada Direksi. Kontraktor harus menanggung
semua biaya dalam upaya mendapat air yang memenuhi kualitas yang ditentukan.

5.2.5. Bahan Pembantu (Additives)

Beton dan spesi harus dibuat dari semen, agregat dan air seperti yang ditentukan dalam
spesifikasi. Tidak ada unsur-unsur lain yang harus dicampur kedalam beton tanpa peretujuan
dahulu dari Direksi. Kontraktor boleh menggunakan untuk memperlambat pengerasan untuk

| 4-2
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

mempermudah/membantu penyiapan sambungan konstruksi dengan terlebih dahulu


mendapatkan persetujuan dari Direksi.

5.2.6. Besi Beton

Semua besi beton harus dalam keadaan baru dan dengan derajat kualitas serta ukuran yang
memenuhi Standar Indonesia untuk beton SNI 2052-2014 atau BJTP dan harus melengkapi
dengan sertifikat pengujian dan dari pabrik pada semua besi beton yang digunakan, untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi.

5.2.7. Contoh-contoh Bahan

Tidak lebih dari 60 hari sebelum memulai pekerjaan beton, kontraktor harus menyerahkan
kepada Direksi, contoh-contoh agregat dan besi beton yang diusulkan untuk digunakan dalam
pekerjaan beton. Tidak boleh mengadakan penggantian material pada saat sesudahnya, tanpa
ada persetujuan dari Direksi.

5.3. PENYIAPAN DAN PENGANGKUTAN BAHAN-BAHAN


5.3.1. Semen

Semua semen harus dikirim ke lokasi dalam kantong-kantong kertas tertutup, dengan diberi
tanda, atau dengan bentuk lain yang disetujui, kecuali kalau ada persetujuan tertulis dari
Direksi, pengangkutan semen dapat dilaksanakan dalam bentuk lain.

5.3.2. Agregat-agregat

Semua cara/metode yang digunakan Kontraktor untuk membongkar, memuat, menangani dan
menumpuk pasir serta agregat harus mendapat persetujuan dari Direksi.

Kontraktor harus membersihkan dan meratakan untuk keperluan pembuangan air, semua
tempat yang diperuntukan untuk penimbunan bahan, dan harus menangani pekerjaan-
pekerjaan penumpukan pasir dan agregat secermat mungkin sehingga pengumpulan dan pecah
dapat sekecil mungkin dan bahan yang ditumpuk tidak tercemar oleh tanah atau bahan lain
karena terkena aliran air permukaan air tanah.

Kontraktor harus mengatur semua pekerjaan penimbunan sedemikian rupa dengan suatu cara
menaruh semua bahan secara langsung pada posisi akhir dan dengan tebal lapisan tidak lebih
dari 1,25 meter. Pasir dan agregat tidak boleh dipindahkan dari satu tempat penimbunan ke
tempat penimbunan lainnya, kecuali apabila diperlukan peralatan permukaan.

Agregat-agregat dari masing-masing spesifikasi ditentukan harus dibawa secara terpisah ke


tempat pengadukan dan harus ditimbun disuatu tempat sedemikian rupa untuk mencegah
bahan-bahan tersebut saling tercampur.

Demikian pula bahwa agregat harus ditimbun dan ditangani sedemikian rupa supaya
memungkinkan pengambilan contoh dan pengukuran secara memuaskan terhadap kadar

| 4-3
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

kelembaban pada agregat yang terlindung dari sinar matahari dan menyirami dengan air untuk
mencegah menghangatnya agregat pada saat pencampuran beton.

5.3.3. Besi Beton

Besi beton harus dijaga sepanjang waktu agar bebas dari kerusakan dan pencemaran, dan pada
saat digunakan sebagai tulang beton harus bersih dan bebas dari sisik gilingan yang lepas,
debu, karat lepas, gemuk, cat, lumpur dan sesuatu bahan yang lain yang menempel yang dapat
mengurangi perekatan. Besi beton hendaknya disimpan pada saat setempat berlindung dan
ditumpu agar tidak menyentuh tanah.

5.4. PENGUJIAN BAHAN

Adalah tanggung jawab Kontraktor untuk menjamin agar semua bahan yang akan digunakan
dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
spesifikasi ini. Untuk itu Kontraktor harus melakukan pengujian yang sesuai dengan standar
yang ditentukan atas biaya sendiri. Catatan-catatan lengkap dari hasil pengujian tersebut harus
tersedia dan disimpan dengan baik oleh Kontraktor dan apabila diminta oleh Direksi setiap
saat Kontraktor harus dapat menunjukkannya, baik selama waktu pekerjaan berlangsung
maupun selama 2 tahun sesudah pekerjaan selesai.

Sekalipun sertifikat-sertifikat pengujian serta analisa bahan dari pabrik telah dibuat, Direksi
atas pertimbangan sendiri dapat melakukan pengujian ulang setelah bahan-bahan yang
dimaksud dikirim ke lokasi. Untuk menjamin agar bahan-bahan tersebut sesuai dengan syarat-
syarat yang ditentukan. Lihat pasal 7.6 berikut ini dan pasal 2.6. pada persyartan kontrak.

Direksi dapat memperoleh contoh-contoh bahan yang diambil dipabrik-pabrik pembuat atau
dari pengiriman-pengiriman ke lokasi dan menyerahkan contoh-contoh tersebut jika yang
bersangkutan menginginkannya.

Direksi berhak menolak sesuatu bahan berdasarkan hasil dari pengujian tersebut, meskipun
kenyataan bahwa sertifikat pengujian pembuat bahan yang telah menunjukkan hasil pengujian
memuaskan.

5.5. KUALITAS BETON


5.5.1. Umum

Beton yang diperlukan untuk berbagai bangunan yang akan dibuat menurut spesifikasi ini,
dan untuk semua tujuan yang terkait sebagaimana yang diminta oleh Direksi, harus terdiri dari
bahan-bahan yang ditentukan didalam spesifikasi ini dan harus dicampur, dengan
perbandingan yang sesuai dan dituang serta dibentuk sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
dijelaskan dalam spesifikasi ini.

Ketentuan dan persyaratan yang ditentukan disini harus sesuai dengan standar Indonesia
untuk beton SNI 03-3976-1995. Bahan-bahan harus dicampur dengan perbandingan yang

| 4-4
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

ditentukan untuk dapat menghasilkan suatu beton yang padat dan kuat, kandungan air dan
semen harus diawasi agar sesuai dengan persyaratan pada sub pasal b berikut ini.
Campuran percobaan harus dipersiapkan oleh Kontraktor sesuai dengan Standar Indonesia
yang relevan. Campuran percobaan dan pengujian-pengujian campuran ini pelaksanaanya
harus dihadiri oleh Direksi.

Dapat diberikan suatu toleransi pada perbandingan air/semen asal hal ini dilakukan untuk
kepuasan Direksi berdasarkan dari catatan hasil pengujian yang menyatakan bahwa
persyaratan beton yang telah ditentukan masih dapat diperoleh pada perbandingan air/semen
yang lebih tinggi.

Kontraktor tanpa biaya tambahan dari proyek, sedikitnya 45 hari sebelum memulai pekerjaan
beton harus membuat campuran-campuran percobaan untuk masing-masing kelas beton,
dengan menggunakan type mesin/peralatan yang sama yang akan digunakan untuk berbagai
pekerjaan. Campuran perkerjaan dapat diterima dalam hal kekuatan jika masing-masing dari
tiga tahapan adukan yang dibuat pada hari berurutan dengan porsi campuran yang sama,
memiliki kekuatan tekan pada umur 28 hari, sedikitnya dalam nilai yang ditentukan dalam sub
pasal 7.5.2. untuk kelas beton tertentu.

Selain dari persyaratan tersebut diatas, rancangan campuran beton, pembuatan dan cara
pengujian untuk semua beton harus diawasi oleh yang berpengalaman dalam pengendalian
kualitas untuk produksi beton, pembuatan harus selalu berada menghadapi sesuatu masalah
yang timbul dari pembuatan beton, tenaga tersebut harus selalu siap sedia untuk membantu
tenaga yang ditetapkan untuk pengawasan tersebut terus menerus.

5.5.2. Kelas dan Mutu Beton

Kelas dan mutu beton harus standar beton Indonesia SNI 03-3976-1995

5.5.3. Komposisi Beton/Campuran Beton

Beton yang dibentuk dari campuran semen, pasir, kerikil/batu pecah dan air yang ditentukan
sebelum semuanya dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-baiknya
sampai pada kosistensi yang baik/tepat. Untuk beton mutu B digunakan campuran yang biasa
untuk pekerjaan non struktural, digunakan dengan perbandingan semen terhadap pasir dan
kerikil tadak boleh kurang dari 1 : 8 banyaknya semen untuk setiap m3 beton harus paling
sedikit sebesar 225 kg.

Untuk beton mutu B1 dan K 125, harus digunakan campuran normal semen, pasir dan
kerikil/batu pecah dengan perbandingan volume 1:2:3 atau 1:1, ½ : 2, ½. Banyaknya semen
untuk setiap m3 beton harus antara 300 dan 325 kg. Untuk beton mutu K 170 dan mutu-mutu
lainnya yang lebih tinggi harus digunakan “campuran yang direncanakan”. Campuran yang
direncanakan tersebut diperoleh dari percobaan-percobaan campuran yang memenuhi
kekuatan karakteristik yang ditentukan. Banyaknya semen untuk setiap m3 beton harus paling
sedikit 325 kg.

| 4-5
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Ukuran kekasaran kerikil/batu pecah untuk beton kelas II mutu K 125, dan untuk beton kelas
II – K 175, harus memenuhi batas-batas ukuran yang telah ditetapkan dalam SNI 03-3976-
1995. dan Kontraktor, apabila diminta Direksi harus memperoleh mutu gradasi yang telah
ditentukan dengan cara mengkombinasikan berbagai ukuran butiran agregat dalam
perbandingan yang diperlukan. Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang
digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan (sesuai kelas mutu) harus ditentukan dari waktu ke
waktu selama pekerjaan berlangsung, demikian juga pengujian terhadap agregat-agregat dan
beton yang dihasilkan. Analisa ayakan harus dikerjakan dengan mengambil contoh-contoh
dari setiap sumber agregat, dengan pengujian minimum satu kali dalam sehari ketika
pekerjaan beton sedang berlangsung.

Perbandingan campuran dan perbandingan air/semen yang tetap harus ditentukan atas dasar
beton yang dihasilkan yang mempunyai kepadatan yang tepat, kekedapan, awet dan kekuatan
yang diperlukan dengan tidak menggunakan semen yang berlebihan. Perbandingan air/semen
tidak boleh melebihi 0,55 dari berat untuk kelas-kelas yang lain.
Kadar lengas bebas dalam pasir dan agregat harus diperhitungkan dengan tepat. Lengas bebas
dalam pasir dan agregat harus diukur oleh Kontraktor tidak kurang dari dua kali sehari setiap
bahan bila pencampuran beton sedang berlangsung.

Pegujian perbandingan air/semen harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan frekuensi tidak
kurang sekali dalam seminggu. Penentuan perbandingan air/semen akan melibatkan
pencatatan data tentang agregat dan beton segar sebagai berikut :

- Tanggal dan waktu


- Berat bagian (batch) semen dan agregat
- Kadar kelembaban dari setiap ukuran agregat
- Analisa ayakan dari setiap ukuran agregat
- Slump (jika dapat diterapkan)
- Jumlah campuran (jika dapat diterapkan)
- Hasil (yield)
- Pengujian kekuatan tekanan
- Jumlah air campuran
- Jumlah keseluruhan campuran
- Perbandingan air/semen per berat

Perbandingan campuran harus diubah jika diperlukan, untuk tujuan penghematan, hal dapat
dikerjakan, kepadatan, kekedapan, ketahanan dan kekuatan yang dikehendaki dan Kontraktor
tidak berhak memperoleh penggantian biaya karena perubahan-perubahan yang dimaksud.

Penanaman air untuk campuran kembali beton kaku yang diakibatkan karena pengadukan
semen yang terlalu lama atau terlalu kering sebelum digunakan, tidak diperkenankan.
Diperlukan adanya keseragaman konsisten/kekentalan adonan beton antara adukan yang satu
dengan adukan yang lainnya.

| 4-6
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

5.6. PENGUJIAN BETON


5.6.1. Umum

Kontraktor harus menyediakan, merawat dan mengoperasikan peralatan yang diperlukan


untuk pengambilan contoh, penyiapan dan pengujian beton, agregat dan air. Kontraktor harus
mengambil contoh-contoh beton dari campuran-campuran percobaan dan dari beton ditempat
pekerjaan-pekerjaan permanen dan harus memperbaikinya bila perlu, dan pengujian
semuanya sesuai dengan standar yang relevan. Bila menuang beton pada pekerjaan yang
dimaksud, Kontraktor harus melaksanakan pengujian konsistensi/slump pada permulaan dari
setiap penuangan beton.

Biaya dari setiap pengujian tersebut dimaksud pengambilan dan pengiriman contoh-contoh ke
laboratorium serta semua biaya tambahan untuk itu, harus ditanggung oleh Kontraktor, yang
juga harus melaksanakan semua pengujian tersebut dibawah pengawasan Direksi.

5.6.2. Pengujian Konsistensi/Slump

Pengujian konsistensi/slump harus dilaksanakan sesuai dengan SNI 03-3976-1995. Nilai


slump beton harus serendah mungkin untuk menjamin pemadatan yang sempurna dengan
peralatan yang disetujui untuk pekerjaan tersebut. Nilai slump dari beton harus tidak
melebihi :

- 50 mm untuk beton yang berisikan agregat kasar dengan ukuran maksimum 75 mm,
untuk beton pada lantai jembatan, puncak dinding beton, pilar-pilar beton, beton untuk
bingkar (curbs) dan pada pelat-pelat horizontal atau hampir horizontal.
- 75 mm semua beton lainnya.

Direksi berhak untuk menunjuk nilai slump yang lebih kecil apabila hal tersebut dapat
dilaksanakan (practicable) dan akan menghasilkan beton yang berkualitas lebih baik atau
alasan penghematan.

5.6.3. Pengujian Kekuatan Tekan (Compression Test)

Kekuatan tekan beton harus ditentukan melalui pengujian 150 mm x 300 silinder kubus 150
mm x 150 mm atau kubus 200 x 200, yang dibuat dan diuji sesuai dengan SNI 03-3976-1995,
kecuali untuk semua contoh beton, dimana silinder-silinder akan dicetak, potongan-potongan
dari agregat kasar yang lebih besar dari 38 mm harus dibuang dengan menyaring atau
memungutnya dengan tangga.

Semua contoh harus diambil secara acak dengan disaksikan oleh Direksi, lalu dicetak, dirawat
dan diuji sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dengan benda uji minimum 3 kubus.
Cetakan yang telah terisi harus ditutup dengan baik dengan karung goni basah, diletakkan
ditempat teduh. Setelah 24 jam, kubus-kubus cetakkan harus dikeluarkan dan dimasukkan ke
dalam air sampai kubis-kubus tersebut di lokasi harus dilindungi dengan menggunakan
termometer.

| 4-7
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Kecuali diinstruksikan lain, setiap set pengujian kubus harus terdiri dari 6 kubus, 3 kubus
harus diuji pada umur 7 hari setelah pengecoran, tanggal pembuatan harus ditulis dengan jelas
pada kubus tersebut. Frekuensi pengujian akan ditetapkan oleh Direksi atas dasar kecepatan
pengecoran dan struktur bangunan, namun tidak lebih sering dari yang diperlukan untuk
menjamin agar beton yang dicor memenuhi spesifikasi dan persyaratan rencana.

Hasil dari pengujian kubus beton harus dinilai, sesuai dengan standar relevan. Persyaratan
kekuatan tekan dianggap memuaskan jika kekuatan tekan kubus berumur 7 hari tidak kurang
dari tiga per empat dari kekuatan tekan kubus yang berumur 28 hari.

Jika kekuatan tekan kubus disimpulkan dari pengujian tidak mencapai nilai yang diinginkan,
maka campuran beton tersebut harus dirancang kembali, tanpa ada biaya tambahan dari
Pemberi Pekerjaan.

Catatan-catatan :
- Kontraktor harus membuat catatan-catatan dari setiap pengujian yang diberikan dalam
satuan metrik.
- Kontraktor harus membuat catatan dalam formulir yang telah disetujui oleh Direksi dan
harus menyerahkan kepada Direksi rangkap tiga paling lambat 3 hari setelah pengujian
dilakukan.
- Kontraktor harus pula membuat dan menyerahkan catatan-catatan mengenai suhu udara
tempat pengecoran dan temperatur beton dan bahan-bahan beton untuk disetujui oleh
Direksi.

5.6.4. Benda Uji Teras Beton

Apabila akan diminta oleh Direksi untuk keperluan pemeriksaan ulang pekerjaan
sebagaimana dalam ketentuan persyaratan umum kontrak, harus dibuat benda uji beton pada
pekerjaan yang telah jadi dan dilakukan pengujian sesuai dengan standar yang relevan. Benda
uji tersebut harus berdiameter tidak kurang 150 mm dan dimana mungkin, memiliki
perbandingan tinggi/diameter sama dengan dua.

Dimana tidak mungkin membuat benda-benda uji dengan perbandingan tinggi/diameter sama
dengan dua, maka harus ada faktor koreksi yang diberikan dalam BS 1881 untuk memberikan
kekuatan yang sama dengan kekuatan silinder yang memiliki perbandingan tinggi/diameter
sama dengan dua, kekuatan ekuivalen kubus harus ditentukan dengan mengalikan kekuatan
silinder yang telah dikoreksi dengan 5/4.

| 4-8
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Faktor koreksi yang diijinkan untuk umur benda uji beton disajikan dalam tabel di bawah ini :

Jika tekan benda uji tersebut yang disesuaikan dengan perbandingan tinggi/diameter dan umur
seperti yang tadi telah disebutkan, gagal mencapai kekuatan tekan minimum pada umur 28
hari yang ditentukan, maka beton yang diwakili harus dipotong dan diganti dengan beton
yang memenuhi ketentuan/persyaratan dari Direksi.

5.7. PENGADUKAN / PENCAMPURAN BETON

Kecuali bila dapat disetujui Direksi mengenai pembuatan beton kelas I, Kontraktor harus
membuat perbandingan berat masing-masing bahan dalam bentuk beton dari setiap adonan
secara tepat dan benar. Air harus dituang ke campuran agregat dan semen dalam mesin
pengaduk atau mesin pengaduk beton yang mudah dipindah-pindah, jumlah air yang
dituangkan adalah minimum yang diperlukan. Alat untuk mengukur air harus menujukan
secara teliti berat yang diperlukan dan harus dirancang sedemikian rupa sehingga pemberian
air secara otomatis terhenti, jika jumlah air yang diperlukan telah tertuang ke dalam
campuran/adukan. Bahan-bahan pembentuk beton harus diaduk dengan campuran secara
merata dalam mesin pengaduk beton.

Volume dari bahan yang dicampur untuk setiap pengaduk, keseluruhan isi adukan harus
dituangkan sebelum pengadukan berikutnya dilakukan. Lama waktu pengadukan diukur pada
saat semua bahan berada di dalam drum pengaduk. Lama pengadukan ditentukan oleh
Direksi, namun harus dilakukan sedikitnya selama 1,5 menit.

Direksi berhak untuk menambah lama waktu pengadukan bila pengadukan bahan dan
pengerjaan pengadukan gagal untuk menghasilkan adukan beton dengan campuran bahan dan

| 4-9
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

konsistensi yang merata. Beton harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dari adukan
ke adukan, kecuali bila diminta perubahan-perubahan dalam komposisi atau konsistensi. Air
harus dituangkan sebelum, selama dan sesudah pengisian bahan ke tempat mesin pengadukan.
Pengadukan yang berlebihan lainnya memerlukan penambahan air untuk mempertahankan
konsistensi beton yang diperlukan tidak diperkenankan.

Pengadukan dengan tangan hanya diperkenankan pada lokasi dimana menurut Direksi tidak
mungkin dapat dilaksanakan pengoperasian mesin pengaduk yang dapat dipindah-pindahkan.
Untuk memudahkan pengadukan dengan tangan Kontraktor harus membuat lantai pengaduk
beton dengan ketebalan tidak kurang dari 50 mm dan permukaan yang rata dan halus paling
sedikitnya 2 m2 luasnya dikelilingi oleh dinding penahan dengan ketinggian paling sedikit
100 mm. Semua persyaratan lain untuk pengadukan beton dengan tangan adalah sama seperti
yang ditentukan diatas.

Temperatur beton ketika dituang/dicor tidak boleh melebihi dari 32ºC dan tidak kurang dari
4,6ºC. Jika temperatur beton yang dituangkan berada antara 27ºC dan 32ºC, beton harus
diaduk dilokasi dan dituangkan segera setelah dicampur, jika pengecoran beton dilakukan
ketika udara sedemikian rupa sehingga temperatur dari adukan beton akan melebihi 32ºC.
sebagaimana ditentukan oleh Direksi Kontraktor harus menggunakan cara yang efektif seperti
mendinginkan agregat lebih dahulu dan mencampuri air lebih dahulu dan mengecor pada pada
waktu malam, bila perlu untuk menjaga temperatur adukan yang akan dicor dibawah 32ºC.

5.8. PEKERJAAN ACUAN / CETAKAN


5.8.1. Rancangan Acuan/Cetakan

Acuan harus sesuai dengan berbagai bentuk, garis, derajat dan ukuran mendapatkan beton
seperti yang ditunjukan dalam gambar atau seperti yang ditentukan oleh Direksi. Kontraktor
harus bertanggung jawab terhadap rancangan dari setiap pekerjaan acuan.

Bahan yang harus digunakan dan rancangan dari acuan harus mendapatkan persetujan dari
Direksi sebelum pembuatan acuan dimulai, namun persetujuan tersebut tidak akan
mengurangi tanggung jawab Kontraktor terhadap keserasian bentuk atau perlu adanya
perbaikan kerusakan-kerusakan yang dapat terjadi atau tampak selama penggunaan. Direksi
kapan saja dapat menolak suatu bagian dari acuan yang tampak tidak sempurna dalam suatu
hal dan Kontraktor harus segera menyingkirkan acuan tersebut dari pekerjaan dan
menggantinya atas biaya sendiri.

Gambar-gambar yang menunjukan rancangan umum dan ukuran untuk acuan bangunan tidak
perlu diserahkan kepada Direksi untuk disetujui, kecuali kalau Direksi menuntut penyerahan
tersebut.

5.8.2. Konstruksi Acuan / Cetakan

Acuan dapat dibuat dari logam, kayu berlapis logam, kayu lapis, papan lainnya yang dipress
atau dari papan yang diserut halus, dalam kondisi yang baik seperti yang diperlukan untuk
menghasilkan permukaan akhir yang ditentukan. Permukaan beton harus rata dan halus bila

| 4-10
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

merupakan permukaan saluran, acuan untuk permukaan-permukaan beton demikian itu dapat
dibuat dari kayu atau logam dan setiap bentuk dan ukurannya harus tepat, juga harus cukup
kuat dan kokoh untuk tetap bertahan pada posisi maupun bentuknya, apabila menahan
pembebanan pada saat berlangsungnya pekerjaan penuangan dan penggetaran beton dengan
alat vibrator untuk pemadatan.

Semua acuan yang didirikan harus kokoh, alat-alat yang cukup dan sesuai untuk membuka
acuan-acuan tanpa merusak permukaan dari beton yang sudah selesai harus disiapkan.
Sebelum beton dicor permukaan beton harus diminyaki dengan minyak yang biasa
diperdagangkan yang secara efektif mencegahnya lengketnya beton pada acuan-acuan dan
tidak akan mengotori beton. semua material atau proses untuk melepaskan lekatan hanya
dapat digunakan setelah diuji oleh Direksi. Pehatian harus diberikan dalam penggunaan
minyak acuan, agar jangan sampai mengenai besi beton, karena akan mengakibatkan
hilangnya daya lekat. Fillets ukuran 20 x 20 mm harus diletakkan disudut-sudut acuan untuk
menghasilkan tepi-tepi yang melereng pad permukaan beton yang tidak terlindung (terbuka).
Sudut-sudut sebelah dalam pada permukaan dan pinggir-pinggir sambungan yang terbentuk,
tidak akan memerlukan pemiringan kecuali kalau syarat untuk pemiringan dinyatakan dalam
gambar.
Semua acuan harus dilindungi dengan baik pada posisinya untuk mencegah pengapungan atau
pergeseran selama pengecoran beton. Selama pengecoran beton, acuan dapat ditompangkan
pada pilar-pilar beton, kaki-kaki logam atau dengan cara yang lain yang disetujui.
Penyangga acuan harus berstandar pada pondasi yang baik sehingga tidak mungkin terjadi
penurunan acuan selama pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Penggunaan kawat beton yang menembus beton untuk menjamin agar pekerjaan acuan tetap
pada posisinya tidak diperbolehkan. Baut-baut yang menembus beton dapat dipergunakan,
namun jumlahnya harus dijaga seminimum mungkin untuk menjamin pekerjaan acuan tetap
kokoh.

Baut-baut tersebut berdiameter dari 12 mm dari tipe kerucut yang dapat ditanggalkan,
sehingga laras baut-baut tersebut tetap tertancap dalam beton sedangkan kerucut dapat
diangkat, lubang-lubang harus ditutup spesi semen dengan rapi dan benar. Perlu diperhatikan
untuk menjamin penutup sesuai dengan warna permukaan sewaktu beton mengering.

Acuan-acuan yang tidak melengkung, baik dipakai lagi asalkan acuan-acuan tersebut sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan. Acuan-acuan yang dimaksud harus sama bersih setiap
waktu sebelum dipakai lagi dan harus diperbaiki sesuai dengan instruksi Direksi.

Bila diperhatikan dalam gambar atau diperlukan atau diminta oleh Direksi, Kontraktor harus
membuat pipa-pipa, benda-benda khusus, alat-alat pemasang, pelat, sangkutan jangkar,
penopang baut dan mur dan sebagainya, ke dalam beton selama berlangsungnya pekerjaan.

Semua peralaan tambahan ini dipasang dengan tepat dan ditunjang dan kelurusan serta
kerataannya harus disetujui oleh Direksi sebelum pekerjaan pengecoran atau beton dimulai.
Tidak diijinkan adanya potongan besi beton untuk memungkinkan pemasangan pipa-pipa,
benda-benda khusus dan peralatan lainnya pada pekerjaan ini tanpa persetujuan Direksi.
Beton harus dkerjakan di sekeliling pipa-pipa, benda-benda khusus, peralatan lainnya untuk

| 4-11
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

pengikatan yang sempurna agar tidak terjadi kebocoran dengan adanya berbagai peralatan
tambahan tersebut.

Jika peralatan tambahan yang akan dipasang dalam pekerjaan tidak tersedia ketika akan
diadakan pengecoran beton, maka harus dibuatkan lubang-lubang pada beton tersebut dan
peralatan tambahan harus dipasang dan dibeton sebagai pekerjaan yang terpisah.

Lubang yang akan dibuat haru dengan ukuran yang luas untuk menjamin beton dapat
dipadatkan secara merata disekitar peralatan tambahan tersebut, dan harus dilengkapi dengan
alat penahan air (waterstops) jika diminta Direksi, sebelum menuangkan adukan beton
kedalam lubang-lubang tersebut, semua bahan-bahan yang lepas atau tidak sempurna, ceceran
semen, harus disingkirkan dan permukaan-permukaan sambungan harus dibikin kasar
sepenuhnya sehingga diperolah permukaan yang sama sekali baru, terpahat dan kasar.
Permukaan yang baru tersebut, setelah itu harus disikat bersih dan segera sebelum adukan
beton dipasang, permukaan itu harus dibasahi dan dilabur dengan spesi semen pasir dengan
keteblan 20 mm menurut perbandingan adukan 1 : 2 dengan kekentalan adukan serupa susu
yang kental.

5.9. PEMBUKAAN ACUAN / CETAKAN

Waktu dan cara pengikatan serta pembukaan acuan harus seperti petunjuk dari Direksi dan
pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada beton.
Beton yang masih muda umurnya tidak diijinkan untuk dibebani. Segera sesudah acuan-acuan
dibuka permukaan beton harus diperiksa secara seksama dan permukaan-permukaan yang
tidak beraturan harus segera sampai disetujui Direksi. Acuan-acuan tidak boleh dibuka,
kecuali kalau disetujui Direksi, sampai kekuatan tekan kubus adalah 100 kg/cm2 atau dua kali
tekanan dimana struktur akan dibebani, yang dimana diantaranya lebih besar.

Acuan-acuan hanya boleh dibuka dengan seijin Direksi dan pekerjaan pembuatannya setelah
diterima ijinnya tersebut harus dilaksanakan dibawah pengawasan mandor yang berwenang.
Ketelitian harus dilakukan selama pembongkaran untuk menghindari goncangan atau
pembalikan tekanan pada beton. dalam hal Direksi mempertimbangkan usulan Kontraktor
untuk pembongkaran pekerjaan acuan terlalu dini, baik kerena atau karena alasan lain. Direksi
dapat memerintahkan Kontraktor untuk menunda pembongkaran tersebut dan Kontraktor
tidak berhak atas ganti rugi karena kemunduran pekerjaan tersebut.

Untuk beton yang dibuat dengan semen Portland biasa waktu minimum untuk membongkar
pekerjaan acuan harus seperti daftar dibawah ini :
- Sisi balok, lantai dan dinding = 3 hari
- Lantai = 14 hari
- Sisi bawah balok dengan penyangga masih ditempat = 14 hari
- Pemindahan penyangga = 21 hari

| 4-12
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

5.10. PEMBUATAN DAN PEMASANGAN PENULANGAN


5.10.1. Penekukan/Pembengkokan

Semua besi beton yang ditekuk harus dalam keadaan dingin, penekukan menggunakan roller
yang dapat berputar secara bebas. Pemanasan tulangan beton hanya diijinkan bila disetujui
oleh Direksi, kecuali kalau dijelaskan secara khusus dalam gambar, tulangan beton harus
dibentuk dengan teliti sesuai dengan standar yang relevan. Besi beton yang ditekuk secara
salah tidak diluruskan atau ditekuk ulang tetapi harus disingkirkan/ditolak.

5.10.2. Pembuatan

Besi baja beton harus dipotong dari batang-batang besi baja yang kurus, bebas dari
lekukan/belitan, bengkok atau kerusakan/cacat lain. Semua besi beton harus disediakan
sebanyak dan sepanjang yang dinyatakan dalam gambar-gambar, kecuali bilamana
ditunjukkan pada gambar. Penyambungan besi harus mendapat ijin terlebih dahulu dari
Direksi.

Selang (laps) penyambungan hendaknya tidak kurang dari sepanjang yang ditunjukan dalam
gambar, dan harus mengambil ketentuan menurut standar yang relevan (PBI). Kawat-kawat
utama dari lembaran jaringan besi baja beton yang berdekatan harus berselang paling kurang
30 mm dan kawat-kawat melintang paling kurang 150 mm.

Kontraktor harus menentukan sendiri dari informasi yang dimuat dalam gambar dan
persyaratan yang tepat dari baja tulangan yang diperlukan untuk pekerjaan. Kontraktor harus
mempersiapkan jadwal pembongkaran besi baja beton. Pengelasan besi beton memerlukan
persetujuan tertulis dari Direksi, besi beton harus dilas dengan las listrik. Contoh-contoh
sambungan las harus diuji terhadap keruntuhan, keretakan harus terjadi diluar sambungan dan
batang yang dilas mempunyai kekuatan sama dengan kekuatan batang yang tidak dilas. Hanya
tukang-tkang las yang cakap dan berpengalaman yang berlaku yang dapat diterima Direksi
akan disetujui untuk pekerjaan ini.

5.10.3. Penempatan/Pemasangan

Besi beton harus dilindungi sepanjang waktu dari kerusakan, perlengkapan untuk pekerjaan
harus dibuat, agar dalam mencapai pada besi beton yang tidak ditopang. Tidak dijinkan
adanya pembongkaran batang besi pada pemasangan besi beton.

Batang besi dengan belitan atau bengkokan yang tidak ditunjukan pada rencana tidak boleh
digunakan. Kawat besi yang kuat digunakan untuk mengikat pada pertemuan besi dan
letaknya pada interval yang cukup dekat dengan untuk menjaga batang-batang besi tetap
dalam posisi yang benar, kawat jangan menonjol keluar melewati beton penutup.

Kontraktor harus menghitung semua biaya untuk semua upah kerja dan bahan penopang besi
beton untuk menjaga posisi besi beton tidak bergerak selama penuangan dan pemadatan beton
terbut tidak diperhatikan dalam gambar. Plastic spacer adalah cara/alat yang dipilih untuk
memegang besi beton ditempatnya. Blok beton, jika digunakan untuk mengatur besi beton

| 4-13
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

dari acuan, harus dilekatkan. Dalam segala hal untuk besi beton yang horizontal harus
digunakan penujang yang memadai sehingga pelenturan batang-batang besi tidak terjadi.

Dimana bagian penujang menonjol diatas dasar beton yang direncanakan untuk menerima
plesteran yang rata, maka penyokong harus dibuat dari bahan logam yang tidak dapat
berkarat. Besi bagian atas pada beton bertulang harus disokong sebagaimana mestinya.

5.10.4. Pemeriksaan Sebelum Pengecoran

Pengecoran hanya boleh dilakukan setelah Direksi mengadakan pemeriksaan bahwa semua
persyaratan yang tersebut diatas telah diikuti sebagaimana mestinya. Untuk realisasinya
Kontraktor harus memberitahu Direksi sedikitnya satu hari sebelumna, bila Kontraktor akan
melakukan pekerjaan pengecoran. Pemberitahuan dan pemeriksaan tersebut tidak mengurangi
sama sekali kewajiban Kontraktor akan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam kontrak.

Beton yang dicor yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan dapat
ditolak dan dibongkar, dan penggantinya menjadi tanggung jawab Kontraktor yang harus
dilakukan kedalam biaya Kontraktor sendiri.

5.11. PENGANGKUTAN, PENGECORAN DAN PEMADATAN BETON


5.11.1. Penumbukan, Pencampuran Kembali (Re-Tempering)

Penumbukan kembali adukan beton yang sebagian telah menjadi keras (yakni mencampur
kembali dengan atau tanpa tambahan semen, agregat atau air) tidak dibenarkan.

5.11.2. Pengangkutan

Semua adukan beton harus diangkut dari mesin pengaduk ke tempat pekerjaan secepat
mungkin dengan cara-cara yang tidak mengakibatkan pemisahan bahan (segregation). Beton
harus dituangkan ketempat akhirnya dalam waktu lebih dari 30 menit setelah beton
dikeluarkan dari mesin pengaduk.

Dalam hal apapun adukan yang telah mengeras sebagian telah boleh digunakan untuk
pekerjaan. Pengecoran adukan beton harus dilaksanakan dengan cara sedemikian sehingga
terhindar dari keterlambatan yang tidak perlu dalam menempatkan lapisan beton baru diatas
lapisan yang terdahulu.

Ember beton yang dapat dipakai adalah ember yang sanggup menuang dengan cepat adonan
beton dengan nilai slump yang rendah yang telah ditentukan dan mekanisme pembuangan
harus dibuat dengan kapasitas sedikitnya 0,35 m3 sekali tuang. Ember beton harus dengan
mudah untuk diangkat/dilekatkan dengan alat-alat lainnya dimana diperlukan, terutama untuk
lokasi-lokasi yang sempit/terbatas.

| 4-14
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

5.11.3. Pengocoran

Segera sebelum memulai pekerjaan pengecoran semua acuan/cetakan harus diteliti secara
cermat untuk menjamin agar semua kotoran, serutan, serbuk gergaji dan limbah lainnya telah
dibuang, yaitu dengan menyikat atau menyemprotkan air atau dengan cara lainnya yang
disetujui.
Bagian dalam dari acuan kayu harus dibasahi dengan dengan air bersih segera sebelum
adukan beton ditempatkan kecuali kalau acuan tersebut telah dilapisi dengan acuan yang
disetujui. Tidak boleh menggunakan lapisan acuan lain selain air setelah tulangan beton
ditempatkan ke dalam acuan. Dalam segala hal keterlebihan air harus dibuang sebelum
adukan beton dituang.

Penuangan adukan beton harus diusahakan sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan
pemisahan agregat kasar dari bahan yang lain dan harus dikerjakan secara merata dan
ditempatkan disekitar besi beton dan kedalam semua bagian acuan sedemikian sehingga
tulangan tertutup seluruhnya dan sedemikian sehingga tidak ada kekosongan atau celah yang
tertinggal.

Beton harus dituang lapis demi lapis dan dari ketinggian sedemikian rupa yang
memungkinkan untuk dilaksanakan hal tersebut.

Kecuali untuk beton yang dituangkan kedalam pondasi sumur, tidak boleh ada beton yang
dicor dalam air tampa persetujuan tertulis dari Direksi, dan cara penuangan beton harus
menurut persetujuan Direksi. Beton tidak boleh dicor pada air yang mengalir dan tidak boleh
berhubungan dengan air yang mengalir tersebut sebelum beton tersebut cukup keras.

Tidak boleh mengecor beton dalam keadaan cuaca atau kondisi lain yang tidak
menguntungkan, kecuali dengan pengamanan-pengamanan uang disetujui Direksi. Kondisi-
kondisi tersebut adalah kondisi panas dan kering berlebihan, kondisi basah atau kondisi lain
yang tidak memungkinkan pengecoran beton secara memuaskan, untuk meneruskan
pengecoran beton sewaktu hujan kecil, diperlukan penutup yang dapat menutup daerah/tempat
yang akan dicor beton termasuk mesin pengaduk dan juga harus disediakan jas hujan yang
pantas untuk para pekerjaan.

Suatu pengecoran yang sudah dimulai pada suatu bagian bangunan, pengecoran tersebut tidak
boleh terputus sebelum bagian tersebut selesai. Bila temperatur udara melebihi 32C
Kontraktor tidak boleh mengecor beton pada pekerjaan-pekerjaan permanen tanpa persetujuan
Direksi dan tanpa mengambil langkah-langkah pencegahan seperti pendingin agregat lebih
dahulu dan pengecoran diwaktu malam sebagaimana diperlukan untuk menjaga agar
temperatur beton selama pengecoran tetap dibawah 32C. Tidak dibenarkan mengecor beton
yang dilakukan pada temperatur udara melebihi 43C.

Pengecoran harus dilaksanakan dalam bagian antara sambungan-sambungan konstruksi yang


ditunjukkan atau disetujui, jika dalam keadaan tersebut perlu menghentikan pengecoran beton
sebelum bagian tersebut selesai, maka perlu dibuat sekat yang tegak lurus pada sumbu dari
bagian tersebut dan beton harus diratakan sampai sekat ini, dan sambungan yang terbentuk

| 4-15
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

harus diperlukan sebagai sambungan konstruksi. Pengecoran semua unsur beton precast harus
dilakukan secara continue.

Dalam pengecoran beton dalam sambungan konstruksi yang terbentuk, tindakan-tindakan


khusus diambil agar beton yang baru, merapat sekali kesambungan, dengan cara pembobokan
(pudding and spanding) dengan peralatan yang sesuai. Setelah permukaan dipersiapkan
dengan baik, permukaan dari sambungan-sambungan dimana beton akan dicor harus dilapisi
dengan semua lapisan penutup yang terbuat dari pasta semen murni atau ditutup dengan
lapisan spesi (mortar) kira-kira setebal 20 mm. Spesi harus memiliki perbandingan semen dan
pasir seperti campuran beton yang bersangkutan, kecuali kalau ditentukan lain.

Perbandingan air/semen dan konsistensi dari spesi tidak boleh melebihi dari adukan beton
yang akan ditempatkan diatasnya dan konsistensi spesi harus sesuai untuk pengecoran dari
pengerjaan dengan cara yang ditentukan disini. Adukan semen harus dihamparkan merata dan
harus rata juga pada permukaan-permukaan yang tidak beraturan. Beton harus segera dicor
pada spesi yang baru.

Beton tidak boleh dituang melalui ketinggian vertikal yang melebihi 1,50 m, kecuali kalau
Direksi menyatakan persetujuannya mengenai cara tersebut. Beton tidak boleh dikerjakan
sepanjang acuan dengan menggunakan alat penggetar. Beton sejak semula harus ditempatkan
dalam posisi yang benar.
Dimana permukaan-permukaan yang akan dicor dengan beton mempunyai sifat menyerap dan
dimana untuk memudahkan pengecoran dan penggetaran beton dalam papan dasar dan pelapis
seperti yang ditentukan oleh Direksi.

Kontraktor harus menempatkan lantai kerja yang terdiri dari lapisan beton setebal 50 mm.
Lantai kerja harus dihamparkan dengan seragam pada pondasi yang dilindungi dn dibiarkan
mengeras selama sedikitnya 24 jam, sebelum penempatan beton baru.

Kontraktor harus mengatur pengecoran beton sedemikian rupa sehingga semua akibat yang
merusak karena temperatur, penyusutan dan penurunan dapat diperkecil seminimal mungkin
dan batas-batas toleransinya tidak dilampaui.

Program pengecoran beton tersebut harus disetujui oleh Direksi, namun demikian pekerjaan
tersebut tetap merupakan tanggung jawab Kontraktor bahwa semua persyaratan dapat
dipenuhi.

5.11.4. Pemadatan

Selama dan sesudah pengecoran, beton harus dipadatkan dikerjakan secara merata disekitar
besi beton dan peralatan tetap terpancang serta kedalaman sudut-sudut cetakan dengan
menggunakan mesin penggetar concrete vibrator dengan cara sedemikian rupa sehingga tiap
bagian adonan beton terpadatkan dalam waktu sesingkat mungkin.

Concrete vibrator tidak boleh dilakukan secara langsung pada penulangan. Kontraktor harus
memiliki cukup alat concrete vibrator yang tersedia dan dalam hal apapun tidak kurang yang
dapat berfungsi penuh untuk setiap bagian lokasi dimana beton sedang dicor.

| 4-16
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

5.11.5. Beton Baru

Harus diperhatikan agar tidak ada goncangan atau getaran yang mencapai beton setelah
pengikatan awal sampai paling kurang setelah beton berumur tiga hari. Dalam hal beton yang
dipadatkan dengan getaran. Lapisan beton baru tidak boleh dibuang kecuali jika penggetaran
ulang pada lapisan beton yang lebih bawah menyebabkan beton menjadi plastis.

Bila penundaan terlalu lama untuk pengecoran beton secara keseluruhan, maka permukaan
beton yang lama harus diperlukan sebagai Consrtuction Joint (sambungan konstruksi).

5.11.6. Lantai Beton

Lantai beton (termasuk balok-balok yang merupakan bagian dari lantai beton) harus dicor
sekaligus. Kontraktor harus hati-hati untuk menghindari air dan adukan/spesi yang berlebihan
yang timbul di permukaan setelah pemadatan. Kontraktor harus mempunyai pekerja yang
cakap untuk penyelesaian akhir permukaan lantai menurut standar yang ditentukan.

5.12. SAMBUNGAN
5.12.1. Sambungan Konstruksi (Construction Joint)

Sambungan-sambungan konstruksi ditunjukan dalam gambar dan tidak dibenarkan


mengubahnya tanpa persetujuan dari Direksi. Sambungan vertikal harus dibuat dengan sekat
yang sesuai. Besi beton harus berkelanjutan pada sambungan-sambungan konstruksi. Bila
tidak ada dalam gambar, sambungan konstruksi hanya boleh diijinkan dalam keadaan darurat
dan dilokasi yang disetujui oleh Direksi.

Rincian dan posisi sambungan konstruksi harus diserahkan kepada Direksi untuk disetujui
sebelum berlangsung pekerjaan pembuatan beton. sambungan harus ditempatkan sedemikian
rupa, sehingga sambungan dengan program pembuatan beton kerusakan karena penyusutan
dan temperatur dapat ditekan sampai minimal. Sehubungan dengan program pembuatan beton
kerusakan karena penyusutan dan temperatutr dapat ditekan sampai minimal. Dimana terdapat
panjang pekerjaan yang jauh dari areal pekerjaan yang luas yang akan dimana yang mana hal
itu menurut pendapat Direksi mungkin dapat dilakukan. Kontraktor harus mengatur
programnya agar beton baru ditempatkan diatasnya.

Direksi dapat memerintahkan cara menempatkan tulangan tambahan dengan memakai jepitan
atau tipa penulangan yang sama pada sambungan konstruksi yang tidak dinyatakan dalam
gambar. Sambungan konstruksi harus kedap air, sambungan harus dibuat dalam garis-garis
lurus dengan acuan-acuan yang kaku tegak lurus terhadap garis poros tekanan dan sepadat
mungkin pada tempat-tempat yang paling sedikit bergeser (titik-titik dengan tegangan geser
kecil). Sambungan harus bertipe sambungan tegak datar kecuali kalau disetujui atau
ditentukan lain.

Sebelum menempatkan beton baru pada beton yang sudah mulai mengikat, beton yang
terakhir harus diperlakukan secara cermat untuk pembeberan permukaan yang benar-benar

| 4-17
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

tidak rata bebas dari tumpukan yang benar-benar tidak rata bebas dari tumpukan partikel-
partikel harus dipermukaan karena adukan spesi kebanyakan air (laitance). Ukuran beton
vertikal yang dicor dalam satu operasi tidak boleh melebihi 1,5 meter dan ukuran beton
horizontal tidak boleh melebihi 7 meter tanpa persetujuan dulu dari Direksi.

5.13. PENYELESAIAN PERMUKAAN AKHIR BETON


5.13.1. Perbaikan Permukaan Beton

Semua permukaan beton setelah tahapan pekerjaan selesai harus bebas dari ruang kosong
keropos, cacat benar dan ledutan. Bila terdapat kerusakan atau keropos, bekas-bekas acuan,
ruang kosong atau cacat lain. Kontraktor harus memberitahu Direksi dan bagaimana juga
tidak boleh langkah-langkah perbaikan tanpa instruksi dari Direksi lebih dahulu. Semua areal
yang rusak harus diteliti sesuai petunjuk Direksi untuk menepatkan besarnya, dalam dan sifat
dari kerusakan tersebut secara tepat.
Kerusakan yang memerlukan pembongkaran atau perbaikan adalah kerusakan yang berupa
sarang kerikil. Kerusakan adalah pembukaan acuan, lubang-lubang beton yang keropos,
lubang-lubang baut, ketidak rataan oleh pengaruh sambungan cetakan dan bergeraknya
acuan/cetakan. Ketidak rataan dan tonjolan harus dibuang dengan pahatan atau dengan
menggunakan perkakas lain disusul dengan penggosokkan dengan batu gerinda. Bagian yang
keropos dan kerusakan beton lainnya harus dipahat.

Lubang-lubang pahatan harus diberi pinggiran yang tajam dan dibentuk sedemikian agar
pengisi akan terkunci di tempatnya. Semua lubang harus terus menerus dibasahi selama 24
jam sebelum dilakukan pengecoran. Permukaan isian akan disempurnakan seperti dinding-
dinding di sekitarnya dan harus memiliki tekstur yang sama. Semua tambahan harus dirawat.
Cacat, lubang-lubang baut dan tempat sarang kerikil yang diperbaiki, harus diisi dengan
adukan kering dan disusun dari satu bagian semen portland dan 2 bagian pasir sama-sama
dengan bahan pengisi yang tidak menyusut dan disetujui oleh Direksi, dalam jumlah yang
ditentukan oleh pabrik, dan dengan air yang cukup sehingga setelah unsur-unsur dicampur
merata, adukan semen akan melekat satu sama lain dan apabila diremas-remas dan sedikit
ditekan akan menjadi bola dan tidak akan mengeluarkan air.

Spesi untuk perbaikan harus ditempatkan pada lapisan tipis dan dipadatkan secara merata
dengan peralatan yang sesuai. Harus hati-hati dalam mengisi lubang-lubang batang, baut dan
pipa agar keseluruhan lubang-lubang tersebut terisi sama sekali dengan spesi yang
dipadatkan. Namun demikian, jika terdapat kerusakan-kerusakan yang berarti, Direksi akan
memerintahkan agar lubang beton diperbaiki dengan pengisian spesi dengan cara tekanan
(pressure grouting). Jika kerusakan-kerusakan tersebut menurut pendapat dan kebijaksanaan
Direksi terlalu besar, Kontraktor akan memerintahkan pembongkaran dan penggantian bagian
yang rusak tersebut.

Dimana beton akan terbuka terhadap pandangan, spesi harus dibuat sesuai dengan warna
beton tersebut dengan mengganti bagian dari semen yang biasa dengan semen portland putih
menurut jumlah yang diperlukan. Sambungan-sambungan pemuaian yang telah selesai harus
ditutup dengan baik dan dirapihkan untuk memperoleh persetujuan Direksi.

| 4-18
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Direksi berwenang memerintahkan pembongkaran beton yang telah dituangkan karena


pengujian kubus terhadap yang telah dituangkan karena pengujian kubus terhadap beton
tersebut tidak memuaskan.
Dalam penilaian ini tidak diadakan perbedaan antara pemadatan dengan tangan dan dengan
alat penggetar. Perbedaan hanya diadakan untuk perbandingan. Kontraktor berkewajiban
untuk mengganti kembali bagian-bagian beton yang ditolak dan dibongkar dengan biayanya
sendiri demi mematuhi semua pasal yang relevan yang ada pada spesifikasi ini.

Jika diragukan tentang memadainya ataupun hal-hal lainnya mengenai pengecoran dan
pengerasan beton. direksi berwenang mengatur untuk melakukan pemboran pada beton yang
diragukan untuk mengambil inti contoh dan dilakukan pengujian, seluruhnya atas biaya
kontraktor kecuali bila beton tersebut ternyata memenuhi spesifikasi. Semua pekerjaan yang
diperbaiki dengan menggunakan bahan-bahan baru harus dirawat ditempat yang baik seperti
dijelaskan diatas. Memplester permukaan atau pengolesan dengan semen untuk menutupi
cacat pekerjaan tidak dapat dibenarkan. Biaya pekerjaan yang timbul dalam pekerjaan ini
harus ditanggung oleh Kontraktor yang harus memasukkan semua biaya yang diakibatkannya.

5.14. PENYELESAIAN

Penyelesaian pekerjaan permukaan beton hanya boleh dilakukan oleh pekerja yang ahli dan
dibawah pengawasan Direksi. Permukaan-permukaan yang tidak dibuat dengan acuan yang
akan ditutupi dengan urugan atau dengan beton harus diselesaikan dengan perataan dan
penambahan secara memadai dengan menggunakan mal untuk memperoleh permukaan yang
rata dan seragam.

Penyelesaian dengan sendok baja yang keras harus digunakan untuk permukaan yang tidak
bercetakkan yang akan terbuka terhadap pandangan atau yang akan mudah terkena air yang
mengalir, kecuali permukaan lantai jembatan yang akan menjadi lalu lintas pejalan kaki atau
lalu lintas kendaraan, harus diselesaikan dengan sapu lidi. Perataan atau penggosokan dapat
dilaksanakan dengan memakai tangan atau peralatan yang digerakan dengan mesin. Perataan
dan penggosokan harus dimulai segera sesudah permukaan yang akan diratakan telah cukup
keras untuk menghasilkan permukaan yang baik dan bersusunan sama.

| 4-19
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

BAB 5
PEKERJAAN KAYU

6.1. UMUM

Semua pekerjan kayu harus dibangun menurut garis, derajat, ukuran dan penampang
melintang seperti yang diperlihatkan dalam gambar/atau yang ditentukan oleh Direksi.
Pelaksanaan harus dilakukan dan dikerjakan sesuai dengan persyaratan spesifikasi ini kecuali
kalau secara khusus diubah oleh Direksi untuk sesuatu butir pekerjaan tertentu.

6.2. BAHAN – BAHAN

Kayu harus diperoleh dari sumber yang disetujui. Kayu harus berkualitas baik (klas 1 atau
klas 2) dan benar-benar kering, kayu harus bertekstur yang seragam, lurus seratnya, bebas dari
lubang yang terbuka (mata kayu), lubang bor, serangan jamur, busuk, berbintik-bintik, rusak,
bengkok, retak dan kerusakan-kerusakan serta cacat lainnya.

Semua ketentuan lainnya yang harus diikuti seperti mata kayu, belokan, penyimpanan dan
kelas harus sesuai dengan syarat-syarat Standar Indonesia untuk Kayu NI5 seperti yang
ditentukan oleh Direksi.

6.3. PENYIMPANAN DAN PENGANGKUTAN

Semua kayu, baik sebelum atau sesudah diproses harus disimpan dibawah tempat yang
berpenutup, dimana tempat tersebut peredaran udaranya baik dan tidak lembab. Kayu harus
ditumpuk, dengan cara sedemikian rupa sehingga tercegah pembengkokan dan
memungkinkan semua kayu gampang untuk diperiksa. Langkah-langkah pencegahan harus
diambil untuk membatasi pengeringan pada ujung-ujung atau menyimpannya dalam tempat
yang berpenutup yang disetujui Direksi.

Semua kayu harus mengalami pemeriksaan dilokasi satu demi satu oleh Direksi yang akan
menolak kayu yang tidak memenuhi kualitas yang ditentukan. Semua pekerja dan peralatan
yang perlu untuk memeriksa kayu tersebut harus disediakan oleh Kontraktor atas biayanya
sendiri.

Semua kayu harus digergaji menurut ukuran yang benar, apabila kayu yang disediakan diberi
bahan pengawet dan kemudian dipotong, dibentuk atau dibor, maka permukaan yang terbuka
karena pemotongan, pembentukan dan pemboran tersebut harus dilapisi juga dengan jenis
bahan pengawet yang sama.

Semua pekerjaan kayu hendaknya dibiarkan dengan permukaan yang digergaji, kecuali
dimana secara khusus dijelaskan harus diserut. Semua ukuran yang dijelaskan, adalah ukuran
jadi.

| 5-1
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

6.4. BERBAGAI PEKERJAAN KAYU


6.4.1. Umum

Semua bagian bangunan yang terbuat dari kayu harus dibuat menurut ukuran dan penampang
melintang yang disajikan dalam gambar dan ukuran dan/atau yang ditentukan oleh Direksi.
Penyimpanan maksimum dalam ukuran-ukuran penampang untuk semua kayu tidak boleh
lebih dari 2 mm. Setelah pembuatan, semua permukaan yang peka/rentan terhadap kerusakan
harus dilindungi dengan bahan yang disetujui, sampai penerimaan akhir (final acceptance).

Semua bagian yang terbuat dari kayu harus dibuat, dirakit, disambung dan dipasang serapi-
rapinya dan dalam toleransi yang dapat diterima untuk pekerjaan tersebut. Sambungan-
sambungan harus dikerjakan dengan lubang-lubang kaitan/mortise dan diamankan dengan
pengencang seperti yang ditunjukan dalam gambar.

Lubang sekrup dan baut harus dibor lebih dahulu untuk menghindari terjadinya keretakan
pada bagian kayu tersebut. Sambungan-sambungan ditempat-tempat lain selain yang disajikan
dalam gambar harus ditentukan oleh Direksi. Permukaan-permukaan yang saling
berhubungan sebelum dirakit harus dilapisi dengan lapisan cat bitumen agar setelah
pemasangan kedua bagian tersebut, sambungan menjadi kedap air. Semua baut, mur, cincin
penutup dan skrup yang digalvanisir harus dimasukkan dalam cat bitumen sebelum digunakan
dalam bangunan kayu. Setelah pemasangan, kepala baut dan kepala sekrup dan mur harus
dilapisi dengan cat bitumen.

6.5. PELAPISAN/PENGECATAN

Semua permukaan kayu, kecuali tiang pancang kayu, yang setelah pembangunan
berhubungan langsung dengan tanah harus dilindungi dengan dua lapis cat bitumen yang
sejenis dengan itu.

| 5-2
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

BAB 6
PEKERJAAN UMUM

8.1. UMUM

Baja konstruksi dan pekerjaan logam terutama digunakan pada pintu geser, pintu katup,
bendung/pintu Romijn, pintu Avis Otomatis, stasiun pompa dan sebagai bermacam-macam
alat pengunci pada jembatan-jembatan kayu dan bangunan-bangunan pengendali air.

8.2. BAHAN – BAHAN

Baja konstruksi (plat baja dan profil baja) harus dalam keadaan baik, baru, dari pabrik yang
disetujui dan sesuai dengan mutu 40B (Standard Inggris BS 4360). Kumparan (spindel) dan
poros (shaft) untuk pintu harus memenuhi kualitas 060 A 35 atau 080 M 36 (BS 970). Baut,
mur dan ring harus buatan yang disetujui dan sesuai dengan BS 3692 dan BS 4320.

Semua pekerjaan logam seperti baut, mur, ring, baja profil, baja lembaran, besi siku dan lain-
lain, harus digalvanisir dengan cara celup panas. Semua baut harus dilengkapi dengan dua
ring, satu untuk bagian atas dan satu dekat mur.

Pekerjaan baja konstruksi, seperti untuk embedded angles, cur angles dan pekerjaan kerangka
kecil yang lain, lengkap dengan baut, mur, angkur harus disediakan dan dibangun seperti yang
ditunjukan dalam gambar atau seperti yang diminta oleh Direksi.

8.3. PENGELASAN

Pengelasan harus dengan las listrik dan semua sambungan yang dilas harus tidak terputus-
putus. Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh pekerjaan las kepada Direksi bila
diminta untuk pemeriksaan dan pengujian sesuai dengan BS 1856.

Pengelasan hanya diijinkan sampai tingkat yang diperlihatkan dalam gambar atau pengikat
pendahuluan bagian-bagian dari pekerjaan untuk mempermudah perakitan. Pengelasan harus
dilakukan dibengkel kerja dimana mungkin. Pengelasan di lokasi tidak dibenarkan kecuali
kalau disetujui Direksi secara tertulis.

8.4. SAMBUNGAN DENGAN BAUT

Sambungan-sambungan yang dilakukan dilapangan dimana mungkin harus dengan baut.


Kontraktor harus menyediakan semua baut, ring dan lain-lain yang diperlukan untuk
memasang bagian yang terbuat dari kayu dan baja. Semua lubang baut harus dibor dan
dipinggir bagian luar sedikit timbul aau tidak dibenam.Ukuran lubang boran tidak boleh
melebihi dari 2mm lebih besar dari diameter nominal baut dan cocok dengan baut
tersebut.Dimana mungkin digunakanlah mesin-mesin pemboran dengan garis pemboran yang

| 6-1
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

telah ditentukan. Panjang draft baut harus sedemikian rupa sehingga diameter kaki baut
sepenuhnya menempati lubang boran (seluruh diameter kaki-kaki baut berada dalam daerah
geser).

Baut harus menonjol keluar sekurang-kurangnya satu drat dengan minimum 3mm dan
maksimum 10mm setelah dikunci dengan mur. Dibawah mur-mur pada baut-baut angkur dan
dibawah semua kepala baut dan mur harus digunakan ring yang kuat. Bila baut dipergunakan
pada permukaan-permukaan yang miring harus digunakan ring yang miring. Kepalaa baut dan
mur harus dikunci dengan kuat dengan kunci yang pas sesuai tidak kurang dari 0.30 m
penjangnya. Sebelum dikirim kelokasi, semua baut hitam, kecuali baut-baut Lewis dan baut-
baut yang digalvanisir harus dicelupkan kedalam cairan Ensis 256 atau cairan serupa yang
disetujui. Penyimpanan baut dilapangan harus dengan cermat dan hati-hati agar dratnya tidak
rusak dan selalu dijaga agar benar-benar bersih.

8.5. LAPISAN CAT


8.5.1. Umum

Semua bahan cat harus diperoleh dari pabrik yang disetujui Direksi dan contoh-contoh semua
cat dan bahan-bahan yang berkaitan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Bahan-bahan harus dikirim ke lokasi dalam kaleng
atau drum dengan segel yang masih utuh.

Cat sudah kadaluarsa, yang dapat diketahui dari masa berlakuna yang tertera pada
kemasannya, tidak dibenarkan untuk dipakai dan harus disingkirkan dari lokasi. Cat harus
diaduk secara merata dibawah pengawasan mandor yang ahli menurut cara yang disetujui
Direksi dan cat tersebut tidak boleh diserahkan kepada tukang cat sebelum permukaan-
permukaan yang akan dicat maupun adukan tersebut telah dipersiapkan dengan baik. Kecuali
jika ditentukan lain dalam spesifikasi ini.

Rekomendasi-rekomendasi dari pabrik cat tentang pencampuran, penanganan, penggunaan


produk, temperatur dan kondisi cuaca lainnya, serta luas permukaan yang dapat dicat per kg
harus dipertimbangkan sebagai bagian dari spesifikasi ini.

Keseluruhan pekerjaan harus disesuaikan dalam warna dan corak sebagai yang ditentukan
Direksi dan jika perlu Kontraktor harus mengubah-ubah corak dari masing-masing lapisan cat
berbeda.

8.5.2. Penyiapan Permukaan Bangunan Dari Baja Yang Akan Dicat

Semua bagian yang terbuat dari baja yang tidak digalvanisir sebelum harus dibersihkan dari
karat, kerak air, gemuk, cat atau benda-benda lainnya. Baja yang digalvanisir harus sama
sekali bersih, tidak bergemuk dan harus dirawat dengan satu lapisan lithoform atau lapisan cat
lain yang disetujui. Permukaan yang disetujui tersebut itu harus dicuci sama sekali dengan air
bersih dan dikeringkan sebelum penggunaan lapisan cat berikutnya.

Bagian-bagian baja yang digalvanisir yang rusak dilapangan karena pengelasan harus
dibersihkan sama sekali dengan sikat kawat baja, bebas dari gemuk dan cat dengan 50 mikro

| 6-2
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

lapisan cat dasar yang kaya seng. Kontraktor harus menempatkan pekerjaan persiapan
permukaan yang akan dicat sebagai pekerjaan yang sangat penting agar terjamin diperolehnya
permukaan yang baik, bersih dan kering yang tidak akan berakibatkan rusak pada bahan yang
akan dicat dan pengecatan selanjutnya.

8.5.3. Pengecatan

Semua bahan yang tidak digalvanisir harus dicat dengan dua lapisan cat menit dengan
ketebalan masing-masing minimum 50 mikro. Setelah itu harus digunakan dua lapisan cat
bitumen dengan ketebalan masing-masing 100 mikro. Semua bahan yang digalvanisir harus
dicat dengan 2 lapis cat bitumen dengan ketebalan masing-masing 100 mikro sebagai
tambahan dari cat pabrik sebagaimana ditentukan dalam sub pasal 6.5.2. diatas.

Semua baut yang digalvanisir termasuk mur, ring dan sekrup untuk kayu harus dicelupkan
kedalam cat bitumen sebelum digunakan untuk bangunan kayu. Bagian-bagian logam yang
tertanam kedalam beton tidak boleh dicat atau digalvanisir. Setelah bagian-bagian logam
tersebut dibawa dan dipasang dilokasi, permukaan-permukaan yang rusak harus diperbaiki
dengan jenis cat yang sama seperti cat dari pabrik.

Semua lapisan cat harus berkualitas No.1/terbaik dan digunakan persis menurut petunjuk
pabrik-pabrik pembuatnya. Tidak dibenarkan menggunakan cat dalam kondisi-kondisi cuaca
yang tidak menguntungkan kecuali kalau pekerjaan baja bebas dari kelembaban dan begitu
pula penggunaan suatu lapisan sebelumnya harus kering lebih dahulu sebelum lapisan
berikutnya digunakan. Semua cat dan pelapisan harus dikerjakan dengan tangan dan
menggunakan kuas yang sesuai serta harus dihapuskan secara merata.

Setelah selesai pembangunan dan sampai berakhir masa pemeliharaan, Kontraktor harus
menerapkan ketentuan-ketentuan mengenai lapisan-lapisan cat tersebut atau lapisan-lapisan
lain karena barang kali perlu untuk melindungi pekerjaan tersebut. Segera sebelum
berakhirnya masa pemeliharaan, Kontraktor harus menggunakan lapisan cat atau lapisan-
lapisan lain untuk bagain-bagiannya yang terbuat dari baja, dan bagian-bagian yang terbuat
dari kayu dan seterusnya yang tidak terendam dalam air atau yang jelas memerlukan perhatian
sehingga keseluruhan pekerjaan tersebut akan terlapisi dengan baik dan dalam kondisi yang
baik disaat penyerahan akhir.

| 6-3
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

BAB 7
PEKERJAAN LAIN-LAIN

9.1. LAPISAN SEMEN / SPESI SEMEN


9.1.1. Umum
Pekerjaan ini harus mencakup penyiapan dan pengadaan adukan spesi sesuai dengan
spesifikasi untuk pemasangan batu dan pekerjaan yang insidentil lainnya.

9.1.2. Susunan
Kecuali jika ditentukan lain dalam gambar, campuran untuk spesi pasangan batu harus
tersusun dari 1 bagian semen portland dan 3 bagian agregat halus menurut volume untuk
mana kapur hidrat dapat ditambahkan dengan jumlah yang sama dengan 10% dari berat
semen.

9.1.3. Bahan – Bahan


Semen portland tipe 1 yang sesuai dengan AASHO M 85 dapat digunakan, kecuali dalam
kontrak terdapat item untuk beton Kontraktor dapat digunakan tipe yang sama sebagaimana
yang digunakan untuk pekerjaan tersebut. Adukan spesi untuk pasangan batu harus sesuai
dengan ketentuan-ketentuan AASHO M 150 (ASTM C 91). Agregat harus sesuai dengan
ketentuan-ketentuan AASHO M 45. Kapur hidrat harus memenuhi syarat-syarat pada sub
pasal 7.2.4. bahan pengikat udara (Air Entraining Agents) harus memenuhi syarat-syarat pada
sub pasal 7.2.5.

9.1.4. Pengadukan
Semua bahannya kecuali airnya harus dicampur, baik dalam bak yang kuat atau di dalam
pencampuran adukan yang disetujui sampai warna campuran menjadi seragam, setelah itu
airnya ditambahkan dan pengadukan diteruskan. Adukan spesi harus dicampur dalam jumlah
yang hanya diperlukan untuk penggunaan segera. Adukan spesi yang tidak digunakan dalam
waktu 30 menit setelah airnya ditambah harus dibuang.

| 7-1
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

BAB 8
METODE PELAKSANAAN

10.1.MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

a. Umum
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan transportasi peralatan, tenaga dan bahan yang akan dipergunakan
dalam melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia jasa harus mendatangkan peralatan dan
mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai ke tempat semula.

b. Cara Pelaksanaan
1. Penyediaan Peralatan dan Personil
 Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan personil sesuai dengan kebutuhan
seperti yang termuat dalam kontrak untuk menyelesaikan pekerjaan.
 Sebelum mobilisasi dilaksanakan, maka penyedia jasa harus segera melaporkan
kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan, dan bila dipandang perlu, direksi
dapat meminta tambahan peralatan maupun personil atas tanggungan penyedia
jasa
2. Program dan Pemberitahuan
 Penyedia Jasa harus membuat schedule mobilisasi peralatan dan personil yang
dilengkapi dengan keterangan akan jenis dan kapasitas peralatan yang akan
didatangkan
 Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada direksi perihal
kedatangan maupun pengangkutan kembali peralatan dan personil
 Penyedia jasa harus meminta persetujuan direksi atas setiap perubahan jadwal
peralatan dan penyediaan personil.
 Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila sudah tidak
diperlukan, dapat dipindahkan dari areal pekerjaan dengan seijin direksi

10.2.PENGUKURAN KEMBALI / UITZET


a. Umum
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan keadaan topografi daereah
pekerjaan secara memanjang (long section) dan secara melintang ( cross section)
sebelum pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%. Setelah pengukuran dilaksanakan
maka akan dihasilkan gambar yang akan dilengkapi dengan rencana letak bangunan dan
sebagai acuan pekerjaan di lapangan

| 8-1
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

1. Cara Pelaksanaan
 Penyedia jasa harus menyiapkan peralatan ukur (teodolite, waterpass dan meter),
termasuk pekerja, patok-patok, serta peralatan lainnya yang diperlukan untuk
pengukuran. Penyedia jasa harus menggunakan alat ukur yang mempunyai tingkat
ketelitian yang tinggi untuk pengukuran.
 Pekerjaan ini dimulai dengan memasang patok yang terbuat dari balok kayu 4/6
dengan jarak yang telah ditentukan yang dapat mewakili.
 Patok – patok yang telah dipasang tidak bolah goyang dan berpindah tempat
karena telah memiliki elevasi yang didasarkan pada BM sekitar setelah dilakukan
pengukuran.
 Setelah data pengukuran diperoleh dan diolah maka akan dihasilkan gambar kerja
(working drawing) sebagai panduan pekerejaan di lapangan yang harus disetujui
terlebih dahulu oleh direksi.
 Setelah pekerjaan lapangan selesai maka diadakan pengecekan dan pengukuran
ulang di lokasi pekerjaan (MC 100%) untuk membuat gambar purna laksana (as
build drawing) sebagai tanda pekerjaan selesai. As build drawing dinyatakan
selesai bila direksi telah menyetujui.
 Penyedia jasa harus segera menyerahkan semua data survai serta hasil
perhitungan dan gambar-gambar dari pengukuran MC 0% dan MC 100% kepada
direksi secepatnya, dengan rincian sebagai berikut :
- Data ukur 1 (satu) asli dan 1 (satu) rekaman
- Gambar dengan ukuran A3 sebanyak 1 (satu) asli (kalkir) dan 2 (dua) rekaman
serta ukuran A3 sebanyak 2 (dua) rekaman

10.3.PASANG PROFIL MELINTANG GALIAN TANAH JARAK 50 M


a. Umum
Yang dimaksud dengan pasang profil melintang galian tanah adalah kegiatan
memasang profil melintang dengan balok kayu atau papan yang berfungsi sebagai
acuan dalam melaksanakan pekerjaan galian tanah atau pekerjaan sejenisnya
berdasarkan peil yang telah ditentukan dalam gambar rencana.
b. Cara Pelaksanaan
 Profil dibuat dengan balok kayu dan papan kayu, tiap jarak 50 meter.
 Tiang Profil dibuat dari balok kayu yang berukuran sekurang-kurangnya 4/6 cm
dan papan 2/20 cm terpasang kokoh.
 Profil harus dipasang kokoh dengan peil yang diambil dari Titik Tetap. Pada Profil
harus ditegaskan posisi as dan angka peilnya
c. Cara Pengukuran dan Pembayaran
 Pengukuran pembayaran dilakukan mengikuti prosentase kumulatif progress
pekerjaan yang disahkan dan disetujui oleh direksi
 Pembayaran didasarkan atas satuan meter (m3) sesuai yang tercantum dalam
kontrak harga satuan.

| 8-2
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

10.4.GALIAN TANAH
a. Umum
Kontraktor harus melaksanakan semua pekerjaan galian sesuai batas galian serta
ukuran yang tercantum dalam gambar rencana. Dalam hal pelaksanaan penggalian
yang belum jelas di dalam gambar akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Cara
Penyedia Jasa mengerjakan pekerjaan galian tanah harus mendapat persetujuan dari
Direksi Pekerjaan. Dasar dan kemiringan tebing galian pada lokasi pasangan batu
diletakkan, harus secara tepat disamakan dengan garis-garis dan elevasi yang
tercantum dalam gambar kerja. Sebelum memulai pekerjaan pasangan batu, dasar dan
tebing galian harus dibasahi secukupnya. Kestabilan tebing pada galian untuk
pasangan pondasi harus betul-betul dijaga agar tidak terjadi kelongsoran. Apabila
tanah dasar asli terganggu atau berubah karena sesuatu sebab, maka tanah tersebut
harus dipadatkan sampai keadaannya sama seperti tingkat pengupasan semula.
Apabila Kontraktor menjumpai batuan dalam mengerjakan galian, Kontraktor harus
segera melapor kepada Direksi untuk mendapatkan instruksinya. Kontraktor tidak
boleh mengerjakan semua galian tanah untuk pemasangan pondasi dalam keadaan di
bawah muka air sampai jumlah yang besar. Bila galian tanah telah dikerjakan sampai
batas elevasi atau ukuran yang diperlukan, maka semua galian ini harus diperiksa oleh
Direksi Lapangan sebelum pemasangan pondasi di mulai.
Dasar galian tanah harus teratur serta rata dalam batas yang diperbolehkan/ disetujui
Direksi. Tanah buangan dari galian harus ditempatkan ditempat yang tidak
mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan dan tidak mengotori pandangan setelah
pekerjaan selesai. Semua biaya yang diperlukan untuk pembuangan tanah bekas galian
sudah dalam perincian analisa harga satuan pekerjaan.
 Galian Tanah harus mencakup seluruh galian Penyedia Jasa harus melakukan
kegiatan galian tanah sesuai garis dan elevasi yang tertera pada gambar kerja.
 Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan pembuangan, pembuatan
stok tanah atau material lain pada saluran atau petunjuk Pengguna Jasa
 Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan timbunan harus
mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa.
 Apabila pekerjaan galian sudah selesai Penyedia Jasa harus memberitahukan
kepada Pengguna Jasa untuk pemeriksaan.
b. Cara Pelaksanaan
 Galian tanah dilakukan dengan menggunakan excavator dan hasil galian dibuang ke
luar. Tanah yang dapat dipakai sebagai bahan timbunan menurut Pengguna Jasa
maka akan dipakai timbunan kembali.
 Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan timbunan maka bahan timbunan
tersebut harus dibuang oleh Penyedia Jasa dari lokasi yang ditentukan oleh
Pengguna Jasa
 Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk seluruh pengaturan dan biaya
pembuangan material yang berlebih tersebut termasuk biaya pengangkutan dan
perolehan ijin dari pemilik tanah di mana pembuangan dilakukan.
 Penyedia Jasa dalam melaksanakan galian harus diusahakan cukup aman dari
longsoran dan bila diperlukan diberikan alat-alat penyangga.

| 8-3
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

c. Cara Pengukuran dan Pembayaran


 Pengukuran pembayaran pekerjaan galian tanah ini berdasarkan jumlah yang tertera
pada gambar atau yang ditentukan oleh Direksi.
 Pembayaran pekerjaan galian tanah ini berdasarkan satuan meter kubik (m3) sesuai
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga satuan untuk pekerjaan galian
tanah ini telah mencakup pengangkutan pembuangan yang dilanjutkan oleh
Pengguna Jasa bilamana tanah tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai bahan
timbunan.

10.5.MENGANGKUT HASIL GALIAN JARAK < 1 KM


a. Umum
Yang dimaksud dengan mengangkut hasil galian adalah kegiatan yang dilakukan
untuk membuang tanah hasil galian dari lokasi pekerjaan ke tempat buangan tanah
dengan menggunakan dump truck berdasarkan lokasi buangan yang telah ditentukan
dan disetujui oleh pihak direksi.
b. Cara Pelaksanaan
 Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan timbunan maka bahan timbunan
tersebut harus dibuang menggunakan peralatan Dump Truck oleh Penyedia Jasa
dari lokasi pekerjaan sejauh 0-1 Km yang ditentukan dan sesuai petunjuk Direksi
 Tanah buangan harus dibentuk rapi dan stabil
 Penyedia jasa harus menyiapkan rencana pekerjaan tanah tersebut bagi setiap
bagian dari pekerjaan dengan detail lokasi pembuangan tanahnya.
c. Cara Pengukuran dan Pembayaran
 Perhitungan volume untuk pekerjaan buangan hasil galian pada pekerjaan tersebut
berdasarkan atas volume yang telah dikerjakan atau yang ditentukan oleh Direksi,
termasuk acuan dan peralatan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan.
 Pekerjaan dilaksanakan dengan kontrak “unit price”, untuk pekerjaan buangan hasil
galian adalah perkalian antara volume pekerjaan yang dilaksanakan dalam meter
kubik dan dengan harga satuan pekerjaan per meter kubik

10.6.BETON K.225
a. Umum
Yang dimaksud dalam pekerjaan beton ini ialah semua pekerjaan yang terbuat dari
konstruksi beton mencakup persiapan sampai penyelesaian, dimana ukuran-ukuran
dimensi dan volume dicantumkan pada gambar rencana atau menurut petunjuk direksi.
Semua mutu beton harus disesuaikan dengan persyaratan SNI "Peraturan Beton Bertulang
Indonesia" SNI 03-3976-1995. Kelas dari beton yang akan digunakan pada masing-masing
bagian dari pekerjaan haruslah seperti yang ditentukan dalam gambar atau oleh persetujuan
Direksi.

| 8-4
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

b. Cara Pelaksanaan
1. Material
 Semen
Semen yang digunakan untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya dari jenis
semen portland yang memenuhi ketentuan-ketentuan dalam SNI
Penyedia jasa harus mempergunakan semen portland hanya dalam satu merek.
Semen harus dijaga terhadap pengaruh hujan dan kelembaban serta
pengaruh-pengaruh lain yang dapat menjadikan rusak sebelum dipergunakan.
Semen yang digunakan untuk seluruh pekerjaan harus diproduksi oleh pabrik yang
disetujui oleh direksi secara tertulis. Semen tersebut harus semen Portland biasa
sesuai dengan ketentuan dan harus kering serta tidak ada yang menggumpal dan
mengeras.
Semen harus dikemas dalam kantong. Kantong semen harus cukup kuat untuk
menerima perlakuan kasar dalam pengakutan oleh tenaga manusia. Nama dan cap
pabrik, tipe semen, tahun dan bulan pembuatan, serta berat bersih harus tertera
dengan jelas pada setiap kantong.
 Air
Air yang digunakan untuk campuran beton tidak boleh mengandung minyak, alkali,
garam-garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak
beton, baja tulangan atau jaringan kawat baja untuk itu sebaiknya dipakai air bersih
yang dapat diminum.
 Agregat Halus (Pasir)
Agregat kasar yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah berupa kerikil atau
batu pecah dari butir-butir keras, runcing tidak berpori, bersih dan tidak
mengandung zat-zat aktif yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
 Bahan Pembantu
Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan, dan
pengerasan, atau maksud-maksud lain dapat dipakai bahan-bahan pembantu, jenis
dan jumlah bahan pembantu yang dipakai harus atas persetujuan direksi.
Manfaat dari bahan-bahan pembantu harus dapat dibuktikan dengan hasil-hasil
percobaan dengan ketentuan bahwa tidak boleh menyebabkan kekuatan tekanan
beton tidak lebih dari 5%. Di dalam pemakaiannya untuk bahan-bahan pembantu
ini harus diadakan pengawasan yang cermat untuk menjamin bahwa jumlah
pemakaian bahan tambahan tersebut selalu tepat dengan yang diijinkan.
 Perancah
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton muda yaitu sebelum
beton mengeras mencapai kekuatan yang diisyaratkan dan sebelum beton mendapat
bentuknya yang permanen.
 Bekisting
Bekisting beton adalah konstruksi cetakan terbuat dari kayu (papan, triplek), baja
atau beton precast yang digunakan untuk membentuk beton muda agar bila telah
mengeras mencapai dimensi dan kedudukan seperti yang telah tercantum dalam
gambar. Acuan beton harus direncanakan sedemikian sehingga pada waktu
pembongkarannya tidak akan menimbulkan kerusakan pada beton atau perancah.

| 8-5
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

2. Pencampuran Beton
 Perbandingan Campuran
Beton harus terdiri dari semen, bahan pengisi (agregat), air dan bahan tambahan, bila
diijinkan, diaduk dengan sempurna, untuk mendapatkan kekuatan yang ditentukan.
Beton diklasifikasikan berdasarkan kekuatan tekan pada 28 (dua puluh delapan) hari
dengan penggunaan ukuran agregat maksimum seperti terlihat dibawah ini :

Kekuatan tekan Ukuran


Perbandingan
yang ditentukan Agregat
Tipe Campuran Beton air/semen
pada umur 28 Maksimum
maksimum (%)
hari (kg/cm2) (mm)

A (K-225) 225 40 (20) 50


B (K-175) 175 40 50
C (K-125) 125 80 55
D (K-100) 100 20 60

 Tipe A :
Beton bertulang untuk konstruksi atas jembatan, pipa beton pracetak, tiang pancang
beton pracetak
 Tipe B :
Untuk berbagai bangunan air dan lining saluran
 Tipe C :
Beton tak bertulang untuk beton dengan volume besar seperti tubuh bendung, lantai
olakan, pilar dan tembok pangkal jembatan, beton perkuatan saluran dan plat
jembatan.
 Tipe D :
Beton tak bertulang untuk pondasi dan untuk pengisi.
Slump adukan beton harus serendah mungkin yang akan menghasilkan pemadatan
sempurna dengan peralatan yang diijinkan untuk pekerjaan tersebut, tetapi dalam
beberapa hal harus terletak diantara nilai-nilai batas seperti terlihat dibawah ini,
setelah beton dituang.

 Pengadukan Beton Dengan Mesin Concrete Mixer


Bahan-bahan campuran beton harus diaduk dalam alat pengaduk tidak kurang dari 1-1/2
menit setelah semua bahan dimasukkan, kecuali air.
Seluruh air pencampur harus dituangkan sebelum ¼ waktu pengaduk dilampaui. Waktu
pengadukan untuk alat pencampur yang lebih besar dari 0,75 m3 harus ditambah ¼
menit untuk setiap tambahan 0,5 m3.
Alat pencampur tidak boleh dibebani lebih dari kapasitas rata-ratanya, serta tidak boleh
dioperasikan dengan kecepatan yang lebih tinggi dari kecepatan yang dianjurkan oleh
pabriknya. Mesin pencampur tersebut harus menghasilkan beton yang seragam
sepanjang waktu kerjanya sesuai dengan persetujuan direksi.

| 8-6
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Semua peralatan pencampur harus dibersihkan sebelum memulai pencampuran dan


harus bebas dari beton yang telah mengeras. Campuran pertama setelah pembersihan
setiap alat pencampur harus dibuang. Pisau pelempar yang ada didalam alat pencampur
harus diganti jika telah mencapai tingkat keausan 2 cm atau 10% dari ukuran tingginya.
Semua alat pencampur yang digunakan untuk beton harus dari tipe mekanis dengan
kapasitas yang disetujui oleh direksi.

10.7. PEMBESIAN
a. Umum
Baja tulangan harus terdiri dari besi beton bulat berulir atau besi beton bulat sesuai
ketentuan-ketentuan berikut ini :

Besi beton bulat berulir Besi beton bulat


Keterangan
U – 32 U – 24
- Kekuatan tarik, kg/mm2 49 – 63 29 – 53
- Titik leleh, kg/mm2 30 atau lebih 24 atau lebih
- Penambahan panjang, % 14 atau lebih 20 atau lebih

Potongan melintang dari setiap batang tulangan yang akan digunakan harus
mempunyai bentuk yang tetap dengan diameter yang sama pada setiap titik
sepanjang batang tersebut.
Diameter rata-rata tulangan-tulangan yang dipilih dari contoh setiap kiriman dengan
ukuran yang sama dari setiap tulangan beton yang dikirimkan kelokasi pekerjaan,
tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2 (dua) persen dari diameter yang
ditentukan. Tulangan-tulangan harus bebas dari sisik, minyak, karat, kotoran dan
kerusakan-kerusakan struktur.
Jika diperlukan oleh direksi, penyedia jasa harus menyampaikan 3 (tiga) copy
keterangan teknis (mill-sheet) tentang baja-baja tulangan yang dikeluarkan oleh
pabriknya untuk mendapat persetujuan direksi sebelumnya. Setiap pengiriman dan
pemeriksaan di lokasi harus dilakukan oleh direksi berdasarkan spesifikasi dan
keterangan teknis (mill-sheet) di atas.

b. Cara Pelaksanaan
1. Penempatan Tulangan Beton
Semua tulangan beton harus dibersihkan sebelum pemasangan dari sisi yang
lepas, karat yang lepas, minyak, gemuk, kotoran dan bahan-bahan asing lainnya.
Tulangan harus dipasang dan dikuatkan dalam posisi yang pasti/tepat sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar dan tidak berubah pada posisinya
didalam cetakan tanpa penggeseran selama proses penggetaran, pengisian dan
penumbukan beton ditempat. Semua ujung yang bebas dari tulangan bulat yang
licin harus dibuat kait sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau menurut
petunjuk direksi.
Penyedia jasa harus menyediakan semua ganjal pengatur jarak yang diperlukan
atas biayanya sendiri untuk memelihara tulangan beton dalam posisi yang tepat.
Setiap pengikat, sambungan, atau sambungan sengkang tulangan harus kencang

| 8-7
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

sehingga tulangan-tulangan benar-benar kokoh. Sebelah dalam bagian-bagian


yang melengkung harus bersentuhan langsung dengan tulangan-tulangan disekitar
mana akan tercapai kekuatan yang baik. Tulangan-tulangan harus diikat bersama-
sama dengan menggunakan kawat baja hitam yang harus mendapatkan
persetujuan direksi, dan pengikatan harus dililit kuat-kuat dengan tang/pengunci
kawat beton. Ujung kawat ikat harus dilipat ke dalam. Pengelasan besi tulangan
tidak diperbolehkan kecuali ditentukan lain terutama disetujui direksi.
Jika tulangan beton telah dipasang dan telah siap untuk dilakukan pengecoran,
maka harus diperiksa dulu oleh direksi dan tidak boleh dilakukan pengecoran
sampai tulangan beton telah disetujui. Penyedia jasa harus melaporkan kepada
direksi selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sebelumnya, tentang
maksudnya untuk meminta dilakukan pemeriksaan atas penulangan yang telah
disiapkan.
2. Penyiapan Gambar Tulangan Beton
Penyedia Jasa atas biayanya sendiri harus menyiapkan semua gambar detail
tulangan beton berdasarkan gambar-gambar yang diberikan oleh direksi
sebagaimana diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Gambar-gambar tulangan
beton ini harus meliputi gambar penempatan tulangan, gambar pembengkokan
tulangan, daftar besi dan gambar-gambar penulangan lainnya yang mungkin
diperlukan untuk memudahkan pembuatan dan pemasangan besi tulangan. Semua
gambar penulangan harus diajukan kepada direksi untuk mendapat persetujuan.
Persetujuan direksi tersebut tidak membebaskan penyedia jasa dari tanggung
jawabnya atas kebenaran detail atau untuk penyesuaian dengan keperluan menurut
persyaratan.
3. Sambungan Tulangan Beton
Jika dianggap perlu untuk meyambung batang tulangan pada titik-titik lain dari
pada yang diperlihatkan dalam gambar, posisi dan metode penyambungan harus
ditetapkan berdasarkan perhitungan kekuatan dan disetujui oleh direksi. Dalam
hal ini sambungan lewatan, panjang lewatan harus memenuhi ketentuan gambar
atau tabel dibawah ini :

- Diameter 10 12 16 19 22 25 28 32
tulangan (mm)
- Panjang sambungan lewatan 43 43 45 65 84 109 136 177
minimum (cm)

Batang tulangan harus diikat pada beberapa tempat diatas sambungan lewatan
dengan menggunakan kawat besi pengikat dengan diameter lebih dari 0,9
milimeter atau pengikat yang cocok. Untuk sambungan lewatan, diperlukan kait
pada batang tulangan licin dan kait tidak diperlukan pada tulangan berulir.
4. Selimut Beton
Selimut beton minimum diukur dari sisi luar batang tulangan harus sesuai dengan
gambar atau daftar dibawah ini :

| 8-8
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Selimut Beton
Jenis Pekerjaan Minimum
(cm)
1. Balok……………………………………….. 2,5
2. Pelat………………………………………... 1,5
3. Dinding…………………………………… 2,5
4. Kolom…………………………………… 3,0
5. Bangunan yang masuk dalam tanah atau nampak dan
terpengaruh cuaca atau kena gerusan………….. 5,0

Selimut beton dalam semua hal, paling tidak harus sama dengan diameter batang
tulangan.
5. Cara Pengukuran
 Pengukuran untuk pembayaran atas pengadaan dan pemasangan tulangan beton
harus dibuat sesuai dengan rencana batang tulangan yang terpasang di dalam
beton menurut gambar atau sesuai dengan petunjuk direksi. Satuan berat
batang tulangan harus seperti berikut, kecuali ada ketentuan lain.

Tulangan Bulat Yang Licin


Diameter (mm) 10 12 16 19 22 25 28 32
Satuan Berat (kg/m) 0,617 0,888 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83 6,31
Tulangan Bulat Yang Berulir
Ukuran Nominal D10 D12 D16 D19 D22 D25 D28 D32
(diameter dalam mm)
Satuan Berat (kg/m) 0,56 0,995 1,56 2,25 3,04 3,98 5,04 6,23

 Penjepit, pengikat atau bahan-bahan lain yang digunakan untuk mengatur dan
mengikat batang-batang tulangan ditempatnya tidak akan diukur untuk
pembayaran. Batang-batang tulangan lewatan yang dinyatakan pada gambar
atau dianggap perlu oleh direksi harus dimasukkan dalam pengukuran untuk
pembayaran. Pembayaran untuk penyempurnaan dan pemasangan tulangan
beton harus dibuat dalam harga satuan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga dan sudah termasuk dalam pembayaran beton . Harga satuan
tersebut harus meliputi biaya-biaya upah kerja, bahan-bahan, instalasi kerja,
dan lain-lain termasuk biaya pengadaan tulangan beton, pengadaan dan
pengerjaan penjepit, pengikat dan penyangga besi, jika dianggap perlu, dan
pengiriman, pemuatan, pengangkutan, penyimpanan, pemotongan, pengikatan,
pembersihan, pemasangan dan pengamanan serta pemeliharaan dalam
posisinya semua tulangan beton sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau
sesuai dengan petunjuk direksi dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang dianggap
perlu dan ada hubungannya.
6. Pengecoran
Pengecoran tidak boleh dilakukan sebelum pekerjaan perancah dan pekerjaan
persiapan, telah sempurna dikerjakan dan disetujui oleh direksi.

| 8-9
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

 Persiapan
Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan penunjang siap dipakai,
material dan pekerja-pekerja harus sudah berada di tempat pengecoran.
Permukaan sebelah dalam dari acuan harus sudah dibersihkan dari
bahan-bahan lepas, kotoran-kotoran maupun potongan kawat/besi.
Acuan yang terbuat dari kayu dan dimana dikhawatirkan adanya pengisapan air
oleh kayu, maka kayu tersebut harus terlebih dahulu dibasahi dengan air
hingga jenuh.
 Pelaksanaan Pengecoran
Sebelum pengecoran beton, harus dilakukan persiapan sedemikian rupa
sehingga dalam semua keadaan adukan beton dapat diangkat dengan lancar dan
ditempatkan pada posisi yang diperlukan tanpa perlu adanya pengakutan lebih
lanjut serta tidak terjadi pemisahan bahan-bahan.
Beton tidak boleh diangkut dengan talang miring atau dijatuhkan dari tempat
pengadukan atau dengan cara lain dengan ketinggian lebih dari 1,5 m kecuali
dengan persetujuan direksi yang dapat memerintahkan adukan beton
dijatuhkan ke atas bak penampung dan harus diaduk lagi dengan tangan
sebelum ditempat/dicor.
Tinggi pengangkutan harus lebih kecil dari 1,5 m, kecuali ada ketentuan lain
atas ijin direksi.
Tempat dimana beton akan dituang harus dijaga agar bebas dari genangan air
selama pelaksanaan pengecoran, kecuali ada persetujuan lain dari direksi.
Aliran air yang melintas atau masuk ketempat pekerjaan tersebut harus
diamankan sebelum proses pengecoran beton dimulai. Jika pengecoran dalam
genangan air tidak dapat dihindari dan telah didapat persetujuan khusus dari
direksi, adukan beton harus dituangkan melalui pipa. Ketentuan khusus tentang
bagian-bagian campuran dan tata cara pengecoran dapat ditentukan oleh
direksi dan penyedia jasa tidak berhak atas kompensasi biaya yang
diakibatkannya.
Sebelum melanjutkan pengecoran beton pada pekerjaan yang dilaksanakan
terdahulu, yang kemudian diistirahatkan atau dihentikan, permukaan dan
ujungnya harus dikasarkan dengan sempurna dengan menggunakan pahat yang
tajam sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi lapisan kulit yang lunak.
Permukaan yang dikasarkan tersebut harus dibersihkan dengan sempurna
dengan penyemprotan angin dan air atau cara-cara lain yang disetujui, disikat
dan disiram sesaat sebelum proses pengecoran lapisan beton berikutnya
dilaksanakan. Biaya untuk semua pengkasaran permukaan tersebut harus
dianggap telah termasuk dalam harga-harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
Beton untuk pekerjaan beton bertulang harus dicor dalam jumlah sedikit-
sedikit, dalam keadaan dapat dibentuk dengan perbandingan air semen
sedemikian rupa untuk mencapai kekuatan yang ditentukan.
Pengecoran beton dalam bagian-bagian tersendiri harus dilaksanakan terus
menerus tanpa berhenti sampai batas sambungan yang disetujui sebelumnya,
atau sampai bagian tersebut selesai dan harus diselesaikan dengan cara
sedemikian rupa sehingga bagian-bagian sambungan harus monolit, kecuali
ada ketentuan lain.

| 8-10
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Beton bervolume besar harus dilaksanakan dalam bagian-bagian yang terlebih


dahulu dianjurkan atau disetujui oleh direksi dan harus dikerjakan secara terus
menerus tanpa berhenti sampai selesai dalam setiap bagiannya dan tidak
diijinkan untuk istrahat selama pekerjaan berjalan. Apabila diperlukan bekerja
diluar batas jam kerja biasa untuk terpenuhinya kondisi tersebut di atas,
penyedia jasa harus sudah memperhitungkannya dalam harga-harga satuan
beton di dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
 Pengerjaan Beton Tidak Diijinkan Dalam Cuaca Tidak Memungkinkan
Pengerjaan beton tidak diijinkan selama ada badai atau hujan lebat. Semua
bahan beton dan perlengkapan instalasinya harus dilindungi dengan baik
terhadap akibat terjadinya badai atau angin kencang.
 Campuran Yang Sudah Mengeras Tidak Boleh Digunakan
Dalam kejadian apapun campuran yang sudah mengeras tidak boleh
digunakan.Direksi berhak menolak beton dalam beberapa kejadian sebagai
berikut :
 Jika pelaksanaan pengadukan tidak dapat dimulai dalam 30 menit setelah
semen dituangkan kedalam agregat.
 Jika lebih dari 30 menit telah dilampaui antara adukan yang telah masak
dikeluarkan dari alat pengaduk dengan pengecorannya tanpa pengaduk lagi.
 Jika telah dilampaui dari 1,5 jam antara penuangan semen pada agregat dan
pelaksanaan pengecoran beton.
 Jika slump dari beton telah menyusut lebih dari 2,5 cm atau cukup besar
menurut anggapan direksi, selama jangka waktu mulai matangnya beton
sampai pengecoran beton.
a. Pemadatan
Selama pengecoran beton harus dipadatkan dengan alat pemadat.
(concrete vibrator) Ketelitian dalam hal pemadatan perlu diperhatikan
agar supaya sudut-sudut, sela-sela diantara terisi dan disekeliling
terpenuhi. Semua rongga-rongga/gelembung udara tidak boleh terjadi
pada pemadatan. Harus diperhatikan agar penggetaran/pemadatan tidak
terlalu lama yang dapat mengakibatkan pemisahan bahan-bahan
(segregation).
b. Permukaan Beton Jadi (Finishing)
Semua permukaan jadi dari pekerjaan beton ( finishing ) harus rata, lurus,
tidak nampak bagian-bagian yang keropos, melendut, atau bagian-bagian
yang membekas pada permukaan.
c. Perawatan
Beton yang baru selesai dicor harus dilindungi terhadap hujan dan panas
matahari serta kerusakan-kerusakan lainnya yang disebabkan oleh
gaya-gaya sentuhan sampai beton telah menjadi keras.
Permukaan beton harus diusahakan tetap dalam keadaan lembab, dengan
cara menutupinya dengan karung-karung basah atau menggenangi air
sampai selama paling sedikit 2 minggu.
Pada hari-hari pertama sesudah selesai pengecoran, proses pengerasan
tidak boleh diganggu. Tidak diperkenankan untuk mempergunakan lantai

| 8-11
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

yang belum cukup mengeras sebagai tempat timbunan bahan-bahan atau


sebagai jalan untuk mengangkut bahan-bahan yang berat. Permukaan
lantai beton yang selesai sesudah beton mulai mengeras harus segera
ditutup dengan karung-karung basah agar beton tetap lembab dan
mengeras dengan sempurna.
Catatan : Beton yang mengunakan semen Portland dan tidak memakai
bahan pembantu pembasahan dilakukan selama minimum 7 hari.
Beban hanya dapat diizinkan melewatinya setelah beton berumur 30 hari
atau sampai waktu yang ditentukan oleh direksi.
d. Pembongkaran Bekisting dan Perancah
Acuan dan perancah tidak diperbolehkan untuk dibuka kecuali atas
petunjuk direksi. Dalam memberikan persetujuannya, direksi akan
memperhitungkan kekuatan konstruksi untuk menahan berat sendiri dan
beban-beban selama pelaksanaan sedemikian sehingga tegangan beton
dapat ditampung seluruhnya berdasarkan kekuatan kubus test pada umur
yang sama dengan masa mulai selesainya pengecoran sampai waktu
pembongkaran acuan.Pada umumnya dapat dibongkar setelah beton
berumur 3 minggu.
e. Cara Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran pembayaran pekerjaan beton ini berdasarkan jumlah volume
yang tertera pada gambar atau yang ditentukan oleh direksi.
Pembayaran pekerjaan beton ini berdasarkan satuan meter kubik (m3)
sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan
untuk pekerjaan ini sudah termasuk biaya pengadaan material, upah
buruh, peralatan, pengujian beton, dan pemasangan bekisting.

10.8.PASANGAN BETON K.225 dan K.350


a. Umum
Beton K. 225 digunakan pada pekerjaan linning saluran irigasi sedangkan K.350
digunakan pekerjaan bendung.

 Beton K.225
1. Material
 Semen
Semen yang digunakan untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya dari
jenis semen portland yang memenuhi ketentuan-ketentuan dalam SNI 03-3976-
1995
Penyedia jasa harus mempergunakan semen portland hanya dalam satu merek.
Semen harus dijaga terhadap pengaruh hujan dan kelembaban serta
pengaruh-pengaruh lain yang dapat menjadikan rusak sebelum dipergunakan.
Semen yang digunakan untuk seluruh pekerjaan harus diproduksi oleh pabrik
yang disetujui oleh direksi secara tertulis. Semen tersebut harus semen Portland
biasa sesuai dengan ketentuan dan harus kering serta tidak ada yang menggumpal
dan mengeras.

| 8-12
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Semen harus dikemas dalam kantong. Kantong semen harus cukup kuat untuk
menerima perlakuan kasar dalam pengakutan oleh tenaga manusia. Nama dan cap
pabrik, tipe semen, tahun dan bulan pembuatan, serta berat bersih harus tertera
dengan jelas pada setiap kantong.
 Air
Air yang digunakan untuk campuran beton tidak boleh mengandung minyak,
alkali, garam-garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat
merusak beton, baja tulangan atau jaringan kawat baja untuk itu sebaiknya dipakai
air bersih yang dapat diminum.
 Agregat Halus (Pasir)
Agregat kasar yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah berupa kerikil atau
batu pecah dari butir-butir keras, runcing tidak berpori, bersih dan tidak
mengandung zat-zat aktif yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
 Bahan Pembantu
Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan, dan
pengerasan, atau maksud-maksud lain dapat dipakai bahan-bahan pembantu, jenis
dan jumlah bahan pembantu yang dipakai harus atas persetujuan direksi.
Manfaat dari bahan-bahan pembantu harus dapat dibuktikan dengan hasil-hasil
percobaan dengan ketentuan bahwa tidak boleh menyebabkan kekuatan tekanan
beton tidak lebih dari 5%. Di dalam pemakaiannya untuk bahan-bahan pembantu
ini harus diadakan pengawasan yang cermat untuk menjamin bahwa jumlah
pemakaian bahan tambahan tersebut selalu tepat dengan yang diijinkan
 Perancah
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton muda yaitu
sebelum beton mengeras mencapai kekuatan yang diisyaratkan dan sebelum beton
mendapat bentuknya yang permanen.

 Bekisting
Bekisting beton adalah konstruksi cetakan terbuat dari kayu (papan, triplek), baja
atau beton precast yang digunakan untuk membentuk beton muda agar bila telah
mengeras mencapai dimensi dan kedudukan seperti yang telah tercantum dalam
gambar. Acuan beton harus direncanakan sedemikian sehingga pada waktu
pembongkarannya tidak akan menimbulkan kerusakan pada beton atau perancah
2. Pencampuran Beton
 Perbandingan Campuran
Beton harus terdiri dari semen, bahan pengisi (agregat), air dan bahan tambahan,
bila diijinkan, diaduk dengan sempurna, untuk mendapatkan kekuatan yang
ditentukan. Beton diklasifikasikan berdasarkan kekuatan tekan pada 28 (dua puluh
delapan) hari dengan penggunaan ukuran agregat maksimum seperti terlihat
dibawah ini :

Kekuatan tekan Ukuran


Perbandingan
yang ditentukan Agregat
Tipe Campuran Beton air/semen
pada umur 28 Maksimum
maksimum (%)
hari (kg/cm2) (mm)

| 8-13
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

A (K-225) 225 40 (20) 50


B (K-175) 175 40 50
C (K-125) 125 80 55
D (K-100) 100 20 60

 Tipe A :
Beton bertulang untuk konstruksi atas jembatan, pipa beton pracetak, tiang
pancang beton pracetak.
 Tipe B :
Untuk berbagai bangunan air dan lining saluran
 Tipe C :
Beton tak bertulang untuk beton dengan volume besar seperti tubuh bendung,
lantai olakan, pilar dan tembok pangkal jembatan, beton perkuatan saluran dan
plat jembatan.
 Tipe D :
Beton tak bertulang untuk pondasi dan untuk pengisi. Slump adukan beton harus
serendah mungkin yang akan menghasilkan pemadatan sempurna dengan
peralatan yang diijinkan untuk pekerjaan tersebut, tetapi dalam beberapa hal harus
terletak diantara nilai-nilai batas seperti terlihat dibawah ini, setelah beton
dituang.

Batas-batas slump
Tipe Campuran Tipe Konstruksi Terbesar
(cm)
LTipe A Bagian-bagian beton pracetak 12,5 – 5,0
Tipe A Plat dan balok beton jembatan klas 15 – 7,5
I dan klas II
Tipe B Plat, dinding, balok dan pondasi 12,5 – 5,0
dinding dan pilar
Tipe B Bagian lereng peralihan 5,0 – 2,5
Tipe C Konstruksi besar 7,5 – 2,5
Tipe D Perkerasan pada gorong-gorong, 7,5 – 5,0
Tipe D dsb 9,0 – 2,5
Pondasi

 Pengadukan Beton Dengan Mesin Concrete Mixer


Bahan-bahan campuran beton harus diaduk dalam alat pengaduk tidak kurang dari
1-1/2 menit setelah semua bahan dimasukkan, kecuali air.
Seluruh air pencampur harus dituangkan sebelum ¼ waktu pengaduk dilampaui.
Waktu pengadukan untuk alat pencampur yang lebih besar dari 0,75 m3 harus
ditambah ¼ menit untuk setiap tambahan 0,5 m3.
Alat pencampur tidak boleh dibebani lebih dari kapasitas rata-ratanya, serta tidak
boleh dioperasikan dengan kecepatan yang lebih tinggi dari kecepatan yang
dianjurkan oleh pabriknya. Mesin pencampur tersebut harus menghasilkan beton
yang seragam sepanjang waktu kerjanya sesuai dengan persetujuan direksi.
Semua peralatan pencampur harus dibersihkan sebelum memulai pencampuran
dan harus bebas dari beton yang telah mengeras. Campuran pertama setelah
pembersihan setiap alat pencampur harus dibuang. Pisau pelempar yang ada

| 8-14
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

didalam alat pencampur harus diganti jika telah mencapai tingkat keausan 2 cm
atau 10% dari ukuran tingginya.
Semua alat pencampur yang digunakan untuk beton harus dari tipe mekanis
dengan kapasitas yang disetujui oleh direksi.
a. Pengukuran dan Pembayaran
 Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan beton siklop haru didasarkan pada
volume yang terpasang dalam m³ dan memenuhi ketentuan dalam spesifikasi
sesuai persetujuan Direksi.
 Pembayaran harus didasarkan pada jumlah volume (m³) terhitung berdasarkan
hasil pengukuran bersama dengan Direksi. Volume pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh penyedia jasa tetapi tidak tercantum dalam gambar
pelaksanaan tidak bisa dibayarkan

10.9.PASANGAN BATU KALI 1 : 4


a. Umum
Pekerjaan Pasangan batu adalah pekerjaan pasangan batu kali / gunung dengan
menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar pelaksanaan.
b. Cara Pelaksanaan
 Batu yang dipakai harus batu yang bersih dan keras dan telah disetujui oleh Direksi.
 Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui Direksi
 Spesi/adukan pekerjaan pasangan batu harus dari campuran semen dan pasir dengan
perbandingan volume 1 pc : 4 psr dengan menggunakan concrete mixer
 Pasangan batu harus tersusun sedemikian rupa sehingga antara batu dengan batu
terisispesi secara homogeen, sehingga batu-batu tersebut tidak saling berhimpitan /
bersentuhan.Susunan batu raen (batu muka) harus mempunyai jarak (lebar nat antara 1-
2 cm)
c. Pengukuran dan Pembayaran
 Pengukuran pembayaran dilakukan mengikuti prosentase kumulatif progress pekerjaan
dengan ketentuan akan dibayar 100% bilamana keseluruhan pasangan batu sudah sesuai
dan disetujui oleh direksi.
 Pembayaran pekerjaan pemasangan pasangan batu 1 : 4 ini berdasarkan satuan meter
kubik (m3) sesuai yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga yang terdapat dalam
kontrak.

10.10. PLESTERAN
a. Umum
Pekerjaan Plesteran adalah pekerjaan plestran pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung
saluran pasangan batu yang sesuai dengan gambar pelaksanaan.
b. Cara Pelaksanaan
 Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui Direksi.

| 8-15
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

 Spesi/adukan pekerjaan plesteran harus dari campuran semen dan pasir dengan
perbandingan volume 1 pc : 3 psr dengan menggunakan concrete mixer.
 Pekerjaan plesteran dikerjakan secara dua lapis sampai ketebalan 2 cm. Apabila tidak
diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung
saluran pasangan, dan untuk 0,10 m dibawah tepi atas dinding atau sesuai dengan yang
tertera dalam gambar
 Pekerjaan Plesteran 1 : 3 harus rata, lurus, halus dan rapi sehingga bagian atas dari
dinding, ujung-ujung saluran pasangan batu permukaan tertutupi
c. Pengukuran dan Pembayaran
 Pengukuran pembayaran dilakukan mengikuti prosentase kumulatif progress pekerjaan
dengan ketentuan akan dibayar 100% bilamana keseluruhan plesteran sudah sesuai dan
disetujui oleh direksi.
 Pembayaran pekerjaan plesteran 1 : 3 ini berdasarkan satuan meter bujur sangkar (m2)
sesuai yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga yang terdapat dalam kontrak.

10.11. SIARAN
a. Umum
Pekerjaan Siaran adalah pekerjaan plestran pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung
saluran pasangan batu yang sesuai dengan gambar pelaksanaan.
b. Cara Pelaksanaan
 Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui Direksi
 Spesi/adukan pekerjaan siaran harus dari campuran semen dan pasir dengan
perbandingan volume 1 pc : 2 psr dengan menggunakan concrete mixer.
 Pekerjaan siaran dikerjakan secara dua lapis sampai ketebalan 2 cm. Apabila tidak
diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung
saluran pasangan, dan untuk 0,10 m dibawah trepi atas dinding atau sesuai dengan yang
tertera dalam gambar.
 Pekerjaan siaran 1 : 2 harus rata, lurus, halus dan rapi sehingga bagian atas dari dinding,
ujung-ujung saluran pasangan batu permukaan tertutupi.
c. Pengukuran dan Pembayaran
 Pengukuran pembayaran dilakukan mengikuti prosentase kumulatif progress pekerjaan
dengan ketentuan akan dibayar 100% bilamana keseluruhan plesteran sudah sesuai dan
disetujui oleh direksi.
 Pembayaran pekerjaan siaran 1 : 2 ini berdasarkan satuan meter bujur sangkar (m2)
sesuai yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga yang terdapat dalam kontrak.

10.12. PINTU SORONG


a. Umum
Kecuali ditentukan lain semua bahan dan mutu pekerjaan harus memenuhi persyaratan dari
Standar Nasional Indonesia yang berlaku. Spesifikasi Standar lain yang sama sebagai
pengganti dapat ditambahkan sesuai dikehendaki oleh Direksi. Semua bahan yang belum
termasuk' dalam Spesifikasi di atas macam bahan klas 1 (satu) Bila Penyedia mengajukan

| 8-16
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

bahan berbeda dengan standar diatas, ia harus menyertakan penjelasan dari standarnya di
dalam Penawarannya. Pintu sorong tipe pelat tegak dan mampu diangkat tangan dibuat
untuk dipasang pada struktur boks tersier dan kwarter seperti tercantum dalam gambar.
Tiap pintu harus dirancang untuk tahan dan mampu diangkat terhadap ketinggian air Untuk
perhitungan gaya geser pada pintu karena beban tekan air pada pelat daun pintu, koefisien
geser dipergunakan 0,40 untuk baja lunak terhadap baja lunak. Besarnya bentang pintu
yang diperlukan ditentukan oleh Direksi, tetapi apabila tidak ada pertimbangan lain
bentang bebas dari bukaan dibuat 1ebih besar dari 0,50 m.
Lendutan dari pelat daun pintu dibatasi sampai 1/360 dari bentang pintu sebelum suatu
pengurangan 1 mm dari tebal pintu, untuk kelonggaran korosi, dilakukan. Bagaimanapun
tebal pelan daun pintu tidak boleh kurang dari 5 mm. Pintu harus dapat dikunci pada posisi
terbuka penuh, tertutup rapat dan pada posisi ditengah kedua posisi tersebut.
Semuanya dapat dilihat di gambar. Rangka pintu dibuat dengan pengelasan terdiri dari
sponing baja, bagian ambang bawah dan ambang atas. Bagian sponing terdiri dari susunan
baja profil siku dan batang pelat dikerjakan secara pabrikasi untuk menyangga daun pintu
dalam seluruh gerakannya. Bagian ambang bawah dan atas dibuat dari baja profil siku dan
dilas ujung-ujungnya pada bagian sponing. Baja angker dilaskan pada bagian sponing dan
ambang bawah untuk pemegangnya kuat dalam coakan dan struktur bila nantinya dicor
beton di tempat. Setelah daun pintu diselipkan dalam sponing, pelat penutup dilas pada
ujung atas bagian sponing agar daun pintu tidak dapat dilepas lagi.
Bagian sponing dibor seperti yang ditentukan pada gambar untuk memasangkan pena
pengunci daun pintu.Daun pintu terdiri dari pelat baja yang dilengkapi dengan lubang
tempat pengangkatan dengan tangan.
Lubang tersebut diperkuat dengan batang bulat yang dilas. Daun pintu dilubangi dengan
bor untuk penempatan pen pengunci daun pintu dan disatukan dengan pemegang rantai.
Pemegang rantai dan pen pengunci dibuat dari batang baja bulat seperti tampak pada
gambar dan diberi rantai dengan ukuran dan panjang sedemikian sehingga pen pengunci
dapat dimasukkan dalam lubang pada kerangka dan daun pintu yang posisinya pas.

b. Cara Pelaksanaan
Dimensi dari pintu sorong yang diperlukan ditunjukkan pada gambar. Untuk pintu sorong,
dipakai standar pintu besi, dimensi dan tipe pintu sorong sebagai yang ditunjukkan pada
Gambar standar Pintu air dari Direktorat Jenderal Pengairan Dep. PU 1988. Pintu air
direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan pemasangannya, hanya oleh suatu pabrik yang
sudah disetujui oleh Pengguna Jasa.
 Pembuatan dan pengadaan pintu harus dilaksanakan atas dasar Sub-Kontrak oleh
Penyedia Utama, yang harus bertanggung jawab atas pemesanan dan administrasinya
 Semua pengelasan harus pengelasan busur nyala logam (metal are welding) yang
bersinggungan terus, dan Penyedia Jasa harus menyediakan contoh-contoh untuk
pemeriksaan atau pengujian, sesuai Spesifikasi,bila diperlukan oleh Direksi
 Direksi atau pejabat yang diberi tugas harus mengadakan pemeriksaan terhadan bahan-
bahan, mutu pekerjaan, ukuran-ukuran dan-percobaan perakitan di Pabrik. Pemeriksaan
ini meliputi Pemeriksaan baja atau bahan-bahan lain yang dipakai untuk memastikan
bahwa bahan-bahan di atas sesuai dengan standar, laporan percobaan kimia dan fisika
dari bahan-bahan yang dipakai harus ditunjukkan Memeriksa ukuran-ukuran Memeriksa
pekerjaan las dan mengujinya bila diperlukan Memeriksa pembersihan dan pengecatan
pekerjaan baja Percobaan perakitan dan menguji hasilnya Memeriksa cara pengepakan
untuk pengiriman Jika dibutuhkan Direksi, pekerjaan baja harus dipasang untuk

| 8-17
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

sementara ditempat pembuatannya untuk diperiksa oleh Direksi dan jika dianggap perlu
diuji sebelum dikirim.
 Setelah selesai dipasang dilokasi, harus diadakan uji coba terhadap semua
perlengkapan, sampai mendapat persetujuan Direksi. Setiap pintu pengatur air harus
digerakkan secara penuh untuk keperluan pengoperasian, dengan menggunakan semua
peralatan yang disediakan dan dengan persyaratan-persyaratan yang sudah ditetapkan
kecuali Direksi menentukan lain.

c. Pengukuran dan Pembayaran


 Pekerjaan pemasangan pintu dianggap selesai setelah pintu dapat dioperasikan dan
disetujui oleh direksi.
 Pembayaran pekerjaan pemasangan pintu dibayarkan berdasarkan satuan (bh) sesuai
yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.

10.13.PEMBESIAN
a. Umum
Baja tulangan harus terdiri dari besi beton bulat berulir atau besi beton bulat sesuai SNI
2052-2014 atau BJTP :

Setiap pengiriman dan pemeriksaan di lokasi harus dilakukan oleh direksi berdasarkan
spesifikasi dan keterangan teknis (mill-sheet) di atas.
b. Cara Pelaksanaan
1. Penempatan Tulangan Beton
Semua tulangan beton harus dibersihkan sebelum pemasangan dari sisi yang lepas, karat
yang lepas, minyak, gemuk, kotoran dan bahan-bahan asing lainnya. Tulangan harus
dipasang dan dikuatkan dalam posisi yang pasti/tepat sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam gambar dan tidak berubah pada posisinya didalam cetakan tanpa penggeseran
selama proses penggetaran, pengisian dan penumbukan beton ditempat. Semua ujung yang
bebas dari tulangan bulat yang licin harus dibuat kait sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar atau menurut petunjuk direksi.
Penyedia jasa harus menyediakan semua ganjal pengatur jarak yang diperlukan atas
biayanya sendiri untuk memelihara tulangan beton dalam posisi yang tepat. Setiap
pengikat, sambungan, atau sambungan sengkang tulangan harus kencang sehingga
tulangan-tulangan benar-benar kokoh. Sebelah dalam bagian-bagian yang melengkung
harus bersentuhan langsung dengan tulangan-tulangan disekitar mana akan tercapai
kekuatan yang baik. Tulangan-tulangan harus diikat bersama-sama dengan menggunakan
kawat baja hitam yang harus mendapatkan persetujuan direksi, dan pengikatan harus dililit
kuat-kuat dengan tang/pengunci kawat beton. Ujung kawat ikat harus dilipat ke dalam.
Pengelasan besi tulangan tidak diperbolehkan kecuali ditentukan lain terutama disetujui
direksi.
Jika tulangan beton telah dipasang dan telah siap untuk dilakukan pengecoran, maka harus
diperiksa dulu oleh direksi dan tidak boleh dilakukan pengecoran sampai tulangan beton
telah disetujui. Penyedia jasa harus melaporkan kepada direksi selambat-lambatnya 24
(dua puluh empat) jam sebelumnya, tentang maksudnya untuk meminta dilakukan
pemeriksaan atas penulangan yang telah disiapkan.

| 8-18
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

2. Penyiapan Gambar Tulangan Beton


Penyedia Jasa atas biayanya sendiri harus menyiapkan semua gambar detail tulangan beton
berdasarkan gambar-gambar yang diberikan oleh direksi sebagaimana diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan. Gambar-gambar tulangan beton ini harus meliputi gambar
penempatan tulangan, gambar pembengkokan tulangan, daftar besi dan gambar-gambar
penulangan lainnya yang mungkin diperlukan untuk memudahkan pembuatan dan
pemasangan besi tulangan. Semua gambar penulangan harus diajukan kepada direksi untuk
mendapat persetujuan. Persetujuan direksi tersebut tidak membebaskan penyedia jasa dari
tanggung jawabnya atas kebenaran detail atau untuk penyesuaian dengan keperluan
menurut persyaratan.
3. Sambungan Tulangan Beton
Jika dianggap perlu untuk meyambung batang tulangan pada titik-titik lain dari pada yang
diperlihatkan dalam gambar, posisi dan metode penyambungan harus ditetapkan
berdasarkan perhitungan kekuatan dan disetujui oleh direksi. Dalam hal ini sambungan
lewatan, panjang lewatan harus memenuhi ketentuan gambar atau tabel dibawah ini :

- Diameter 10 12 16 19 22 25 28 32
tulangan (mm)
- Panjang sambungan lewatan 43 43 45 65 84 109 136 177
minimum (cm)

Batang tulangan harus diikat pada beberapa tempat diatas sambungan lewatan dengan
menggunakan kawat besi pengikat dengan diameter lebih dari 0,9 milimeter atau pengikat
yang cocok. Untuk sambungan lewatan, diperlukan kait pada batang tulangan licin dan kait
tidak diperlukan pada tulangan berulir.
4. Selimut Beton
Selimut beton minimum diukur dari sisi luar batang tulangan harus sesuai dengan gambar
atau daftar dibawah ini :

Selimut Beton
Jenis Pekerjaan Minimum
(cm)
1. Balok……………………………………….. 2,5
2. Pelat………………………………………... 1,5
3. Dinding…………………………………… 2,5
4. Kolom…………………………………… 3,0
5. Bangunan yang masuk dalam tanah atau nampak dan
terpengaruh cuaca atau kena gerusan…………..
5,0

Selimut beton dalam semua hal, paling tidak harus sama dengan diameter batang tulangan.
5. Cara Pengukuran
 Pengukuran untuk pembayaran atas pengadaan dan pemasangan tulangan beton harus
dibuat sesuai dengan rencana batang tulangan yang terpasang di dalam beton menurut
gambar atau sesuai dengan petunjuk direksi. Satuan berat batang tulangan harus seperti
berikut, kecuali ada ketentuan lain.

| 8-19
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Tulangan Bulat Yang Licin


Diameter (mm) 10 12 16 19 22 25 28 32
Satuan Berat (kg/m) 0,617 0,888 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83 6,31
Tulangan Bulat Yang Berulir
Ukuran Nominal D10 D12 D16 D19 D22 D25 D28 D32
(diameter dalam mm) 0,56 0,995 1,56 2,25 3,04 3,98 5,04 6,23
Satuan Berat (kg/m)

 Penjepit, pengikat atau bahan-bahan lain yang digunakan untuk mengatur dan mengikat
batang-batang tulangan ditempatnya tidak akan diukur untuk pembayaran. Batang-
batang tulangan lewatan yang dinyatakan pada gambar atau dianggap perlu oleh direksi
harus dimasukkan dalam pengukuran untuk pembayaran. Pembayaran untuk
penyempurnaan dan pemasangan tulangan beton harus dibuat dalam harga satuan yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan sudah termasuk dalam pembayaran
beton .
 Harga satuan tersebut harus meliputi biaya-biaya upah kerja, bahan-bahan, instalasi
kerja, dan lain-lain termasuk biaya pengadaan tulangan beton, pengadaan dan
pengerjaan penjepit, pengikat dan penyangga besi, jika dianggap perlu, dan pengiriman,
pemuatan, pengangkutan, penyimpanan, pemotongan, pengikatan, pembersihan,
pemasangan dan pengamanan serta pemeliharaan dalam posisinya semua tulangan
beton sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk direksi dan
pekerjaan-pekerjaan lainnya yang dianggap perlu dan ada hubungannya.
c. Pengecoran
Pengecoran tidak boleh dilakukan sebelum pekerjaan perancah/bekisting dan pekerjaan
persiapan, telah sempurna dikerjakan dan disetujui oleh direksi.
 Persiapan
Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan penunjang siap dipakai, material dan
pekerja-pekerja harus sudah berada di tempat pengecoran.
Permukaan sebelah dalam dari acuan harus sudah dibersihkan dari bahan-bahan lepas,
kotoran-kotoran maupun potongan kawat/besi.
Acuan yang terbuat dari kayu dan dimana dikhawatirkan adanya pengisapan air oleh kayu,
maka kayu tersebut harus terlebih dahulu dibasahi dengan air hingga jenuh.
 Pelaksanaan Pengecoran
Sebelum pengecoran beton, harus dilakukan persiapan sedemikian rupa sehingga dalam
semua keadaan adukan beton dapat diangkat dengan lancar dan ditempatkan pada posisi
yang diperlukan tanpa perlu adanya pengakutan lebih lanjut serta tidak terjadi pemisahan
bahan-bahan.
Beton tidak boleh diangkut dengan talang miring atau dijatuhkan dari tempat pengadukan
atau dengan cara lain dengan ketinggian lebih dari 1,5 m kecuali dengan persetujuan
direksi yang dapat memerintahkan adukan beton dijatuhkan ke atas bak penampung dan
harus diaduk lagi dengan tangan sebelum ditempat/dicor.Tinggi pengangkutan harus lebih
kecil dari 1,5 m, kecuali ada ketentuan lain atas ijin direksi.
Tempat dimana beton akan dituang harus dijaga agar bebas dari genangan air selama
pelaksanaan pengecoran, kecuali ada persetujuan lain dari direksi. Aliran air yang melintas
atau masuk ketempat pekerjaan tersebut harus diamankan sebelum proses pengecoran
beton dimulai. Jika pengecoran dalam genangan air tidak dapat dihindari dan telah didapat

| 8-20
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

persetujuan khusus dari direksi, adukan beton harus dituangkan melalui pipa. Ketentuan
khusus tentang bagian-bagian campuran dan tata cara pengecoran dapat ditentukan oleh
direksi dan penyedia jasa tidak berhak atas kompensasi biaya yang diakibatkannya.
Sebelum melanjutkan pengecoran beton pada pekerjaan yang dilaksanakan terdahulu, yang
kemudian diistirahatkan atau dihentikan, permukaan dan ujungnya harus dikasarkan
dengan sempurna dengan menggunakan pahat yang tajam sedemikian rupa sehingga tidak
ada lagi lapisan kulit yang lunak. Permukaan yang dikasarkan tersebut harus dibersihkan
dengan sempurna dengan penyemprotan angin dan air atau cara-cara lain yang disetujui,
disikat dan disiram sesaat sebelum proses pengecoran lapisan beton berikutnya
dilaksanakan. Biaya untuk semua pengkasaran permukaan tersebut harus dianggap telah
termasuk dalam harga-harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Beton untuk pekerjaan beton bertulang harus dicor dalam jumlah sedikit-sedikit, dalam
keadaan dapat dibentuk dengan perbandingan air semen sedemikian rupa untuk mencapai
kekuatan yang ditentukan.
Pengecoran beton dalam bagian-bagian tersendiri harus dilaksanakan terus menerus tanpa
berhenti sampai batas sambungan yang disetujui sebelumnya, atau sampai bagian tersebut
selesai dan harus diselesaikan dengan cara sedemikian rupa sehingga bagian-bagian
sambungan harus monolit, kecuali ada ketentuan lain.
Beton bervolume besar harus dilaksanakan dalam bagian-bagian yang terlebih dahulu
dianjurkan atau disetujui oleh direksi dan harus dikerjakan secara terus menerus tanpa
berhenti sampai selesai dalam setiap bagiannya dan tidak diijinkan untuk istrahat selama
pekerjaan berjalan. Apabila diperlukan bekerja diluar batas jam kerja biasa untuk
terpenuhinya kondisi tersebut di atas, penyedia jasa harus sudah memperhitungkannya
dalam harga-harga satuan beton di dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Pengerjaan Beton Tidak Diijinkan Dalam Cuaca Tidak Memungkinkan Pengerjaan beton
tidak diijinkan selama ada badai atau hujan lebat. Semua bahan beton dan perlengkapan
instalasinya harus dilindungi dengan baik terhadap akibat terjadinya badai atau angin
kencang.
Campuran Yang Sudah Mengeras Tidak Boleh Digunakan
Dalam kejadian apapun campuran yang sudah mengeras tidak boleh digunakan. Direksi
berhak menolak beton dalam beberapa kejadian sebagai berikut :
 Jika pelaksanaan pengadukan tidak dapat dimulai dalam 30 menit setelah semen
dituangkan kedalam agregat.
 Jika lebih dari 30 menit telah dilampaui antara adukan yang telah masak dikeluarkan
dari alat pengaduk dengan pengecorannya tanpa pengaduk lagi.
 Jika telah dilampaui dari 1,5 jam antara penuangan semen pada agregat dan pelaksanaan
pengecoran beton.
 Jika slump dari beton telah menyusut lebih dari 2,5 cm atau cukup besar menurut
anggapan direksi, selama jangka waktu mulai matangnya beton sampai pengecoran
beton.
d. Pemadatan
Selama pengecoran beton harus dipadatkan dengan alat pemadat (concrete vibrator)
Ketelitian dalam hal pemadatan perlu diperhatikan agar supaya sudut-sudut, sela-sela
diantara terisi dan disekeliling terpenuhi. Semua rongga-rongga/gelembung udara tidak
boleh terjadi pada pemadatan.

| 8-21
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

Harus diperhatikan agar penggetaran/pemadatan tidak terlalu lama yang dapat


mengakibatkan pemisahan bahan-bahan (segregation).
e. Permukaan Beton Jadi (Finishing)
Semua permukaan jadi dari pekerjaan beton ( finishing ) harus rata, lurus, tidak nampak
bagian-bagian yang keropos, melendut, atau bagian-bagian yang membekas pada
permukaan.
f. Perawatan
Beton yang baru selesai dicor harus dilindungi terhadap hujan dan panas matahari serta
kerusakan-kerusakan lainnya yang disebabkan oleh gaya-gaya sentuhan sampai beton
telah menjadi keras.
Permukaan beton harus diusahakan tetap dalam keadaan lembab, dengan cara
menutupinya dengan karung-karung basah atau menggenangi air sampai selama paling
sedikit 2 minggu.
Pada hari-hari pertama sesudah selesai pengecoran, proses pengerasan tidak boleh
diganggu.Tidak diperkenankan untuk mempergunakan lantai yang belum cukup
mengeras sebagai tempat timbunan bahan-bahan atau sebagai jalan untuk mengangkut
bahan-bahan yang berat. Permukaan lantai beton yang selesai sesudah beton mulai
mengeras harus segera ditutup dengan karung-karung basah agar beton tetap lembab
dan mengeras dengan sempurna.
Catatan : Beton yang mengunakan semen Portland dan tidak memakai bahan
pembantu pembasahan dilakukan selama minimum 7 hari. Beban hanya dapat diizinkan
melewatinya setelah beton berumur 30 hari atau sampai waktu yang ditentukan oleh
direksi.
g. Pembongkaran Bekisting dan Perancah
Acuan dan perancah tidak diperbolehkan untuk dibuka kecuali atas petunjuk direksi.
Dalam memberikan persetujuannya, direksi akan memperhitungkan kekuatan konstruksi
untuk menahan berat sendiri dan beban-beban selama pelaksanaan sedemikian sehingga
tegangan beton dapat ditampung seluruhnya berdasarkan kekuatan kubus test pada umur
yang sama dengan masa mulai selesainya pengecoran sampai waktu pembongkaran
acuan. Pada umumnya dapat dibongkar setelah beton berumur 3 minggu.
h. Cara Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran pembayaran pekerjaan beton ini berdasarkan jumlah volume yang tertera
pada gambar atau yang ditentukan oleh direksi.
Pembayaran pekerjaan beton ini berdasarkan satuan meter kubik (m3) sesuai yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan untuk pekerjaan ini sudah
termasuk biaya pengadaan material, upah buruh, peralatan, pengujian beton, dan
pemasangan bekisting.

10.14.PERSYARATAN PERALATAN
 Umum
Peralatan pencampuran harus direncanakan, dipasang, dioperasikan, dan sesuai
dengan apasitasnya agar dapat menghasilkan campuran adukan beton yang homogen,
dengan kekentalan yang diperlukan untuk pengecoran dan pemadatan. Apabila

| 8-22
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

instalasi encampur (batching plan) digunakan, harus dilengkapi dengan alat


pengukur berat, tepat sesuai dengan rancangan campuran.
 Cetakan Panel Beton Pracetak
Cetakan untuk mencetak panel beton pracetak harus kaku dan terbuat dari besi dengan
tebal (minimum 5 mm) agar tidak terjadi deformasi serta mempunyai tinggi sesuai
dengan tebal panel yang direncanakan. Dinding cetakan harus dilengkapi dengan
penyangga besi yang dilaskan pada dinding luar cetakan. Tepi cetakan bagian atas
harus rata dan memudahkan untuk meratakan permukaan panel. Bentuk lidah-alur,
penirusan, dan bentuk lainnya harus disesuaikan dengan cetakannya.
 Pencampur Di Lapangan Untuk Membuat Panel Beton Pracetak
 Pencampuran Dengan Batching Plan Alat pencampur di lapangan yang digunakan
untuk membuat panel beton pracetak, harus menggunakanbUnit penakaran
(batching plant) yang terdiri atas bak bak atau ruangan-ruangan terpisah untuk
setiap fraksi agregat dan semen curah. Alat ini harus dilengkapi dengan bak
penimbang (weighting hoppers), timbangan, dan pengontrol takaran (batching
controls). Timbangan harus cukup mampu untuk menimbang bahan satu adukan
dengan sekali menimbang. Alat tersebut harus dapat menimbang semua bahan
secara teliti. Ketelitian timbangan harus diperiksa sebelum digunakan dan secara
berkala dikalibrasi oleh lembaga yang berwenang. Untuk mengkalibrasi
timbangan selama pelaksanaan, gunakan batu timbangan 5 kg dan 10 kg,
kemudian buat grafik hubungan antara timbangan standar dan skala timbangan.
 Kapasitas Alat Pencampur
Kapasitas alat pencampur harus pengecoran beton pracetak agar pengecoran dan
tidak terjadi pengecoran melebihi 30 menit
 Alat Pengangkat Panel Beton Pracetak (Crane) Kapasitas alat pengangkat panel
beton pracetak harus sesuai dan lebih besar sekitar 1,5 kali beban panel yang akan
diangkat. Pengangkatan panel dapat dilengkapi dengan pin yang sesuai yang dapat
dikaitkan atau dihubungkan dengan kait pengangkat yang telah disiapkan pada
panel dalam lubang yang tersedia.
 Pengangkut Adukan Beton Untuk Pembuatan Panel Pracetak Pengangkutan
adukan beton ke lokasi pengecoran harus menggunakan antara lain: truk mixers
atau truk agitators (pengaduk putar), sesuai dengan pertimbangan ekonomis dan
jumlah adukan beton yang diangkut. Pengangkutan harus dapat menjaga
campuran beton tetap kohesif, tidak segregasi, clan tidak menyebabkan perubahan
konsistensi beton. Apabila digunakan truk mixers atau truk agitators, rentang
waktu pengangkutan dapat diizinkan hingga 60 menit untuk adukan beton normal.
Akan tetapi, waktu pengangkutan harus lebih pendek lagi untuk adukan beton
yang mengeras lebih cepat atau temperatur beton ~30°C.
 Alat Pemadat
 Pemadat Adukan Beton
Adukan beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis. Ada dua pilihan, yaitu :
 Vibrator yang dioperasikan dengan tangan (Handoperated vibrators atau
dikenal dengan nama vibrator spud) adalah batang panjang yang bergetar dan
dioperasikan oleh kompresor udara atau motor listrik dengan daya kecil sekitar
(1,5 - 3,0) kW, dan dengan kekuatan sekitar (2 - 4) tenaga kuda. 2) Penempa
bergetar (screed vibration), adalah peralatan seperti rangka batang yang bergetar

| 8-23
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

yang akan menggetarkan beton segar yang sudah dituangkan dan ditempatkan.
Getaran biasanya dioperasikan dengan tenaga mekanis atau kompresor udara.
 Alat Pengukur Kerataan
Alat pengukur kerataan permukaan panel pada saat pembuatan panel beton pracetak
pracetak, dapat menggunakan, benang atau kawat (string) yang direntangkan. Kerataan
(levelling) permukaan panel dihaluskan dengan alat pelepa mengambang (floating) dan
dikontrol dengan mistar perata (straightedge) yang berukuran panjang yang sesuai untuk
mengetahui bagian agregat yang menonjol.
 Alat Perawatan Panel Beton Pracetak
Perawatan panel beton pracetak dapat dilakukan dengan pembasahan menggunakan
geotextile, karung goni, atau lainnya yang dapat dibasahi dengan air, sesuai SNI 4817
tentang spesifikasi lembaran bahan penutup untuk perawatan beton. Untuk mempercepat
produksi panel beton pracetak di pabrik, alat steam curing, termasuk blower dan
termometer, merupakan peralatan utama yang harus disiapkan. Peralatan termasuk bahan
pelindung permukaan panel beton pracetak yang kedap air, serta penyangga agar bahan
pelindung permukaan panel beton pracetak tidak bersentuhan langsung dengan permukaan
panel beton pracetak.
 Alat Pembongkar Cetakan Peralatan
Untuk membongkar cetakan adalah yang tidak merusak permukaan panel beton pracetak.
 Alat Penandaan
Peralatan untuk menandai identitas setiap panel dapat menggunakan cat berwarna
mencolok yang kuat, kuas ukuran 1,25 cm (1/2 inci), atau bila menggunakan cat semprot
dapat menggunakan cetakan huruf atau angka yang cukup besar. Penandaan dapat pula
dibuat menggunakan batang besi diameter 8 mm, dengan cara menuliskan identitas yang
diperlukan yang ditulis dengan rapi dan jelas, pada saat beton dalam kondisi plastis dan
belum mengeras.
 Pengangkut Panel Beton Pracetak
Alat angkut panel beton pracetak harus menggunakan truk flatbed berukuran panjang yang
sesuai dengan dimensi panel. Panel beton pracetak yang diambil dari tumpukan, dapat
dipindahkan dengan bantuan alat pengangkat manual atau mekanis (Crane).
 Penyimpanan Panel Beton Pracetak
Balok kayu ukuran (5 x 7) cm yang kuat dan lurus dengan panjang minimal sama dengan
lebar panel, untuk dua tumpuan pada penyimpanan panel beton pracetak di gudang atau di
lapangan.
 Peralatan-Peralatan Lain
Peralatan-peralatan lain yang termasuk dalam daftar berikut ini harus disediakan dalam
jumlah yang cukup seperti :
 Gergaji beton;
 Sor beton diameter 12,5 mm;
 Gerinda untuk meratakan perbedaan tinggi tepi panel beton pada sambungan;
 Tangki air;
 Alat perata dengan tangan;
 Penghalus permukaan dari kayu;
 Burlap atau geotextile;

| 8-24
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

 Hammer drill.
 Peralatan manual lainnya
 Perancangan Dan Persyaratan Campuran Beton
 Rancangan Campuran Persyaratan rancangan campuran beton dan persyaratan
jumlah semen harus sesuai dengan SNI 2834.
 Persyaratan Sifat Campuran Seton pracetak harus mempunyai suatu kuat lentur dan
kuat tekan karakteristik minimum sesuai dengan SNI 1972 tentang Cara uji slump
beton, SNI 197 4 ten tang Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder yang
dicetak dan SNI 4431 tentang Cara uji kuat lentur.
 Campuran Percobaan (Trial Mix) Sebelum melakukan pengecoran, harus dibuat
campuran percobaan (trial mix) sesuai dengan rancangan campuran yang dihasilkan
oleh laboratorium. Apabila hasil kuat tekan beton pracetak pada umur 7 hari
menghasilkan kuat tekan lebih kecil dari 85% terhadap nilai kuat tekan yang
disyaratkan, maka harus dilakukan penyesuaian campuran dan dicari penyebab
ketidaksesuaian tersebut yang dipersyaratkan.

10.15.UJI BETON
 Umum
Cara yang dipakai pada pengujian dari contoh beton, pembuatan, perawatan, baik
dilapangan atau di laboratorium harus mengikuti dengan standar yang berlaku, seperti
PBI 1971, ATM C 172, ASTM C 31, ASTM C 192, ASTM C 39.
 Periode Pengujian
Uji beton dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari harus dibuat pada silinder
berdiameter 10 cm tinggi 30 cm untuk setiap campuran, dengan korelasi kekuatan
antara 7 hari dan 28 hari harus dibuat di laboratorium.
 Jumlah Uji Silinder
Jumlah test dibuat berdasarkan kondisi yang bervariasi sebagai berikut : (diameter 10
cm, tinggi 30 cm).

Test Tekan
Uraian Jumlah Benda Uji
7 Hari 28 hari
Sampai selesai dari setiap macam
6 3 3
campuran.
Untuk setiap 150 m3 atau setiap
2 1 1
periode pengecoran beton.

10.16.PENULANGAN
a. Umum
 Semua penulangan harus dari baja U-32, produksi dalam negeri dengan Standar Industri
Indonesia atau sejenis dengan U-32.
 Kecuali tertera pada gambar atau ditentukan Direksi, Hook, Bengkokan, pengelasan
selimut beton dan detail lainnya dari penulangan harus menurut pada PBI-71.

| 8-25
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

b. Gambar Penulangan Disiapkan oleh Kontraktor


 Kontraktor harus menyiapkan dan mengajukan untuk disetujui Direksi, gambar detail
penulangan untuk semua konstruksi termasuk gambar penempatan tulangan, diagram
pembengkokan tulangan dan tabel tulangan. Gambar detail penulangan dari kontraktor
harus disiapkan dari gambar pelaksanaan kontraktor dan spesifikasi. Gambar dari
kontraktor harus menunjukkan detail-detail yang perlu untuk memeriksa penulangan
selama penempatan dan pemakaian pada pembuatan kuantitas pembayaran.
 Kontraktor harus mengajukan 4 lembar masing-masing gambar penulangan detail untuk
disetujui Direksi
 Gambar detail penulangan akan ditinjau oleh Direksi untuk disesuaikan dengan
perencanaan dan diperiksa dimensinya. Kesalahan, kelalaian atau koreksi akan diberi
tanda gambar cetakan, atau dengan kata lain dijelaskan ke kontraktor dan setiap 1
lembar gambar akan dikembalikan ke kontraktor untuk diperbaiki. Kontraktor harus
membuat semua koreksi yang diperlukan dan diperlihatkan pada gambar yang
dikembalikan dan diajukan kembali untuk disetujui. Koreksi dan persetujuan Direksi
tidak akan mengurangi tanggung jawab kontraktor untuk membetulkan detail atau
kesesuaian dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
c. Penempatan Tulangan
 Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau dimana ditentukan oleh
Direksi.
 Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar. Atas dasar persetujuan direksi,
kontraktor dapat mengubah tempat jarak dan mungkin spasi tulangan ditambah ditempat
lain dari yang terlihat pada gambar. Dipindahkannya spasi atau ditambahkannya spasi
dengan persetujuan Direksi, akan termasuk perhitungan volume pembayaran
penulangan.
 Penempatan tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan. Penulangan akan
diperiksa untuk penyesuaian dengan kebutuhan ukuran, bentuk, panjang, spasi, letak
dan jumlah yang dipasang.
 Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan dan permukaan
beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karat berat, kotoran, lemak atau bahan
asing yang menurut pendapat Direksi dapat mengganggu kekuatan beton. Panjang
impitan pada penyambungan tulangan harus sesuai dengan ketentuan dalam PBI.
 Penulangan harus ditempatkan dengan teliti dan pada posisi yang tepat dengan
menggunakan kawat tidak kurang dari diameter 0,9 mm pada pertemuan tulangan dan
diikat pada penyangga dan penjaga jarak (spacer) agar tidak berubah selama
pengecoran beton.
 Kecuali diisyaratkan oleh Direksi, tulangan harus ditempatkan dalam toleransi berikut :
 Selimut beton, bervariasi sebagai berikut
 Tulangan 6 mm dengan selimut beton 50 mm atau kurang
 Tulangan 9 mm dengan selimut beton 51-60 mm
 Tulangan 12 mm dengan selimut beton lebih dari 60 mm
 Variasi dari syarat spasi tulangan : 25 mm
d. Tulangan Pada Sambungan Kontruksi
Dalam sambungan-sambungan konstruksi dan ekspansi, batang pantek (angker) harus
disediakan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar-gambar atau sebagaimana
ditentukan oleh Direksi. Suatu batang pantek (angker) harus merupakan suatu batang

| 8-26
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

lurus, bulat berfrofil dari kepanjangan 100 cm dan 22 mm, diameter kecuali
diperlihatkan lain secara khusus dalam gambar atau ditentukan Direksi. Panjang
setengah dari batangan pantek harus ditutup dengan pipa PVC diameter 25 mm bahan-
bahan lain yang disetujui untuk mencegah pengikatan dan harus ditetapkan pada jarak-
jarak sebagaimana diperlihatkan pada gambar-gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Setengahnya yang lain harus diikat kuat pada suatu sisi dari sambungan.

10.17.BEKISTING
a. Umum
Sebelum membuat bekisting, Kontraktor harus memperoleh gambar desain dari bekisting
tersebut untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Penggunaan Bekisting pekerjaan yang berulang kali akan tergantung pada persetujuan
Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan pemasangan dan pembuatan beiksting untuk beton
termasuk harga satuan beton seperti yang tercantum Rencana Anggaran Biaya.
b. Struktur dan Penempatan Bekisting
Bekisting tersebut hendaknya memiliki kekuatan dan kekakuan yang cukup untuk
menyangga beton dan menahan tekanan, tumbukan dan getaran seperlunya tanpa melendut
dari garis yang ditentukan.
Permukaan dari semua bekisting yang berhubungan dengan beton hendaknya bersih, kaku
dan cukup rapat untuk menghindari tumpahnya adukan semen/beton. Ujung dari
pertemuan permukaan beton yang akan menghadap pada pandangan langsung serta ujung
lain yang ditentukan oleh Direksi harus dibuatkan tidak kurang dari 2 cm.
Tepat sebelum beton dicor, pemeriksaan harus dilakukan kembali untuk memastikan
bahwa bekisting dan penyangga bekisting tersebut betul-betul rapat dan aman.
c. Pengikat
Bila digunakan batang dari besi rekat untuk menahan bekisting, batang-batang tersebut
harus tetap rekat dan ujungnya jangan kurang dari 3 cm dibelakang permukaan beton
dimana ukuran agregat maksimum 40 mm dan jangan kurang dari 4 cm untuk beton
dengan ukuran agregat maksimum 80 mm.
Lubang-lubang yang tertinggal dengan diambilnya pengikat bekisting dari ujung batang
dan karena diambilnya pentil sistem prouting (grouting system nipple), harus dibesarkan
atau diratakan dengan alat-alat yang sesuai agar permukaan lubang tersebut bersih dan
kasar sebelum diisi dengan adukan semen. Pengikat-pengikat kawat harus dipotong tepat
dengan permukaan beton setelah bekisting dilepas.
d. Pembersihan dan Peminyakan Bekisting
Setelah beton dicor kedalam bekisting, permukaan bekisting yang akan berhubungan
dengan beton harus dibersihkan dari segala mortar atau adukan semen yang mengering dan
dari segala kotoran, serta diminyaki dengan minyak mineral sehingga tidak akan mengotori
permukaan beton. Bila minyak mineral melakat pada permukaan baja tulangan beton,
harus dibersihkan sama sekali.
e. Melepas Bekisting
Pelepasan atau pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati-hati untuk
menghindari kerusakan pada beton. Bekisting harus tetap terpasang untuk waktu tertentu
setelah beton cor. Batas waktu tersebut adalah sebagai berikut :

| 8-27
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

 Kolom : 7 hari
 Balok, pilar, dinding : 7 hari
 Plat lantai : 14 hari

f. Perawatan Dan Perbaikan Beton


 Perawatan
Semua beton yang dicor harus dirawat dengan cara yang disetujui oleh Direksi. Beton
tidak boleh kehilangan kelembaban dalam 14 hari pertama setelah pengecoran dan
permukaannya harus selalu dalam keadaan basah. Selama masa perawatan, beton harus
dilindungi dari abrasi, getaran dan kerusakan yang diakibatkan lalulintas. Sebelum
mengeras beton harus dilindungi dari hujan dan aliran air. Biaya untuk penyelesaian dan
pemakaian bahan yang digunakan untuk perawatan beton harus sudah termasuk dalam
harga satuan penawaran.
 Perbaikan Beton
Kontraktor harus memperbaiki semua ketidak sempurnaan permukaan beton menurut
spesifikasi yang dibutuhkan. Kecuali dengan persetujuan Direksi, perbaikan ketidak
sempurnaan pada cetakan harus diselesaikan dalam waktu 24 jam setelah dibongkar.
Perbaikan harus dilakukan oleh tenaga ahli beton dan disetujui oleh Direksi. Beton yang
rusak akibat berbagai sebab seperti beton tidak rata, patah dan beton yang disebabkan oleh
tekanan permukaan yang berlebihan, harus dibongkar dan diganti agar didapatkan
permukaan yang rata dan lurus. Semua bahan yang dipakai pada perbaikan beton harus
menurut spesifikasi yang dibutuhkan. Biaya dari semua bahan, tenaga dan peralatan yang
dibutuhkan untuk perbaikan beton harus ditanggung oleh Kontraktor.

| 8-28
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

BAB 9
PENJELASAN UMUM

A. Jenis dan Lokasi Pekerjaan


a. Jenis Pekerjaan : Rehabilitasi

b. Lokasi Pekerjaan :

Pekerjaan yang akan dilaksanakan berlokasi di Bolaang Mongondow

c. Lingkup Pekerjaan :

1. Pekerjaan Bendung

2 . Pekerjaan Saluran Induk

3 . Pekerjaan Rehab Rumah Jaga Bendung

B. Tenaga Pelaksana Pekerjaan

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus menunjuk tenaga pelaksana


pekerjaan di lapangan yang dituangkan dalam bentuk struktur organisasi, yang
bertanggung jawab dan berwenang penuh dalam tugasnya, dengan persetujuan
Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Irigasi dan Rawa.

b. Tenaga Pelaksana Pekerjaan harus memiliki SKA dan SKT bidang Sumber Daya
Air/Sipil dan mencakup minimal : (Kualifikasi Non Kecil).

1. Project Manager 1 (satu) orang,(memiliki SKA)

a. Sarjana Teknik Sipil

- berpengalaman minimal 5 (Lima) tahun pada pekerjaan yang setara sebagai


Staf Teknik

- berpengalaman minimal 3 (Tiga) tahun pada pekerjaan yang setara sebagai


Pelaksana Utama / pengalaman minimal 2 (dua) tahun sebagai Project
Manager

| 9-1
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

b. DIII/DII Teknik Sipil

- berpengalaman minimal 7 (Tujuh) tahun pada pekerjaan yang setara sebagai


Staf Teknik

- berpengalaman minimal 5 (Lima) tahun pada pekerjaan setara sebagai


Pelaksana Utama / pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun sebagai Project
Manager

c. STM Bangunan

- berpengalaman minimal 10 (Sepuluh) tahun pada pekerjaan yang setara


sebagai Staf Teknik

- pengalaman minimal 7 (tujuh) tahun pada pekerjaan setara sebagai Pelaksana


Utama dan pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun sebagai Project Manager.

2. Pelaksana Utama (1 orang), (memiliki SKA)

a. Sarjana Teknik Sipil

- berpengalaman minimal 3 (Tiga) tahun pada pekerjaan yang setara sebagai


Staf Teknik

- berpengalaman minimal 2 (Dua) tahun sebagai Pelaksana Utama ;

b. DIII/DII Teknik Sipil

- berpengalaman minimal 4 (empat) tahun pada pekerjaan yang setara sebagai


Staf Teknik

- berpengalaman minimal 2 (dua) tahun sebagai Pelaksana Utama

c. STM Bangunan

- berpengalaman minimal 5 (lima) tahun pada pekerjaan yang setara sebagai


Staf Teknik

- berpengalaman minimal 4 (empat) tahun sebagai Pelaksana Utama

3. Surveyor (1 orang), (memiliki SKT)

a. Sarjana Teknik Sipil

- berpengalaman minimal 3 (Tiga) tahun pada pekerjaan yang setara sebagai


Staf Teknik

| 9-2
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

- berpengalaman minimal 2 (Dua) tahun sebagai Pelaksana Utama ;

b. DIII/DII Teknik Sipil

- berpengalaman minimal 4 (empat) tahun pada pekerjaan yang setara sebagai


Staf Teknik

- berpengalaman minimal 2 (dua) tahun sebagai Pelaksana Utama

c. STM Bangunan

- berpengalaman minimal 5 (lima) tahun pada pekerjaan yang setara sebagai


Staf Teknik

- berpengalaman minimal 4 (empat) tahun sebagai Pelaksana Utama

4. Pelaksana Lapangan ( 1 orang), (memiliki SKT)

a. Sarjana / DIII/DII Teknik Sipil ;

b. STM Bangunan berpengalaman minimal 2 (dua) tahun sebagai Staf Teknik.

5. Petugas K3 ( 1 orang), (memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja / Sertifikat K3)

6. Tenaga lainnya (2 orang) Sarjana / Sarjana Muda ;

SLTA berpengalaman minimal 2 (dua) tahun pada pekerjaan setara.

c. Tenaga pelaksana pekerjaan wajib melaksanakan observasi sesuai ruang lingkup


pekerjaannya yang dipimpin pelaksana utama yang bertanggung jawab terhadap :

1. Pelaksanaan pekerjaan dilapangan.


2. Kecocokan lokasi pekerjaan dengan gambar rencana, ukuran, dimensi, sasaran
dan fungsi.
3. Titik tetap yang digunakan untuk dasar pelaksanaan pekerjaan.

4. Kesalahan - kesalahan yang menurut Pelaksana Utama akan mengakibatkan


kerugian ataupun tidak tercapainya fungsi dan sasaran konstruksi, dan harus
melaporkan keadaan ini secara tertulis kepada Direksi.

d. Tenaga Pelaksana Utama harus merupakan tenaga yang mampu dan cukup
berpengalaman terhadap bidang pekerjaan yang dikerjakan dan setiap saat harus
berada dilokasi pekerjaan.

| 9-3
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN UMUM - VOLUME 1
Survey, Investigasi dan Desain Rehabilitasi & Upgrading DI. Toraut (7.800 Ha) di Kab. Bolaang Mongondow

e. Pelaksana Utama harus mematuhi segala perintah yang disampaikan oleh Direksi
atau pengawas lapangan baik secara tertulis maupun tidak tertulis.

f. Pelaksana utama wajib memberikan tanggapan tertulis terhadap segala instruksi yang
ada dalam buku direksi.

C. Peralatan
Peralatan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah :

 Concrete Mixer/Mollen (8 buah, kapasitas 0.3 – 0.6 m3)


 Excavator (1 buah, kapasitas bucket maximum 0,97 m3 )
 Concrete Vibrator (8 buah, kapasitas minimal 11000 getaran per menit)
 Dump truck ( 4 unit, kapasitas 5 ton )
 Hand Stamper (1 buah,kapasitas minimal 450-750 pukulan/menit)
 Pompa Air 8 inci (2 buah, kapasitas 10 liter per detik )
 Genset (2 unit, kapasitas output 1000 Watt )

D. Masa Kontrak
• Masa pelaksanaan dilaksanakan 247 hari kalender, dan
• Masa pemeliharaan dilaksanakan selama 180 hari kalender.

| 9-4

Anda mungkin juga menyukai